kemarin baca artikel tentang penerapan blockchain untuk database pajak indonesia, bahkan mereka claim sudah mulai menggunakannya koordinasi dengai assosiasi blockchain indonesia. namun ada beberapa pertanyaan dimana jika semua bersifat transparan, lantas dimana letak privasi usernya, lumayan repot jika satu dunia bisa dengan gampang melacak semua transaksi kita secara detil.
Mungkin tujuan instansi pajak dengan konsentrasi ke transparansinya adalah untuk melacak juga wajib pajaknya dan memastikan bahwa rakyatnya telah taat pajak dan dapat memonitor Wajib pajak yang nunggak, ane rasa pemakaian teknologi blockchain oleh kantor pajak tepat 
Topic: [Edukasi] Peranan Teknologi Blockchain Untuk Database - page 3. (Read 910 times)
Dari kesimpulan edukasi tersebut saya sepakat blockchain yang terbaik, tapi sepertinya pemerintah Indonesia sendiri belum mau menggunakannya untuk lembaga keuangan negara padahal akan lebih baik jika melibatkan teknologi blockchain.
saya pernah membaca berita, (5 Bank Besar di Indonesia) bakal menerapkan Blockchain, termasuk BRI sebagai bank yang lebih cenderung kepada ekonomi kelas bawah dan menengah,
jika kondisi ini berjalan sesuai rencana,maka akan menjadi suatu kemajuan pada perbankan ditanah air terutama menyangkut dengan money virtual.
Indonesia juga menggunakan Teknologi BLOCKCHAIN untuk keamanan, semoga Indonesia bisa memajukan BLOCKCHAIN di negara kita buat kemajuan yang lebih baik
Mekanisme redundansi database tradisional biasanya memiliki database master dan beberapa basis data slave. Database master biasanya berjalan pada mesin konfigurasi tinggi yang sangat mahal, dan kemudian beberapa database slave menyinkronkan data dari database master.
Jika ada masalah dengan basis data primer, database sekunder akan sementara naik ke basis data primer, dan basis data primer akan dipulihkan. Setelah pemulihan berhasil, Anda mungkin perlu beralih ke basis data primer asli. Sebagaimana diketahui publik, arsitektur teknis ini sangat kompleks dan sulit dikonfigurasi, Setelah masalah muncul, penanganan yang benar tidak mudah.
Tetapi jika itu adalah blockchain, dengan asumsi kita memiliki sepuluh node, hanya perlu menjalankan pada sepuluh komputer biasa yang berbeda sehingga berkomunikasi satu sama lain. Jika satu atau dua node bermasalah, yang lainnya tidak akan berpengaruh.
penyimpanan data dan tingkat pemrosesan data Blockchain memang tidak membawa inovasi yang lebih besar, namun hal itu dapat di kembang lagi melaui "kontrak pintar" yang dimana program komputer yang berjalan pada buku yang dapat direproduksi, dibagikan, dan dapat memproses informasi, menerima, menyimpan, dan mengirim nilai.
Jika ada masalah dengan basis data primer, database sekunder akan sementara naik ke basis data primer, dan basis data primer akan dipulihkan. Setelah pemulihan berhasil, Anda mungkin perlu beralih ke basis data primer asli. Sebagaimana diketahui publik, arsitektur teknis ini sangat kompleks dan sulit dikonfigurasi, Setelah masalah muncul, penanganan yang benar tidak mudah.
Tetapi jika itu adalah blockchain, dengan asumsi kita memiliki sepuluh node, hanya perlu menjalankan pada sepuluh komputer biasa yang berbeda sehingga berkomunikasi satu sama lain. Jika satu atau dua node bermasalah, yang lainnya tidak akan berpengaruh.
penyimpanan data dan tingkat pemrosesan data Blockchain memang tidak membawa inovasi yang lebih besar, namun hal itu dapat di kembang lagi melaui "kontrak pintar" yang dimana program komputer yang berjalan pada buku yang dapat direproduksi, dibagikan, dan dapat memproses informasi, menerima, menyimpan, dan mengirim nilai.
Ane quote secukupnya aja, karena permasalahan ini yang jadi sorotan ane. Kalau dilihat dari asumsinya, teknologi Blockchain lebih unggul dari proses penanganannya apabila mengalami masalah. Tetapi, Apakah blockchain memiliki kelemahan yang tidak dimiliki oleh database tradisional yang rata-rata digunakan oleh lembaga-lembaga yang agan jelaskan diatas?
Peranan yang paling terasa memang di dunia perbankan. Setelah memakai sistem blockchain untuk transfer dari negara yang satu ke negara yang lain itu sangat cepat karenanya sudah memakai sistem itu
benar gan, tidak dapat di pungkiri bahwa sebenarnya kehadiran blockchain saat ini adalah langkah yang tepat karena menjawab kebutuhan pencatatan data transaksi terutama menyangkut dengan money crypto, dan penggunaan bitcoin sngat sessuai dengan penerapan money crypto yang sedang berkembang saat ini.
Saya sangat mengagumi sistem BlockChain perkembangan nya, namun perkembangan BlockChain dirasa lambat ,mungkin karena Tidak semua negara mendukung sistem Blockchain ini, Saya membayangkan jika sistem blockchain di terapkan di indonesia , akan sangat banyak perubahan untuk ekonomi indonesia, Transfer uang lebih cepat , transfer antar negara lebih cepat , Koin nya bisa di perdagangkan juga ... akan banyak sekali yang memungkinkan untuk menaikan taraf hidup , dan sedikit demi sedikit memberantas kemiskinan juga.
Sepertinya lambat ini karena memerlukan beberapa penyesuaian, karena semua masyarakat maupun suatu organisasi, perusahan belum mengenal begitu dalam mengenai blockchain dan apa dampak ataupun benefitnya bagi aktifitasmya apabila diterapkan BLOCKCHAIN
Transparan, Privasi, dan Aman
Di dunia nyata Negara, bank, lembaga keuangan, dan perusahaan besar telah mengumpulkan kredit melalui beberapa cara. Setiap orang menaruh uang di bank tanpa takut dicuri. Semua orang secara alami percaya bahwa bank itu sendiri memiliki sejumlah administrator basis data tepercaya, pengembang, dan beberapa proses manajemen yang aman, yang semuanya adalah bagian untuk memastikan keamanan data.
Akan tetapi semua lembaga diatas tersebut masih menggunakan Database tradisional yang memerlukan hak akses tertentu untuk mengelola (database terpusat contohnya SQL dan NoSQL tradisional karena dikontrol oleh satu entitas) , yang berarti data tersebut harus bergantung pada manajemen dan manipulasi manusia. benar g ? Setelah hak akses ditutup-tutupi atau administrator melakukan kejahatan, data akan menghadapi bahaya besar dan bahkan memiliki kemungkinan dirusak oleh orang yang tidak bertangung jawab.
Mekanisme redundansi database tradisional biasanya memiliki database master dan beberapa basis data slave. Database master biasanya berjalan pada mesin konfigurasi tinggi yang sangat mahal, dan kemudian beberapa database slave menyinkronkan data dari database master.
Jika ada masalah dengan basis data primer, database sekunder akan sementara naik ke basis data primer, dan basis data primer akan dipulihkan. Setelah pemulihan berhasil, Anda mungkin perlu beralih ke basis data primer asli. Sebagaimana diketahui publik, arsitektur teknis ini sangat kompleks dan sulit dikonfigurasi, Setelah masalah muncul, penanganan yang benar tidak mudah.
Tetapi jika itu adalah blockchain, dengan asumsi kita memiliki sepuluh node, hanya perlu menjalankan pada sepuluh komputer biasa yang berbeda sehingga berkomunikasi satu sama lain. Jika satu atau dua node bermasalah, yang lainnya tidak akan berpengaruh.
penyimpanan data dan tingkat pemrosesan data Blockchain memang tidak membawa inovasi yang lebih besar, namun hal itu dapat di kembang lagi melaui "kontrak pintar" yang dimana program komputer yang berjalan pada buku yang dapat direproduksi, dibagikan, dan dapat memproses informasi, menerima, menyimpan, dan mengirim nilai.
Kesimpulan
Masih banyak perbandingan antara blockchain dan database reguler Jika Anda membabi buta terhadap desas-desus yang relevan, Anda tidak dapat membuat penilaian yang obyektif dan adil. Orang-orang akan lebih memiliki privasi data yang transparan daripada hanya rasa ingin tahu. oleh karena itu blockchain adalah Pilihan terbaik
Akan tetapi semua lembaga diatas tersebut masih menggunakan Database tradisional yang memerlukan hak akses tertentu untuk mengelola (database terpusat contohnya SQL dan NoSQL tradisional karena dikontrol oleh satu entitas) , yang berarti data tersebut harus bergantung pada manajemen dan manipulasi manusia. benar g ? Setelah hak akses ditutup-tutupi atau administrator melakukan kejahatan, data akan menghadapi bahaya besar dan bahkan memiliki kemungkinan dirusak oleh orang yang tidak bertangung jawab.
Mekanisme redundansi database tradisional biasanya memiliki database master dan beberapa basis data slave. Database master biasanya berjalan pada mesin konfigurasi tinggi yang sangat mahal, dan kemudian beberapa database slave menyinkronkan data dari database master.
Jika ada masalah dengan basis data primer, database sekunder akan sementara naik ke basis data primer, dan basis data primer akan dipulihkan. Setelah pemulihan berhasil, Anda mungkin perlu beralih ke basis data primer asli. Sebagaimana diketahui publik, arsitektur teknis ini sangat kompleks dan sulit dikonfigurasi, Setelah masalah muncul, penanganan yang benar tidak mudah.
Tetapi jika itu adalah blockchain, dengan asumsi kita memiliki sepuluh node, hanya perlu menjalankan pada sepuluh komputer biasa yang berbeda sehingga berkomunikasi satu sama lain. Jika satu atau dua node bermasalah, yang lainnya tidak akan berpengaruh.
penyimpanan data dan tingkat pemrosesan data Blockchain memang tidak membawa inovasi yang lebih besar, namun hal itu dapat di kembang lagi melaui "kontrak pintar" yang dimana program komputer yang berjalan pada buku yang dapat direproduksi, dibagikan, dan dapat memproses informasi, menerima, menyimpan, dan mengirim nilai.
Kesimpulan
Masih banyak perbandingan antara blockchain dan database reguler Jika Anda membabi buta terhadap desas-desus yang relevan, Anda tidak dapat membuat penilaian yang obyektif dan adil. Orang-orang akan lebih memiliki privasi data yang transparan daripada hanya rasa ingin tahu. oleh karena itu blockchain adalah Pilihan terbaik
Thank you
spoiler
[1]
BLOCKCHAIN
Transparan, Privasi, dan Aman
Maaf gan tapi untuk hal transparan saya tidak setuju, Yang transparan hanyalah transaksi kita, So, jika suatu saat wallet kita di hack, dan saldo kita dicuri si Hacker, apa kita bisa lacak dan tahu keberadaan dia dimana? sedangkan yang kita tahu hanyalah Address wallet dia yang hanya berupa bilangan hexadecimal? dan dapat dibuat dengan sangat mudah berkali-kali. Apakah ini di kategorikan Aman? Tentu tidak. Berbeda dengan real money di dunia nyata, jika kita punya akun bank, saldo kita dicuri tentu kita bisa lacak dengan mengandalkan database tradisional yang agan bilang tadi, nama dia, alamat, tempat dia buat rekening.
Di dunia cyber No system is safe.
Teknologi database blockchain masih banyak kekurangan dan perlu dikembangkan lagi meski tingkat privasi saya akui bagus, Kenapa sayang bilang bagus? karena di jaman now ini bitcoin, dan teknologi blockchain bahkan menjadi senjata empuk para penjahat agar tidak terlacak dan terdeteksi karena sifat privasinya yang sangat bagus. Contohnya sekarang banyak jual beli narkoba online, senjata illegal, prostitusi online menggunakan bitcoin/teknologi blockchain ini untuk menghilang kan jejak. Agan bisa check di deep web jika tidak percaya
Transparan, Privasi, dan Aman
Maaf gan tapi untuk hal transparan saya tidak setuju, Yang transparan hanyalah transaksi kita, So, jika suatu saat wallet kita di hack, dan saldo kita dicuri si Hacker, apa kita bisa lacak dan tahu keberadaan dia dimana? sedangkan yang kita tahu hanyalah Address wallet dia yang hanya berupa bilangan hexadecimal? dan dapat dibuat dengan sangat mudah berkali-kali. Apakah ini di kategorikan Aman? Tentu tidak. Berbeda dengan real money di dunia nyata, jika kita punya akun bank, saldo kita dicuri tentu kita bisa lacak dengan mengandalkan database tradisional yang agan bilang tadi, nama dia, alamat, tempat dia buat rekening.
Di dunia cyber No system is safe.
Teknologi database blockchain masih banyak kekurangan dan perlu dikembangkan lagi meski tingkat privasi saya akui bagus, Kenapa sayang bilang bagus? karena di jaman now ini bitcoin, dan teknologi blockchain bahkan menjadi senjata empuk para penjahat agar tidak terlacak dan terdeteksi karena sifat privasinya yang sangat bagus. Contohnya sekarang banyak jual beli narkoba online, senjata illegal, prostitusi online menggunakan bitcoin/teknologi blockchain ini untuk menghilang kan jejak. Agan bisa check di deep web jika tidak percaya
Maka dari di perlukan perkembangan yang lebih Luas , seperti menggunakan "Smartcontract" . jangan hanya baca judul nya saja tapi pahami isi dari thread saya keseluruhan.
Sebagai contohnya Teknologi blockchain digunakan sebegai database Sekolah atau universitas . dalam membuat nilai maka akan di tamplkan nilai beserta alamat unik yang di pegang Siswa dengan menampilkan secara umum tanpa ada orang lain yang mengetahui nilai itu milik siapa. tapi, pihak terkaitan dari sekolah mempunyai data dari semua siswa
Dengan data yang transparan ini, ada pertanyaan mendasar yang ingin saya temukan jawaban nya gan. Apakah tidak menutup kemungkinan bahwa informasi yang tercatat dalam teknologi blockchain ini akan disalahgunakan oleh beberapa pihak karena unsur kepentingan?
Data yang yang menggunakan teknologi blockchain tidak dapat di rubah. oleh karna itu data yang ada di blockchain tidak bisa di salah gunakan ole orang lain karna setiap memiliki hak masing yang berjalan di node tanpa campur tangan manusia. Namun kekurangan yang ada di blockchain masih harus di benahi ke depannya
Sebagai contohnya saja Sebuah Token yang mengalami pembakaran, maka token tersebut tidak bisa digunakan lagi oleh siapapun
[2]
Kalo menurut ane penekanannya lebih pada fitur desentralisasi pada blockchain itu sendiri, sehingga tidak memerlukan pihak ketiga (yang biasanya tersentralisasi) seperti bank untuk melakukan validasi transaksi. Namun tentunya database sentral tetap memiliki kelebihan yaitu pada kecepatan proses transaksi. Saat ini blockchain belum mampu untuk memproses transaksi secepat visa.
Pernah Mendengar Ripple (Xrp) ? Crypto ini dapat memrosesan 50.000 transaksi per detik dan terus di tingkatkan setiap harinya dan kenyataannya Visa hanya dapat memrosesan 24.000 transaksi per detik. Dikabarkan bahwa Ripple (Xrp) telah diadobsi oleh sektor keuangan internasional dan Pada awal 2018, MercuryFX perusahaan pertukaran mata uang internasional dan perusahaan IDT yang merupakan perusahaan telekomunikasi telah bergabung ke dalam jaringan Ripple.
Teknologi blackchain bisa dipakai untuk database untuk universitas dan sekolah.Untuk menyimpan nilai dan alamat mahasiswa atau siswa.Orang lain tidak bisa mengetahui nilai yang disimpan tersebut.
di era teknologi sekarang ini yang semakin hari semakin canggih dan blockchain sangat berfungsi untuk minyimpan data data transaksi di setiap detik nya apalgi untuk perusahan perbankan sangat cocok menggunakan teknologi blockchain
Dari kesimpulan edukasi tersebut saya sepakat blockchain yang terbaik, tapi sepertinya pemerintah Indonesia sendiri belum mau menggunakannya untuk lembaga keuangan negara padahal akan lebih baik jika melibatkan teknologi blockchain.
saya pernah membaca berita, (5 Bank Besar di Indonesia) bakal menerapkan Blockchain, termasuk BRI sebagai bank yang lebih cenderung kepada ekonomi kelas bawah dan menengah,
jika kondisi ini berjalan sesuai rencana,maka akan menjadi suatu kemajuan pada perbankan ditanah air terutama menyangkut dengan money virtual.
Saya sangat mengagumi sistem BlockChain perkembangan nya, namun perkembangan BlockChain dirasa lambat ,mungkin karena Tidak semua negara mendukung sistem Blockchain ini, Saya membayangkan jika sistem blockchain di terapkan di indonesia , akan sangat banyak perubahan untuk ekonomi indonesia, Transfer uang lebih cepat , transfer antar negara lebih cepat , Koin nya bisa di perdagangkan juga ... akan banyak sekali yang memungkinkan untuk menaikan taraf hidup , dan sedikit demi sedikit memberantas kemiskinan juga.
Cepat atau lambat system perbankan akan mengadopsi tekhnologi ini sangat disayangkan bank konvensional di indonesia nampak masih enggan dan belum tertarik menggunakan nya kecuali BCA yang sudah menyatakan akan mengadopsi tekhnologi blockchain, Presiden Direktur Bank Central Asia, Jahja Setiaatmadja menyebut bahwa menggunakan blockchain merupakan sebuah keharusan yang tak terhindarkan lagi.
Presdir BCA nampaknya sudah think forward dalam hal teknologi, teknologi blockchain memang sebenarnya sangat diperlukan oleh dunia perbankan mengingat persaingan dunia digital sangat ketat apalagi dengan hadirnya fintech yang sudah merambah dan langkah mereka BCA memang sangat tepat
berbicara tentang peranan teknologi blockchain untuk data base sangat menarik, dimana dapat membuat proses transaksi menjadi transparan dan efektif, kemudian dapat menutupi celah potensi kecurangan sebagaimana yang marak terjadi di negara kita ini, saya mendukung bila negara ini menggunakan Teknologi ini untuk dapat mengontrol transaksi semua pihak khususnya bidang perpajakan yang menjadi salah sumber pendapatan negara.
kemarin baca artikel tentang penerapan blockchain untuk database pajak indonesia, bahkan mereka claim sudah mulai menggunakannya koordinasi dengai assosiasi blockchain indonesia. namun ada beberapa pertanyaan dimana jika semua bersifat transparan, lantas dimana letak privasi usernya, lumayan repot jika satu dunia bisa dengan gampang melacak semua transaksi kita secara detil.
Sebagai negara yang sangat luas, Indonesia menghadapi dua tantangan utama di tengah berkembang pesatnya ekonomi dan pembangunan nasional, yaitu mendesaknya keberadaan infrastruktur yang terpadu dan kredibilitas tata kelola berbagai sektor. Kurangnya infrastruktur usaha, tingginya kasus korupsi di banyak sektor dan masih kerap ditemuinya kesalahan manusia (human error) dalam pengelolaan data – baik di sektor pemerintahan maupun swasta – adalah faktor-faktor yang turut membentuk reputasi Indonesia di mata masyarakat global.
Terkait pengelolaan data, kendala untuk mewujudkan akurasi terletak pada pendekatan sentralistik dari sistem berbasis internet yang dibangun. Sistem perangkat lunak yang pada dasarnya dirancang untuk mengirim data dari satu pihak ke pihak lainnya, membutuhkan satu server terpusat sebagai penerbit dan pengelola data. Ketika terjadi gangguan pada server, website tidak bisa diakses dan otomatis pengguna tidak dapat menggunakan layanan secara optimal
Terkait pengelolaan data, kendala untuk mewujudkan akurasi terletak pada pendekatan sentralistik dari sistem berbasis internet yang dibangun. Sistem perangkat lunak yang pada dasarnya dirancang untuk mengirim data dari satu pihak ke pihak lainnya, membutuhkan satu server terpusat sebagai penerbit dan pengelola data. Ketika terjadi gangguan pada server, website tidak bisa diakses dan otomatis pengguna tidak dapat menggunakan layanan secara optimal
Cepat atau lambat system perbankan akan mengadopsi tekhnologi ini sangat disayangkan bank konvensional di indonesia nampak masih enggan dan belum tertarik menggunakan nya kecuali BCA yang sudah menyatakan akan mengadopsi tekhnologi blockchain, Presiden Direktur Bank Central Asia, Jahja Setiaatmadja menyebut bahwa menggunakan blockchain merupakan sebuah keharusan yang tak terhindarkan lagi.
kehadiran blockchain saat ini tidak dapat dipungkiri, karena blockchain adalah jawaban dari kebutuhan publik untuk mengimbangi pencatatan money crypto yang semakin mengalami peningkatan. saya setuju dengan agan, bahwa penggunaan database saat ini dinilai sudah kurang tepat,karena terdapat banyak kekurangan terutama jika dipergunakan sebagai komponen pencatatan data transaksi money crypto.
Blockchain memang teknologi yang sangat canggih untuk cryptocurrency/uang digital, namun perlu diingat satu hal, blockchain ini sifatnya privasi namun tidak ada identitas kuat pemakainya yang berimbas blockchain digunakan untuk transaksi barang2 yang berbau negatif seperti, perdagangan manusia, narkoba, senjata, dll. nah bagi ane sisi negatif blockchain masih banyak dan harus dibenahi lagi.
Iya gan sangat di sayangkan jika di gunakan untuk transaksi-transaksi negatif, saya sependapat dengan agan kalau blockchain harus dibenah lagi agar bisa memunculkan data-data sipelaku transaksi-transaksi negatif, dengan demikian salah satu trend negatif cryptocurrency dapat di tepis. Dan harapan saya pemerintah dapat melegalkan crypto dengan blockchain sebagai layanan keamanan.
Tidak diragukan lagi bahwa teknologi Blockchain adalah yang terbaik saat ini. Dengan blockchain sebuah transaksi lebih cepat/menghemat waktu, praktis tanpa melibatkan pihak ketiga seperti bank, transparansi dalam arti setiap orang bisa (hanya) melihat transaksi nya (hak akses tetap dipakai oleh user/pemegang private key) dan aman tanpa bisa dirubah transaksinya.
Dengan kemajuan teknologi yang begitu cepat, saya rasa cepat atau lambat mereka pasti akan beralih dengan sendirinya menggunakan sistem blockchain.
Bener gan saya juga setuju seperti iru,kalou kita tidak perlu repot_repot untuk memaksa mereka mengunakan tehnologi blokchain,,karena kalou menurut saya tu salah besar percuma saja mereka percaya tanpa mengunakan jadi lebih baik biar lah mereka pahami sendiri tentang kemajuan tehnologi blokchain untuk mereka karena lambat laut semua juga akan terpegaruhi mereka semakin dunia cangih dan perkembangan semakin bertambah.
Jump to: