Pages:
Author

Topic: [Gratis] Jasa Konsultasi Spek Komputer (PC & Laptop) + Diskusi - page 10. (Read 2791 times)

legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Kalau mau nambah RAM keywordnya "DDR4 3200MHz CL16" tapi tetap disarankan pakai brand & model yang identik kalau agan ga mau ribet OC manual kalau-kalau XMP Profile (OC auto) ga jalan.
Mau nambahin aja, ane pengguna Ryzen dan prosesor AMD itu sangat suka sama RAM yang frekuensinya tinggi. 3200 MHz itu baseline untuk penggunaan yang nyaman menurut ane, kalau mau lebih tinggi lebih baik. Ane punya 4 RAM yang identik dengan profil yang sama dan kalau dibandingkan dengan 2 vs 2 dengan profil yang sama, memang ada perbedaan sedikit kalau agan melakukan kerja yang membutuhkan aktivitas memori dan prosesor yang tinggi. RAM yang ane pake GSKILL Trident, ane ga tahu kalau VGEN yang mau agan bayu beli gimana. Kalau chipnya sama mungkin ga beda jauh, masalah pendinginan mungkin yang beda karena biasaya Vgen heatsitnya biasanya lebih murah, CMIIW.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert

...
Disana tertera gede banget di bagian tengah "Current DRAM Frequency : 2400 MHz" . Ane disini agak bingung, karena RAM yang ane beli itu 3200 MHz, apakah ini udah bener atau emang ada yang salah dan perlu di benerin pakai settingan khusus ya?
Itu kan ada XMP profile 1 dan 2 (kotak-kotak di CREATOR GENIE kalo ane ga salah baca), pilih/klik aja salah satu karena isinya sama.
3200 MHz (clock), 16-18-18-38 (timing)
Setelah itu save & exit

Itu akan meng-overclock memory secara otomatis.

Trus sekalian mau tanya juga, ini kan mobo MSI B550-A PRO ada 4 slot RAM, dan slot yang ane 2 slot doang. Semisalnya ane mau nambah RAM, apakah bisa beda spek RAM nya? Sebagai contoh ane tambahin VGEN yang 2666Mhz 2x4GB kedepannya apakah aman-aman aja atau bakal bermasalah? Mungkin ada saran kalau misalnya nanti ane mau nambah RAM buat ngisi slot yang kosong, harus beli RAM yang seperti apa ya, om?
Kalau ditambah 2666 MHz sayang yang 3200 MHz, nanti bakal jalan di default profile mode JEDEC, keknya di 2400 Mhz atau bisa juga di 2666 MHz. Artinya ada kecepatan cukup besar yang terbuang.

Kemudian kalau mau nambah RAM dengan brand/model berbeda itu tergantung spesifikasi. Agar bisa jalan di 3200 MHz (XMP), maka ram yang ditambahkan sebaiknya punya spesifikasi XMP profile yang sama, yaitu 3200 MHz, 16-18-18-38, dan voltase keknya 1.35v (nanti bisa diliat setelah XMP jalan atau cari info di website).

Kalau mau nambah RAM keywordnya "DDR4 3200MHz CL16" tapi tetap disarankan pakai brand & model yang identik kalau agan ga mau ribet OC manual kalau-kalau XMP Profile (OC auto) ga jalan.
hero member
Activity: 1358
Merit: 538
dont be greedy


Mau tanya,om.

Kebetulan ane udah nyalain CPU ane yang AMD dan di awal booting, ada tampilan ini yang ngasih informasi tentang RAM yang ane gunakan.

Disana tertera gede banget di bagian tengah "Current DRAM Frequency : 2400 MHz" . Ane disini agak bingung, karena RAM yang ane beli itu 3200 MHz, apakah ini udah bener atau emang ada yang salah dan perlu di benerin pakai settingan khusus ya?

Trus sekalian mau tanya juga, ini kan mobo MSI B550-A PRO ada 4 slot RAM, dan slot yang ane 2 slot doang. Semisalnya ane mau nambah RAM, apakah bisa beda spek RAM nya? Sebagai contoh ane tambahin VGEN yang 2666Mhz 2x4GB kedepannya apakah aman-aman aja atau bakal bermasalah? Mungkin ada saran kalau misalnya nanti ane mau nambah RAM buat ngisi slot yang kosong, harus beli RAM yang seperti apa ya, om?

Makasih  Smiley
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Dari pengalaman ane beli casing di harga segini yang tempered glass hasilnya airflow kurang bagus. Udah ada mesh segala di depan ataupun di atas, tapi balik lagi ya tergantung modelnya yang mau dibeli.
Mungkin kipasnya masih pakai kipas bocil gan, coba upgrade ke yang bermerek wkwkw *racun

Untuk manajemen kabelnya pake casing ini ruang nya cukup lega ga om? Soalnya kalau melihat kondisi casing ane yang sekarang, ane rada mengeluh soal manajemen kabel. Setiap mau pasang casing yang belakang mobo, harus di teken dulu baru di slide. Takutnya malah ada kabel yang rusak karena tekanan yang berlebihan.
Kalau untuk spek PC ane di page 1, ane tidak menemukan kendala apapun ketika merakit dulu. Tapi ya balik lagi itu pengalaman pribadi, bisa aja agan ga suka.
Untuk 400rb ane udah ga komplen Grin

Untuk filter ini yang agan maksud dust filter atau bukan ya? Maaf soalnya masih belum paham banyak soal air flow pada casing CPU. Bahkan ane pernah masang fan kebalik  Embarrassed yang kalau bukan kang servis yang benerin, mungkin fan ane sampe sekarang akan tetap kebalik.
Mesh itu jaring-jaring / lubang-lubang yang fixed di casing, kemudian beberapa model ada filternya di bagian luar mesh yang bisa dicabut-pasang agar mudah dibersihkan.
Airflow kebanyakan yang rekomended sekarang ini nyedot udara dari depan, terus dibuang ke belakang dan ke atas. Agar arah hembusan tidak kebalik bisa di lihat tanda panah di case fan-nya:

Kek di gambar, nyedot dari bawah di buang ke atas.
hero member
Activity: 1358
Merit: 538
dont be greedy
Casing ane misalnya pakai Infinity Nebula V5 [...]
Untuk manajemen kabelnya pake casing ini ruang nya cukup lega ga om? Soalnya kalau melihat kondisi casing ane yang sekarang, ane rada mengeluh soal manajemen kabel. Setiap mau pasang casing yang belakang mobo, harus di teken dulu baru di slide. Takutnya malah ada kabel yang rusak karena tekanan yang berlebihan.

Dari pengalaman ane beli casing di harga segini yang tempered glass hasilnya airflow kurang bagus. Udah ada mesh segala di depan ataupun di atas, tapi balik lagi ya tergantung modelnya yang mau dibeli. Plusnya sih tempat fan cukup banyak, Ujungnya ane lepas dan pakein filter biar membantu airflow. Jadinya harus lebih sering bersihin tapi worth it sih menurut ane, beda suhunya cukup jauh.
Untuk filter ini yang agan maksud dust filter atau bukan ya? Maaf soalnya masih belum paham banyak soal air flow pada casing CPU. Bahkan ane pernah masang fan kebalik  Embarrassed yang kalau bukan kang servis yang benerin, mungkin fan ane sampe sekarang akan tetap kebalik.
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Om, ada saran cara milih case CPU kah apa aja pertimbangannya untuk budget 500rb an?
tu aja sih kalau budget segitu ga bisa macam-macam paling dapat yang model tempered glass standar.
Dari pengalaman ane beli casing di harga segini yang tempered glass hasilnya airflow kurang bagus. Udah ada mesh segala di depan ataupun di atas, tapi balik lagi ya tergantung modelnya yang mau dibeli. Plusnya sih tempat fan cukup banyak, Ujungnya ane lepas dan pakein filter biar membantu airflow. Jadinya harus lebih sering bersihin tapi worth it sih menurut ane, beda suhunya cukup jauh.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Pertengahan bulan September kemarin beli mobo tapi ukurannya ga muat di casing ane yang sekarang (efek engga ngecek spesifikasi barang yang ane beli dulu hehe).

Awalnya udah checkout untuk yang GIGABYTE B550M-DS3H  dan kesalahan ane tuh engga konfirmasi dulu stok barangnya  Grin . Ternyata mobo yang ane beli kosong di beberapa toko. Alhasil ane balik lagi ke thread ini buat cari referensi lain, dan ternyata om @mu_enrico pakai MSI B550-A PRO, karena stock ready, ane beli itu langsung.
Hahaha, untung casing murce ya.
Ukuran mobo dan casing memang harus sesuai gan, dilihat dulu apa ukuran mobo dan support casingnya.
Ukuran mobo: Mini ITX, Micro ATX, ATX, EATX
GIGABYTE B550M-DS3H => Micro ATX, mobo yang belakangnya kode M, itu varian Micro, varian pendeknya.
MSI B550-A PRO => ATX, kalo ga ada kode M di belakang biasanya ATX, varian panjangnya.

Ukuran casing: small (Mini ITX max), mini-tower (Micro ATX max), mid-tower (ATX max*), full-tower (EATX max*)
*Karena model casing macam-macam banyak yang ga standar, jadi refer ke manual specnya saja. Biasanya di marketplace sudah tidak menyebutkan ukuran towernya, tapi langsung sebut form factor mobo maksimalnya.

Jadi kalau agan punya MSI B550-A PRO cari pakai keyword "casing ATX" atau brand casing + ATX.

Om, ada saran cara milih case CPU kah apa aja pertimbangannya untuk budget 500rb an?
Cari yang sudah mesh di bagian depan dan atas agar airflownya bagus, dan kemudian mesh filternya magnet sehingga bisa mudah dibersihkan. Itu aja sih kalau budget segitu ga bisa macam-macam paling dapat yang model tempered glass standar.

BTW, ada pertanyaan lainnya juga ini. Seberapa besar pengaruh casing sama peforma PC kita sampe sampe di marketplace ada casing yang harganya 300rb an hingga ada yang diatas 2jutaan.
Kalau misalnya agan sudah beli yang mesh depan dan atas, casingnya sendiri tidak terlalu berpengaruh ke performa. Paling yang mahal itu lebih mudah bongkar-bongkar bagian tertentu untuk cable management dan menang di estetika saja. Namun, ada bedanya di case fan! Yang mahal biasanya udah include beberapa fan yang kalo beli satuan harganya juga mahal (bukan fan casing murce 20rban).

Casing ane misalnya pakai Infinity Nebula V5 yang harganya cuma 400rb lebih dikit, yang minus fan bocil. Tapi kemudian ane harus merogoh kocek 500rb lagi untuk beli satu pack ARCTIC P12 PWM isi 5 biji. Jadi total 900rban untuk casing Grin

Ya itulah kalau mesh atas dan depan, akan banyak tempat untuk memasang fan. Kalo ga ada keinginan bikin senyap itu casing, pakai fan bocil atau yang 20rban udah cukup.
Itung aja kebutuhan fan:
Depan - 3 atau 2 (tergantung ukuran)
Atas - 3 atau 2 (tergantung ukuran) kalau ga pakai radiator
Belakang - 1
Perhatikan manual speknya biar pas jumlah kipas yang dibeli.

Riset penempatan fan di casing: https://youtu.be/7dAvxfDYuRU?si=K_8pD8XO-Spb8xel&t=396
hero member
Activity: 1358
Merit: 538
dont be greedy
Om, ada saran cara milih case CPU kah apa aja pertimbangannya untuk budget 500rb an? Pertengahan bulan September kemarin beli mobo tapi ukurannya ga muat di casing ane yang sekarang (efek engga ngecek spesifikasi barang yang ane beli dulu hehe).



Awalnya udah checkout untuk yang GIGABYTE B550M-DS3H  dan kesalahan ane tuh engga konfirmasi dulu stok barangnya  Grin . Ternyata mobo yang ane beli kosong di beberapa toko. Alhasil ane balik lagi ke thread ini buat cari referensi lain, dan ternyata om @mu_enrico pakai MSI B550-A PRO, karena stock ready, ane beli itu langsung.

Casing CPU yang ane pake dari tahun 2018 sampe sekarang : Digital Alliance N11

BTW, ada pertanyaan lainnya juga ini. Seberapa besar pengaruh casing sama peforma PC kita sampe sampe di marketplace ada casing yang harganya 300rb an hingga ada yang diatas 2jutaan.



copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Kebetulan ane agak kurang paham soal BIOS di motherboard. Dan baru ini ane keinget setelah baca lagi postingan-postingan di thread ini.
Mau tanya soal BIOS om mu_enrico , update BIOS itu dilakukan tujuannya buat apa ya? dan kapan waktunya kita harus update BIOS?
Apakah ada langkah khusus pada BIOS yang harus dilakukan ketika seseorang melakukan upgrade part pada CPU?
Untuk definisi dsb tinggal googling aja, yang ane sampaikan adalah dari sisi non akademis saja ya.

BIOS pada dasarnya adalah software utama yang ada dalam perangkat pintar, seringkali disebut juga firmware kalo di HP, router, dsb. Software tsb yang menghubungkan berbagai chip-chip yang lain seperti CPU, GPU, Memori, dsb, agar semua bisa berkomunikasi dan terhubung sebagai mana mestinya.

Kapan update BIOS? Ketika agan melakukan upgrade terhadap komponen yang belum disupport oleh BIOS yang sudah terinstall. Kalau misalnya agan upgrade CPU ke Zen3 padahal pada waktu dibuat mobonya baru sampai Zen2, maka tentunya mobo akan menjadi tidak support, tidak mengenali si CPU Zen3. Kalau misalnya BIOS yang terinstall sudah support maka tidak perlu dilakukan update BIOS bila tidak ada masalah, sekalipun sudah ada versi BIOS baru. Prinsipnya kalau tidak rusak, ga usah diupdate... Lain halnya dengan OS yang bebas mau update kalo ada update-an yg baru.

Yang perlu diperhatikan ketika update:
1. Cek dulu perlu tidaknya dilakukan update BIOS. Update BIOS biasanya hanya kalau ganti CPU saja, jarang komponen lain butuh update BIOS. Setelah upgrade komponen, update BIOS dipikirin kalau ada masalah saja. Kecuali kalau agan mau OC dan ngetweak ini itu.
2. Cek apakah mobo mendukung "BIOS flashback" atau tidak yang artinya bisa ngeflash BIOS tanpa perlu CPU dan komponen lain. Kalau ga ada fitur itu maka harus ikuti langkah kek contoh ini:
1. Pakai prosesor lama (jgn ganti proc dulu) upgrade ke bridge bios versi 7.00
3. Cek apakah mobo punya BIOS backup atau tidak, disebut "dual BIOS." Kalau tidak ada, maka kalau mau risikonya 0%, agan harus punya UPS agar tidak brick ketika ngeflash dan listriknya padam. Risiko listrik padam ketika ngeflash emang sangat kecil, tapi kalau jackpot kena padam pas ngeflash ya...
hero member
Activity: 1358
Merit: 538
dont be greedy
Kemudian yang perlu diperhatikan adalah motherboard agan tidak support bios flashback, jadi harus perhatikan betul langkah update biosnya.
https://www.asrock.com/mb/amd/a320m-hdv%20r4.0/index.asp#BIOS
Kebetulan ane agak kurang paham soal BIOS di motherboard. Dan baru ini ane keinget setelah baca lagi postingan-postingan di thread ini.
Mau tanya soal BIOS om mu_enrico , update BIOS itu dilakukan tujuannya buat apa ya? dan kapan waktunya kita harus update BIOS?
Apakah ada langkah khusus pada BIOS yang harus dilakukan ketika seseorang melakukan upgrade part pada CPU?
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Kalau untuk nge-game atau design, menurutku yang dibutuhkan bukan hanya SSD dengan kapasitas besar tapi juga Ram dan Cpu yang mumpuni, karena aku pernah punya PC dengan Spek SSD 512GB tetap ngelag kala aku mengedit video untuk ku upload ke youtube, karena Ram dan Cpu saat itu masih standar bawaan PC jadi walau diubah HD ke SSD peforma masih tetap sama, cuma beda di boot awal saja, jadi lebih cepat sekian menit dibanding pakai HDD.
Kalau video editing GPU juga berpengaruh, apalagi kalau mau render pakai hardware encoder kek nvdec/nvenc. Ada plus minus mau pakai software atau hardware encoder alias CPU vs GPU, coba aja riset lebih lanjut mengenai hal ini. Makanya kalau mau ngedit nikmat itu bikin kantong kempes karena semuanya harus bagus. SSD nanti baru berasa banget kalau projectnya RAW 4K yang gede filenya, kalau pakai hdd loading/import jadi lama.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
Dari SSD 256 (240) itu masih sisa lebih dari 110GB jadi dengan penggunaan saat ini saya belum merasa butuh upgrade SSD ke yang lebih besar. Mungkin kalau punya hobby baru seperti ngegame atau design, baru saya bisa kepikiran buat upgrade SSD ke yang lebih besar Smiley.
Kalau untuk nge-game atau design, menurutku yang dibutuhkan bukan hanya SSD dengan kapasitas besar tapi juga Ram dan Cpu yang mumpuni, karena aku pernah punya PC dengan Spek SSD 512GB tetap ngelag kala aku mengedit video untuk ku upload ke youtube, karena Ram dan Cpu saat itu masih standar bawaan PC jadi walau diubah HD ke SSD peforma masih tetap sama, cuma beda di boot awal saja, jadi lebih cepat sekian menit dibanding pakai HDD.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Ane lihat sekilas sepertinya yang ane maksud dekat dengan apa yang dilakukan oleh software dari Asus itu om. Jadinya file" untuk loading game atau aplikasi disideload ke RAM semua. Dari pengalaman ane kalau loading game dari HDD/SSD misalnya itu file yang dibutuhkan tidak sampai dicache di RAM, hanya ketika banyak apps yang berjalan sebagian apps tersebut dicache di RAM (atau yang sering dibuka). Atau mungkin ane yang salah paham kali ya?
Oh jadi kalau di Asus itu namanya RAMCache, kalau 3rd party yang lain ada RAMDisk, dll., intinya sama menggunakan sebagian porsi RAM untuk cache/storage. Untuk reviewnya ane baca tidak terlalu bermanfaat:
- https://www.reddit.com/r/computing/comments/t7velz/any_benefit_to_using_ramcache_iii/
- https://www.reddit.com/r/pcmasterrace/comments/u01v7a/ramcache_iii_still_useful_in_todays_high_end_pcs/
- https://www.pcgamer.com/what-is-a-ram-disk-and-should-i-use-one-for-gaming/

Kalau agan pakai software ini paling efeknya hanya di launch time, tapi processing time bakal sama aja. Misalnya launch game, paling dia akan lebih cepat terbuka masuk main menu, tapi nanti setelah itu untuk fps dan lain-lain bakal ga ngefek. Ada risiko corrupt data juga kalau listrik padam karena RAM itu memori volatil (isinya ilang kalau ga ada listrik). IMO ga usah pakai program ginian, mending beli SSD saja kalo belum pakai SSD, yang 128GB murce sekali dibanding pakai RAM buat cache, paling dapet berapa GB, rempong juga. Klo budget, SSD buat OS, Office, Browser, dan program essensial lain itu udah sangat berasa. Kalau mau lebih nikmat ya beli SSD 2TB sekalian Grin SSD emang lebih gatcha sih daripada HDD, tapi asalkan beli brand 1st tier kek Samsung, WD, rasanya lebih tenang.
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Cache di RAM bukannya udah otomatis ya di Windows, jadinya pasti pakai... atau yang dimaksud adalah program untuk mobo Asus (ASUS RAMCache) ?
Ane lihat sekilas sepertinya yang ane maksud dekat dengan apa yang dilakukan oleh software dari Asus itu om. Jadinya file" untuk loading game atau aplikasi disideload ke RAM semua. Dari pengalaman ane kalau loading game dari HDD/SSD misalnya itu file yang dibutuhkan tidak sampai dicache di RAM, hanya ketika banyak apps yang berjalan sebagian apps tersebut dicache di RAM (atau yang sering dibuka). Atau mungkin ane yang salah paham kali ya?
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Btw apakah pernah ada yang make RAM cache? Kira-kira worth ga ya untuk mempercepat loading time aplikasi/game kalau ane punya RAM 32GB? Atau mending ganti ke SSD yang lebih cepat saja untuk mempercepat loading time?
Cache di RAM bukannya udah otomatis ya di Windows, jadinya pasti pakai... atau yang dimaksud adalah program untuk mobo Asus (ASUS RAMCache) ?
Di task manager misalnya:

Keliatan kalau 14,4GB RAM ane dipakai buat cache jadi ga usah ambil dari storage.

Dari task manager juga keliatan kalau ane hanya pakai 10GB, jadi pakai RAM 16GB pun ga ada masalah. Kalau agan sudah punya 2x8GB harusnya udah cukup dan ga perlu nambah kapasitas. Ya memang tentunya cachenya tidak bisa terlalu besar. Terkait loading time dari pengalaman ane, yang paling berasa itu kalau pindah dari HDD ke SSD, ketika pindah dari SATA SSD ke NVME M.2 SSD perbedaannya tidak terlalu terasa. Baru terasa ketika memindahkan/editing file-file besar macam video 4k raw dsb.

Jadi ya tergantung kebutuhan, kalau agan sudah punya CPU bagus, RAM high speed, GPU bagus, dan storage utama udah tua (takut fail), maka upgrade storage bisa jadi pilihan. Tentunya motivasinya bukan untuk bikin PC tambah cepet signifikan IMO hanya berdasar pengalaman pribadi.
legendary
Activity: 3066
Merit: 1312
SOL.BIOKRIPT.COM
Tapi berhubung saya ini bukan penggila game maupun bukan juga suka design2 yang pakai apps2 berat, 256 sudah lebih dari cukup buat saya karena memang ga banyak apps2 yang terinstall di PC.
Itu udah termasuk data-data pribadi om? Mungkin memang beda usage kali ya. Ane ada 2TB lebih juga merasa masih kurang. Emang sebagian ada game sih sekitar 1TB, tapi sisanya apps dan file" buat kerjaan. Tapi ga ada salahnya ada backup om, mengingat SSD bisa fail juga dan malah susah untuk direcovery nantinya dibandingkan HDD setahu ane. Khususnya kalau om sering write ke SSD untuk kebutuhan kerja atau yang lainnya.

Data2 pribadi saya simpan semua diflashdisk dan saya backup di HDD eksternal, jadi SSD murni buat apps2 saja dan paling document2 kerjaan yang sizenya tidak terlalu besar secara keseluruhan. Dari SSD 256 (240) itu masih sisa lebih dari 110GB jadi dengan penggunaan saat ini saya belum merasa butuh upgrade SSD ke yang lebih besar. Mungkin kalau punya hobby baru seperti ngegame atau design, baru saya bisa kepikiran buat upgrade SSD ke yang lebih besar Smiley.
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Tapi berhubung saya ini bukan penggila game maupun bukan juga suka design2 yang pakai apps2 berat, 256 sudah lebih dari cukup buat saya karena memang ga banyak apps2 yang terinstall di PC.
Itu udah termasuk data-data pribadi om? Mungkin memang beda usage kali ya. Ane ada 2TB lebih juga merasa masih kurang. Emang sebagian ada game sih sekitar 1TB, tapi sisanya apps dan file" buat kerjaan. Tapi ga ada salahnya ada backup om, mengingat SSD bisa fail juga dan malah susah untuk direcovery nantinya dibandingkan HDD setahu ane. Khususnya kalau om sering write ke SSD untuk kebutuhan kerja atau yang lainnya.

Btw apakah pernah ada yang make RAM cache? Kira-kira worth ga ya untuk mempercepat loading time aplikasi/game kalau ane punya RAM 32GB? Atau mending ganti ke SSD yang lebih cepat saja untuk mempercepat loading time?
legendary
Activity: 3066
Merit: 1312
SOL.BIOKRIPT.COM
Idealnya kalau ada budget lebih bisa upgrade ke SSD NVME 1TB biar apps dan game bisa masuk. Masalahnya budget 2jtan mending untuk upgrade yang lebih prioritas dulu IMO karena SSD mahal.
Next upgrade @Bitinity Grin

Kalau untuk SSD saya pikir belakangan aja lah om, kan istilahnya ini PC bukan PC utama saya karena cuma buat PC hiburan dirumah dan bisa dipakai sama anak istri, mentok2nya browsing2 sama nonton drakor  Grin. Lha yang PC utama saya aja SSDnya cuma 256 jadi kalaupun saya mau beli SSD 1TB ya mending saya upgrade PC utama saya sendiri  Grin. Tapi berhubung saya ini bukan penggila game maupun bukan juga suka design2 yang pakai apps2 berat, 256 sudah lebih dari cukup buat saya karena memang ga banyak apps2 yang terinstall di PC.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Dari kebanyakan build budget, SSD 128GB biasanya cuma buat OS doang, program dan game masuk HDD.
Kalau untuk build budget, OS masuk aja udah oke sih karena peningkatan dari HDD ke SSD cuma di booting/launching doang, kecuali di apps/game yang rajin ambil resource/aset berukuran besar. Sangat berasa di booting windows, tapi kalau di apps paling-paling nanti peningkatan kecepatan hanya ketika launch app saja.

Idealnya kalau ada budget lebih bisa upgrade ke SSD NVME 1TB biar apps dan game bisa masuk. Masalahnya budget 2jtan mending untuk upgrade yang lebih prioritas dulu IMO karena SSD mahal.
Next upgrade @Bitinity Grin
legendary
Activity: 2450
Merit: 1225
-snip-
Dari pengalaman ane pribadi, saat ini masih pake laptop tanpa oprek ram/hardrive.

SSD 128 GB bawaan dari ROG kalau untuk masalah windows + game masih bisa jalan tapi setidaknya kalau game yang typical game berat satu ajh untuk instal di SSD. Contohnya kayak Dota 2 yang dimana datanya itu sekitar 50 GB an. Biasanya nih buat orang2 yang punya laptop gaming kayak ane, masih pake Dual SSD dengan size kecil sedangkan HDD size gede belum upgrade full SSD lebih besar karna karna males instal ulang.

Kalau untuk game, ane rasa gak masalah om biasanya walau loading lama dikit baut orang2 yang make untuk game. Tapi kalau untuk aplikasi editing duh baru tekanan batin.
Pages:
Jump to: