Sehingga saya lebih suka memberikan sumber bacaan langsung kepada mereka.
Mending langsung mereka cari sendiri saja dari pada repot kasih sumber link, karena setahu saya sumber-sumber di internet juga tidak bisa dijadikan pegangan untuk memberikan ilmu secara benar (situs-situs itu juga dapat dari browsing di internet). Jadi, Di dunia maya ini, bagaimana caranya supaya orang bisa datang ke situs mereka untuk dapat banyak klik. Jadi kalau sampeyan suruh dia nyari sendiri link dan sumbernya, kalau nanti ada sesuatu sampeyan tidak dipersalahkan.
Artinya, link atau sumber itu juga perlu diresearch lebih dalam, belum tentu juga itu benar, kadang juga banyak ngaconya.
Selain itu, banyak fomo juga sebenarnya karena ketika satu orang ingin belajar maka yang lain yang bahkan tidak tahu sekalipun tentang bitcoin berusaha "sok tahu" karena memang sepertinya ini sifat alami warga di daerah saya (tidak ingin disaingi) sehingga ketika ada orang yang tahu tentang bitcoin mereka berusaha menjadi lebih tahu yang justru ini menjadi salah kaprah.
Kalau saya (di kehidupan nyata) malah
harus pura-pura gak tau. Malah ada temen yang ngajak invest bitcoin, saya bilang takut, karena saya tidak paham sama sekali soal crypto. Jadinya, saya itu di kalangan mereka itu kayak anak old school yang tidak paham sama sekali soal bitcoin. Bagus sih, kalau harga naik berkali-kali lipat, teman-teman saya tidak minta traktir, malah kebalikan, saya yang ditraktir oleh mereka karena btc mereka naik dan obrolan di meja makan soal crypto terus (bahkan lupa kalau ada kepiting, lobster dan steak yang saya habiskan semua), dan pada akhirnya saya sendiri yang menang.