Pages:
Author

Topic: Amplop Pemilu - page 2. (Read 654 times)

member
Activity: 533
Merit: 60
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
January 10, 2024, 11:40:25 PM
#36
Money Politic sendiri sebenarnya adalah sesuatu yang dilarang dalam penyelenggaraan pemilu, namun di negara kita itu sudah menjadi kebiasaan yang pada akhirnya terlihat seperti kegiatan yang diperbolehkan. Salah satu faktor kenapa ini bisa terjadi menurut saya adalah tingkat kemiskinan negara kita masih tinggi, jadi masih banyak orang yang tergiur dengan nominal yang kecil dibandingkan dengan gaji mereka jika terpilih nanti.

Sangat tersentuh untuk liat aksi Mereka semua pada aksi Last Minute disaat Pemilu akan akan datang.

Pertanyaannya saya.

Apakah sebegitu miskinkah masyarakat kita disaat pesta demokrasi itu dimulai dan Apakah gaya ini mirip dengan Gaya Para Whales di dunia Crypto?


Negara kita adalah  negara hukum tapi terkadang susah juga dalam menjalankan hukum ang dirancang oleh para DPR tersebut contohnya terkait pkpu dan Perbawaslu, saat ini bawaslu selalu mengimbau masyarakat untuk patuh pada UU Nomor 07/ 2017 saat pertemuan terbatas untuk melarang money politik, kondisi dilapangan hari ini dalam kaca mata masyarakat itu sulit diatasi karna setiap masyarakat mendengar misi dan visi kampaye masyarakat datang pada dasarnya semua ada harapan sesuatu misalnya barang dan uang jika para timses tidak memberikan tersebut pasti tidak ada orang yang akan datang walaupun itu pertemuan terbatas.apalagi orang yang diberikan uang tidak dijamin juga bahwa orang tersebut memilih yang memberikan uang tersebut. makanya yang perlu diwaspadai saat ini adalah saat masyarakat datang ke tps tidak ada oknum tertentu untuk memobilisasi masyarakat memilih salah satu paslon
hero member
Activity: 2156
Merit: 531
January 08, 2024, 02:45:15 PM
#35
Sekarang dilingkungan saya, saya mendengar dan bahkan melihatnya sendiri beberapa relawan dari beberapa calon mulai belusukan untuk mencari suara dan pastinya mereka menjanjikan sejumlah uang di hari sebelum hari pencoblosan tiba. Dan bahkan sekarang saya melihat hal yang tidak lazim, pasalnya mereka meminta dokumen pribadi seperti KTP untuk mereka foto. Mereka mengatakan itu untuk bukti yang akan mereka laporkan kepada si calon bahwa disini ada yang bersedia untuk memilih mereka. Masalahnya itu adalah dokumen pribadi yang seharusnya bisa dijaga sebaik mungkin dan yang menjadi target mereka juga biasanya orang tua yang iya iya aja jika dimintai sesuatu asalkan mereka mendapatkan sejumlah uang.
Sudah menjadi makanan disaat pemilu digelar. Tapi sama sih gan di lingkungan tempat saya tinggal juga begitu persis, serangan fajar pemilu sekarang dimintai KTP data pribadi gitu. Padahal itu sangat penting, yang dikhawatirkan adalah suatu saat nanti dipakai oknum yang tidak bertanggung jawab jika calon gagal naik. Tapi yah namanya juga uang, bisa membutakan mata meskipun kecil. Apalagi target mereka para orang tua dan orang-orang nganggur yang sangat membutuhkan uang.
sr. member
Activity: 957
Merit: 278
Vave.com - Crypto Casino
January 08, 2024, 03:16:03 AM
#34
Ditempat saya sejak pemilu periode yang lalu tahun 2019 alhamdulillah sudah tidak pernah ada serangan fajar, tahun tahun sebelumnya biasanya banyak sekali, dan terkoordinasi, jadi bapak-bapak dan anak muda dikumpulkan kemudian diberi amplop berisi uang dan foto caleg yang memberi uang tersebut. Namun tahun 2019 sudah tidak ada, dan pernah ada sekali sidak panwaslu/bawaslu sekali sekaligus melakukan penyuluhan terkait serangan fajar, agar tidak diterima.

Kalau serangan fajar capres memang dari dulu tidak pernah ada sih.
Kalau di tempat aku malah semakin meningkat serangan fajar. Bahkan kalau dulu serangan fajar hanya terjadi pada pileg tapi ketika pilkada tahun 2017 lalu serangan fajar itu juga terjadi bahkan lebih masif. walaupun memang serangan fajar untuk pilpres belum terasa di tempat aku, tetapi untuk pilkada dan pileg pada pemilu kali ini pemberian uang kepada masyarakat begitu masif terjadi.

bagi aku sih kalau ada caleg yang memberi uang aku ambil saja karena ketika mereka nanti terpilih toh tidak juga memperjuangkan aspirasi masyarakat. lagian mereka perlu rakyat ketika saat pemilunya saja setelah itu mereka tidak peduli bahkan terkadang saat bertemu dijalan mereka pura-pura tidak kenal padahal masyarakat di dapilnya.
hero member
Activity: 2478
Merit: 512
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
January 07, 2024, 04:01:46 PM
#33
Money Politic telah menjadi perbincangan sebagai masalah krusial dalam setiap pemilu, harus diakui sangat sulit menghilangkan ini karena para caleg melakukan praktik tersebut secara sadar demi mendapatkan kursi di parlemen. Praktik Money Politic akan melahirkan pemimpin yang hanya peduli pada kepentingan pribadi dan antek-anteknya, bukan rakyat yang memilihnya.

Korupsi akan terjadi besar-besaran jika mereka lolos ke parlemen, mereka akan melakukan berbagai kecurangan, menerima suap, gratifikasi atau berbagai macam bentuk lainnya dalam konteks korupsi. Yang ada dipikiran pemimpin yang melakukan Money Politic selama masa kampanye hanya untuk mencari keuntungan pribadi dari jabatannya sebagai bentuk untuk mengembalikan modal yang dikeluarkan dalam kampanye.

Saya sangat setuju jika Money Politic disebut sebagai mother of corruption karena ada kepentingan pribadi dengan berbagai kecurangan yang terjadi, secara langsung masyarakat yang memilih pemimpin yang melakukan Money Politic akan merugikan dirinya sendiri.
Kepastian hukum di Negara Indonesia tidak berjalan sebagaimana mestinya, itulah dasar yang memberika celah bagi para wakil rakyat tersebut melakukan praktek menyimpang. Seandainya hukum tersebut benar-benar di tegakkan, maka kita tidak akan melihat praktek Money Politic itu terjadi, namun kepastian hukum untuk saat ini terbilang seperti cita-cita saja.

Dampak Money Politic sebenarnya cukup luas apabila masyarakat lebih memahaminya, namun faktor kemiskinan lagi-lagi menjadi dinamika yang tidak dapat terelakkan, masyarakat juga tidak bisa disalahkan sepenuhnya ketika mereka menerima sejumlah uang, kebutuhan harian atau lain sebagainya.

Pada akhirnya kita akan kembali mengirimkan wakil yang potensial untuk melakukan korupsi, dan pola yang sama akan terjadi dalam setiap pemilu. Terlepas dari itu semua, semoga kita bisa menjadi bagian dari masyarakat yang menolak praktek Money Politic.
member
Activity: 280
Merit: 22
WOITOKEN Play to Earn NFT Game
January 07, 2024, 12:53:23 PM
#32
-snip-
Money Politic sendiri sebenarnya adalah sesuatu yang dilarang dalam penyelenggaraan pemilu, namun di negara kita itu sudah menjadi kebiasaan yang pada akhirnya terlihat seperti kegiatan yang diperbolehkan. Salah satu faktor kenapa ini bisa terjadi menurut saya adalah tingkat kemiskinan negara kita masih tinggi, jadi masih banyak orang yang tergiur dengan nominal yang kecil dibandingkan dengan gaji mereka jika terpilih nanti.
Namun ane lihat bukan hanya tingkat kemiskinan saja yang tinggi akan di negara kita masih banyak oknum yang masih menyalahgunakan aturan yang ada, hal wajar jika mereka menerima pemberian sebelum hari H terjadi, toh itukan pemberian apa salahnya jika mereka menerima nya Grin namun meskipun demikian sebenarnya para calon memberi atau tidak ane rasa si penerima nya ini sudah ada pilihan. Dan jika ane jadi mereka ane akan menerima nya meskipun pemberian dari semua para calon akan ane terima, dan untuk pemilihan ane rasa itu rahasia deh.
sr. member
Activity: 1204
Merit: 486
January 07, 2024, 12:20:24 PM
#31
Money Politic sendiri sebenarnya adalah sesuatu yang dilarang dalam penyelenggaraan pemilu, namun di negara kita itu sudah menjadi kebiasaan yang pada akhirnya terlihat seperti kegiatan yang diperbolehkan. Salah satu faktor kenapa ini bisa terjadi menurut saya adalah tingkat kemiskinan negara kita masih tinggi, jadi masih banyak orang yang tergiur dengan nominal yang kecil dibandingkan dengan gaji mereka jika terpilih nanti.
yang jadi masalahnya adalah bahwa kita belum memiliki perlindungan hukum terhadap pelapor tindak politik uang, atau kecurangan politik lainnya, sehingga hal itu dapat berisiko bagi si pelapor, pada dasarnya ini cukup berisiko menurut saya jika saya melaporkan politik uang yang terjadi di masyarakat, dengan memberikan bukti apapun kemudian pihak yang di laporkan mengetahui si pelapor pastinya akan mendapatkan masalah kedepannya, hal ini lah yang membuat saya pribadi khawatir jika terlalu banyak tingkah, banyak sekali forum KPU dan Bawaslu yang saya ikuti dan mencoba memberikan saran kepada mereka untuk memberikan perlindungan hukum kepada pelapor, tetapi mereka hanya mengatakan "ya, ya dan ya, akan kami pertimbangkan" dan sampai hari ini belum ada pemberithuan apapun tentang saran yang saya ajukan.

Kita sekarang hanya mengandalkan kepribadian masing-masing untuk menolak uang yang di tawarkan oleh pihak manapun untuk memilih mereka dalam kontestasi politik.
"Perlindungan hukum terhadap pelapor", ya memang ini sangat diperlukan, namun saya sedikit tertawa mendengar ini. Ya negara kita memang negara hukum, namun keadilan hanya untuk mereka yang memiliki uang, terlebih jika kasus yang dibicarakan adalah money politic, mereka yang dilaporkan akan memiliki sejuta alasan dan saya tidak akan kaget ketika mereka melaporkan balik dengan pasal pencemaran nama baik. Saya rasa orang orang yang memiliki kewenangan pun sudah tahu bahwa dilapangan budaya money politic sudah menjadi darah daging, namun apa yang mereka tidak berbuat apa apa. Mereka hanya menghimbau, menghimbau dan menghimbau tanpa melakukan pergerakan apa apa.
Dengan tidak bermaksud untuk merendahkan martabat negara saya sendiri, ujur saja kepercayaan saya terhadap hukum dan keadilan saat ini sangat kecil. Terlebih yang terlihat itu adalah orang orang kecil yang tidak memiliki uang, mereka akan salah dimata hukum.

Amplop Pemilu..? Berapa sih besaran yang diterima oleh masyarakat dari serangan fajar yang dilakukan oleh para timses dari calon tertentu, paling besarannya itu, kecilnya 50 K sampai 500K untuk satu suaranya. Karena memang untuk serangan fajar ini cukup bervariasi, untuk daerah-daerah terpencil, 50 K itu adalah jumlah yang cukup besar, sementara untuk daerah perkotaan itu bisa mencapai 500 k dan mungkin bisa lebih dari pada itu, namun yang saya temukan dilapangan ada calon yang berani membayar 500 K/suaara.
Wow, 500k ya?  kalo jadi warga di daerah yang berani membayar 500k saya akan sangat senang. Pemilu kali ini akan ada 5 pemungutan suara, 500k x 5= 2.500k, lumayan dalam sehari berpengahasilan segitu, kerjanya cuma nyoblos pula.  Grin
hero member
Activity: 952
Merit: 541
January 07, 2024, 11:21:52 AM
#30
Money Politic telah menjadi perbincangan sebagai masalah krusial dalam setiap pemilu, harus diakui sangat sulit menghilangkan ini karena para caleg melakukan praktik tersebut secara sadar demi mendapatkan kursi di parlemen. Praktik Money Politic akan melahirkan pemimpin yang hanya peduli pada kepentingan pribadi dan antek-anteknya, bukan rakyat yang memilihnya.

Korupsi akan terjadi besar-besaran jika mereka lolos ke parlemen, mereka akan melakukan berbagai kecurangan, menerima suap, gratifikasi atau berbagai macam bentuk lainnya dalam konteks korupsi. Yang ada dipikiran pemimpin yang melakukan Money Politic selama masa kampanye hanya untuk mencari keuntungan pribadi dari jabatannya sebagai bentuk untuk mengembalikan modal yang dikeluarkan dalam kampanye.

Saya sangat setuju jika Money Politic disebut sebagai mother of corruption karena ada kepentingan pribadi dengan berbagai kecurangan yang terjadi, secara langsung masyarakat yang memilih pemimpin yang melakukan Money Politic akan merugikan dirinya sendiri.
member
Activity: 250
Merit: 18
January 07, 2024, 08:13:55 AM
#29

Di kampung ane mulai dari ibu-ibu PKK, kumpulan Bapak-bapak, karang taruna pemuda, kumpulan kepengurusan dusun sudah masuk partai semua. Rasanya kebiasaan yang udah salah ini bakal sulit untuk di benarkan, karena banyak orang tidak memikirkan jangka panjang pemimpin negeri ini.

Mau ngelarang orang buat nerima amplop pun mereka punya hak buat ngambil keputusan sendiri. Padahal keputusannya memilih paslon itu ngaruh buat lingkup yang lebih luas, bahkan nasional.
Apa cuma saya ya bang yang gak ikut timsukses nya partai😅,emang benar di kampung ku juga begitu bang timses nya partai sudah pasang-pasang bendera dan baliho besar di depan rumahnya bendera partai berkibar-kibar.

Iya masing-masing orang punya hak nya sendiri untuk memilih dan menerima.



Ditempat saya sejak pemilu periode yang lalu tahun 2019 alhamdulillah sudah tidak pernah ada serangan fajar, tahun tahun sebelumnya biasanya banyak sekali, dan terkoordinasi, jadi bapak-bapak dan anak muda dikumpulkan kemudian diberi amplop berisi uang dan foto caleg yang memberi uang tersebut. Namun tahun 2019 sudah tidak ada, dan pernah ada sekali sidak panwaslu/bawaslu sekali sekaligus melakukan penyuluhan terkait serangan fajar, agar tidak diterima.

Kalau serangan fajar capres memang dari dulu tidak pernah ada sih.
Emang iya,jika begitu adanya bagus dong bisa jadi contoh buat daerah-daerah lainnya,agar tidak tergiur money politik.
sr. member
Activity: 1400
Merit: 268
Fully Regulated Crypto Casino
January 07, 2024, 08:04:37 AM
#28
Ditempat saya sejak pemilu periode yang lalu tahun 2019 alhamdulillah sudah tidak pernah ada serangan fajar, tahun tahun sebelumnya biasanya banyak sekali, dan terkoordinasi, jadi bapak-bapak dan anak muda dikumpulkan kemudian diberi amplop berisi uang dan foto caleg yang memberi uang tersebut. Namun tahun 2019 sudah tidak ada, dan pernah ada sekali sidak panwaslu/bawaslu sekali sekaligus melakukan penyuluhan terkait serangan fajar, agar tidak diterima.

Kalau serangan fajar capres memang dari dulu tidak pernah ada sih.
member
Activity: 250
Merit: 18
January 07, 2024, 08:00:05 AM
#27
.

Money Politic sendiri sebenarnya adalah sesuatu yang dilarang dalam penyelenggaraan pemilu, namun di negara kita itu sudah menjadi kebiasaan yang pada akhirnya terlihat seperti kegiatan yang diperbolehkan. Salah satu faktor kenapa ini bisa terjadi menurut saya adalah tingkat kemiskinan negara kita masih tinggi, jadi masih banyak orang yang tergiur dengan nominal yang kecil dibandingkan dengan gaji mereka jika terpilih nanti.
Masalahnya bukan soal miskin dan kaya disaat pesta demokrasi ini,karena menurut saya jika kita tidak mengambil amplop itu,dengan dalil atau alasan karena pilihan kita bukan si A tapi pilihan kita si B (misal),nah di saat pemilhan kita pilih ya si B,terus nih nanti pas menghitungan suara ternyata yang unggul dan menang dapat suara terbanyak si A,terus nih seiring berjalannya waktu si A ini ternya kurang amanah alis meleset dari janji-janjinya keluar dari visi dan misinya.
Singkat cerita yang kebagian dampak dari wacana si A pasti nya semua orang alias seluruh masyarakat termasuk saya juga yang tidak menerima amplok dari si A ini.
Untuk sekarang ini saya punya trik siapa saja yang mau ngasih amplop dllnya saya ambil saja walau itu bukan pilihan saya,toh saya gak minta😁.

Sering banget dibohongin dan jauh dari kata-kata manis nya(korban php para calon-calon pemimpin 😅).

#peringatan jangan tiru cerita saya ya kawan-kawan tidak baik😅😅😅

Money Politik/amplop pemilu merupakan faktor utama yang sangat berguna untuk menaikan/mendongkrak personal/para calon yang mau berpolitik. Itu strategis untuk megendalikan sebuah kepentingan kekuasaan dalam berpolitik. Karena, seseorang yang akan berpolitik itu akan menjadi leluasa untuk mempengaruhi dan memaksakan kepentingan pribadinya, dan money politik inilah sangat penting berperan. Modus money politik dalam bentuk uang sering dilakukan dalam pemilu. Ya, saya juga sependapat dengan Anda Gan  Grin. Jika ada yang memberi amplop politik, terima saja  Cheesy. Urusan memilih dia atau tidak pada saat nanti nya, itu adalah Hak kita. Karena kita sediri juga sering dibohongi oleh janji janji manis mereka sebelum terpilih dan sudah terpilih. Hehe
Iya bener baget tuh setuju saya,kita yang sudah jujur malah kena dampaknya,sedangkan yang berbohong malah hidup enak dan berpoya-poya,tanpa memikirkan rakyat yang sudah memilihnya.
sr. member
Activity: 812
Merit: 257
PredX - AI-Powered Prediction Market
January 07, 2024, 02:26:31 AM
#26
Saya melihat dua kasus:

1. adalah aktifitas menyogok/ membeli suara

Motif nya macem macem [1] ada yang mentah pake amplop, ada yang terselubung dengan bazar bazar apalah Cheesy ada juga yang memberi sarana umum. Jangan salah kan jika awal pemilihanan suara masyarakat mau di sogok dan di beli jika setelah menjabat boomerang tersebut melilit kembali (bantuan di tilep biar balik modal) Cheesy hanya seandainya, kan tidak ada yang tahu di belakang layar seperti apa, bahkan hutang negara aja sampai saat ini saya yakin abu-abu dan seakan di tutup-tutupi. Cheesy toh jika peduli angka penekanan hutang dengan penanggulangan kecil, lebih banyak orang yang ingin di kasih dana Smiley

Trend seperti ini bikin saya bingung, kalau sudah kaya ngapain bagi bagi amplop buat jabatan yang belum tentu dapat, udah aja mengabdi mah mengabdi aja, kalau mau ngelanjutin usaha jangan berkedok jabatan Cheesy

Money politik yang segitu besar nya saat awal kampanye, kalau mau balik modal dalam periode 5 tahun (misal lolos menjabat) apa terkumupul jika mengandalakan gaji dan tunjangan sesuai golongan?

Mungkin jabatan adalah suatu hal yang penting bagi beberapa orang hingga lupa daratan mengejar nya walaupun dengan serangan apapun termasuk amplop, Pemimpin #62 Cheesy .
========================================
2. data data pribadi di minta, termasuk nomer telpon, fc ktc, nama lengkap, alamat bahkan tps no pencoblosan di daerah, mengerikan. Jika sudah pemilu data tersebut untuk apa ya? ngeri juga nerima uang ga seberapa ampe di tandain sampai sebegitu rumit nya.
hero member
Activity: 1694
Merit: 691
Vave.com - Crypto Casino
January 04, 2024, 04:06:12 PM
#25
Amplop Pemilu..? Berapa sih besaran yang diterima oleh masyarakat dari serangan fajar yang dilakukan oleh para timses dari calon tertentu, paling besarannya itu, kecilnya 50 K sampai 500K untuk satu suaranya. Karena memang untuk serangan fajar ini cukup bervariasi, untuk daerah-daerah terpencil, 50 K itu adalah jumlah yang cukup besar, sementara untuk daerah perkotaan itu bisa mencapai 500 k dan mungkin bisa lebih dari pada itu, namun yang saya temukan dilapangan ada calon yang berani membayar 500 K/suaara.

Ketika kita berbicara tentang money politik, selain daripa pada kita menyalahkan para pelaku/caleg, kita juga seringkali menyalahkan masyarakat yang menerima uang sogokan tersebut yang jumlahnya tidaklah seberapa dan itupun hanya mereka dapatkan dalam jangka 5 tahun satu kali. Semenatara mereka yang merupakan seroang pengusaha yang memilki karyawan banyak, mereka para tokoh maysarakat yang memiliki masa yang banyak, mereka para oraganisatoris yang memiliki anggota yang banyak. Bermain nya itu sudah lagi bukan diangka 500 K, tetapi sudah berbicara tentang sebuah proyek yang nilainya bisa ratusan bahkan miliaran rupiah. Dan proyek tersebut bukan satu kali, tetapi berlangsung selama dewan tersebut masih menjabat. Jadi mana yang lebih berbahaya ketika berbicara tentang money politik, apakah masyarakat yang menerima sogokan yang tidak seberapa atau mereka yang menerima proyek  yang besarannya cukup fantastis.?
sr. member
Activity: 1638
Merit: 339
January 04, 2024, 11:22:22 AM
#24
Anda benar, tentu tiap orang akan mengambilnya jika para caleg memberikan amplop, tapi untuk memilih mereka yang memberikan aplop tersebut sangat tergantung dengan kepribadian tiap orang dan juga ada sebagian orang memilih mereka yang memberikan lebih banyak.

Pada pemilu kali ini saya rasa sangat berbeda dengan pemilu sebelumnya, bahkan baliho para caleg pun masih sanget sedikit yang terpasang tidak seperti pemulu sebelumnya sangat banyak baliho para caleg yang dipasang pada tiap tempat dan juga ada sebagian caleg yang sudah membagikan sembako, mungkin saja bagi para caleg yang memiliki aset kripto mereka masih nunggu harga btc pum agar dapat memerikan lebih banyak sembako yang mereka bagikan.
Sangat lumrah untuk orang orang menerima amplop dari Calge dan hal tersebut sudah dilakukan sejak dulu sehingga masyarakat sudah terbiaa akan hal ini bahkan sebagian masyarakat tidak akan memilih jika tidak menerima amplop, itu semua terjadi karena sejak dulu para Caleg melakukan demikian dan masyarakat berpikir bahwa siapapun yang menang tidak akan mengubah apapun sehingga dari pada tidak ada sama sekali maka mereka menerima amplop sebelum pemilihan berlangsung, toh siapaun yang menang tidak menguntungkan bagi mereka.

Saya pikir sama saja sepert dulu dulu, mungkin di daerah anda saja yang minim akan poster ataupun baliho Caleg, di kota saya sudah penuh di setiap sudutnya.
Tidak ad waktu lagi gan untuk Caleg nunggu harga BTC Pum soalnya waktu berkampanye terbatas dan hanya menisakan beberapa minggu lagi saja  Grin
hero member
Activity: 1400
Merit: 674
January 04, 2024, 10:07:56 AM
#23
~~~~
Money Politic sendiri sebenarnya adalah sesuatu yang dilarang dalam penyelenggaraan pemilu, namun di negara kita itu sudah menjadi kebiasaan yang pada akhirnya terlihat seperti kegiatan yang diperbolehkan. Salah satu faktor kenapa ini bisa terjadi menurut saya adalah tingkat kemiskinan negara kita masih tinggi, jadi masih banyak orang yang tergiur dengan nominal yang kecil dibandingkan dengan gaji mereka jika terpilih nanti.
Saya pernah mengatakan tidak ada politik yang benar benar bersih. Dan jangan heran lagi kebiasaan suap menyuap akan terjadi di lapangan mendekati pemilihan atau bahkan jauh jauh hari. Oleh sebab itu seperti yang sudah kita ketahui tradisi semacam ini yang perlu kita lakukan ambil uangnya dan pilihan itu terserah anda. Sebagai masyarakat kita tidak bisa menolak apalagi saat dihadapkan pada situasi dan kondisi ekonomi, mungkin untuk sekedar cukup membeli minyak goreng. Grin Tidak masalah ambil saja uang itu karena bisa saja itu hak kita yang memang jalannya dititipkan melalui para kader kader parTai.

Era pemilu dari tahun ke tahun hal ini sudah biasa dan lumrah, saya tahu mungkin agan ingin sedikit kritis terhadap tindakan para kader kader nakal, saya pun kesal hanya saja mengkritik saja tidaklah cukup. Butuh kekuatan, kekuasaan untuk untuk meminimalisir hal itu terjadi di masa depan. Maka opsinya suara yang kita miliki harus jatuh ke pemimpin yang tepat, pemimpin yang sekiranya menurut pandangan agan mewakili apa yang dibutuhkan rakyat. Setidaknya mungkin pasti ada yang sedikit lebih  baik diantara paslon paslon.

Bagi saya sih yaaahhh nikmati saja pesta pemilihannya, karena setelah selesai kita kembali pada realitas kenyataan dimana mau makan berarti harus bekerja keras. Toh jika sudah terpilih tidak akan jauh berbeda dengan yang sudah sudah, kita tetap berjuang sendiri, mengandalkan apa bisa kita lakukan, mencari pekerjaan tetap sulit, harga pokok tetap mahal, gaji UMR yang udah ketinggalan dari negara negara lain.  Begitulah dan  Roll Eyes
Saya sepakat bahwa tidak ada politik yang bersih, jikapun ada yang mengatakan ada, mereka harus berkaca dan berkaca kembali, apalagi berbicara tentang Indonesia. Sejujurnya saya tidak sepakat dengan yang agan sampaikan terkait ambil uangnya dan pilih siapa yang di kehendaki oleh kita, sama saja kita ikut andil meskipun tidak memilih kader yang memberikan kita uang, tetapi itu adalah hak masing-masing untuk mengambil atau tidak.

Saya pikir memiliki kebingungan sendiri, karena kita tidak bisa memproteksi kebaikan dan keburukan suatu paslon, apalagi jika berbicara mereka kedepannya akan seperti apa, kita hanya bisa menilai dari apa yang telah terjadi dan apa yang mereka paparkan kepada masyarakat sebagai alat untuk menilai setiap paslon.

Ya itu benar, dan saya setuju, tetapi meskipun begitu jika di pikirkan uang dan menganggap satu suara itu berharga, kita perlu melihat masa depan bangsa, sedikitnya untuk 5 tahun masa kepemimpinan, buruknya bisa berdampak lama seperti menjual pulau dan kontrak freeport yang tidak bisa di putuskan kontraknya bahkan oleh pemerintahan tertinggi di negara kita, seperti itulah mengapa kita harus lebih sadar dan menganggap satu suara sangat penting untuk menentukan pemimpin yang mementingkan masyarakat daripada organisasi bahkan dirinya sendiri.
hero member
Activity: 2184
Merit: 599
January 03, 2024, 02:57:05 AM
#22
Money Politic sendiri sebenarnya adalah sesuatu yang dilarang dalam penyelenggaraan pemilu, namun di negara kita itu sudah menjadi kebiasaan yang pada akhirnya terlihat seperti kegiatan yang diperbolehkan. Salah satu faktor kenapa ini bisa terjadi menurut saya adalah tingkat kemiskinan negara kita masih tinggi, jadi masih banyak orang yang tergiur dengan nominal yang kecil dibandingkan dengan gaji mereka jika terpilih nanti.
yang jadi masalahnya adalah bahwa kita belum memiliki perlindungan hukum terhadap pelapor tindak politik uang, atau kecurangan politik lainnya, sehingga hal itu dapat berisiko bagi si pelapor, pada dasarnya ini cukup berisiko menurut saya jika saya melaporkan politik uang yang terjadi di masyarakat, dengan memberikan bukti apapun kemudian pihak yang di laporkan mengetahui si pelapor pastinya akan mendapatkan masalah kedepannya, hal ini lah yang membuat saya pribadi khawatir jika terlalu banyak tingkah, banyak sekali forum KPU dan Bawaslu yang saya ikuti dan mencoba memberikan saran kepada mereka untuk memberikan perlindungan hukum kepada pelapor, tetapi mereka hanya mengatakan "ya, ya dan ya, akan kami pertimbangkan" dan sampai hari ini belum ada pemberithuan apapun tentang saran yang saya ajukan.

Kita sekarang hanya mengandalkan kepribadian masing-masing untuk menolak uang yang di tawarkan oleh pihak manapun untuk memilih mereka dalam kontestasi politik.
full member
Activity: 807
Merit: 150
January 02, 2024, 09:46:05 AM
#21
Money Politic sendiri sebenarnya adalah sesuatu yang dilarang dalam penyelenggaraan pemilu, namun di negara kita itu sudah menjadi kebiasaan yang pada akhirnya terlihat seperti kegiatan yang diperbolehkan. Salah satu faktor kenapa ini bisa terjadi menurut saya adalah tingkat kemiskinan negara kita masih tinggi, jadi masih banyak orang yang tergiur dengan nominal yang kecil dibandingkan dengan gaji mereka jika terpilih nanti.
Namanya duit, apa lagi gratis, siapa yang tidak tergiur bro, Ane aja kalau ada yang ngasih amplop, ya ane ambil, tapi tentu ane tidak akan pilih orangnya, cuma ambil duitnya untuk ane beliin rokok.

Btw, ane lihat sekarang ini belum banyak yang bage-bage amplop. Apa mungkin belum waktunya ya?, soalnya kan sudah hampir medekati pemilu sekarang ini banyak yang ngetok-ngetok pintu rumah buat bagi sembako, kalau sekarang masih sepi aja, apa caleg ini lagi nunggu harga btc pump dulu?
Anda benar, tentu tiap orang akan mengambilnya jika para caleg memberikan amplop, tapi untuk memilih mereka yang memberikan aplop tersebut sangat tergantung dengan kepribadian tiap orang dan juga ada sebagian orang memilih mereka yang memberikan lebih banyak.

Pada pemilu kali ini saya rasa sangat berbeda dengan pemilu sebelumnya, bahkan baliho para caleg pun masih sanget sedikit yang terpasang tidak seperti pemulu sebelumnya sangat banyak baliho para caleg yang dipasang pada tiap tempat dan juga ada sebagian caleg yang sudah membagikan sembako, mungkin saja bagi para caleg yang memiliki aset kripto mereka masih nunggu harga btc pum agar dapat memerikan lebih banyak sembako yang mereka bagikan.
sr. member
Activity: 1106
Merit: 391
January 01, 2024, 11:12:34 PM
#20
Praktek politik uang sudah menjadi hal yang lumrah di pemilu di Indonesia. Biarpun politik uang sudah dilarang oleh KPU, namun sampai sekarang ini praktek ini masih dijalankan oleh banyak caleg dan timses dari capres, karena menurut mereka hanya ini cara yang paling cepat bagi mereka untuk bisa mendapatkan dukungan dari para calon pemilih. Apalagi jaman sekarang masyarakat membutuhkan uang untuk berbagai kebutuhan mereka, uang dari para caleg ini seperti angin segar untuk mereka karena bisa langsung mereka gunakan untuk berbelanja, bahkan para pemilih ini tidak masalah ketika KTP mereka diambil sebagai bukti dukungan.
Kita tidak bisa menyalahkan mayoritas masyarakat yang sampai sekarang ini masih menerima uang dari timses kampanye, karena pengetahuan mereka minim tentang politik uang dan juga mereka memerlukan uang untuk kebutuhan mereka. Tapi kita sebagai orang yang lebih cerdas harus bertindak jika menemukan adanya politik uang terjadi di lingkungan kita, bisa melaporkannya ke KPU atau membuka thread di twitter/social media lain. Jika ada bukti-bukti yang kuat kemungkinan besar calon tersebut akan di sanksi oleh KPU. Jangan diam saja, kalau kita diam terhadap politik uang itu berarti kita sama saja dengan mereka yang menerima uang dari calon-calon tersebut.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
January 01, 2024, 06:49:42 PM
#19
Money Politic sendiri sebenarnya adalah sesuatu yang dilarang dalam penyelenggaraan pemilu, namun di negara kita itu sudah menjadi kebiasaan yang pada akhirnya terlihat seperti kegiatan yang diperbolehkan. Salah satu faktor kenapa ini bisa terjadi menurut saya adalah tingkat kemiskinan negara kita masih tinggi, jadi masih banyak orang yang tergiur dengan nominal yang kecil dibandingkan dengan gaji mereka jika terpilih nanti.
Namanya duit, apa lagi gratis, siapa yang tidak tergiur bro, Ane aja kalau ada yang ngasih amplop, ya ane ambil, tapi tentu ane tidak akan pilih orangnya, cuma ambil duitnya untuk ane beliin rokok.

Btw, ane lihat sekarang ini belum banyak yang bage-bage amplop. Apa mungkin belum waktunya ya?, soalnya kan sudah hampir medekati pemilu sekarang ini banyak yang ngetok-ngetok pintu rumah buat bagi sembako, kalau sekarang masih sepi aja, apa caleg ini lagi nunggu harga btc pump dulu?
sr. member
Activity: 826
Merit: 460
January 01, 2024, 05:25:56 PM
#18
~~~~
Money Politic sendiri sebenarnya adalah sesuatu yang dilarang dalam penyelenggaraan pemilu, namun di negara kita itu sudah menjadi kebiasaan yang pada akhirnya terlihat seperti kegiatan yang diperbolehkan. Salah satu faktor kenapa ini bisa terjadi menurut saya adalah tingkat kemiskinan negara kita masih tinggi, jadi masih banyak orang yang tergiur dengan nominal yang kecil dibandingkan dengan gaji mereka jika terpilih nanti.
Saya pernah mengatakan tidak ada politik yang benar benar bersih. Dan jangan heran lagi kebiasaan suap menyuap akan terjadi di lapangan mendekati pemilihan atau bahkan jauh jauh hari. Oleh sebab itu seperti yang sudah kita ketahui tradisi semacam ini yang perlu kita lakukan ambil uangnya dan pilihan itu terserah anda. Sebagai masyarakat kita tidak bisa menolak apalagi saat dihadapkan pada situasi dan kondisi ekonomi, mungkin untuk sekedar cukup membeli minyak goreng. Grin Tidak masalah ambil saja uang itu karena bisa saja itu hak kita yang memang jalannya dititipkan melalui para kader kader parTai.

Era pemilu dari tahun ke tahun hal ini sudah biasa dan lumrah, saya tahu mungkin agan ingin sedikit kritis terhadap tindakan para kader kader nakal, saya pun kesal hanya saja mengkritik saja tidaklah cukup. Butuh kekuatan, kekuasaan untuk untuk meminimalisir hal itu terjadi di masa depan. Maka opsinya suara yang kita miliki harus jatuh ke pemimpin yang tepat, pemimpin yang sekiranya menurut pandangan agan mewakili apa yang dibutuhkan rakyat. Setidaknya mungkin pasti ada yang sedikit lebih  baik diantara paslon paslon.

Bagi saya sih yaaahhh nikmati saja pesta pemilihannya, karena setelah selesai kita kembali pada realitas kenyataan dimana mau makan berarti harus bekerja keras. Toh jika sudah terpilih tidak akan jauh berbeda dengan yang sudah sudah, kita tetap berjuang sendiri, mengandalkan apa bisa kita lakukan, mencari pekerjaan tetap sulit, harga pokok tetap mahal, gaji UMR yang udah ketinggalan dari negara negara lain.  Begitulah dan  Roll Eyes





hero member
Activity: 2856
Merit: 644
https://duelbits.com/
January 01, 2024, 12:33:54 PM
#17
Apakah kita sudah bisa mengatakan bahwa ini adalah bagian dari budaya musiman setiap pemilu?

Percaya atau tidak hal seperti ini selalu menjadi rahasia umum ketika pesta pemilu berlangsung sehingga memang kita juga pasti sering mendenga kata "terima uangnya tetapi pilihan tetap berada di kendali kita" sekalipun memang hal ini terdengar cukup monohok tetapi tetap saja itu masih sangat berlaku dan tidak bisa diubah sampai kapanpun.
Pesta Pemilu sudah dimulai sejak beberapa bulan lalu dan saat ini sudah gencar sekali strategi yang dilakukan para calon untuk mendapatkan suara termasuk cara-cara yang seperti ini. Dan bahkan untuk pesta pemilu kali ini tidak hanya dalam bentuk uang tetapi juga dalam bentuk barang atau makanan pokok yang dibagikan. Selain itu ada juga beberapa kunjungan dengan alasan sosialisasi sambil membagi-bagikan dorprize sebagai salah satu cara untuk menggaet para warga untuk bisa diperdaya dan memilih mereka di pemilihan nanti.

Daerah saya bahkan ada hampir tiap hari yang melakukan hal itu dan tadi siang juga ada sebuah kumpulan dengan alasan sosialisasi dari salah satu caleg yang pada akhirnya berakhir dengan meminta dukungan dan pembagian sembako dan tentu saja uang sebagai daya tarik.
Pages:
Jump to: