Pages:
Author

Topic: [DISKUSI] Generasi Muda yang Ingin Terjun kedalam Cryptocurrency Tanpa Literasi - page 4. (Read 800 times)

hero member
Activity: 1344
Merit: 738
Pernah saya menjumpai remaja yang menggunakan uang sekolah yang diberikan orang tua mereka untuk mencoba terjun ke dunia cryptocurrency melalui kelas-kelas sinyal. Ditambah dengan tingginya ego masa remaja yang membuat mereka semakin menggebu-gebu untuk meraih kesuksesan yang instan. Namun bukan untung yang mereka dapat, melainkan kerugian yang membuat mereka putus asa dan akhirnya terpasa putus sekolah tanpa sepengetahuan orang tua mereka, bahka kabur dari rumah karena terlalu takut untuk berbicara. Niat hati ingin memperbaiki nasib, namun justru masa depan mereka terenggut karena minimnya literasi yang dipelajari. Pernah saya mencoba untuk memberitahu mereka bahwa untuk terjun ke dalam dunia cryptocurrency harus melakukan banyak riset dan pembelajaran, namun mereka selalu menganggap remeh dan langsung terjun tanpa ada persiapan.
Meskipun saya tidak pernah menjumpai orang seperti itu mungkin ini menjadi sebuah pelajaran penting bagi kita semua karena bagaimanapun kita memiliki anak dan tidak berharap hal itu terjadi kepada mereka. Ingat bagaimana orang mengatakan pada usia berapa seorang anak di berikan jalan untuk mengenal kebebasan finansial? ini di abaikan oleh sebagian orang tua dan mereka tidak pernah mengontrol aktivitas anak di luar, sehingga mereka mencoba sesuatu diluar kemampuan mereka untuk bertanggung jawab.

Beban seperti itu seharusnya tidak perlu mereka tanggung karena tugas mereka hanya pada tahapan belajar di sekolah. Orang tua memiliki kewajiban memastikan pendidikan kepada anak dan jika diyakini sudah cukup umur barulah mencoba memberikan edukasi tentang investasi di crypto. Edukasi harus diberikan akan tetapi bukan berarti di paksakan mengikuti keinginan kita karena tidak semua anak memiliki kemampuan yang sama dalam melihat masalah.

Lantas langkah apa yang cukup ideal untuk dapat memberikan edukasi kepada generasi muda bahwa tidak ada cara instan untuk menjadi kaya? Atau perlukan ditambahkan kelas investasi ke dalam kurikulum sekolah? Hal inilah yang masih menjadi pertanyaan bagi saya, karena masih banyak orang di sekitar saya yang langsung down hingga terlilit pinjaman online karena salah langkah dalam mendalami cryptocurrency.
Kontrol orang tua merupakan senjata yang paling penting dan berikan edukasi menyangkut dengan tidak adanya peluang mencari kekayaan dengan cara yang instan. Di negara kita mungkin ada banyak orang terjebak dengan keinginan untuk menghasilkan uang cepat dan itu di pengaruhi oleh tidak adanya pengetahuan yang utuh. Jika kasusnya lebih jauh mengenai pinjaman online akan membuat dampak yang jauh lebih buruk. Jangan berikan peluang kepada anak tentang keuangan sebelum mereka memahami cara bertanggung jawab.
hero member
Activity: 1400
Merit: 770
Lantas langkah apa yang cukup ideal untuk dapat memberikan edukasi kepada generasi muda bahwa tidak ada cara instan untuk menjadi kaya? Atau perlukan ditambahkan kelas investasi ke dalam kurikulum sekolah?
Secara fakta yang saya temui di lapangan, bahwa tingkat kemauan membaca dan ketahanan membaca anak usia SD saat ini cukup rendah. Karena memang saya berada diseputar dunia pendidikan dasar banyak yang mengeluhkan kemauan baca rendah disuruh membaca sudah mengeluh dulu. Bahkan saat ini sangat digiatkan untuk Literasi, baik digital maupun non digital melalui tulisan, gambar atau video. Saat ini nampaknya diupayakn media yang menarik sehingga itu dapat menarik kemauan untuk literasi.

Jika dikaitkan harusnya sedikit banyak memang Literasi menjadi faktor penting untuk menambah pengetahuan, ketika malas membaca maka kita akan kehilangan informasi ilmu yang bisa kita pakai. Sebenarnya pemerintah juga tidak kurang dalam mengedukasi, mereka telah banyak menggunakan media sosial untuk mengedukasi. Terutama Crypto karena ketidakstabilannya dan resiko yang tinggi. Saat ini orang indonesia adalah negara yang cukup aktif dalam bermedia sosial bahkan kalau tidak salah hampir 9 jam bisa menatap gadget, mereka banyak cerewet tapi malas membaca. Meskipun survey pisa dalam membaca indonesia mengalami peningkatan tapi suvey itu nampaknya tidak menggambarkan kondisi ini.

Jadi kalau saya tentu harus mau menumbuhkan kemauan untuk Literasi, bukan karena paksaan tapi karena kebutuhan. Seharusnya jika sudah terbentur dan hancur mereka bisa merubah pola pikir tentang pentingnya literasi. Untuk penambahan kelas investasi pada jenjang tertentu mungkin perlu tapi disesuaikan dengan jenjang pendidikan mereka.

Hal inilah yang masih menjadi pertanyaan bagi saya, karena masih banyak orang di sekitar saya yang langsung down hingga terlilit pinjaman online karena salah langkah dalam mendalami cryptocurrency.
Artinya mereka tidak memiliki kontrol pada diri mereka sendiri. Mereka tidak memiliki kecakapan untuk manajemen keuangan. 

Sumber:
1. https://www.kominfo.go.id/content/detail/10862/teknologi-masyarakat-indonesia-malas-baca-tapi-cerewet-di-medsos/0/sorotan_media
2. https://www.datapandas.org/ranking/literacy-rate-by-country
3. https://indonesiabaik.id/infografis/orang-indonesia-makin-gemar-baca
4. https://www.kompas.id/baca/opini/2023/12/27/hasil-pisa-2022-membandingkan-realitas-dan-interpretasi-pemerintah
jr. member
Activity: 111
Merit: 0
Yang lebih miris adalah, justru kelas edukasi yang disiapkan untuk memberikan bekal pengetahuan kepada pemula, justru lebih sepi peminat dibandingkan kelas sinyal trading. Hal ini dikarenakan pola pikir mereka yang belum matang dan beranggapan, untuk apa aku mempelajari hal yang ribet sedangkan aku bisa memperoleh sinyal dan list cryptocurrency yang akan naik melalui kelas sinyal.
Kalau saya tidak mau nanggung begitu, kalau memang mau mengejar ilmu dan edukasi soal crypto mending belajar atau ikut kelas secara langsung di universitas atau sekolah yang mempunyai program studi tersebut, Sehingga mendapat gelar dan diakui untuk bisa mendapat kerja. Artinya tidak hanya bisa trading tapi juga berbekal ilmu yang bisa diimplementasikan di mana saja. Mengenai biaya, saya rasa itu bukan soal, karena biasanya tiap universitas akan membuka program beasiswa bagi pelajar yang tidak mampu, tinggal ikuti saja aturan mainnya,

Sepakat dengan pendapat agan, semoga semakin banyak kelas atau sekolah yang mau memberikan minimal satu mata pelajaran tentang investasi terutama di bidang trading dan crypto kedalam kurikulum mereka. Sehingga negara kita tidak tertinggal dan bisa mengimbangi perkembangan jaman serta bisa mengurangi jumlah generasi muda yang terjatuh secara awam dan meminimalisir penipuan berkedok investasi palsu.
legendary
Activity: 2296
Merit: 2892
#SWGT CERTIK Audited
Yang lebih miris adalah, justru kelas edukasi yang disiapkan untuk memberikan bekal pengetahuan kepada pemula, justru lebih sepi peminat dibandingkan kelas sinyal trading. Hal ini dikarenakan pola pikir mereka yang belum matang dan beranggapan, untuk apa aku mempelajari hal yang ribet sedangkan aku bisa memperoleh sinyal dan list cryptocurrency yang akan naik melalui kelas sinyal.
Kalau saya tidak mau nanggung begitu, kalau memang mau mengejar ilmu dan edukasi soal crypto mending belajar atau ikut kelas secara langsung di universitas atau sekolah yang mempunyai program studi tersebut, Sehingga mendapat gelar dan diakui untuk bisa mendapat kerja. Artinya tidak hanya bisa trading tapi juga berbekal ilmu yang bisa diimplementasikan di mana saja. Mengenai biaya, saya rasa itu bukan soal, karena biasanya tiap universitas akan membuka program beasiswa bagi pelajar yang tidak mampu, tinggal ikuti saja aturan mainnya,

Kalau untuk di Indonesia sepertinya masih jarang sekolah yang demikian, sementara kalau di luar negeri memang ada seperti contoh yang ditempuh oleh Oscar di University of Nicosia sehingga mendapat gelar "Master of Science in Blockchain and Digital Currency" sebagaimana yang mas bagikan di thread ini.

Kasus yang dihadapi OP pada surveinya adalah terjadi pada anak-anak usia sekolah atau yang sekira baru lulus SMA yang biasanya pada usia tersebut memang umumnya masih labil dalam membuat keputusan apalagi terkait finansial.

Balik lagi ke yang bersangkutan, kalau bisa mencari referensi dari mana saja terkait crypto termasuk dari forum Bitcointalk ini, tentu dia bisa memanfaatkannya untuk menambah wawasan.


btw, dari beberapa cerita user di forum ini dan di forum sebelah, bahkan ada yang sudah 'morum' di forum crypto dari sejak usia sekolah.
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
Yang lebih miris adalah, justru kelas edukasi yang disiapkan untuk memberikan bekal pengetahuan kepada pemula, justru lebih sepi peminat dibandingkan kelas sinyal trading. Hal ini dikarenakan pola pikir mereka yang belum matang dan beranggapan, untuk apa aku mempelajari hal yang ribet sedangkan aku bisa memperoleh sinyal dan list cryptocurrency yang akan naik melalui kelas sinyal.
Kalau saya tidak mau nanggung begitu, kalau memang mau mengejar ilmu dan edukasi soal crypto mending belajar atau ikut kelas secara langsung di universitas atau sekolah yang mempunyai program studi tersebut, Sehingga mendapat gelar dan diakui untuk bisa mendapat kerja. Artinya tidak hanya bisa trading tapi juga berbekal ilmu yang bisa diimplementasikan di mana saja. Mengenai biaya, saya rasa itu bukan soal, karena biasanya tiap universitas akan membuka program beasiswa bagi pelajar yang tidak mampu, tinggal ikuti saja aturan mainnya,
jr. member
Activity: 111
Merit: 0
Selain itu, bisa dengan memberikan edukasi dengan contoh nyata yang pernah terjadi semisal tentang scam, tentang turun drastisnya harga coin crypto pada kondisi tertentu, atau bisa juga dengan cara sederhana seperti menunjukkan disclaimer atau semacam tulisan warning yang biasanya tertera di website exchange, bahwa perdagangan aset kripto termasuk yang beresiko tinggi, dst.

Contoh:

Quote

Quote

Tapi sering terjadi bahwa disclaimer yang dibuat oleh sebagian besar website exchange diabaikan. Padahal sudah dituliskan dengan jelas bahwa risikonya sangat tinggi. Jangankan disclaimer, syarat dan ketentuan yang dibuat pun sangat jarang ada orang yang mau membacanya.

Quote

Btw, mungkin pada paragraf terakhir di bagi lagi menjadi beberapa paragraf agar tidak terlalu menyulitkan member lain ketika membacanya.

Siap gan, terima kasih atas saran yang diberikan. Semoga bisa meningkatkan kualitas postingan saya.
jr. member
Activity: 111
Merit: 0
Ngasih suatu pembelajaran emang kadang susah om, terkadang gak selalu bisa dengan kata2. Karena ada dua individu
1. Orang yang bisa dikasih tahu dalam bentuk lisan atau tulisan
2. Orang yang tidak bisa dikasih tau dalam  bentuk lisan atau tulisan tapi harus dikasih pengalaman dari action dia sendiri, nah nanti baru kalau misalkan udah kena masalah dll dia bakal mau di kasih tau secara lisan/tulisan.

Tergantung situasi ajh sih kalau menurut ane pribadi terhadap individualnya, kalau misalkan ada orang yang memang harus terjun. Agan sendiri bisa bilang ke dia coba lu pake dana kecil terlebih dahulu nanti liat progress nya kan bisanya 90% dll gagal tuh. Kalau misalkan dia udah gagal, bakal gampang dikasih tau dari pada sebelum action yang dia lakukan.

Emang kadang orang tuh harus ada pengalaman tersendiri dulu ~xd.

Saya sepakat dengan yang agan sampaikan, memang terkadang seseorang akan lebih cepat memahami risiko atas perbuatannya jika dia mengalaminya sendiri. Tapi sebelum mereka mencapai titik tersebut kerap kali ditemui pemikiran “kalau aku menggunakan nominal kecil, untungku juga kecil sehingga dia justru menambah nominal yang akan dia gunakan”. Hal ini dikarenakan tidak jarang juga orang yang memperoleh hoki sesaat seperti ketika mereka baru mulai, mereka langsung mendapatkan keuntungan. Sehingga mereka terbawa nafsu untuk menambah muatan menjadi lebih banyak dengan harapan akan memperoleh keuntungan yang lebih banyak juga. Dan endingnya seperti yang agan bilang, kalau sudah gagal baru mereka menyesali langkah yang mereka ambil.
legendary
Activity: 2450
Merit: 1225
Ngasih suatu pembelajaran emang kadang susah om, terkadang gak selalu bisa dengan kata2. Karena ada dua individu
1. Orang yang bisa dikasih tahu dalam bentuk lisan atau tulisan
2. Orang yang tidak bisa dikasih tau dalam  bentuk lisan atau tulisan tapi harus dikasih pengalaman dari action dia sendiri, nah nanti baru kalau misalkan udah kena masalah dll dia bakal mau di kasih tau secara lisan/tulisan.

Tergantung situasi ajh sih kalau menurut ane pribadi terhadap individualnya, kalau misalkan ada orang yang memang harus terjun. Agan sendiri bisa bilang ke dia coba lu pake dana kecil terlebih dahulu nanti liat progress nya kan bisanya 90% dll gagal tuh. Kalau misalkan dia udah gagal, bakal gampang dikasih tau dari pada sebelum action yang dia lakukan.

Emang kadang orang tuh harus ada pengalaman tersendiri dulu ~xd.
legendary
Activity: 2296
Merit: 2892
#SWGT CERTIK Audited
-snip- Lantas langkah apa yang cukup ideal untuk dapat memberikan edukasi kepada generasi muda bahwa tidak ada cara instan untuk menjadi kaya? Atau perlukan ditambahkan kelas investasi ke dalam kurikulum sekolah? Hal inilah yang masih menjadi pertanyaan bagi saya, karena masih banyak orang di sekitar saya yang langsung down hingga terlilit pinjaman online karena salah langkah dalam mendalami cryptocurrency.

Saya sudah baca semua tulisan diatas, kesimpulan yang saya dapati adalah paradigma 'selalu untung' dengan mengikuti kelas sinyal trading. Maka memang perlu diimbangi dengan literasi tentang hal-hal kebalikannya agar berimbang dalam menentukan keputusan berikutnya terkait investasi cryptocurrency.

Selain itu, bisa dengan memberikan edukasi dengan contoh nyata yang pernah terjadi semisal tentang scam, tentang turun drastisnya harga coin crypto pada kondisi tertentu, atau bisa juga dengan cara sederhana seperti menunjukkan disclaimer atau semacam tulisan warning yang biasanya tertera di website exchange, bahwa perdagangan aset kripto termasuk yang beresiko tinggi, dst.

Contoh:

Quote

Quote


Btw, mungkin pada paragraf terakhir di bagi lagi menjadi beberapa paragraf agar tidak terlalu menyulitkan member lain ketika membacanya.
jr. member
Activity: 111
Merit: 0
Di tahun 2024 bisa dibilang tahun dimana terdapat begitu banyak agenda yang terjadi kepada dunia cryptocurrency. Bahkan tak jarang kita mendapati begitu banyak influencer yang membagikan cerita mereka dalam berinvestasi ke dalam cryptocurrency. Profit dan kesuksesan yang diperoleh oleh para influencer dinilai bisa menambah minat bagi orang awam untuk meningkatkan kualitas hidup mereka melalui cryptocurrency. Lalu, bagaimana dampak yang diberikan terhadap generasi muda?

Berdasarkan hasil survei yang coba saya lakukan kepada beberapa anak sekolah (terutama lulusan SMA), terdapat 15 dari 20 anak muda yang berpendapat bahwa investasi pada cryptocurrency lebih baik daripada melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Namun yang menjadi poin penting bagi saya adalah, sebagian besar pendapat mereka itu dipengaruhi oleh video atau post yang diunggah oleh para influencer yang mereka telan mentah-mentah. Bukan hanya itu, bahkan sering ditemui remaja & generasi muda yang dengan mudahnya mengikuti kelas-kelas yang digunakan influencer untuk memperoleh keuntungan pribadi. Tapi perlu digaris bawahi, bahwa saya tidak mengatakan semua kelas itu buruk. Ada begitu banyak juga kelas edukasi yang diberikan oleh profesional dalam dunia cryptocurrency. Yang lebih miris adalah, justru kelas edukasi yang disiapkan untuk memberikan bekal pengetahuan kepada pemula, justru lebih sepi peminat dibandingkan kelas sinyal trading. Hal ini dikarenakan pola pikir mereka yang belum matang dan beranggapan, untuk apa aku mempelajari hal yang ribet sedangkan aku bisa memperoleh sinyal dan list cryptocurrency yang akan naik melalui kelas sinyal. Tanpa mereka sadari bahwa sinyal yang diberikan kepada mereka itu tidak 100% sesuai dengan harapan mereka. Seperti yang diketahui begitu tinggi nilai fluktuatif dalam setiap transaksi cryptocurrency, bahkan sekelas profesional pun kerap kali mengalami los atau kerugian dari cryptocurrency.

Pernah saya menjumpai remaja yang menggunakan uang sekolah yang diberikan orang tua mereka untuk mencoba terjun ke dunia cryptocurrency melalui kelas-kelas sinyal. Ditambah dengan tingginya ego masa remaja yang membuat mereka semakin menggebu-gebu untuk meraih kesuksesan yang instan. Namun bukan untung yang mereka dapat, melainkan kerugian yang membuat mereka putus asa dan akhirnya terpasa putus sekolah tanpa sepengetahuan orang tua mereka, bahka kabur dari rumah karena terlalu takut untuk berbicara. Niat hati ingin memperbaiki nasib, namun justru masa depan mereka terenggut karena minimnya literasi yang dipelajari. Pernah saya mencoba untuk memberitahu mereka bahwa untuk terjun ke dalam dunia cryptocurrency harus melakukan banyak riset dan pembelajaran, namun mereka selalu menganggap remeh dan langsung terjun tanpa ada persiapan.

Lantas langkah apa yang cukup ideal untuk dapat memberikan edukasi kepada generasi muda bahwa tidak ada cara instan untuk menjadi kaya? Atau perlukan ditambahkan kelas investasi ke dalam kurikulum sekolah? Hal inilah yang masih menjadi pertanyaan bagi saya, karena masih banyak orang di sekitar saya yang langsung down hingga terlilit pinjaman online karena salah langkah dalam mendalami cryptocurrency.
Pages:
Jump to: