OOT sedikit ke IQ, kalau mau diskusi IQ di sini saja:
[Diskusi] Implikasi rerata IQ 78.49 di IndonesiaPerlu dipahami bahwa setiap "punya" orang bakat dan keahliannya masing-masing.
Betul.
Sehingga saya kira tidak bijak jika kita menilai seseorang hanya dari satu variabel saja, seperti IQ karena ini hanya menggambarkan satu jenis kecerdasan saja.
Salah. IQ itu bukanlah "satu jenis kecerdasan saja"
IQ itu sangat penting karena menentukan apakah manusia itu bisa dilatih (training) atau tidak untuk melakukan pekerjaan yang kompleks. Dan seberapa sulit melatih orang tersebut.
Pekerjaan yang kompleks itu termasuk mekanik, teknisi, sutradara, pengaransemen lagu, dsb.
IQ juga bisa digunakan untuk memrediksi apakah nanti orang-orang itu akan sukses di pekerjaannya masing-masing. Sehingga cerdasnya mekanik, cerdasnya PNS, cerdasnya programmer, cerdasnya arsitek, dsb., ya IQ. Dalam dunia psikologi, IQ ini adalah metrik yang paling robust dan reliable.
Yang namanya sistem mitokrasi memanglah penting, namun agaknya bukan hanya IQ saja yang harus dihargai. Orang bisa berprestasi dalam berbagai bidang lain, seperti kreativitas, keterampilan teknis, atau bahkan kemampuan sosial.
Yang dihargai adalah kinerja, tapi balik lagi salah satu prediktor kinerja itu IQ.
"Kreativitas" berkorelasi dengan IQ. Kenapa ane kasih tanda kutip? Karena variabel kreativitas itu macam-macam dan banyak penelitiannya yang dihubungkan dengan IQ.
Sebagai contoh dikenal threshold IQ, jadi kalau IQ di bawah threshold, baru ada korelasi antara IQ dan kreativitas. Ada yang bilang batasnya 120, 115, dsb. Artinya kalau di atas angka tersebut barulah IQ dan kreativitas tidak berkorelasi. Maksudnya? Ya kalau rerata IQ ~79, rerata kreativitas cenderung busuk juga.
Lebih lengkap:
https://www.frontiersin.org/journals/psychology/articles/10.3389/fpsyg.2017.00254/fullKemampuan sosial / EQ / dan sebangsanya adalah masuk ke kepribadian (personality) yang tidak reliable untuk menentukan kinerja makanya kalau waras tidak dipakai.
Dan jika mereka yang memiliki potensi dan bakat dalam satu bidang tertentu tidak terwadahi, terasilitasi dan terarahkan, tidak diberi kesempatan untuk dirinya bisa berkembang, maka potensi tersebut akan hilang dengan percuma. Sehingga menjadi hal yang cukup penting untuk bisa mencipatkan lingkunagn yang mendukung setiap individu untuk menemukan dan mengembangkan bakat mereka, sehingga mereka dapat berkontribusi secara optimal. Dan tentu saja yang namanya sebuah evaluasi itu penting, karena tenpa hal itu hanya akan memupuk budaya nyaman tanpa progres.
Betul. Edukasi, pelatihan, dan fasilitas itu penting.
Juga budaya/culture yang jadi pokok bahasan kali ini.
Tetaoi saya juga mempunyai hak yang sama dong..? Sehingga saya juga berhak untuk berpendapat dan memberikan tanggapan yang berbeda. dan bukannya berbeda pendapat itu adalah hal yang wajar..?
Serupa tapi tak sama,
"Berhentilah" pada komeng agan adalah indikasi upaya sensorsip bacot SDM Rendah.*
Sedangkan "berhentilah" pada komeng ane adalah upaya untuk mencegah sensorsip bacot, agar SDM Rendah bebas disuarakan.
*Mana tau agan jadi presiden nanti kata-kata yang tadinya "sekali lagi, berhentilah" menjadi "sekali lagi sebut, ane buang ke laut".