Topic: Tanya Soal Scalping - page 8. (Read 2129 times)

Kalau scalping dalam cryptocurrency itu rada susah sebenarnya, lebih cocoknya di forex tekhnik scalping itu. Di crypto yang ada malah habis buat fee. Dulu ketika saya trading di forex paling suka tekhnik ini. Bisa sampai 100 lebih order buy and sell. Dalam crypto saya lebih cocoknya long trade.

iya benar sih gan, tidak ada salahnya kalau mencoba ya, tapi kalau ane pribadi gan, ane tidak akan sempat ya, karena ane selain di forum ini, punya kesibukan lain di luar forum gan, karena prinsip ane kalau mengerjakan sesuatu ane akan mengerjakan sepenuhnya gan, tidak setengah setengah

Scalping sama halnya dengan ping-pong mungkin, membeli disaat turun dan menjual kembali disaat naik meski cuma 1% -3% ,
saya biasanya melakukan dengan waktu 5-10 menit,
tips dari saya BUY pada saat Koreksi , SELL pada saat UP, CL pada saat coin mengarah ke Downtrend jika tidak segera CutLOse anda akan rugi lebih dari keuntungan nya.

Tidak salahnya jika di coba dulu gan biar tahu semuanya tidak hanya pada bounty saja tetapi pakai modal yang kecil dulu, gue rasa tetap sempat saja gan para bounty hunter juga bertrading dengan cara scalping. Pinter-pinternya kita saja dalam membagi waktu untuk itu semua, karena teknik scalping kalau tidak salah ada beberapa macamnya, pilih saja salah satu cara yang sedikit mudah

Scalping sama halnya dengan ping-pong mungkin, membeli disaat turun dan menjual kembali disaat naik meski cuma 1% -3% ,
saya biasanya melakukan dengan waktu 5-10 menit,
tips dari saya BUY pada saat Koreksi , SELL pada saat UP, CL pada saat coin mengarah ke Downtrend jika tidak segera CutLOse anda akan rugi lebih dari keuntungan nya.

Ane sejatinya adalah seorang bounty hunter gan, jadi menurut pendapat ane ni yea, untuk trading scalping ini kita harus membaca chart marketnya untuk sedetil detailnya ya gan, karena kalau tidak bisa sia sia juga strategi scalping

iay gan scalping ini adalah sistem trading jangka pendek atau day trade ya, tapi kalau kita para bounty hunter ane rasa tidak akan sempat ngerjainnya gan, karena trading jangka pendek ini kita harus selalu memantau marketnya, dan biasanya para trader itu mempunyai komunitas, saat ada pergerakan harga pasti mereka akan saling share satu sama lain gan

masih kurang paham juga tentang trading sih tapi yang pernah saya baca scalping itu trading jangka pendek dan kita harus terus2 online kalau hrga naik kita jual kalau harga turun kita beli.

Strategi Sederhana Untuk Scalping
Salah satu yang paling sulit bagi scalper sebelum entry adalah menentukan strategi. Strategi trading ada yang kompleks dan ada yang sederhana, dan membuat rencana untuk entry dengan strategi tertentu bagi scalper tidak harus kompleks. Artikel ini mencontohkan strategi trading yang sederhana dengan indikator CCI (Commodity Channel Index) untuk scalping. Hanya 3 langkah yang perlu dilakukan yaitu menentukan arah trend, menentukan momentum entry dengan indikator CCI, dan menentukan level exit sesuai dengan management resiko.

Menentukan arah trend

Scalper biasanya menggunakan time frame 1 menit hingga 15 menit. Untuk menentukan arah trend biasanya digunakan indikator exponential moving average (ema). Pada contoh NZD/USD berikut digunakan ema periode 200. Jika harga bergerak diatas garis kurva ema-200 maka diasumsikan trend sedang bullish dan trader akan menunggu peluang momentum untuk buy, sebaliknya jika harga bergerak dibawah ema-200 maka trader menunggu peluang sell.

Dari gambar diatas tampak harga masih trending dengan kuat yang ditunjukkan oleh jarak antara penutupan harga dengan ema-200 yang makin lebar. Selain itu pergerakan harga juga membentuk level-level higher high (level high baru yang lebih tinggi dari level high sebelumnya) dan higher low (level low baru yang lebih tinggi dari level low sebelumnya) yang merupakan ciri pergerakan uptrend.

Momentum entry dengan indikator CCI

Karena trading dengan time frame rendah, maka setelah mengetahui arah trend trader harus segera menentukan momentum entry sebelum momentum tersebut hilang dan trend berubah. Salah satu indikator yang bisa membantu menentukan momentum entry adalah CCI. Selain digunakan untuk mengetahui keadaan overbought dan oversold, indikator CCI juga menunjukkan siklus pergerakan harga atau saat-saat pergantian arah trend, yaitu ketika terjadi divergensi antara arah pergerakan harga dan arah pergerakan indikator.

Karena pada contoh ini pergerakan harga uptrend, maka trader akan menunggu terjadinya keadaan oversold untuk entry, yaitu ketika CCI berada dibawah level -100 seperti tampak pada gambar diatas. Sebaliknya untuk entry sell dilakukan hanya bila harga bergerak dibawah garis kurva indikator ema-200 dan indikator CCI menunjukkan keadaan overbought.

Level exit sesuai dengan management resiko

Management resiko adalah hal yang krusial dalam scalping karena biasanya trader akan entry beberapa kali dalam sehari. Trader bisa menggunakan level ekstrem (tertinggi atau terendah) sebelumnya sebagai level stop loss, atau dengan menentukan level stop loss pada garis kurva itu sendiri. Risk/reward ratio tidak harus tinggi, tetapi usahakan lebih besar dari 1:1.