Pages:
Author

Topic: [DISKUSI] Generasi Muda yang Ingin Terjun kedalam Cryptocurrency Tanpa Literasi - page 3. (Read 829 times)

jr. member
Activity: 132
Merit: 5
Berdasarkan hasil survei yang coba saya lakukan kepada beberapa anak sekolah (terutama lulusan SMA), terdapat 15 dari 20 anak muda yang berpendapat bahwa investasi pada cryptocurrency lebih baik daripada melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.
Ini samplingnya ada berapa anak gan? 15-20 orang itu dari berapa total jumlah lulusan yang disurvey? Ini surveynya di mana saja? Selain itu, Ini anak-anak kok tau kalau crypto itu lebih baik? Kalau di daerah saya, anak-anak bahkan masih banyak yang belum tau crypto itu apa. Jelas mereka lebih memilih melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Saya rasa anak-anak yang lebih memilih crypto hanya anak-anak yang cukup paham potensi crypto dan cukup familiar dengan hal itu.

Saya kira belum bisa disimpulkan banyak anak-anak yang lebih memilih crypto kalau surveynya belum bisa mewakili generasi muda Indonesia. Agan bisa lebih spesifik menyebutkan ini untuk anak-anak di daerah mana. Mungkin ini sedikit atau banyaknya ada faktor lingkungan yang mempengaruhi. Secara umum, saya yakin anak-anak SMA tetap memilih lanjut ke universitas atau perguruan tinggi.



Hal ini sudah saya jelaskan pada postingan berikut :
https://bitcointalksearch.org/topic/m.64084153

Jika cakupan survei,nya adalah seluruh Indonesia, tentu saja data saya tidak akan akurat. Karena dibutuhkan sebuah lembaga survei untuk memperoleh data tersebut. Karena itulah saya tidak pernah mengatakan bahwa semua generasi muda di Indonesia, namun saya menitikberatkan pokok diskusi ini hanya berfokus kepada generasi muda yang memang benar benar terjun kedalam crypto tanpa bekal literasi saja.

Maaf Mas diora11 apakah yang dimaksud Uang Sekolah diatas adalah uang yang diberikan oleh orang tua untuk membayar biaya sekolah? atau uang yang diberikan orang tua untuk mereka jajan di sekolah?

Benar gan, jadi yang digunakan adalah uang sekolah (SPP) yang seharusnya dibayarkan untuk keperluan sekolah.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
Saya merasa yakin bahwa mereka masuk ke crypto itu karena value dari crypto yang dianggap lebih mudah untuk mendapat keuntungan. Tapi sesuai dengan kenyataan itu tidak dibersamai dengan kemampuan literasi yang baik untuk memahami bagaimana crypto.
Disamping lebih mudah mendapatkan keuntungan, investasi di crypto itu cukup mudah kalau dibanding investasi lainnya. Dulu itu sebelum ane kenal crypto, ane pernah mau nyoba-nyoba main saham, obligasi dan SUN (surat utang negara). Namun, untuk masuk ke sana itu sangat ribet, kita mesti ngurus ini itu dan mesti ke bank, dan instansi pemerintah baru bisa masuk ke investasi tersebut, akhirnya gak jadi. Makanya dari dulu itu, anak-anak muda seperti kita ini tidak ada yang main saham dan segalanya karena ribetnya pengurusan untuk itu. Beda dengan crypto, kita cukup bikin akun exchange dan KYC, maka kita bisa langsung trading dan berinvestasi. Mengenai hal-hal lain seperti keuntungan dan kerugian, itu tergantung individu masing-masing, malah ada mahasiswa yang langsung profit hari itu juga ketika dia deposit.
sr. member
Activity: 518
Merit: 364
Rollbit.com
Pernah saya menjumpai remaja yang menggunakan uang sekolah yang diberikan orang tua mereka untuk mencoba terjun ke dunia cryptocurrency melalui kelas-kelas sinyal. Ditambah dengan tingginya ego masa remaja yang membuat mereka semakin menggebu-gebu untuk meraih kesuksesan yang instan. Namun bukan untung yang mereka dapat, melainkan kerugian yang membuat mereka putus asa dan akhirnya terpasa putus sekolah tanpa sepengetahuan orang tua mereka, bahka kabur dari rumah karena terlalu takut untuk berbicara. Niat hati ingin memperbaiki nasib, namun justru masa depan mereka terenggut karena minimnya literasi yang dipelajari. Pernah saya mencoba untuk memberitahu mereka bahwa untuk terjun ke dalam dunia cryptocurrency harus melakukan banyak riset dan pembelajaran, namun mereka selalu menganggap remeh dan langsung terjun tanpa ada persiapan.
Maaf Mas diora11 apakah yang dimaksud Uang Sekolah diatas adalah uang yang diberikan oleh orang tua untuk membayar biaya sekolah? atau uang yang diberikan orang tua untuk mereka jajan di sekolah?

Jika itu adalah uang untuk biaya sekolah seperti untuk membayar spp atau semacamnya maka memang itu tidak dibenarkan dan menandakan bahwa si siswa tersebut tidak mengerti dengan yang namanya Resiko Tinggi. Yang juga berarti memang siswa tersebut terlalu mengedepankan perasaan egoisme daripada logika atau akal sehat. yang biasanya tipe orang seperti ini adalah orang yang senang berspekulasi dan memang selalu ingin dapat keuntungan instan.

Dan hal tersebut memang menandakan kurangnya wawasan yang mereka miliki terkait dunia keuangan. terutama dalam dunia investasi yang juga harus difahami dari dua sudut yaitu untung (potensi) dan rugi (resiko).

Tapi kalau yang di maksud uang sekolah tersebut adalah uang jajan. Maka saya rasa setidaknya siswa tersebut memiliki nilai lebih dengan telah memikirkan masa depan yang lebih baik. Dan kebanyakan siswa yang umum adalah mereka yang hanya memikirkan saat ini dan belum memikirkan masa depan.

Dan satu hal lagi masih mending uang nya dipakai untuk investasi walaupun caranya memang masih belum dibenarkan. Daripada uangnya habis dipakai hal-hal negative lainnya. Seperti untuk pacaran dan pergaulan bebas lainnya.

Lantas langkah apa yang cukup ideal untuk dapat memberikan edukasi kepada generasi muda bahwa tidak ada cara instan untuk menjadi kaya? Atau perlukan ditambahkan kelas investasi ke dalam kurikulum sekolah? Hal inilah yang masih menjadi pertanyaan bagi saya, karena masih banyak orang di sekitar saya yang langsung down hingga terlilit pinjaman online karena salah langkah dalam mendalami cryptocurrency.
Saya rasa peran orang tua dibutuhkan disini. Dan tentunya akan lebih baik juga jika di kurikulum sekolah SMA sederajat juga diperkenalkan mengenai sistem keuangan. termasuk dalam hal investasi, resiko dalam bisnis dan investasi, managamen keuangan dan semacamnya. karena selama ini memang belum ada pelajaran di tingkat SMA yang memang mempelajari hal tersebut secara lebih dalam.

Tapi saya yakin kurikulum pembelajaran juga akan menyesuaikan dengan zaman. Dimana saat ini anak-anak muda juga sudah banyak yang memulai bisnis dari usia muda bahkan sejak mereka masih sekolah. Sehingga mungkin kedepannya kurikulum tentang managemen keuangan yang lebih memadai termasuk dalam hal investasi akan diadakan dan dibahas lebih dalam di sekolah.
hero member
Activity: 1400
Merit: 770
Ini samplingnya ada berapa anak gan? 15-20 orang itu dari berapa total jumlah lulusan yang disurvey? Ini surveynya di mana saja? Selain itu, Ini anak-anak kok tau kalau crypto itu lebih baik? Kalau di daerah saya, anak-anak bahkan masih banyak yang belum tau crypto itu apa. Jelas mereka lebih memilih melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Saya rasa anak-anak yang lebih memilih crypto hanya anak-anak yang cukup paham potensi crypto dan cukup familiar dengan hal itu.

Saya mencoba nyari sumber data sampling itu tapi saya tidak menemui cukup bukti akurat. Cukup spesial ketika seorang siswa SD-SMA paham tentang crypto. Bahkan telah beraktifitas dengan crypto untuk anak-anak indonesia. Kemungkinan itu bisa terjadi ketika generasi Alpha,  anak-anak kita yang nantinya telah dewasa bisa jadi usia sekolah mereka telah mengetahui crypto.

Mengutip diagram dari antaranews, diagram ini menunjukan bahwa Generasi muda saat ini mendominasi untuk pelanggan crypto. Tahun 2022 usia kuliah mendominasi kegiatan dalam cryptocurency. Saya merasa yakin bahwa mereka masuk ke crypto itu karena value dari crypto yang dianggap lebih mudah untuk mendapat keuntungan. Tapi sesuai dengan kenyataan itu tidak dibersamai dengan kemampuan literasi yang baik untuk memahami bagaimana crypto.




Sumber: https://www.antaranews.com/berita/3459708/geliat-industri-aset-kripto-di-indonesia-setelah-pandemi
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
Tapi yang saya kagumi anak anak yang barus lulus sma dimana mereka tertarik dengan crypto tapi bukan dalam investasi tapi melainkan berburu airdrop. Saya rasa sih itu cukup bagus karena airdrop tidak membutuhkan modal dan jika lama lama mereka berada dalam crypto untuk berburu airdrop pastinya nanti ada indikasi mereka ingin belajar dan berinvestasi dengan uang yang mereka dapatkan dari airdrop.
Setidaknya ini yang perlu ditekankan orang tua sejak dini, kalau kita-kita sekarang nanti punya anak diharapkan untuk mengajarkan kepada mereka sejak dini bagaimana cara berburu airdrop crypto. Namun jangan semuanya hasil airdrop, setidaknya perlu juga diajarkan untuk DCA walau uang yang mereka punya minim. Karena kan di setiap airdrop token itu perlu fee jaringan coin induknya semisal ETH, atau BEP20, jadi kalau mereka mengikuti airdrop token tertentu dan sudah banyak, mereka akan mudah dan paham bagaimana cara mengirimnya nanti. Kalau cuma airdrop saja nanti mereka kebingungan tentang bagaimana cara mengirimnya ke exchange jika suatu nanti token yang mereka dapat secara gratis itu pumping.
sr. member
Activity: 1498
Merit: 443
Berdasarkan hasil survei yang coba saya lakukan kepada beberapa anak sekolah (terutama lulusan SMA), terdapat 15 dari 20 anak muda yang berpendapat bahwa investasi pada cryptocurrency lebih baik daripada melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.
Ini samplingnya ada berapa anak gan? 15-20 orang itu dari berapa total jumlah lulusan yang disurvey? Ini surveynya di mana saja? Selain itu, Ini anak-anak kok tau kalau crypto itu lebih baik? Kalau di daerah saya, anak-anak bahkan masih banyak yang belum tau crypto itu apa. Jelas mereka lebih memilih melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Saya rasa anak-anak yang lebih memilih crypto hanya anak-anak yang cukup paham potensi crypto dan cukup familiar dengan hal itu.

Saya kira belum bisa disimpulkan banyak anak-anak yang lebih memilih crypto kalau surveynya belum bisa mewakili generasi muda Indonesia. Agan bisa lebih spesifik menyebutkan ini untuk anak-anak di daerah mana. Mungkin ini sedikit atau banyaknya ada faktor lingkungan yang mempengaruhi. Secara umum, saya yakin anak-anak SMA tetap memilih lanjut ke universitas atau perguruan tinggi.

hero member
Activity: 1190
Merit: 599
Dan saya rasa tidak bijak menambahkan kelas investasi atau pelajaran investasi di kurikulum sekolah.
Karena tugas pelajar di sekolah itu untuk belajar ilmu yang pasti pasti dulu, bukan memberi mimpi bisa menjadi kaya dari investasi.
Yang ada setelah lulus sekolah mereka malah jadi malas bekerja dan cenderung meminta atau meminjam uang untuk berinvestasi di saham atau crypto dll.
Kalau ada pelajaran untuk mempelajari blockchain dan crypto, itu sih oke oke saja.
Saya rasa ini belum bisa diaplikasikan di kurikulum pendidikan kita karena cryptocurrency masih dianggap transaksi yang ilegal digunakan sebagai alat pembayaran. Banyak kurikulum yang harus dipelajari anak sekolah saat ini dan saya rasa pelajaran tentang cryptocurreny masih belum bisa masuk katagori sebagai kurikulum penting namun bisa ditambahkan sebagai mata peljaran tambahan atau ekstrakurikuler.

Fenomena generasi muda banyak trading cryptocurrency saat ini saya rasa karena sering fomo di sosial media TikTok, banyak yang pamer penghasilan dari cryptocurrency membuat generasi muda sangat mudah tergiur untuk mulai trading bahkan sampai berani mengambil pinjol padahal literasi tentang market dan juga pemahaman tentang koin masih minim.
full member
Activity: 868
Merit: 202


Pernah saya menjumpai remaja yang menggunakan uang sekolah yang diberikan orang tua mereka untuk mencoba terjun ke dunia cryptocurrency melalui kelas-kelas sinyal. Ditambah dengan tingginya ego masa remaja yang membuat mereka semakin menggebu-gebu untuk meraih kesuksesan yang instan. Namun bukan untung yang mereka dapat, melainkan kerugian yang membuat mereka putus asa dan akhirnya terpasa putus sekolah tanpa sepengetahuan orang tua mereka, bahka kabur dari rumah karena terlalu takut untuk berbicara. Niat hati ingin memperbaiki nasib, namun justru masa depan mereka terenggut karena minimnya literasi yang dipelajari. Pernah saya mencoba untuk memberitahu mereka bahwa untuk terjun ke dalam dunia cryptocurrency harus melakukan banyak riset dan pembelajaran, namun mereka selalu menganggap remeh dan langsung terjun tanpa ada persiapan.


biasanya anak-anak yang melakukan hal nekat seperti ini tergiur oleh  influencer yang memberikan konten investasi crypto dengan iming-iming cuan banyak jika mereka bergabung dengan grup mereka dan mengikuti sinyal mereka. salah satu contohnya sebut saja "t" yang banyak dipuja-puja anak-anak jaman sekarang, karena mereka melihat dia merupakan sosok yang revolusioner dengan mengatakan bahwa "pendidikan itu scam dan seorang bisa mencapai kebebasan finansial dengan investasi pada crypto" banyak sekali anak muda yang mengikuti kelasnya dan rela membayar uang jutaan rupiah untuk mengikuti kelas tersebut dan itu diluar dari modal mereka untuk investasi. itu baru satu influencer, masih banyak influencer crypto lainnya yang menyesatkan anak muda hanya untuk meraup cuan dari mereka.

memang itu sedikit tricky untuk mengedukasi anak muda bahwa mereka seharusnya berinvestasi ketika mereka paham apa itu pasar crypto dan bagaimana investasi yang benar dan tidak perlu mengikuti kelas-kelas dari influencer. anak muda ini seharusnya diberikan arahan bahwa mereka itu harusnya fokus pada pendidikan mereka dan tidak perlu terlalu dini sampai menggunakan uang tabungan/orang tua mereka hanya untuk kelas investasi bodong. mereka bisa mempelajari crypto dan investasi pada itu, namun tidak perlu banyak, karena fokus mereka itu adalah mengembangkan diri mereka dan pendidikan mereka, itulah yang paling penting.
hero member
Activity: 737
Merit: 551
Untuk saat ini cukup banyak generasi muda yang tertarik untuk bergabung dengan crypto salah satunya tentu saja mereka tergiurkan dengan keuntungan yang mereka lihat di sosial media. Saya pikir jika mereka tidak punya pengetahuan tentang crypto dan mau invest di crypto tentu saja itu kesalahan yang besar karena mereka belum siap kehilangan jika terjadi sesuatu pada coin yang mereka beli. Paling tidak mereka harus belajar tentang crypto dan memiliki uang sendiri untuk invest di crypto bukan meminjam dari teman untuk beli coin crypto.

Tapi yang saya kagumi anak anak yang barus lulus sma dimana mereka tertarik dengan crypto tapi bukan dalam investasi tapi melainkan berburu airdrop. Saya rasa sih itu cukup bagus karena airdrop tidak membutuhkan modal dan jika lama lama mereka berada dalam crypto untuk berburu airdrop pastinya nanti ada indikasi mereka ingin belajar dan berinvestasi dengan uang yang mereka dapatkan dari airdrop.
sr. member
Activity: 1439
Merit: 380
Bitcoin Casino Est. 2013
Bagi pemula yang meminjam uang dari pinjol untuk investasi Crypto saja sudah merupakan kesalahan awal yang sangat fatal.
Kebanyakan dari para pemula yang invest di Crypto ini adalah mereka yang hanya ingin mengikuti trend tapi malas mempelajari seluk beluknya terlebih dahulu.
Kita tidak bisa memaksakan seseorang untuk mempelajari lebih dalam tentang Crypto, itu harus timbul dari dalam dirinya sendiri.

Dan saya rasa tidak bijak menambahkan kelas investasi atau pelajaran investasi di kurikulum sekolah.
Karena tugas pelajar di sekolah itu untuk belajar ilmu yang pasti pasti dulu, bukan memberi mimpi bisa menjadi kaya dari investasi.
Yang ada setelah lulus sekolah mereka malah jadi malas bekerja dan cenderung meminta atau meminjam uang untuk berinvestasi di saham atau crypto dll.
Kalau ada pelajaran untuk mempelajari blockchain dan crypto, itu sih oke oke saja.
full member
Activity: 784
Merit: 115
Tapi sekolah bisa menyewa tenaga-tenaga ahli di bidang crypto (bukan yang mengajak investasi di crypto lho ya) sehingga kurikulum tentang crypto itu bisa berjalan dengan baik dan generasi muda bisa lebih memahami crypto lebih baik lagi.

Perumusan kurikulum itu membutuhkan pertimbangan dari para ahli, tidak semudah yang kita bayangkan. Ada berbagai elemen yang harus dilibatkan. Tenaga ahli juga saya pikir tidak sebarangan untuk bisa memberikan edukaksi secara ilmu kependidikan, mungkin memang jika melalui kegiatan webinar, seminar itu lebih mudah. Tapi jika masuk sekolah, maka tenaga ahli ini juga harus memenuhi kualifikasi tertentu, mungkin dalam fakta mereka berhasil dalam investasi crypto tapi mereka tidak memiliki bukti kualifikasi tentu saja sulit bisa masuk ke pendidikan resmi seperti Dosen atau Guru. Walau memang secara umum memang Ijazah pada suatu lulusan itu hanya tanda dia pernah melewati proses pendidikan belum bisa membuktikan mereka adalah ahli. IMO
Itu berarti mereka yang ingin menjadi pengajar di bidang crypto yang diperuntukkan untuk mengisi kurikulumnya harus disesuaikan dulu standarnya dan mendapatkan sertifikasi dari Dinas Pendidikan. Saya setuju dengan adanya kualifikasi tertentu yang diharuskan untuk masing-masing pengajar sebelum mereka bisa dimasukkan ke dalam kurikulum itu. Ini sepertinya menjadi sebuah PR untuk dinas Pendidikan untuk bisa memikirkan proses pendidikan karena bagaimanapun juga, pendidikan ini harus bisa berkembang lebih baik lagi seiring dengan perkembangan teknologi dan juga perkembangan zaman.

Mungkin jika belum bisa dimasukkan sebagai kurikulum, pendidikan crypto untuk generasi muda bisa menjadi ekstra kurikuler dimana pengajar bisa memberikan pengetahuan dasar tentang crypto.
hero member
Activity: 1778
Merit: 746
Lantas langkah apa yang cukup ideal untuk dapat memberikan edukasi kepada generasi muda bahwa tidak ada cara instan untuk menjadi kaya? Atau perlukan ditambahkan kelas investasi ke dalam kurikulum sekolah? Hal inilah yang masih menjadi pertanyaan bagi saya, karena masih banyak orang di sekitar saya yang langsung down hingga terlilit pinjaman online karena salah langkah dalam mendalami cryptocurrency.
Sesuatu yang dijalankan tanpa pengetahuan tidak akan pernah mencapai hasil yang baik karena tidak di dasari oleh kemampuan dan pengetahuan yang benar. Tidak ada cara instan untuk mendapatkan kekayaan dimanapun dan tidak terlepas di ruang crypto, kekayaan akan sebanding dengan modal dan pengetahuan yang kita miliki. Kesalahan banyak orang ingin mendapatkan kekayaan cepat dengan modal yang kecil, padahal tidak ada peluang mendapatkan semua itu dengan pemikiran yang cukup sempit. Membuat keputusan akhir dengan mengambil pinjaman untuk keterlibatan di dalam crypto justru akan menambah masalah bagi mereka.

Tanpa di sadari hal ini akan menjadi masalah dikemudian hari dan bukan cara terbaik untuk mencapai kekayaan dengan cara seperti itu. Jika bitcoin menjadi solusi terhadap kebebasan finansial maka itu harus menjadi konsep dasar bagi kita untuk mencapainya dan cara terbaik adalah terlibat secara bertanggung jawab dan konsisten secara perlahan.
jr. member
Activity: 132
Merit: 5
Saya tahu ini mengarah ke mana dan influencer mana, tapi intinya kaum muda yang baru seumuran jagung dan menganggap  merkea yang menganggap bahwa lebih memilih berinvestasi di crypto ketimbang melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi berarti telah salah menentukan jalan dan salah mengartikan kesuksesan. Memang benar sukses tidak berpatokan pada setinggi apa titel sarjana tapi bukan itu intinya. Narasi ini muncul semenjak influncer Indonesia yang A nya kenalik? apakah agan salah satunya? Grin
Sepertinya pemikiran anda terlalu pendek terhadap postingan saya ini jika berfikir demikian, di sini saya menegaskan bahwa saya tidak pernah sekalipun menjadi salah satu bagian maupun korban dari kelas kelas dan influencer. Bahkan saya tidak ada sedikitpun clue terhadap influencer “A” yang anda maksudkan. Namun perlu digaris bawahi juga, bahwa pengetahuan tidak harus juga diperoleh melalu lembaga maupun pendidikan formal.


Langkah ideal untuk mengedukasi jelas tampaknya tidak akan mudah, karena mereka terutama dalam hal ini kaum milenial yang baru tahu crypto hanya menonton vidio lalu ikut ikutan kelas berbayar seolah olah bisa membaca masa depan akan sukses secara instan maka agan hanya perlu biarkan saja.
Memang benar kita tidak memiliki keharusan untuk mengurusi jalan dan cara yang dipilih seseorang untuk mencapai kesuksesan. Karena fokus saya di sini hanya bagaimana langkah yang lebih ideal untuk “Setidaknya Mengurangi Resiko” atas kejamnya dunia investasi. Bukan hanya terbatas di crypto saja tapi dari berbagai aspek investasi.


Ini langkah yang sangat bodoh dengan menyepelekan pendidikan meskipun ingin meraih kesuksesan di investasi cryptocurrency, padahal kedua aspek ini sangat penting dan pendidikan merupakan hal dasar yang paling penting dari segalanya. Di satu sisi saya rasa pendidikan tidak menggangu proses investasi kita di cryptocurrency dan masih memiliki banyak waktu untuk bisa fokus baik di trading atau investasi, saat menganalisa market mungkin butuh waktu hanya dalam durasi beberapa jam doang dan selebihnya bisa kita gunakan untuk belajar dan fokus pada pendidikan.
Ini dia yang saya maksudkan, jadi pembelajaran untuk menambah bekal itu cukup penting dan bisa melalui banyak sumber dan kapan saja. Terlebih saya di sini mengatakan bahwa fokus utama “yang diperlukan untuk menambah persiapan dalam masuk ke dunia cryptocurrency”  seperti literasi dan pengetahuan lebih mendalam. Apalagi sekarang adalah masa dimana semua informasi bisa diakses melalui gadget.


 Jalan seseorang dalam menempuh kesuksesan berbeda beda, sehingga jika kita mengarahkan mereka ke dalam satu jurusan, maka kita sendirilah yang nantinya harus bertanggung jawab karena telah memberikan jalan tersebut. Tapi soal mengarahkan kesini kesana jelas sangat bresiko karena jika akhirnya tidak sesuai orang yang pertama disalahkan adalah agan. Apa yang saya katakan berdasarkan pengalaman di masa lalu.
Jika mengarahkan mereka untuk masuk ke suatu tujuan yang bersifat satu arah dan jelas-jelas berisiko, tentu saya akan berkata itu salah tanpa harus menunggu hasil akhir yang mereka peroleh. Tapi kalau mengarahkan kepada mereka untuk mempelajari terlebih dulu, kemudian mengarahkan apa saja yang diperlukan / dipersiapkan sebelum terjun ke dunia cryptocurrency saya rasa bukanlah sebuah kesalahan. Jadi bisa dibedakan arahan yang bermaksud menggiring dengan arahan yang bermaksud mengedukasi.



hero member
Activity: 1190
Merit: 599
Saya tahu ini mengarah ke mana dan influencer mana, tapi intinya kaum muda yang baru seumuran jagung dan menganggap  merkea yang menganggap bahwa lebih memilih berinvestasi di crypto ketimbang melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi berarti telah salah menentukan jalan dan salah mengartikan kesuksesan. Memang benar sukses tidak berpatokan pada setinggi apa titel sarjana tapi bukan itu intinya. Narasi ini muncul semenjak influncer Indonesia yang A nya kenalik? apakah agan salah satunya? Grin

Langkah ideal untuk mengedukasi jelas tampaknya tidak akan mudah, karena mereka terutama dalam hal ini kaum milenial yang baru tahu crypto hanya menonton vidio lalu ikut ikutan kelas berbayar seolah olah bisa membaca masa depan akan sukses secara instan maka agan hanya perlu biarkan saja. Jalan seseorang dalam menempuh kesuksesan berbeda beda, sehingga jika kita mengarahkan mereka ke dalam satu jurusan, maka kita sendirilah yang nantinya harus bertanggung jawab karena telah memberikan jalan tersebut.

Mngedukasi itu bagus, hanya sebatas memberikan opsi, nasehat serta meningkatkan kesadaran akan mau menjalani proses dari nol. Tapi soal mengarahkan kesini kesana jelas sangat bresiko karena jika akhirnya tidak sesuai orang yang pertama disalahkan adalah agan. Apa yang saya katakan berdasarkan pengalaman di masa lalu.

Ini langkah yang sangat bodoh dengan menyepelekan pendidikan meskipun ingin meraih kesuksesan di investasi cryptocurrency, padahal kedua aspek ini sangat penting dan pendidikan merupakan hal dasar yang paling penting dari segalanya. Di satu sisi saya rasa pendidikan tidak menggangu proses investasi kita di cryptocurrency dan masih memiliki banyak waktu untuk bisa fokus baik di trading atau investasi, saat menganalisa market mungkin butuh waktu hanya dalam durasi beberapa jam doang dan selebihnya bisa kita gunakan untuk belajar dan fokus pada pendidikan.

Saya rasa sangat miris dengan salah satu influencer ini yang menganggap sepele bahkan enteng dengan pendidikan, padahal memiliki pengatahuan yang bagus bisa mengatur dengan baik tentang menajemen keungan saat mendapatkan keuntungan yang besar di cryptocurrency tanpa harus meninggalkan pendidikan apalagi yang masih posisi di sekolah mengag atas.
sr. member
Activity: 1204
Merit: 486
Lantas langkah apa yang cukup ideal untuk dapat memberikan edukasi kepada generasi muda bahwa tidak ada cara instan untuk menjadi kaya? Atau perlukan ditambahkan kelas investasi ke dalam kurikulum sekolah? Hal inilah yang masih menjadi pertanyaan bagi saya, karena masih banyak orang di sekitar saya yang langsung down hingga terlilit pinjaman online karena salah langkah dalam mendalami cryptocurrency.
Saya tahu ini mengarah ke mana dan influencer mana, tapi intinya kaum muda yang baru seumuran jagung dan menganggap  merkea yang menganggap bahwa lebih memilih berinvestasi di crypto ketimbang melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi berarti telah salah menentukan jalan dan salah mengartikan kesuksesan. Memang benar sukses tidak berpatokan pada setinggi apa titel sarjana tapi bukan itu intinya. Narasi ini muncul semenjak influncer Indonesia yang A nya kenalik? apakah agan salah satunya? Grin

Langkah ideal untuk mengedukasi jelas tampaknya tidak akan mudah, karena mereka terutama dalam hal ini kaum milenial yang baru tahu crypto hanya menonton vidio lalu ikut ikutan kelas berbayar seolah olah bisa membaca masa depan akan sukses secara instan maka agan hanya perlu biarkan saja. Jalan seseorang dalam menempuh kesuksesan berbeda beda, sehingga jika kita mengarahkan mereka ke dalam satu jurusan, maka kita sendirilah yang nantinya harus bertanggung jawab karena telah memberikan jalan tersebut.

Mngedukasi itu bagus, hanya sebatas memberikan opsi, nasehat serta meningkatkan kesadaran akan mau menjalani proses dari nol. Tapi soal mengarahkan kesini kesana jelas sangat bresiko karena jika akhirnya tidak sesuai orang yang pertama disalahkan adalah agan. Apa yang saya katakan berdasarkan pengalaman di masa lalu.
jr. member
Activity: 132
Merit: 5
Berdasarkan hasil survei yang coba saya lakukan kepada beberapa anak sekolah (terutama lulusan SMA), terdapat 15 dari 20 anak muda yang berpendapat bahwa investasi pada cryptocurrency lebih baik daripada melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

Terus terang ada satu hal yang membuat penasaran mengenai bagaimana survey itu agan lakukan. Apakah cakupan survey-nya luas, dalam artian dilakukan di beberapa wilayah, atau cuma didaerah tertentu saja ? Dan berapa banyak orang yang mengikuti survey tersebut, sehingga agan bisa menarik kesimpulan bahwa "generasi muda yang terjun ke dunia Crypto tanpa berbekal literasi" ?

Jadi kebetulan saya bukanlah orang yang bekerja di 1 kota saja, dan survei yang saya lakukan bermula ketika nongkrong di cafe - cafe daerah saya ditugaskan. Dimana dalam beberapa tongkrongan tersebut hampir selalu ada orang yang bermain cryptocurrency terutama usia baru lulus sekolah atau bahkan anak sma yang sedang bolos sekolah. Dan di situ sudah saya jelaskan dengan perbandingan bahwa sekitar 15 dari 20 anak, memang bukan jumlah pastinya, karena dalam suatu obrolan di tongkrongan biasanya terdapat lebih dari 3 orang bahkan bisa juga kurang. Dan ini bukanlah survei pasti yang dibuat untuk sebuah penelitian atau riset, namun ini adalah survei berdasarkan apa yang pernah saya dengar dan alami.

Mungkin karena saya termasuk orang yang terkadang suka tertarik dengan obrolan seputar crypto, sehingga setiap saya mengetahui ada yang membahas cryptocurrency saya langsung bertanya kepada mereka (kepo). Dari situlah saya mengetahui informasi yang akhirnya saya tuangkan dalam postingan ini. Terutama waktu dulu awal adanya program referral dari Tokocrypto lumayan banyak dan sering saya temui anak anak sekolah yang nongkrong membahas ini.

Dan di sini saya tidak mengatakan bahwa semua generasi muda tidak memiliki literasi, namun dsini saya memutuskan untuk membuka sebuah diskusi terkait bagaimana pendapat rekan rekan di forum ini yang berfokus terhadap “Generasi Muda yang Ingin Terjun kedalam Cryptocurrency tanpa literasi”. Karena seperti yang sudah pernah dibahas oleh rekan kita di sini :
https://bitcointalksearch.org/topic/bitcoin-sebagai-hadiah-5494685
Dimana di situ dijelaskan bahkan ada juga yang sudah diberikan bekal pengetahuan sejak dini.

Sedangkan untuk kasus - kasus seperti uang sekolah dipakai, kabur dari rumah, dan sejenisnya. Kebetulan ada beberapa teman dan adik teman saya yang mengalami hal itu.
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Berdasarkan hasil survei yang coba saya lakukan kepada beberapa anak sekolah (terutama lulusan SMA), terdapat 15 dari 20 anak muda yang berpendapat bahwa investasi pada cryptocurrency lebih baik daripada melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

Terus terang ada satu hal yang membuat penasaran mengenai bagaimana survey itu agan lakukan. Apakah cakupan survey-nya luas, dalam artian dilakukan di beberapa wilayah, atau cuma didaerah tertentu saja ? Dan berapa banyak orang yang mengikuti survey tersebut, sehingga agan bisa menarik kesimpulan bahwa "generasi muda yang terjun ke dunia Crypto tanpa berbekal literasi" ?
hero member
Activity: 1400
Merit: 770
Tapi sekolah bisa menyewa tenaga-tenaga ahli di bidang crypto (bukan yang mengajak investasi di crypto lho ya) sehingga kurikulum tentang crypto itu bisa berjalan dengan baik dan generasi muda bisa lebih memahami crypto lebih baik lagi.

Perumusan kurikulum itu membutuhkan pertimbangan dari para ahli, tidak semudah yang kita bayangkan. Ada berbagai elemen yang harus dilibatkan. Tenaga ahli juga saya pikir tidak sebarangan untuk bisa memberikan edukaksi secara ilmu kependidikan, mungkin memang jika melalui kegiatan webinar, seminar itu lebih mudah. Tapi jika masuk sekolah, maka tenaga ahli ini juga harus memenuhi kualifikasi tertentu, mungkin dalam fakta mereka berhasil dalam investasi crypto tapi mereka tidak memiliki bukti kualifikasi tentu saja sulit bisa masuk ke pendidikan resmi seperti Dosen atau Guru. Walau memang secara umum memang Ijazah pada suatu lulusan itu hanya tanda dia pernah melewati proses pendidikan belum bisa membuktikan mereka adalah ahli. IMO
full member
Activity: 784
Merit: 115
Sebenarnya minat generasi muda terhadap crypto sudah bagus tapi sayangnya, hal itu tidak diiringi dengan kemauan untuk mempelajari apa yang diperlukan. Mereka yang melihat video dari influencer yang mengatakan bahwa beli koin ini pasti akan gacor akan sulit untuk mendapatkan keuntungan apalagi untuk mereka yang mengikuti kelas sinyal trading. Yang perlu ditekankan disini adalah tidak ada cara cepat untuk menjadi kaya (kecuali ngepet hahaha). Mereka harus sadar bahwa semuanya butuh proses dan pembelajaran untuk bisa mendapatkan keuntungan dari crypto.

Membuat kurikulum khusus tentang crypto bisa dilakukan di setiap sekolah. Tapi masalahnya adalah tidak banyak guru-guru yang sudah sadar dan sudah mempelajari crypto sehingga ini akan menjadi sebuah masalah untuk para guru-guru dalam menerangkannya. Tapi sekolah bisa menyewa tenaga-tenaga ahli di bidang crypto (bukan yang mengajak investasi di crypto lho ya) sehingga kurikulum tentang crypto itu bisa berjalan dengan baik dan generasi muda bisa lebih memahami crypto lebih baik lagi.

Yang lebih dikhawatirkan lagi adalah generasi muda ini mengenal crypto dari situs perjudian karena saya sempat melihat beberapa influencer yang memberikan live video saat mereka bermain judi.
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
Kasus yang dihadapi OP pada surveinya adalah terjadi pada anak-anak usia sekolah atau yang sekira baru lulus SMA yang biasanya pada usia tersebut memang umumnya masih labil dalam membuat keputusan apalagi terkait finansial.
Memang masih butuh bimbingan dari gurunya sebelum mereka lulus, artinya tenaga pengajar/guru memang sangat dibutuhkan di bidang ini untuk membentuk anak-anak muda supaya punya wawasan untuk membuka lowongan atau kerja di bidang blockchain.

Sepakat dengan pendapat agan, semoga semakin banyak kelas atau sekolah yang mau memberikan minimal satu mata pelajaran tentang investasi terutama di bidang trading dan crypto kedalam kurikulum mereka. Sehingga negara kita tidak tertinggal dan bisa mengimbangi perkembangan jaman serta bisa mengurangi jumlah generasi muda yang terjatuh secara awam dan meminimalisir penipuan berkedok investasi palsu.
Pelajaran di bidang investasi itu ada di SMA dulu, tapi masih umum dan hanya sekilas dipelajari di mata pelajaran IPS atau ekonomi, sedangkan crypto, mungkin tidak ada, karena tenaga pengajarnya saja masih belum paham soal itu.
Pages:
Jump to: