Pages:
Author

Topic: [GRATIS Sharing & Konsultasi] Produksi/Optimasi Channel Youtube - page 2. (Read 770 times)

sr. member
Activity: 769
Merit: 293
AFAIK frame rate itu terutama cuma ngaruh ke efek cinematic dan motion blur. Kalau mau bikin yang terlihat seperti di TV ya pakai 24 fps, kalo lebih tinggi nanti feelnya berasa kek cutscene di video game. Karena semakin tinggi fps semakin berkurang itu motion blur jadi kelihatannya semakin tajam (hyper-realistic), akan tetapi ini akan membuat efek opera sabun, yaitu efek yang membuat film kelihatan murahan kek telenovela. Kalau ane pakai 30 fps karena memang menginginkan efek realistis tsb (bukan untuk tujuan film).
Sepakat gan, saya juga pahamnya gitu. Intinya kalo kita pengen gambar terlihat tajam ya pake 30fps keatas. Kalo untuk film atau video sinematik (sering dibilang estetik sama generasi milenial) pake yang 30 keatas bakal keliatan kayak sinetron. Saya sering liat trailer film Indonesia yang (kayaknya) pake 30 atau 60fps, jadi males mau berangkat ke bioskop, haha. 
copper member
Activity: 2296
Merit: 2132
Slots Enthusiast & Expert
AFAIK frame rate itu terutama cuma ngaruh ke efek cinematic dan motion blur. Kalau mau bikin yang terlihat seperti di TV ya pakai 24 fps, kalo lebih tinggi nanti feelnya berasa kek cutscene di video game. Karena semakin tinggi fps semakin berkurang itu motion blur jadi kelihatannya semakin tajam (hyper-realistic), akan tetapi ini akan membuat efek opera sabun, yaitu efek yang membuat film kelihatan murahan kek telenovela. Kalau ane pakai 30 fps karena memang menginginkan efek realistis tsb (bukan untuk tujuan film).
sr. member
Activity: 769
Merit: 293
mungkin bisa direndahin frame ratenya biar lebih tajam gitu?. soalnya kalau saya pernah pakai di kamera pro semakin rendah semakin tajam, alias ngebelurin latar di belakang.
Kalo fps diturunin otomatis kualitasnya ikut turun gan, karena berkaitan sama halus tidaknya pergerakan. Mungkin maksud agan itu Aperture, yang berpengaruh pada depth of field (DOF) sebuah gambar, sehingga latar (background) gambar akan menjadi blur atau biasa dikenal dengan istilah bokeh. Tapi ini juga harus dikombinasikan dengan speed dan ISO serta pencahayaan terhadap objek. Contohnya penggunaan aperture kayak gini:
Ya itu maksud saya, mungkin beda istilah penyebutan. Kalau kamera pro biasanya memang secara otomatis akan memblur latar belakang sehingga fokus orang menjadi tajam. -snip-
Beda kasus dan fungsinya gan. Kalo kasusnya agan @mu_enrico lebih ke proses rendernya, setting pada software editing, bukan pada proses perekaman. Kalo yang agan maksud kan pada saat proses perekamannya.
Btw memang kamera pro seperti canon 5d mark III, sony alpha 7 atau jenis mirrorless akan menghasilkan gambar yang tajam. Namun tetap bergantung pada jenis dan ukuran lensa yang digunakan (sesuai kebutuhan).   
legendary
Activity: 2352
Merit: 2049
mungkin bisa direndahin frame ratenya biar lebih tajam gitu?. soalnya kalau saya pernah pakai di kamera pro semakin rendah semakin tajam, alias ngebelurin latar di belakang.
Kalo fps diturunin otomatis kualitasnya ikut turun gan, karena berkaitan sama halus tidaknya pergerakan. Mungkin maksud agan itu Aperture, yang berpengaruh pada depth of field (DOF) sebuah gambar, sehingga latar (background) gambar akan menjadi blur atau biasa dikenal dengan istilah bokeh. Tapi ini juga harus dikombinasikan dengan speed dan ISO serta pencahayaan terhadap objek. Contohnya penggunaan aperture kayak gini:
Ya itu maksud saya, mungkin beda istilah penyebutan. Kalau kamera pro biasanya memang secara otomatis akan memblur latar belakang sehingga fokus orang menjadi tajam. Namanya penonton, walau tema videonya gak menarik amat tapi kalau gambar tajam dan kelihatan pro gitu pasti akan penasaran tuk dilihat.

Namun lagi-lagi, judul dan cover video adalah hal yang paling utama untuk difokuskan, biasanya memang judul-judul bombastis dan cover yang menarik akan sangat rawan diklik. Makanya kalau saya lihat cover-cover bahkan (pakai cewek bugil) digunakan konten kreator walau isinya bukan itu.

Nah persoalan bikin video kreatif dan unik, kadang-kadang saya tuh plin-plan. Kalo liat channel kayak PecahTelur, FerryIrwandi, Sujiwo Tejo, DzawinNur, PickyPicks, saya pasti setuju bahwa kreatif dan unik adalah keharusan. Tapi kalo liat daftar Trending Youtube tiap hari, otak saya langsung bilang "kayaknya gak perlu kreatif dan unik deh". Tinggal ikutin aja yang lagi rame, otomatis kebagian kue, haha.
Betul, seperti contoh tiktok, jika kita misal pakai sound dan efek yang sedang ramai, pasti akan jadi fyp alias jadi ikut tenar juga, padahal cuma gambar gelap dan bisa dapat ribuan viewer cuma modal ikut-ikutan sound.
sr. member
Activity: 769
Merit: 293
mungkin bisa direndahin frame ratenya biar lebih tajam gitu?. soalnya kalau saya pernah pakai di kamera pro semakin rendah semakin tajam, alias ngebelurin latar di belakang.
Kalo fps diturunin otomatis kualitasnya ikut turun gan, karena berkaitan sama halus tidaknya pergerakan. Mungkin maksud agan itu Aperture, yang berpengaruh pada depth of field (DOF) sebuah gambar, sehingga latar (background) gambar akan menjadi blur atau biasa dikenal dengan istilah bokeh. Tapi ini juga harus dikombinasikan dengan speed dan ISO serta pencahayaan terhadap objek. Contohnya penggunaan aperture kayak gini:


source foto: SLR Lounge

Btw sekarang ini banyak youtuber pemula yang diendsorse oleh Deddy Corbusier, jadi tiap nikin konten akan ada iklannya podcast-nya deddy, jadi menurut saya ini juga cara yang cukup strategis tuk nambah viewer dan follower. Tapi ya memang gak mudah, konten bikinan kita setidaknya harus kreatif dan unik.
Iya loh, setelah selama ini di Indonesia baru Dedy yang pake cara itu. Tapi kayaknya dia nyari channel yang punya muatan edukasi untuk masyarakat dan pola pikir.
Nah persoalan bikin video kreatif dan unik, kadang-kadang saya tuh plin-plan. Kalo liat channel kayak PecahTelur, FerryIrwandi, Sujiwo Tejo, DzawinNur, PickyPicks, saya pasti setuju bahwa kreatif dan unik adalah keharusan. Tapi kalo liat daftar Trending Youtube tiap hari, otak saya langsung bilang "kayaknya gak perlu kreatif dan unik deh". Tinggal ikutin aja yang lagi rame, otomatis kebagian kue, haha.

Wadoh, pantas saja, ane belum pernah coba main di bitrate 80mbps Shocked
Filenya pasti jadi super gede, uploadnya ga kelar-kelar Grin
Jadi content creator HD kalo mau serius butuh HDD ekstra + koneksi internet yang mumpuni kalo mau main di 4K HD. Kalau boleh tau jadi berapa MB/GB itu video 13 detiknya? Rawnya kan 32,6 MB.
Thanks.
Haha, betul. File yang saya edit itu aja hasilnya jadi 117 MB, sekitar 3 sampai 4 kali lipat lebih besar dari file mentahnya. Saya ngebayangin kalo dengan settingan itu durasi videonya 3 menit, pasti komputer saya ngowoss ngrender + bosen nungguin uploadnya.
copper member
Activity: 2296
Merit: 2132
Slots Enthusiast & Expert
Wadoh, pantas saja, ane belum pernah coba main di bitrate 80mbps Shocked
Filenya pasti jadi super gede, uploadnya ga kelar-kelar Grin
Jadi content creator HD kalo mau serius butuh HDD ekstra + koneksi internet yang mumpuni kalo mau main di 4K HD. Kalau boleh tau jadi berapa MB/GB itu video 13 detiknya? Rawnya kan 32,6 MB.

Thanks.
legendary
Activity: 2352
Merit: 2049
Frame Rate: 30 fps
mungkin bisa direndahin frame ratenya biar lebih tajam gitu?. soalnya kalau saya pernah pakai di kamera pro semakin rendah semakin tajam, alias ngebelurin latar di belakang.

Paling enak, punya keduanya. Bikin versi penuh untuk upload di Youtube, ambil versi singkatnya yang paling menjual untuk upload di TikTok + taruh link Youtubenya. Hasilnya ganda campuran Cheesy
Rata-rata seperti itu, biasanya pemain besar yang followernya jutaan. tapi kadang yang gitu itu suka mentok, taunya kena pelanggaran hak cipta terlacak sudah diupload di media yang lain, padahal disharing oleh orang yang sama. Solusinya harus dilinked ke akun youtube biar gak kebatas.

Btw sekarang ini banyak youtuber pemula yang diendsorse oleh Deddy Corbusier, jadi tiap nikin konten akan ada iklannya podcast-nya deddy, jadi menurut saya ini juga cara yang cukup strategis tuk nambah viewer dan follower. Tapi ya memang gak mudah, konten bikinan kita setidaknya harus kreatif dan unik.
sr. member
Activity: 769
Merit: 293
Ane belum ada channel, terakhir ya itu baru coba-coba video editing - upload - delete - mainin preset - render - upload - delete (private)...
Belum ketemu hasil yang ane suka, sekarang masih dalam tahap mengumpulkan informasi dan coba-coba.
Ane lebih banyak nyimak dulu saja di sini Grin
Ayo coba bikin channel yang publik gan, untuk uji coba, video durasi 1.5 menit aja, yang penting gak masuk kategori shorts. Ntar kita cari cara paling efektif dan efisiennya. Saya jadi penasaran dengan kasus agan soalnya, ini bahkan sampe saya coba-coba mainin 4K untuk memahami kasusnya, haha.

**UPDATED: Untuk @mu_enrico

Saya coba ambil video 4K dengan durasi 13 detik dari Pexels, lalu saya edit di Filmora (cuma nambahin text aja). Kemudian saya render dengan settingan sbb:
Format: MKV
Encoder: H.264 (HD Optimized)
Res: 3840 x 2160
Frame Rate: 30 fps
Bit Rate: 80000 kbps



Setelah selesai, saya upload ke Youtube dengan bersabar menunggu sampai muncul logo 4K di bagian pemrosesan video.
Agak lama memang, kalo durasinya 3 menit bisa gak sabar saya, haha.



Saya hitung lama pemrosesannya untuk video 4K durasi 13 detik ini butuh waktu sekitar 15 menit.
Kemudian setelah siap, saya coba tonton di Youtube dan cek kualitasnya, sudah tersedia kualitas 4K.



Trus saya coba bandingkan hasilnya dengan video mentah, ternyata sama, alias kualitasnya nggak turun.
Kalo mau ngecek hasil videonya silahkan langsung klik: Inspiration | Living Room - 4K Video | Interior Design - AGS.
Source video mentah: https://www.pexels.com/video/video-of-a-house-interior-7578552/

Semoga ini bisa memecahkan masalah agan tentang kualitas video setelah diupload.




Kalau sepengetahuan saya sih sekarang ini pendapatan youtuber enggak seperti dulu. sekarang ini musti ditonton sekian menit (atau setengahnya panjang video baru bisa dibayar), jadi ya banyak yang mengeluh. Kalau dulu itung-itung 1000 viwer katanya cuma dapat sekitaran $1-3, itu baru viewer belum lagi yang lain semisal CPM (iklan) dapat lebih gede lagi 2x liat dari viewer. kalau sekarang karena kebijakan menit, penghasilan sekarang kurang dari itu, dan banyak yang lari ke video pendek, tiktok live dsb. cmiiw
Keknya itu cuma gara-gara persaingan deh gan. Makin banyak yang maen, yang kalah bersaing kegusur. Kalau channelnya OK punya, pastilah jam tayangnya juga tinggi dan duitnya gede. Kalok ga gitu buat apa banyak kreator/seleb yang udah sering di TV bela-belain bikin channel youtube, misalnya Deddy Corbuzier.

Enaknya di Youtube itu kita bisa bermain di jenis konten evergreen, sekali produksi tapi bisa rutin menghasilkan setiap bulan sepanjang tahun. Kalo mau main konten yang sekali pukul ya bisa juga, tapi kontennya harus bener-bener kuat dan menarik, atau kita adalah orang yang udah punya massa banyak.
Sedangkan di TikTok main konten sekali pukul hasilnya gede, tapi harus rutin tiap hari. Sayangnya di tiktok susah kalo bermain jenis konten evergreen, karena cepet ditenggelamkan oleh video dari kreator lain.

Paling enak, punya keduanya. Bikin versi penuh untuk upload di Youtube, ambil versi singkatnya yang paling menjual untuk upload di TikTok + taruh link Youtubenya. Hasilnya ganda campuran Cheesy

legendary
Activity: 2352
Merit: 2049
Kalau sepengetahuan saya sih sekarang ini pendapatan youtuber enggak seperti dulu. sekarang ini musti ditonton sekian menit (atau setengahnya panjang video baru bisa dibayar), jadi ya banyak yang mengeluh. Kalau dulu itung-itung 1000 viwer katanya cuma dapat sekitaran $1-3, itu baru viewer belum lagi yang lain semisal CPM (iklan) dapat lebih gede lagi 2x liat dari viewer. kalau sekarang karena kebijakan menit, penghasilan sekarang kurang dari itu, dan banyak yang lari ke video pendek, tiktok live dsb. cmiiw
Kurang lebih sama kayak youtube jika dari segi iklan. Namun kayak Live caesar di tiktok yang heboh tempo hari, bisa dapat lebih banyak duit dari gift atau merit dari penonton. Gift bisa berupa mawar, makanan hingga singa, dimana tiap gift bisa ditukar rupiah langsung atau diwede. Mawar kalau gak salah sekitar 5ribu rupiah sedangkan kalau dapat singa bisa dapat kisaran 5 jutaan (Lebih jelas bisa cek di sini). Kalau saya nebak si caesar tuh bisa dapat puluhan - ratusan juta semalam, ada beberapa seleb bahkan ngasi singa sampe puluhan kali,

Namun syarat bisa live itu minimal follower harus 1000, kurang lebih sama kayak syarat-syarat ngontent youtube, dsb.

* si cesar itu live tidak spesial banget, cuma hora-hore doang dilempar singa.
copper member
Activity: 2296
Merit: 2132
Slots Enthusiast & Expert
Udah nyoba aktifkan fitur render maximum pas export gan? Kayak yang ini:
Udah pernah coba tp keknya efeknya tidak signifikan.

Sekalian kalo berkenan kasi link channel agan disini, atau bisa PM saya kalo memang channelnya dirahasiakan. Biar saya bisa liat kualitas gambar video agan seperti yang dimaksud.
Ane belum ada channel, terakhir ya itu baru coba-coba video editing - upload - delete - mainin preset - render - upload - delete (private)...
Belum ketemu hasil yang ane suka, sekarang masih dalam tahap mengumpulkan informasi dan coba-coba.
Ane lebih banyak nyimak dulu saja di sini Grin

Kalau sepengetahuan saya sih sekarang ini pendapatan youtuber enggak seperti dulu. sekarang ini musti ditonton sekian menit (atau setengahnya panjang video baru bisa dibayar), jadi ya banyak yang mengeluh. Kalau dulu itung-itung 1000 viwer katanya cuma dapat sekitaran $1-3, itu baru viewer belum lagi yang lain semisal CPM (iklan) dapat lebih gede lagi 2x liat dari viewer. kalau sekarang karena kebijakan menit, penghasilan sekarang kurang dari itu, dan banyak yang lari ke video pendek, tiktok live dsb. cmiiw
Keknya itu cuma gara-gara persaingan deh gan. Makin banyak yang maen, yang kalah bersaing kegusur. Kalau channelnya OK punya, pastilah jam tayangnya juga tinggi dan duitnya gede. Kalok ga gitu buat apa banyak kreator/seleb yang udah sering di TV bela-belain bikin channel youtube, misalnya Deddy Corbuzier.

Sempat kepikiran karena ini proyek awal dan saya  hanya coba coba  tidak hanya serius, karena keterbatasan saya yang belum belajar tentang video, apakah  worth  untuk kita menyuruh orang lain dengan kata lain, menyurut freelance untuk memproduksi video?
Ane juga baru belajar gan, dan cukup asik juga. Sayang kalau dilempar ke 3rd party (mahal pula) karena hasilnya belum tentu seperti yang kita mau, terutama untuk editingnya. Kalau untuk recording bisa lah hire orang buat shoot, ambil raw-nya untuk diproses sendiri. Apalagi kalau agan sudah punya PC spek lumayan, bisa lah produce video kualitas 4K.
sr. member
Activity: 769
Merit: 293
Jawaban untuk @DroomieChikito

-snip-
Masih worth it kok gan, tergantung kontennya menarik apa nggak. Sekarang kalo kita cek dengan browser kosong, bisa keliatan banyak kreator dengan video yang gak terlalu butuh skill editing plus kualitas biasa aja malah view dan pendapatannya nanjak.
 
Soal platform video sharing lainnya, setiap kreator punya skill dan zona nyamannya masing-masing. Duit paling cepet sebenernya dari platform live streaming kayak Twitch, tapi tetep semuanya butuh skill, baik dalam produksi maupun optimasinya. Caesar salah satu contoh yang beruntung (kayak Ghozali di OpenSea), ada temen saya main di tiktok sampe sekarang masih belum menghasilkan karena gak paham cara optimasinya.
Tapi market platform kayak tiktok gitu memang lebih punya peluang naik cepat, jadi akan lebih baik kalo kita gabungkan mereka sebagai tempat promosi. Saya sendiri menjadikan tiktok, IG, FB, sebagai media promosi channel.

Kalau sepengetahuan saya sih sekarang ini pendapatan youtuber enggak seperti dulu. sekarang ini musti ditonton sekian menit (atau setengahnya panjang video baru bisa dibayar), jadi ya banyak yang mengeluh. Kalau dulu itung-itung 1000 viwer katanya cuma dapat sekitaran $1-3, itu baru viewer belum lagi yang lain semisal CPM (iklan) dapat lebih gede lagi 2x liat dari viewer. kalau sekarang karena kebijakan menit, penghasilan sekarang kurang dari itu, dan banyak yang lari ke video pendek, tiktok live dsb. cmiiw
Sampai sekarang gak ada hitungan pasti sih, kita bisa tau estimasi CPM dll setelah keluar di analitycs. Trus kebanyakan kasus yang mengeluh berasal dari kreator "nakal" dan reuploader (baik itu di modif atau nggak). Kalo yang original sampai sekarang rata-rata masih aman.


Btw OOT dikit, berarti agan DroomieChikito paham soal optimasi tiktok ya? Boleh share nih, hehe.



Jawaban untuk @Yabes

-snip-
Saya ingin coba bertanya  kira-kira untuk memproduksi video seperti
1. https://www.youtube.com/watch?v=gF8yT4NRv8U
2. https://www.youtube.com/watch?v=6g8rog5qmTE
1. Itu namanya video scribing. Beberapa tool online dan atau software yang bisa agan pake antara lain:

- VideoScribe. Tersedia versi cracknya, tapi cari sendiri ya, saya gak menyarankan, hehe. Untuk Tutorialnya ada banyak di youtube dan website.
- Doodly. Berbayar, software perlu didownload.
- DoodleMaker. Ini tool online berbayar, gak perlu download software.

2. Untuk video motivasi seperti nomer 2 ini nggak ada kesulitan khusus, agan bisa edit pake software apapun baik itu adobe premiere, filmora, kinemaster ataupun software video editing lainnya. Untuk bahan videonya, agan bisa download gratis di website berikut:

- Pexels. Gunakan VPN karena mereka pake vimeo untuk preview video.
- Pixabay. Gunakan VPN, sama seperti Pexels.

Caranya, buat aja akun disana, cari video yang berkaitan dengan konten yang diinginkan, download dalam format HD ataupun 4K, lalu edit.
Atau kalo gak mau repot, agan bisa pake tool video editing online berbayar seperti di:

- inVideo
- WeVideo
Udah disediakan banyak bahan di kedua website ini, dan agan bisa langsung edit ditempat tanpa pake software editing video.

Sempat kepikiran karena ini proyek awal dan saya  hanya coba coba  tidak hanya serius, karena keterbatasan saya yang belum belajar tentang video, apakah  worth  untuk kita menyuruh orang lain dengan kata lain, menyurut freelance untuk memproduksi video?
Kalo untuk proyek awal ataupun coba-coba, saran saya lebih baik dikerjakan sendiri, atau bisa juga bekerjasama dengan teman yang bisa editing video. Dengan catatan bikin kesepakatan di atas kertas tentang bagaimana kalo channel udah menghasilkan uang.
Tapi kalo agan udah yakin banget dan paham mau terjun full time dan profesional, monggo kalo mau rekrut karyawan tetap ataupun freelance.

Jika berkenan, sebenarnya fokus saya bukan dari "kok belum apa apa udah tanya  dapat berapa?", apakah Agan berkenan sisi gelap dari  yutub? dari mulai pendapatan(mungkin akan tergantung) tapi apakah bisa agak memberikan exptasi dan realita ?  Karena saya sedikit ragu ketika yutuber bicara soal harga, kesannya ada yang  disembunyikan  xixi.
Agak bingung sama bahasa pertanyaan dan sisi gelap yang agan maksud.
Kalo yang dimaksud berapa pendapatan sebagai youtuber, jawabannya betul, tergantung. Setiap kreator punya penghasilan yang berbeda-beda, bergantung pada banyak hal seperti kategori channel, jumlah penonton, jenis konten, dan lain-lain.
Sebenernya mereka sembunyikan jumlah penghasilan karena ada banyak faktor yang jelas, seperti takut dibilang sombong, menghindari kejahatan, dll. Tapi supaya agan dapet gambaran yang lebih jelas, ini saya kasi contoh SS income dari dua channel saya dengan kategori yang sama di bulan April tahun 2022. Berikut penampakannya:

Channel Lama:



Channel Baru:


Pada gambar diatas, kedua channel saya tersebut memiliki usia yang berbeda namun berada pada kategori atau niche yang sama, penghasilannya berbeda. Jadi memang semuanya bergantung pada beberapa faktor, termasuk optimasinya.
legendary
Activity: 2352
Merit: 2049
Jika berkenan, sebenarnya fokus saya bukan dari "kok belum apa apa udah tanya  dapat berapa?", apakah Agan berkenan sisi gelap dari  yutub? dari mulai pendapatan(mungkin akan tergantung) tapi apakah bisa agak memberikan exptasi dan realita ?  Karena saya sedikit ragu ketika yutuber bicara soal harga, kesannya ada yang  disembunyikan  xixi.
Kalau sepengetahuan saya sih sekarang ini pendapatan youtuber enggak seperti dulu. sekarang ini musti ditonton sekian menit (atau setengahnya panjang video baru bisa dibayar), jadi ya banyak yang mengeluh. Kalau dulu itung-itung 1000 viwer katanya cuma dapat sekitaran $1-3, itu baru viewer belum lagi yang lain semisal CPM (iklan) dapat lebih gede lagi 2x liat dari viewer. kalau sekarang karena kebijakan menit, penghasilan sekarang kurang dari itu, dan banyak yang lari ke video pendek, tiktok live dsb. cmiiw
full member
Activity: 626
Merit: 200
Gula membunuhmu.
Halo Halo, Thank you sebelumnya sudah  mau sharing ilmu secara gratis.
Sebenarnya dalam dunia video atau editing  saya belum pernah menyentuh sama sekali.
Kadang saya berpikir untuk mencoba hal untuk menjadi Youtuber

Saya ingin coba bertanya  kira-kira untuk memproduksi video seperti
1. https://www.youtube.com/watch?v=gF8yT4NRv8U
2. https://www.youtube.com/watch?v=6g8rog5qmTE

Sebenarnya udah beberapa kali coba untuk tanya kira kira untuk video 1 dan 2 menggunakan aplikasi apa ya, berbayar atau tidak ya, krena tidak punya lingkungan dalam produksi industri seperti ini.

Sempat kepikiran karena ini proyek awal dan saya  hanya coba coba  tidak hanya serius, karena keterbatasan saya yang belum belajar tentang video, apakah  worth  untuk kita menyuruh orang lain dengan kata lain, menyurut freelance untuk memproduksi video?

Jika berkenan, sebenarnya fokus saya bukan dari "kok belum apa apa udah tanya  dapat berapa?", apakah Agan berkenan sisi gelap dari  yutub? dari mulai pendapatan(mungkin akan tergantung) tapi apakah bisa agak memberikan exptasi dan realita ?  Karena saya sedikit ragu ketika yutuber bicara soal harga, kesannya ada yang  disembunyikan  xixi.

legendary
Activity: 2352
Merit: 2049
3. Permasalahan lain yang masih terkait dengan optimalisasi channel.
Ini menurut pendapat saya ya, dan tiap orang tentu beda-beda, namun di zaman yang serba cepat saat ini, apakah youtube itu masih worth untuk menghasilkan?.

Soalnya sekarang ini, orang-orang sudah beralih ke video-video singkat dan cepat diakses seperti tiktok?. dan nyari duitnya, katanya lebih mudah di sana, dengan Live saja, contoh si caesar, bisa dapat puluhan juta dari gift penonton.  Tapi ini relatif, tiap orang beda, di tiktok tentu tidak membutuhkan skill video edting yang mumpuni seperti kayak youtube. Namun, apa salahnya jika dibikin dengan kualitas yang sama dengan youtube, bisa menghasilkan lebih cepat lagi duitnya.

Ini sebagai masukan saja, soalnya fokus saya sekarang juga di video, tapi video singkat dan viral, karena marketnya menurut saya lebih cepat tersebarnya saat ini,
sr. member
Activity: 769
Merit: 293
Ane pakai yang 2021 gan, agak lebih baru  Grin
Wah spek gahar kayaknya ini Shocked

Raw video di 4K 30fps gan, dan ane sudah eksperimen upload 4k, downscale ke 2k dan 1080p, dsb., dan tetap kualitas video-nya jauh antara hasil rendering dengan hasil upload. Konon katanya tiap kreator punya preset "rahasia" mereka masing-masing, atau mungkin kamera ane kurang bagus? Sempet pengen beli kamera tapi takutnya ini adalah permasalahan software/rendering. Semakin ane googling, semakin ruwet karena tutorial satu dengan yang lain berbeda, terkait file format, preset, dan software yang digunakan Cheesy
-snip-
Udah nyoba aktifkan fitur render maximum pas export gan? Kayak yang ini:



Sekalian kalo berkenan kasi link channel agan disini, atau bisa PM saya kalo memang channelnya dirahasiakan. Biar saya bisa liat kualitas gambar video agan seperti yang dimaksud.

Coba deh shoot 4k di tempat-tempat yang cantik buat iseng-iseng gan, siapa tau dapat mainan baru (utak atik preset) Grin
Nunggu spek lepi yang mumpuni gan, ini aja udah ngowos lepi saya, haha.
copper member
Activity: 2296
Merit: 2132
Slots Enthusiast & Expert
Pro CC berarti ya? Saya masih CS6, hehe. Tapi hampir sama aja sih. Harusnya kualitas segitu udah bagus banget.
Ane pakai yang 2021 gan, agak lebih baru  Grin

Mungkin bisa dicek source video mentahnya gan? Apakah memang video mentahnya 1080p atau dibawahnya. Kalo ternyata video mentahnya 720p kebawah, dirender ke 1080p jadinya pasti malah pecah atau blur agak ziggy gitu.
Raw video di 4K 30fps gan, dan ane sudah eksperimen upload 4k, downscale ke 2k dan 1080p, dsb., dan tetap kualitas video-nya jauh antara hasil rendering dengan hasil upload. Konon katanya tiap kreator punya preset "rahasia" mereka masing-masing, atau mungkin kamera ane kurang bagus? Sempet pengen beli kamera tapi takutnya ini adalah permasalahan software/rendering. Semakin ane googling, semakin ruwet karena tutorial satu dengan yang lain berbeda, terkait file format, preset, dan software yang digunakan Cheesy

Ada yang bilang H265 lebih oke, ada yang bilang H264 adalah yang terbaik sesuai best practice google. Belom lagi masalah bitrate yang angkanya beda-beda...

Coba agan uploadnya dijadwalkan hari esoknya aja (sesuaikan jamnya). Soalnya video kualitas tinggi butuh proses lebih lama. yang diproses duluan pasti kualitas SD. Kalo FHD butuh waktu beberapa jam (saya gak ngitung pastinya).
Betul yang SD diproses duluan, tapi walaupun sudah diproses semua hasilnya tetap kurang memuaskan. Coba deh shoot 4k di tempat-tempat yang cantik buat iseng-iseng gan, siapa tau dapat mainan baru (utak atik preset) Grin

Ane yakin masalah ini tidak muncul pada video-video vlog atau yang kualitas gambarnya tidak menjadi sorotan utama karena perbedaannya tidak keliatan (noticeable).
sr. member
Activity: 769
Merit: 293
Ane pakai Adobe Premiere Pro gan. Memang sudah ada settingan preset untuk youtube-nya, tapi tetap ada perbedaan yang signifikan antara hasil akhir rendering Adobe dengan hasil akhir ketika diputar di Youtube. Ane biasa pakai codec H264, resolusi di 1080p, frame rate 30. Meskipun nanti sudah pakai quality yang tinggi, hasil upload tetap saja buruk. Karena itulah ane malas ngonten lagi karena video yang ane buat adalah yang ingin menampilkan kualitas gambar.
Pro CC berarti ya? Saya masih CS6, hehe. Tapi hampir sama aja sih. Harusnya kualitas segitu udah bagus banget.

Mungkin bisa dicek source video mentahnya gan? Apakah memang video mentahnya 1080p atau dibawahnya. Kalo ternyata video mentahnya 720p kebawah, dirender ke 1080p jadinya pasti malah pecah atau blur agak ziggy gitu.
Kalo memang gak ada masalah di video mentahnya, berarti problemnya kemungkinan ada di proses uploadnya. Coba agan uploadnya dijadwalkan hari esoknya aja (sesuaikan jamnya). Soalnya video kualitas tinggi butuh proses lebih lama. yang diproses duluan pasti kualitas SD. Kalo FHD butuh waktu beberapa jam (saya gak ngitung pastinya).

Btw saya pernah uji coba render pake preset Youtube 720p sekitar 4 kali, pas diupload kacau, kualitas videonya jadi SD. Jadi saya memutuskan untuk pake settingan manual aja.

Ane jadi penasaran channel kek gini kok bisa bikin yang jernih banget: https://www.youtube.com/watch?v=Ak34skdOeNI
Kualitas uploadnya 4K gan, haha. Berarti itu rekaman dan edit + rendernya memang 4K.
copper member
Activity: 2296
Merit: 2132
Slots Enthusiast & Expert
2. Kalo untuk Youtube sebenernya format HD 720p udah cukup, tapi saya juga kadang pake 1080p. Trus pake frame rate 29.97, jangan pake yang 25, karena Youtube ikut format NTSC. Btw agan ngedit dan rendernya pake software apa?
Ane pakai Adobe Premiere Pro gan. Memang sudah ada settingan preset untuk youtube-nya, tapi tetap ada perbedaan yang signifikan antara hasil akhir rendering Adobe dengan hasil akhir ketika diputar di Youtube. Ane biasa pakai codec H264, resolusi di 1080p, frame rate 30. Meskipun nanti sudah pakai quality yang tinggi, hasil upload tetap saja buruk. Karena itulah ane malas ngonten lagi karena video yang ane buat adalah yang ingin menampilkan kualitas gambar.

Ane jadi penasaran channel kek gini kok bisa bikin yang jernih banget: https://www.youtube.com/watch?v=Ak34skdOeNI
sr. member
Activity: 769
Merit: 293
Kalau bisa, yang seperti ini ada penjelasannya. Misalnya untuk optimasi judul itu caranya seperti apa, apa judulnya dibuat dengan aturan atau pola tertentu. Orang-orang akan mudah memahaminya jika agan berikan penjelasan, kalau hanya hal umum seperti ini mungkin saja mereka sudah tau.
Itu maksudnya poin permasalahan yang bisa diajukan ke thread ini gan, bukan dimaksudkan sebagai tutorial, hehe.

Oya gan, ada satu lagi yang menurut saya bisa digunakan untuk mengoptimalkan konten, yaitu dengan menggunakan keyword yang paling sering dicari orang. Ini ada toolsnya, baik yang free ataupun yang berbayar (premium).
Betul, tapi sering tidak menjamin juga meskipun premium, jadi harus dibarengi dengan cara riset lainnya seperti Google Trends, Google search dan Youtube searching.




-snip-
1. Mohon bantuannya gan untuk sumber-sumber audio musik maupun sfx yang bebas copyright. Yang ada di Youtube Studio sedikit sekali dan kurang oke koleksinya.
2. Format video terbaik untuk Youtube, karena beberapa kali ane upload Youtube source ane HD mantap quality setelah masuk Youtube jadi HD busuk quality.
3. Hari dan jam terbaik untuk publish video (Indonesia).

1. Untuk audio bebas copyright, saya sering ambil dari sini:

- https://www.youtube.com/c/AudioLibraryPlus.
Tapi harus memuat kredit untuk pemilik lagu, udah mereka sediakan di deskripsinya. Ada banyak genre dan mood.
- https://www.youtube.com/c/Infraction.
Meskipun mereka gak mengharuskan memuat kredit, saya tetap memuatnya. Cek playlist, ada banyak genre dan mood.
- https://www.youtube.com/c/NoCopyrightMusicForCreators.
Ini mengharuskan memuat kredit. Tersedia bermacam genre dan mood.

2. Kalo untuk Youtube sebenernya format HD 720p udah cukup, tapi saya juga kadang pake 1080p. Trus pake frame rate 29.97, jangan pake yang 25, karena Youtube ikut format NTSC. Btw agan ngedit dan rendernya pake software apa?

3. Nah, jam upload ideal ini sebenernya gak ada patokan khusus. Tapi standarnya mulai rame itu di jam 16.00 keatas, paling rame jam 18.00. Mungkin karena orang udah pada kelar kerja, pengen santai-santai sambil nonton hiburan. Nah kita uploadnya lebih baik 15 menit sebelum jam rame tersebut. Kalo pengen liat pastinya, kita bisa liat perilaku penonton channel kita dari analytic di creator studio, caranya:

- Masuk ke creator studio youtube PC ataupun HP.
- Klik analitycs, pilih Viewer, scroll agak kebawah sampe terlihat tabel When do your viewers open YouTube.

. Berikut contoh tampilannya (saya ambil dari screenshot channel saya):


Pada contoh diatas, penonton saya paling rame buka YouTube di hari Selasa mulai jam 4an sore (16.00). Jadi saya uploadnya di sekitar jam 15.45 supaya algoritma si Yutup membaca lebih awal dan video saya bisa dapet rekomendasi lebih banyak. Meskipun analitycs jam penonton ini gak menjamin langsung dapet viewers banyak, setidaknya peluang video kita untuk direkomendasikan oleh Youtube lebih besar.


Ane juga baru mulai coba-coba bikin video Youtube di 2021 gan, masih harus banyak belajar...
Insya Allah saya siap membantu sebisa saya Wink
copper member
Activity: 2296
Merit: 2132
Slots Enthusiast & Expert
Ane juga baru mulai coba-coba bikin video Youtube di 2021 gan, masih harus banyak belajar... Kalo berkenan mohon pencerahan pertanyaan berikut:
1. Mohon bantuannya gan untuk sumber-sumber audio musik maupun sfx yang bebas copyright. Yang ada di Youtube Studio sedikit sekali dan kurang oke koleksinya.
2. Format video terbaik untuk Youtube, karena beberapa kali ane upload Youtube source ane HD mantap quality setelah masuk Youtube jadi HD busuk quality.
3. Hari dan jam terbaik untuk publish video (Indonesia).

Thanks gan, merit siap melayang!
Pages:
Jump to: