Pages:
Author

Topic: Vina Sebelum 7 Hari, Kasus Salah Tangkap? (Read 380 times)

hero member
Activity: 2282
Merit: 560
_""""Duelbits""""_
July 15, 2024, 12:16:55 PM
#32
Saya tidak ingin berpikir buruk tetapi ketika ada kasus besar atau menyangkut kepada sebuah institusi sebenarnya di negara kita itu mudah sekali untuk peralihan karena kalau tidak artis narkoba atau skandal maka kasus seperti vina ini yang diangkat.
Jika saya tidak salah kasus ini viral bertepatan dengan kasus korupsi 271 triliun bahkan dalam beberapa keterangan lain hampir 300 triliun tetapi justru terkubur dengan kasus vina bahkan kasus korupsi itu sampai sekarang tidak terlalu terdengar lagi.
Sekarang kasus tentang hacker yang lagi rame dan beberapa kasus lain yang menyangkut tentang institusi atau lembaga negara saya rasa ini juga akan tertutupi dengan kasus bebasnya Pegi karena terbukti tidak bersalah.
Tapi mas pada akhirnya memang hal seperti inilah yang terkadang justru membuat kondisi dari beberapa institusi menjadi terlihat baik-baik saja padahal didalamnya banyak sekali masalah. Selain itu, tidak tahu apa yang terjadi dengan masyarakat kita karena memang hal seperti inilah yang selalu mereka cari dibanding dengan beberapa kasus besar yang terjadi sehingga akan sangat mudah membalikan hal ini (kasus dalam sebuah institusi negara) kepada beberapa kasus yang viral atau memang gorengan para artis di beberapa media gosip.
Para penguasa tahu betul bahwa mereka tidak akan bisa membendung sebuah animo masyarakat jika bergerak apalagi netizen Indo yang budiman sehingga daripada mereka meredam masalah yang terjadi dengan pembelaan maka sudah pasti mereka akan mencoba membuat sebuah skandal baru tentang para artis atau yang akan memungkinkan untuk viral pada akhirnya agar menutupi pemberitaan tentang kebobrokan institusi.
Untuk masalah seperti ini sebenarnya tidak hanya terjadi di Indonesia saja tetapi memang di beberapa negara besar yang lain juga seperti itu contohnya saja korea dengan gelombang halyu yang mereka miliki sebenarnya pemerintah disana juga melakukan hal yang sama seperti yang terjadi di negara kita saat ini. Tetapi yang membedakannya adalah jika di negara lain itu betul-betul oknum yang melakukan nya, dalam artian oknum hanya segelintir orang tetapi di negara kita oknumnya hampir keseluruhan yang berada didalam instansi pemerintah Cheesy
member
Activity: 246
Merit: 22
Kasus yang memang sengaja dibikin panjang episodenya, jelas pengalihan isu. Mirip kasus Sambo yang disambung Mario Dandy. Kalo bisa 360 episode kayak sinetron Tersanjung.
Disidang praperadilan lalu, hakim menyatakan Pegi tak bersalah dan polisi melakukan kesalahan dalam prosedur, publik senang. Setelah itu muncul berita bahwa sidang praperadilan tidak bisa sepenuhnya memutuskan Pegi bersalah atau tidak, dan masih bisa terancam menjadi tersangka lagi jika ada bukti yang kuat. Asiik. Semoga jadi rejeki untuk saya sebagai pemilik kanal berita di Youtube.
Nyimak kasus vina ini membuat kepala berhalusinasi kemana-mana saking rumit nya ini kasus yaampun selamat 8 tahun belum terpecahkan juga sampai saat ini,dan untuk saat ini ternyata kasus nya masih rumit belum ada titik terang nya dan masih menjadi berita trending di sosial media dan juga menjadi suatu ke untung an yang menyomot-nyomot video pendek nya.
sr. member
Activity: 1470
Merit: 256
Dalam pengembangan kasus ini saya merasa pusing dengan skenario yang terjadi di lapangan hingga korban mengakui bukan dia yang melakukan perbuatan keji tersebut,dan saat ini semua sudah terbukti bahwa polisi salah dalam penangkapan tersebut dan yang merasa heran kenapa polisi memaksa korban salah tangkap untuk mengakui kesalahan yang tidak dilakukan pelaku,jadi negara kita semakin parah dalam menangani setiap kasus,dan ada kasus lain yang harus dikembangkan oleh pihak polisi yaitu korupsi 271 T yang saat ini belum juga selesai.

Ya dan akhirnya kasus ini sudah terungkap bahwa pelaku hanyalah korban salah tangkap dan pelaku yang sebenarnya masih di dalami lagi oleh pihak kepolisian, Saya patut mengapresiasi korban salah tangkap ini dengan kegigihannya dalam membuktikan bahwa dia tidak bersalah seperti disaat jumpa pers di akhir acara dia berusaha menjelaskan bahwa dia bukanlah pelakunya dengan keberaniannya tersebut banyak orang yang bersimpati dan ingin sekali mengungkap kasus ini secara perlahan-lahan. Akan tetapi menurut saya pribadi ini bukanlah kasus yang sembarangan karena di dalamnya ada pihak oknum yang juga terlibat dalam kasus ini sehingga kasus ini sangat sulit diungkapkan secara cepat.
jr. member
Activity: 28
Merit: 3
Dalam pengembangan kasus ini saya merasa pusing dengan skenario yang terjadi di lapangan hingga korban mengakui bukan dia yang melakukan perbuatan keji tersebut,dan saat ini semua sudah terbukti bahwa polisi salah dalam penangkapan tersebut dan yang merasa heran kenapa polisi memaksa korban salah tangkap untuk mengakui kesalahan yang tidak dilakukan pelaku,jadi negara kita semakin parah dalam menangani setiap kasus,dan ada kasus lain yang harus dikembangkan oleh pihak polisi yaitu korupsi 271 T yang saat ini belum juga selesai.
Penyelesaian kasus korupsi memang selalu lambat di negara kita, Tapi kita juga gabisa memungkiri jika kasus pembunuhan lebih diutamakan dalam aspek sosial dam ham ,Hanya sedikit yang mendapat perhatian dan keadilan di dalam sistem hukum kita. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas dan penanganan kasus-kasus hukum masih sangat dipertanyakan. Diperlukan upaya lebih yang sungguh-sungguh untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penegakan hukum agar setiap kasus, tak terkecuali korupsi, dapat diungkap dan ditindak dengan adil dan cepat.
Iya kita semua juga tahu kalo penyelesaian kasus pembunuhan itu harus diutamakan karena menyangkut nyawa manusia. Hanya saja kaya dijadiin tameng dari kasus-kasus besar, Jadi baiknya dan udah seharusnya tugas masyarakat buat selalu ngeviralin kasus-kasus yang skalanya gede
member
Activity: 87
Merit: 11
Dalam pengembangan kasus ini saya merasa pusing dengan skenario yang terjadi di lapangan hingga korban mengakui bukan dia yang melakukan perbuatan keji tersebut,dan saat ini semua sudah terbukti bahwa polisi salah dalam penangkapan tersebut dan yang merasa heran kenapa polisi memaksa korban salah tangkap untuk mengakui kesalahan yang tidak dilakukan pelaku,jadi negara kita semakin parah dalam menangani setiap kasus,dan ada kasus lain yang harus dikembangkan oleh pihak polisi yaitu korupsi 271 T yang saat ini belum juga selesai.
Penyelesaian kasus korupsi memang selalu lambat di negara kita, Tapi kita juga gabisa memungkiri jika kasus pembunuhan lebih diutamakan dalam aspek sosial dam ham ,Hanya sedikit yang mendapat perhatian dan keadilan di dalam sistem hukum kita. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas dan penanganan kasus-kasus hukum masih sangat dipertanyakan. Diperlukan upaya lebih yang sungguh-sungguh untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penegakan hukum agar setiap kasus, tak terkecuali korupsi, dapat diungkap dan ditindak dengan adil dan cepat.
sr. member
Activity: 771
Merit: 293
Kasus yang memang sengaja dibikin panjang episodenya, jelas pengalihan isu. Mirip kasus Sambo yang disambung Mario Dandy. Kalo bisa 360 episode kayak sinetron Tersanjung.
Disidang praperadilan lalu, hakim menyatakan Pegi tak bersalah dan polisi melakukan kesalahan dalam prosedur, publik senang. Setelah itu muncul berita bahwa sidang praperadilan tidak bisa sepenuhnya memutuskan Pegi bersalah atau tidak, dan masih bisa terancam menjadi tersangka lagi jika ada bukti yang kuat. Asiik. Semoga jadi rejeki untuk saya sebagai pemilik kanal berita di Youtube.
full member
Activity: 532
Merit: 116
Dalam pengembangan kasus ini saya merasa pusing dengan skenario yang terjadi di lapangan hingga korban mengakui bukan dia yang melakukan perbuatan keji tersebut,dan saat ini semua sudah terbukti bahwa polisi salah dalam penangkapan tersebut dan yang merasa heran kenapa polisi memaksa korban salah tangkap untuk mengakui kesalahan yang tidak dilakukan pelaku,jadi negara kita semakin parah dalam menangani setiap kasus,dan ada kasus lain yang harus dikembangkan oleh pihak polisi yaitu korupsi 271 T yang saat ini belum juga selesai.
Polisi memaksan korban salah tangkap jelas untuk menutup kasusnya, biar terlihat bahwa polri cepat tanggap dalam menangani kasus, meskipun akhirnya malah blunder. Dan untuk penyelesaian kasus korupsi yang melibatkan jumlah dana sebesar 271 triliun rupiah menjadi sulit karena beberapa faktor yang kompleks. Kasus korupsi sering melibatkan pihak-pihak dengan kekuasaan atau pengaruh yang besar, yang membuat proses penyelidikan dan penuntutan menjadi lebih sulit karena adanya tekanan atau intervensi dari pihak-pihak tersebut.
sr. member
Activity: 1582
Merit: 279
PredX - AI-Powered Prediction Market
Dalam pengembangan kasus ini saya merasa pusing dengan skenario yang terjadi di lapangan hingga korban mengakui bukan dia yang melakukan perbuatan keji tersebut,dan saat ini semua sudah terbukti bahwa polisi salah dalam penangkapan tersebut dan yang merasa heran kenapa polisi memaksa korban salah tangkap untuk mengakui kesalahan yang tidak dilakukan pelaku,jadi negara kita semakin parah dalam menangani setiap kasus,dan ada kasus lain yang harus dikembangkan oleh pihak polisi yaitu korupsi 271 T yang saat ini belum juga selesai.
hero member
Activity: 1736
Merit: 501
Jika saya tidak salah kasus ini viral bertepatan dengan kasus korupsi 271 triliun bahkan dalam beberapa keterangan lain hampir 300 triliun tetapi justru terkubur dengan kasus vina bahkan kasus korupsi itu sampai sekarang tidak terlalu terdengar lagi.
Hehehe, masyarakat lebih senang mendengar berita bahwa "pihak kepolisian bersalah karena kasus salah tangkap" dibanding korupsi 300 triliunan yang nyata-nyatanya berefek langsung ke mereka. Saya juga semenjak kasus century yang melibatkan banyak petinggi partai ketika zaman SBY sudah jarang-jarang ngikutin berita di tv, karena saya anggap itu semua pesanan yang harus tayang dibanding dengan informasi yang apa adanya. Mending saya nonton berita kriminal penangkapan maling ayam, pencurian motor, begal dan berita penangkapan oleh jatanras dibanding ngelihat berita politik yang ujung-ujungnya memenangkan kepentingan mereka sendiri.

Banyak hal yang telah membuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan penegak hukum di Indonesia hilang, apa yang ada katakan benar dan tidak hanya anda saja yang demikian, saya dan juga berjuta juta masyarakat Indonesia juga demikian.
Tidak ada yang bisa di percaya lagi saat ini kecuali tanggal dan tahun yang tertulis di acara Televisi Indonesia.

Jelas ini adalah pengalihan isu, sudah cukup banyak bukti dan pemerintah tidak memiliki rasa malu lagi sehingga mereka bisa memainkan banyak isu untuk kepentingan mereka, dan yang korbannya adalah rakyat kecil.
Sekarang kita tertawa karena Polisi salah tangkap, namun di sisi lain mereka juga tertawa karena kasus korupsi 271 triliun tidak di beritakan lagi.
Inilah hebatnya Indonesia bisa menutupi isu dengan isu yang lain dan masyarakat terbawa dengan pengalihan tersebut sehingga lupa bahwa ada isu yang lebih besar yang sedang di tutupi dan hal ini sudah berulang kali terjadi setiap ada kasus krupsi yang besar tapi masyarakat termakan dengan jebakan ini. Memang di satu sisa sudah banyak masyarakat yang sudah hilang kepercayaan terhdapa hukum di Indonesia namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa pada akhirnya mengikuti pengalihan isu tersebut juga dan lama-lama kasus korupsi hilang. Pada intinya ini semua bisa berubah kalau ada pemimpin yang tegas dan berani.

Ini seperti sudah menjadi budaya karena sudah merambat dari hulu sampai hilir, kalaupun ada yang ketangkep cuman segelintir orang, selain itu msih banyak yang berkeliaran. Jangan di anggap tidak ada penangkapan tidak ada koropsi. Bahkan hampir semua perusaan di Indonesia baik itu perusahaan negeri maupun swasta hampir sama kalau semua itu kebagian aman-aman saja. Kalaupun ada yang tertangkap itu orang yang paling bawah atau yang paling kecil bagianya, yang kebagian kuropsi paling gede aman-aman saja.

Kasus Vina sebenarnya gampang kalau Presiden membentuk tim pencari fakta tapi nyatanya kan tidak ada. Ini memang sena\gaja di biarkan agar terus di beritakan untuk menutupi kuropsi 271 triliun yang bisa di katakan korupsi sebesar ini tidak di lakukan oleh beberapa orang pasti banyak pihak terlibat.
hero member
Activity: 1064
Merit: 589
Hehehe, masyarakat lebih senang mendengar berita bahwa "pihak kepolisian bersalah karena kasus salah tangkap" dibanding korupsi 300 triliunan yang nyata-nyatanya berefek langsung ke mereka. Saya juga semenjak kasus century yang melibatkan banyak petinggi partai ketika zaman SBY sudah jarang-jarang ngikutin berita di tv, karena saya anggap itu semua pesanan yang harus tayang dibanding dengan informasi yang apa adanya. Mending saya nonton berita kriminal penangkapan maling ayam, pencurian motor, begal dan berita penangkapan oleh jatanras dibanding ngelihat berita politik yang ujung-ujungnya memenangkan kepentingan mereka sendiri.

Banyak hal yang telah membuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan penegak hukum di Indonesia hilang, apa yang ada katakan benar dan tidak hanya anda saja yang demikian, saya dan juga berjuta juta masyarakat Indonesia juga demikian.
Tidak ada yang bisa di percaya lagi saat ini kecuali tanggal dan tahun yang tertulis di acara Televisi Indonesia.

Jelas ini adalah pengalihan isu, sudah cukup banyak bukti dan pemerintah tidak memiliki rasa malu lagi sehingga mereka bisa memainkan banyak isu untuk kepentingan mereka, dan yang korbannya adalah rakyat kecil.
Sekarang kita tertawa karena Polisi salah tangkap, namun di sisi lain mereka juga tertawa karena kasus korupsi 271 triliun tidak di beritakan lagi.
Dalam beberapa bulan terakhir, banyak kasus besar yang mencuat dan itu berkaitan dengan pemerintahan dan penegak hukum kita. Yang pertama adalah kasus megakorupsi yang merugikan, kasus vina yang kembali muncul setelah 8 tahun tenggelam dan itu berakhir dengan dibebaskannya satu orang tersangka yang baru saja ditangkap dan yang terbaru adalah jebolnya data nasional oleh hacker.
Jujur saja saya sudah muak dengan kasus yang pertama, pasalnya hampir setiap saat kita melihat itu. Yang kedua saya mengapsesiasi hakim yang menjadi hakim di pra peradilan Pegi Setiawan karena ternyata masih ada yang bisa berdiri di tengah tengah tanpa adanya kepentinga, dan yang terakhir saya tidak bisa berkata apa apa. Bagaimana tidak, bahkan orang yang seharusnya bertanggung jawab atas kelalaiannya justru masih bisa  mengucapkan "Alhamdulillah", padahal itu data data yang sangat penting. Hahahaha
Saya jadi berpikir, mungkin masyarakat selama ini mengikuti para pejabatnya. Bagaimana mereka menjadikan data mereka sebagai bungkus gorengan misalnya dan lain sebagainya. Pasalnya percuma saja mereka menjaga data mereka, sedangkan pemerintah atau intansi terkait dengan itu juga seperti tidak peduli dengan data itu. Dan yang lebih anehnya lagi "sang hacker" meminta maaf, maka jangan heran ketika banyak orang yang akhirnya berpikir liar atas terjadinya peristiwa ini.
sr. member
Activity: 1148
Merit: 432
Jika saya tidak salah kasus ini viral bertepatan dengan kasus korupsi 271 triliun bahkan dalam beberapa keterangan lain hampir 300 triliun tetapi justru terkubur dengan kasus vina bahkan kasus korupsi itu sampai sekarang tidak terlalu terdengar lagi.
Hehehe, masyarakat lebih senang mendengar berita bahwa "pihak kepolisian bersalah karena kasus salah tangkap" dibanding korupsi 300 triliunan yang nyata-nyatanya berefek langsung ke mereka. Saya juga semenjak kasus century yang melibatkan banyak petinggi partai ketika zaman SBY sudah jarang-jarang ngikutin berita di tv, karena saya anggap itu semua pesanan yang harus tayang dibanding dengan informasi yang apa adanya. Mending saya nonton berita kriminal penangkapan maling ayam, pencurian motor, begal dan berita penangkapan oleh jatanras dibanding ngelihat berita politik yang ujung-ujungnya memenangkan kepentingan mereka sendiri.

Banyak hal yang telah membuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan penegak hukum di Indonesia hilang, apa yang ada katakan benar dan tidak hanya anda saja yang demikian, saya dan juga berjuta juta masyarakat Indonesia juga demikian.
Tidak ada yang bisa di percaya lagi saat ini kecuali tanggal dan tahun yang tertulis di acara Televisi Indonesia.

Jelas ini adalah pengalihan isu, sudah cukup banyak bukti dan pemerintah tidak memiliki rasa malu lagi sehingga mereka bisa memainkan banyak isu untuk kepentingan mereka, dan yang korbannya adalah rakyat kecil.
Sekarang kita tertawa karena Polisi salah tangkap, namun di sisi lain mereka juga tertawa karena kasus korupsi 271 triliun tidak di beritakan lagi.
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
Jika saya tidak salah kasus ini viral bertepatan dengan kasus korupsi 271 triliun bahkan dalam beberapa keterangan lain hampir 300 triliun tetapi justru terkubur dengan kasus vina bahkan kasus korupsi itu sampai sekarang tidak terlalu terdengar lagi.
Hehehe, masyarakat lebih senang mendengar berita bahwa "pihak kepolisian bersalah karena kasus salah tangkap" dibanding korupsi 300 triliunan yang nyata-nyatanya berefek langsung ke mereka. Saya juga semenjak kasus century yang melibatkan banyak petinggi partai ketika zaman SBY sudah jarang-jarang ngikutin berita di tv, karena saya anggap itu semua pesanan yang harus tayang dibanding dengan informasi yang apa adanya. Mending saya nonton berita kriminal penangkapan maling ayam, pencurian motor, begal dan berita penangkapan oleh jatanras dibanding ngelihat berita politik yang ujung-ujungnya memenangkan kepentingan mereka sendiri.
sr. member
Activity: 903
Merit: 391
Jika pihak kepolisian memang mengalami kesalahan dalam penangkapan dan jika apa yang Saka Tatal (salah satu terpidana) katakan mengenai dirinya, maka ini akan memperpanjang catatan kelam dalam hukum kita. Dan bahkan jika mereka sampai melakukan pemaksaan agar seseorang mengakui kesalahan padahal dia tidak melakukannya, maka itu telah mencederai hukum di negara kita.
Entah mengapa kasus Vina ini heboh dan jadi pemberitaan di media-media Indonesia, karena ane anggap kasus ini "biasa saja" bukan kasus ordinary kayak kasus korupsi, atau kasus besar-besar lainnya. Jadi ane anggap kasus Vina ini hanya sebagai "pengalihan isu" saja. Mungkin dibuat besar untuk menutup-nutupi kasus besar lainnya seperti Korupsi Timah, kasus SYL, atau masalah tapera. Karena bukan kasus yang spesial, jadi gak ane ikuti secara detil, kalau pun bermasalah, paling sekelas kompol, atau gak kanit reskrimnya. Beda dengan kasus-kasusnya lainnya (kayak timah, dan lainnya) dimana dibelakang itu pasti bintang-bintang semua yang jadi bekingnya
Kasus seperti ini termasuk kasus yang harus di up dimanapun jika kejadian tentang nyawa seseorang kehilangan kareana kehidupan seseorang tidak bisa di anggap sepele jadi pantas kasus seperti ini di anggap besar, apalagi salah tangkap yang terjadi pada Peggy Setiawan yang hannya bekerja sebagai kuli bangunan dan tiba tiba dijadikan tersangka pembunuhan Vina jelas ini permainan uang yang dimainkan kapolda, jika saja kasus seperti ini tidak dapat perhatian masyarakat maka orang yang benar di jadikan salah untuk menutupi keslahan orang lain.
member
Activity: 87
Merit: 11
Jujur saya sebenarnya tidak terlalu tertarik dengan kasus ini karena meskipun memang ini sangat viral dan bahkan banyak sekali netizen yang ramai-ramai mengulik serta menjadi detectiv dadakan karena ke akuratan datanya tetapi saya tidak merasa ini menjadi sebuah masalah yang se booming itu sampai-sampai mengalahkan kasus besar lainnya dalam pemberitaan.

Sekarang setelah banyak sekali prahara yang muncul dimulai dari diretasnya situs yang bersifat ke negaraan atau yang ramai lainnya adalah polisi yang memang sedang mencari orang yang memviralkan kasus yang berhubungan dengan mereka karena menghilangkan nyawa anak remaja, saat ini kasus ini akan di munculkan kembali.

Saya tidak ingin berpikir buruk tetapi ketika ada kasus besar atau menyangkut kepada sebuah institusi sebenarnya di negara kita itu mudah sekali untuk peralihan karena kalau tidak artis narkoba atau skandal maka kasus seperti vina ini yang diangkat.
Jika saya tidak salah kasus ini viral bertepatan dengan kasus korupsi 271 triliun bahkan dalam beberapa keterangan lain hampir 300 triliun tetapi justru terkubur dengan kasus vina bahkan kasus korupsi itu sampai sekarang tidak terlalu terdengar lagi.
Sekarang kasus tentang hacker yang lagi rame dan beberapa kasus lain yang menyangkut tentang institusi atau lembaga negara saya rasa ini juga akan tertutupi dengan kasus bebasnya Pegi karena terbukti tidak bersalah.
Sepakat!, Tapi mungkin bisa juga karena masyarakat kita sudah mulai lelah mendengarkan kasus soal korupsi, mereka berpikir " Ya paling gitu lagi, hukuman nya ringan, denda nya ringan, ketika hari besar nanti dapat remisi pemotongan masa tahanan. Hukum mati koruptor ?, yang ada gedung dewan jadi gedung kosong.", atau kebobrokan pejabat / institusi dalam memenuhi kewajibannya, Dari mulai kominfo tidak punya data back-up PDN, sampai statment konyol yang dilemparkan ke publik "untuk hacker dari kominfo : Kalau Bisa, Jangan Menyerang".
hero member
Activity: 910
Merit: 677
Saya agak heran kok bisa aparat kepolisian salah tangkap orang bukankah katanya kepolisian kita itu memiliki keahlian yang bagus. Jangan-jangan dalam kasus ini pelakunya mungkin oknum jadi supaya tidak kena instansinya carilah kambing hitam untuk dijadikan tersangka apalagi kalau ada yang dipaksakan agar mengakui kesalahannya padahal dia sendiri tidak pernah melakukannya.
Kalau ane pikir kepolisian kita tidak salah tangkap gan, tapi pelaku kriminalnya saja yang pintar memanfaatkan situasi yang terjadi di tengah masyarakat. Mereka tahu kalau kepolisian kita ini "agak tidak benar" dalam menangani perkara sehingga pelaku kriminal dan pengacaranya berupaya semaksimal mungkin untuk memanfaatkan kesempatan di tengah kesempitan. Lihat saja beberapa pengacara sangat antusias menangani kasus ini, rata-rata pengacara tersebut memang "selebritas kasus" seperti Farhat Abas, ane di sini bukan memihak kepada kepolisian, tapi kalau melihat gelagat pelaku dan pengacaranya, ane merasa kasus ini cuma jadi ajang mereka untuk show up nyari duit bukan ke penanganan kasus yang ngendap bertahun-tahun tersebut.

Kasus ini kembali ramai dimana hari beberapa hari ini sidang memutuskan bahwa Pegi yang memang sudah dijadikan tersangka sebelumnya di bebaskan karena terbukti tidak bersalah dalam sidang putusan.

https://terkini.id/read/td-5870/pegi-setiawan-dibebaskan-karena-tak-bersalah-kesaksian-aep-terbukti-bohong

Jujur saya sebenarnya tidak terlalu tertarik dengan kasus ini karena meskipun memang ini sangat viral dan bahkan banyak sekali netizen yang ramai-ramai mengulik serta menjadi detectiv dadakan karena ke akuratan datanya tetapi saya tidak merasa ini menjadi sebuah masalah yang se booming itu sampai-sampai mengalahkan kasus besar lainnya dalam pemberitaan.

Sekarang setelah banyak sekali prahara yang muncul dimulai dari diretasnya situs yang bersifat ke negaraan atau yang ramai lainnya adalah polisi yang memang sedang mencari orang yang memviralkan kasus yang berhubungan dengan mereka karena menghilangkan nyawa anak remaja, saat ini kasus ini akan di munculkan kembali.

Saya tidak ingin berpikir buruk tetapi ketika ada kasus besar atau menyangkut kepada sebuah institusi sebenarnya di negara kita itu mudah sekali untuk peralihan karena kalau tidak artis narkoba atau skandal maka kasus seperti vina ini yang diangkat.
Jika saya tidak salah kasus ini viral bertepatan dengan kasus korupsi 271 triliun bahkan dalam beberapa keterangan lain hampir 300 triliun tetapi justru terkubur dengan kasus vina bahkan kasus korupsi itu sampai sekarang tidak terlalu terdengar lagi.
Sekarang kasus tentang hacker yang lagi rame dan beberapa kasus lain yang menyangkut tentang institusi atau lembaga negara saya rasa ini juga akan tertutupi dengan kasus bebasnya Pegi karena terbukti tidak bersalah.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
Saya agak heran kok bisa aparat kepolisian salah tangkap orang bukankah katanya kepolisian kita itu memiliki keahlian yang bagus. Jangan-jangan dalam kasus ini pelakunya mungkin oknum jadi supaya tidak kena instansinya carilah kambing hitam untuk dijadikan tersangka apalagi kalau ada yang dipaksakan agar mengakui kesalahannya padahal dia sendiri tidak pernah melakukannya.
Kalau ane pikir kepolisian kita tidak salah tangkap gan, tapi pelaku kriminalnya saja yang pintar memanfaatkan situasi yang terjadi di tengah masyarakat. Mereka tahu kalau kepolisian kita ini "agak tidak benar" dalam menangani perkara sehingga pelaku kriminal dan pengacaranya berupaya semaksimal mungkin untuk memanfaatkan kesempatan di tengah kesempitan. Lihat saja beberapa pengacara sangat antusias menangani kasus ini, rata-rata pengacara tersebut memang "selebritas kasus" seperti Farhat Abas, ane di sini bukan memihak kepada kepolisian, tapi kalau melihat gelagat pelaku dan pengacaranya, ane merasa kasus ini cuma jadi ajang mereka untuk show up nyari duit bukan ke penanganan kasus yang ngendap bertahun-tahun tersebut.
full member
Activity: 790
Merit: 112
Jika pihak kepolisian memang mengalami kesalahan dalam penangkapan dan jika apa yang Saka Tatal (salah satu terpidana) katakan mengenai dirinya, maka ini akan memperpanjang catatan kelam dalam hukum kita. Dan bahkan jika mereka sampai melakukan pemaksaan agar seseorang mengakui kesalahan padahal dia tidak melakukannya, maka itu telah mencederai hukum di negara kita.

Saya agak heran kok bisa aparat kepolisian salah tangkap orang bukankah katanya kepolisian kita itu memiliki keahlian yang bagus. Jangan-jangan dalam kasus ini pelakunya mungkin oknum jadi supaya tidak kena instansinya carilah kambing hitam untuk dijadikan tersangka apalagi kalau ada yang dipaksakan agar mengakui kesalahannya padahal dia sendiri tidak pernah melakukannya.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
Pegi Setiawan cuman kuli bangunan, kelihatan jelas tidak tau apa-apa terkait kasus ini. Tidak ada ceritanya dia punya waktu buat join geng motor, di desa saya yang namanya jadi kuli bangungan waktu luang mending dipakai buat istirahat dan ngumpul bareng keluarga. Misalnya pun pas lagi sepi job nguli, mesti nyari kerjaan sampingan lain. Biasanya yang geng motor ini, mereka yang anak-anak orang yang perekonomiannya mapan (kelas menengah - atas). Karena orang tuanya sibuk, mereka ini lebih sering ngumpul bareng teman-teman geng motornya.

Iya gan, karna kebanyakan dari mereka kurang perhatian dari orang tua mereka, karna keduanya sama-sama sibuk dengan pekerjaan mereka, pergi pagi pulangnya sore ataupun malam, jadi sianak lebih banyak waktu bersama kawan diluar sana, salah pergaulan jadilah anak geng-gengan yang kurang kerjaan dan kurang kasih sayang dari orang tua, jadi mereka meluapkan semua dengan mencari kesenangan di jalan sehingga tidak terkendali lagi.

Kalau emang dia benar-benar seorang kuli bangunan mana sempat dia memikirkan hal-hal yang seperti itu, jangankan bergabung kedalam geng motor kadangkala waktu dia istirahat saja kurang, karna kulibangunan dengan pekerjaan yang memakan semua tenaga dari lagi sampai sore kadang harus lembur menyelesaikan sampai malam, malamnya pulang ya langsung istirahat karna semua tenaga sudah habis siang hari waktu dia bekerja.
Feeling ane sih kalau ane ngelihat mimik muka si pelaku, kayaknya muka mereka ini benar-benar kriminal. Ane yakin polisi-polisi yang nanganin kasus ini tidak salah tangkap atau ngorbanin mereka. Pasti ada barang bukti yang kuat untuk mengarahkan kasus ini kepada mereka-mereka yang seperti jadi korban. Sebenarnya gampang, kasus ini tidak melibatkan siap-siapa, hanya kasus rakyat biasa tanpa ada orang kuat atau pejabat khusus kayak semacam kasus sambo. Jadi menurut ane agak Aneh kalau gerombolan mereka ini dikorbankan, emang siapa mereka kok bisa-bisa dikorbankan. Bahkan kasus ini malah melebar kemana-mana dan hanya jadi ajang pengacara show up dan bikin mereka terkenal (jadi sering masuk tipi).

Ini kasus jadi ajang pengacara kere jadi terkenal dan ajang marketing mereka supaya banyak dapat kasus kedepannya.
full member
Activity: 1554
Merit: 123
Buzz App - Spin wheel, farm rewards
Pegi Setiawan cuman kuli bangunan, kelihatan jelas tidak tau apa-apa terkait kasus ini. Tidak ada ceritanya dia punya waktu buat join geng motor, di desa saya yang namanya jadi kuli bangungan waktu luang mending dipakai buat istirahat dan ngumpul bareng keluarga. Misalnya pun pas lagi sepi job nguli, mesti nyari kerjaan sampingan lain. Biasanya yang geng motor ini, mereka yang anak-anak orang yang perekonomiannya mapan (kelas menengah - atas). Karena orang tuanya sibuk, mereka ini lebih sering ngumpul bareng teman-teman geng motornya.

Iya gan, karna kebanyakan dari mereka kurang perhatian dari orang tua mereka, karna keduanya sama-sama sibuk dengan pekerjaan mereka, pergi pagi pulangnya sore ataupun malam, jadi sianak lebih banyak waktu bersama kawan diluar sana, salah pergaulan jadilah anak geng-gengan yang kurang kerjaan dan kurang kasih sayang dari orang tua, jadi mereka meluapkan semua dengan mencari kesenangan di jalan sehingga tidak terkendali lagi.

Kalau emang dia benar-benar seorang kuli bangunan mana sempat dia memikirkan hal-hal yang seperti itu, jangankan bergabung kedalam geng motor kadangkala waktu dia istirahat saja kurang, karna kulibangunan dengan pekerjaan yang memakan semua tenaga dari lagi sampai sore kadang harus lembur menyelesaikan sampai malam, malamnya pulang ya langsung istirahat karna semua tenaga sudah habis siang hari waktu dia bekerja.
hero member
Activity: 2086
Merit: 553
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
Ramainya perbincangan pada kasus ini pun membuat kasus yang sudah selesai ini kembali di buka, karena mulai ada spekulasi baru dan bahkan ada pihak pihak baru yang akhirnya membuka suara.
Kasus ini memang belum selesai, buktinya masih ada tersangka yang DPO sampai sekarang. Kasus ini sebelumnya mungkin mulai dilupakan tapi karena difilmkan, akhirnya kembali diselidiki dengan serius. Hukum di negara ini tidak jalan kalau tidak viral, makanya kasus ini terbantu karena diviralkan melalui film.

Kasus yang paling di sorot adalah penangkapan salah satu DPO Pegi alias Perong. Ini juga banyak menarik perhatian karena Pegi Setiawan dipercaya bukan orang yang sama dengan DPO yang di rilis oleh kepolisian, dari ciri cirinya pun menurut pengacara Pegi  Setiawan sudah berbeda jauh, jadi banyak orang yang kemudian menganggap polisi menangkap orang yang salah (salah tangkap).
Pegi Setiawan cuman kuli bangunan, kelihatan jelas tidak tau apa-apa terkait kasus ini. Tidak ada ceritanya dia punya waktu buat join geng motor, di desa saya yang namanya jadi kuli bangungan waktu luang mending dipakai buat istirahat dan ngumpul bareng keluarga. Misalnya pun pas lagi sepi job nguli, mesti nyari kerjaan sampingan lain. Biasanya yang geng motor ini, mereka yang anak-anak orang yang perekonomiannya mapan (kelas menengah - atas). Karena orang tuanya sibuk, mereka ini lebih sering ngumpul bareng teman-teman geng motornya.

Jika pihak kepolisian memang mengalami kesalahan dalam penangkapan dan jika apa yang Saka Tatal (salah satu terpidana) katakan mengenai dirinya, maka ini akan memperpanjang catatan kelam dalam hukum kita. Dan bahkan jika mereka sampai melakukan pemaksaan agar seseorang mengakui kesalahan padahal dia tidak melakukannya, maka itu telah mencederai hukum di negara kita.
Ini bukan rahasia lagi kalau kepolisian ini sudah tidak bisa dipercaya. Apalagai kalau pelakunya ada yang punya kaitan dengan pejabat tinggi kepolisian. Mesti bakal dicari cara supaya pelakunya aman dan tidak tersentuh hukum. Yang kasian mereka yang dijadikan kambing hitam padahal tidak tau apa-apa terkait kasusnya. Apa mungkin sebaiknya kepolisian digabung lagi ke TNI? Biar kepolisian dibawah komando panglima TNI lagi.

Pages:
Jump to: