Topic: [DISKUSI] Cryptocurrency dalam kartu PRAKERJA - page 2. (Read 561 times)

saya rasa memang cryptocurrency tidak harus dimasukan kedalam program kartu prakerja, seperti yang sudah om @Husna katakan di atas bahwa belum banyak perusaan yang butuh orang di bidang ini, terutama di indonesia sedangkan program prakerja itu kan tujuannya
Jadi kalaupun dimasukan kalo memang gak ada perusahaan yang mau nampung pelatihannya jadi percuma.

Kalo memang niatnya mau belajar soal blockchain bisa belajar di situs ini:

• https://www.edx.org/learn/blockchain
• https://www.ibm.com/training/blockchain
• https://101blockchains.com/academy/

Coba cek thread ini: [INFO] Tempat Belajar Gratis! Materi Blockchain & Cryptocurrency untuk Pemula

Betul, tapi mempelajari fusi belum tentu bikin nuklir, dan nuklir pun di negara maju digunakan untuk pembangkit listrik,

crypto itu luas, kamu harus mulai dengan fokusnya apa?, bikin cyrpto?, atau aplikasi walletnya?
Karena sampeyan pernah 5 tahun bikin aplikasi android, saya kira cocok buatmu bikin wallet crypto untuk android. cari wallet yang belum ada di aplikasi android, misal wasabi.

tidak banyak perusahaan nenbutuhkan itu sehingga tidak dilist, kalau pun ada itu pun perusahaan yang fokus ke blockchain. Beda akalu misal, PLN atau Bank mandiri sudah menerapkan ilmu tersebut, pasti akan di list, ahli kripto, dsb.

Pemerintah lebih mengedepankan program yang paling banyak dibutuhkan masyarakat Indonesia berdasarkan survei di lapangan, lebih umum dan banyak di cari oleh sarjana yang masih nganggur. Seperti yang dijelaskan Om @Husna QA, program 10 jenis pekerjaan yang dipilih di pelatihan prakerja berdasarkan keahlian sesuai dengan kebutuhan orang banyak dan tentunya banyak dicari perusahaan di Indonesia.


Pemerintah bukannya tidak memiliki orang yang expert di bidang crypto, tapi pemerintah punya alasan lain tidak memasukan cryptocurrency dalam pelatihan kartu prakerja. Naik turunnya aset crypto berdasarkan permintaan dan penawaran, jadi harga crypto ditentukan oleh kekuatan pasar. Selain itu BI dan OJK dengan kompak menegaskan bahwa cryptocurrency bukan merupakan alat pembayaran yang sah di Indonesia. Bappebti hanya melegalkan perdagangan aset crypto di bursa berjangka Indonesia dan mengawasi pedagang aset crypto yang diperjualbelikan, dengan kata lain cryptocurrency dapat dikatagorikan sebagai aset komoditas. Alasan lain karena nilai cryptocurrency memiliki fluktuasi yang sangat tinggi, sewaktu-waktu bisa naik dan turun dengan cepat dan yang lebih parahnya lagi jika sudah tidak ada lagi orang di dunia ini yang menerima transaksi Cryptocurrency, maka aset maka aset crypto tidak akan ada harganya sama sekali.

Saya kira resiko pekerjaan crypto itu sebenarnya relatif, tidak bisa diklaim terlalu beresiko juga. Misalnya untuk keahlian di bidang trading, bagi yang sudah expert resikonya bisa dibilang tidak setinggi yang dianggap oleh orang-orang awam pada umumnya. Atau penyedia jasa seperti manajemen bounty(promosi proyek start-up)/escrow, resikonya bisa diminimalisir dengan mengaplikasikan S&K yang ketat. Nah, terkait pemerintah belum punya orang-orang expert crypto, apa iya di pemerintahan harus ada expert crypto dulu baru keahlian di bidang crypto diakui? Kok rasanya pemerintah terkesan egois ya. 

Adakah agan memiliki sumber informasi mengenai seberapa banyak perusahaan-perusahaan yang membutuhkan keahlian dibidang cryptocurrency di Indonesia tersebut?

Saya lihat disini: https://www.prakerja.go.id/tren-rekrutmen, setidaknya ada beberapa sumber yang dicantumkan disana (Karir.com, Jobs.id, Jobstreet.id) untuk melihat tren jenis pekerjaan apa saja yang banyak dicari pada saat ini. Dan untuk keahlian yang lebih spesifik dibidang Cryptocurrency, saya lihat (berdasarkan data dari sumber-sumber diatas) belum banyak yang mencari, sehingga bisa jadi itu salah satu alasan sehingga keahlian tersebut tidak tercantum pada opsi yang ada di kartu Prakerja.

     

 sebaiknya program cryptocurrency di adakan dalam program kartu prakerja sebab sekarang banyak perusahan yang  membutuhkan orang orang yang mengerti di Bidang ini, tapi yaa begitulah pemerintah kita, mungkin menganggap cryptocurrency tidak begitu penting di banding dengan program yang lainnya,

untuk bounty hunter atau signature saya gk terllu mengikuti keduanya, disini saya mau mencari dan menambah ilmu programing saya tentang crypto, saya sendiri sudah 5 tahun bekerja di perusahaan yang create aplikasi android . dari situ saya ingin mencoba ilmu tentang code crypto ini

Mungkin cryptocurrency terlalu beresiko tinggi dan pemerintah mungkin belum memiliki orang yang benar2 expert di bidang cryptocurrency makanya gak ke daftar di program Prakerja

Mungkin karena crypto itu sendiri masih pro-kontra di Indonesia. Sehingga profesi/keahlian di bidang crypto masih belum dianggap layak untuk masuk ke kategori keahlian/profesi yang diterima di Indonesia. Untuk saat ini, kita pilih yang sesuai dengan bidang lain yang kita jalani. Saya yakin kita yang ada di forum ini tidak hanya fokus ke pekerjaan di bidang crypto, pasti ada pekerjaan lain di RL.

Setau saya program TokoScholars masih terus berjalan hingga saat ini. Kabar terbaru (bulan Juni 2022), Tokocrypto dan Universitas Kristen Indonesia (UKI), menjalin kerjasama untuk membangun ekosistem literasi dan inovasi terkait crypto dan blockchain. Dengan adanya kerjasama ini, sudah ada setidaknya 5 universitas di Indonesia yang bekerjasama untuk membangun Pojok Kripto dari program TokoScholars.

Sumber terkait: https://uki.ac.id/berita/index/2022061864-serunya-belajar-teknologi-blockchain-dan-aset-kripto-di-fakultas-vokasi-uki

Kalau yang saya pelajari tentang Blockchain, cryptocurrency sebagaimana disebutkan diatas itu mandiri termasuk biaya untuk mengikuti kelasnya. Sementara yang dari kartu Prakerja tentunya dapat subsidi dana dari pemerintah ketika mengikuti programnya, namun ya begitu, untuk program keahliannya pun pilihannya terbatas.

---

@OP, kalau memang cocok dengan keahlian pemrograman yang disediakan disana, tidak ada salahnya juga ditekuni.
Oh ya sedikit keluar topik, namun mudah-mudahan informasi yang saya dapat via email dari Dicoding yang bekerjasama dengan Google dan Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia pada link berikut ini bisa bermanfaat: https://bdd.kemenparekraf.go.id/news/267/pendaftaran-fasilitasi-baparekraf-digital-talent-2022-tahap-2

Setidaknya ada 4 kategori materi yang bisa dipilih untuk diikuti secara gratis:
- Sertifikat Profesional Google IT Support
- Sertifikat Profesional Google Analisis Data
- Android Developer Dasar
- Machine Learning Dasar

Jadwal pelaksanaannya bisa lihat disini: https://bdd.kemenparekraf.go.id/

Gak usah ngarepin pemerintah pak, percuma. Kalo bapak lagi nyari tempat belajar soal Blockchain dan Cryptocurrency, bapak bisa mampir ke thread saya di [INFO] Tempat Belajar Gratis! Materi Blockchain & Cryptocurrency untuk Pemula. Bahkan ada yang bersertifikat, seperti yang disampaikan oleh pak HusnaQA juga didalam thread tersebut : https://bitcointalksearch.org/topic/m.60704758

Wow, sudah 45 gelombang tapi baru mengeluh sekarang, saya kira juga sudah terlambat, karena mau habis masa kepemimpinan ini. Namun itu juga menurut saya tidak penting amat, karena cuma basa basi. Kayak tempo hari saya mendaftarkan tetangga saya dimana minatnya dibikin terserah saya, artinya memang gak penting. Untuk mendaftar di gelombang selanjutnya pun gak ditanya progres sebelumnya bagaimana, sehingga bisa saja sebelumnya minat di kecantikan, next gelombang milih otomotif, next milih olshop, yang pentingkan APBN terserap.

Lagian, kalau bounty hunter atau signature campaign tidak termasuk ke dalam ahli cryptocurrency.

Yup, meskipun saya pernah mendengar presiden berbicara dalam pidato mengenai teknologi AI, cryptocurency dan era industri 4.0. Tapi belum ada tindak lanjut secara resmi dari lembaga Pendidikan (kemendikbud) menjalankan khusus untuk Blokchain.  Tapi jika integrasiteknologi internet sepertinya memang sudah diintegrasikan dengan mengunakan pembelaaran berbasis IT.
Sedangkan mengenai Pemblajaran tingkat kuliah beberapa waktu dulu sepertinya juga pernah ada diskusi mengenai pembelajaran Blokchain. Bahwa ada beberapa kampus memeang bekerjasama dengan exchange seperti Tokocrypto kerjasama dengan UNS. Kemudian ada beberapa kampus seperti Universitas Prasetiya Mulya, Universitas Telkom, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Esa Unggul yang telah bekerjasama dalam edukasi blokchain. Tapi itu sudah kabar cukuplama entah sampai saat ini masih terus atau tidak.

Bisa jadi kebutuhan akan tenaga kerja dibidang Cryptocurrency di Indonesia memang belum begitu banyak atau bahkan belum ada, sehingga tidak ada juga prioritas untuk itu di pilihan keahlian yang bisa dipilih peserta yang ingin mendapat kartu Prakerja.

Jika dilihat di akun Instagram-nya Kartu Prakerja disana ada postingan "10 Jenis pekerjaan yang paling banyak dicari perusahaan di Indonesia": https://www.instagram.com/p/Chrbn5PPlXt/, diantara list yang ada paling ya sebagai Pengembang software meskipun cenderungnya lebih ke software engineer ataupun web developer.

Sebagaimana disarankan juga agan masulum diatas, kalaupun agan ingin fokus ke Cryptocurrency agan bisa cari melalui forum-forum crypto, mengikuti kursus (online) yang memang spesialis dibidang itu, dan cari yang memiliki komunitas khusus misalkan di discord atau slack yang cukup aktif. Dari beberapa yang pernah saya ikuti, diantaranya ada yang menyediakan channel job untuk saling share informasi tentang lowongan kerja juga.

Indonesia mungkin tidak akan ada pembelajaran tentang crypto mas, seandainya ada yang berhubungan adalah blockchainnya bukan cryptonya. Jika memang mas ingin mendalami crypto mending mencari forum atau online learning yang fokus ke pemrograman blockchain dan crypto. Tapi saya yakin kalau mas bisa mempelajari blockchain lebih mantap dari forum dibandingkan di pembelajaran dalam negeri. Bukan meremehkan, tapi karena saat ini memang tidak ada kurikulum ke arah tersebut.

kali ini saya akan membahas tentang keluhan saya dimana saya mendaftar kartu PRAKERJA dari GELOMBANG 1 hingga GELOMBANG 45 dimana saya tidak menemukan keahlian dalam bidang cryptocurrency , itu yang membuat saya sedikit heran, sekelas kartu PRAKERJA tidak menampilkan keahlian cryptocurrency didalamnya karena cryptocurrency tidak terdaftar dalam Kartu PRAKERJA akhirnya saya memilih katagori programming [khususnya shell scripting] dan dasar ilmu saya juga ada di programming jadi saya memperdalam lagi ilmu saya .