Pages:
Author

Topic: Pusat Data Nasional Mengalami Peretasan (Read 550 times)

sr. member
Activity: 1148
Merit: 432
July 25, 2024, 02:06:32 AM
#42
Saya sering melihat podcast yang pembahasannya lebih kepada tingkat keamanan peretasan data pemerintah kita. Anehnya hacker pemula dengan mudahnya bisa memiliki akses untuk memasuki sistem keamanan pemerintah. Di podcast tersebut secara blak-blakan mereka mengatakan sistem keamanan data di Indonesia cukup mudah di susupi. Tetapi pernyataan saya mengapa hal ini bisa dibiarkan dan mengapa pemerintah tidak mengambil alternatif untuk menggunakan jasa mereka untuk melindungi, meskipun ada banyak dari mereka menolak untuk bekerja di bawah pemerintah?
Saya juga memiliki pertanyaan yang sama dengan anda namun beberapa hacker pemula ataupun yang ahli dibidangnya telah mengatakan di beberapa podcast bahwa banyak dari mereka tidak ingin bekerja pada pemerintah dan juga disisi lain Pemerintah tidak ingin mengeluarkan biaya yang besar untuk melindungi data data tersebut.
Sepertinya Pemerintah tidak menganggap bahwa data data itu penting, dan seperti yang kita ketahui bersama kalau Pemerintahan Indonesia sangat bobrok di semua lini bahkan ketika kasus ini terjadi yang pertama mereka lakukan adalah menutupinya dari masyarakat Indonesia agar tidak malu, itu memang terdengan lucu namun negara kita hal hal tersebut sudah biasa, kita hanya bisa tertawa saja melihat semua tingkat lucu ini.
hero member
Activity: 1498
Merit: 802
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
Pusat Data Nasional (PDN) pada 20 Juni 2024 mengalami peretasan oleh hacker, imbas dari hal tersebut berbagai instansi pemerintah tidak dapat melakukan operasionalnya karena data di server yang terganggu. Pihak berwenang mengatakan bahwa pelaku dari peretasan ini adalah kelompok yang sama dengan peretasan BSI pada beberapa waktu lalu. Mereka menggunakan ransomware Lockbit untuk mengunci banyak data di server dan meminta tebusan senilai 8 juta dollar agar data-data tersebut bisa dipulihkan. Saat ini BSSN dan Kemenkominfo sedang mendalami kasus ini dan mencoba untuk memulihkan data-data yang terganggu di server.
Saya sering melihat podcast yang pembahasannya lebih kepada tingkat keamanan peretasan data pemerintah kita. Anehnya hacker pemula dengan mudahnya bisa memiliki akses untuk memasuki sistem keamanan pemerintah. Di podcast tersebut secara blak-blakan mereka mengatakan sistem keamanan data di Indonesia cukup mudah di susupi. Tetapi pernyataan saya mengapa hal ini bisa dibiarkan dan mengapa pemerintah tidak mengambil alternatif untuk menggunakan jasa mereka untuk melindungi, meskipun ada banyak dari mereka menolak untuk bekerja di bawah pemerintah?

Ini merupakan kasus yang kesekian kalinya server dari lembaga pemerintah diretas, dan pada kasus kali ini merupakan hal yang sangat disayangkan karena PDN merupakan pusat data lembaga pemerintahan yang didalamnya memuat banyak informasi sensitif. Lemahnya pengawasan dan pengamanan objek sevital PDN ini membuktikan bagaimana pemerintah, khususnya Kominfo, itu abai dalam melakukan pengawasan, pengamanan, dan pencegahan peretasan ke dalam server induk; dan terlalu percaya diri bahwa mereka bisa mandiri dalam mengamankan server sebesar PDN, padahal mereka tidak berkompeten dan tidak mampu untuk mengamankan pusat data sebesar itu.
Saya rasa mereka tidak abai dalam menjaga sistem keamanan akan tetapi memang sistemnya yang mudah di susupi karena tidak ada tingkat keamanan yang lebih baik. Kasus seperti ini terjadi setiap tahun dan mereka yang belajar menjadi hacker justru percobaan dilakukan di sistem pemerintahan karena memang mudahnya bagi mereka untuk masuk. Jika lembaga pemerintah tidak mencoba membuat sistem keamanan yang kuat maka jangan harap file penting dan rahasia negara bisa aman.

Sebaiknya mereka mencoba bekerja sama dan mencari beberapa orang yang mampu membuat sistem keamanan yang lebih baik. Konyol rasanya jika melihat orang yang baru belajar hecker dengan mudahnya bisa masuk dan mengakses situs pemerintah dengan mudah. Jika kasus seperti ini terus terjadi bagaimana mungkin pemerintah bisa membuat keamanan dan justru negara kita akan terus menjadi sasaran hecker.
member
Activity: 250
Merit: 18
dari kasus ini kita bisa belajar bahwa sekarang ini indonesia sedang ditangani oleh mayoritas orang-orang yang tidak kredibel pada jabatannya. karena bagaimana mungkin fasilitas sepenting PDN itu bisa dihack oleh hacker dan tidak ada pencadangan data yang dilakukan pada server tersebut. dan yang lebih buat geramnya, para petinggi kominfo dan BSSN itu malah menyebut insiden ini adalah ulah para peretas dan mereka sangat menyayangkan hal tersebut, ini parah banget sih, karena bukannya minta maaf atas kekacauan yang sudah mereka perbuat dan mundur, justru mereka dengan santainya tetap duduk di kursi tersebut dan tertawa seperti tidak ada yang terjadi.

dari hal ini saya semakin tidak yakin kalau data pribadi saya itu tidak aman di kelola oleh pemerintah, ya terima nasib sajalah hidup di negara wakanda.
Tidak bisa dipercaya-percaya banget dan juga tidak bisa di anggap remeh juga ya, untuk saat ini segala per dunia mau itu dunia maya dan dunia nyata sedang tidak baik-baik saja segala hal yang dianggap tabu dan juga kita anggap aman dan paling aman ternya dan ternya kebobolan juga, entah ada udang dibalik batu nya atau juga unsur lain saya hanya menduga-duga
full member
Activity: 868
Merit: 202
dari kasus ini kita bisa belajar bahwa sekarang ini indonesia sedang ditangani oleh mayoritas orang-orang yang tidak kredibel pada jabatannya. karena bagaimana mungkin fasilitas sepenting PDN itu bisa dihack oleh hacker dan tidak ada pencadangan data yang dilakukan pada server tersebut. dan yang lebih buat geramnya, para petinggi kominfo dan BSSN itu malah menyebut insiden ini adalah ulah para peretas dan mereka sangat menyayangkan hal tersebut, ini parah banget sih, karena bukannya minta maaf atas kekacauan yang sudah mereka perbuat dan mundur, justru mereka dengan santainya tetap duduk di kursi tersebut dan tertawa seperti tidak ada yang terjadi.

dari hal ini saya semakin tidak yakin kalau data pribadi saya itu tidak aman di kelola oleh pemerintah, ya terima nasib sajalah hidup di negara wakanda.
hero member
Activity: 1470
Merit: 502

Hal seperti ini seharusnya tidak boleh di biarkan oleh pemerintah dalam menjaga data private yang memang sangat membahayakan negara kita karena para hacker akan menjual data tersebut sehingga akan mendapatkan kelemahan pada negara kita, walaupun sebagian orang hanya menganggap settingan namun negara lain sudah membahas atas kelalaian pemerintah hingga peretasan yang terjadi tanpa diketahui saat pertama kali terjadi,jadi ini semua harus ada tanggung jawab dari Kominfo untuk menangani masalah ini, karena saat ini negara lain sudah mengincar kelemahan negara kita.
Apakah mereka peduli mas? tentu tidak  Grin Saya pikir dalam hal ini jika mereka peduli pada akhirnya mereka akan terus memperkuat keamanan yang kita miliki apalagi ini berhubungan dengan data negara dan rakyat yang berada di dalam naungan mereka tetapi situasinya pada akhirnya tetap sama dimana pertahanan kita tetap lemah dalam urusan cyber sehjingga pada akhirnya itu terus berulang karena tidak ada peningkatan yang signifikan dan mereka yang bekerja hanya seperti formalitas saja asal jabatan nya ada yang ngisi tetapi tidak terlalu mengerti apa yang mereka harus lakukan. Jika mereka peduli tentang data atau apapun itu yang bersifat ke negaraan maka mereka sudah pasti akan berusaha mengamankan sebaik mungkin dari segi data maupun lainnya termasuk password karena tidak mungkin akan menggunakan password Admin#1234 untuk data yang sangat penting Smiley kecuali ketika mereka menganggap ini tidaklah penitng dan pekerjaan hanya formaltas untuk mendapatkan gaji dan keuntungan dari negara saja maka  memang hal ini sudah pasti terjadi.

Peretasan di negara kita bukan sekali dua kali terjadi tetapi sudah sering tetapi tetap saja sebanyak apapun anggaran pada akhirnya ini hanya dijadikan sebuah alasan untuk memperkaya diri sendiri dengan banyak alasan yang pada akhirnya anggaran tetap berjalan dari negara dan data kita tetap menjadi tidak penting dan mudah diretas.
sr. member
Activity: 1582
Merit: 279
PredX - AI-Powered Prediction Market
jujur, gue pertama kali baca ni berita, langsung yakin bahwa ini hanyalah kasus settingan apalagi ketika hacker nya menyatakan mintaa maaf, wah konyol ni menurut saya, ada banyak orang yang juga sependapat bahwa ini kasus settingan
di balik itu semua, kekhawatiran saya adalah data yang bocor sudah di jual keluar sana dan kita tidak bisa lagi percaya dengan pemerintah menjaga data pribadi kita, kalopun tiba tiba ada orang tak di kenal ang menghubungi kita, yah kita harus tak merespon mereka, karena itu sudah pasti penipu yang menggunakan data kita.
Entah itu settingan atau bukan saya pikir ini rakyat terlalu diam menanggapi maslah data atau privasi kita yang kita percayai pada pemerintah, rakyat seperti tidak ada tempatnya di negara ini kita hannya di butuhkan saat mereka menginginkan suara kita untuk membantu mereka menjadi pejabat, dan setelah itu mereka tidak peduli lagi dengan kita, dan saya pernah mendengar jika hacker yang baru gabung mereka juga sering mencobanya di situs pemerintah karena gampang di bobol, dengan ini menyatakan bahwasanya begitu gampangnya negara kita, dan jika ini terbukti akal akalan mereka untuk mendapatkan uang jadi saya pikir ini terlalu bodoh bagi kita yang masih mempercayai mereka.
Hal seperti ini seharusnya tidak boleh di biarkan oleh pemerintah dalam menjaga data private yang memang sangat membahayakan negara kita karena para hacker akan menjual data tersebut sehingga akan mendapatkan kelemahan pada negara kita, walaupun sebagian orang hanya menganggap settingan namun negara lain sudah membahas atas kelalaian pemerintah hingga peretasan yang terjadi tanpa diketahui saat pertama kali terjadi,jadi ini semua harus ada tanggung jawab dari Kominfo untuk menangani masalah ini, karena saat ini negara lain sudah mengincar kelemahan negara kita.
sr. member
Activity: 903
Merit: 391
jujur, gue pertama kali baca ni berita, langsung yakin bahwa ini hanyalah kasus settingan apalagi ketika hacker nya menyatakan mintaa maaf, wah konyol ni menurut saya, ada banyak orang yang juga sependapat bahwa ini kasus settingan
di balik itu semua, kekhawatiran saya adalah data yang bocor sudah di jual keluar sana dan kita tidak bisa lagi percaya dengan pemerintah menjaga data pribadi kita, kalopun tiba tiba ada orang tak di kenal ang menghubungi kita, yah kita harus tak merespon mereka, karena itu sudah pasti penipu yang menggunakan data kita.
Entah itu settingan atau bukan saya pikir ini rakyat terlalu diam menanggapi maslah data atau privasi kita yang kita percayai pada pemerintah, rakyat seperti tidak ada tempatnya di negara ini kita hannya di butuhkan saat mereka menginginkan suara kita untuk membantu mereka menjadi pejabat, dan setelah itu mereka tidak peduli lagi dengan kita, dan saya pernah mendengar jika hacker yang baru gabung mereka juga sering mencobanya di situs pemerintah karena gampang di bobol, dengan ini menyatakan bahwasanya begitu gampangnya negara kita, dan jika ini terbukti akal akalan mereka untuk mendapatkan uang jadi saya pikir ini terlalu bodoh bagi kita yang masih mempercayai mereka.
hero member
Activity: 910
Merit: 677
Jika di pikirkan itu benar, dan berita yang heboh seolah hacker itu baik karena mengembalikan data, padahal mereka tertawa karena mungkin mereka sudah memilikinya.

Dan jika benar begitu, itu sungguh lucu, dan mungkin yang paling mengecewakannya lagi adalah data saya ada disana, mungkin di tangan mereka hari ini.

Entahlah ini membuat saya tidak tahu harus berbuat apa dengan pemerintah seperti ini, saya harap ketuanya di ganti, itu adalah ganjaran yang cukup sepadan menurut saya, terlalu sopan santun itu adalah pilihan buruk untuk sebuah pemerintahan.

Dan ada spekulasi yang berkembang ternyata kekacauan PDN ini bukan disebabkan oleh hacker, tapi memang orang Kominfonya sendiri yang pengen dapati uang tebusan + naikin anggaran Kominfo. Dan ini cukup logis, karena hacker mana yang mau meretas data negara terus ngasih kunci secara cuma-cuma? kecuali memang ada orang di dalam yang mau meraup keuntungan dari ini. Dan juga polisi tidak mau melakukan pelacakan atau tindakan apapun terkait dengan masalah ini, beda dengan kasus Bjorka kemarin. Jadi ada indikasi bahwa ini cuman akal-akalan petinggi Kominfo saja.

wkwkwk ini menjadi semakin lucu aja mas pada akhirnya karena jika itu benar pada akhirnya kita tahu bahwa mereka akan merampok negara dengan cara yang lebih elit tetapi disisi lain jika konspirasi seperti ini tidak bisa dibuktikan maka memang ini juga tetap lucu dimana mereka selalu meminta anggaran lebih tetapi hasil kerjanya nihil karena memang diurus oleh orang-orang yang tak berkompeten.
Bayangkan saja password yang dijadikan sebagai akses pembuka data yang sangat penting saja hanya Admin#1234. Bahkan password media sosial dan password akun bitcointalk saja lebih elit dari ini Cheesy
Selain itu, saya sepakat dengan logika yang anda katakan karena untuk apa capek capek (meskipun meretas data kita tidak se cape itu Cheesy) untuk melakukan peretasan dan sudah mendapatkan barang yang di inginkan justru dibalikan begitu saja. Akal pikiran saya tidak sampai disini  Grin

Sekarang jangan aneh pasca peretasan selesai akan muncul headline baru dimana mereka akan meminta lebih banyak anggaran guna untuk mempersolid kekuatan server (pemulihan) dan anggaran tambahan untuk back up data yang sebelumnya hilang.
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
Dan ada spekulasi yang berkembang ternyata kekacauan PDN ini bukan disebabkan oleh hacker, tapi memang orang Kominfonya sendiri yang pengen dapati uang tebusan + naikin anggaran Kominfo. Dan ini cukup logis, karena hacker mana yang mau meretas data negara terus ngasih kunci secara cuma-cuma? kecuali memang ada orang di dalam yang mau meraup keuntungan dari ini. Dan juga polisi tidak mau melakukan pelacakan atau tindakan apapun terkait dengan masalah ini, beda dengan kasus Bjorka kemarin. Jadi ada indikasi bahwa ini cuman akal-akalan petinggi Kominfo saja.
Ada kemungkinan seperti itu juga Om. Tetapi saya juga percaya kalau PDN kita berhasil di hack. Pertama ada isu bahwa PDN kita dilindungi olehh Windows Defender yang notabene-nya adalah antivirus bawaan Microsoft dan tidak memiliki spesifikasi khusus untuk keamanana seperti data nasional[1]. Yang geramnya anggarannya tidak main-main, 700 miliar hanya untuk sebuah server dengan pengamanan Windows Defender. Kedua, kata sandi PDN-nya aja pakai password Admin#1234[2]. Kurang lucu apa orang-orang tua yang ada disana? Apalagi mereka cukup senang ketika key-nya diberikan secara gratis dan hacker meminta maaf karena sudah menyebabkan kegaduhan di seluruh Indonesia. Saya yakin key-nya diberikan secara gratis setelah datanya dijual di forum darkweb. Mana mungkin hacker hanya sekedar iseng dan melakukan prank. Jika beneran telah di-hack saya yakin hackernya pasti sedang menertawakan kebodohan pemerintah kita dalam melindungi data nasional.

[1] Windows Defender Dinonaktifkan Saat PDN Diserang Ransomware, Pakar Keamanan Siber: OS Berhasil Disusupi
[2] Terungkap, Akses ke Server PDN Pakai Password Admin#1234

Sudah pasti di hack, namun mereka yang di atas sana berupaya memanfaatkan kesempatan di dalam kesempitan, jadi sekalian minta tambahan anggaran. Padahal anggaran sebelumnya saja saya rasa cukup untuk memperkuat sistem, tapi karena tender dan belinya produk yang biasa saja (tapi anggaran untuk penguatan server buat sistem yang kuat) sehingga gampang kena hack. (ketika tender banyak suap, dan nyari selisih supaya bisa ngantongin sisa anggaran buat keperluan pribadi)
sr. member
Activity: 546
Merit: 367
rollbit.com/trading
Dan ada spekulasi yang berkembang ternyata kekacauan PDN ini bukan disebabkan oleh hacker, tapi memang orang Kominfonya sendiri yang pengen dapati uang tebusan + naikin anggaran Kominfo. Dan ini cukup logis, karena hacker mana yang mau meretas data negara terus ngasih kunci secara cuma-cuma? kecuali memang ada orang di dalam yang mau meraup keuntungan dari ini. Dan juga polisi tidak mau melakukan pelacakan atau tindakan apapun terkait dengan masalah ini, beda dengan kasus Bjorka kemarin. Jadi ada indikasi bahwa ini cuman akal-akalan petinggi Kominfo saja.
Ada kemungkinan seperti itu juga Om. Tetapi saya juga percaya kalau PDN kita berhasil di hack. Pertama ada isu bahwa PDN kita dilindungi olehh Windows Defender yang notabene-nya adalah antivirus bawaan Microsoft dan tidak memiliki spesifikasi khusus untuk keamanana seperti data nasional[1]. Yang geramnya anggarannya tidak main-main, 700 miliar hanya untuk sebuah server dengan pengamanan Windows Defender. Kedua, kata sandi PDN-nya aja pakai password Admin#1234[2]. Kurang lucu apa orang-orang tua yang ada disana? Apalagi mereka cukup senang ketika key-nya diberikan secara gratis dan hacker meminta maaf karena sudah menyebabkan kegaduhan di seluruh Indonesia. Saya yakin key-nya diberikan secara gratis setelah datanya dijual di forum darkweb. Mana mungkin hacker hanya sekedar iseng dan melakukan prank. Jika beneran telah di-hack saya yakin hackernya pasti sedang menertawakan kebodohan pemerintah kita dalam melindungi data nasional.

[1] Windows Defender Dinonaktifkan Saat PDN Diserang Ransomware, Pakar Keamanan Siber: OS Berhasil Disusupi
[2] Terungkap, Akses ke Server PDN Pakai Password Admin#1234
sr. member
Activity: 1106
Merit: 391
Jika di pikirkan itu benar, dan berita yang heboh seolah hacker itu baik karena mengembalikan data, padahal mereka tertawa karena mungkin mereka sudah memilikinya.

Dan jika benar begitu, itu sungguh lucu, dan mungkin yang paling mengecewakannya lagi adalah data saya ada disana, mungkin di tangan mereka hari ini.

Entahlah ini membuat saya tidak tahu harus berbuat apa dengan pemerintah seperti ini, saya harap ketuanya di ganti, itu adalah ganjaran yang cukup sepadan menurut saya, terlalu sopan santun itu adalah pilihan buruk untuk sebuah pemerintahan.

Dan ada spekulasi yang berkembang ternyata kekacauan PDN ini bukan disebabkan oleh hacker, tapi memang orang Kominfonya sendiri yang pengen dapati uang tebusan + naikin anggaran Kominfo. Dan ini cukup logis, karena hacker mana yang mau meretas data negara terus ngasih kunci secara cuma-cuma? kecuali memang ada orang di dalam yang mau meraup keuntungan dari ini. Dan juga polisi tidak mau melakukan pelacakan atau tindakan apapun terkait dengan masalah ini, beda dengan kasus Bjorka kemarin. Jadi ada indikasi bahwa ini cuman akal-akalan petinggi Kominfo saja.
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
Pemerintah itu bukan main-main, mereka sudah bekerja sebisanya menurutnya dan semaksimal mungkin, namun yang di sayangkan adalah mereka bukan ahlinya, itu yang menjadi masalah, kepekaan mereka dan pengetahuan mereka tentang keamanan data negara hanya sebatas itu, sehingga tidak terpikirkan untuk membackup data-data itu.
Walau pun diback up, tetap saja data tersebut sudah ada di tangan hacker yang sewaktu-waktu bisa dijual di black market. Saya agak miris juga melihat pemerintah sudah senang dikasih key gratis, padahalnya esensinya bukan di situ, tapi semua data yang disimpan sudah terblow up dan terekspose oleh hacker. Jadi jangan heran kalau di slik road market akan banyak yang jual data-data KTP, pasport, SIM, NPWP, dsb asal indonesia. Karena semua data 275 juta penduduk indonesia sudah ada di tangan hacker.

Mereka kasih key gratis, ya karena sudah punya nilai tawar tinggi yaitu data seluruh rakyat indonesia.
Jika di pikirkan itu benar, dan berita yang heboh seolah hacker itu baik karena mengembalikan data, padahal mereka tertawa karena mungkin mereka sudah memilikinya.

Dan jika benar begitu, itu sungguh lucu, dan mungkin yang paling mengecewakannya lagi adalah data saya ada disana, mungkin di tangan mereka hari ini.

Entahlah ini membuat saya tidak tahu harus berbuat apa dengan pemerintah seperti ini, saya harap ketuanya di ganti, itu adalah ganjaran yang cukup sepadan menurut saya, terlalu sopan santun itu adalah pilihan buruk untuk sebuah pemerintahan.
Ini apa yang namanya perang cyber, bisa saja negara lain yang menyuruh hacker untuk mencuri seluruh data rakyat indonesia untuk diteliti bagaimana tabiat dan karakternya, setelah dapat, lalu negara luar tersebut akan mudah memperalat rakyat indonesia demi kepentingan mereka di masa depan. Karena Indonesia ini memiliki posisi strategis dalam banyak hal seperti Sumber daya alam batere listrik, emas, energi dan sebagainya. Untuk melakukan perang frontal jelas tidak bisa karena hubungan bilateral kita baik dengan semua negara di dunia.
full member
Activity: 1148
Merit: 151
Hire Bitcointalk Camp. Manager @ r7promotions.com
Walau pun diback up, tetap saja data tersebut sudah ada di tangan hacker yang sewaktu-waktu bisa dijual di black market. Saya agak miris juga melihat pemerintah sudah senang dikasih key gratis, padahalnya esensinya bukan di situ, tapi semua data yang disimpan sudah terblow up dan terekspose oleh hacker. Jadi jangan heran kalau di slik road market akan banyak yang jual data-data KTP, pasport, SIM, NPWP, dsb asal indonesia. Karena semua data 275 juta penduduk indonesia sudah ada di tangan hacker.

Mereka kasih key gratis, ya karena sudah punya nilai tawar tinggi yaitu data seluruh rakyat indonesia.
Nah ini yang dikuatirkan, meskipun saya berpikir ini settingan. Lucunya ada kebanggaan dari beberapa pihak; kayak berita ini
jujur, gue pertama kali baca ni berita, langsung yakin bahwa ini hanyalah kasus settingan apalagi ketika hacker nya menyatakan mintaa maaf, wah konyol ni menurut saya, ada banyak orang yang juga sependapat bahwa ini kasus settingan
di balik itu semua, kekhawatiran saya adalah data yang bocor sudah di jual keluar sana dan kita tidak bisa lagi percaya dengan pemerintah menjaga data pribadi kita, kalopun tiba tiba ada orang tak di kenal ang menghubungi kita, yah kita harus tak merespon mereka, karena itu sudah pasti penipu yang menggunakan data kita.
hero member
Activity: 1512
Merit: 874
Pemerintah itu bukan main-main, mereka sudah bekerja sebisanya menurutnya dan semaksimal mungkin, namun yang di sayangkan adalah mereka bukan ahlinya, itu yang menjadi masalah, kepekaan mereka dan pengetahuan mereka tentang keamanan data negara hanya sebatas itu, sehingga tidak terpikirkan untuk membackup data-data itu.
Walau pun diback up, tetap saja data tersebut sudah ada di tangan hacker yang sewaktu-waktu bisa dijual di black market. Saya agak miris juga melihat pemerintah sudah senang dikasih key gratis, padahalnya esensinya bukan di situ, tapi semua data yang disimpan sudah terblow up dan terekspose oleh hacker. Jadi jangan heran kalau di slik road market akan banyak yang jual data-data KTP, pasport, SIM, NPWP, dsb asal indonesia. Karena semua data 275 juta penduduk indonesia sudah ada di tangan hacker.

Mereka kasih key gratis, ya karena sudah punya nilai tawar tinggi yaitu data seluruh rakyat indonesia.
Jika di pikirkan itu benar, dan berita yang heboh seolah hacker itu baik karena mengembalikan data, padahal mereka tertawa karena mungkin mereka sudah memilikinya.

Dan jika benar begitu, itu sungguh lucu, dan mungkin yang paling mengecewakannya lagi adalah data saya ada disana, mungkin di tangan mereka hari ini.

Entahlah ini membuat saya tidak tahu harus berbuat apa dengan pemerintah seperti ini, saya harap ketuanya di ganti, itu adalah ganjaran yang cukup sepadan menurut saya, terlalu sopan santun itu adalah pilihan buruk untuk sebuah pemerintahan.
Menyikapi kasus peretasan PDN, menurut saya itu merupakan sebuah kemunduran nyata di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi pada saat ini. Kasus tersebut menimbulkan berbagai pertanyaan mendasar, yang pada intinya semua orang ingin mengatahui siapa yang paling bertanggungjawab atas terjadinya pembobolan data Pemerintah. Disisi lain, saya yakin Negara Indonesia tidak kekurangan anggaran untuk membangun sebuah sistem yang aman. Kemudian, saya juga yakin ada ratusan atau bahkan ribuan sumber daya manusia yang berkompeten di bidang terkait. Selanjutnya, saya meyakini bahwa pejabat Pemerintah bukanlah sekelompok orang yang bodoh.

Lalu mengapa hal tersebut bisa terjadi, kita masyarakat biasa tidak pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi di balik layar, sehingga kita hanya bisa berspekulasi dari apa yang kita baca dari berbagai media. Yang jelas kepercayaan publik terhadap Pemerintah telah menurun, hampir setiap Instansi mendapatkan sorotan negatif, ini bukanlah barang baru di Negara Indonesia. Mungkin data para pejabat Negara juga di perdagangkan di slik road market, itu sangat riskan untuk keamanan Negara. Betapa kacaunya tata kelola Pemerintahan di Negara ini, semoga saja kedepan menjadi lebih baik.
full member
Activity: 1130
Merit: 133

Pemerintah itu bukan main-main, mereka sudah bekerja sebisanya menurutnya dan semaksimal mungkin, namun yang di sayangkan adalah mereka bukan ahlinya, itu yang menjadi masalah, kepekaan mereka dan pengetahuan mereka tentang keamanan data negara hanya sebatas itu, sehingga tidak terpikirkan untuk membackup data-data itu.

Ya walaupun anggaran sangat besar, tetapi bukan di anggarkan untuk memperkuat sistem dan melindungan data negara, sehingga begitulah yang terjadi, sejujurnya kita membutuhkan pemerintah yang memiliki kompetensi dan ahli di bidangnya
Negara yang berdaulat tentu harus memiliki kesigapan disemua lini dan tidak boleh lengah sedikitpun. Kebocoran data nasional sama halnya dengan serangan musuh secara militer dan tentu saja membuat pertahanan negara sangat lemah. Hal itu tentu saja tak boleh diaggap sepele karena akan membuat hal yang sama pada sektor lain juga akan terjadi. Saya harap pemerintah baru nantinya harus serius dalam memperkuat pertahanan nasional.
hero member
Activity: 2184
Merit: 599
Pemerintah itu bukan main-main, mereka sudah bekerja sebisanya menurutnya dan semaksimal mungkin, namun yang di sayangkan adalah mereka bukan ahlinya, itu yang menjadi masalah, kepekaan mereka dan pengetahuan mereka tentang keamanan data negara hanya sebatas itu, sehingga tidak terpikirkan untuk membackup data-data itu.
Walau pun diback up, tetap saja data tersebut sudah ada di tangan hacker yang sewaktu-waktu bisa dijual di black market. Saya agak miris juga melihat pemerintah sudah senang dikasih key gratis, padahalnya esensinya bukan di situ, tapi semua data yang disimpan sudah terblow up dan terekspose oleh hacker. Jadi jangan heran kalau di slik road market akan banyak yang jual data-data KTP, pasport, SIM, NPWP, dsb asal indonesia. Karena semua data 275 juta penduduk indonesia sudah ada di tangan hacker.

Mereka kasih key gratis, ya karena sudah punya nilai tawar tinggi yaitu data seluruh rakyat indonesia.
Jika di pikirkan itu benar, dan berita yang heboh seolah hacker itu baik karena mengembalikan data, padahal mereka tertawa karena mungkin mereka sudah memilikinya.

Dan jika benar begitu, itu sungguh lucu, dan mungkin yang paling mengecewakannya lagi adalah data saya ada disana, mungkin di tangan mereka hari ini.

Entahlah ini membuat saya tidak tahu harus berbuat apa dengan pemerintah seperti ini, saya harap ketuanya di ganti, itu adalah ganjaran yang cukup sepadan menurut saya, terlalu sopan santun itu adalah pilihan buruk untuk sebuah pemerintahan.
sr. member
Activity: 771
Merit: 293
Walau pun diback up, tetap saja data tersebut sudah ada di tangan hacker yang sewaktu-waktu bisa dijual di black market. Saya agak miris juga melihat pemerintah sudah senang dikasih key gratis, padahalnya esensinya bukan di situ, tapi semua data yang disimpan sudah terblow up dan terekspose oleh hacker. Jadi jangan heran kalau di slik road market akan banyak yang jual data-data KTP, pasport, SIM, NPWP, dsb asal indonesia. Karena semua data 275 juta penduduk indonesia sudah ada di tangan hacker.

Mereka kasih key gratis, ya karena sudah punya nilai tawar tinggi yaitu data seluruh rakyat indonesia.
Nah ini yang dikuatirkan, meskipun saya berpikir ini settingan. Lucunya ada kebanggaan dari beberapa pihak; kayak berita ini
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
Pemerintah itu bukan main-main, mereka sudah bekerja sebisanya menurutnya dan semaksimal mungkin, namun yang di sayangkan adalah mereka bukan ahlinya, itu yang menjadi masalah, kepekaan mereka dan pengetahuan mereka tentang keamanan data negara hanya sebatas itu, sehingga tidak terpikirkan untuk membackup data-data itu.
Walau pun diback up, tetap saja data tersebut sudah ada di tangan hacker yang sewaktu-waktu bisa dijual di black market. Saya agak miris juga melihat pemerintah sudah senang dikasih key gratis, padahalnya esensinya bukan di situ, tapi semua data yang disimpan sudah terblow up dan terekspose oleh hacker. Jadi jangan heran kalau di slik road market akan banyak yang jual data-data KTP, pasport, SIM, NPWP, dsb asal indonesia. Karena semua data 275 juta penduduk indonesia sudah ada di tangan hacker.

Mereka kasih key gratis, ya karena sudah punya nilai tawar tinggi yaitu data seluruh rakyat indonesia.
hero member
Activity: 2184
Merit: 599
Sangat memalukan bahwa sekelas pemerintah pusat, itu tidak dapat menjaga data negara dengan baik dan bahkan mereka tidak memiliki backup atas data yang hilang tersebut. Jelas situasi seperti ini jelas sangat mengkhawatirkan, karena tanpa memiliki backup, data yang telah diretas tersebut dan terenkripsi mungkin tidak dapat dipulihkan kembali, terkecuali dengan membayar tebusan. Ya, kemungkinan data tersebut akan hilang secara permanen.

Dan disini saya merasa cukup kecewa dengan pemerintah yang acuh tak acuh dan seakan tidak peduli dengan keamanan siber dan data negara. Namun yang menjadi praduga saya, apakah memang skenario peretasan data ini  sengaja dibuat untuk menghilangkan barang bukti, atau untuk menutupi kemungkinan adanya kasus megakorupsi..? Apakah mungkin saja begitu, dan bagaimana menurut Anda.?

Bener gan, saya sependapat dengan agan, pemerintah saat ini seperti main-main dalam menghadapi permasalahan yang ada, masak sekelah data negara bisa di bobol oleh oknum yang tak bertanggung jawab, sekelas negara saja tidak bisa menjaga data penting negara apalagi sekelas pemerintah kab/kota, maka dari itu muncul pikiran-pikiran dari masyarakat tentang ketidak percaya lagi terhadap pemerintah saat ini, dengan kinerja mereka yang sangat bobrok ini bisa menyebabkan kerugian yang besar bagi negara dan masyarakat luas, setidaknya sekelas negara memiliki back up yang siap siaga, jangan sampai ini semua aka-akalan mereka untuk menutupi kejahatan yang telah mereka lakukan selama ini.
Pemerintah itu bukan main-main, mereka sudah bekerja sebisanya menurutnya dan semaksimal mungkin, namun yang di sayangkan adalah mereka bukan ahlinya, itu yang menjadi masalah, kepekaan mereka dan pengetahuan mereka tentang keamanan data negara hanya sebatas itu, sehingga tidak terpikirkan untuk membackup data-data itu.

Ya walaupun anggaran sangat besar, tetapi bukan di anggarkan untuk memperkuat sistem dan melindungan data negara, sehingga begitulah yang terjadi, sejujurnya kita membutuhkan pemerintah yang memiliki kompetensi dan ahli di bidangnya
full member
Activity: 1554
Merit: 123
Buzz App - Spin wheel, farm rewards
Sangat memalukan bahwa sekelas pemerintah pusat, itu tidak dapat menjaga data negara dengan baik dan bahkan mereka tidak memiliki backup atas data yang hilang tersebut. Jelas situasi seperti ini jelas sangat mengkhawatirkan, karena tanpa memiliki backup, data yang telah diretas tersebut dan terenkripsi mungkin tidak dapat dipulihkan kembali, terkecuali dengan membayar tebusan. Ya, kemungkinan data tersebut akan hilang secara permanen.

Dan disini saya merasa cukup kecewa dengan pemerintah yang acuh tak acuh dan seakan tidak peduli dengan keamanan siber dan data negara. Namun yang menjadi praduga saya, apakah memang skenario peretasan data ini  sengaja dibuat untuk menghilangkan barang bukti, atau untuk menutupi kemungkinan adanya kasus megakorupsi..? Apakah mungkin saja begitu, dan bagaimana menurut Anda.?

Bener gan, saya sependapat dengan agan, pemerintah saat ini seperti main-main dalam menghadapi permasalahan yang ada, masak sekelah data negara bisa di bobol oleh oknum yang tak bertanggung jawab, sekelas negara saja tidak bisa menjaga data penting negara apalagi sekelas pemerintah kab/kota, maka dari itu muncul pikiran-pikiran dari masyarakat tentang ketidak percaya lagi terhadap pemerintah saat ini, dengan kinerja mereka yang sangat bobrok ini bisa menyebabkan kerugian yang besar bagi negara dan masyarakat luas, setidaknya sekelas negara memiliki back up yang siap siaga, jangan sampai ini semua aka-akalan mereka untuk menutupi kejahatan yang telah mereka lakukan selama ini.
Pages:
Jump to: