Pages:
Author

Topic: Lagi dan Lagi, Sawit Indonesia Dijegal oleh Uni Eropa - page 2. (Read 876 times)

member
Activity: 248
Merit: 37
hallo world ^_^
Tapi ane kurang tertarik dengan membahas sesuatu yang dinalar juga bisa dan sudah banyak jurnal penelitiannya, hutan alami vs kebun sawit.
tidak mengapa gan, perbedaan pendapat saya kira hal yang biaya, kajian ilmiah pun bisa dibuat atas siapa yang meminta.

permasalahannya bukan di sana (QED), tetapi terkait ekonomi masyarakat dan solusi komunitas internasional akan hal ini. Eropa sudah duluan babat hutan dengan bebas lalu jadi negara maju yang ga punya hutan, lalu sekarang mau ngatur-ngatur Indo.
betul, 100% setuju.

yah, pada akhirnya keruskan lingkungan bakal terus terjadi pada industri apapun, kehancuran bumi gak bisa dihentikan, tapi hanya bisa di perlambat.


copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
sepengalaman ane jadi pekebun sawit yang agan sebutin diatas cuma terjadi pada awalnya saja, setelah sawit ditanam dan beberapa tahun kemudian, fungsi hutan balik lagi ke semula, di kebun ane sering banget ane liat hewan hewan kayak tupai, kera, tikus, burung ikut makan buah sawit yang dah matang.
Kalau hutam alami kan pohonnya macam-macam gan, satwa bisa mendapatkan sumber makanan dari berbagai pohon. Kalau hanya ada sawit entah itu bagus atau tidak buat diet mereka, dan lalu bagaimana dengan yang makanannya bukan sawit? Ilang dah.

kalau kita bicara kerusakan lingkungan, saya kira ini kurang tepat. coba kita kutip beberapa sumber :

Quote
obert Henson, seorang penulis asal Oklahoma City, Amerika Serikat merilis The Rough Guide to Climate Change pada tahun 1999. Dalam buku tersebut disebutkan bahwa satu hektare kebun kelapa sawit dalam satu tahun mampu menyerap 64,5 ton karbondioksida dan menghasilkan 18,7 ton oksigen.

Angka ini lebih besar dibandingkan kemampuan satu hektare hutan tropis dalam satu tahun yang hanya mampu menyerap karbondioksida sebanyak 42,4 ton dan menghasilkan 7,09 ton oksigen. Jika dilihat dari data lahan sawit Indonesia yang seluas 16,381 juta hektare, 1,056 miliar ton karbondioksida akan terserap dan 306,3 juta ton oksigen akan dihasilkan per tahunnya. SUMBER--
walaupun sawit terus di tuduh sebagai biang kerok kerusakan lingkungan, tapi serapan co2 nya lebih bagus daripada huatan dalam jumlah hektaran yang sama.
Ini sepertinya kutipannya cocok logi gan, tidak menggambarkan keseluruhan ceritanya.

Argumen lain bisa dibaca di https://news.mongabay.com/2007/11/oil-palm-does-not-store-more-carbon-than-forests/

Headline-nya cukup menyentil "Oil palm does not store more carbon than forests - Indonesian palm oil industry tries disinformation campaign"
Sitasinya juga banyak, yang bisa dibaca sendiri kalau mau riset.

Inti ceritanya adalah:
1. Ketika hutan dibabat dan diubah ke kebun sawit, ada CO2 yang dikeluarkan:
"Forest conversion on mineral soils to promote continued oil palm mono-cropping causes a net release of approximately 650 Mg carbon dioxide equivalents per hectare"

2. Penyerapan karbondioksida yang lebih besar dari hutan alami itu tidak terjadi terus menerus. Itu terjadi terutama ketika tanaman masih usia muda dan bertumbuh.
"So while a new oil palm plantation may grow faster — and sequester carbon at a higher annual rate — than a naturally regenerating forest, in the end, the oil plantation will still store less carbon (50-90 percent less over 20 years) than the original forest cover"

3. Kalau menimbang poin 1 + poin 2, maka tentu saja mengubah hutan alam menjadi kebun sawit itu nambahin CO2. Isu lingkungan ini belum termasuk polusi tanah dan air, dst.
https://en.wikipedia.org/wiki/Social_and_environmental_impact_of_palm_oil

Tapi ane kurang tertarik dengan membahas sesuatu yang dinalar juga bisa dan sudah banyak jurnal penelitiannya, hutan alami vs kebun sawit. Permasalahannya bukan di sana (QED), tetapi terkait ekonomi masyarakat dan solusi komunitas internasional akan hal ini. Eropa sudah duluan babat hutan dengan bebas lalu jadi negara maju yang ga punya hutan, lalu sekarang mau ngatur-ngatur Indo.
member
Activity: 248
Merit: 37
hallo world ^_^
Kebun dan industri sawit itu merusak hutan dan satwa didalamnya dan mencemari lingkungan (itu fakta, yang bilang engga itu ada kepentingan)
hallo gan, ane setuju sama semua kalimat diatas, karena pembukaan lahan baru harus membabat hutan yang heterogen, mengusir semua satwa disana, dan merusak lingkungan. ane setuju karena ane salah satu yang ngelakuin itu, tapi sepengalaman ane jadi pekebun sawit yang agan sebutin diatas cuma terjadi pada awalnya saja, setelah sawit ditanam dan beberapa tahun kemudian, fungsi hutan balik lagi ke semula, di kebun ane sering banget ane liat hewan hewan kayak tupai, kera, tikus, burung ikut makan buah sawit yang dah matang. nyatanya di lapangan khusus nya tempat ane terjadi simbiosis komensalisme antatara ane sama hewan - hewan sana, ane nanem sawit, mereka makan buah dikit, meeka untung, anepun gak merasa di rugikan. proses rantai makanan pun masih tetap terjaga, yang paling sering ane liat tikus dimakan ular. artinya apa alaupun awalnya rusak, tapi setelah itu ekosistem kembali lagi, walau masih ada minusnya, dari yang tadi hutannya heterogen jadi homogen.

kalau kita bicara kerusakan lingkungan, saya kira ini kurang tepat. coba kita kutip beberapa sumber :

Quote
obert Henson, seorang penulis asal Oklahoma City, Amerika Serikat merilis The Rough Guide to Climate Change pada tahun 1999. Dalam buku tersebut disebutkan bahwa satu hektare kebun kelapa sawit dalam satu tahun mampu menyerap 64,5 ton karbondioksida dan menghasilkan 18,7 ton oksigen.

Angka ini lebih besar dibandingkan kemampuan satu hektare hutan tropis dalam satu tahun yang hanya mampu menyerap karbondioksida sebanyak 42,4 ton dan menghasilkan 7,09 ton oksigen. Jika dilihat dari data lahan sawit Indonesia yang seluas 16,381 juta hektare, 1,056 miliar ton karbondioksida akan terserap dan 306,3 juta ton oksigen akan dihasilkan per tahunnya. SUMBER--
walaupun sawit terus di tuduh sebagai biang kerok kerusakan lingkungan, tapi serapan co2 nya lebih bagus daripada huatan dalam jumlah hektaran yang sama.

kalau kita telaah lebih dalam lagi, di dunia ini terdapat 3 jenis tanaman C3, C4, CAM. nah sawit ini masuk dalam jenis tanaman c4. yang artinya sawit ini punya andil dan mampu mengurangi co2 di udara bebas.
Quote
Tanaman C4 adalah tanaman yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan panas dan kering.[1] Fotosintesis pada tumbuhan C4 memberikan hasil awal yaitu senyawa organik dengan 4-atom C yakni AOA (Asam Oksaloasetat) berfungsi untuk mengikat CO2. SUMBER--
CMIIW
full member
Activity: 868
Merit: 202
Setelah sebelumnya Indonesia berseteru dengan Uni Eropa terkait CPO, kemudian Nikkel, sekarang produksi sawit pun sedang di persulit.

Saya kira ini berita baik buat Ibu-ibu, mamang-mamang gorengan dan penjual UKM yang sangat bergantung dengan minyak goreng.

Seharusnya dari dulu Indonesia tidak usah mengekspor komoditi handal tersebut, biarkan mereka kelabakan minyak nabati langka di pasaran.

Menurut saya ini banyak baiknya, kalau ekspor distop, maka minyak goreng akan murah, dan melimpah ruah, ini bisa digunakan oleh industri mobil berbahan bakar nabati untuk membangun industrinya dari sini. Kemungkinan besar Eropa sendiri yang akan merengek minta di eskpor kalau sudah langka di pasaran. Dan kita tentu akan jual mahal dong, kita harus mementingkan keperntingan negara terlebih dahulu, baru negara lain.

Oke pak Jokowi, Hold aja dulu Sawit dan Nikel kita, jangan diekspor kemana-mana, ntar juga mereka yang datang bawa duit, lalu kita pump harga semau kita, kayak bitcoin gitu loh.
ini trik yang sangat bagus dan saya lihat pemerintah sedang melancarkan strategi ini, saya sangat penasaran sampai sejauh mana mereka bakal bertahan tanpa sawit dan juga nikel dari indonesia, mereka itu ibarat kan badut, sama seperti mbak greta yang menjadi aktifis lingkunagn yang cukup anti minyak namun pada nyatanya dia kemana mana menggunakan pesawat dan bahan makanan yang di makan nya di angkut melalui truk yang menggunakan minyak.

eropa tidak mau indonesia semakin pintar, mereka berencana terus menjajah sawit dan nikel kita, kalo kita semakin pintar maka siapa lagi yang bakal mereka bodohi.
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
Setelah sebelumnya Indonesia berseteru dengan Uni Eropa terkait CPO, kemudian Nikkel, sekarang produksi sawit pun sedang di persulit.

Saya kira ini berita baik buat Ibu-ibu, mamang-mamang gorengan dan penjual UKM yang sangat bergantung dengan minyak goreng.

Seharusnya dari dulu Indonesia tidak usah mengekspor komoditi handal tersebut, biarkan mereka kelabakan minyak nabati langka di pasaran.

Menurut saya ini banyak baiknya, kalau ekspor distop, maka minyak goreng akan murah, dan melimpah ruah, ini bisa digunakan oleh industri mobil berbahan bakar nabati untuk membangun industrinya dari sini. Kemungkinan besar Eropa sendiri yang akan merengek minta di eskpor kalau sudah langka di pasaran. Dan kita tentu akan jual mahal dong, kita harus mementingkan keperntingan negara terlebih dahulu, baru negara lain.

Oke pak Jokowi, Hold aja dulu Sawit dan Nikel kita, jangan diekspor kemana-mana, ntar juga mereka yang datang bawa duit, lalu kita pump harga semau kita, kayak bitcoin gitu loh.
sr. member
Activity: 1400
Merit: 268
Fully Regulated Crypto Casino
Menurutku lebih ke Uni Eropa takut kalau industri minyak sawit Indonesia gak 'dibatasi' pergerakannya akan terjadi monopoli sepertinya, 84% Produksi Minyak Sawit Dunia itu dari Indonesia sisanya 26% diproduksi oleh beberapa negara dan itu udah hampir terjadi monopoli.  


Tapi karena Uni Eropa menganut Free Market harusnya hal-hal seperti ini juga tidak dilakukan sih. Walaupun memang produksi sawit sangat mengancam lingkungan tapi ancaman terhadap lingkungan juga ada di produksi berbagai bahan tambang dan industri lainnya, dan Eropa sekarang ini hanya fokus ke minyak sawit.
sr. member
Activity: 812
Merit: 257
PredX - AI-Powered Prediction Market
lalu lintas export cukup tinggi membuat persaingan bisnis yang sedemikian rupa.antara export atau pun peggunaan di negara sendiri sama saja,pengusaha (keuntungan) dan negara (pajak) sama sama membutuhkan pemasukan..jika memang melimpah ruah bisa menekan harga jual d pasar dari harga saat ini contoh minyak (17000 ke atas /liter di jawa barat,bisa turun)

Jika memang negara negara yg tergabung di uni eropa membuat pernyataan yang tidak sedap dan tidak layak untuk di sebut sebuah pencegahan dari lingkungan di banding dengan yang mereka produksi (yang harus nya itu bukan urusan mereka).
Itu lucu..

negara lain itu kan cuma butuh hasil bumi nya,bukan dari lahan yang sebetul nya bukan milik dan hak mereka untuk menganalisa hutan indonesia semau nya, atau lebih baik ada upaya lain dari solusi penambahan lahan reboisasi,itu cara yang lebih baik.

Note:Jika hanya berbicara pendapatan, untuk distribusi di indonesia saja Hasil Sawit bisa di olah jadi bahan pokok,(minyak,bahan bakar,mentega,dan makanan yang beredar di indo) cukup untuk masyarakat indonesia. Ane berpendapat Suply meningkat.harga turun, Kbutuhan konsumen akan meningkat karna harga yang terjangkau untuk konsume,.data penjualan akan sangat meningkat.
full member
Activity: 868
Merit: 202
semua orang tahu bahwa daerah sekitar yang di tumbuhi sawit itu bakal panas namun apa bedanya dengan negara negara timur tengah sana, yang panas nya alami tanpa ada ladang sawit
Di gurun sono emang pada sudah kodratnya gundul gan, beda kalo daerah sawit di Indonesia. Itu sebelumnya hutan rimba nan lebat dan asri, yang dicukur gundul buat sawit.
Ada-ada aja ah ini agan komengnya.

Itu hutan yang digunduli di Indonesia, banyak flora dan fauna yang ilang, makanya isu lingkungan itu real, bukan propaganda yang bilang ga ada isu lingkungan (bullshit).
mereka ngurusi hutan kita gan, namun pernah gak mereka memberikan data secara konkrit tentang bagaimana hutan saat ini

seandainya aja tanaman sawit bisa tumbuh di daerah eropa pastilah mereka bakal mengunduli hutan mereka dan menanaminya dengan sawit. memboikot produk2 yang di hasilakn melalui sawit adalah pekerjaan yang sia sia, mungkin warga eropa tidak akan menggunakannya namun berbeda dengan warga indonesia, kita di sini adem ayem aja dengan produk2 yang di hasilkan dari sawit dan juga kondisi ladang sawit yang terus eksis
sr. member
Activity: 1106
Merit: 391
Sejak lama Eropa tidak senang dengan produk sawit yang dimiliki oleh Indonesia, hal tersebut karena mereka tidak ingin bahwa produk olahan sawit Indonesia membanjiri pasar mereka dan akan mengganggu produk olahan minyak biji bunga matahari yang mereka miliki. Cara terbaik yang dimiliki oleh Eropa untuk bisa menjegal produk sawit Indonesia adalah dengan memainkan isu deforestasi. Dengan isu seperti ini, Eropa bisa meyakinkan global bahwa produk olahan sawit Indonesia itu tidak layak untuk digunakan karena dalam prosesnya masih terhadap isu deforestasi yang dimana menghancurkan ratusan ribu hektar hutan.
Saya pikir bahwa isu deforestasi ini sangat penting, karena memang fakta dilapangan bahwa ada ratusan ribu hektar hutan yang digunduli habis oleh industri ini. Namun biarpun demikian, apa yang dinyatakan oleh pihak Eropa itu sangat berlebihan, karena tidak sepenuhnya industri sawit menggunduli hutan secara membabi-buta, karena sebagian masih ada yang menggunakan kawasan bukan hutan dan pemerintah juga semakin melakukan kontrol terhadap perluasan kawasan industri sawit. Terlebih ekonomi Indonesia masih memerlukan industri sawit untuk terus berkembang, berbeda dengan Eropa yang kebanyakan sudah negara maju dan tidak memerlukan industri seperti ini. Jadi itu cukup lucu melihat Eropa menyatakan boikot produk sawit Indonesia dan menyebut untuk stop perluasan industri ini karena mengganggu hutan, sedangkan mereka tidak memberikan solusi apa-apa kepada Indonesia.
sr. member
Activity: 882
Merit: 457
Gile lu ndro bilang hutan masih banyak, kalo digunduli ya abis lama-lama.
Sama aja isunya mau mentah mau udah jadi minyak tetep hutannya digunduli.

Ya jangan digunduli terus don... Pelan pelan aja gundulinnya. Tapi kalo menurut data emang masih banyak gan, mungkin data ini termasuk hutan yang masih dalam tahap pemulihan.

Cuma ya kalo diibaratkan ane nebangin pohon di rumah ane, kenapa tetangga yang sewot? Lalu bikin aturan biar ane ga nebangin pohon di rumah ane. Itu aja sih masalahnya.

Ho'oh... Hutan-hutan kita sono yang ribut. Mungkin langkah pencegahan resesi agar produk Uni Eropa bisa tetep laku di tengah ancaman resesi. Soalnya kalo produk kita masuk nanti mereka pada beli karena lebih murah.. maybe
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
semua orang tahu bahwa daerah sekitar yang di tumbuhi sawit itu bakal panas namun apa bedanya dengan negara negara timur tengah sana, yang panas nya alami tanpa ada ladang sawit
Di gurun sono emang pada sudah kodratnya gundul gan, beda kalo daerah sawit di Indonesia. Itu sebelumnya hutan rimba nan lebat dan asri, yang dicukur gundul buat sawit.
Ada-ada aja ah ini agan komengnya.

Itu hutan yang digunduli di Indonesia, banyak flora dan fauna yang ilang, makanya isu lingkungan itu real, bukan propaganda yang bilang ga ada isu lingkungan (bullshit).

Saya pikir tidak ada industri yang tidak merusak lingkungan. Selain itu hutan kita masih banyak.
...
Atau mungkin kalo kita jualnya sawit mentah mereka tidak melarang, karena mereka bakal cuan dengan mengolahnya...
Gile lu ndro bilang hutan masih banyak, kalo digunduli ya abis lama-lama.
Sama aja isunya mau mentah mau udah jadi minyak tetep hutannya digunduli.

Cuma ya kalo diibaratkan ane nebangin pohon di rumah ane, kenapa tetangga yang sewot? Lalu bikin aturan biar ane ga nebangin pohon di rumah ane. Itu aja sih masalahnya.
full member
Activity: 868
Merit: 202

Bagaimana menurut teman-teman? Apakah ini murni karena urusan lingkungan? antau ada Intrik dan kepentingan sehingga Uni Eropa menjegal produksi sawit Indonesia?

murni persaingan bisnis gan, apa pun itu yang mengaku ngaku cinta lingkungan memiliki niat buruk di belakang dan kali ini uni eropa adalah penjahat nya

semua orang tahu bahwa daerah sekitar yang di tumbuhi sawit itu bakal panas namun apa bedanya dengan negara negara timur tengah sana, yang panas nya alami tanpa ada ladang sawit

uni eropa mengajak orang orang untuk beralih ke minyak biji bunga matahari yang banyak tumbuh di sana, mereka memiliki cara licik untuk terus berupaya keras mengontrol indonesia, negara kita ini sungguh kaya akan segalanya maka itu negara negara eropa dan US berupaya keras untuk terus mengeksploitasi kekayaan negeri kita
sr. member
Activity: 882
Merit: 457
Kebun dan industri sawit itu merusak hutan dan satwa didalamnya dan mencemari lingkungan (itu fakta, yang bilang engga itu ada kepentingan), akan tetapi mendatangkan cuan bagi negara dan pemain sawit. Seharusnya Eropa & US (The world) kalo mau hutan tetap lestari ya bayar ke Indonesia agar tidak perlu mbabat hutan buat datengin cuan, kan adil. Kebijakan sawit ini ane liat cuma nguntungin negara-negara lain yang pengen bumi tetap asri tapi ga mau ikutan ngeluarin duit buat ngejaga lingkungan. Mereka curang karena sudah start duluan ngebabat hutan ketika revolusi industri.

Saya pikir tidak ada industri yang tidak merusak lingkungan. Selain itu hutan kita masih banyak. Ya saya sepakat dengan anda, mereka hanya koar-koar tentang lingkungan tetapi tidak mau membayar untuk fasilitas hutan. Atau lebih baik kita tuntut mereka untuk menutup industri mereka dan digantikan dengan pohon (hutan), eh tapi saya lupa kalo mereka 4 musim, mungkin hutan tidak se-efektif di iklim tropis dan hutan mereka tidak efektif saat musim dingin, oke, kalo seperti itu, biarkan mereka menjadi negara industri tetapi ada pajak khusus untuk negara yang menjaga lingkungan, jadi fear.

Atau mungkin kalo kita jualnya sawit mentah mereka tidak melarang, karena mereka bakal cuan dengan mengolahnya...
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Kebun dan industri sawit itu merusak hutan dan satwa didalamnya dan mencemari lingkungan (itu fakta, yang bilang engga itu ada kepentingan), akan tetapi mendatangkan cuan bagi negara dan pemain sawit. Seharusnya Eropa & US (The world) kalo mau hutan tetap lestari ya bayar ke Indonesia agar tidak perlu mbabat hutan buat datengin cuan, kan adil. Kebijakan sawit ini ane liat cuma nguntungin negara-negara lain yang pengen bumi tetap asri tapi ga mau ikutan ngeluarin duit buat ngejaga lingkungan. Mereka curang karena sudah start duluan ngebabat hutan ketika revolusi industri.
hero member
Activity: 2184
Merit: 599
Seperti hal biasanya tindakan-tindakan yang di lakukan orang luar seperti  itu seperti isu-isu oleh negara luar termasuk oleh Uni eropa sudah melirik perkembangan yang ada pada negara kita, terutama dalam pembenahan dan hilirisasi sumber daya alam yang kita miliki, jika kita memiliki kemampuan untuk mengolah sumber daya alam sendiri dan laku di pasaran, tentunya hal ini akan membuat indonesia percaya diri untuk meningkatkan produksi dan mengolah sumber daya alam yang lainnya di negara sendiri, dengan artian indonesia tidak akan menjual hasil buminya dengan harga murah lagi seperti sebelumnya yang hanya sebatas bahan mentah, seperti yang di lakukan uni eropa mereka selalu menginginkan bahan mentah karena memliki harga yang lebih rendah dari pada membeli bahan setengah jadi atau sudah jadi untuk kebutuhan mereka.

Isu itu menurut saya ditujukan untuk menyerang produk domestik kita supaya negara lain tidak membelinya, hal ini biasanya dalam persaingan bisnis dan tentunya mereka ingin mendapatkan harga murah lagi.
sr. member
Activity: 882
Merit: 457

...Menurut saya urusan lingkungan hanya menjadi faktor pendukung untuk menjegal minyak sawit indonesia. Sementara itu Indonesia mencoba untuk mengendalikan harga sawit  dan hal tersebut menjadi faktor utama Uni Europa menyerang minyak sawit Indonesia....

Ya saya pikir juga seperti itu. Bagaimanapun juga ini adalah masalah persaingan bisnis, dan mereka sudah kalah secara produksi dan harga dengan sawit sehingga mereka tidak bisa menyerang dalam hal itu sehingga mencari masalah lain, yakni masalah lingkungan.

Karena saya yakin Indonesia pasti bisa, apalagi Indonesia termasuk salah satu penghasil sawit terbesar di dunia setelah Malaysia. Tentunya ini membuat negara-negara eropa gerah dengan membawa isu masalah kerusakan lingkungan, tentunya mereka punya maksud yang lain. Lagian kalau dana pembangunan perusahaan baru di ambil dari keuntungan-keuntungan usaha BUMN dan pajak lainnya, masyarakat pasti akan mendukung kebijakan tersebut yang penting tujuannya untuk kemakmuran Bangsa Indonesia dan masyarakatnya agar tidak terus ketergantungan sama pihak usaha asing.

Ya mungkin begitu, Saat ini Indonesia sepertinya mulai berani menunjukan taring dengan berani malakukan kebijakan-kebijakan yang tidak di sukai Uni Eropa, mungkin pemerintah sudah mulai percaya diri dan berani melakukan perang dagang denga mereka. Ini tentu trens positiv dan jika melihat di media sosial, masyarakat Indonesia banyak yang setuju dengan gerakan yang dilakukan pemerintah ini. Semoga Indonesia semakin di perhitungkan di kancah Internasional

Menurut amatan saya Uni Eropa melakukan hal tsb murni karna persaingan bisnis, Uni Eropa saat ini melihat Indonesia sebagai kompetitor yang sangat serius perihal sawit, sehingga mereka mencari celah untuk menahan peredaran sawit Indonesia diwilayah Eropa.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa negara barat selalu menggunakan alibi HAM, Lingkungan dsb untuk menekan sebuah negara berkembang.

Ya sepertinya saya setuju dengan anda. Apalagi Indonesia mulai bisa mengolah sawit menjadi CPO, jika ini berlanjut dan berhasil maka Indoneisa akan memiliki suber bahan bakar yang terbaharukan, dan itu akan sangat berbahaya bagi negara-negara lain. Ya, kabarnya kasus HAM dinegara mereka sendiri lebih banyak dan tidak bisa di selesaikan
newbie
Activity: 26
Merit: 0
Menurut amatan saya Uni Eropa melakukan hal tsb murni karna persaingan bisnis, Uni Eropa saat ini melihat Indonesia sebagai kompetitor yang sangat serius perihal sawit, sehingga mereka mencari celah untuk menahan peredaran sawit Indonesia diwilayah Eropa.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa negara barat selalu menggunakan alibi HAM, Lingkungan dsb untuk menekan sebuah negara berkembang.
sr. member
Activity: 616
Merit: 317
Vave.com - Crypto Casino
Salam teman-teman

Info terbaru bahwa sawit Indonesia dijegal oleh Uni Eropa, setelah sebelumnya CPO juga mereka jegal. Sebenarnya ada apa ini? Apa indonesia sudah di anggap berbahaya sehingga mereka berusaha menghalang-halangi Indonesia menjadi negara yang lebih baik?
Ini sudah kesekian kalinya Eropa terus ikut campur soal sawit di indonesia. Alasan utamanya tidak lain karena persaingan bisnis, karena Indonesia penghasil minyak sawit terbesar. Maka dari itu sudah pasti minyak nabati Eropa seperti minyak dari rapeseed, kedelai, maupun bunga matahari kalah dibandingkan minyak sawit. Salah satu penyebab minyak sawit lebih murah adalah karena produktivitasnya tinggi. Karena itu Eropa tidak mungkin menang bersaing secara harga.

https://www.cnbcindonesia.com/news/20230627155653-4-449753/bukan-kini-saja-eropa-ternyata-sudah-lama-usil-soal-sawit-ri

Quote
Source:
https://www.youtube.com/watch?v=gbyPmvw09h8

Setelah sebelumnya Indonesia berseteru dengan Uni Eropa terkait CPO, kemudian Nikkel, sekarang produksi sawit pun sedang di persulit. Apakah Indonesia sudah memiliki posisi yang baik sehingga sudah berani perang dagang dengan Uni Eropa?

Isu yang di angkat adalah produksi sawit yang tidak ramah lingkungan dan lainya.
Memiliki posisi baik atau tidak, sudah seharusnya Indonesia harus tegas kepada negara-negara eropa dan jangan pernah takut ancaman negara manapun, Indonesia harus berani buat prusahaan-perubahan baru untuk pengelolaan sawit khusus di dalam negri.

Karena saya yakin Indonesia pasti bisa, apalagi Indonesia termasuk salah satu penghasil sawit terbesar di dunia setelah Malaysia. Tentunya ini membuat negara-negara eropa gerah dengan membawa isu masalah kerusakan lingkungan, tentunya mereka punya maksud yang lain. Lagian kalau dana pembangunan perusahaan baru di ambil dari keuntungan-keuntungan usaha BUMN dan pajak lainnya, masyarakat pasti akan mendukung kebijakan tersebut yang penting tujuannya untuk kemakmuran Bangsa Indonesia dan masyarakatnya agar tidak terus ketergantungan sama pihak usaha asing.

Quote
Quote
Ada lima alasan Parlemen Uni Eropa mengeluarkan kebijakan larangan impor CPO dan produk turunannya, yaitu industri sawit menciptakan deforestasi, degradasi habitat satwa, korupsi, mempekerjakan anak, dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM)

Source:
https://igj.or.id/wp-content/uploads/2018/04/CPO-Indonesia-ditolak-Uni-Eropa_Palm-Oil-Issues.pdf

Bagaimana menurut teman-teman? Apakah ini murni karena urusan lingkungan? antau ada Intrik dan kepentingan sehingga Uni Eropa menjegal produksi sawit Indonesia?


Sederet Bukti Ternyata Sawit RI Tak Seburuk Tuduhan Eropa
Quote
Mengutip dalam catatan yang ditulis GAPKI pada website-nya, tuduhan deforestasi yang digaungkan Eropa kepada sawit Indonesia tidak tepat. Terlebih pemahaman definisi hutan yang Eropa pahami berbeda dengan yang ada di Indonesia.

Di Indonesia sendiri, menurut GAPKI didefinisikan sebagai suatu hamparan lahan yang di dominasi pepohonan dan juga kawasan yang secara administrasi ditetapkan sebagai hutan.
Sedangkan FAO yang diadopsi Eropa menyatakan hutan sebagai lahan dengan luas minimal 0,5 ha dengan ketinggian minimal 5 meter dan membentuk kanopi lebih dari 10%.

https://www.cnbcindonesia.com/research/20230627125035-128-449663/sederet-bukti-ternyata-sawit-ri-tak-seburuk-tuduhan-eropa
sr. member
Activity: 1106
Merit: 398
Duelbits
Salam teman-teman

Info terbaru bahwa sawit Indonesia dijegal oleh Uni Eropa, setelah sebelumnya CPO juga mereka jegal. Sebenarnya ada apa ini? Apa indonesia sudah di anggap berbahaya sehingga mereka berusaha menghalang-halangi Indonesia menjadi negara yang lebih baik?

Source:
https://www.youtube.com/watch?v=gbyPmvw09h8

Setelah sebelumnya Indonesia berseteru dengan Uni Eropa terkait CPO, kemudian Nikkel, sekarang produksi sawit pun sedang di persulit. Apakah Indonesia sudah memiliki posisi yang baik sehingga sudah berani perang dagang dengan Uni Eropa?

Isu yang di angkat adalah produksi sawit yang tidak ramah lingkungan dan lainya.

Quote
Ada lima alasan Parlemen Uni Eropa mengeluarkan kebijakan larangan impor CPO dan produk turunannya, yaitu industri sawit menciptakan deforestasi, degradasi habitat satwa, korupsi, mempekerjakan anak, dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM)

Source:
https://igj.or.id/wp-content/uploads/2018/04/CPO-Indonesia-ditolak-Uni-Eropa_Palm-Oil-Issues.pdf

Bagaimana menurut teman-teman? Apakah ini murni karena urusan lingkungan? antau ada Intrik dan kepentingan sehingga Uni Eropa menjegal produksi sawit Indonesia?

Minyak sawit adalah ekspor komoditas utama Indonesia, gunjang ganjing persoalan minyak sawit ini sangat mempengaruhi faktor perekonomian Indonesia.

Menurut saya urusan lingkungan hanya menjadi faktor pendukung untuk menjegal minyak sawit indonesia. Sementara itu Indonesia mencoba untuk mengendalikan harga sawit  dan hal tersebut menjadi faktor utama Uni Europa menyerang minyak sawit Indonesia. Karena jika Indonesia berhasil mengendalikan harga minyak sawit tentunya yang menentukan naik turunnya harga sawit adalah Indonesia, Sementara itu Uni Europa terus menyerang dan menekan Indonesia agar tidak bisa mengendalikan harga minyak sawit sehingga mereka bisa mendapatkan minyak sawit dengan harga yang murah.
sr. member
Activity: 882
Merit: 457
Bagaimana menurut teman-teman? Apakah ini murni karena urusan lingkungan? antau ada Intrik dan kepentingan sehingga Uni Eropa menjegal produksi sawit Indonesia?

Saya pikir ini sebagai intrik bisnis aja om. Uni Eropa sengaja memang memainkan isu ini, bahwa kelapa sawit dapat merusak lingkungan. karena hal ini dilakukan agar minyak yang dihasilkan mereka dari biji bunga matahari tak kalah saing dengan sawit indonesia. sudah beberapa tahun Isu kerusankan lingkungan 'Global Warming' ini yang selalu di hembus UE untuk menolak CPO kita, sebagai tameng persaingan bisnis. Dan kabar dari tetangga kita Malaysia juga akan mengancam untuk tidak ekspor minyak sawit ke Eropa.  Ancaman ini mungkin sebagai tanggapan atas undang-undang terbaru dari Uni Eropa  yang mengatur ketat penjualan produk sawit karena dinilai tidak ramah dengan hutan atau lingkungan.

Namun, Opung (pak Luhut)  kini mengaku tidak pusing dengan langkah Uni Eropa yang memblokir sawit dari Indonesia, karena pak luhut sudah ada jurus jitu untuk mengahadapinya.

Ya semoga saja seperti itu gan. Untuk perseteruan anatara minyak sawit dan minyak biji matahari memang sudah berjalan sejak CPO di cekal beberapa tahun lalu. Hal ini dilakukan karena memang produksi minyak biji bunga matahari memiliki prouksi yang lebih sedikit dengan operasional yang lebih mahal sehingga kalo bersaing harga dengan minyak kelapa sawit maka minyak biji bunga matahari kalah. Mungkin karena hal itu sehingga eropa menjegal minyak sawit

Wah tentu itu akan lebih menarik kalau Indonesia dan malaysia stop ekspor ke Uni Eropa, mereka bisa kekurangan minyak, jika itu terjadi maka ada kemungkinan kalo resesi di eropa akan semakin buruk. Sepertinya Uni Eropa sebagai negara 4 musim akan kalang kabut memenuhi kebutuhan makanan penduduknya kalo negara-negara tropis meghentikan ekspor makanan ke mereka.
Pages:
Jump to: