Pandemi Covid 19 mungkin sudah tidak asing di telinga kita karena dalam beberapa tahun saja pandemi ini sudah melumpuhkan dunia hampir di segala sektor dan mengakibatkan perekonomian menjadi terganggu dan bahkan sampai sekarang kita masih belum bisa kembali ke posisi awal dari segi perekonomian dunia yang hancur karena Covid dan ini termasuk Indonesia.
Dalam beberapa pekan terakhir saya selalu membaca tentang beberapa rumor yang mengatakan bahwa kita dihadapkan dengan Pandemi Jilid II karena ada beberapa alasan yang terjadi seperti tentang Covid Jilid II yang mulai merebak dan ada wabah baru yang berasal dari negara yang sama (China) yang bisa saja menyebar kembali.
Setelah kita dihadapkan dengan Covid jenis Alpa, Beta, Delta dan Omicron saat ini dikatakan ada Covid jenis baru yang diberi nama Eris.
Virus jenis Eris ini mulai muncul dan ramai di bulan agustus lalu dan sudah ada himbauan juga dari beberapa petinggi negara seperti yang dikatakan Puan Maharani melalui siaran nya di beberapa bulan lalu tetapi memang walaupun tidak terlalu ramai tetapi dikabarkan bahwa Variant Eris ini sudah mulai merambat walaupun secara senyap karena melihat dari laporan Kemenkes RI per tanggal 14 Desember, penularan virus COVID-19 di Indonesia mencapai 1.499 kasus.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan kasus aktif penularan virus COVID-19 di Indonesia mencapai 1.499 kasus aktif saat ini. Angka ini diperoleh dari data Kemenkes di laman Infeksi Emerging per Kamis, 14 Desember 2023 pukul 16.00 WIB
dan memang jika melihat dari grafik laporan sebenarnya ada peningkatan kembali yang terjadi di bulan Desember ini.
SumberWalaupun seperti itu, Kemenkes juga mengatakan bahwa memang tidak perlu terlalu khawatir tentang hal ini karena memang pemerintah masih akan sebisa mungkin terus memonitor dan meminimalisir hal seperti Lokdown tidak terjadi lagi dan Covid Jilid II ini tidak berkembang terlalu besar seperti Covid sebelumnya.
Masalahnya setelah yang terjadi di 2020-2022 apakah masyarakat Indonesia masih akan percaya dengan Covid atau tidak? Selain itu, saat ini kita dihadapkan dengan pesta pemilu yang pasti akan membuat lonjakan kerumunan tidak akan terhindarkan. Apakah dengan hal ini bisa juga menjadi sebuah skema baru dalam konspirasi? karena bisa saja dengan isu ini akan dimanfaatkan oleh orang-orang yang memiliki kepentingan.
Tambahan.
Berikut adalah gejala Covid Eris
Berikut sejumlah gejala yang muncul pada pasien yang positif terkena Eris:
Pilek
Sakit Kepala
Kelelahan ringan hingga berat
Bersin
Sakit tenggorokan
Terlepas dari benar atau tidaknya,
Stay Safe guys jangan sampai kebebasan kita kembali terenggut oleh Lockdown yang memang memuakan seperti beberapa tahun sebelumnya.
Ketika berbicara mengenai covid, pemerintah, dan bisnis ini menjadi sebuah topik yang menarik. Karena nantinya kita hanya akan menerka dan mengumpulkan argumentasi yang tak ada hentinya, sebagai masyarakat menengah Kebawah kita hanya bisa pasrah melihat keadaan dan issue akan adanya Covid Jilid 2 ini. Namun apa yang terjadi pada masyarakat ekonomi menengah kebawah, mereka yang mau bersuara hilang ditelan semesta.
Terlepas ini bisnis yang sudah diatur atau tidak namun ini sudah seperti reaksi berantai dan bom waktu yang tinggal menunggu kapan waktunya meledak. Entah sebuah kebetulan atau tidak Namun covid melunjak tiap pertengahan hingga akhir tahun Saat tahun ajaran baru akan dimulai. Seakan-akan ini sudah diatur. Lantaran akan terjadi reaksi berantai antara pihak provider internet, sekolah, dan juga negara karena otomatis kegiatan daring akan menguras banyak kuota dan listrik dirumah. Sadar atau tidak pengeluaran bulanan untuk kegiatan daring selama ini sudah menghabiskan banyak sekali uang yang entah kemana perginya.
Bukan hanya itu, kita tahu persis bahwa ada beberapa oknum pejabat yang memanfaatkan kejadian ini untuk memperkaya diri, mereka bekerja sama dengan perusahaan perusahaan farmasi dan instalasi kesehatan yang bertujuan untuk membagikan Vaksin gratis di masyarakat namun pada kenyataan nya vaksin tersebut sebenarnya dibiayai oleh Negara sehingga Negara di paksa membuat anggaran untuk membeli/membuat vaksin dan hal ini menjadi ladang bisnis bagi oknum oknum tersebut yang memanfaatkan momentum adanya pandemi ini untuk berjualan atau berinvestasi di perusahaan farmasi atau instalasi kesehatan.
Dan terakhir terlepas akan adanya lagi Covid jilid 2 atau tidak saya fikir masyarakat sudah muak dengan issue tersebut namun bukan berarti kita semua harus sepenuhnya acuh, yang jelas kita harus tetap bisa menjalankan pola hidup yang baik, menjaga kesehatan dan lingkungan yang bersih serta berolah raga dengan rutin agar supaya imunitas tubuh kita tetap bagus sehingga kita terhindar dari berbagai penyakit dan virus, terutama kita saat ini sudah mulai memasuki musim penghujan.