Pages:
Author

Topic: Fenomena BISNIS DITUTUP[Diskusi] - page 2. (Read 538 times)

member
Activity: 113
Merit: 22
November 24, 2023, 03:55:25 PM
#26
Pelaku usaha saat ini harus mampu beradaptasi sesuai perkembangan zaman. Selain itu semuanya bisa dianggap sebagai pelengkap dalam menurunnya omset mereka, katakanlan keadaan seperti Inflasi sekarang. Secara pribadi saya melihat hal tersebut adalah indikator utama dalam semua keluh kesah pelaku usaha. Disisi lain para pelaku usaha Offline harus belajar bagaimana menjajaki usahanya secara Online, supaya mampu bersaing dan mencapai target yang di tetapkan. Namun disinilah letak tantangan sebenarnya, mereka harus terlibat aktif dan harus mau belajar menguasai ilmu baru seperti memahami algoritma pasar online. Sebab jika tidak maka mereka harus menutup usahanya.
Saya setuju dengan pendapat agan memang sudah seharusnya seperti itu, pelaku usaha perlu beradaptasi dengan perkembangan zaman, jika tidak mungkin risiko penutupan usaha akan semakin meningkat.

Pada akhirnya tantangan yang jauh lebih besar akibat fenomena semacam ini adalah arah kebijakan pemerintah dalam menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok, yang menjadi acuan mata barang lainnya ikut naik apabila salah satu kebutuhan pokok naik.
Memang betul juga sih gan, pemerintah harus lebih bijak dalam menjaga harga kebutuhan pokok karena bisa mempengaruhi harga barang lainnya dan kebijakan pemerintah lah yang membuat perekonomian dapat stabil.
legendary
Activity: 2226
Merit: 1086
Free Bitcoins Every Hour!
November 24, 2023, 03:49:17 PM
#25
Beberapa usaha yang  tutup menurut saya disebabkan oleh dua faktor :
Pertama, perubahan perilaku konsumen modern  dengan lebih memilih belanja melalui e-commerce atau perniagaan elektronik (Sekarang apa-apa belinya online, barang kecil aja belinya online) .
Kedua, penurunan daya beli masyarakat imbas keadaan ekonomi global menururn, hal ini mengakibatkan kemampuan belanja masyarakat menjadi berkurang.
- Memang dengan semakin banyaknya e-commerce dan semakin mudahnya jual-beli online, ada pergeseran kebiasaan dalam masyarakat. Dulu orang-orang berbelanja ke toko-toko yang ada di sekitar mereka, sekarang mulai beralih berbelanja lewat online shop. Alasannya jelas karena harga-harga di toko online shop lebih kompetitif dan pilihannya variatif. Toko-toko yang ada di sekitar kita melihat ini pun mulai beralih fokus, yang tadinya fokus ke penjualan real tapi saat ini beralih ke penjualan online. Akhirnya baik pemilik toko dan konsumen, dua-duanya beralih ke sistem online. Dengan sistem online, toko real sudah tidak menjadi prioritas. Sehingga ada yang jalan ala kadarnya, ada juga yang tutup permanen.

- Daya beli menurun karena adanya goncangan ekonomi. Mulai dari tahun-tahun Covid kemaren, banyak orang yang kehilangan pekerjaan. Para pebisnis pun banyak yang tutup usahanya. Akhirnya banyak orang yang mulai membatasi pengeluarannya karena income yang didapat mengalami penurunan drastis. Apalagi saat ini hampir semua barang-barang mengalami kenaikan cukup signifikan. Sehingga orang-orang membuat skala prioritas untuk rutinitas belanja mereka.

Kesimpulannya tempat usaha itu bukan benar-benar tutup , tapi mereka hanya mengikuti zaman dan merubah strategi untuk banyak menggunakan usaha online.
Ada yang memang tutup permanen (bisnisnya tutup total) tapi ada juga yang beralih ke online shop. Dengan adanya perubahan style belanja dan daya beli menurun, mau tidak mau pemilik toko harus mengambil keputusan untuk mencari jalan keluar. Yang memilih tutup total, mungkin karena sudah tidak melihat peluang bisnisnya bisa survive. Sedangkan yang beralih ke online, mungkin merasa sistem online jauh lebih efektif dan efisien untuk saat ini.

sr. member
Activity: 2338
Merit: 365
November 24, 2023, 11:57:35 AM
#24
aat ini banyak bisnis ditutup disebabkan oleh daya jual sangat menurun, setelah pandemi malah merosot semua daya beli akibat dipengaruhi oleh online shope, kebiasaan belanja online saat pandemi sampai saat ini semua masyarakat sudah merasakan bagaimana sistem online, belanja online lebih murah dan masyarakat kelas bawah juga sudah mulai mengaplikasikannya. Kalau rumah makan dan warung kopi juga sudah mulai terasa kalau warung kopi disebabkan masyarakat banyak yang mendapatkan pekerjaan sehingga lebih menikmati di rumah akibat tidak ada uang, karna dengan keluar perorang minimal menghabiskan uangnya rp 15000, sangat terasa semua bisnis dalam tahun ini

menurun nya daya beli masyarakat saat ini merupakan hal yang alami, harga kebutuhan pokok yang terus naik membuat orang2 lebih mengutamakan memenuhi kebutuhan pokok keluarga mereka terlebih dahulu ketimbang jajan di luar, wajar jika orang2 berpikir keras saat ini untuk mengeluarkan uang 20 ribu untuk jajan. saya sangat yakin jika pemerintah tidak menaikkan batas minimum penggajian, maka daya beli masyarakat akan terus lemah dan imbasnya adalah pertumbuhan ekonomi yang melambat.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
November 24, 2023, 02:12:21 AM
#23
Karena jujur saja pada saat ini, walaupun jumlah pertambangan MiGas di negara kita ini terbilang banyak, akan tetapi dalam hal pengelolaan sumberdaya itu masih bergantung pada negara lain, sehinga walaupun negara kita memiliki banyak pertambangan akan tetapi harga energi tetaplah mahal. Dan jika negara kita mampu menguasai semua pertambangan yang ada dalam negeri dan mampu mengelola sendiri dalam negeri, maka bukan hal yang tidak mungkin jika negara kita mampu menekan harga BBM didalam negeri diharga terendah. Sehingga harga barang dan jasa akan menjadi lebih rendah pula.
Sudah habis bro, Isi perut bumi Indonesia sudah disedot oleh negara lain. Oleh karena itu yang tersisa sekarang ini hanya keraknya saja. Kayak freeport misalnya, ane tentu tidak bangga jika itu tambang sudah balik ke negara kita, karena emas di sana itu sudah habis dikeruk sama mamarika. Yang ada sekarang hanya sisa-sisa yang menimbulkan banyak masalah lubang, perubahan ekosistem dan perbaikan alam yang imposible dikembalikan lagi kayak dulu. Mamarika jelas pintar, mereka tidak mau bertanggung jawab atas kerusakan alam papua, yang ada sekarang, mereka malah cuci tangan, dan yang menikmati pahitnya itu rakyat indonesia khususnya Papua.

Negara kita ini sudah terlalu lama dijajah oleh bangsa lain, sehingga untuk lebih pintar dari mereka itu sulit. yang ada sekarang, kita hanya menikmati hasil yang sudah rusak. Negara kayak Belanda, misalnya, dia menjadi kaya dan maju sekarang ini, karena sedang menikmati hasil jajahan 350 tahun lalu di Indonesia, mereka bangun negeri mereka berkat darah dan air mata rakyat Indonesia.
member
Activity: 533
Merit: 60
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
November 22, 2023, 08:34:06 AM
#22
sebagai pelaku usaha saya bisa bilang bahwa apa yang agan katakan itu benar bahwa dilapangan sekarang ini banyak usaha itu sepi atau menutup usahanya karena sepi pelanggan. usaha saya sendiri merasakan hal tersebut, saya menjual minuman kemasan dan dibandingkan dengan tahun lalu, penjualan minuman saya tahun ini lebih sedikit, dan itu tidak hanya saya namun banyak teman-teman penjual lainnya yang mengeluhkan hal yang sama.

mungkin faktor daya beli yang semakin menurun seperti yang anda bilang atau persaingan usaha, inovasi, dan kebosanan pelanggan yang menyebabkan masalah ini, namun jika terus-menerus seperti ini saya pikir itu tidak akan berdampak baik, akan ada banyak UMKM yang menutup usahanya dan itu akan berimbas kepada ekonomi daerah atau nasional.

saya juga tidak tahu solusi apa untuk masalah ini mengingat bahwa masalahnya berasal dari sisi pelanggan dan saya sebagai penjual juga tidak mungkin membuat promosi terus-menerus untuk menarik pelanggan karena margin profit dari penjualan saya juga tipis dan harga bahan baku yang semakin naik. semoga saja kedepannya kondisi akan semakin bagus karena saya khawatir dengan usaha saya ini kedepannya.

aat ini banyak bisnis ditutup disebabkan oleh daya jual sangat menurun, setelah pandemi malah merosot semua daya beli akibat dipengaruhi oleh online shope, kebiasaan belanja online saat pandemi sampai saat ini semua masyarakat sudah merasakan bagaimana sistem online, belanja online lebih murah dan masyarakat kelas bawah juga sudah mulai mengaplikasikannya. Kalau rumah makan dan warung kopi juga sudah mulai terasa kalau warung kopi disebabkan masyarakat banyak yang mendapatkan pekerjaan sehingga lebih menikmati di rumah akibat tidak ada uang, karna dengan keluar perorang minimal menghabiskan uangnya rp 15000, sangat terasa semua bisnis dalam tahun ini
sr. member
Activity: 994
Merit: 366
Duelbits
November 19, 2023, 01:34:35 PM
#21
Jika harga tidak mengalami kenaikan dan upah kerja pun sama, tidak mengalami kenaikan, maka pasar akan cenderung stagnan.
Sementara yang terjadi pada saat ini, sebagian masyarakat sudah mulai berusaha untuk hidup hemat. Karena pada saat ini pendapatan mereka tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Dimana harga terus mangalami kenaikan, namun upah kerja tidak mengalami kenaikan.
Dan pasar hanya akan kembali normal, itu hanya ketika harga barang dan jasa sudah mengalami penurunan harga. Ataupun ketika upah kerja mengalami kenaikan. Tapi sepertinya untuk saat ini, itu merupakan hal tidak mungkin, karena harga BBM pada saat ini terus mengalami peningkatan. Dan perusahaan-perusahaan pun belum mampu untuk bisa menaikan upah pekerjanya, karena mereka masih dihadapkan dengan permasalahan dan ketidakstabilannya pasar dan perekonomian.

Saya setuju dengan pendapat mas nya.
Yang merasa pekerja yang menerima upah umr atau upah kerja dibawah umr untuk saat ini memang sangat sulit jika kita tidak pilih-pilih, seperti pilih-pilih kebutuhan pokok dllnya,pastinya pilih yang agak murah yang penting layak makan.
Untuk soal bisnis tutup,gimana mau gak tutup harga kebutuhan pokok nya makin hari makin naik sedangkan penghasilan makin hari makin turun,udah bersyukur sih kayaknya bisa belanja lagi juga,lah ini barang habis uang nya kurang pas mau belanja, otomatis sih pasti yang punya bisnis akan tutup jika keadaannya seperti itu.

Para buruh dan pekerja, pada saat ini sedang mengalami masa yang cukup sulit karena terbukti bahwa pendapatannya tidak mampu mencukupi kebutuhannya, dan jika mereka memilih untuk keluar dari pekerjaan yang sekarang dan mencari lagi pekerjaan baru yang upahnya lebih besar, maka mereka harus berpikir berulang kali karena mencari pekerjaan baru pada saat ini sangatlah sulit. Sehingga pada saat ini mereka harus terus bertahan dengan pekerjaanya yang walaupun pendapatnnya rendah. karena jika mereka memaksakan diri untuk keluar dari pekerjaan tetapnya, maka untuk bisa menjani kehidupan sehari-harinya akan menjadi semakin sulit. dan jika mereka memilih untuk membuat sebuah bisnis, sepertinya hal ini juga bukanlah solusi yang cukup baik, karena kondisi pasar pada saat ini sedang mengalami ketidakstabilan. Dan mungkin ini juga alasan lainnya mengapa banyak sekali toko yang tutup, karena jelasnya kondisi pasar saat ini sedang tidak stabil dan perekonomian pun sedang mengalami ketidak pastian bahwa perekonomian akan kembali normal dalam waktu yang dekat.


Dan satu lagi solusi agar pereokoniam dinegara kita bisa berjalan dengan lancar, selain dari meeningkatkan UMR dan menurunkan harga barang dan jasa, akan tetapi ada langkah yang lebih solutif untuk memecahkan permasalahan ini. Yaitu dengan meninggalkan ketergantungan negara kita terhadap negara lain. Karena jujur saja pada saat ini, walaupun jumlah pertambangan MiGas di negara kita ini terbilang banyak, akan tetapi dalam hal pengelolaan sumberdaya itu masih bergantung pada negara lain, sehinga walaupun negara kita memiliki banyak pertambangan akan tetapi harga energi tetaplah mahal. Dan jika negara kita mampu menguasai semua pertambangan yang ada dalam negeri dan mampu mengelola sendiri dalam negeri, maka bukan hal yang tidak mungkin jika negara kita mampu menekan harga BBM didalam negeri diharga terendah. Sehingga harga barang dan jasa akan menjadi lebih rendah pula.

Dan walaupun kita ini adalah negara yang memiliki tanah yang cukup subur dan lahan pertanian yang cukup luas, akan tetapi dalam hal kebutuhan pangan, negara kita itu masih mengandalkan negara lain untuk bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri. dan andai saja, jika negara kita mampu mengelola pertaniannya dengan baik, maka bukan hal yang tidak mungkin jika hasil pertanian dalam negeri itu bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dan saya pikir jika hal ini dapat tercapai maka harga panganpun akan jauh lebih murah.

legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
November 19, 2023, 12:21:21 AM
#20
kita tidak akan mungkin bisa menemukan titik terang untuk masalah di atas, memang saat ini persaingan bisnis itu sangat ketat, tidak hanya di tempat anda, namun di tempat saya juga ada banyak bisnis yang di tutup, hal ini terjadi karena daya beli masyarakat menurun dan pelanggan hanya mencari produk yang mereka butuhkan dengan harga yang murah. para pedagang yang menutup usaha mereka sebenarnya sudah melakukan hal yang tepat karena jika mereka tetap membuka bisnis mereka maka yang merkea dapatkan hanyalah kerugian saja, maka itu menutup bisnis mereka adalah pilihan yang terbijak agar pengeluaran yang mereka buat tidak lebih besar ketimbang pendapatan yang mereka hasilkan.
kalau teman ane yang berada di kota yang sama malah tidak menutup dagangannya. Dia malah berganti jualan dari dulunya jualan mainan, ke jualan es jeruk peres. Kata dia, kalau ditutup, anak dan istri mau makan apa, sehingga dia memutar otak untuk bagaimana caranya supaya dapur dia tetap ngebul, salah satu caranya yaitu ganti jenis dagangan ke es jeruk peres. Soalnya, jualan mainan itu musiman, ada kalanya ramai bener (pas lebaran dan tahun baru), ada kalanya sepi banget ketika anak-anak sudah masuk sekolah. Nah untuk minuman jenis es ini, bukan musiman, artinya tiap hari selalu ada yang beli, karena air itu sebuah kebutuhan manusia, pasti ada yang beli walau musim hujan sekalipun.
member
Activity: 263
Merit: 35
November 18, 2023, 11:05:05 PM
#19
Jika harga tidak mengalami kenaikan dan upah kerja pun sama, tidak mengalami kenaikan, maka pasar akan cenderung stagnan.
Sementara yang terjadi pada saat ini, sebagian masyarakat sudah mulai berusaha untuk hidup hemat. Karena pada saat ini pendapatan mereka tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Dimana harga terus mangalami kenaikan, namun upah kerja tidak mengalami kenaikan.
Dan pasar hanya akan kembali normal, itu hanya ketika harga barang dan jasa sudah mengalami penurunan harga. Ataupun ketika upah kerja mengalami kenaikan. Tapi sepertinya untuk saat ini, itu merupakan hal tidak mungkin, karena harga BBM pada saat ini terus mengalami peningkatan. Dan perusahaan-perusahaan pun belum mampu untuk bisa menaikan upah pekerjanya, karena mereka masih dihadapkan dengan permasalahan dan ketidakstabilannya pasar dan perekonomian.

Saya setuju dengan pendapat mas nya.
Yang merasa pekerja yang menerima upah umr atau upah kerja dibawah umr untuk saat ini memang sangat sulit jika kita tidak pilih-pilih, seperti pilih-pilih kebutuhan pokok dllnya,pastinya pilih yang agak murah yang penting layak makan.
Untuk soal bisnis tutup,gimana mau gak tutup harga kebutuhan pokok nya makin hari makin naik sedangkan penghasilan makin hari makin turun,udah bersyukur sih kayaknya bisa belanja lagi juga,lah ini barang habis uang nya kurang pas mau belanja, otomatis sih pasti yang punya bisnis akan tutup jika keadaannya seperti itu.
full member
Activity: 1638
Merit: 167
PredX - AI-Powered Prediction Market
November 18, 2023, 05:19:18 PM
#18
Ada banyak tempat yang aku lewati di daerah sekitar ku diantaranya yang menutup usahanya, bahkan dikota yang cukup besar (waktu dulu) sekarang sepi pengunjung, awalnya ku kira itu karna masalah keuangan, persaingan pasar yang ketat, perubahan kondisi ekonomi, manajemen yang tidak efektif, atau bahkan perubahan minat pribadi.

 Setelah aku mencari data dilapangan ngobar (tukar pikiran dengan yang lain) membahas Fenomena ini.
Sekarang aku menemukan jawabannya yaitu karena orang-orang sekarang kurang mampu membeli apa yang dia mau.
Banyak sebab diantaranya: kesulitan mendapatkan uang, bubar dari kerjaan, pengeluaran tak sesuai penghasilan, dan masih banyak lagi.

Bagaimanakah memecahkan masalah yang lumayan serius ini?

Marilah kita diskusikan fenomena ini, dan semoga menemukan titik terang.


Dan terimakasih kepada yang mau memperbaiki.
kita tidak akan mungkin bisa menemukan titik terang untuk masalah di atas, memang saat ini persaingan bisnis itu sangat ketat, tidak hanya di tempat anda, namun di tempat saya juga ada banyak bisnis yang di tutup, hal ini terjadi karena daya beli masyarakat menurun dan pelanggan hanya mencari produk yang mereka butuhkan dengan harga yang murah. para pedagang yang menutup usaha mereka sebenarnya sudah melakukan hal yang tepat karena jika mereka tetap membuka bisnis mereka maka yang merkea dapatkan hanyalah kerugian saja, maka itu menutup bisnis mereka adalah pilihan yang terbijak agar pengeluaran yang mereka buat tidak lebih besar ketimbang pendapatan yang mereka hasilkan.
sr. member
Activity: 994
Merit: 366
Duelbits
November 18, 2023, 02:53:08 PM
#17
Jika harga tidak mengalami kenaikan dan upah kerja pun sama, tidak mengalami kenaikan, maka pasar akan cenderung stagnan.
Sementara yang terjadi pada saat ini, sebagian masyarakat sudah mulai berusaha untuk hidup hemat. Karena pada saat ini pendapatan mereka tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Dimana harga terus mangalami kenaikan, namun upah kerja tidak mengalami kenaikan.
Dan pasar hanya akan kembali normal, itu hanya ketika harga barang dan jasa sudah mengalami penurunan harga. Ataupun ketika upah kerja mengalami kenaikan. Tapi sepertinya untuk saat ini, itu merupakan hal tidak mungkin, karena harga BBM pada saat ini terus mengalami peningkatan. Dan perusahaan-perusahaan pun belum mampu untuk bisa menaikan upah pekerjanya, karena mereka masih dihadapkan dengan permasalahan dan ketidakstabilannya pasar dan perekonomian.
hero member
Activity: 2478
Merit: 512
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
November 18, 2023, 01:55:56 PM
#16
Pelaku usaha saat ini harus mampu beradaptasi sesuai perkembangan zaman. Selain itu semuanya bisa dianggap sebagai pelengkap dalam menurunnya omset mereka, katakanlan keadaan seperti Inflasi sekarang. Secara pribadi saya melihat hal tersebut adalah indikator utama dalam semua keluh kesah pelaku usaha. Disisi lain para pelaku usaha Offline harus belajar bagaimana menjajaki usahanya secara Online, supaya mampu bersaing dan mencapai target yang di tetapkan. Namun disinilah letak tantangan sebenarnya, mereka harus terlibat aktif dan harus mau belajar menguasai ilmu baru seperti memahami algoritma pasar online. Sebab jika tidak maka mereka harus menutup usahanya.

Faktor lain seperti menerapkan gaya hidup hemat sebenarnya juga mempunyai andil dalam hal ini, tetapi ini berkaitan erat dengan pendapatan masing-masing orang. Pada akhirnya tantangan yang jauh lebih besar akibat fenomena semacam ini adalah arah kebijakan pemerintah dalam menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok, yang menjadi acuan mata barang lainnya ikut naik apabila salah satu kebutuhan pokok naik.
member
Activity: 235
Merit: 42
November 18, 2023, 12:30:57 PM
#15
.. pangkas...
Pangkas.... sebenarnya cara untuk meramaikan kembali usaha yang sudah pernah ramai hanya dengan satu cara yaitu dengan melakukan promo, banyak yang sudah membuktikan bahwa cara ini sangat efektif untuk merangsang pembeli
Memang benar sih gan, itu sesuai pakta dilapangan, yang jadi tanda tanya besar. orang sekarang pada tidak mudah mendapatkan uang, jangan kan untuk membeli apa yang mereka inginkan untuk memenuhi kebutuhan nya pun sangat tidak mudah.
Quote
seperti yang sekarnag ini di lakukan oleh mcdonald dan KFC, karena ada isu boikot produk merkea, maka mereka melakukan promo potongan harga 50% dan terbukti cukup efektif untuk mempertahankan pelanggan mereka.
Apalagi ada isu boikot.
Sempat bertanya-tanya dipikiran ga yah, mungkin kah yang di boikot itu ada tetangga, sanak saudara yang kerja di tempat itu?
Bagaimana coba nasibnya sekarang?

Kalau aku sih jadi serba salah menanggapi ini.
member
Activity: 235
Merit: 42
November 18, 2023, 12:05:51 PM
#14
Pangkas....
Ya mungkin karena pemerintahan sekarang ini pada sibuk dengan urusan masing-masing sehingga tidak lagi memperhatikan rakyatnya. Permasalahanya di situ,
Bisa jadi seperti itu.. namun, saya kira bukan itu penyebab utama nya.

Quote
uang negara kita habis untuk biaya insfrastruktur yang menurut pengamat tidak tepat. Coba kalau pemerintah serius mengatasi masalah perekonomian, inflasi, resesi dsb, ane yakin akan banyak UMKM2 yang tumbuh di sekitar kita. Cerita ente di atas itu tidak hanya terjadi di tempat saudara, tapi juga di lain tempat dengan lingkup persoalan yang sama.
yang saya garis bawahi, ada benarnya juga hanya saja yang membuat uang negara habis itu akibat banyak onkum yang kurang ajar (pak korup, bu usi atau pak tor)
Menurut saya itu yang paling merugikan negara kita ini.
member
Activity: 235
Merit: 42
November 18, 2023, 11:54:05 AM
#13
Loh kok nada-nada responsnya beda dengan yang di thread ane: https://bitcointalksearch.org/topic/diskusi-dagangan-sepi-pkl-penjual-makanan-curhat-di-medsos-5467330
Katanya masih ramai? Apa terjadi hal yang luar biasa dalam 2 bulan ini yang membuat sentimen jadi negatif?
Aduh-aduh kayanya baru-baru sadar gagan Grin..
Maaf ya,,, memang sikon sekarang lagi gitu sih, waktu sekarang ini banyak fenomena ini dimana-mana sih gan.
Kalau ditempat situ bagaimana gan, baik-baik sajakah?
member
Activity: 235
Merit: 42
November 18, 2023, 11:52:51 AM
#12
Pangkas....
Bener, disini juga begitu. Dalam tahun-tahun ini memang seperti itu, pernah pergi pada saat jam-jam sibuk di pasar saya liat toko sambil motoran udah mulai ada tutup, atau disewakan. Itu artinya ekonomi lagi sulit, jangan dengerin orang pemerintahan, jadi fakta dilapangan begitu. Klo pasar sayur sih rame yah cuman ini yang tutup sperti toko baju, perlengkapan olahraga atau yang memang bukan kebutuhan pokok. Intinya orang-orang lebih menahan duit buat keperluan dapur aja. Apalagi sekarang beras naik, belum lagi kebutuhan sekolah anak-anak aduh bikin puyeng. (.....)
Jadi bukan masalah toko online maupun offline ya gan?
Namun..Pendapatan sekarang tak seimbang dengan keperluan.
Apalagi yang hidup nya di perkotaan pasti lebih memacu adrenalin kayanya nih.
Quote
Maka nya saran kalau ada sedikit lahan atau yang punya tanah, kebun gitu tanamin sayur-sayur buat keperluan sehari-hari.
Saran yang bagus gan, memang seharusnya seperti itu, daripada serba beli kalau bisa nanam sendiri.
hero member
Activity: 1540
Merit: 772
November 18, 2023, 04:04:05 AM
#11
Banyak sebab diantaranya: kesulitan mendapatkan uang, bubar dari kerjaan, pengeluaran tak sesuai penghasilan, dan masih banyak lagi.
Tingginya permintaan barang menandakan harga barang sedang dalam kondisi murah. Menurunnya permintaan barang menandakan harga barang mahal. Bukannya itu saja, menurunnya pembeli karena faktor sulitnya pendapatan pelaku ekonomi sehingga usaha atau bisnis menjadi sepi dan berpotensi tutup toko karena hitungan akhir tahun tidak mencukupi biaya sewa toko belum lagi balik modal yang telah dikeluarkan untuk memasok barang.

Kondisi ekonomi saat ini sangat sulit bagi masyarakat untuk mendapatkan penghasilan sehingga untuk menerapkan prinsip hemat sudah kesulitan untuk dilakukan dalam pengelolaan keuangan.
Saya menilai ini sudah masanya penurunan nilai uang. Kalau dulu 1 juta Rupiah bisa belanja untuk kebutuhan satu minggu, mungkin saat ini sudah tidak lagi cukup.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
November 18, 2023, 01:12:54 AM
#10
Loh kok nada-nada responsnya beda dengan yang di thread ane: https://bitcointalksearch.org/topic/diskusi-dagangan-sepi-pkl-penjual-makanan-curhat-di-medsos-5467330
Katanya masih ramai? Apa terjadi hal yang luar biasa dalam 2 bulan ini yang membuat sentimen jadi negatif?
newbie
Activity: 63
Merit: 0
November 17, 2023, 10:49:42 PM
#9
Ada banyak tempat yang aku lewati di daerah sekitar ku diantaranya yang menutup usahanya, bahkan dikota yang cukup besar (waktu dulu) sekarang sepi pengunjung, awalnya ku kira itu karna masalah keuangan, persaingan pasar yang ketat, perubahan kondisi ekonomi, manajemen yang tidak efektif, atau bahkan perubahan minat pribadi.

 Setelah aku mencari data dilapangan ngobar (tukar pikiran dengan yang lain) membahas Fenomena ini.
Sekarang aku menemukan jawabannya yaitu karena orang-orang sekarang kurang mampu membeli apa yang dia mau.
Banyak sebab diantaranya: kesulitan mendapatkan uang, bubar dari kerjaan, pengeluaran tak sesuai penghasilan, dan masih banyak lagi.

Bagaimanakah memecahkan masalah yang lumayan serius ini?

Marilah kita diskusikan fenomena ini, dan semoga menemukan titik terang.


Dan terimakasih kepada yang mau memperbaiki.
Bener, disini juga begitu. Dalam tahun-tahun ini memang seperti itu, pernah pergi pada saat jam-jam sibuk di pasar saya liat toko sambil motoran udah mulai ada tutup, atau disewakan. Itu artinya ekonomi lagi sulit, jangan dengerin orang pemerintahan, jadi fakta dilapangan begitu. Klo pasar sayur sih rame yah cuman ini yang tutup sperti toko baju, perlengkapan olahraga atau yang memang bukan kebutuhan pokok. Intinya orang-orang lebih menahan duit buat keperluan dapur aja. Apalagi sekarang beras naik, belum lagi kebutuhan sekolah anak-anak aduh bikin puyeng. Maka nya saran kalau ada sedikit lahan atau yang punya tanah, kebun gitu tanamin sayur-sayur buat keperluan sehari-hari. Perlu ini.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
November 17, 2023, 10:48:09 PM
#8
Sekarang aku menemukan jawabannya yaitu karena orang-orang sekarang kurang mampu membeli apa yang dia mau.
Banyak sebab diantaranya: kesulitan mendapatkan uang, bubar dari kerjaan, pengeluaran tak sesuai penghasilan, dan masih banyak lagi.

Bagaimanakah memecahkan masalah yang lumayan serius ini?

Ya mungkin karena pemerintahan sekarang ini pada sibuk dengan urusan masing-masing sehingga tidak lagi memperhatikan rakyatnya. Permasalahanya di situ, uang negara kita habis untuk biaya insfrastruktur yang menurut pengamat tidak tepat. Coba kalau pemerintah serius mengatasi masalah perekonomian, inflasi, resesi dsb, ane yakin akan banyak UMKM2 yang tumbuh di sekitar kita. Cerita ente di atas itu tidak hanya terjadi di tempat saudara, tapi juga di lain tempat dengan lingkup persoalan yang sama.
hero member
Activity: 1694
Merit: 691
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
November 17, 2023, 01:54:33 PM
#7
Memang tidak dapat dipungkiri dengan segala perubahan yang terjadi dan permasalahan ekonomi yang ada pada saat ini membuat daya beli masyarakat mengalami penurunan. Dan hal ini sudah menjadi perbincangan yang cukup hangat pada awal tahun 2023.
Melonjaknya harga barang dan jasa terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan, dan jika hal ini terus berlanjut hingga beberapa tahun kedepan, maka besar kemungkin bahwa hal ini akan membawa kita pada masalah yang cukup serius, yaitu inflasi. Dan jika harga terus mengalami kenaikan, maka selama itulah daya beli masyarakat akan terus mengalami penurunan. Terkecuali, jika pendapatan mereka itu bisa bertambah atau adanya kenaikan upah pekerja. Karena pada saat ini untuk sebagian besar buruh ataupun karyawan, dari upah yang mereka selama merka bekerja, itu hanya sanggup untuk memenuhi kebutuhannya pokok mereka saja dan bahkan seringkali mereka melakukan pinjaman atau kasbon untuk memenuhi kebutuhannya, karena upah mereka dapatkan tidak mampu menutupi akan kebutuhannya.

Jadi yanga menjadi dasar utama mengapa fenomena ini terjadi, hal ini dikarenakan upah pekerja tidak mengalami kenaikan, sementara harga barang dan jasa terus meroket. Sehingga mereka hanya mempu untuk membeli apa yang mereka butuhkan, bukan apa yang mereka inginkan.
Pages:
Jump to: