Jika ruang lingkupnya untuk balita dan anak-anak di usia belia atau menjelang remaja mungkin hal ini masih bisa dilakukan tetapi mengetahui sampai email atau apapun untuk anak usia remaja bahkan menuju dewasa itu sudah sangat sulit bahkan terkesan untuk mengekang sebenarnya. Masa remaja dan masa dewasa adalah masa dimana anak-anak mulai ingin mencoba mengeksplorasi diri mereka dengan ingin mencari tahu bahkan mencoba sesuatu dan sebenarnya peran orang tua tidak perlu seketat itu sampai mengetahui email atau password asalkan pola asuh dari awal sudah baik maka kendali anak akan lebih mudah pada akhirnya. Masalah yang terjadi adalah ketika kita terlalu memaksakan bahkan mengekang justru akan membuat anak menjadi seperti terpenjara dalam kehidupannya yang pada akhirnya ini bisa menjadi bom waktu ketika mereka sudah merasa tidak nyaman.
Kita ambil contoh beberapa waktu lalu dimana ketika niat orang tua baik tetapi caranya sebenarnya tidak terlalu tepat justru membuat anak menjadi kehilangan kendali yang berakhir dengan kematian tragis orang tua karena terlalu memaksakan kehendak mereka.
https://www.kompas.com/tren/read/2024/12/02/183000965/viral-anak-bunuh-ayah-dan-nenek-di-lebak-bulus-jadi-korban-ambisi-orangtua?page=allIni adalah sebuah pola asuh yang pada akhirnya salah sasaran dan tidak menutup kemungkinan mengekang anak dalam pola asuh juga bisa berakibat fatal pada akhirnya sehingga dalam hal ini kita tidak perlu mengekang terlalu jauh tetapi juga tidak terlalu membebaskan anak agar mereka menjadi tahu bahwa pada akhirnya tidak semua hal yang belum mereka ketahui itu perlu dicoba.
Selain itu, masalah gaptek di negara kita karena sumber daya manusia yang masih tertinggal itu masih menjadi salah satu masalah yang tidak teratasi yang mana itu kembali kepada situasi dimana orang tua akan sangat kesulitan mengontrol aktivitas anak di gadget mereka karena keterbatasan mereka dalam meengoperasikan hal tersebut. Mungkin memang tidak semua seperti itu tetapi untuk rata-rata orang tua yang gaptek dibanding yang melek terhadap teknologi sekarang perbandingannya cukup jauh sepertinya.
Banyak cara untuk mengantisipasi jika dikaji lebih dalam, dan sebenarnya jika pendidikan dasarnya itu baik akan mudah juga mengontrol anak, seperti yang anda sampaikan dalam bentuk pola asuh, jika pola asuh sangat tepat dan membuat karakter anak sanagt baik, dalam artian bisa mengeri sebab dan dampak jika melakukan sesuatu hal yang buruk apda usia setelah anak-anak itu akan sanagat aman kedepannya tanpa harus memiliki pengetatan kontrol sebagai orang tua dalam penggunaan gadget atau yang lainnya untuk tumbuh kembang anak di jaman sekarang yang terbilang sangat mudah dan canggih daripada kitta dulu, hanya saja antisipasi apapun perlu di lakukan agar anak tidak melewati batas, tidak sedikit anak yang secara pola asuhnya baik setelah remaja di bebaskan menjadi memiliki karakter yang buruk karena orang tua tidka bisa lagi mengontrol anaknya.
Tetangga saya pun ada anak yangg dulunya shaleh, rajin dan benar-benar di anggap anak baik oleh lingkungan, akan tetapi setelah beranjak remaja dia memainkan perjudian onlinr dsri gadgetnya sehingga menjadi kecanduan yan menjadi citra buruk bagi orang tua yang tidak bisa mengontrol anaknya dalam mengeksplorasi digitalisasi.
Maka dari itu sebenarnya ilmu
parenting itu cukup baik apalagi ketika kita ingin memiliki sebuah keturunan karena bagaimanapun juga pada akhirnya orang tua adalah madrasah/sekolah pertama untuk anak mereka, tetapi untuk mayoritas sekarang pada akhirnya banyak yang tidak mengerti ilmu
parenting tetapi sudah memiliki anak yang pada akhirnya ini juga berimbas kepada pola asuh yang kurang baik yang membuat anak atau keturunan yang dimiliki menjadi kurang dalam hal didik.
Banyak sekali contoh seperti yang masnya katakan dan dalam hal ini mayoritas di negara kita memang pada akhirnya selalu ingin melihat anak atau keturunannya menjadi seseorang yang baik dimata orang lain tetapi disisi lain mereka menerapkan pola asuh yang tidak terlalu baik yang padahal jika kita cermati itu tidak akan pernah berhasil karena bagaimanapun juga pola asuh awal (sebelum berbicara tentang lingkungan atau sekolah formal) menjadi salah satu hal yang penting yang harus diperhatikan pada awalnya.
Jika pola asuh yangg diterapkan orang tua baik pada akhirnya anak akan menajdi tahu batasan dan saya cukup yakin hal itu juga akan berpengaruh kepada sikap dan sifat anak karena pada akhirnya didikan awal nya sudah sangat bagus dan kuat untuk sebuah pondasi sehingga sekalipun si anak di bebaskan dari gadget pun mereka tidak akan neko-neko pada akhirnya karena mereka sudah tahu batasan mana yang harus di lakukan dan mana yang tidak karena orang tua nya sudah memberikan contoh sejak awal.
Tetapi ketika pada akhirnya contoh yang diberikan tidak terlalu baik bahkan terkesan buruk maka jangan salahkan anak yang pada akhirnya akan mengikuti jejak karena pada akhirnya cerminan anak kembali lagi kepada orang tua pada akhirnya.