Topic: Apakah Bitcoin Akan Sepopuler Ini Jika Satoshi Masih Ada? (Read 1526 times)

Namanya juga diskusi gan, banyak orang juga mencari tau tentang satoshi karena minimnya informasi yang didapat orang2 mulai berspekulasi dan mau benar atau salah juga sebenarnya ga ada untungnya. Saya ga sepenuhnya menentang ide bahwa bitcoin digunakan untuk menggantikan mata uang fiat karena itu dasar awal terciptanya nilai/harga.
Pada maret 2010 bitcoin exchange pertama beroperasi dengan pair USD
Pada mei 2010 seseorang ingin membeli 2 buah pizza dibayar dengan 10k bitcoin

Sebenarnya saya juga masih bingung kala itu bitcoin sudah dianggap sebagai ancaman untuk bank dan mata uang fiat.
Yang ditekankan satoshi, bitcoin menawarkan keamanan dan privasi tanpa server terpusat meski tanpa satoshi jaringan bitcoin masih bisa berjalan.
Namun yang menarik disini munculnya peluang baru yang digunakan untuk transaksi ilegal dan di dark web mulai aktif menggunakan bitcoin.
Hal ini mungkin mencuri perhatian pihak2 tertentu karena bitcoin juga masih baru dan resikonya tidak bisa diprediksi

saya pikir bukan itu yang menjadi alasan mengapa Bitcoin menjadi menarik untuk digunakan, namun karena teknologi blockchain dan sistem transaksi inovatif yang ditawarkannya pertama kali yang membuat orang tertarik untuk bisa mengadopsi itu menjadi alat transaksi mereka

figur Satoshi yang misterius itu hanyalah bagian dari rencana besar Satoshi untuk memberikan Bitcoin sepenuhnya kepada komunitas, menghindarkannya dari tekanan industri finansial dan negara-negara di dunia yang masih terikat dengan sektor finansial tradisional

Ya begitulah kira-kira, namun apa jadinya dunia kripto tanpa sosok misterius di balik layar.  Bayangkan petualangan mata uang digital seperti Bitcoin sebagai kisah penuh tanda tanya. Meskipun sang pencipta telah melangkah ke bayang-bayang, namun warisannya menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan yang memikat ini.

Kisah dibaliknya adalah bagian puzzle tak terpecahkan dan setiap transaksi adalah langkah lebih dekat ke masa depan yang tak terduga.
Selamat datang di dunia kripto di mana setiap transaksi adalah petualangan dan di antara kode-kode yang berserak, dan Selamat menjelajah di dalam kegelapan yang menyenangkan!

Terkait perbincangan antara agan herman dan deepblue saya kira 2 postingan ini bisa memberikan gan agan berdua referensi. Tapi ini bukan jawaban valid untuk menunjukkan mana yang benar dan mana yang salah. Namanya diskusi tentu akan ada perbedaan pandangan dan pendapat. Kita harus saling menghargai dengan cara saling beradu argumen dengan cara-cara yang baik seperti yang agan berdua lakukan. Karena CMIIW yang berarti correct me if im wrong.

https://bitcointalksearch.org/topic/m.62821971

https://bitcointalksearch.org/topic/m.62858069

---

Ada banyak spekulasi disini, namun yang paling populer adalah satoshi masih ada, entah itu adalah sebuah nama atau entitas. Dan masalah anonimitas mungkin saja satoshi menyadari bahwa jikalau terlalu banyak beraktivitas di internet maka lambat laun jejak digital itu akan terlacak. Seolah-olah satoshi adalah orang jenius yang sangat visioner karena dapat melihat jauh ke masa depan. Karena waktu itu istilah privasi di internet masih belum sepopuler awal dekade ini.

Kaya di indonesia aja, BI teriak sekeras kerasnya untuk melakukan kampanye melarang kripto untuk digunakan sebagai alternatif mata uang padahal ide awal bahwa kripto yang bisa dijadikan alternatif pembayaran itu dari orang luar bukan dari indonesia. apalagi hal itu bukan apa-apa di 2010, gerakan yang menganggap kripto sebagai alternatif mata uang baru terlihat berarti di awalan tahun 2017-2018 padahal transaksinya baru berapa persen dari visa ataupun mastercard.

Ancaman nyata terhadap mata uang fiat? Sebenarnya ethereum juga lebih mumpuni untuk melakukan sebuah transaksi seperti halnya bitcoin bahkan mampu melakukan transaksi harian berkali2 lipat melebihi bitcoin.
Sejauh ini dari berbagai macam berita yang ada dan berbagai kebijakan di luar negeri seperti amerika ataupun negara2 eropa, tidak ada hal yang serius melarang transaksi kripto malah berbagai perusahaan amerika seperti paypal, starbuck malah mengakusisi sebagai alternatif pembayaran dan hal itu direspon "tidak apa apa"

Dan dari yang sejauh ini ane pelajari oleh orang orang yang berkuasa, ketika mereka menilai itu sebuah ancaman. mereka tidak langsung serta merta mengeliminasi target namun ada banyak upaya yang akan dilakukan mulai dari eksploitasi,rekruitmen dll dan upaya terakhir yang mereka lakukan itu hanya karena keterpaksaan. Ditelaah dari timeline kejadian dan semacamnya, hal ini susah dipercaya kalau satoshi mengalami nasib tragis oleh orang yang berkuasa. Kalo ane bayangin kala itu di 2010 bitcoin itu bukan apa apa dan tidak berarti, kalau mereka melihat potensi paling mereka pasti langsung membeli dengan beberapa ratus ribu dollar yang murah menurut mereka.
anehnya lagi 10 ribu bitcoin hanya bisa beli pizza? cukup ga ya buat bayarin hitter kala itu??

Beda tujuan Bos, Satoshi menciptakan Bitcoin untuk memberikan alternatif terhadap uang fiat, sementara Ethereum ditujukan untuk kontrak pintar yang kompleks dan aplikasi terdesentralisasi.
Tujuan Vitalik menciptakan Ethereum bukanlah untuk dijadikan sebagai alternatif terhadap mata uang tradisional seperti Bitcoin namun untuk memfasilitasi dan memonetisasi pengoperasian kontrak pintar, dApps, dan solusi blockchain lainnya.

Meski keduanya seperti terlihat kembar dalam banyak hal, tapi terdapat banyak perbedaan yang signifikan antara keduanya. So, wajar jika Vitalik berani menunjukan mukanya dihadapan publik karena Ethereum bukan ancaman nyata terhadap mata uang fiat.

Sebenarnya ini hal yang wajar, selayaknya orang desa mencari pekerjaan di kota karena gaji disana lebih tinggi padahal biaya hidup disana juga lebih tinggi dari[ada di desa. Gaji di indonesia rata2 termasuk rendah jika dibandingkan dengan negara maju.

Bisa jadi namun tampaknya saya ga setuju dengan pendapat agan. pencipta ethereum sekarang juga masih ada walau dia juga termasuk whale di crypto.
Sebenarnya juga tanda tanya besar mengapa satoshi tidak menunjukan dirinya namun kalo dianalisa dari sini
https://bitcointalksearch.org/user/satoshi-3
nampaknya dia sangat aktif di forum namun setelah 13 desember 2010 dia tak pernah muncul lagi di permukaan walaupun saat itu bitcoin masih tidak berharga sama sekali.
banyak spekulasi seperti yang agan katakan, namun nampaknya 1jt bitcoin besarta dirinya mungkin tak akan pernah muncul lagi

Saya mulai berpikir, kenapa Satoshi tidak mengungkapkan identitasnya (jika dia masih hidup) setelah Bitcoin booming seperti sekarang. 
Saya berasumsi, dia telah memperkirakan jika Bitcoin ingin sukses sebagai mata uang baru di luar kendali bank sentral atau pemerintah, maka harus memiliki sifat desentralisasi dan harus tumbuh secara independen tanpa campur tangan figur seorang pemimpin.

Dengan tidak adanya individu atau kelompok yang dapat memberikan pengaruh atau memegang kendali terhadap Bitcoin, tekhnologi Bitcoin akan terus berkembang karena berfokus pada sifat desentralisasi dari teknologi itu sendiri, bukan pada kepribadian atau reputasi dari pencipta Bitcoin itu sendiri.

Meskipun identitas asli Satoshi belum terungkap, hal yang terpenting adalah teknologi Bitcoin masih berfungsi tanpa keterlibatannya. Jadi, trader dan investor dapat fokus pada teknologi Bitcoin tanpa terganggu sosok penciptanya. Inilah hebatnya Bitcoin, mampu berkembang dan diterima hampir di seluruh dunia meski penciptanya masih anonim, kemungkinan besar karena alasan berikut makanya identitas Satoshi menjadi samar-samar dan mungkin akan tetap demikian. Alasan lain menurut saya karena sifat Bitcoin yang desentralisasi, trader dan investor akan selalu bergantung di saku Satoshi sambil menunggu dirinya mengambil keputusan setiap menjual dan membeli Bitcoin.

Disadari atau tidak disadari, kepopuleran Satoshi melebihi selebriti kelas dunia yang pernah ada saat ini. Ketika identitas aslinya terekspos ke publik maka akan terjadi teror besar-besaran terhadap dirinya, dia akan menjadi sasaran penculikan atau pembunuhan dengan berbagai alasan. Dia telah menciptakan teknologi yang melewati sistem yang dibangun pemerintah, mungkin dia akan diintervensi atau dijegal karena telah merusak sistem keuangan yang selama ini menjadi pendapatan pemerintah.

Setahu saya Satoshi juga memegang lebih dari 1 juta bitcoin,  jika Bitcoin tersebut diuangkan semuanya, maka dia akan menjadi salah satu orang terkaya di bumi ini dan tentunya banyak orang yang mengincarnya karena ingin mencuri private key-nya. Karena kejeniusan Satoshi dia telah memperkirakan semua kemungkinan terburuk yang akan menimpanya dan keluarganya.

CMIIW.

Bisa jadi kedua-duanya populer karna dengan adanya satoshi maka bitcoin juga terus menjaga peluangnya, sebab hukum ekonomi terus berlaku dan menjaga pasar tetap menjadi persaingan secara sehat, akan tetapi penamaan btc lebih familiar semua kalangan sehingga semua komponen sudah melekat dan mudah teringat, satoshi namanya lebih condong dengan nama orangnya

Ini akan jadi Hype positif yang membuat perkembangan Bitcoin makin terarah kare dilakukan oleh satoshi secara langsung.
Tapi faktanya sekarang Satoshi memang tidak akan pernah menunjukan jati dirinya ke publik, tapi saya masih yakin ada banyak campur tangan Satoshi pada pengembangan Bitcoin saat ini, Dia gak akan melepas Bitcoin begitu saja.
Apalagi sekarang Bitcoin makin populer dan jadi asset digital yang memebrikan keuntungan besar saat ini.

Munculnya spekulasi karena kepanikan orang-orang awam dan menyangka Satoshi akan menjual kepemilikannya.
Satoshi tentu gak akan sebodoh itu mau menjual kepemilikannya.
Hingga 14 tahun Bitcoin muncul, belum ada tanda-tanda bahwa Satoshi akan menjualnya, itu akan tetap disana dan satoshi tetap akan anonim.
Dan beberapa orang yang mengaku sebagai Satoshi hanya omong kosong belaka, tanpa ada bukti kepemilikan address dengan jumlah 1.1 Juta BTC.

Tidak bisa dipungkiri jika Satoshi masih aktif, setidaknya dia akan memiliki pengaruh yang cukup besar dalam hal pengembangan jaringan maupun pemeliharaan sistem. Namun itu bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan karena mau bagaimanapun untuk setiap perubahan di jaringan Bitcoin, selalu mengedepankan sebuah konsensus, yang berarti untuk setiap proposal perubahan masih bisa saja ditolak jika memang tidak mencapai mufakat.

Kalo menurutku, yang paling dikhawatirkan oleh banyak orang jika Satoshi masih aktif adalah kepemilikannya atas Bitcoin yang jumlahnya tidak sedikit. Karena dengan asumsi kepemilikan BTC dengan jumlah sekitar 1.1 Juta BTC maka jika terjadi likuidasi hal tersebut akan menyebabkan munculnya spekulasi dan bahkan kepanikan didalam market.

Pertanyaan agak unik nih dari OP. Seandainya satoshi masih terlibat aktif, mungkin memang bisa timbul asumsi bahwa dia punya pengaruh lebih besar atas Bitcoin. Tapi, kalau melihat prinsip dasar desentralisasi dalam Bitcoin, toh pengembang lain juga punya peran dan suara yang sama besar. Trus, soal intervensi atau dijegal peredaran Bitcoin di negara tertentu, ini lebih kepada regulasi yang dibuat oleh pemerintah atau otoritas di negara tersebut, bukan tentang satoshi. Karna ada juga beberapa negara yang menjadikan Bitcoint sebagai alat transaksi. Apapun kondisi satoshi, baik dia ada atau tidak, penjegal atau intervensi bisa aja terjadi jika suatu negara punya kebijakan tertentu soal Bitcoin.

Seperti yang sudah dijelaskan oleh agan Husna, transaksi Bitcoin cenderung bersifat pseudonym, yang berarti transaksi tersebut tidak terlibat langsung dengan identitas real dari pengirim dan penerimanya. Sementara untuk perihal kemudahan transaksi dan tidak melibatkan pihak ketiga (perantara) adalah sifat "trustlessness" yang dimiliki oleh Bitcoin, yang mana sistem transaksi tetap dapat dilakukan tanpa harus menaruh kepercayaan kepada pihak perantara seperti sistem pembayaran tradisional yang dipenuhi banyak prosedur dalam prosesnya.

Lebih tepatnya pseudonym (https://en.wikipedia.org/wiki/Pseudonym), ada namanya tapi bisa jadi itu nama samaran. Pencipta Bitcoin juga kan memiliki nama, yakni Satoshi (https://bitcointalksearch.org/user/satoshi-3) dan tidak anonim sama sekali, bahkan jejak tulisannya masih bisa dilihat di forum Bitcointalk ini.

Transaksi Bitcoin masih bisa dilacak melalui Bitcoin Blockchain explorer dan itu tidak bisa dikatakan sepenuhnya 'tanpa meninggalkan jejak'. Apalagi ketika agan sudah mengirim aset kripto ke exchange yang menerapkan prosedur KYC, maka pemerintah bisa dengan mudah melacak identitas agan sebagai pemilik aset tersebut.

hal yang paling menarik dari bitcoin, selain berharga tinngi, adalah karena sifatnya yang anonim. Sifat ini memungkinkan banyak orang mengirim uang tanpa kerumitan administrasi dan lain-lain. misalnya, selama ini banyak orang yang mengirim donasi antar belahan dunia dengan bitcoin dengan cepat dan mudah dan tanpa meninggalkan jejak.

selain itu, bitcoin juga memudahkan pertukaran mata uang global secara jarak jauh yang sering memakan waktu apa bila dilakukan dengan mata uang kertas, sehingga tak heran banyak pebisnis memiliki stok bitcoin untuk keperluan seperti ini setiap waktu. Hal ini juga yang membuat banyak pemerintah enggan menganggap bitcoin dan cyrpto currency lainnya sebagai currency resmi dalam perdagangan karena mereka bisa terhindar dari pajak ketika dikirim dengan mudah ke luar negeri.

Bisa dijelaskan kenapa pemasukan negara akan berkurang drastis? Apakah dengan membayar barang atau jasa dengan Bitcoin maka negara akan kehilangan pemasukannya? Saya kira tidak seburuk itu dampaknya, hanya saja pasti harus disesuaikan aturannya jika benar-benar akan melegalkan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Terutama terkait UU tentang mata uang yang sah di negara kita, itu harus direvisi dulu.

Mengenai potensi money laundery, itu tidak benar. Transaksi Bitcoin tetap bisa terlacak, ada info transaksinya dari wallet A ke wallet B. Selain itu, jika orang-orang mau beli Bitcoin dalam jumlah besar ke sebuah exchange, pasti akan ada info transfer dari rekening bank ke wallet exchangenya (deposit). Tidak ada yang tidak bisa dilacak selama transaksinya melalui sistem online.

Kalau agan cek aturan di setiap exchange lokal yang ada, PNS atau pejabat pemerintahan tidak boleh join. Itu salah satu antisipasi supaya tidak ada potensi money laundery.

Iya,salah satu daya tarik utama bitcoin bagi para investor memang ada di situ ^{(Desentralisasi)}. Karena dengan menghilangnya Satoshi atau tidak muncul di permukaan menjadi suatu hal yang mempunyai dampak yang baik bagi kemajuan bitcoin. Jadi dengan menghilangnya Satoshi saya pikir tindakan tersebut sudah di rancang sedemikian rupa oleh Satoshi. Mungkin menurut pemikiran yang saya miliki,hal tersebut di lakukan untuk menyempurnakan sistem desentralisasi yang dimiliki oleh bitcoin. Karena pasti akan terasa kurang sempurna jika bitcoin memiliki sistem desentralisasi tapi misalkan pencipta nya masih tetap ada dan selalu mengatur semuanya.

Soal populer sih, kemungkinan besar bitcoin pasti akan tetap populer. Karena misalkan bitcoin memiliki sistem sentralisasi dan pencipta nya ^{(Satoshi Nakamoto)} tidak menghilang atau tidak anonim,saya rasa bitcoin akan tetap populer di kalangan investor. Karena bitcoin adalah mata uang kripto yang pertama atau bisa di sebut pelopor. Tapi kepopuleran nya memang akan sedikit berbeda dengan sekarang. Karena jika saat ini bitcoin populer dengan istilah-istilah yang bagus, seperti bitcoin pengganti mata uang global,atau juga bitcoin adalah sistem keuangan yang sempurna dan juga terdesentralisasi. Tapi semua sebutan itu bisa saja hilang,jika saja Satoshi tetap ada. Karena bitcoin pasti tidak akan memiliki sistem desentralisasi yang sempurna,dan mungkin bitcoin akan menjadi aset investasi yang biasa-biasa saja,tapi dengan memiliki harga yang masih lumayan tinggi.

Dan memang,jika misalkan Satoshi tetap ada. Ada kemungkinan bisa saja ada intervensi dari negara-negara yang secara pengaruh nya sangat besar. Karena meskipun bitcoin tidak desentralisasi dan pencipta nya ada. Tapi tetap saja kemungkinan besar harganya akan tetap tinggi dan pasti menyaingi mata uang negara-negara lain. Oleh sebab itu campur tangan dari pihak-pihak tertentu bisa saja ada.

Itu benar Om. Regulasi dan berbagai kebijakan terkait oleh Pemerintahan suatu negara ikut mempengaruhi jumlah pemasukan yang menyesuaikan juga dengan jumlah pengeluarannya. Gaji 30juta di Negara tersebut mungkin setara dengan gaya hidupnya orang dengan gaji 2jutaan di Indonesia. Namun yang menjadi perbedaannya adalah tingkat kesejahteraan hidup di negara dengan gaji 30juta mungkin lebih baik daripada di sini. Di era globalisasi seperti sekarang hal itu terasa ketika kita membeli produk-produk impor, kayak iPhone misalnya. Negara dengan rata-rata gaji TKI 30jutaan harga iPhone terbarunya mungkin sama seperti Indonesia di kisaran 20-30jutaan atau bahkan lebih rendah. Dari sini bisa nampak perbedaannya. Saya tidak mengatakan bahwa Indonesia itu buruk. Saya hanya menyoroti dampakl inflasi yang jika negara maju saja terancam apalagi negara berkembang seperti negara Indonesia tercinta ini.

Saya tidak mengatakan itu sebagai citra buruk Bitcoin, saya hanya mengatakan ada potensi dipergunakan untuk money laundring. Jika berbicara tentang privasi dan sifat Bitcoin yang terdesentralisasi, setahu saya transaksi di jaringan Bitcoin tidak akan bisa dilacak PPATK seperti halnya transaksi di Bank/layanan keuangan sentralisasi lainnya.

Note: Orang kalau sudah ada niat jahat cara apapun akan ditempuh buat money laundry. Diantaranya seperti buka coffe shop yang padahal sepi pelanggan tapi bisa bertahan sampai bertahun-tahun, beli tanah atau properti, atau main kasino di luar negeri yang legal. Jadi jangan beranggapan bahwa Bitcoin sebagai money laundring.

Pertanyaan saya adalah adakah kemungkinan Bitcoin untuk dilegalkan pemerintah sebagai alat pembayaran berbarengan dengan rupiah? Saya belum kepikiran tentang "pemerintah pasti akan membuat regulasi tentang peredaran bitcoin" karena menurut saya untuk merealisasikan hal tersebut tentu harus ada semacam KYC sebelum diperbolehkan melakukan transaksi yang mana hal itu berarti kita harus mengabaikan privasi kita karena data dompet BTC kita sudah ada di pemerintahan.

Saya pikir meski nilai uang di negara lain lebih tinggi tetapi pengeluaran di negara mereka juga tinggi. Hal seperti ini pernah saya tanyakan kepada TKI yang gaji bulanannya sekitar 30jt jika dikonversi ke rupiah. Katanya gaji segitu disana itu termasuk kecil dan jika di gunakan untuk hidup seperti orang sana (makan diluar, jalan-jalan, belanja) maka uang itu akan cepat habis. Gaji yang dia dapatkan hanya terlihat besar saat dikirim ke Indonesia, dan disana jika tidak hidup sederhana maka separuh gaji bisa habis hanya untuk makan dan sewa kontrakan


Meskipun bitcoin di legalkan maka pemerintah pasti akan membuat regulasi tentang peredaran bitcoin dan kepemilikan bitcoin agar mereka tetap bisa memungut pajak. Tanpa bitcoin pun sudah banyak kasus tentang money laundring yang dilakukan dengan uang fiat, jadi omong kosong jika money laundry  di anggap sebagai salah satu citra buruk bitcoin

Untuk suatu negara yang memiliki mata uang nasional, mayoritas akan menetapkan kebijakan moneter yang memiliki tujuan untuk menjaga stabilitas nilai dari mata uang yang mereka gunakan. Jadi bukan hanya untuk menjaga pemasukan negara, namun bisa dianggap juga sebagai simbol kedaulatan dan kontrol pengendalian inflasi.

Berbeda halnya buat negara yang memang tidak memiliki mata uang nasional atau berada dalam kondisi TINA, maka ada kemungkinan negara tersebut memiliki keterbukaan untuk menjadikan Cryptocurrency sebagai alat transaksi yang sah. Contoh : El Salvador yang menjadikan Bitcoin sebagai legal tender.