Pages:
Author

Topic: Amplop Pemilu - page 3. (Read 654 times)

hero member
Activity: 1064
Merit: 589
January 01, 2024, 12:04:03 PM
#16
Apakah kita sudah bisa mengatakan bahwa ini adalah bagian dari budaya musiman setiap pemilu?
Kita tidak bisa membenarkan akan hal ini, namun yang menjadi masalah mereka para calon yang seharusnya lebih bisa menjalankan apa yang seharusnya mereka jalankan dan menghindari apa yang terlarang dalam aturan mereka tetap melakukan akan hal ini. Pertanyaannya adalah apakah bisa seorang pemimpin atau seorang wakil rakyat yang benar benar amanah lahir dari sesuatu tindakan yang dilarang dan kecurangan? Saya tidak bisa mengatakan ya akan hal itu.
Dan yang lebih menarik adalah dimana ketika pemilu akan datang disekitar lingkungan saya justru menunggu serangan fajar itu tiba. Dengan situasi seperti itu jelas bahwa ini sudah bisa dikatakan hal yang turun temurun.
Saya tidak bisa menyalahkan masyarakat karena siapa sih yang zaman sekarang tidak mau diberi uang. Namun yang ingin saya sarankan adalah uangnya tetap kita ambil dan mencoblos sesuai dengan hati nurani kita.
sr. member
Activity: 2100
Merit: 309
January 01, 2024, 11:11:41 AM
#15
Tanpa menyebut nama kota, di tempat saya malah sudah booming pada pilkada tahun 2018 dengan identik kota 100k karena salah satu pasangan bupati dan wakil bupati saat itu secara mengejutkan mampu menang mutlak satu putaran dengan trik serangan fajar saat H-1 sebelum pencoblosan. Saat ini seperti hal lumrah dengan serangan fajar atau amplop pemilu cuman sedikit terasa sedih mulai dari pemilu tahun 2014, 2019 hingga pemilu 2024 nominal amplop yang diberikan masih sama dengan maksimal 100k.

Tidak ada toleransi bagi calon legislatif yang melakukan money politik cuman sedikit agak heran saja kenapa nilai amplop masih sama padahal sudah memasuki sampai ke tiga edisi pemilu, di satu sisi masih terlihat minim edukasi dari pemilih yang masih mau menerima 100k untuk 5 tahun masa depan mereka dan kenapa tidak meminta lebih dari itu?  Grin
jr. member
Activity: 42
Merit: 10
LOW FIDELITY - HIGH POTENTIAL
January 01, 2024, 09:51:42 AM
#14

Penyelenggara pemilu hanya mencari kerja bukan bekerja.

Segudang Cerita..  Grin Grin Kira-kira The Endnya gimana nanti..?
sr. member
Activity: 924
Merit: 325
January 01, 2024, 05:21:32 AM
#13
Money Politic sendiri sebenarnya adalah sesuatu yang dilarang dalam penyelenggaraan pemilu, namun di negara kita itu sudah menjadi kebiasaan yang pada akhirnya terlihat seperti kegiatan yang diperbolehkan. Salah satu faktor kenapa ini bisa terjadi menurut saya adalah tingkat kemiskinan negara kita masih tinggi, jadi masih banyak orang yang tergiur dengan nominal yang kecil dibandingkan dengan gaji mereka jika terpilih nanti.
Darimana aliran dana setan ini masuk ke kandidat setiap musim pesta demokrasi berlangsung. PPATK memperingatkan agar peserta pemilu tidak menggunakan dan membantu untuk menindaklanjuti aliran dana itu, tapi bagi saya itu hanya akan menjadi harapan kosong karena cost untuk kontestasi politik mahal.

Paling sedikit isi amplop mungkin Rp. 50.000,- dikalikan 3.000 jumlah suara yang dibutuhkan untuk mendapati 1 kursi DRPK. 15.000 untuk DPR Provinsi hingga puluhan ribu lain untuk DPR RI.
Belum lagi untuk Calon Presiden yang pasti membutuhkan cost yang lebih besar.
Kalau dipikirkan, uang negara hanya untuk perhelatan politik yang terjadi 5 tahun sekali.

Terus, jika rakyat tidak mengambil amplop dari mereka, maka berharap mereka akan peduli lagi setelah terpilih sulit terjadi, jauh api dari panggang.
Money politik sudah menjadi kebiasaan walau perang dinyatakan untuk memberantasnya tetap akan berlaku.
Penyelenggara pemilu hanya mencari kerja bukan bekerja.
hero member
Activity: 1470
Merit: 555
dont be greedy
January 01, 2024, 04:54:19 AM
#12
Bibit-bibit budaya suap menyuap yang bisa jadi bikin hancur negara kedepannya. Beberapa orang sepertinya mau memberantas kebiasaan yang keliru ini dan kita tahu ini impossible. Seperti tidak ada kemungkinan berhasil sedikitpun. Banyak orang baik akhirnya diam dan tidak membuang-buang energi mereka buat mealawan budaya yang menyimpang ketika momen pra pemilu.

Di kampung ane mulai dari ibu-ibu PKK, kumpulan Bapak-bapak, karang taruna pemuda, kumpulan kepengurusan dusun sudah masuk partai semua. Rasanya kebiasaan yang udah salah ini bakal sulit untuk di benarkan, karena banyak orang tidak memikirkan jangka panjang pemimpin negeri ini.

Mau ngelarang orang buat nerima amplop pun mereka punya hak buat ngambil keputusan sendiri. Padahal keputusannya memilih paslon itu ngaruh buat lingkup yang lebih luas, bahkan nasional.
jr. member
Activity: 96
Merit: 1
December 31, 2023, 09:27:52 PM
#11
.

Money Politic sendiri sebenarnya adalah sesuatu yang dilarang dalam penyelenggaraan pemilu, namun di negara kita itu sudah menjadi kebiasaan yang pada akhirnya terlihat seperti kegiatan yang diperbolehkan. Salah satu faktor kenapa ini bisa terjadi menurut saya adalah tingkat kemiskinan negara kita masih tinggi, jadi masih banyak orang yang tergiur dengan nominal yang kecil dibandingkan dengan gaji mereka jika terpilih nanti.
Masalahnya bukan soal miskin dan kaya disaat pesta demokrasi ini,karena menurut saya jika kita tidak mengambil amplop itu,dengan dalil atau alasan karena pilihan kita bukan si A tapi pilihan kita si B (misal),nah di saat pemilhan kita pilih ya si B,terus nih nanti pas menghitungan suara ternyata yang unggul dan menang dapat suara terbanyak si A,terus nih seiring berjalannya waktu si A ini ternya kurang amanah alis meleset dari janji-janjinya keluar dari visi dan misinya.
Singkat cerita yang kebagian dampak dari wacana si A pasti nya semua orang alias seluruh masyarakat termasuk saya juga yang tidak menerima amplok dari si A ini.
Untuk sekarang ini saya punya trik siapa saja yang mau ngasih amplop dllnya saya ambil saja walau itu bukan pilihan saya,toh saya gak minta😁.

Sering banget dibohongin dan jauh dari kata-kata manis nya(korban php para calon-calon pemimpin 😅).

#peringatan jangan tiru cerita saya ya kawan-kawan tidak baik😅😅😅

Money Politik/amplop pemilu merupakan faktor utama yang sangat berguna untuk menaikan/mendongkrak personal/para calon yang mau berpolitik. Itu strategis untuk megendalikan sebuah kepentingan kekuasaan dalam berpolitik. Karena, seseorang yang akan berpolitik itu akan menjadi leluasa untuk mempengaruhi dan memaksakan kepentingan pribadinya, dan money politik inilah sangat penting berperan. Modus money politik dalam bentuk uang sering dilakukan dalam pemilu. Ya, saya juga sependapat dengan Anda Gan  Grin. Jika ada yang memberi amplop politik, terima saja  Cheesy. Urusan memilih dia atau tidak pada saat nanti nya, itu adalah Hak kita. Karena kita sediri juga sering dibohongi oleh janji janji manis mereka sebelum terpilih dan sudah terpilih. Hehe
sr. member
Activity: 1974
Merit: 450
December 31, 2023, 05:17:54 PM
#10
Lagi dan lagi Money Politik Cheesy
Tapi memang tidaklah terlalu aneh karena bagaimanpun hal seperti itu sudah menjadi hal yang sangat lumrah terjadi  dan saya rasa hal ini bahkan selalu terjadi di setiap pemilihan atau pesta pemilu sehingga ini seperti sebuah situasi musiman.
Sulit memang untuk menghindari dan meminimalisir hal ini karena bahkan bukan hanya dari DPRD Kabupaten atau Kota saja tetapi hampir semua pemilihan DPR dan bahkan merujuk kepada pemilihan presiden pun hampir sama.
Hal seperti ini juga terjadi di daerah saya karena bahkan ada beberapa orang yang memang ditugaskan untuk hal ini walaupun memang dilakukan secara senyap tetapi pada akhirnya itu juga sudah terbaca dengan janji pembayaran di H-3 pemilu untuk 1 KTP Cheesy
Modus lain yang terjadi adalah ketika pembagian beberapa barang seperti baju atau barang lain yang diberikan seperti kebutuhan untuk bertani dan bahkan sampai KWH (untuk pemilihan lebih besar dan modal lebih banyak) hal ini juga terjadi di daerah saya.

Ini cukup memuakan tetapi memang selalu terjadi dan kita tidak bisa untuk melakukan apapun karena ketika kita mencoba melawan arus justru kita sendiri lah yang akan terkena imbasnya mengingat skema seperti ini seperti usaha tersendiri dan bahkan sudah ada beberapa oknum dari pemerintahan juga yang mengkoordinir hal ini yang membuat ini menjadi sebuah kelicikan dengan skema terbesar dalam politik.
hero member
Activity: 2478
Merit: 512
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
December 31, 2023, 04:38:08 PM
#9
Money Politic sendiri sebenarnya adalah sesuatu yang dilarang dalam penyelenggaraan pemilu, namun di negara kita itu sudah menjadi kebiasaan yang pada akhirnya terlihat seperti kegiatan yang diperbolehkan. Salah satu faktor kenapa ini bisa terjadi menurut saya adalah tingkat kemiskinan negara kita masih tinggi, jadi masih banyak orang yang tergiur dengan nominal yang kecil dibandingkan dengan gaji mereka jika terpilih nanti.
Alasan yang masuk akal, kemiskinan menjadi celah yang di manfaatkan dengan baik oleh peserta pemilu, dengan memberikan sejumlah uang kepada masyarakat pada saat menjelang hari pemilihan. Ada banyak sekali istilah yang di gunakan terkait peredaran uang yang berkaitan dengan Pemilu, dan juga ada banyak sekali tipu muslihat yang di gunakan oleh timses calon, pada intinya suara masyarakat dibeli dengan nominal yang tidak seberapa, namun kemiskinan lagi-lagi memberikan ruang bagi cara tersebut bekerja dengan mudah. Saya menilai, masyarakat juga tidak bisa disalahkan sepenuhnya, sebab terdiri dari berbagai kalangan dengan latar belakang yang sangat berbeda-beda.

Penyelenggara Pemilu bertanggung jawab penuh dalam hal ini, namun seperti yang anda katakan Money Politic merupakan sebuah tradisi pada setiap Pemilu, sebuah kebiasaan yang sepertinya bukan hal yang asing, pahadal sebenarnya secara hukum itu sangat terlarang untuk di lakukan. Sebab dampak yang di timbulkan akan terasa di kemudian hari, para wakil rakyat hanya memikirkan tentang balik modal, dan tidak sempat memikirkan nasib rakyatnya.

Oleh sebab itu, tidak heran apabila banyak kasus penyimpangan, seperti Kurupsi, Kolusi dan Nepotisme terjadi dalam Penyelenggaraan Negara. Saya pikir latar belakang Money Politic berperan besar dari terjadinya berbagai penyimpangan dari perbuatan tidak bermoral tersebut.
sr. member
Activity: 294
Merit: 433
HODL - BTC
December 31, 2023, 12:27:26 PM
#8
Menjelang pemilihan kurang dua bulan lagi itu akan sangat lumrah dengan serangan fajar nantinya, amplop yang berseliweran bukan rahasia umum lagi karena kita semua tahu bahwa setiap calon pasti mempersiapkan ini untuk serangan fajar nantinya.

Ternyata banyak cerita yang yang hampir sama ane alami dengan agan agan di sini, Grin beberapa hari yang lalu saya pun mengobrol dengan seseorang yang inti tujuan nya adalah untuk beli barang yang penjual nya datang ke rumah ane, setelah cerita panjang lebar mengenai barang tersebut di akhir dia mau pulang dia bilang di sini basis nya apa? Lalu saya katakan partai ini dan calon nya ini, dia membisikan ada calon partai lain yang masuk ke sini dengan isi amplop 100K hanya butuh KTP dan KK berapapun banyak orang yang menyetorkan KTP dan KK nya dia (calon) nya bilang akan sanggup sekalipun itu 100 orang itu kata tim sukses nya.
Ane bilang saja gak tau soal beginian karena belum pernah mengalami dimana harus mengumpulkan banyak KTP dan KK dari warga maka ane tolak saja.

Terus ane juga sering kumpul sama teman teman yang usia di atas nya, ngobrol nya partai terus pada intinya dia cari amplop yang lebih besar maka dia akan ambil gak peduli partai atau calon mana pun, ane hanya mendengarkan saja sih, gak ikut nimbrung obrolan itu. Cheesy

Mungkin kita semua sudah tahu bahwa amplop pemilu pasti ada menjelang pemilihan nanti nya.
sr. member
Activity: 1439
Merit: 380
Bitcoin Casino Est. 2013
December 31, 2023, 11:41:53 AM
#7
- snip -

2 hari yang lalu ada rombongan Ibu-Ibu datang ke rumah, ternyata caleg DPRD dan timnya.
Di tangannya saya lihat dia pegang kaus dan amplop, saya pikir wah money politik ini.
Si Ibu cerita dengan raut memelas bahwa dia kalah di pemilu sebelumnya dan minta dukungan untuk bisa menang di tahun 2024 ini.

Setelah basa basi tidak penting akhirnya si Ibu pamit dan menyerahkan kaus yang dia pegang dan tiba tiba dia buka amplop yang dipegangnya dari tadi.
Sebelumnya saya sempat berpikir sedikit idealis hehe, saya akan tolak uangnya nanti. Ternyata isi amplop itu bukan uang, hanya kartu nama dia ... hahaha.
Tapi pas dia beri kartu nama itu, si Ibu berkata "nanti kalau saya menang dan sudah menjabat, daerah Bapak ini akan saya kirim sembako gratis 1 truk" wtf .... bagaimana mau beres negara ini kalau caleg calegnya seperti ini.
member
Activity: 63
Merit: 28
December 31, 2023, 08:33:18 AM
#6
Money Politic sendiri sebenarnya adalah sesuatu yang dilarang dalam penyelenggaraan pemilu, namun di negara kita itu sudah menjadi kebiasaan yang pada akhirnya terlihat seperti kegiatan yang diperbolehkan. Salah satu faktor kenapa ini bisa terjadi menurut saya adalah tingkat kemiskinan negara kita masih tinggi, jadi masih banyak orang yang tergiur dengan nominal yang kecil dibandingkan dengan gaji mereka jika terpilih nanti.

Sangat tersentuh untuk liat aksi Mereka semua pada aksi Last Minute disaat Pemilu akan akan datang.

Pertanyaannya saya.

Apakah sebegitu miskinkah masyarakat kita disaat pesta demokrasi itu dimulai dan Apakah gaya ini mirip dengan Gaya Para Whales di dunia Crypto?


Jumlah penduduk miskin di indonesian 25,90 juta orang data Maret 2023 
sebenarnya tidak hanya orang miskin yang menjadi target para serangan fajar, kelas menengahpun bisa mereka jadikan target.
di daerah banyak orang-orang yang tidak peduli pada politik
di pikiran mereka "siapa yang terpilih keadaan (saya) tetap gini-gini aja" jadi siapa yang terpilih tidak peduli, nah dari pada masukan kertas kosong ke Kotak TPS mereka lebih memilih yang kasih duit.
Hall ini terjadi bukan karena indonesia banyak orang miskin finansial tetapi miskin pemikiran dan pengetahuan mereka.
full member
Activity: 868
Merit: 202
December 31, 2023, 03:57:26 AM
#5
jadi keingat kejadian kemarin, rumah saya didatangi oleh team sukses salah satu caleg DPR, dia meminta dukungan untuk memilih calonnya dan menjanjikan sejumlah uang jika saya bersedia untuk memberikan fotocopy KTP saya, ya saya gak mau dong soalnya kan KTP itu data pribadi saya dan saya juga gak tahu mau mereka apa kan itu KTP saya, bisa aja mereka buat untuk atas nama kepemilikan aset-aset mereka.

dan setelah saya menolak itu, mereka menawarkan untuk menyablon foodstall saya untuk foto calon mereka dengan uang sewa 500rb per bulan, saya juga langsung menolak karena bisa jadi foto calon tersebut membuat pelanggan saya dari partai yang berbeda enggan untuk minum di stall saya, jadi saya pikir-pikir lebih baik untuk menolaknya, dan akhirnya mereka pergi dengan kecewa hahahaha.
member
Activity: 250
Merit: 18
December 31, 2023, 03:38:05 AM
#4
.

Money Politic sendiri sebenarnya adalah sesuatu yang dilarang dalam penyelenggaraan pemilu, namun di negara kita itu sudah menjadi kebiasaan yang pada akhirnya terlihat seperti kegiatan yang diperbolehkan. Salah satu faktor kenapa ini bisa terjadi menurut saya adalah tingkat kemiskinan negara kita masih tinggi, jadi masih banyak orang yang tergiur dengan nominal yang kecil dibandingkan dengan gaji mereka jika terpilih nanti.
Masalahnya bukan soal miskin dan kaya disaat pesta demokrasi ini,karena menurut saya jika kita tidak mengambil amplop itu,dengan dalil atau alasan karena pilihan kita bukan si A tapi pilihan kita si B (misal),nah di saat pemilhan kita pilih ya si B,terus nih nanti pas menghitungan suara ternyata yang unggul dan menang dapat suara terbanyak si A,terus nih seiring berjalannya waktu si A ini ternya kurang amanah alis meleset dari janji-janjinya keluar dari visi dan misinya.
Singkat cerita yang kebagian dampak dari wacana si A pasti nya semua orang alias seluruh masyarakat termasuk saya juga yang tidak menerima amplok dari si A ini.
Untuk sekarang ini saya punya trik siapa saja yang mau ngasih amplop dllnya saya ambil saja walau itu bukan pilihan saya,toh saya gak minta😁.

Sering banget dibohongin dan jauh dari kata-kata manis nya(korban php para calon-calon pemimpin 😅).

#peringatan jangan tiru cerita saya ya kawan-kawan tidak baik😅😅😅
sr. member
Activity: 1148
Merit: 432
December 31, 2023, 02:37:21 AM
#3
Ini semua tidak terlepas karena sudah terbiasa sejak dulu dan hal buruk yang sudah terbiasa ini seakan menjadi hal yang cukup lumrah sekarang ini, bayangkan saja bagi mereka yang tidak melakukan hal demikian maka bisa di pastikan mereka pada Caleg tidak akan mampu menang.

Saya pikir ini bukan warga negara yang miskin sehingga mereka terlalu mengharapkan uang amplop tersebut, lebih kenapa tidak ada perubahan apapun untuk mereka mereka yang menang nanti sehingga masyarakat Indonesia berpikir bahwa siapapun yang menang sama aja tidak ada perubahan sehingga mereka aan memilih bagi orang orang yang mau memberi mereka amplop, ini untuk para Caleg bukan Capres.

Dan secara pribadi pun saya berpikir demikian, saya akan memilih orang orang yang mau memberi saya uang ataupun orang orang yang menguntungkan bagi saya di masa depan, bukan orang orang cerdas yang mampu di bidang itu, sebab dari apa yang terjadi kita bisa mengambil kesimpulan bahwa secerdas apapun orang yang ada di parlemen tidak akan mengubah apapun bagi kita rakyat raktay kecil, jadi nikmati saja pesta demokrasi ini, in adalah pesta rakyat dan rakyat berhak mendapatkan sedikit uang.
jr. member
Activity: 42
Merit: 10
LOW FIDELITY - HIGH POTENTIAL
December 31, 2023, 02:12:40 AM
#2
Money Politic sendiri sebenarnya adalah sesuatu yang dilarang dalam penyelenggaraan pemilu, namun di negara kita itu sudah menjadi kebiasaan yang pada akhirnya terlihat seperti kegiatan yang diperbolehkan. Salah satu faktor kenapa ini bisa terjadi menurut saya adalah tingkat kemiskinan negara kita masih tinggi, jadi masih banyak orang yang tergiur dengan nominal yang kecil dibandingkan dengan gaji mereka jika terpilih nanti.

Sangat tersentuh untuk liat aksi Mereka semua pada aksi Last Minute disaat Pemilu akan akan datang.

Pertanyaannya saya.

Apakah sebegitu miskinkah masyarakat kita disaat pesta demokrasi itu dimulai dan Apakah gaya ini mirip dengan Gaya Para Whales di dunia Crypto?

sr. member
Activity: 1204
Merit: 486
December 31, 2023, 12:48:16 AM
#1
Kurang dari 2 bulan lagi kita akan segera melaksanakan pemilihan umum dan kita memiliki hak untuk menentukan pilihan kita. Tepatnya di tanggal 14 Februari 2024, kita akan memilih Presiden dan Wakil Presiden, Anggota DPR RI, DPR Provinsi, DPR Kab/Kota dan DPD.

Sebenarnya sudah banyak yang membicarakan hal ini, termasuk menyinggung tentang serangan fajar atau amplop yang selalu kita lihat, dengar ataupun kita terima sendiri dari para calon agar kita memilih mereka. Ya itu adalah amplop pemilu, yang saya maksudkan disini bukan amplop yang biasa ada di TPS yang berisikan C5 misalnya, namun yang saya bicarakan disini adalah amplop yang berisikan uang, dengan nominal yang beragam, mulai dari 20k, 50k atau ada yang lebih besar daripada itu. Ini adalah fenomena yang selalu ada dan menjadi bumbu bumbu politik di negara kita.

Sekarang dilingkungan saya, saya mendengar dan bahkan melihatnya sendiri beberapa relawan dari beberapa calon mulai belusukan untuk mencari suara dan pastinya mereka menjanjikan sejumlah uang di hari sebelum hari pencoblosan tiba. Dan bahkan sekarang saya melihat hal yang tidak lazim, pasalnya mereka meminta dokumen pribadi seperti KTP untuk mereka foto. Mereka mengatakan itu untuk bukti yang akan mereka laporkan kepada si calon bahwa disini ada yang bersedia untuk memilih mereka. Masalahnya itu adalah dokumen pribadi yang seharusnya bisa dijaga sebaik mungkin dan yang menjadi target mereka juga biasanya orang tua yang iya iya aja jika dimintai sesuatu asalkan mereka mendapatkan sejumlah uang.

Money Politic sendiri sebenarnya adalah sesuatu yang dilarang dalam penyelenggaraan pemilu, namun di negara kita itu sudah menjadi kebiasaan yang pada akhirnya terlihat seperti kegiatan yang diperbolehkan. Salah satu faktor kenapa ini bisa terjadi menurut saya adalah tingkat kemiskinan negara kita masih tinggi, jadi masih banyak orang yang tergiur dengan nominal yang kecil dibandingkan dengan gaji mereka jika terpilih nanti.
Pages:
Jump to: