Topic: Apa Pendapat Kalian Tentang Boikot Produk Israel? - page 3. (Read 712 times)

Kadang niat yang baik bisa saja ditunggangi oleh orang jahat yang sarat akan kepentingan. Hal ini sesuai dengan yang agan@topbitcoin katakan, boikot produk seperti ini bisa ditunggangi oleh mereka yang merupakan kompetitor produk yang sama. Bahkan ada yang sampai jadi korban fitnah bilangnya pro israel padahal mah tidak ada afliasinya dengan perusahaan Israel.

Namun terlepas dari itu semua, kembali ke pertanyaan OP bahwa ane juga sangat mendukung gerakan boikot produk israel ini. Tapi ane tidak juga serta merta terlalu naif sampai membuang apa-apa saja yang telah ane beli yang merupakan produk Israel, seperti yang sempat viral beberapa waktu lalu. Boikot yang ane lakukan adalah dengan cara semaksimal mungkin mengurangi penggunaan dan ketergantungan terhadap produk-produk israel. Hal yang paling gampang seperti tidak lagi berbelanja di KFC atau McD. Betul hal ini bakal berdampak bagi teman-teman kita yang sedang bekerja di sana. Tapi mau tidak mau ini harus tetap ane lakukan.

Lalu bila ada seseorang yang bilang kayak "emangnya ngaruh uang kamu yang sedikit itu ke mereka?". Mungkin tidak bakal berpengaruh. Tapi bagi ane sebuah prinsip dan komitmen itu lebih penting dari apapun. Dan yang lebih penting ini akan menunjukkan di pihak mana ane berpihak,

Sebenarnya bukan berfokus pada produk asal Israelnya, namun berdasarkan produk yang pemiliknya terang terangan mendukung Israel, baik itu mendukung secara dana, makanan atau hal lainnya.
Untuk bertindak lebih jauh seperti itu, seperti yang anda katakan mengenai sertifikasi dan lisensi halal itu harus melalui pengkajian yang sangat panjang, terlebih saya yakin ini bersifat sementara.
Kebetulan sebelumnya saya menonton podcast dari para tokoh influencer, salah satunya saya tonton yang ada di channel youtube Dr. Reechard dan Deddy C. Di dalam podcast Dr. Reechard dia juga membahas dan bertanya apakah ini bersifat sementara atau selamanya? dan salah satu narasumber yaitu Ustadz Denis Lim menjawab ini bersifat sementara. Jadi untuk mencabut sertifikat dan lisensi itu juga perlu mempertimbangkan dari berbagai aspek.


Nah mengenai pemboikotan yang sekarang disuarakan, sebenarnya pihak yang mengeluarkan ini juga mendorong untuk masyarakat menggunakan produk lokal atau produk dalam negeri. Secara tidak langsung itu juga menjadi solusi yang mereka tawarkan dan juga menguntungkan untuk produk dalam lokal juga.

Ane support gerakan ini.
Kalo dipikir-pikir, boikot ini sebenarnya kesempatan yang bagus buat produk lokal supaya lebih dikenal dan supaya lebih banyak warga yang sadar juga kalo ada banyak produk lokal yang kualitasnya setara dengan produk luar.

Kalo bisa ini dibiasakan terus jangan hanya dijadikan trend semata, sampai benar-benar produk lokal menang telak lawan produk luar.
Kalo produk lokal naik otomatis lapangan pekerjaan juga jadi terbuka yang di PHK dari produk luar bisa pindah ke punya lokal jadi seharusnya bisa di seimbangkan.

Belajar dari perang rusia-ukraina. Ketika brand terkenal seperti makdonal, setarbak, dkk hengkang dari rusia, disitulah lokal masuk buat menguasai dan lebih dikenal masyarakat.

Tapi kalo hanya trend sementara ya ga efektif boikot yang digaungkan MUI.

Pendapat orang tentang hal ini tentu beragam, ada yang berpendapat bahwa sah-sah saja untuk membeli produk-produk tersebut mengingat bahwa dahulu nabi ketika berperang melawan persia, yahudi, dll, para sahabat dan pengikut masih melakukan perdagangan dengan bangsa-bangsa tersebut. Ada juga yang berpendapat bahwa boikot produk israel itu diperlukan untuk melemahkan ekonomi negara tersebut yang dimana akan berimbas kepada banyak sektor di negara tersebut, khususnya sektor militer.
Namun aku pribadi lebih mengikuti pendapat pertama bahwa melakukan pembelian produk-produk buatan Unilever, dll, itu tidak masalah, tapi kalau bisa jumlahnya harus dikurangi, karena kita tidak bisa juga melakukan boikot sepenuhnya karena masih banyak saudara kita yang bekerja di perusahaan tersebut dan kasihan jika mereka terkena PHK. Dan yang paling penting adalah melakukan kecaman terhadap aksi israel dan kalau bisa melakukan donasi melalui Baznas yang dimana merupakan lembaga resmi pemerintah dan mempunyai akses langsung ke Palestina.

Kalo saya pribadi mendukung gerakan boikot ini karena jika negara kita memboikot produk dari israel maka mungkin mereka akan di rugikan secara finansial dan hal ini akan mengintimidasi israel dan semoga bisa membuat negara israel kehilangan salah satu sumber devisa mereka. Tanpa logostik yang cukup maka perang akan dihentikan

Tapi saya tidak tahu seberapa pengaruh bagi israel jika negara kita memboikot produk mereka, sebaiknya kita menganalisanya, jika tidak memiliki pengaruh besar maka gerakan boikot akan sia sia, juga harus menghitung kerugian atau dampak bagi negara kita sendiri. Jangan sampai seperti apa yang terjadi pada eropa saat mereka memboikot minyak rusia, karena malah berdampak negatif bagi negara negara eropa yang menggantungkan pasokan minyak dari rusia

sebenarnya MUI perlu mengkaji dampak ekonomi indonesia pada keputusan fatwa haram yang mereka berikan pada produk2 yang terindikasi pendukung israel, jangan sampai fatwa haram yang mereka keluarkan malah menjadi boomerang untuk ekonomi indonesia, apalagi indonesia merupakan salah satu negara dengan pasar terbaik untuk produk yang berasal dari amerika serikat seperti KFC - MCD - Starbuck dna lain sebagainya, jika pemboikotan terus berlangsung dalam waktu lama maka bisa di pastikan akan lebih banyak pekerja yang di PHK dan bakal ada banyak pedagang yang rugi karena produk yang mereka jual tidak laku.

MUI bukan hanya melarang dan menyuarakan boikot terhadap produk Israel, namun MUI juga mengharamkan semua produk asal Israel. Dan satu hal yang menjadi candaan saya kepada MUI, kalau memang MUI mengaharamkan segala produk yang berasal dari Isarel, mengapa tidak mereka mendorong hal ini sampai pada kementriaan Agama dan menyuruh Kementriaan Agama untuk mencabut setifikasi dan lisensi halal terhadap produk-produk yang berasal dari Israel.


Saya akan menjawab kedua pertanyyan tersebut sekaligus, karena pertanyaan tersebut saling berhungungan.
Berbicara Boikot produk Israel, ini merupakan seruan yang kesekian kalinya dan tidak bisa menapikan bahwa dalam seruan boikot ini ada beberapa pihak yang menungganginya. Saya berpendapat demikian, karena produk yang coba dioboikot itu bukan hanya produk asli Israel akan tetapi produk yang dianggap terafiliasi dengan Israel dan pro terhadap Israel juga ikut terboikot. Dan yang menunggangi aksi ini adalah kompotitor atau pesaing bisnis dari produk-produk yang diboikot.

Dan tentunya hal ini sedikit besarnya akan merugikan perekonomian Indonesi, selain karena akan semakin betambahnya jumlah pengangguran, akan tetapi pendapatan pajak negara indonesia juga akan berkurang. Dan yang dirugikan juga bukan hanya negara akan tetapi supermarket dan warung-warung kecil juga akan merasakan dampaknya, karena produk yang telah mereka beli tidak laku dipasaran.

Untuk sementara waktu Indonesia memang mengalami kerugian, akan tetapi dengan seruan boikot juga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian indonesia untuk kedepanya, karena dengan seruan boikot ini maka masyarakat akan lebih memilih produk lain, termasuk akan lebih memilih produk yang dihasilkan didalam negeri, sehingga hal ini akan mendorong perusahaan-perusahaan  asli indonesia untuk lebih maju dan berkembang lagi.
Sebagai contohnya, dengan seruan boikot terhadap KFC, maka hal ini dapat memungkin pelanggan KFC akan beralih dan memilih CFC sebagai penggantinya. Dan perlu kita ketahui juga, bahwa CFC ini merupakan Perusahaan asli Indonesia.

Dan saya mendukung hal ini, selain ini sebagai bentuk solidaritas kita terhadap perjuangan masyarakat Palestrina, akan tetapi nantinya hal ini juga dapat mendorong laju perekonomian dalam negeri.

Gerakan boikot ini pasti akan menimbulkan pro kontra dikalangan masyarakat, terlebih bagi mereka yang mendukung Israel dalam konflik yang terjadi, karena tidak bisa dipungkiri bahwa akan selalu ada pendukung baik itu Palestina dan Israel.
Untuk saya pribadi, saya menilai gerakan ini adalah sebuah gerakan kecil yang bisa dilakukan oleh simpatisan yang membela Palestina. Saya tidak akan mempermasalahkan gerakan ini, pasalnya mengikuti atau tidaknya itu akan dikembalikan pada kita sendiri atau dengan kata lain itu menjadi sepenuhnya hak kita. Namun jangan sampai kita salah mengartikan gerakan ini, seperti merusak dan menggruduk produk atau toko yang di boikot misalnya. Cukup untuk tidak membeli dan memakai saja itu adalah hal yang terbaik jika kita mengikuti gerakan ini.
Untuk perekonomian, saya tidak bisa mengatakan dampaknya secara pasti, karena saya yakin tidak semua orang mengikuti gerakan ini, entah itu angkanya lebih besar atau lebih kecil.

Akhir-akhir ini banyak yang berbicara tentang Boikot produk termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) .Yang membingungkan (MUI) sama sekali tidak pernah merilis daftar produk itu.

Ada 30 negara yang bicara masalah ini . Boikot digadang-gadang menjadi bentuk dukungan nyata masyarakat terhadap para korban dari Palestina dalam krisis Gaza hingga saat ini. Serangan Israel ke Gaza sekarang sudah memasuki 40 hari dan belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda. Hal ini mendorong munculnya berbagai aksi gerakan sosial di berbagai belahan dunia sebagai bentuk simpati terhadap para korban. Salah satu bentuk aksi solidaritas itu berupa boikot atau tidak membeli produk-produk dari perusahaan yang diduga berafiliasi terhadap Israel. Sejumlah produk barang dan jasa yang dinilai mendukung kubu Israel menjadi sasaran boikot.


Sumber

1.Apakah agan-agan semua mendukung gerakan Boikot ini?
2.Apa dampak Boikot pada ekonomi Indonesia?