Pages:
Author

Topic: PDIP Sebagai Oposisi - page 2. (Read 435 times)

member
Activity: 246
Merit: 22
July 12, 2024, 06:41:24 PM
#14
Memang seharusnya pdip sadar diri saja udah lah berpisah saja daripada menguntit partai yang sudah ada didepan kita tau hal ini kan jika nama partai yang terdepan yang mengusung seperti nama-nama seperti saat ini ya Prabowo dan gibran jika ada campur tangan pdip entahlah akan seperti apa, karena kita lihat yang sudah-sudah yang mana nama-nama partai yang sering di usung pdip ternyata ada hal-hal yang sudah masyarakat duga terjadi.
Dan juga untuk partai-partai itu sudah biasa ya hari ini jadi cs eh besok nya jadi lawan kadang saya suka senyum-senyum sendiri jika menyaksikan debat para anggota partai yang asal nya cs kok saya lihat sekarang jadi lawan ya😅😅😅,ih saya dalam hati berkata saya tidak mau jadi anggota politik ah soalnya saya orang nya gak enakan wkwkwk.
sr. member
Activity: 1106
Merit: 398
Duelbits
July 12, 2024, 05:09:34 PM
#13
Dengan perolehan suara partai tertinggi, jika memang benar-benar PDIP memutuskan untuk menjadi partai oposisi, maka hal ini menjadikan PDIP sebagai partai opsisi yang cukup kuat. Mereka adalah opsisi yang uat karena merka mampu melakukan kaderisasi hingga akar rumput, dan mereka memiliki sayap partai yang cukup banyak. Selain itu mereka juga memiliki pendukung yang militan.

Dan jika kita melihat sejarah, pada orde baru yang dimana pada saat itu partai golkar berkuasa. PDIP menjadi salah satu diantara dua partai yang menjadi oposisi pada saat itu. Tetapi meskipun begitu, partai PDIP masih bisa bertahan di tengah dominasi partai golkar, hingga akhirnya mereka kembali menjadi bagian dari pemerintahan setelah Ketum mereka berhasil menjadi wakil presiden dan setelahnya menjadi presiden. Namun sepertinya keberuntungan tidak berpihak kepada mereka, karena partai tersebut harus kembali menjadi oposisi setelah kalah pada pemilu 2004. Sepuluh tahun lamanya partai tersebut menjadi oposisi, namun hal itu tidak menjadikan partai tersebut lemah, tetapi sebaliknya. Partai PDIP menjadi semakin kuat, mereka berhasil memenangkan pemilu hingga 2x berturut-turut setelah 10 tahun lamanya menjadi partai opisisi.

Jadi kesimpulannya, menurut hemat saya, dengan kekuatan yang dimiliki oleh partai tersebut, menjadi hal yang cukup mungkin bahwa nantinya PDIP akan menjadi bagian dari partai oposisi.
Kini entah strategi seperti apa yang sedang partai PDIP bangun.... Huh tetapi akankah partai PDIP akan Epik Comeback pada waktunya di Pemilu selajutnnya..? seperti pada pengalaman sebelumnya. 
sr. member
Activity: 1204
Merit: 486
July 12, 2024, 06:45:32 AM
#12
Namanya politik itu pragmatis, di antara partai yang saling serang dahulu kala, akan jadi berkawan saat sekarang jika menguntungkan satu sama lain. Kita lihat saja di pilkada jakarta sekarang, antara pdip dan pks katanya bakal rukun mempersatukan visi dan misi untuk calon gubernur anis, padahal secara historis, kedua partai ini saling serang dan dalam segi ideologi jelas bertentangan dan sulit bersatu. Itulah mengapa banyak anggapan masyarakat kalau partai di indonesia ini banyak sandiwaranya dibanding visi dan misi membangun bangsa, tujuan partai di indonesia ini cuma 1 yaitu kekuasaan, sedangkan yang lain hanyalah akting dan lakon pepesan kosong.

Partai politik hanya mementingkan kepentingan pribadi, makanya jadi rakyat jangan gampang terpancing oleh retorika manis mereka. Lebih baik teliti dan kritis dalam menilai setiap tindakan dan kontribusi para politisi. Jangan biarkan diri terpedaya oleh janji-janji palsu yang seringkali hanya menjadi alat untuk meraih kekuasaan semata. Sebagai rakyat, kita memiliki peran penting dalam menjaga agar kepentingan bersama senantiasa diutamakan.
Saya setuju, dijaman sekarang kita harus semakin kritis terhadap tujuan partai politik yang setiap musimnya selalu memanfaatkan suara rakyat hanya demi memenuhi ambisi mereka di parlemen. Setidaknya harus bisa memfilter akan isu isu yang sering mereka bawakan, kalau emang mau ikut serta dalam perpolitikan jangan tnaggung tanggung, jika setengah-setengah suka ngak jelas ke arah mana alurnya, atau lebih baik tidak terlibat dalam perpolitikan apapun.

Tanpa suara rakyat tidak ada yang bisa mereka lakukan, namun yang namanya masyarakat kan beda beda, ada yang mudah terperdaya, ada yang acuh tak acuh, dan ada juga yang sekedar memanfaatkan bansosnya doang. Tidak masalah sih karena kita juga tidak bisa mendikte pilihan setiap orang. Intinya politik ada di area abu-abu kadang bisa mencapai tujuan yang diingikan rakyat kadang sebaliknya. Contohnya setelah pemilu tahun ini apakah ada keuntungan nyata yang dirasakan oleh masyarakat? setiap priode sama aja kan?

legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
July 12, 2024, 01:23:55 AM
#11
Kalo soal ini, sebenernya program nya bagus, cuman kurang nya kepercayaan publik sama pemerintahan sekarang, jadi akibat penolakan publik secara serentak. Banyak kok hal serupa yang gagal, contoh jiwasaraya
Kalau yang ane amati tujuannya mulia emang tapi secara praktik hampir mustahil bisa memberikan rumah yang layak kalau hitungannya benar sekalipun. Ane ada di kamp yang merasa program ini ga bisa mencapai tujuannya sih, meskipun masyarakat mendukung sekalipun. Cuma ya itu masalah pengawasan publik yang hampir mustahil ada membuat program kaya gini rentan jadi target korupsi, apalagi ada program pemutaran dana untuk investasi segala. Kalau investasinya gagal pemerintah juga ane rasa bakal mengelak tanggung jawab dan melimpahkan/menyalahkan publik lagi.
full member
Activity: 532
Merit: 116
July 11, 2024, 12:07:22 PM
#10

Nah iya betul om, kadang heran sama orang yang ( bukan bagian dalam partai ) sampe ngebelala mati matian calon paslon pilihan nya  Grin , banyak loh kejadian di kita tentang hal semacam itu, apa lagi kalo tiap pemilihan presiden. Pasti ada beberapa kelompok orang yang ( entah mereka dibayar atau tidak ) membelanya secara exstream, bahkan di level terkecil sekalipun contoh , di grup keluarga , pasti ada aja itu yang ribut soal siapa pilhannya  Shocked
gausah terlalu dianggap lain kali mah, Kalo ada orang yang terlalu fanatik sama salah satu paslon, iyain aja dari pada jadi cape-cape debat kusir.

Tolak Tapera!
"Tapera Bentuk Penindasan Baru!" statment yang kembali dikeluarkan oleh Hasto. Dulu Pdip Setuju dengan adanya Tapera, kini berbalik arah dengan pemerintah. Padahal, PDIP termasuk salah satu partai politik yang setuju dengan pengesahan UU Nomor 14 Tahun 2016 tentang Tapera. Bahkan, saat itu, ketua Pansus Tapera DPR adalah politikus PDIP, yakni Yoseph Umar Hadi. Hal ini di dasari oleh masyarakat dan pemerintah baru pulih dari pandemi Covid-19 dan pesta demokrasi yang menguras anggaran, tetapi sudah dibebankan dengan kewajiban mengikuti Tapera.
Kalo soal ini, sebenernya program nya bagus, cuman kurang nya kepercayaan publik sama pemerintahan sekarang, jadi akibat penolakan publik secara serentak. Banyak kok hal serupa yang gagal, contoh jiwasaraya
member
Activity: 87
Merit: 11
July 11, 2024, 06:42:49 AM
#9
Masalahnya, yang kebanyakan mulai mereka debatin saat ini tuh hasil dari kerja mereka itu sendiri, tapi yaa politik memang dinamis.
Makanya jangan terlalu percaya sama politik, cukup dilihat dan diawasi aja proses nya. Kejadian kaya gini juga bukan sekali dua kali, bahkan dulu aja bu mega pasangan sama prabowo, seudah nya kan saling serang antar pdip sama gerindra lewat jokowi prabowo, sekarng jokowi prabowo jadi satu.
Namanya politik itu pragmatis, di antara partai yang saling serang dahulu kala, akan jadi berkawan saat sekarang jika menguntungkan satu sama lain. Kita lihat saja di pilkada jakarta sekarang, antara pdip dan pks katanya bakal rukun mempersatukan visi dan misi untuk calon gubernur anis, padahal secara historis, kedua partai ini saling serang dan dalam segi ideologi jelas bertentangan dan sulit bersatu. Itulah mengapa banyak anggapan masyarakat kalau partai di indonesia ini banyak sandiwaranya dibanding visi dan misi membangun bangsa, tujuan partai di indonesia ini cuma 1 yaitu kekuasaan, sedangkan yang lain hanyalah akting dan lakon pepesan kosong.

Partai politik hanya mementingkan kepentingan pribadi, makanya jadi rakyat jangan gampang terpancing oleh retorika manis mereka. Lebih baik teliti dan kritis dalam menilai setiap tindakan dan kontribusi para politisi. Jangan biarkan diri terpedaya oleh janji-janji palsu yang seringkali hanya menjadi alat untuk meraih kekuasaan semata. Sebagai rakyat, kita memiliki peran penting dalam menjaga agar kepentingan bersama senantiasa diutamakan.
Nah iya betul om, kadang heran sama orang yang ( bukan bagian dalam partai ) sampe ngebelala mati matian calon paslon pilihan nya  Grin , banyak loh kejadian di kita tentang hal semacam itu, apa lagi kalo tiap pemilihan presiden. Pasti ada beberapa kelompok orang yang ( entah mereka dibayar atau tidak ) membelanya secara exstream, bahkan di level terkecil sekalipun contoh , di grup keluarga , pasti ada aja itu yang ribut soal siapa pilhannya  Shocked
hero member
Activity: 1148
Merit: 501
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
July 10, 2024, 02:10:40 AM
#8
Masalahnya, yang kebanyakan mulai mereka debatin saat ini tuh hasil dari kerja mereka itu sendiri, tapi yaa politik memang dinamis.
Makanya jangan terlalu percaya sama politik, cukup dilihat dan diawasi aja proses nya. Kejadian kaya gini juga bukan sekali dua kali, bahkan dulu aja bu mega pasangan sama prabowo, seudah nya kan saling serang antar pdip sama gerindra lewat jokowi prabowo, sekarng jokowi prabowo jadi satu.
Namanya politik itu pragmatis, di antara partai yang saling serang dahulu kala, akan jadi berkawan saat sekarang jika menguntungkan satu sama lain. Kita lihat saja di pilkada jakarta sekarang, antara pdip dan pks katanya bakal rukun mempersatukan visi dan misi untuk calon gubernur anis, padahal secara historis, kedua partai ini saling serang dan dalam segi ideologi jelas bertentangan dan sulit bersatu. Itulah mengapa banyak anggapan masyarakat kalau partai di indonesia ini banyak sandiwaranya dibanding visi dan misi membangun bangsa, tujuan partai di indonesia ini cuma 1 yaitu kekuasaan, sedangkan yang lain hanyalah akting dan lakon pepesan kosong.

Partai politik hanya mementingkan kepentingan pribadi, makanya jadi rakyat jangan gampang terpancing oleh retorika manis mereka. Lebih baik teliti dan kritis dalam menilai setiap tindakan dan kontribusi para politisi. Jangan biarkan diri terpedaya oleh janji-janji palsu yang seringkali hanya menjadi alat untuk meraih kekuasaan semata. Sebagai rakyat, kita memiliki peran penting dalam menjaga agar kepentingan bersama senantiasa diutamakan.
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
July 09, 2024, 09:44:25 PM
#7
Masalahnya, yang kebanyakan mulai mereka debatin saat ini tuh hasil dari kerja mereka itu sendiri, tapi yaa politik memang dinamis.
Makanya jangan terlalu percaya sama politik, cukup dilihat dan diawasi aja proses nya. Kejadian kaya gini juga bukan sekali dua kali, bahkan dulu aja bu mega pasangan sama prabowo, seudah nya kan saling serang antar pdip sama gerindra lewat jokowi prabowo, sekarng jokowi prabowo jadi satu.
Namanya politik itu pragmatis, di antara partai yang saling serang dahulu kala, akan jadi berkawan saat sekarang jika menguntungkan satu sama lain. Kita lihat saja di pilkada jakarta sekarang, antara pdip dan pks katanya bakal rukun mempersatukan visi dan misi untuk calon gubernur anis, padahal secara historis, kedua partai ini saling serang dan dalam segi ideologi jelas bertentangan dan sulit bersatu. Itulah mengapa banyak anggapan masyarakat kalau partai di indonesia ini banyak sandiwaranya dibanding visi dan misi membangun bangsa, tujuan partai di indonesia ini cuma 1 yaitu kekuasaan, sedangkan yang lain hanyalah akting dan lakon pepesan kosong.
hero member
Activity: 1148
Merit: 501
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
July 09, 2024, 07:37:01 AM
#6
Masalahnya, yang kebanyakan mulai mereka debatin saat ini tuh hasil dari kerja mereka itu sendiri, tapi yaa politik memang dinamis.
Makanya jangan terlalu percaya sama politik, cukup dilihat dan diawasi aja proses nya. Kejadian kaya gini juga bukan sekali dua kali, bahkan dulu aja bu mega pasangan sama prabowo, seudah nya kan saling serang antar pdip sama gerindra lewat jokowi prabowo, sekarng jokowi prabowo jadi satu.
member
Activity: 87
Merit: 11
July 08, 2024, 07:49:00 PM
#5
Saya akan sangat mendukung kembali PDIP jika memberlakukan/mendukung dan memaksa hukuman mati bagi pelaku korupsi dan gratifikasi yang menjadi dosa terbesar para pejabat, tapi terlihat tidak mungkin. Grin
Sulit om, semua saling terkait. Tidak ada pejabat yang korupsi seorang diri. Jika salah satu tertangkap, dia pasti akan membocorkan semuanya. Mungkin dibalik alasan kenapa orang yang kena OTT dapet hukuman ringan dan fasilitas di dalem sel tujuan nya buat sogokan tutup mulut  Grin Grin . untuk benar-benar memberantas korupsi, kita perlu bekerja sama sebagai masyarakat. Memberikan pendidikan yang berkualitas, memperkuat sistem pengawasan, dan mengedukasi diri sendiri tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara adalah langkah-langkah penting yang harus kita ambil bersama. Sebab, hanya dengan upaya bersama kita dapat menciptakan masyarakat yang bebas dari korupsi.

Jadi harus dimulai sedini mungkin, eeetapi disekolah juga banyak yang korupsi sih  Grin

SETUJU 100%
Saya sangat mendukung PDIP untuk berada dibarisan luar pemerintah, saya penasaran dengan banyak nya polemik yang terjadi saat ini yang sebelumnya bersumber dari hasil keputusan mereka sendiri, gimana cara mereka memutar balikan keadaan. Saya yakin juga hampir semua rakyat negara ini menginginkan PDIP berada di barisan Oposisi  Grin
Mereka gabakalan terlalu pusing buat mikirin itu , Cuci tangan dipolitik itu mudah om  Grin

PDIP lihat ada beberapa isu atau kebijakan yang menurut mereka tidak cocok atau berlawanan dengan visi-misi mereka, jadi mereka pilih posisi oposisi biar bisa lebih kritis dan memberikan alternatif pandangan ke masyarakat. Intinya, di politik itu nggak ada kawan atau lawan yang abadi, yang ada itu kepentingan.
Masalahnya, yang kebanyakan mulai mereka debatin saat ini tuh hasil dari kerja mereka itu sendiri, tapi yaa politik memang dinamis.
jr. member
Activity: 28
Merit: 3
July 08, 2024, 03:53:43 AM
#4
SETUJU 100%
Saya sangat mendukung PDIP untuk berada dibarisan luar pemerintah, saya penasaran dengan banyak nya polemik yang terjadi saat ini yang sebelumnya bersumber dari hasil keputusan mereka sendiri, gimana cara mereka memutar balikan keadaan. Saya yakin juga hampir semua rakyat negara ini menginginkan PDIP berada di barisan Oposisi  Grin
hero member
Activity: 2184
Merit: 599
July 08, 2024, 01:26:09 AM
#3
Saya lebih setuju PDIP jadi Opisisi, karena jika ikutu para penguasa, politik di indonesia tidak akan seimbang dan pemerintah atau partai yang berkuasa akan mendapatkan dukungan penuh untuk melakukan apapun di negara ini, saya pikir dengan jadinya PDIP jadi oposisi itu cukup untuk mengimbangi hal-hal yang bersifat sensitif bisa di up oleh mereka untuk mendapatkan perhatian publik percaya kembali kepada mereka.

Tetapi yang saya takutkan, itu semua hanya gimik di layar saja, dan di belakang mereka baik-baik saja dan tidak ada yang menjadi masalah, komentar-komentar yang hanya menaikan elektabilitas mereka, hanya mencari perhatian publik, bukan untuk memberikan produk kebijakan yang terbaik untuk masyarakat.

Saya akan sangat mendukung kembali PDIP jika memberlakukan/mendukung dan memaksa hukuman mati bagi pelaku korupsi dan gratifikasi yang menjadi dosa terbesar para pejabat, tapi terlihat tidak mungkin. Grin
newbie
Activity: 63
Merit: 0
July 07, 2024, 10:28:16 PM
#2
Kalau soal PDIP jadi oposisi di 2024, sebenarnya politik itu memang dinamis Hari ini bisa jadi temen dekat, besok bisa aja jadi lawan.
sekarang, PDIP mungkin lagi berpikir kalau kepentingan dan pandangan mereka nggak sejalan lagi dengan pemerintah yang akan datang, jadi mereka milih untuk jadi oposisi.
Menurut saya ya itu salah satu contohnya. PDIP lihat ada beberapa isu atau kebijakan yang menurut mereka tidak cocok atau berlawanan dengan visi-misi mereka, jadi mereka pilih posisi oposisi biar bisa lebih kritis dan memberikan alternatif pandangan ke masyarakat. Intinya, di politik itu nggak ada kawan atau lawan yang abadi, yang ada itu kepentingan.
member
Activity: 87
Merit: 11
July 07, 2024, 12:53:26 PM
#1
Thread ini di dasari oleh statment pribadi dan cara penglihatan saya secara pribadi

PDIP, siapa yang tidak kenal dengan partai moncong putih dengan selogan Wong Cilik nya yang sering kita dengar, Banyak sekali elit politik yang dilahirkan dari partai yang diketuai oleh mantan presiden Indonesia ke 5 Indonesia sekaligus Presiden wanita satu-satunya saat ini, yaitu ibu Hj. Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri atau yang lebih dikenal dengan Ibu Megawati Soekarnoputri.

Banyak desas desus dan prokontra terkait dengan siapa Presiden yang akan diturunkan oleh PDIP,Baliho Puan Maharani dengan selogan "Kepak Sayap Kemerdekaan" menjadi titik point masyarakat dalam melihat siapa yang akan melaju menjadi Capres, dan  yang awalnya secara tegas menepis isu naik nya Ganjar sebagai capres karena dianggap kurang kompeten.

Pada pemilu kali ini, akhirnya PDIP menurunkan Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden dan Mahfud MD ( Independen ) sebagai calon wakil Presiden. Berkoalisi dengan empat Partai lain nya, yaitu Partai Perindo, Hanura dan PPP, PDIP dengan berani melaju di medan tempur. Namun sayang hasil yang didapatkan, jauh dari prediksi oleh mereka. Setelah menang secara 2 Periode berturut-turut, calon yang diusung oleh partai Wong cilik dan koalisinya finish di urutan ke-3 dengan prolehan persentase suara sebesar 16,47%.

  • Pasangan Anis Baswedan-Muhaimin Iskandar: 40.971.906 suara (24,95%)
  • Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka: 96.214.691 suara (58.58%)
  • Pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 27.040.878 suara (16,47%)


PDIP KRITIKUS TAJAM PEMERINTAH!
Setelah kalahnya PDIP dalam pemilu yang terbaru, kita jadi teringan kembali betapa keras nya PDIP sebagai opisisi di zaman dahulu, Pada zaman pemerintahan bapak SBY, PDIP sering kali memberikan kritikan yang sangat tajam terhadap keputusan dan kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah yang di pimpin oleh bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Tidak hanya kritik secara lisan, PDIP tidak jarang melakukan aksi demo secara nyata di lapangan.

Masih ingatkah dengan aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM yang sempat dilakukan anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka ? yang sampai dia menangis karena membela rakyat ?. Pada saat itu Rieke dua kali berada di tengah para demonstran guna mendesak SBY membatalkan kebijakan yang disebutnya memberatkan rakyat kecil.
Tidak hanya Rieke, Elit politik PDIP lainnya pun ikut mengeluarkan statment yang kritis terhadap kenaikan bbm tersebut 

"Saya anggap perjuangan ada dua, parlemen dan ekstraparlemen. Kalau di parlemen buntu dan gagal harus gunakan langkah kedua, berjuang bersama rakyat dalam ekstraparlemen," kata Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (17/6/2013).

Setelah pecahnya Jokowi dengan partai PDIP, mereka mulai melancarkan serangan secara langsung kepada pemerintahan jokowi, yang mana sebenarnya Jokowi adalah Presiden yang diusung oleh PDIP itu sendiri. Salah satunya Hasto Kristiyanto selaku sekjen PDIP, yang mundur dari Kepala otorita IKN
"Mundurnya Kepala Otorita dan Wakilnya itu bagian dari suatu perencanaan yang tidak matang," kata Hasto Kristiyanto seusai ikut kuliah umum di Fisip UI, Depok, Senin (3/6/2024).
padahal yang memilih dan menyaring calon kepala otorita IKN itu sendiri adalah PDIP dan Presiden Jokowi
Jadi saya mendengar ada banyak nama yang telah disaring dipertimbangkan oleh bapak presiden dan PDI Perjuangan yang meyakini siapapun yang ditetapkan itu memenuhi kualifikasi yang diharapkan PDIP," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (27/1/2022).


Tolak Tapera!
"Tapera Bentuk Penindasan Baru!" statment yang kembali dikeluarkan oleh Hasto. Dulu Pdip Setuju dengan adanya Tapera, kini berbalik arah dengan pemerintah. Padahal, PDIP termasuk salah satu partai politik yang setuju dengan pengesahan UU Nomor 14 Tahun 2016 tentang Tapera. Bahkan, saat itu, ketua Pansus Tapera DPR adalah politikus PDIP, yakni Yoseph Umar Hadi. Hal ini di dasari oleh masyarakat dan pemerintah baru pulih dari pandemi Covid-19 dan pesta demokrasi yang menguras anggaran, tetapi sudah dibebankan dengan kewajiban mengikuti Tapera.

Utang Membengkak Di Era Jokowi!
Sang ketua partai bertanya bagaimana sikap pemerintah dalam menghadapi hutang negara yang berjumlah Rp. 8.000T .
"Coba kamu itung dengan riil, tidak bohong. Sekarang yang namanya utang negara berapa? Mbok diulas-ulas yang bener gitu," kata Megawati. "Pertanyaan saya, cara bayarnya nanti gimana? Kalau dalam geo politik tadi sama juga, ini saya khawatir krisis ekonomi. Kayak zaman saya nangani berhasil. Nanti kalau saya bilang gitu, Bu Megawati sombong. Buktinya berhasil. Saya dapat award dari CNBC," tuturnya.

Megawati Singgung Pemanasan Global
Menurut pendapat Ibu Megawati, pemerintah harus bisa menyelesaikan isu pemanasan global dengan segala cara.
"Belum lagi yang namanya global warming. Hayo mbok diulas kumaha itu. Boleh tanya sama Ibu Dwikora keadaan gimana? Mbok itu disiapkan. Beliau bilang, 'Ibu ini anomali, sulit diprediksi. Katanya juli itu masih hujan'. Padahal kalau ingat dari zaman dulu tidak hujan. BMKG mengatakan ini yang terjadi namanya musim kering, supaya rakyat tahu, kalau enggak ada air gimana?" ujar Megawati.

Meskipun belum memantapkan diri sebagai oposisi, tapi dari ucapan-ucapan ibu mega atau para elit politik PDIP lainna seperti menunjukan, bahwa PDIP akan berada di luar pemerintahan sebagai Oposisi.
Sebagai warga negara , saya setuju bila PDIP menjadi oposisi, dan menunggu gebrakan gebrakan yang akan dikeluarkan oleh partai yang dijuluki moncong putih tersebut.

Terimakasih telah membaca utas ini, semoga menambahkan wawasan untuk kita semua, mohon maaf jika ada kesalahan penulisan kata atau sumber yang dicantumkan. Kritik dan saran sangat saya nantikan dari para suhu disini.
Pages:
Jump to: