Pages:
Author

Topic: [GRATIS Sharing & Konsultasi] Produksi/Optimasi Channel Youtube (Read 770 times)

sr. member
Activity: 769
Merit: 293
BUMP!

Youtube menerbitkan peraturan baru untuk diberlakukan mulai awal tahun 2023, bisa bikin cita-cita monetise jadi lebih ringan.

Jadi masih adakah yang pengen memulai jadi kreator di Youtube? Atau udah punya channel tapi mangkrak? Atau cuma pengen bisa ngedit audio/video/photo? Kuy bahas sini!
sr. member
Activity: 769
Merit: 293
Bump!



Beberapa bulan belakangan ini hampir sebagian besar channel mengalami penurunan view dan jumlah iklan yang berakibat pada menurunnya pendapatan Youtuber.
Saya mencoba mengamati perilaku si ucup ini sejak pertengahan 2021. Kenapa mereka mengeluarkan Youtube shorts, tags yang tidak lagi berfungsi, dll, karena saya mencium aroma gejala yang lainnya. Hingga saya ketemu dan baca artikel ini, monggo dibaca:



si Arap memang cukup visioner, pas dia keluar dari Youtube dia sempet bilang bahwa abis ini streaming bakal jadi raja, dan kayaknya itu bakalan terjadi.
sr. member
Activity: 769
Merit: 293
Saya pernah upload sebuah video musik oasis di youtube 13 tahun lalu, saya lupa downloadnya dari mana, tapi yang jelas bukan dari youtube. Ketika saya lihat di detil video informasi, video saya tersebut disarankan oleh pembuat video sebenarnya yaitu Oasis dan lucunya lagi, pada saat saya klik link di detil tersebut, malah video aslinya tersebut diupload sesudah saya. Saya upload sekitar tahun 2007 sedangkan video aslinya tahun 2010.

menyesalnya saya lupa akun email+password (dibuat tahun 2006-an, nomor hp recovery sudah diblok tel**kom**sl)), kalau pun saya ingat tentu akan kaya, saya lihat viewernya belasan juta.
Wah, ayo diingat gan, korek-korek file lama kali aja ada terselip disana, haha.
Kalo dihitung dari sekarang berarti uploadnya sekitar 15 tahun lalu ya? Saya coba cari di Youtube cuma tersisa 1 channel, yaitu video Oasis - Supersonic (Live at Earls Court 1995) dengan jumlah viewers sebanyak 1.890.611.



Berarti ada kemungkinan channelnya udah dihapus sama Youtube karena dianggap channel tidak aktif atau bisa juga dianggap fake account. Peraturan tentang penghapusan channel tidak aktif dan fake account ini diterbitkan sekitar tahun 2020. Jadi meskipun untuk channel baru bisa kena penghapusan juga jika channel tersebut tidak mengupload apapun selama jangka waktu 6 bulan.
Jadi pada jaman itu belum ada Algo yang mendeteksi lagu-lagu apa yang kita pakai gan. Kalau sekarang, Youtube sudah mendeteksi lagu yang dipakai segera setelah upload, dan memberikan opsi untuk me-mute bagian tertentu dari video kalau ada yang ber-copyright. Kecuali agan pakai lagu yang bener-bener tidak populer (tidak ada di database Algo), risiko untuk kena ban sudah jauh berkurang Cheesy
Tapi herannya tahun 2016 saya bikin channel suara burung dari hasil rekaman original, kena klaim copyright dari pencoleng "nguyen" dan berujung suspend permanen. Berarti tahun segitu sebenernya udah ada sistem itu, tapi belum sekuat sekarang.

Ane coba algo Youtube itu sudah lumayan powerful, bisa mendeteksi lagu bahkan ketika ditimpa voice-over.
Nah soal yang satu ini saya juga pernah coba-coba "nembus" pake akun bodong. Bertolak belakang dengan cerita copyright pada channel burung saya tadi, haha.
Jadi saya ambil musik cover yang berlisensi, trus saya rekam suara saya (nyanyi). Kemudian vocalnya saya mastering duluan, trus level vocal saya atur sehingga sama dengan level musik, abis itu saya mastering lagi, ternyata aman gan. Saya dua kali nyoba aman semua. Tapi jangan dicoba ya, duitnya kotor nanti, haha.
copper member
Activity: 2310
Merit: 2133
Slots Enthusiast & Expert
Tapi seingat saya, mulai tahun 2017an kalo gak salah regulasi tentang hak cipta udah seperti sekarang. Karena pas saya bikin channel serius tahun 2018 aturannya udah kayak sekarang, cuma tab Hak Cipta di kreator seingat saya baru muncul tahun 2019an.
Quote posting ane dulu itu ada juga diskusi mengenai cara mendeteksi lagu-lagu yang hendak dipakai, bebas copyright atau tidak.

Gimana ya biar laen kali ane ga perlu meriksa musik-musik yang dipakai

Jadi pada jaman itu belum ada Algo yang mendeteksi lagu-lagu apa yang kita pakai gan. Kalau sekarang, Youtube sudah mendeteksi lagu yang dipakai segera setelah upload, dan memberikan opsi untuk me-mute bagian tertentu dari video kalau ada yang ber-copyright. Kecuali agan pakai lagu yang bener-bener tidak populer (tidak ada di database Algo), risiko untuk kena ban sudah jauh berkurang Cheesy

Ane coba algo Youtube itu sudah lumayan powerful, bisa mendeteksi lagu bahkan ketika ditimpa voice-over.
legendary
Activity: 2352
Merit: 2049
Tapi seingat saya, mulai tahun 2017an kalo gak salah regulasi tentang hak cipta udah seperti sekarang. Karena pas saya bikin channel serius tahun 2018 aturannya udah kayak sekarang, cuma tab Hak Cipta di kreator seingat saya baru muncul tahun 2019an.
Kemungkinan yang terjadi adalah si editor videonya berulang kali melanggar hak cipta audio, dan agan nggak sadar karena udah ngasi warning di awal. Terus AI-nya Youtube mungkin "lupa" ngasi peringatan, atau sudah dikasi peringatan tapi gak muncul di dashboard (kadang-kadang terjadi). Sehingga yang terjadi adalah dianggap sebagai pelanggaran berulang dan langsung suspend.

Sebenernya agan bisa langsung banding pas waktu itu, dan karena kasusnya kena suspend, kayaknya harus pake format bebas. Bisa ikuti aturannya Disini.
Atau bisa juga langsung ngadu ke akun twitternya YouTubeCreators

Saya pernah upload sebuah video musik oasis di youtube 13 tahun lalu, saya lupa downloadnya dari mana, tapi yang jelas bukan dari youtube. Ketika saya lihat di detil video informasi, video saya tersebut disarankan oleh pembuat video sebenarnya yaitu Oasis dan lucunya lagi, pada saat saya klik link di detil tersebut, malah video aslinya tersebut diupload sesudah saya. Saya upload sekitar tahun 2007 sedangkan video aslinya tahun 2010.

menyesalnya saya lupa akun email+password (dibuat tahun 2006-an, nomor hp recovery sudah diblok tel**kom**sl)), kalau pun saya ingat tentu akan kaya, saya lihat viewernya belasan juta.
sr. member
Activity: 769
Merit: 293
Gini gan:

Sedikit cerita pengalaman, moga gak OOT. Beberapa waktu lalu ane kena strike permanen untuk akun Youtube corporate ane gara-gara si videografer pakai cuplikan lagu tanpa izin. Padahal ane udah mewanti-wanti si penyedia jasa tersebut untuk menggunakan musik yang public domain atau yang bebas dipakai komersial. Sudah bayarnya mahal bikin semua video promosi ane ilang pula, sial Grin *middle finger*

Gimana ya biar laen kali ane ga perlu meriksa musik-musik yang dipakai, karena modal trust saja ndak cukup untuk hal-hal yang seperti ini (meskipun doi mau disuruh remastering ulang), tapi bikin umur berkurang gara-gara sebel.

Afgan bener semua datanya ilang juga.

Gara-gara pakai pihak ketiga buat bikin video, makanya ane kapok kalau suruh orang bikin video meskipun sudah jelas disuruh pakai materi yang bebas copyright. Bayarnya mahal pula, fak! Seingat ane waktu itu Youtube belum ngecek materi yang ber-copyright sewaktu upload, ga kayak sekarang. Jadi kalau kita nggak tahu dan diprotes yang punya copyright, channel kita langsung ilang kena ban permanen. Ga ada peringatan strike pertama kedua dst.

Sekarang udah lebih enak, bahkan dikasih opsi mute pada bagian tertentu sebelum publish.
Wauw... Itu tahun 2020an ya gan? (saya liat dari postingan yang agan quote tersebut).

Tapi seingat saya, mulai tahun 2017an kalo gak salah regulasi tentang hak cipta udah seperti sekarang. Karena pas saya bikin channel serius tahun 2018 aturannya udah kayak sekarang, cuma tab Hak Cipta di kreator seingat saya baru muncul tahun 2019an.
Kemungkinan yang terjadi adalah si editor videonya berulang kali melanggar hak cipta audio, dan agan nggak sadar karena udah ngasi warning di awal. Terus AI-nya Youtube mungkin "lupa" ngasi peringatan, atau sudah dikasi peringatan tapi gak muncul di dashboard (kadang-kadang terjadi). Sehingga yang terjadi adalah dianggap sebagai pelanggaran berulang dan langsung suspend.

Sebenernya agan bisa langsung banding pas waktu itu, dan karena kasusnya kena suspend, kayaknya harus pake format bebas. Bisa ikuti aturannya Disini.
Atau bisa juga langsung ngadu ke akun twitternya YouTubeCreators
copper member
Activity: 2310
Merit: 2133
Slots Enthusiast & Expert
Quote
PS: channel ane sempet kena ban langsung gara-gara copyright (ga pake strike).
Wah, kronologinya gimana ini?
Gini gan:

Sedikit cerita pengalaman, moga gak OOT. Beberapa waktu lalu ane kena strike permanen untuk akun Youtube corporate ane gara-gara si videografer pakai cuplikan lagu tanpa izin. Padahal ane udah mewanti-wanti si penyedia jasa tersebut untuk menggunakan musik yang public domain atau yang bebas dipakai komersial. Sudah bayarnya mahal bikin semua video promosi ane ilang pula, sial Grin *middle finger*

Gimana ya biar laen kali ane ga perlu meriksa musik-musik yang dipakai, karena modal trust saja ndak cukup untuk hal-hal yang seperti ini (meskipun doi mau disuruh remastering ulang), tapi bikin umur berkurang gara-gara sebel.

Afgan bener semua datanya ilang juga.

Gara-gara pakai pihak ketiga buat bikin video, makanya ane kapok kalau suruh orang bikin video meskipun sudah jelas disuruh pakai materi yang bebas copyright. Bayarnya mahal pula, fak! Seingat ane waktu itu Youtube belum ngecek materi yang ber-copyright sewaktu upload, ga kayak sekarang. Jadi kalau kita nggak tahu dan diprotes yang punya copyright, channel kita langsung ilang kena ban permanen. Ga ada peringatan strike pertama kedua dst.

Sekarang udah lebih enak, bahkan dikasih opsi mute pada bagian tertentu sebelum publish.
sr. member
Activity: 769
Merit: 293
Kalau seandainya tulisan kita di forum ini diambill secreenshoot lalu ditayangkan channel youtube tanpa ada permisi, itu menurut sampeyan termasuk jugakah?. soalnya saya lihat pernah ada yang melakukan itu, kalau gak salah soal bounty, si pembuat channel menjelaskan panjang lebar sambil ngasih SS yang sepertinya asal nyomot.
Sebenarnya iya, termasuk pelanggaran. Tapi masih harus dilihat lagi apakah konten yang ada di Youtube tersebut masih tergolong dalam penggunaan wajar (fair use) atau tidak. Jika si pencuri mengambil sebuah konten dan mengupload ulang mentah-mentah tanpa ada review/narasi/editan tambahan, maka bisa dibilang itu pelanggaran. Tapi kalo ternyata didalamnya banyak unsur tambahan lain, maka bisa dikategorikan sebagai fair use dan kita tidak bisa menuntut. Yang disayangkan juga, kalo dari website semacam forum ini kita gak punya bukti kepemilikan hak cipta di mata hukum untuk menuntut si pencuri.

Harusnya dalam kasus tersebut, secara moral aja si kreator mestinya mencantumkan sumber gambar atau beritanya. Tapi ya itu, rata-rata menyepelekan sih.

Meskipun ada fasilitas kayak DMCA yang bisa melindungi website dari pencurian konten, saya belum tau apakah itu bisa digunakan untuk menuntut ke lintas platform yang berbeda seperti website vs youtube.
legendary
Activity: 2352
Merit: 2049
Mengenai hak cipta, Dhani baru-baru ini bikin heboh dengan pernyataan, jika ada yang mencover lagu ciptaan miliknya di youtube, harus bayar royalti kepadanya. Karena memang cover-mengcover lagu sedang tren saat ini, tidak bisa sembarangan asal nyomot lagu lalu menyanyikan begitu saja di youtube, apa lagi video tersebut malah lebih populer dari yang asli.
Sebenernya itu mulai ramai dilakukan oleh publisher ataupun label rekaman sejak 2016an akhir (kalo gak salah), untuk mengklaim remix/cover dari lagu-lagu yang mereka distribusikan. Di Indonesia para pencipta lagunya baru melek soal cover yutup ini sekitar tahun 2019an.
Makanya kita sempet liat bagaimana para peng-cover lagu di Yutup keenakan, nyaman dan aman, seolah gak tersentuh hukum. Cover jadi adsense + masuk spotify dan toko musik lain tanpa bayar royalti, jelas mereka merugikan pencipta & penyanyi aslinya, plus perusahaan rekaman/labelnya. Yang paling rame itu kasus lagu Akad by Payung Teduh, versus Hanin itu lumayan seru, haha. Kalo saya sih lebih setuju sama publisher, termasuk Dhani.
Kalau seandainya tulisan kita di forum ini diambill secreenshoot lalu ditayangkan channel youtube tanpa ada permisi, itu menurut sampeyan termasuk jugakah?. soalnya saya lihat pernah ada yang melakukan itu, kalau gak salah soal bounty, si pembuat channel menjelaskan panjang lebar sambil ngasih SS yang sepertinya asal nyomot.
sr. member
Activity: 769
Merit: 293
Mengenai hak cipta, Dhani baru-baru ini bikin heboh dengan pernyataan, jika ada yang mencover lagu ciptaan miliknya di youtube, harus bayar royalti kepadanya. Karena memang cover-mengcover lagu sedang tren saat ini, tidak bisa sembarangan asal nyomot lagu lalu menyanyikan begitu saja di youtube, apa lagi video tersebut malah lebih populer dari yang asli.
Sebenernya itu mulai ramai dilakukan oleh publisher ataupun label rekaman sejak 2016an akhir (kalo gak salah), untuk mengklaim remix/cover dari lagu-lagu yang mereka distribusikan. Di Indonesia para pencipta lagunya baru melek soal cover yutup ini sekitar tahun 2019an.
Makanya kita sempet liat bagaimana para peng-cover lagu di Yutup keenakan, nyaman dan aman, seolah gak tersentuh hukum. Cover jadi adsense + masuk spotify dan toko musik lain tanpa bayar royalti, jelas mereka merugikan pencipta & penyanyi aslinya, plus perusahaan rekaman/labelnya. Yang paling rame itu kasus lagu Akad by Payung Teduh, versus Hanin itu lumayan seru, haha. Kalo saya sih lebih setuju sama publisher, termasuk Dhani.
legendary
Activity: 2352
Merit: 2049
Intinya saling subscribe, misal ada seseorang yang memfollow channel kita, jangan segan untuk melakukan balik. soalnya kita bukan artis, dengan mensubscribe balik kemungkinan akan dipertimbangkan kalau chanel kita adalah yang aktif.
Saran saya jangan saling subscribe gan, cukup upload video rutin aja. Soalnya kalo yang saling subscribe gitu biasanya gak nonton videonya. Subscriber banyak tapi tontonan dikit, impresi pasti rendah. Biasanya yang gak subscribe kebanyakan malah nonton video kita. Ini saya kasi contoh channel saya yang penontonnya lebih banyak berasal dari non subscriber:
Memang saya akui, subscriber juga gak banyak membantu, saya mute notif untuk youtube supaya gak sering masuk HP. Tapi kalau untuk non subsriber, seperti sampeyan sharing di atas, teknis judul dan cover video yang lebih diutamakan supaya menarik minat.

Mengenai hak cipta, Dhani baru-baru ini bikin heboh dengan pernyataan, jika ada yang mencover lagu ciptaan miliknya di youtube, harus bayar royalti kepadanya. Karena memang cover-mengcover lagu sedang tren saat ini, tidak bisa sembarangan asal nyomot lagu lalu menyanyikan begitu saja di youtube, apa lagi video tersebut malah lebih populer dari yang asli.
sr. member
Activity: 769
Merit: 293
untuk riset keyword, kriteria keyword yang cocok untuk channel baru yang gimana ya gan?
Saya butuh pertanyaan yang lebih spesifik kalo tentang ini. Agan pengen bikin channel apa dulu? Karena tergantung niche channelnya gan, penonton apa yang mau disasar.

Misalnya agan mau bikin channel tentang kerajinan tangan, berarti harus cari keyword yang kuat untuk itu. Hal yang paling penting saat riset keyword adalah; jangan mencoba jadi ahli mencari kata kunci, tapi jadilah penonton awam. Bayangkan agan sebagai penonton yang pengen cari video kerajinan, apa yang akan diketik oleh orang tersebut?
Mungkin sebagian penonton akan mengetik "kerajinan", sebagian lagi mengetik "tutorial", atau "cara bikin", dan lain-lain. Kemudian, coba lacak kata tersebut di google trends, seperti ini:









Nah, dari contoh gambar riset diatas, terlihat kata kunci dari yang ranking paling tinggi sampai terendah. Setelah itu tinggal kita pilih hasil kata kunci yang memiliki peluang pencarian tinggi. Pilihlah kata kunci yang memiliki persentase angka pencarian 60 hingga 100.

Sebagai catatan, hasil riset ini untuk digunakan pada keyword channel dan merupakan keyword utama. Sedangkan untuk konten, kita harus meneliti ulang, karena setiap konten akan membutuhkan kata kunci yang berbeda.

Karena saya orang yang ga PD didepan kamera
Untuk konten yang menggunakan video scrib contohnya apa aja ya gan?
Bisa dipake untuk banyak hal sih. Contohnya motivasi, cerita dari buku, lirik lagu, atau sesuatu yang sifatnya edukatif/informatif seperti tentang blockchain/cryptocurrency/cara trading crypto misalnya, dan lain-lain. Maka ini akan membawa kita kembali pada pertanyaan saya diawal tadi: "Agan mau bikin channel tentang apa dulu?" Setelah itu ketemu, ayo coba kita bedah bersama, barangkali saya bisa membantu memecahkan persoalannya.
hero member
Activity: 1358
Merit: 538
paper money is going away
Untuk @bayu7adi

2. Riset kata kunci untuk menentukan judul video.
Setelah point 1 dapet, maka riset kata kunci utamanya dulu menggunakan Google Trends, Youtube search, dan tools lainnya jika ada (saya asumsikan agan udah bisa tentang riset keyword, tapi kalo ada yang belum dimengerti silahkan ditanyakan). Kemudian tentukan judulnya. Misal, setelah riset kata kunci dari tema, saya bikin judulnya jadi "WOW! 5 Surga Tersembunyi Di Jogja Ini Jarang Yang Tahu"
untuk riset keyword, kriteria keyword yang cocok untuk channel baru yang gimana ya gan?


Buat agan @bayu7adi dan @mu_enrico kalo ada yang kurang jelas, monggo ditanyakan lagi.

Karena saya orang yang ga PD didepan kamera
Untuk konten yang menggunakan video scrib contohnya apa aja ya gan?
sr. member
Activity: 769
Merit: 293
Untuk @bayu7adi

gan, kalau saya mau bikin channel youtube dan kontennya listical kaya punya On The Spot bagian yang paling susah itu pas apa ya gan? apakah edit atau cari footage atau dubbingnya?
trus, saran alat-alat (aplikasi dan tools) yang dibutuhin apa aja ya?
Saya pernah bikin konten sejenis, tapi saya hapus karena kebanyakan channel yang harus diurus, haha.
Susahnya hampir gak ada, cuma cape aja. Berdasarkan pengalaman saya, alur kerja idealnya (per konten) begini:

1. Tentukan tema dan kumpulkan informasi.
Seperti biasa, ini harus dipikirkan di awal supaya alur kerjanya jelas. Misalnya; video tentang 5 tempat wisata di Jogja. Berarti isinya:
     - Apa nama tempatnya,
     - Dimana lokasi tepatnya,
     - Bagaimana cara menuju kesana,
     - Keistimewaan destinasi tersebut.   

2. Riset kata kunci untuk menentukan judul video.
Setelah point 1 dapet, maka riset kata kunci utamanya dulu menggunakan Google Trends, Youtube search, dan tools lainnya jika ada (saya asumsikan agan udah bisa tentang riset keyword, tapi kalo ada yang belum dimengerti silahkan ditanyakan). Kemudian tentukan judulnya. Misal, setelah riset kata kunci dari tema, saya bikin judulnya jadi "WOW! 5 Surga Tersembunyi Di Jogja Ini Jarang Yang Tahu"
 
3. Bikin naskah.
Bikin naskah untuk narasinya yang menjelaskan tentang semua isi dalam video tersebut. Buatlah narasi semenarik mungkin. Kalo saya dulu, biasanya sambil saya coba baca supaya tau enak apa nggak kalimatnya dan juga perkiraan durasinya. Jangan lupa untuk memasukkan keywords/kata kunci hasil riset tadi ke dalam naskah.

4. Cari video atau gambar yang sesuai.
Nah ini yang paling harus hati-hati. Kalo agan punya stok footage sendiri sih aman. Tapi kalo gak punya dan harus nyari video, agan bisa ambil dari video yang ada di Youtube. Ada 2 cara yang bisa agan gunakan, yaitu:
   
     1. Cari video di Youtube berkaitan dengan konten, dan gunakan filter Creative Common (lisensi penggunaan kembali), seperti ini:
     

     Karena video telah mendapat ijin untuk digunakan kembali, maka cara ini cenderung aman selama agan mengedit sesuai keperluan (tidak reupload secara utuh tanpa edit).

     2. Menggunakan video dari channel orang lain tidak lebih dari 4 detik dengan narasi sendiri (kategori penggunaan wajar).
     Kelemahan dari cara ini adalah agan harus mengumpulkan banyak video untuk memenuhi target durasi.

Tapi kalo video agan cuma butuh video umum seperti misalnya tema kesehatan, pendidikan, dll yang tidak spesifik, agan bisa pake Pexels, inVideo, dll ----> baca jawaban lengkap saya untuk @Yabes Di tautan ini.


5. Rekam narasi audio
Gunakan microphone yang cukup bagus untuk ini agar penonton gak skip karena audio yang berantakan. Jangan lupa intonasi suara yang baik dan sesuai plus editing juga penting. Pake mic kondenser murah seperti BM800 udah cukup sih rasanya. Menggunakan hape (seperti yang biasa saya lakukan) juga bisa, tapi ada triknya supaya suara yang dihasilkan tetap berkualitas.

Secara garis besar, aplikasi/alat/tools yang dibutuhkan bisa berupa:

- Microphone condenser, seperti BM800, Behringer C-3, dll. *gak harus ada
- Software video editing, bisa pake Filmora, Premiere, KineMaster, dll. Pokoknya agan nyaman.
- Software audio editing, bisa pake Audition, StudioOne, Cakewalk, dll.
- Google Trends, kolom Youtube search, Google search, dan tools riset keyword lainnya seperti TubeBuddy, Ubersuggest, dll.
- Situs penyedia video footage gratis seperti Pexels, inVideo, dll.



Untuk @mu_enrico

-snip-
Ane juga tertarik penjelasan untuk ini karena yang menjadi kegundahan ane adalah masalah copyright di video-video yang dicuplik si On The Spot. Kalau misalnya video ane dicuplik On The Spot, ane bakal takedown itu video karena pelanggaran hak cipta. Setau ane kalo dicuplik begitu tidak masuk ke fair use. Grin
Mungkin agan OP bisa menjelaskan lebih mendalam... Apa mungkin harus berkorespondensi dulu ke original publisher video tsb?

PS: channel ane sempet kena ban langsung gara-gara copyright (ga pake strike).

Mengenai cara menghindari klaim copyright video bisa coba pake 2 cara yang sudah saya jelaskan untuk @bayu7adi diatas gan.

Dulu Youtube membolehkan kita ambil video dari channel orang lain dengan syarat ijin dulu ke pemiliknya. Selama pemilik video gak mengklaim, maka video kita aman-aman aja. Sayangnya cara itu sekarang udah gak boleh. Youtube sekarang menetapkan bahwa jika terdeteksi ada video orang lain di channel, maka channel tersebut tidak bisa dimonetise. Untuk lebih jelasnya agan bisa membaca penjelasan dari mereka di Jenis konten apa yang dapat saya monetisasi?

Dan sebagai catatan, setiap kreator (termasuk agan) memiliki tab Hak Cipta yang bisa menghapus konten "pencuri" video mereka yang diupload ulang di Youtube.

Untuk mengklaim video kita yang digunakan oleh televisi, lintas platform ataupun film, setau saya Youtube belum menerapkan aturan dan perlindungan untuk hal tersebut. Tapi kita bisa menggunakan jasa layanan MCN+Content ID Management dari pihak ketiga seperti BroadbandTV. Agan bisa pilih sendiri para penyedia layanan tersebut dari Youtube Service Directory

Quote
PS: channel ane sempet kena ban langsung gara-gara copyright (ga pake strike).
Wah, kronologinya gimana ini?



Buat agan @bayu7adi dan @mu_enrico kalo ada yang kurang jelas, monggo ditanyakan lagi.
copper member
Activity: 2310
Merit: 2133
Slots Enthusiast & Expert
gan, kalau saya mau bikin channel youtube dan kontennya listical kaya punya On The Spot bagian yang paling susah itu pas apa ya gan? apakah edit atau cari footage atau dubbingnya?
trus, saran alat-alat (aplikasi dan tools) yang dibutuhin apa aja ya?
Ane juga tertarik penjelasan untuk ini karena yang menjadi kegundahan ane adalah masalah copyright di video-video yang dicuplik si On The Spot. Kalau misalnya video ane dicuplik On The Spot, ane bakal takedown itu video karena pelanggaran hak cipta. Setau ane kalo dicuplik begitu tidak masuk ke fair use. Grin
Mungkin agan OP bisa menjelaskan lebih mendalam... Apa mungkin harus berkorespondensi dulu ke original publisher video tsb?

PS: channel ane sempet kena ban langsung gara-gara copyright (ga pake strike).
hero member
Activity: 1358
Merit: 538
paper money is going away
Ada yang pengen bikin channel Youtube?
gan, kalau saya mau bikin channel youtube dan kontennya listical kaya punya On The Spot bagian yang paling susah itu pas apa ya gan? apakah edit atau cari footage atau dubbingnya?
trus, saran alat-alat (aplikasi dan tools) yang dibutuhin apa aja ya?
sr. member
Activity: 769
Merit: 293
Intinya saling subscribe, misal ada seseorang yang memfollow channel kita, jangan segan untuk melakukan balik. soalnya kita bukan artis, dengan mensubscribe balik kemungkinan akan dipertimbangkan kalau chanel kita adalah yang aktif.
Saran saya jangan saling subscribe gan, cukup upload video rutin aja. Soalnya kalo yang saling subscribe gitu biasanya gak nonton videonya. Subscriber banyak tapi tontonan dikit, impresi pasti rendah. Biasanya yang gak subscribe kebanyakan malah nonton video kita. Ini saya kasi contoh channel saya yang penontonnya lebih banyak berasal dari non subscriber:

legendary
Activity: 2352
Merit: 2049
-snip-
ini kasus sama kayak judul dan cover video di youtube, Cover dan Judul merupakan Top 1 yang harus benar-benar diperhatikan sebelum upload video, walau pun isinya bagus, tapi kalau cover dan judulnya biasa saja, ya gak bakal ada yang nge-klik.
Sedangkan jika judul dan covernya menarik walau isinya monoton tetap saja ramai alias jutaaan viewr, contoh: 2 JAM nggak ngapa-ngapain, pakai cover melongo. Di zaman video yang kreatif dan berwarna, tentu saja video dari didit deelon ini bikin orang penasaran, ini merupakan hiburan yang lain dari pada yang lain terhadap kejenuhan kreasi video.
-snip-
Hahaha, bener.
Btw salah satu bentuk optimasi itu ada di penulisan judul dan nama channel di file video asli (hasil render). Kebanyakan kreator yang baru mulai bikin channel masih menyepelekan hal ini. Saya sendiri kalo ngasi nama file itu sesuai dengan judul video yang direncanakan + menyisipkan keyword utama dari kategori konten.

Contoh kasus: misalnya saya punya channel namanya BoringBareng, trus bikin video Nasi Padang Pake Bumbu Mie Instant, maka filenya saya tulis nasi_padang_pake_bumbu_mie_instant_resep_masakan_gila_boringbareng. Ada sisipan pecahan keyword "resep masakan", "resep gila", "masakan gila", dan itu akan mempermudah algoritma mengenali video kita untuk direkomendasikan ke penonton resep masakan.

Saya gak gitu paham di youtube, tapi kalau di tiktok dan Instagran pakai taggar yang sedang tren, maka Insyaallah video kita juga bakal ikut tren karena akan ditampilkan di layar home/beranda. Pemilihan lagu/musik juga sangat berpengaruh, jangan harap bisa masuk beranda kalau pakai musik tidak terkenal/sedang tren. Kalau seandainya youtube juga algoritmanya begitu, saya kira taggar dan lagu merupakan faktor utama yang krusial untuk diperhatikan sebelum mengupload.

Intinya saling subscribe, misal ada seseorang yang memfollow channel kita, jangan segan untuk melakukan balik. soalnya kita bukan artis, dengan mensubscribe balik kemungkinan akan dipertimbangkan kalau chanel kita adalah yang aktif.
sr. member
Activity: 769
Merit: 293
-snip-
ini kasus sama kayak judul dan cover video di youtube, Cover dan Judul merupakan Top 1 yang harus benar-benar diperhatikan sebelum upload video, walau pun isinya bagus, tapi kalau cover dan judulnya biasa saja, ya gak bakal ada yang nge-klik.
Sedangkan jika judul dan covernya menarik walau isinya monoton tetap saja ramai alias jutaaan viewr, contoh: 2 JAM nggak ngapa-ngapain, pakai cover melongo. Di zaman video yang kreatif dan berwarna, tentu saja video dari didit deelon ini bikin orang penasaran, ini merupakan hiburan yang lain dari pada yang lain terhadap kejenuhan kreasi video.
-snip-
Hahaha, bener.
Btw salah satu bentuk optimasi itu ada di penulisan judul dan nama channel di file video asli (hasil render). Kebanyakan kreator yang baru mulai bikin channel masih menyepelekan hal ini. Saya sendiri kalo ngasi nama file itu sesuai dengan judul video yang direncanakan + menyisipkan keyword utama dari kategori konten.

Contoh kasus: misalnya saya punya channel namanya BoringBareng, trus bikin video Nasi Padang Pake Bumbu Mie Instant, maka filenya saya tulis nasi_padang_pake_bumbu_mie_instant_resep_masakan_gila_boringbareng. Ada sisipan pecahan keyword "resep masakan", "resep gila", "masakan gila", dan itu akan mempermudah algoritma mengenali video kita untuk direkomendasikan ke penonton resep masakan.
legendary
Activity: 2352
Merit: 2049
Saya sering liat trailer film Indonesia yang (kayaknya) pake 30 atau 60fps, jadi males mau berangkat ke bioskop, haha. 
Trailer yang dibuat production Indonesia itu rerata tidak maksimal, cuma mengambil cuplikan/potongan dari film. Beda dengan trailer luar yang memang secara maksimal digarap secara total menggunakan animasi yang bahkan melebih expektasi film itu sendiri. Oleh karena itu banyak yang enggan nonton secara langsung, ini kasus sama kayak judul dan cover video di youtube, Cover dan Judul merupakan Top 1 yang harus benar-benar diperhatikan sebelum upload video, walau pun isinya bagus, tapi kalau cover dan judulnya biasa saja, ya gak bakal ada yang nge-klik.

Sedangkan jika judul dan covernya menarik walau isinya monoton tetap saja ramai alias jutaaan viewr, contoh: 2 JAM nggak ngapa-ngapain, pakai cover melongo. Di zaman video yang kreatif dan berwarna, tentu saja video dari didit deelon ini bikin orang penasaran, ini merupakan hiburan yang lain dari pada yang lain terhadap kejenuhan kreasi video.

Sama kayak di jalan-jalan > Jangan nengok ke kiri, Pasti kita akan tetap tengok ke kiri karena penasaran mereka itu jualan apa.
Pages:
Jump to: