Pages:
Author

Topic: [Gratis] Jasa Konsultasi Spek Komputer (PC & Laptop) + Diskusi - page 11. (Read 3031 times)

legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Om, ada saran cara milih case CPU kah apa aja pertimbangannya untuk budget 500rb an?
tu aja sih kalau budget segitu ga bisa macam-macam paling dapat yang model tempered glass standar.
Dari pengalaman ane beli casing di harga segini yang tempered glass hasilnya airflow kurang bagus. Udah ada mesh segala di depan ataupun di atas, tapi balik lagi ya tergantung modelnya yang mau dibeli. Plusnya sih tempat fan cukup banyak, Ujungnya ane lepas dan pakein filter biar membantu airflow. Jadinya harus lebih sering bersihin tapi worth it sih menurut ane, beda suhunya cukup jauh.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Pertengahan bulan September kemarin beli mobo tapi ukurannya ga muat di casing ane yang sekarang (efek engga ngecek spesifikasi barang yang ane beli dulu hehe).

Awalnya udah checkout untuk yang GIGABYTE B550M-DS3H  dan kesalahan ane tuh engga konfirmasi dulu stok barangnya  Grin . Ternyata mobo yang ane beli kosong di beberapa toko. Alhasil ane balik lagi ke thread ini buat cari referensi lain, dan ternyata om @mu_enrico pakai MSI B550-A PRO, karena stock ready, ane beli itu langsung.
Hahaha, untung casing murce ya.
Ukuran mobo dan casing memang harus sesuai gan, dilihat dulu apa ukuran mobo dan support casingnya.
Ukuran mobo: Mini ITX, Micro ATX, ATX, EATX
GIGABYTE B550M-DS3H => Micro ATX, mobo yang belakangnya kode M, itu varian Micro, varian pendeknya.
MSI B550-A PRO => ATX, kalo ga ada kode M di belakang biasanya ATX, varian panjangnya.

Ukuran casing: small (Mini ITX max), mini-tower (Micro ATX max), mid-tower (ATX max*), full-tower (EATX max*)
*Karena model casing macam-macam banyak yang ga standar, jadi refer ke manual specnya saja. Biasanya di marketplace sudah tidak menyebutkan ukuran towernya, tapi langsung sebut form factor mobo maksimalnya.

Jadi kalau agan punya MSI B550-A PRO cari pakai keyword "casing ATX" atau brand casing + ATX.

Om, ada saran cara milih case CPU kah apa aja pertimbangannya untuk budget 500rb an?
Cari yang sudah mesh di bagian depan dan atas agar airflownya bagus, dan kemudian mesh filternya magnet sehingga bisa mudah dibersihkan. Itu aja sih kalau budget segitu ga bisa macam-macam paling dapat yang model tempered glass standar.

BTW, ada pertanyaan lainnya juga ini. Seberapa besar pengaruh casing sama peforma PC kita sampe sampe di marketplace ada casing yang harganya 300rb an hingga ada yang diatas 2jutaan.
Kalau misalnya agan sudah beli yang mesh depan dan atas, casingnya sendiri tidak terlalu berpengaruh ke performa. Paling yang mahal itu lebih mudah bongkar-bongkar bagian tertentu untuk cable management dan menang di estetika saja. Namun, ada bedanya di case fan! Yang mahal biasanya udah include beberapa fan yang kalo beli satuan harganya juga mahal (bukan fan casing murce 20rban).

Casing ane misalnya pakai Infinity Nebula V5 yang harganya cuma 400rb lebih dikit, yang minus fan bocil. Tapi kemudian ane harus merogoh kocek 500rb lagi untuk beli satu pack ARCTIC P12 PWM isi 5 biji. Jadi total 900rban untuk casing Grin

Ya itulah kalau mesh atas dan depan, akan banyak tempat untuk memasang fan. Kalo ga ada keinginan bikin senyap itu casing, pakai fan bocil atau yang 20rban udah cukup.
Itung aja kebutuhan fan:
Depan - 3 atau 2 (tergantung ukuran)
Atas - 3 atau 2 (tergantung ukuran) kalau ga pakai radiator
Belakang - 1
Perhatikan manual speknya biar pas jumlah kipas yang dibeli.

Riset penempatan fan di casing: https://youtu.be/7dAvxfDYuRU?si=K_8pD8XO-Spb8xel&t=396
hero member
Activity: 1470
Merit: 555
dont be greedy
Om, ada saran cara milih case CPU kah apa aja pertimbangannya untuk budget 500rb an? Pertengahan bulan September kemarin beli mobo tapi ukurannya ga muat di casing ane yang sekarang (efek engga ngecek spesifikasi barang yang ane beli dulu hehe).



Awalnya udah checkout untuk yang GIGABYTE B550M-DS3H  dan kesalahan ane tuh engga konfirmasi dulu stok barangnya  Grin . Ternyata mobo yang ane beli kosong di beberapa toko. Alhasil ane balik lagi ke thread ini buat cari referensi lain, dan ternyata om @mu_enrico pakai MSI B550-A PRO, karena stock ready, ane beli itu langsung.

Casing CPU yang ane pake dari tahun 2018 sampe sekarang : Digital Alliance N11

BTW, ada pertanyaan lainnya juga ini. Seberapa besar pengaruh casing sama peforma PC kita sampe sampe di marketplace ada casing yang harganya 300rb an hingga ada yang diatas 2jutaan.



copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Kebetulan ane agak kurang paham soal BIOS di motherboard. Dan baru ini ane keinget setelah baca lagi postingan-postingan di thread ini.
Mau tanya soal BIOS om mu_enrico , update BIOS itu dilakukan tujuannya buat apa ya? dan kapan waktunya kita harus update BIOS?
Apakah ada langkah khusus pada BIOS yang harus dilakukan ketika seseorang melakukan upgrade part pada CPU?
Untuk definisi dsb tinggal googling aja, yang ane sampaikan adalah dari sisi non akademis saja ya.

BIOS pada dasarnya adalah software utama yang ada dalam perangkat pintar, seringkali disebut juga firmware kalo di HP, router, dsb. Software tsb yang menghubungkan berbagai chip-chip yang lain seperti CPU, GPU, Memori, dsb, agar semua bisa berkomunikasi dan terhubung sebagai mana mestinya.

Kapan update BIOS? Ketika agan melakukan upgrade terhadap komponen yang belum disupport oleh BIOS yang sudah terinstall. Kalau misalnya agan upgrade CPU ke Zen3 padahal pada waktu dibuat mobonya baru sampai Zen2, maka tentunya mobo akan menjadi tidak support, tidak mengenali si CPU Zen3. Kalau misalnya BIOS yang terinstall sudah support maka tidak perlu dilakukan update BIOS bila tidak ada masalah, sekalipun sudah ada versi BIOS baru. Prinsipnya kalau tidak rusak, ga usah diupdate... Lain halnya dengan OS yang bebas mau update kalo ada update-an yg baru.

Yang perlu diperhatikan ketika update:
1. Cek dulu perlu tidaknya dilakukan update BIOS. Update BIOS biasanya hanya kalau ganti CPU saja, jarang komponen lain butuh update BIOS. Setelah upgrade komponen, update BIOS dipikirin kalau ada masalah saja. Kecuali kalau agan mau OC dan ngetweak ini itu.
2. Cek apakah mobo mendukung "BIOS flashback" atau tidak yang artinya bisa ngeflash BIOS tanpa perlu CPU dan komponen lain. Kalau ga ada fitur itu maka harus ikuti langkah kek contoh ini:
1. Pakai prosesor lama (jgn ganti proc dulu) upgrade ke bridge bios versi 7.00
3. Cek apakah mobo punya BIOS backup atau tidak, disebut "dual BIOS." Kalau tidak ada, maka kalau mau risikonya 0%, agan harus punya UPS agar tidak brick ketika ngeflash dan listriknya padam. Risiko listrik padam ketika ngeflash emang sangat kecil, tapi kalau jackpot kena padam pas ngeflash ya...
hero member
Activity: 1470
Merit: 555
dont be greedy
Kemudian yang perlu diperhatikan adalah motherboard agan tidak support bios flashback, jadi harus perhatikan betul langkah update biosnya.
https://www.asrock.com/mb/amd/a320m-hdv%20r4.0/index.asp#BIOS
Kebetulan ane agak kurang paham soal BIOS di motherboard. Dan baru ini ane keinget setelah baca lagi postingan-postingan di thread ini.
Mau tanya soal BIOS om mu_enrico , update BIOS itu dilakukan tujuannya buat apa ya? dan kapan waktunya kita harus update BIOS?
Apakah ada langkah khusus pada BIOS yang harus dilakukan ketika seseorang melakukan upgrade part pada CPU?
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Kalau untuk nge-game atau design, menurutku yang dibutuhkan bukan hanya SSD dengan kapasitas besar tapi juga Ram dan Cpu yang mumpuni, karena aku pernah punya PC dengan Spek SSD 512GB tetap ngelag kala aku mengedit video untuk ku upload ke youtube, karena Ram dan Cpu saat itu masih standar bawaan PC jadi walau diubah HD ke SSD peforma masih tetap sama, cuma beda di boot awal saja, jadi lebih cepat sekian menit dibanding pakai HDD.
Kalau video editing GPU juga berpengaruh, apalagi kalau mau render pakai hardware encoder kek nvdec/nvenc. Ada plus minus mau pakai software atau hardware encoder alias CPU vs GPU, coba aja riset lebih lanjut mengenai hal ini. Makanya kalau mau ngedit nikmat itu bikin kantong kempes karena semuanya harus bagus. SSD nanti baru berasa banget kalau projectnya RAW 4K yang gede filenya, kalau pakai hdd loading/import jadi lama.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
Dari SSD 256 (240) itu masih sisa lebih dari 110GB jadi dengan penggunaan saat ini saya belum merasa butuh upgrade SSD ke yang lebih besar. Mungkin kalau punya hobby baru seperti ngegame atau design, baru saya bisa kepikiran buat upgrade SSD ke yang lebih besar Smiley.
Kalau untuk nge-game atau design, menurutku yang dibutuhkan bukan hanya SSD dengan kapasitas besar tapi juga Ram dan Cpu yang mumpuni, karena aku pernah punya PC dengan Spek SSD 512GB tetap ngelag kala aku mengedit video untuk ku upload ke youtube, karena Ram dan Cpu saat itu masih standar bawaan PC jadi walau diubah HD ke SSD peforma masih tetap sama, cuma beda di boot awal saja, jadi lebih cepat sekian menit dibanding pakai HDD.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Ane lihat sekilas sepertinya yang ane maksud dekat dengan apa yang dilakukan oleh software dari Asus itu om. Jadinya file" untuk loading game atau aplikasi disideload ke RAM semua. Dari pengalaman ane kalau loading game dari HDD/SSD misalnya itu file yang dibutuhkan tidak sampai dicache di RAM, hanya ketika banyak apps yang berjalan sebagian apps tersebut dicache di RAM (atau yang sering dibuka). Atau mungkin ane yang salah paham kali ya?
Oh jadi kalau di Asus itu namanya RAMCache, kalau 3rd party yang lain ada RAMDisk, dll., intinya sama menggunakan sebagian porsi RAM untuk cache/storage. Untuk reviewnya ane baca tidak terlalu bermanfaat:
- https://www.reddit.com/r/computing/comments/t7velz/any_benefit_to_using_ramcache_iii/
- https://www.reddit.com/r/pcmasterrace/comments/u01v7a/ramcache_iii_still_useful_in_todays_high_end_pcs/
- https://www.pcgamer.com/what-is-a-ram-disk-and-should-i-use-one-for-gaming/

Kalau agan pakai software ini paling efeknya hanya di launch time, tapi processing time bakal sama aja. Misalnya launch game, paling dia akan lebih cepat terbuka masuk main menu, tapi nanti setelah itu untuk fps dan lain-lain bakal ga ngefek. Ada risiko corrupt data juga kalau listrik padam karena RAM itu memori volatil (isinya ilang kalau ga ada listrik). IMO ga usah pakai program ginian, mending beli SSD saja kalo belum pakai SSD, yang 128GB murce sekali dibanding pakai RAM buat cache, paling dapet berapa GB, rempong juga. Klo budget, SSD buat OS, Office, Browser, dan program essensial lain itu udah sangat berasa. Kalau mau lebih nikmat ya beli SSD 2TB sekalian Grin SSD emang lebih gatcha sih daripada HDD, tapi asalkan beli brand 1st tier kek Samsung, WD, rasanya lebih tenang.
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Cache di RAM bukannya udah otomatis ya di Windows, jadinya pasti pakai... atau yang dimaksud adalah program untuk mobo Asus (ASUS RAMCache) ?
Ane lihat sekilas sepertinya yang ane maksud dekat dengan apa yang dilakukan oleh software dari Asus itu om. Jadinya file" untuk loading game atau aplikasi disideload ke RAM semua. Dari pengalaman ane kalau loading game dari HDD/SSD misalnya itu file yang dibutuhkan tidak sampai dicache di RAM, hanya ketika banyak apps yang berjalan sebagian apps tersebut dicache di RAM (atau yang sering dibuka). Atau mungkin ane yang salah paham kali ya?
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Btw apakah pernah ada yang make RAM cache? Kira-kira worth ga ya untuk mempercepat loading time aplikasi/game kalau ane punya RAM 32GB? Atau mending ganti ke SSD yang lebih cepat saja untuk mempercepat loading time?
Cache di RAM bukannya udah otomatis ya di Windows, jadinya pasti pakai... atau yang dimaksud adalah program untuk mobo Asus (ASUS RAMCache) ?
Di task manager misalnya:

Keliatan kalau 14,4GB RAM ane dipakai buat cache jadi ga usah ambil dari storage.

Dari task manager juga keliatan kalau ane hanya pakai 10GB, jadi pakai RAM 16GB pun ga ada masalah. Kalau agan sudah punya 2x8GB harusnya udah cukup dan ga perlu nambah kapasitas. Ya memang tentunya cachenya tidak bisa terlalu besar. Terkait loading time dari pengalaman ane, yang paling berasa itu kalau pindah dari HDD ke SSD, ketika pindah dari SATA SSD ke NVME M.2 SSD perbedaannya tidak terlalu terasa. Baru terasa ketika memindahkan/editing file-file besar macam video 4k raw dsb.

Jadi ya tergantung kebutuhan, kalau agan sudah punya CPU bagus, RAM high speed, GPU bagus, dan storage utama udah tua (takut fail), maka upgrade storage bisa jadi pilihan. Tentunya motivasinya bukan untuk bikin PC tambah cepet signifikan IMO hanya berdasar pengalaman pribadi.
legendary
Activity: 3066
Merit: 1312
Tapi berhubung saya ini bukan penggila game maupun bukan juga suka design2 yang pakai apps2 berat, 256 sudah lebih dari cukup buat saya karena memang ga banyak apps2 yang terinstall di PC.
Itu udah termasuk data-data pribadi om? Mungkin memang beda usage kali ya. Ane ada 2TB lebih juga merasa masih kurang. Emang sebagian ada game sih sekitar 1TB, tapi sisanya apps dan file" buat kerjaan. Tapi ga ada salahnya ada backup om, mengingat SSD bisa fail juga dan malah susah untuk direcovery nantinya dibandingkan HDD setahu ane. Khususnya kalau om sering write ke SSD untuk kebutuhan kerja atau yang lainnya.

Data2 pribadi saya simpan semua diflashdisk dan saya backup di HDD eksternal, jadi SSD murni buat apps2 saja dan paling document2 kerjaan yang sizenya tidak terlalu besar secara keseluruhan. Dari SSD 256 (240) itu masih sisa lebih dari 110GB jadi dengan penggunaan saat ini saya belum merasa butuh upgrade SSD ke yang lebih besar. Mungkin kalau punya hobby baru seperti ngegame atau design, baru saya bisa kepikiran buat upgrade SSD ke yang lebih besar Smiley.
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Tapi berhubung saya ini bukan penggila game maupun bukan juga suka design2 yang pakai apps2 berat, 256 sudah lebih dari cukup buat saya karena memang ga banyak apps2 yang terinstall di PC.
Itu udah termasuk data-data pribadi om? Mungkin memang beda usage kali ya. Ane ada 2TB lebih juga merasa masih kurang. Emang sebagian ada game sih sekitar 1TB, tapi sisanya apps dan file" buat kerjaan. Tapi ga ada salahnya ada backup om, mengingat SSD bisa fail juga dan malah susah untuk direcovery nantinya dibandingkan HDD setahu ane. Khususnya kalau om sering write ke SSD untuk kebutuhan kerja atau yang lainnya.

Btw apakah pernah ada yang make RAM cache? Kira-kira worth ga ya untuk mempercepat loading time aplikasi/game kalau ane punya RAM 32GB? Atau mending ganti ke SSD yang lebih cepat saja untuk mempercepat loading time?
legendary
Activity: 3066
Merit: 1312
Idealnya kalau ada budget lebih bisa upgrade ke SSD NVME 1TB biar apps dan game bisa masuk. Masalahnya budget 2jtan mending untuk upgrade yang lebih prioritas dulu IMO karena SSD mahal.
Next upgrade @Bitinity Grin

Kalau untuk SSD saya pikir belakangan aja lah om, kan istilahnya ini PC bukan PC utama saya karena cuma buat PC hiburan dirumah dan bisa dipakai sama anak istri, mentok2nya browsing2 sama nonton drakor  Grin. Lha yang PC utama saya aja SSDnya cuma 256 jadi kalaupun saya mau beli SSD 1TB ya mending saya upgrade PC utama saya sendiri  Grin. Tapi berhubung saya ini bukan penggila game maupun bukan juga suka design2 yang pakai apps2 berat, 256 sudah lebih dari cukup buat saya karena memang ga banyak apps2 yang terinstall di PC.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Dari kebanyakan build budget, SSD 128GB biasanya cuma buat OS doang, program dan game masuk HDD.
Kalau untuk build budget, OS masuk aja udah oke sih karena peningkatan dari HDD ke SSD cuma di booting/launching doang, kecuali di apps/game yang rajin ambil resource/aset berukuran besar. Sangat berasa di booting windows, tapi kalau di apps paling-paling nanti peningkatan kecepatan hanya ketika launch app saja.

Idealnya kalau ada budget lebih bisa upgrade ke SSD NVME 1TB biar apps dan game bisa masuk. Masalahnya budget 2jtan mending untuk upgrade yang lebih prioritas dulu IMO karena SSD mahal.
Next upgrade @Bitinity Grin
legendary
Activity: 2660
Merit: 1261
-snip-
Dari pengalaman ane pribadi, saat ini masih pake laptop tanpa oprek ram/hardrive.

SSD 128 GB bawaan dari ROG kalau untuk masalah windows + game masih bisa jalan tapi setidaknya kalau game yang typical game berat satu ajh untuk instal di SSD. Contohnya kayak Dota 2 yang dimana datanya itu sekitar 50 GB an. Biasanya nih buat orang2 yang punya laptop gaming kayak ane, masih pake Dual SSD dengan size kecil sedangkan HDD size gede belum upgrade full SSD lebih besar karna karna males instal ulang.

Kalau untuk game, ane rasa gak masalah om biasanya walau loading lama dikit baut orang2 yang make untuk game. Tapi kalau untuk aplikasi editing duh baru tekanan batin.
legendary
Activity: 3066
Merit: 1312
Ini build udah tua, budget pulak Grin

hahaha namanya juga cuma barang kantor om, kan saya sebagai buruh cuma bisa ngikut dan dipakainya juga cuma untuk urusan2 perketik2an dan penyimpanan dokumen saja selama ini.  Grin

Ane asumsikan itu ramnya 2x4GB y

Betul om, ini 2x4GB tapi kebetulan saya masih ada RAM DDR4 nganggur 2x8gb jadi saya pikir ga perlu spend uang buat upgrade RAM.

Kemudian yang perlu diperhatikan adalah motherboard agan tidak support bios flashback, jadi harus perhatikan betul langkah update biosnya.

Jadi mungkin sepertinya saya cuma perlu beli prosesornya saja dan sebelumnya harus update bios. Kebetulan kemaren saya juga udah liat youtube yang om kasih. Mungkin budget yang lain buat ganti casing biar nampak lebih kekinian karena yang ini keliatan jadul banget  Grin Grin. Oke om thanks buat sarannya, mungkin emang upgrade ke 5600G emang pilihan yang terbaik karena saya liat2 di youtube juga bisa dibilang 5600G itu worth it.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
- Mobo: Asrock A320M-HDV R4.0
- CPU: Ryzen 3 3200G
- PSU Infinity 400W Bronze 80+
- RAM 8gb dual channel (belum check merknya)
- Storage: SSD m.2 sata apacher 128gb, HDD 500gb

Budget buat upgrade ga begitu banyak sih cuma 2jtan soalnya cuma mau buat dipake online'an saja (edit dan game tipis2 saja).
Ini build udah tua, budget pulak Grin

Kalau misalnya PSUnya bagus, bisa pakai GPU eksternal, sayangnya tidak demikian, jadi kita hilangkan saja kemungkinan pakai GPU eksternal, daripada ganti PSU.
Sehingga path upgrade di budget 2jtan, adalah ganti prosesor ke APU yang lebih baru dan ganti RAM. Ane asumsikan itu ramnya 2x4GB ya, kalau 2x8GB berarti tidak perlu ganti RAM, kecuali clocknya lambat sekali. Ane juga mengasumsikan Cezanne bisa jalan di XMP 3200Mhz, karena di situsnya tidak disebutkan khusus untuk Cezanne bisa berapa max speednya. Meskipun demikian, kalau nambah kapasitas RAM harga di 3200Mhz cuma beda dikit dengan harga yang speed lebih lambat, jadi ambil 3200Mhz sekalian di 2023.

Kalau resmi:
- AMD 5600G box: 2,1jt
- Teamgroup DDR4 3200Mhz CL22/CL16 2x8GB: 600rb/700rb

Kalau gatcha (ane pilih ini):
- AMD 5600G tray: 1,7jt (fan pakai yg lama) atau paketan fan jonsbo (selisih dikit)
- Teamgroup DDR4 3200Mhz CL22/CL16 2x8GB: 600rb/700rb

Kemudian yang perlu diperhatikan adalah motherboard agan tidak support bios flashback, jadi harus perhatikan betul langkah update biosnya.
https://www.asrock.com/mb/amd/a320m-hdv%20r4.0/index.asp#BIOS

1. Pakai prosesor lama (jgn ganti proc dulu) upgrade ke bridge bios versi 7.00
2. Lalu upgrade ke bios versi 7.20 agar support Cezanne (5600G)
3. Barulah ganti prosesor ke 5600G
https://www.youtube.com/watch?v=RR36DbwmFHg
legendary
Activity: 3066
Merit: 1312
Tanya om mu_enrico, saya ini baru dapet hibahan/gratisan komputer dari kantor karena baru ada pembaharuan PC. PC ini udah kurang lebih sudah 5-6 tahun dipakai, tapi saya rasa bisa diupgrade dikit2 biar ga terlalu ketinggalan. Spek PC yang saya dapet sbb:
- Mobo: Asrock A320M-HDV R4.0
- CPU: Ryzen 3 3200G
- PSU Infinity 400W Bronze 80+
- RAM 8gb dual channel (belum check merknya)
- Storage: SSD m.2 sata apacher 128gb, HDD 500gb

Yang mau saya tanya om, kira2 kalau mau updgrade sebaiknya diupgrade apanya ya. Budget buat upgrade ga begitu banyak sih cuma 2jtan soalnya cuma mau buat dipake online'an saja (edit dan game tipis2 saja). Sebenarnya dengan spek diatas sih kalau cuma dipakai buat sehari-hari masih bagus-bagus saja. Tapi mungkin kalau bisa diupgrade dikit2 biar lebih bagus ya apa salahnya  Cheesy. Karena saya gaptek soal komponen2 PC jadi saya tanyakan disini. Kira2 yang paling pas diupgrade apanya ya om?
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Kalau menurut om @mu_enrico sendiri, kalau mau beli VGA gitu pertimbangannya apa aja? Misalkan udah tau target VGA nya adalah RX 6600 ini, tapi di marketplace kan banyak juga pilihannya dari berbagai toko dan pabrikan.
Pertimbangannya cuma garansi gan IMO. Coba aja lihat https://www.youtube.com/@NorthridgeFix di sana brand-brand premium juga pada rusak.

Jujur ane dari dulu cuma beli brand budget aja gan, macam:
- Sapphire
- Powercolor
- Colorful

Semua brand budget tsb aman kok, ane tidak menemukan masalah. Kalau untuk AMD, cari aja yang Sapphire garansi Astrindo (Resmi), itu kalau ada masalah gampang RMAnya, ane udah pernah beberapa kali.

Kalau macam MSI/ASUS/Gigabyte kalau resmi itu biasanya harganya lebih tinggi, jadi udah ga worth it. Kalau dapat murah pastikan itu garansinya resmi 2 tahun dan bukan garansi internasional.

As always yang gatcha juga ada garansi inter, lebih murah... Tapi kalau VGA ane ga berani gatcha.
hero member
Activity: 1470
Merit: 555
dont be greedy
GPU
Nambah dikit dapet RX 6600 baru, jauh lagi performanya https://www.youtube.com/watch?v=tPvgVzsERLY
Minimal 2023 cari yang 8GB lah.
Sempet browsing-browsing soal VGA ini, dan lagi-lagi ane masih bingung soal brand. Kalo baca-baca di fesbuk, banyak orang bahas tentang kelebihan dan kekurangan brand ini dan brand itu, dan ane pun rada bimbang ketika disuruh milih VGA dari brand mana. Soalnya selama ini yang ane cobain baru dari MSI & Asus aja di VGA lama ane.

Kalau menurut om @mu_enrico sendiri, kalau mau beli VGA gitu pertimbangannya apa aja? Misalkan udah tau target VGA nya adalah RX 6600 ini, tapi di marketplace kan banyak juga pilihannya dari berbagai toko dan pabrikan.
Pages:
Jump to: