saya lebih cocok jika bitcoin digunakan sebagai store of value daripada sebagai mata uang jadi lebih tepatnya bitcoin mungkin cocok seperti dijadikan alat investasi seperti emas. Digital Gold lah.
Saya sependapat dengan agan, bitcoin lebih cocok digunakan sebagai investasi bukan mata uang, sebab jika dinegara kita diberi aturan samacam itu akan sangat sulit untuk diterima bagi masyarakat khususnya, karena masyarakat nya disini masih minim pemahaman tentang bitcoin dan akan membingungkan bagaimana cara penggunaannya.
Tapi entahlah tahun 2040 mulai canggih teknologi dan masyarakatnya pun banyak yang mengenal cyrpto maka akan mempermudah dalam hal itu.😊
Bitcoin dibuat sebagai mata uang [1]. dan itu sudah jelas di whitepaper yang dibuat oleh satoshi 2009 lalu. Saya rasa akan sangat menyimpang dari apa yang diinginkan penciptanya kalau dijadikan investasi layaknya, emas, property, tanah, dsb. Mengenai soal minim pemahaman dan pengetahuan, itu bukan soal kalau sosialisasinya bagus. Buktinya saat ini saja sudah ada 750-an juta pengguna e-money dan 38 triliun transaksi sampain april 2023, karena sosialisasi tidak langsung marketing e-money kayak gopay, shoope pay, ovo dll.
Jadi, Kalau pemerintah serius, dalam kurun waktu setahun, pertumbuhan akan pesat dan masyarakat akan paham cara kerjanya.
Kalau melihat tujuannya, bitcoin memang di dedikasikan sebagai mata uang dan bukan sebagai aset komoditas, jadi di akui atau tidak bitcoin saat ini melenceng dari tujuan utamanya. Tetapi tidak ada salahnya juga karena orang-orang melihat bitcoin memiliki kelangkaan sehingga lebih menyukai bitcoin sebagai aset dari pada mata uang, seperti uang jadul yang harusnya tidak laku tetapi akan dihargai mahal oleh kolektor, seperti lukisan monalisa yang sejatinya hanya sebuah gambar tetapi memiliki nilai komoditas yang sangat mahal.
Ya sepakat gan, kalo bitcoin di promosikan secara masif maka akan sangat cepat untuk di pahami dan di aplkasikan tetapi bitcoin bukan perusahaan sehingga hal seperti itu tidak mungkin akan terjadi. Bitcoin hanya menggunakan komunitasnya untuk melakukan promosi dari mulut ke mulut secara gradual sehingga butuh proses yang lebih lama tetapi hasilnya akan lebih mendarah daging
Bitcoin dibuat sebagai mata uang [1]. dan itu sudah jelas di whitepaper yang dibuat oleh satoshi 2009 lalu. Saya rasa akan sangat menyimpang dari apa yang diinginkan penciptanya kalau dijadikan investasi layaknya, emas, property, tanah, dsb. Mengenai soal minim pemahaman dan pengetahuan, itu bukan soal kalau sosialisasinya bagus. Buktinya saat ini saja sudah ada 750-an juta pengguna e-money dan 38 triliun transaksi sampain april 2023, karena sosialisasi tidak langsung marketing e-money kayak gopay, shoope pay, ovo dll.
Maaf Om tolong dikoreksi kalau saya salah. Apa yang timbul di pikiran saya saat ini saat berbicara tentang penggunaan Bitcoin sebagai mata uang adalah kalau Bitcoin dipergunakan sebagai mata uang, dengan nilainya saat ini saya kira cukup sulit Om karena tidak bisa dipergunakan untuk transaksi kecil dikarenakan fee nya yang terbilang tinggi. Transaksi e-money biasanya memiliki fee atau biaya layanan berkisar hanya Rp500-Rp2,500 seperti top up e-wallet atau transaksi dari e-wallet ke bank. Qris juga katanya akan menerapkan fee sebesar 0.3% tapi belum tahu apa sudah direalisasikan atau tidak karena saya tidak begitu memperhatikan saat pembayarannya. Tapi tetap saja biayanya tidak sebesar Bitcoin. Menurut Om @chikito apakah hal ini bisa diatasi dengan LN? Atau apakah ada sesuatu yang belum saya tahu dan saya lewatkan? Tolong dikoreksi Om.
Mungkin kalau efektifitasnya memang tidak efektif untuk saat ini jika digunakan untuk pembelian dalam jumlah kecil tetapi jika melihat tujuannya maka tujuan bitcoin ya sebagai mata uang terlepas untuk saat ini hal tsb efektif atau tidak. Mungkin seperti itu