Pages:
Author

Topic: Mengapa KYC Sangat Berbahaya dan Tidak Berguna (by 1miau) - page 4. (Read 2296 times)

legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Ide yang menarik, sistem single ID seperti ini akan memudahkan sehingga pengguna tidak perlu KYC berkali-kali di platform yang berbeda-beda, tapi data sentral seperti ini sangat rentan pembobolan. Serem juga kalau pusat data diretas, semua data orang Indon yang sebanyak lebih dari 200 juta bisa disalahgunakan. Mungkin DLT bisa menjadi solusi? Siapa tahu?

Proses KYC memanfaatkan Distributed Ledger seharusnya bisa dijadikan opsi untuk menangani permasalahan pencurian/penyalahgunaan data-data KYC. Terlepas apakah nantinya hal tersebut bakal menjadi solusi atau tidak, semuanya baru akan terjawab jika rencana tersebut sudah dijalankan (tentu saja untuk bisa menjadi sebuah solusi konsep DLT haruslah memiliki sistem dan desain yang bagus, serta selalu melakukan pembenahan).

Berikut ada paper menarik terkait dengan penggunaan DLT untuk proses KYC
KYC Optimization Using Distributed Ledger Technology by Jose Parra-Moyano and Omri Ross
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Jika dalam kripto, tanpa KYC bisa dilakukan transaksi untuk exchange, misal menggunakan jasa escrow atau layanan sejenisnya. KYC free kan untuk hal ini? Seperti yang disebutkan kreator, mengenai thread ini untuk fokus pada dunia crypto yang dsebutkan pada respon ini.
...
Masalahnya di sini agan mengasumsikan selamanya ruang kripto akan terpisah dengan ruang bisnis secara umum, padahal ketika semakin banyak pengguna (semakin mainstream), IMO besar kemungkinannya ruang kripto akan beririsan, dan kemudian menjadi satu dengan ruang bisnis pada umumnya. Ini mirip dengan FJB Kaskus pada lebih dari satu dekade silam (ketika roycilik masih jualan jersey lol) sebelum ada Tokobagus lalu Tokopedia, Shopee, dll.

Saat ini baru exchange yang diregulasi oleh Pemerintah RI, bisa jadi nanti servis-servis yang lain akan bermunculan dan ikut diregulasi.

Alternatif lain yang mungkin:
Misal orang-orang yang mau melakukan KYC tidak perlu megumpulkan data ID mereka (Foto, keterangan, dll), mereka hanya perlu mengirim kode ID mereka + live video. Kode ID tersebut nantinya akan dicek oleh pihak exchanger, perusahaan, atau sebuah platform ke intansi pemerintah yang memegang databse orang (user) tersebut. Ketika pihak pemerintah menyatakan data tersebut valid, maka KYC nya sukses. Jadi data ID tidak dipegang oleh pihak exchanger, perusahaan, atau suatu platform, namun dipegang oleh instansi pemerintah secara terpusat.
Ide yang menarik, sistem single ID seperti ini akan memudahkan sehingga pengguna tidak perlu KYC berkali-kali di platform yang berbeda-beda, tapi data sentral seperti ini sangat rentan pembobolan. Serem juga kalau pusat data diretas, semua data orang Indon yang sebanyak lebih dari 200 juta bisa disalahgunakan. Mungkin DLT bisa menjadi solusi? Siapa tahu?

*Maaf ini hanya pandangan saya sebagai amatiran. Harap maklum jika ide tersebut jauh dari ekspektasi.
Ndak perlu minta maaf gan, kita di sini sama-sama belajar.

Solusi terbaiknya mungkin:
1. Lebih selektif dan tidak sembarangan melakukan KYC (dapat dilakukan oleh pemilik data).
2. Memperketat kemanan pada data-data yang disimpan (dapat dilakukan oleh pihak exchanger, intansi pemerintah).
3. Mempertegas hukuman pada pelaku pencurian data & meningkatkan kerjasama interpol (dapat dilakukan oleh pihak berwenang).
Nice, meskipun kesimpulannya hanya sekedar top-level, tapi nyambung dengan permasalahan.

Cocok kalau mau debat di http://www.ppatk.go.id/pengumuman/read/1037/kompetisi-debat-anti-pencucian-uang-dan-pendanaan-terorisme-antar-perguruan-tinggi-se-indonesia-piala-kepala-ppatk-tahun-2020.html Grin
legendary
Activity: 2226
Merit: 1086
duelbits.com
Entah kenapa saya kurang sepakat terhadap analisa dari 1miau, menurut saya pribadi memang ada benarnya yang dikatakan 1miau, namun dibalik itu juga saya menyalahkan statement darinya.
Coba rincikan mana saja yang sepakat dan mana saja yang tidak sepakat. Tambahkan juga alasan kenapa setuju atau tidak. Saya yakin itu jauh lebih menarik daripada hanya statement umum seperti ini. Perkara setuju atau tidak, itu ndak masalah. Apalagi masalah opini atau pendapat masing-masing. Ya bisa saja cara melihatnya berbeda atau sudut pandangnya yang tidak sama.

KYC itu sangat penting... apalagi untuk yang berkecimpung di dunia perdagangan
Memang penting sebenarnya, terutama untuk mengidentifikasi fraudster atau bukan. Walaupun mungkin tidak jaminan 100%, setidaknya itu cara yang paling pas hingga saat ini. BTW, 'dunia perdagangan' apa yang dimaksud di sini? trading crypto?

masih ingatkah fenomena kenaikan Bitcoin? yang katanya berasal dari perdagangan senjata illegal oleh teroris?
Ada sumber beritanya kah? Kalau iya, sertakan saja Om. Biar valid tuh infonya, bukan cuman 'katanya'.  Cheesy

yang menjadi masalah disini adalah ketika KYC di sembarang tempat, misalnya saja mengikuti Airdrop yang wajib KYC padahal belum jelas project, team maupun lokasi dari project tersebut.
Masalahnya bukan hanya 'KYC pada proyek yang ndak jelas'. Tapi juga masalah kebocoran data identitas KYC pada perusahaan besar sekelas Binance ataupun Facebook (cek post agan Rengga Jati di atas). Inikan artinya meskipun tingkat kemanan yang ketat seperti Binance atau Facebook, toh tetap bisa diretas oleh hacker. Jadi ini membuat masalah kemanan KYC ini menjadi lebih kompleks.

hero member
Activity: 1652
Merit: 772
Take a look at my merits, It's lucky number
Entah kenapa saya kurang sepakat terhadap analisa dari 1miau, menurut saya pribadi memang ada benarnya yang dikatakan 1miau, namun dibalik itu juga saya menyalahkan statement darinya.

KYC itu sangat penting... apalagi untuk yang berkecimpung di dunia perdagangan, masih ingatkah fenomena kenaikan Bitcoin? yang katanya berasal dari perdagangan senjata illegal oleh teroris? itulah salah satu contoh mengapa KYC itu perlu...

yang menjadi masalah disini adalah ketika KYC di sembarang tempat, misalnya saja mengikuti Airdrop yang wajib KYC padahal belum jelas project, team maupun lokasi dari project tersebut. Sehingga dapat memicu perdagangan identitas.
hero member
Activity: 2072
Merit: 656
royalstarscasino.com
-snip-Apakah ada alternatif lain selain KYC?* Sampai saat ini belum terpikirkan oleh ane.
Alternatif lain yang mungkin:
Misal orang-orang yang mau melakukan KYC tidak perlu megumpulkan data ID mereka (Foto, keterangan, dll), mereka hanya perlu mengirim kode ID mereka + live video. Kode ID tersebut nantinya akan dicek oleh pihak exchanger, perusahaan, atau sebuah platform ke intansi pemerintah yang memegang databse orang (user) tersebut. Ketika pihak pemerintah menyatakan data tersebut valid, maka KYC nya sukses. Jadi data ID tidak dipegang oleh pihak exchanger, perusahaan, atau suatu platform, namun dipegang oleh instansi pemerintah secara terpusat.

*Maaf ini hanya pandangan saya sebagai amatiran. Harap maklum jika ide tersebut jauh dari ekspektasi.

Ngomong-ngomong sepertinya tetap tidak ada cara lain yang lebih efisien selain KYC. Cara lain pun pasti akan ada celahnya juga untuk dihack atau bocor ke tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Yang namanya data disimpan secara online, celah dibobol pasti ada.

Solusi terbaiknya mungkin:
1. Lebih selektif dan tidak sembarangan melakukan KYC (dapat dilakukan oleh pemilik data).
2. Memperketat kemanan pada data-data yang disimpan (dapat dilakukan oleh pihak exchanger, intansi pemerintah).
3. Mempertegas hukuman pada pelaku pencurian data & meningkatkan kerjasama interpol (dapat dilakukan oleh pihak berwenang).

Saya juga baru tahu kalau KYC itu berbahaya, karena tahun belakangan sering lihat di sosmed para pelaku kejahatan menjual data diri seperti KTP, SIM bahkan passport.
Harusnya sudah tau sejak lama gan. Ini sebenarnya masalah klasik yang belum ada solusinya hingga saat ini. Satu-satu nya cara adalah hindari melakukan KYC pada platform, proyek, atau exchange yang meragukan/tidak terpercaya. Walaupun yang terpercaya juga bisa saja bobol data client nya. Namun yang tidak terpercaya jelas resikonya jauh lebih besar.

Kalau saya taunya bukan dari sosmed, tapi dari diskusi teman-teman member bitcointalk, (diskusi di board Altcoin). Sudah dari dulu sekali topik tentang bahaya KYC jadi trending topik di situ. Bahkan ada yang sudah share tentang beberapa contoh kasus data KYC yang ditawarkan oleh oknum tertentu di black market.

ketika saya menjadi seorang yang sangat paranoid, berpikir suatu waktu exchange bangkrut, seluruh asetnya habis yang tersisa hanya data diri customer, lalu mereka jual semua data diri tersebut untuk ongkos tiket kabur keluar negeri.
Tidak perlu mikir sampai ke situ gan. Kalau agan ingat dulu banyak sekali proyek ICO baru bertema exchange, tapi saat ini proyek-proyek tersebut hilang ditelan bumi. Bisa saja proyek-proyek tersebut memang menargetkan uang investor dan data KYC yang masuk. Paling tidak ada 3 sumber data yang mungkin dijual dari proyek exchange abal-abal tersebut: investor, member yang bergabung pada exchange tersebut (jika sudah sampai tahap launching), dan bounty hunter yang disuruh ngumpul KYC untuk claim reward. Nah, saya juga ragu kalau data saya termasuk salah satu di antaranya.  Cry


Bonus,, berita mayor terkait kasus-kasus bocornya data user (ID):
- https://katadata.co.id/berita/2019/05/28/75-miliar-data-digital-di-dunia-bocor-belasan-juta-dari-indonesia
- https://www.kompas.com/tren/read/2019/12/20/163000765/bocor-lagi-267-juta-data-pengguna-facebook-diduga-untuk-sms-spam-dan
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
IMO,

Thread ini berguna dan membantu supaya kita hati-hati dalam melakukan KYC baik itu exchange maupun airdrop/bounty/giveaway dan lain-lain.

Saya juga baru tahu kalau KYC itu berbahaya, karena tahun belakangan sering lihat di sosmed para pelaku kejahatan menjual data diri seperti KTP, SIM bahkan passport. disamping itu juga belakangan sering menjelajah dark web dan menemukan orang jualan passport dan SIM (murah pake banget kalau beli banyak).

Jadi menurut saya memang berbahaya.

ketika saya menjadi seorang yang sangat paranoid, berpikir suatu waktu exchange bangkrut, seluruh asetnya habis yang tersisa hanya data diri customer, lalu mereka jual semua data diri tersebut untuk ongkos tiket kabur keluar negeri.

tapi mau gimana lagi, kalo mo tuker ke rupiah butuh exchange konvensional yang butuh KYC.


legendary
Activity: 2324
Merit: 1604
hmph..
Jika dalam kripto, tanpa KYC bisa dilakukan transaksi untuk exchange, misal menggunakan jasa escrow atau layanan sejenisnya. KYC free kan untuk hal ini? Seperti yang disebutkan kreator, mengenai thread ini untuk fokus pada dunia crypto yang dsebutkan pada respon ini.

My main point of this article is to point out why KYC for crypto is

- useless
and
- dangerous

Jadi, jika dalam area bisnis lain seperti rental vcd, rental apapun membutuhkan identitas, mas tau orangnya kan? Ketika ia memberikan data mas tanpa izin, mas bisa kan menemui orang yang menyimpan data mas tersebut. Jika dalam dunia kripto, kita invest di proyek A, B, C dan E misal, kita tidak tahu siapa mereka, apa kah akan benar2 kompeten dalam mengamankan data atau tidak? Ini menjadi titik awal mula munculnya bahaya dari memberikan KYC. Ketika seorang awam, investor awam, bounty hunter pemula mengharapkan uang senilai anggap saja 50 dollar, kan kalau di rupiahkan lumayan ini buat bayar kost. Anggapannya cuma pake KTP dan foto bisa dapat $50 dalam BTC, lumayan banget ini. Sedangkan setelah mendapatkan nilai tersebut, pengumpul KYC ini memiliki tujuan lain untuk kepentingan kriminal, dan menggunakan data yang diberikan secara sukarela oleh orang yang ingin mendapatkan $50 tersebut. Bukankah ini menjadi bahaya besar buat kita.

Perbandingan antara memberi kyc untuk bisnis yang dicontohkan menjadi sangat berbeda. Satu sisi kita tahu siapa yang menyimpan data, dan satu lagi tidak tahu siapa dibalik proyek dimana rumahnya dan lain sebagainya.

Quote
Kemudian, benar adanya ketika pengawasan ini menimbulkan rasa tidak nyaman dan sedikit banyak menciderai privasi. Lalu apa solusinya?

Solusi dalam hal apa dulu, jika untuk menggantikan KYC, tentu belum ada untuk hal-hal yang berbau bisnis nyata seperti yang mas contohkan. Tapi, jika dalam dunia kripto, solusinya tentu berhati-hati dalam berbagi identitas, jika tidak ada solusi untuk menghindari, setidaknya kita mampu mencegah hal tersebut terjadi pada kita (menjadi korban scam KYC).

Saya rasa disini sudah jelas. Exchange tidak semuanya harus melakukan KYC, binance misal, mereka memberikan kesempatan kepada member yang tidak ingin KYC namun hanya bisa menarik dengan jumlah kecil. Bukankah ini solusi? Hal seperti ini yang diinginkan oleh kreator. Jika kita tidak bisa kaya dengan penarikan aset dari kyc untuk apa harus kyc. Jika kita investasi hanya 20 dollar, masa ia harus kyc sedangkan kita tidak tahu siapa mereka apa tujuan sebenarnya.

Tentu beda dengan rental PS 24jam ninggalin KYC, karena kita tahu orangnya, kita merasa aman dengan data kita. So, itu bisa diterima dengan masuk akal. Tapi demi kripto yang tidak jelas, saya rasa sangat tidak sebanding dengan risikonya.

Ini menurut pandangan saya sih mas dan sesuai dengan topik ini dibuat diluar untuk bisnis yang ada disekitar kita, tetangga kita atau bisnis2 lainnya yang kita tahu dengan siapa kita berhadapan.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Ane setuju kalau (mungkin) semua orang kecuali Raffi Ahmad menginginkan privasi. Akan tetapi, hal ini merupakan diskusi yang sedikit berbeda dari diskusi mengenai KYC. KYC secara alami akan muncul ketika agan memiliki bisnis di dunia nyata di mana tidak sedikit bisnis yang membutuhkan agan menyimpan informasi pengguna. Bisnis mulai dari rental komik, rental VCD bajakan, hotel, dll., membutuhkan data identitas konsumen (bahkan menjaminkan KTP) untuk mengamankan operasi bisnis mereka, demikian halnya dengan jasa keuangan termasuk exchange kripto. Apakah ada alternatif lain selain KYC?* Sampai saat ini belum terpikirkan oleh ane.

Ane juga bukan orang yang setuju dengan pernyataan "kalau ane bukan kriminal, buat apa privasi."

Fakta terkait data dari sumber yang kredibel, bukan dari blog post. Jelas ada data di PPATK (coba googling) tentang berapa laporan yang kemudian dilakukan penindakan dan berapa persen yang terkait korupsi, sehingga sistem yang ada saat ini bisa dikatakan berfungsi. Sempurna? Tentu tidak. Kemudian, benar adanya ketika pengawasan ini menimbulkan rasa tidak nyaman dan sedikit banyak menciderai privasi. Lalu apa solusinya?* Masyarakat Indonesia (ane) menginginkan koruptor/pencuci uang ditangkap, tapi juga menginginkan privasi...

Di sini akan ada dilema menimbang untung rugi menggunakan berbagai pendekatan mulai dari prinsip utilitarian, rights, dll., yang bisa bersifat subjektif, artinya pandangan pro benar, yang kontra juga benar, tergantung bagaimana logika agan sampai kepada suatu kesimpulan.

*PS: merit ane masih banyak untuk yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas.
legendary
Activity: 2226
Merit: 6947
Currently not much available - see my websitelink
Agan 1miau sudah riset? baru sampai studi pustaka, atau sudah terbit papernya? Kalau di Indonesia sendiri sudah terbit loh di Journal of Law, Policy and Globalization (https://www.iiste.org/Journals/index.php/JLPG)

Benedictus Renny See et al. sudah menerbitkan "Know Your Customer (KYC) Principles Relates to Bank Confidentiality as an Effort to Prevent Money Laundering Crimes" https://sci-hub.tw/10.7176/jlpg/81-12

Intinya KYC dibutuhkan oleh bank, kalau dalam ruang kripto sama saja karena Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK) sudah diregulasi. Mereka ini adalah bisnis yang butuh perlindungan dan bisa ditutup kalau tidak kooperatif. Efeknya akan buruk IMO untuk komunitas kripto kalau misalnya indodax, triv, luno, dll., kemudian ditutup oleh pemerintah. Masa mau beli kripto harus daftar forum dulu? Eh, bayar blokir IP juga pakai kripto...
I don't know your local requirements, I only know about European standards (and some for US). Especially for Europe, many things are still not clear and the financial regulatory office had received a rebuke from the court.
Besides from the question if KYC really helps to prevent terrorism and money laundering, we have to ask the question in which society we want to live. It's technically possible to track everyone and everything, but then, freedom and democracy is dying ofcourse, even if the technical aspect doesn't matter.
I can imagine to choose a solution where verification for crypto is needed for high amounts and normal people can still use it if they stay below the limits. Doing that would protect normal users, which is essential part of a liberal and open democracy.


Maksudnya sih baik, mungkin lebih tepat kalau judulnya kemudian "Bijaklah dalam mengirimkan data KYC" karena argumen KYC tidak berguna sangat gampang dimentahkan di lokal sini.
Well, criminals can just hack an existing Account and use it for criminal proposes.  Wink
Can happen to every trusted service.


Seperti yang ane bilang, KYC tidak berguna itu adalah OPINI agan, bukan FAKTA, dan selalu ane ketika membuat tulisan pada jaman dulu selalu diwanti-wanti agar tidak "menyesatkan" alias pada posisi netral, serta menghindari judul yang provokatif karena tidak semua orang membaca dengan tuntas isi tulisan agan.

Ini adalah OPINI ane, tidak ada masalah juga kalau ada yang tidak setuju dengan OPINI ane dan mengatakan tulisan dalam posting ini menyesatkan. Ane tunggu argumen dari sumber-sumber yang bermutu.
If there are facts backing an opinion, then I don't see any problems, especially in an online forum.  Cheesy
Facts are essential and if there are none presented, one's argument will lose traction.



Alasan saya untuk melakukan KYC pada exchange meskipun kurang, karena Indonesi memiliki UU ITE yang juga didalamnya memuat poin tentang privasi pengguna layanan internet.
User protection is very essential. In a world of Facebook, Visa etc. it's best for such big companys to treat us as a product (and they are doing this already). Andreas Antonopoulos is always doing good research and called this "surveillance capitalism". He's absolutely right.
Such companies are constantly trying to abuse their power at the cost of it's customers.



Andreas Antonopoulos regarding Facebook's Libra


Terima kasih atas kunjungan dan masukan maupun argumennya di thread ini mas, karena setiap hal selalu baik untuk dijadikan diskusi daripada hanya mau menang sendiri Smiley
+1  Smiley Smiley


legendary
Activity: 2324
Merit: 1604
hmph..
Pertama-tama, selamat datang di SF Indo di mana tulisan-tulisan sudah biasa diulik dan dikritisi karena banyak akademisi di sini. Tidak ada masalah ketika tulisan yang berupa OPINI seperti tulisan agan 1miau ditantang agar berimbang sehingga pembaca bisa menimbang sendiri mana yang baik untuk mereka alias DYOR. Wong FAKTA kek bumi bulat saja masih ditantang dengan bumi datar kok, ane kira tidak ada masalah dengan ini.

Kemudian kondisi regulasi dan budaya di global (atau di tempat agan) mungkin tidak cocok dengan kearifan lokal dan regulasi lokal, sehingga ane juga mengkritisi OP (masulum) di sini, dan sekali lagi tidak ada masalah toh lha namanya juga forum.


Tentu mengenai keterbukaan dalam beropini saya sangat terbuka di sini, dan saya tidak mempermasalahkan hal tersebut. Terkait kehadiran creator @1miau juga untuk menyampaikan undangan yang mas rico berikan. Saya juga sudah menawarkan untuk mengirimkan versi bahasa untuk komentarnya, tetapi beliau memilih untuk menyampaikan langsung di sini agar mendapatkan poinnya.

Mengenai budaya di Indonesia dan exchange di Indonesia
saya paham untuk exchange di Indonesia yang mengharuskan untuk KYC, tentu saya tidak keberatan sama sekali. Saya memang tidak memahami secara penuh mengenai bagaimana tingkat keamanan atau pun apa pun disini. Jika ditanya apakah saya mendukung? Saya tidak mendukung, namun jika diharuskan untuk KYC oleh pihak exchange, maka akan saya lakukan, selama exchange tersebut memiliki kejelasan baik dari pendaftaran usaha, kejelasan alamat kantor (non-virtual office) dan pertimbangan lainnya (secara pribadi). Alasan saya untuk melakukan KYC pada exchange meskipun kurang, karena Indonesi memiliki UU ITE yang juga didalamnya memuat poin tentang privasi pengguna layanan internet.

1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE)
2.  Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi Dalam Sistem Elektronik (“Permenkominfo 20/2016”).

Meskipun berdasarkan artikel yang saya ketahui (mohon dikoreksi jika salah) perlindungan terhadap privasi data pelanggan di Indonesia masih lemah. dengan regulasi-regulasi tambahan yang akan dibuat oleh pemerintah, saya yakin akan keamanan di exchange yang selalu mengikuti peraturan pemerintah Indonesia juga akan mengedepankan keamanan data warga di kemudian hari. Namun, dalam hal ini saya juga harus mempertaruhkan kejadian-kejadian yang harus dihadapi dengan data yang saya kirimkan pada exchange seperti kasus hacking yang disampaikan oleh Kreator thread ini atau kata gaulnya DWYOR haha.

Terima kasih atas kunjungan dan masukan maupun argumennya di thread ini mas, karena setiap hal selalu baik untuk dijadikan diskusi daripada hanya mau menang sendiri Smiley
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
^Pakai Bahasa Indonesia lebih baik

Untuk agan 1miau

Pertama-tama, selamat datang di SF Indo di mana tulisan-tulisan sudah biasa diulik dan dikritisi karena banyak akademisi di sini. Tidak ada masalah ketika tulisan yang berupa OPINI seperti tulisan agan 1miau ditantang agar berimbang sehingga pembaca bisa menimbang sendiri mana yang baik untuk mereka alias DYOR. Wong FAKTA kek bumi bulat saja masih ditantang dengan bumi datar kok, ane kira tidak ada masalah dengan ini.

Kemudian kondisi regulasi dan budaya di global (atau di tempat agan) mungkin tidak cocok dengan kearifan lokal dan regulasi lokal, sehingga ane juga mengkritisi OP (masulum) di sini, dan sekali lagi tidak ada masalah toh lha namanya juga forum.

Agan 1miau sudah riset? baru sampai studi pustaka, atau sudah terbit papernya? Kalau di Indonesia sendiri sudah terbit loh di Journal of Law, Policy and Globalization (https://www.iiste.org/Journals/index.php/JLPG)

Benedictus Renny See et al. sudah menerbitkan "Know Your Customer (KYC) Principles Relates to Bank Confidentiality as an Effort to Prevent Money Laundering Crimes" https://sci-hub.tw/10.7176/jlpg/81-12

Intinya KYC dibutuhkan oleh bank, kalau dalam ruang kripto sama saja karena Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK) sudah diregulasi. Mereka ini adalah bisnis yang butuh perlindungan dan bisa ditutup kalau tidak kooperatif. Efeknya akan buruk IMO untuk komunitas kripto kalau misalnya indodax, triv, luno, dll., kemudian ditutup oleh pemerintah. Masa mau beli kripto harus daftar forum dulu? Eh, bayar blokir IP juga pakai kripto...

My main point of this article is to point out why KYC for crypto is

- useless
and
- dangerous

It's useless because it doesn't stop "money laundering and terrorism financing". Criminals won't have any difficulties to pass KYC (they can use faked or stolen documents or hacked / stolen already verified accounts). For sure, such strategies to pass KYC will be improved when there's more money to make (and that's expected for the digital market). I see an huge incentive for criminals to get access to KYC-verified accounts.

KYC is not stopping them, it's just dangerous for normal users who are forced to do KYC because their accounts will be attacked. Identities will be stolen and used by criminals. Several other fraud can be commited with KYC ("KYC-Scams") etc.

After my research I believe KYC is 100% useless to prevent (professional) criminal acivity. If someone wants to commit crime, no KYC will stop him.
Maksudnya sih baik, mungkin lebih tepat kalau judulnya kemudian "Bijaklah dalam mengirimkan data KYC" karena argumen KYC tidak berguna sangat gampang dimentahkan di lokal sini. Agan tidak tahu kan berapa jumlah koruptor yang ditangkap KPK bersama PPATK karena transaksi mencurigakan? Koruptor-koruptor di Indonesia sekarang terpaksa pakai uang tunai kalau mau main gila, makanya banyak operasi tangkap tangan.

Terkait pengamanan data sudah diregulasi, penyalahgunaan data juga sudah diregulasi.

Exactly, even top exchanges can be hacked (like it happened for Binance) and user data was stolen.
Binance mungkin besar, tapi apakah exchange tersebut regulated di negara yang "bermutu?" Terakhir ane dengar Binance terdaftar di Cayman Island https://cointelegraph.com/news/malta-regulator-clarifies-legal-status-of-binance

Where is it misleading?!?  Huh
It's actually how it is and parts of your posts are hard to understand, so I don't want to make wrong assumptions what's your point? We are talking about online KYC for crypto exchanges, Shitcoin ICOs, Bounties etc here.  Cheesy
Seperti yang ane bilang, KYC tidak berguna itu adalah OPINI agan, bukan FAKTA, dan selalu ane ketika membuat tulisan pada jaman dulu selalu diwanti-wanti agar tidak "menyesatkan" alias pada posisi netral, serta menghindari judul yang provokatif karena tidak semua orang membaca dengan tuntas isi tulisan agan.

Ini adalah OPINI ane, tidak ada masalah juga kalau ada yang tidak setuju dengan OPINI ane dan mengatakan tulisan dalam posting ini menyesatkan. Ane tunggu argumen dari sumber-sumber yang bermutu.

Sekali lagi, ane setuju terkait hati-hati mengirimkan data KYC, apalagi untuk bounty guys! Wink
hero member
Activity: 2072
Merit: 656
royalstarscasino.com
It's useless because it doesn't stop "money laundering and terrorism financing". Criminals won't have any difficulties to pass KYC (they can use faked or stolen documents or hacked / stolen already verified accounts).
Indeed. Criminals have many ways to manipulate the data. They can edit photos, names, or using people's identities that they got in various ways. It is difficult to trust data through KYC, even the requirements have been quite strict and details. Maybe some ways that can be used to minimize the manipulation or fake data are :
- Validation with live video
- Cooperate with governmental authorities to verify the data

it's just dangerous for normal users who are forced to do KYC because their accounts will be attacked.
I ever heard that KYC data can be traded on the black market. It is clearly worrying because the data can be used for criminal purposes if it sold to criminals or hackers. It is the worst thing that very possible to happen since there is no guarantee for the security of our data.
Ex: https://www.independent.co.uk/life-style/gadgets-and-tech/news/dark-web-id-value-hackers-cyber-crime-a8683821.html

Exactly, even top exchanges can be hacked (like it happened for Binance) and user data was stolen.
In the digital world, there is no system with 100% safe. Not only Binance, but government sites or banks also can be targeted and hacked. However, trusted platforms or exchanges should have better security than unpopular ones. They must improve security regularly and continuously.



*Kepada OP dan Pak moderator Indonesia, saya izin membalas (reply) dengan bahasa Inggris.   Smiley
legendary
Activity: 2226
Merit: 6947
Currently not much available - see my websitelink
Hello everyone, masulum has PMed me to respond here.

First, many thanks @masulum for your translation to your local board.  Smiley
I like it when helpful content is translated to local boards.

I've read all the replies but much is lost in translation, so sorry if I'm not getting some points in an accurate way. Indonesian to English translation is very challenging for Google Translate.  Cheesy



Menurut agan KYC butuh tidak? Berguna tidak?
Jadi sebenarnya KYC itu tidak berguna, atau banyak pihak yang meminta KYC tapi tidak kompeten dalam mengamankan data-data KYC-nya?
My main point of this article is to point out why KYC for crypto is

- useless
and
- dangerous

It's useless because it doesn't stop "money laundering and terrorism financing". Criminals won't have any difficulties to pass KYC (they can use faked or stolen documents or hacked / stolen already verified accounts). For sure, such strategies to pass KYC will be improved when there's more money to make (and that's expected for the digital market). I see an huge incentive for criminals to get access to KYC-verified accounts.

KYC is not stopping them, it's just dangerous for normal users who are forced to do KYC because their accounts will be attacked. Identities will be stolen and used by criminals. Several other fraud can be commited with KYC ("KYC-Scams") etc.

After my research I believe KYC is 100% useless to prevent (professional) criminal acivity. If someone wants to commit crime, no KYC will stop him.

Precisely, this question is covered and answered very detailed in the OP.  Wink



Banyak orang ragu melakukan KYC pada suatu pihak yang tidak jelas. Namun untuk pihak yang sudah jelas dan kompeten, apakah mereka juga bisa dipercaya?
Exactly, even top exchanges can be hacked (like it happened for Binance) and user data was stolen. With KYC-data and verified accounts becoming more valuable for criminals, there will be a steadily growing incentive to obtain them - no matter if hacked, scammed or faked.
The whole problem is digitalized identity data submitted (and sometimes also stored) online to a central entity.



Agak berbeda dari paragraf pembuka yang ane kuote tadi yang misleading, judulnya juga misleading.
Ya sudah ane kira jawabannya sudah jelas.
Where is it misleading?!?  Huh
It's actually how it is and parts of your posts are hard to understand, so I don't want to make wrong assumptions what's your point? We are talking about online KYC for crypto exchanges, Shitcoin ICOs, Bounties etc here.  Cheesy

When I did my research I was extremely surprised how much incentive there is already to obtain KYC relevant stuff for fraud (or even selling it). That's endangering all other users, the 99,9% honest ones.



If someone has more questions, please ask.

And I've awared some Merit.  Smiley
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Banyak orang ragu melakukan KYC pada suatu pihak yang tidak jelas. Namun untuk pihak yang sudah jelas dan kompeten, apakah mereka juga bisa dipercaya?

Setidaknya mereka memiliki kriteria untuk bisa dipercaya daripada pihak-pihak yang kurang jelas kredibilitasnya. Terlepas apakah nantinya pihak kompeten tersebut menyalahgunakan kepercayaan dari penggunanya, yang bisa dilakukan oleh pengguna hanyalah mencoba untuk mempercayakan data-data KYC tersebut karena tuntutan pemenuhan kebutuhan (kondisi dimana konsumen membutuhkan fungsi/manfaat yang bisa didapat dari proses KYC)

Quote
Saya lihat ada kasus kebocoran dokumen-dokumen KYC di bursa besar cryptocurrency. Apakah ada sanksi atau penalty untuk pihak yang mengalami kebocoran ini?

Karena juga bisa saja mereka dengan sengaja menjual dokumen-dokumen KYC tersebut namun menutup2inya dengan embel2 peretasan dan kalau tidak ada sanksi nya, maka pihak yang menyimpan dokumen-dokumen KYC tersebut bertindak seenaknya melakukan hal itu.

Seharusnya sih ada sangsi hukumnya atau lebih tepatnya tergantung pada yurisdiksi dimana layanan (exchange) tersebut beroperasi.
hero member
Activity: 1456
Merit: 567
Banyak orang ragu melakukan KYC pada suatu pihak yang tidak jelas. Namun untuk pihak yang sudah jelas dan kompeten, apakah mereka juga bisa dipercaya?
Saya lihat ada kasus kebocoran dokumen-dokumen KYC di bursa besar cryptocurrency. Apakah ada sanksi atau penalty untuk pihak yang mengalami kebocoran ini?

Karena juga bisa saja mereka dengan sengaja menjual dokumen-dokumen KYC tersebut namun menutup2inya dengan embel2 peretasan dan kalau tidak ada sanksi nya, maka pihak yang menyimpan dokumen-dokumen KYC tersebut bertindak seenaknya melakukan hal itu.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
OP asli dipersilahkan untuk posting di sini kalau ingin berdiskusi, boleh dibantu penerjemah.

Babang mu_enrico juga dipersilakan untuk diskusi di thread asli. Biar uwu.
Ane tidak peduli thread macam gini ada di global, concern ane ada di SF INDO. Toh ane juga udah ninggalin jejak di global di page one. Ga ada insentif untuk ane debat di global, kalau di lokal paling tidak masih ada rasa kepedulian.

Menurut agan KYC butuh tidak? Berguna tidak?
Jadi sebenarnya KYC itu tidak berguna, atau banyak pihak yang meminta KYC tapi tidak kompeten dalam mengamankan data-data KYC-nya?

Saya setuju dengan 1miau mengenai hal ini. Karena, dari beberapa kejadian yang kemudian saya cari mengenai potensi data breach KYC berhubungan dengan exchange kripto sangat sering ditemukan. Bahkan kemarin juga ada kejadian baru yang mana 8000 data diri pelanggan Exchange tersebut disebarkan. Kalau sudah seperti ini, bukankah ini malah mengancam privasi kita dan memang tidak dibutuhkan untuk mencegah tindakan kejahatan, melainkan menambah kesempatan baru bagi pelaku kriminal?

Kegunaan KYC ini tentu akan selalu ada didua sisi berbeda, seperti yang saya sebutkan sebelumnya. Dalam hal ini, tidak berguna jika kita hanya perlu menarik sejumlah uang yang nilainya kecil. Ini akan berguna dan memang akan dilakukan oleh saya, jika memang harus berurusan dengan pemerintahan, relasi bisnis dan lainnya. Sedangkan dalam dunia kripto, apakah harus membagikan KYC sedangkan kita tidak pernah tau seperti apa perusahaan tersebut, yang hanya kita tau jejak digitalnya saja.

Makanya, ditekankan kembali oleh OP(kreator), di mana sisi tidak bergunanya KYC ini, pada poin-poin yang menyebutkan jangan kyc untuk exchange yang tidak memiliki kompetensi untuk menyimpan dan mengamankan data. jika Anda yakin ada perusahaan yang sangat kompeten dalam menjaga data pelanggan, silakan jika memang itu adalah cara terbaik untuk Anda dan kelangsungan bisnis atau menyangkut aset yang sangat besar yang Anda miliki.
Agak berbeda dari paragraf pembuka yang ane kuote tadi yang misleading, judulnya juga misleading.
Ya sudah ane kira jawabannya sudah jelas.
legendary
Activity: 2324
Merit: 1604
hmph..
Sebagai OP tentunya tidak cuma menerjemahkan saja toh?
Yup, saya tidak hanya menerjemahkan dan mencoba mendalami arah dari thread ini kemana terlebih dahulu.

Menurut agan, agan setuju tidak dengan paragraf ini serta yang ane garisbawahi:
Saya setuju dengan 1miau mengenai hal ini. Karena, dari beberapa kejadian yang kemudian saya cari mengenai potensi data breach KYC berhubungan dengan exchange kripto sangat sering ditemukan. Bahkan kemarin juga ada kejadian baru yang mana 8000 data diri pelanggan Exchange tersebut disebarkan. Kalau sudah seperti ini, bukankah ini malah mengancam privasi kita dan memang tidak dibutuhkan untuk mencegah tindakan kejahatan, melainkan menambah kesempatan baru bagi pelaku kriminal?

Menurut agan KYC butuh tidak? Berguna tidak?
Jadi sebenarnya KYC itu tidak berguna, atau banyak pihak yang meminta KYC tapi tidak kompeten dalam mengamankan data-data KYC-nya?
Kegunaan KYC ini tentu akan selalu ada didua sisi berbeda, seperti yang saya sebutkan sebelumnya. Dalam hal ini, tidak berguna jika kita hanya perlu menarik sejumlah uang yang nilainya kecil. Ini akan berguna dan memang akan dilakukan oleh saya, jika memang harus berurusan dengan pemerintahan, relasi bisnis dan lainnya. Sedangkan dalam dunia kripto, apakah harus membagikan KYC sedangkan kita tidak pernah tau seperti apa perusahaan tersebut, yang hanya kita tau jejak digitalnya saja.

Makanya, ditekankan kembali oleh OP(kreator), di mana sisi tidak bergunanya KYC ini, pada poin-poin yang menyebutkan jangan kyc untuk exchange yang tidak memiliki kompetensi untuk menyimpan dan mengamankan data. jika Anda yakin ada perusahaan yang sangat kompeten dalam menjaga data pelanggan, silakan jika memang itu adalah cara terbaik untuk Anda dan kelangsungan bisnis atau menyangkut aset yang sangat besar yang Anda miliki.

OP asli dipersilahkan untuk posting di sini kalau ingin berdiskusi, boleh dibantu penerjemah.

Siap, nanti akan saya sampaikan pada kreator jika mungkin ingin ikut berdiskusi disini. Dan sudah ada thread asli yang mungkin di sana Anda bisa mendapatkan jawaban lebih cepat Smiley Sudah ada dari mas Joniboini ternyata  Grin
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
OP asli dipersilahkan untuk posting di sini kalau ingin berdiskusi, boleh dibantu penerjemah.

Babang mu_enrico juga dipersilakan untuk diskusi di thread asli. Biar uwu.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Ini adalah poinnya, fokus utama dari thread ini adalah untuk crypto jika dirunut dari awal. bukan melarang semua harus tidak boleh KYC. meminimalisir atau mencegah KYC dengan mudah untuk sesuatu yang tidak jelas masalah keamanan dan legitimasinya.
Judulnya clickbait dong kalau begitu?

Sebagai OP tentunya tidak cuma menerjemahkan saja toh? Menurut agan, agan setuju tidak dengan paragraf ini serta yang ane garisbawahi:
Awalnya, KYC sepertinya bagus untuk menghentikan aktivitas kriminal. Sayangnya, ini sangat berbeda dengan kenyataannya. KYC pada dunia kripto tidak dibutuhkan untuk menghentikan pencucian uang atau mengurangi aktivitas kriminal, bahkan tidak pula membantu mencegah pendanaan terhadap teroris. Sebaliknya - KYC justru membahayakan privasi kita dan mendorong aktivitas kriminal (melalui scam KYC, pencurian data dan lain sebagainya).

Menurut agan KYC butuh tidak? Berguna tidak?
Jadi sebenarnya KYC itu tidak berguna, atau banyak pihak yang meminta KYC tapi tidak kompeten dalam mengamankan data-data KYC-nya?

Buat apa sih KYC itu?
Quote
penerapan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme serta proliferasi senjata pemusnah massal
Sumur: http://bappebti.go.id/resources/docs/peraturan/sk_kep_kepala_bappebti/sk_kep_kepala_bappebti_2019_02_01_w9i365pf_id.pdf

Kalau di Indonesia hal ini sebenarnya sudah mulai ditertibkan dalam Peraturan Bappebti No. 5 tahun 2019, salah satunya:
Quote
memiliki paling sedikit 1 (satu) pegawai yang bersertifikasi Certified Information System Security Professional (CISSP).
.
memiliki sertifikasi ISO 27001 (Information Security Management System)
memiliki sertifikasi ISO 27017 (cloud security) dan ISO 27018 (cloud privacy), apabila Pedagang Fisik Aset Kripto menggunakan cloud.
Sumur: http://bappebti.go.id/resources/docs/peraturan/sk_kep_kepala_bappebti/sk_kep_kepala_bappebti_2019_02_01_w9i365pf_id.pdf

OP asli dipersilahkan untuk posting di sini kalau ingin berdiskusi, boleh dibantu penerjemah.
member
Activity: 353
Merit: 28
Productive housewife
snip
2 kalimat agan di atas kontra satu sama lain. Kalau nyatanya di exchange nomer 1 dunia saja ada kasus atau rumor tentang itu, ya berarti perlu waspada juga. Apa agan cukup puas cuman dikasih konfirmasi saja dari pihak exchangernya? Kalau saya pribadi, tidak cukup dengan konfirmasi, tapi perlu tindakan real yang bisa mencegah itu terulang.
Iya, Kak...setelah saya baca ulang ternyata memang sedikit kontradiktif. Saya membuat kalimat yang ambigu  Shocked Tapi maksud yang ingin saya tekankan adalah setidaknya exchange terpercaya tersebut mengupayakan yang terbaik dengan memberikan konfirmasi bahwa telah diupayakan penyelidikan dan hal sejenisnya untuk mengembalikan kepercayaan pelanggannya.
Pages:
Jump to: