Dan terjadi lagi masalah penipuan seperti ini, yang anehnya sangat banyak yang jadi pengikut dan menjadi korban. Tapi untungnya penipuan Binance Regional Bekasi ini cepat ketahuan sehingga web mereka sekarang di take down.
Kalau tidak salah saya juga pernah menemukan hal yang sama yaitu BNB dengan model dan sistem ponzi namun cabang mereka di Semarang
Sangat kebetulan sekali Om. Tadi pagi ada teman saya yang sudah berumur kisaran 40-an, Beliau minta bantu mengeluarkan nomornya dari beberapa grup WA. Dan secara tidak sengaja saya menemukan Ponzi persis yang sedang kita bahas ini. Artinya penyebaran Ponzi ini sudah sangat meluas dan masih berlangsung sampai hari ini. Dan jujur agak sulit untuk memberitahukan orang yang lebih tua bahwa ini adalah scam dan penipuan. Saya tidak bisa berkata apa-apa ketika beliau berdalih
"teman saya si itu beneran dapat untung kok". Saya berusaha semaksimal mungkin agar beliau terhindar dari kerugian lebih jauh. Langkah preventif yang coba saya lakukan adalah memberitahu beliau untuk tidak terburu-buru milih naik ke level 7 dulu (BNB Scam ini ada levelnya dan beliau masih di level 1).
Berikut saya lampirkan foto grup WA dari HP Beliau.
Note: Saya sudah meminta izin ke yang bersangkutan dan beliau setuju dengan beberapa hal yang harus saya sensor.
Untuk skema level sebagaimana yang telah saya sebutkan berikut saya kutip dari pesan yang dikirimkan oleh Leader mereka:
Untuk membeli Level 1, diperlukan 500.000RP (total 5000 tempat)
Untuk membeli Level 2, diperlukan 1.000.000RP (total 2000 tempat)
Untuk membeli Level 3, diperlukan RP 2.000.000 (total 1000 tempat)
Untuk membeli Level 4, diperlukan 5.000.000RP (total 500 tempat)
Untuk membeli Level 5, diperlukan 10.000.000RP (total 300 tempat)
Untuk membeli Level 6, diperlukan 20.000.000RP (total 100 tempat)
Untuk membeli Level 7, diperlukan 30.000.000RP (total 50 tempat)
Sudah saatnya masyarakat indonesia lebih cerdas dalam melihat investasi dengan riset sendiri dan jangan pernah percaya hal-hal yang dilihat secara gampang, enak dan mudah mendapatkannya, dan pada akhirnya masuk dalam jebakannya mereka. Semoga kita selalu berhati-hati jangan selalu menjadi makanan empuk untuk para predator penipu-penipu.
Sangat aneh saat ini di tengah zaman yang cukup canggih dan dengan mudah kita bisa mendapatkan informasi mana yang asli dan palsu tapi masih saja banyak warga bahkan masyarakat kita terjebak dengan skema ponzi.
Menurut saya hal ini dapat terjadi, diantaranya adalah karena minat baca orang Indonesia yang rendah.
https://www.kompas.id/baca/humaniora/2023/04/10/mengurai-benang-kusut-krisis-literasi. Hidup di dunia dimana informasi sangat mudah diakses akan sia-sia ketika minat baca kita masih rendah. Di daerah saya sebenarnya ini bukan hal baru. Dulu ada Vtubae, lalu Compass, Dinarcoin (slogannya mata uang islami), Eco Racing dan terakhir itu Pi Coin. Orang lebih suka mendengar "katanya-katanya" ketimbang melakukan validasi. Apa yang membuat teman saya ini join adalah karena diajak oleh kenalannya. Saya merasa yang sudah masuk ke bisnis Ponzi ini bukan beliau seorang. Apa ada saran solusi lain yang bisa saya terapkan untuk menyakinkan orang-orang seperti itu bahwa mereka sedang dijebak dalam penipuan?