Pages:
Author

Topic: [INFO] Informasi Phishing, Malware, Virus Dst (WAJIB BACA) - page 13. (Read 153745 times)

legendary
Activity: 2296
Merit: 2892
#SWGT CERTIK Audited
Sedikit mengingatkan kalau list yang ada tidak selalu update.
Ya, untuk mempelajari model phishing lainnya sebaiknya mengambil referensi tidak hanya dari satu sumber (terpercaya) saja sebagaimana untuk Ledger tentunya model serangannya hanya yang terkait dengan produk mereka saja, tapi juga lihat referensi lain semisal dari situs www.bleepingcomputer.com sebagaimana yang disebutkan diatas atau dari informasi pada artikel-artikel yang diulas antivirus misalnya.


Aku sudah melaporkan, https://chrome.google.com/webstore/report/oejpbeppmmdbgglamhnmheeconkphbdp?hl=id&gl=US
Tapi websitenya tidak responsif, tidak terlihat apa sudah terkirim apa belum. Sudah kuklik kirim 3 kali masih tetap seperti gambar di bawah,



Apa di antara kalian sama?.
Agan harus mengklik opsi yang ada sebagaimana disebutkan om Jon di atas.
Berikut ini hasil barusan saya mereport ekstension tersebut:







legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Apa di antara kalian sama
Agan perlu memilih alasan penyalahgunaan yang ada di list tersebut. Contohnya agan pilih "Berbahaya untuk komputer atau data saya" (klik bulatan putih di sebelah teks tersebut), baru nanti tombol Kirim akan aktif. Komentar tidak wajib diisi, tapi boleh saja agan tulis alasan lebih detailnya di situ, kecuali agan memilih opsi terakhir (Memiliki masalah lain dst..). Kalau agan sudah mengirim laporan akan muncul halaman kalau laporan penyalahgunaan berhasil dikirimkan.
hero member
Activity: 1050
Merit: 749
on thesis
Beberapa hari lalu aku mau nyari extension ledger live di google karena sempat baca arttikel: https://www.ledger.com/blog-ledger-connect-browser-extension-is-coming-soon-sign-up-for-the-beta kalau akan luncur
Karena mendesak dan tidak begitu memperhatikan dampaknya, makaa aku nyari di googlee dan nnemu:
Code:
https://chrome.google.com/webstore/detail/extension-ledger-live/oejpbeppmmdbgglamhnmheeconkphbdp?hl=id 
Sudah mendapat link dari situs resminya kenapa agan malah ujungnya mencari di mesin pencarian dan mengakses situs tidak resmi? Menurut saya upaya tersebut termasuk "nekat" dan mengundang resiko.
Karena rasa penasaranku yang cukup tinggi sehingga membuatku mencari dan berkinginan untuk mencoba. Memang ini sangat beresiko, beruntungnya aku tidak menyimpannya di PC, kalau ada mungkin sudah ku copy paste.

Aku sudah melaporkan, https://chrome.google.com/webstore/report/oejpbeppmmdbgglamhnmheeconkphbdp?hl=id&gl=US
Tapi websitenya tidak responsif, tidak terlihat apa sudah terkirim apa belum. Sudah kuklik kirim 3 kali masih tetap seperti gambar di bawah,



Apa di antara kalian sama?.
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Beberapa model phishing campaign lainnya yang berusaha menarget pengguna Ledger bisa dilihat disini:
https://www.ledger.com/phishing-campaigns-status
Sedikit mengingatkan kalau list yang ada tidak selalu update. Terakhir di situ ada detailnya diupdate bulan Maret 2022, yang bisa dibilang sudah cukup lama berlalu. Sejauh ini ane belum nemu indeks phishing yang up to date karena phishing/malware/virus dst bisa muncul dengan cepat. Alternatifnya adalah mempelajari modus operandi phising yang ada, misalnya di link berikut ini[1]. Atau cek thread ini/forum secara berkala karena pasti bakal ada yang share berita mengenai kasus phishing terbaru.

Di bulan Januari ini, beberapa kasus ransomware yang melibatkan crypto juga cukup banyak. Ane nemu beberapa kasus yang mungkin bisa membantu agan untuk mempelajari kasus" tersebut lebih lebih jauh lagi[2], salah satunya bahkan diklaim melibatkan exchange crypto. Berikut di antaranya:
Quote
- Vice Society ransomware leaked the data for University of Duisburg-Essen (UDE).
- A a ransomware attack on shipping software supplier DNV impacted 1,000 ships.
- Data was stolen from the KFC, Taco Bell, and Pizza Hut brand owner during an attack
- LAUSD confirming SSNs were stolen in last year’s ransomware attack
Source: Bleeping Computer

[1] https://www.investopedia.com/articles/forex/042315/beware-these-five-bitcoin-scams.asp
[2] https://www.bleepingcomputer.com/news/security/the-week-in-ransomware-january-20th-2023-targeting-crypto-exchanges/
legendary
Activity: 2296
Merit: 2892
#SWGT CERTIK Audited
Beberapa hari lalu aku mau nyari extension ledger live di google karena sempat baca arttikel: https://www.ledger.com/blog-ledger-connect-browser-extension-is-coming-soon-sign-up-for-the-beta kalau akan luncur
Karena mendesak dan tidak begitu memperhatikan dampaknya, makaa aku nyari di googlee dan nnemu:
Code:
https://chrome.google.com/webstore/detail/extension-ledger-live/oejpbeppmmdbgglamhnmheeconkphbdp?hl=id 
Sudah mendapat link dari situs resminya kenapa agan malah ujungnya mencari di mesin pencarian dan mengakses situs tidak resmi? Menurut saya upaya tersebut termasuk "nekat" dan mengundang resiko.
Tadi saya coba baca artikel di link resminya tersebut, padahal disana dijelaskan langkah demi langkahnya jika memang mau mencoba "Ledger Connect" versi Beta tersebut:






Bahkan di situs https://www.ledger.com/ bagian atas jelas terpampang peringatan seperti berikut ini:



Catatan:
Beberapa model phishing campaign lainnya yang berusaha menarget pengguna Ledger bisa dilihat disini:
https://www.ledger.com/phishing-campaigns-status

hero member
Activity: 1050
Merit: 749
on thesis
Beberapa hari lalu aku mau nyari extension ledger live di google karena sempat baca arttikel: https://www.ledger.com/blog-ledger-connect-browser-extension-is-coming-soon-sign-up-for-the-beta kalau akan luncur
Karena mendesak dan tidak begitu memperhatikan dampaknya, makaa aku nyari di googlee dan nnemu:
Code:
https://chrome.google.com/webstore/detail/extension-ledger-live/oejpbeppmmdbgglamhnmheeconkphbdp?hl=id 
setelah terinstall lalu kusambunggkan dengan ledger ku,  setelah ke detek dan ledge hidup, extension minta konek lagi ke wallet, paddahal ledgerku sudahh nyala,
yang mmebuatku tidakk lanjut lagi adalah, extension itu minta 24 passwordku, sehingga ku tutup dan tidak jadi lanjutt.


Hati-hati jika mau install extension atau sesuatu di internet, kareena sekrangg ini makin banyak scamer yang nyari duitnya nyuri punya kalian. Jika sudah connect tapi masih minta 24 kata itu, artinya website itu scam. sama seperti akun samaran bank yang minta pin dan otp pengguna ngaku-ngaku pegawai bankk.
staff
Activity: 2454
Merit: 1617
Crypto Swap Exchange
Mohon berhati-hati kalau melihat post dan link ini di forum, khususnya yg pakai wallet MetaMask di browser.

Quote
Recently, on this site
Code:
https://debank-giveaway.com
I got 2 free NFTs. Please tell me how and where can I sell them. I don't understand a little. Recently in the field of cryptocurrencies

https://prnt.sc/xmG1gcBQiYu9

https://etherscan.io/address/0xa360a3bb91f715d70addfd514fdebc09d105311d#tokentxnsErc721

I see the price on the first screenshot but I don't understand where to click to sell at this price

Ini website phishing yang akan meminta akses terhadap semua NFT di wallet. Report saja kalau melihat post seperti ini. Terima kasih.
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
Btw beberapa hari terakhir dari berbagai web terkait berita kripto kabarnya ada malware baru dengan nama Godfather yang menyerang aplikasi perbankan dan juga crypto di Jerman (mungkin penyebaran juga ke global). Kalau ane baca" dari Bitcoin.com sih, sepertinya modusnya masih sama dengan fake app lainnya, yaitu menyerupai aplikasi dari developer yang diserang untuk kemudian merekam keystroke dan 2FA yang diminta ketika user login (jadi request login dikirim ke URL yang benar, hanya saja datanya diintai agar penyerang bisa login sendiri di device yang lain)[1]. Setelah malware ini berhasil terinstall, mereka juga akan menginstall/download malware lain seperti aplikasi pengirim pesan, jadi bot untuk serangan DDoS, dsm.
Berarti kalau model serangan malware-nya seperti disebutkan diatas, mau menggunakan 2FA sekalipun pasti dijebol juga karena aplikasinya sendiri "direkam". Mungkin aplikasi 2FA semisal google authenticator, authy dan lainnya mesti diinstal di device yang berbeda dari device yang digunakan untuk aplikasi perbankan, meskipun jadi rada kurang praktis karena mesti membawa beberapa perangkat.

Saya sendiri untuk nomor yang didaftarkan di bank, saat ini dipasangnya di HP biasa (non smartphone), setelah sebelumnya digunakan terlebih dulu di smartphone untuk instalasi aplikasi perbankan.


Memang katanya lebih aman pakai SMS artinya nomor tersebut belum atau tidak terdaftar di aplikasi perpesanan kayak WA dan sebagainya. Tapi ya walau pun cuma SMS tetap saja kita harus waspada, karena saya pernah denger seorang teman yang pernah membeli nomor cantik dapat semacam OTP dari bank, padahal nomor tersebut baru saja dia beli dan belum pernah sekalipun digunakan untuk daftar bank. Jadi menurut asumsi saya sih, bisa jadi nomor tersebut sudah mati atau terblokir di masa lalu dan dihidupkan lagi oleh Oknum provider telpon.
legendary
Activity: 2296
Merit: 2892
#SWGT CERTIK Audited
Btw beberapa hari terakhir dari berbagai web terkait berita kripto kabarnya ada malware baru dengan nama Godfather yang menyerang aplikasi perbankan dan juga crypto di Jerman (mungkin penyebaran juga ke global). Kalau ane baca" dari Bitcoin.com sih, sepertinya modusnya masih sama dengan fake app lainnya, yaitu menyerupai aplikasi dari developer yang diserang untuk kemudian merekam keystroke dan 2FA yang diminta ketika user login (jadi request login dikirim ke URL yang benar, hanya saja datanya diintai agar penyerang bisa login sendiri di device yang lain)[1]. Setelah malware ini berhasil terinstall, mereka juga akan menginstall/download malware lain seperti aplikasi pengirim pesan, jadi bot untuk serangan DDoS, dsm.
Berarti kalau model serangan malware-nya seperti disebutkan diatas, mau menggunakan 2FA sekalipun pasti dijebol juga karena aplikasinya sendiri "direkam". Mungkin aplikasi 2FA semisal google authenticator, authy dan lainnya mesti diinstal di device yang berbeda dari device yang digunakan untuk aplikasi perbankan, meskipun jadi rada kurang praktis karena mesti membawa beberapa perangkat.

Saya sendiri untuk nomor yang didaftarkan di bank, saat ini dipasangnya di HP biasa (non smartphone), setelah sebelumnya digunakan terlebih dulu di smartphone untuk instalasi aplikasi perbankan.


Btw, tadi saya baca malware Godfather ini dirancangnya untuk menyerang perangkat Android seperti disebutkan berikut:

Godfather is designed to infect and take control of Android-based devices in order to download and install other malicious software. It may also use them to send messages, including spam, and for conducting denial-of-service (DDoS) attacks.
Semakin populer OS yang digunakan, semakin populer juga jadi target malware.
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Saya coba lihat link pada artikel referensi di atas, coba buka di App Store (macOS) tertera App not available
Kemudian coba cari di App Store (iOS) sama juga, aplikasi Telegram X tersebut tidak tersedia.
Wah, baru tahu saya. Pengalaman saya soalnya di Android aplikasi ini masih tersedia, dan masih diupdate walupun rentang antara update satu ke yang lainnya sangat panjang. Kalau keamanan dan fitur terbaru jadi alasan agan pake Telegram, mungkin memang bukan jadi pilihan yang baik. Sementara pilihan terbaik adalah mengecek manual kalau agan tidak mau bayar. Semoga saja fitur filter voice message dan fitur" penting lainnya bisa dibuat free lagi. Signal mungkin bisa jadi pilihan, sayang pengguna Signal tidak terlalu banyak sejauh yang saya tahu.

Btw beberapa hari terakhir dari berbagai web terkait berita kripto kabarnya ada malware baru dengan nama Godfather yang menyerang aplikasi perbankan dan juga crypto di Jerman (mungkin penyebaran juga ke global). Kalau ane baca" dari Bitcoin.com sih, sepertinya modusnya masih sama dengan fake app lainnya, yaitu menyerupai aplikasi dari developer yang diserang untuk kemudian merekam keystroke dan 2FA yang diminta ketika user login (jadi request login dikirim ke URL yang benar, hanya saja datanya diintai agar penyerang bisa login sendiri di device yang lain)[1]. Setelah malware ini berhasil terinstall, mereka juga akan menginstall/download malware lain seperti aplikasi pengirim pesan, jadi bot untuk serangan DDoS, dsm.

Untuk melindungi devide agan dari malware ini, masih tidak jauh berbeda dengan tips" sebelumnya. Selalu download dari sumber resmi, kalau pake App Store pastikan agan mendowload aplikasi yang benar, kalau developer menyediakan hash untuk verifikasi pastikan verifikasi sebelum install, pastikan jaringan agan bebas dari DNS hijack atau serangan MITM lainnya, jangan percaya dengan hasil pencarian di Google terutama yang berasal dari iklan, dan lain sebagainya. Stay safe!

[1] https://news.bitcoin.com/germanys-financial-watchdog-warns-of-godfather-malware-attacks-on-crypto-apps/
legendary
Activity: 2296
Merit: 2892
#SWGT CERTIK Audited
Kalau tidak mau bayar atau subscribe ke premium, alternatif yang ane temukan adalah menggunakan Telegram X. Ini client alternatif buat pengguna Telegram yang dulu juga pernah ane coba. Hanya saja untuk iOS sepertinya kurang disarankan kalau user ingin performa yang optimal, setidaknya begitu kata Telegram sendiri[1]. Ane sendiri belum cek update terbaru, tapi kalau ga ada perubahan harusnya bisa diatur dengan langkah yang sama, dengan tambahan opsi untuk mematikan voice message di bagian auto-download media. Perlu diingat kalau app ini jarang diupdate, dan fitur" yang ada di app utama belum tentu tersedia.

Saya coba lihat link pada artikel referensi di atas, coba buka di App Store (macOS) tertera App not available



Kemudian coba cari di App Store (iOS) sama juga, aplikasi Telegram X tersebut tidak tersedia.


Hapus file/cache berkala mungkin bisa jadi opsi terakhir untuk mewaspadai file malware yang ga sengaja terunduh oleh Telegram.
Opsi menghapus Cache masih bisa di setting auto remove [1] tapi untuk menghapus file saya lihat memang masih mesti manual [2].

[1]



Kebetulan saya belum mematikan auto-download yang ada di Telegram saya om, dan sudah terlanjur terbaca pesannya, kemudian saya sudah mencari file yang dikirim ke saya itu di storage, tapi tidak ketemu juga, waduh gawat ini Cheesy.

[2]


Beberapa waktu lalu saya mendapatkan voice message yang di forward dari channel tertentu (kasusnya mirip dengan yang dialami MAAManda). Karena bahkan usernya pun tidak saya kenal, saya langsung Block User dan file voice message yang defaultnya otomatis terdownload (karena bukan user premium) turut terhapus dari storage.
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Untuk user Telegram non-premium, mau tidak mau voice message yang dikirim user lain tetap otomatis terdownload (karena tidak ada opsi untuk memfilternya).
Kalau tidak mau bayar atau subscribe ke premium, alternatif yang ane temukan adalah menggunakan Telegram X. Ini client alternatif buat pengguna Telegram yang dulu juga pernah ane coba. Hanya saja untuk iOS sepertinya kurang disarankan kalau user ingin performa yang optimal, setidaknya begitu kata Telegram sendiri[1]. Ane sendiri belum cek update terbaru, tapi kalau ga ada perubahan harusnya bisa diatur dengan langkah yang sama, dengan tambahan opsi untuk mematikan voice message di bagian auto-download media. Perlu diingat kalau app ini jarang diupdate, dan fitur" yang ada di app utama belum tentu tersedia.

Btw ane baca" di sosmed katanya fitur filter dan fitur" premium lainnya bisa jadi free setelah beberapa bulan, jadi kalau agan bisa nunggu mungkin sekalian nunggu saja daripada bayar dan menyia"kan uang karena ga menggunakan fitur yang lain. Tapi tentu saja, hanya sebatas rumor, bisa jadi malah makin ditambah paywallnya. Hapus file/cache berkala mungkin bisa jadi opsi terakhir untuk mewaspadai file malware yang ga sengaja terunduh oleh Telegram.

[1] https://telegram.org/blog/telegram-x
legendary
Activity: 2296
Merit: 2892
#SWGT CERTIK Audited
Mungkin kasusnya sama dengan fenomena hacking dengan mengirim gambar di WA yang pernah trending dulu om, memanfaatkan eksploit ketika aplikasi WA/Android pada umumnya membaca file gambar atau audio. Terlepas ini bug app atau Android itu sendiri, paling aman ya menghindari membuka file dari orang asing daripada gambling dengan kemungkinan file yang dikirim malware atau bukan.

Saya coba cari update terbaru sepertinya masih simpang siur. Ada yang bilang bug atau fitur yang dieksploitasi oleh hacker tersebut sudah diatasi, ada juga yang bilang tidak.
Saya juga sempat teringat kasus peretasan melalui pengiriman gambar di WA yang pernah disampaikan agan Luzin & dewo_sat sebelumnya, namun itu malah berupa file apk atau berupa link (bukan berupa gambar yang langsung bisa dilihat -semisal menggunakan opsi auto download) yang jika di tap kemungkinan memang yang terjadi adalah menginstall virus atau sejenisnya untuk meretas device korbannya.

Agak kecewa juga dengan Telegram mengenai paywall filter pesan ini, karena saya rasa ini bukan hal yang seharusnya opsional tapi wajib mengingat penyebaran malware sangat mudah dilakukan. Untungnya fitur nonaktifkan auto-download masih free jadi masih bisa diakali. Kalau fitur itu juga dijadikan paywall saya rasa waktunya pindah dari Telegram tiba.
Ya, padahal itu termasuk salah satu fitur pada Privacy and Security yang bahkan di Whatsapp pun tidak dibuat menjadi berbayar untuk mengaktifkan filternya.
Untuk user Telegram non-premium, mau tidak mau voice message yang dikirim user lain tetap otomatis terdownload (karena tidak ada opsi untuk memfilternya).



legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Saya pribadi sebenarnya rada kurang yakin kalau Voice Message yang dikirim melalui telegram bisa sampai sejauh itu ketika di tap untuk didengarkan bisa menyebarkan virus. Namun jika memang sampai benar ada yang demikian saya kira akan banyak user telegram non premium yang bakal kena, karena tidak bisa mengatur opsi restrict receiving voice messages. Mungkin solusinya (bagi user non-premium) ya tinggal langsung di delete saja jika mendapat lagi message serupa itu.

Mungkin kasusnya sama dengan fenomena hacking dengan mengirim gambar di WA yang pernah trending dulu om, memanfaatkan eksploit ketika aplikasi WA/Android pada umumnya membaca file gambar atau audio. Terlepas ini bug app atau Android itu sendiri, paling aman ya menghindari membuka file dari orang asing daripada gambling dengan kemungkinan file yang dikirim malware atau bukan.

Saya coba cari update terbaru sepertinya masih simpang siur. Ada yang bilang bug atau fitur yang dieksploitasi oleh hacker tersebut sudah diatasi, ada juga yang bilang tidak.

Agak kecewa juga dengan Telegram mengenai paywall filter pesan ini, karena saya rasa ini bukan hal yang seharusnya opsional tapi wajib mengingat penyebaran malware sangat mudah dilakukan. Untungnya fitur nonaktifkan auto-download masih free jadi masih bisa diakali. Kalau fitur itu juga dijadikan paywall saya rasa waktunya pindah dari Telegram tiba.
legendary
Activity: 2296
Merit: 2892
#SWGT CERTIK Audited
Menurut saya, buka-membuka sesuatu di Internet adalah suatu hal yang sangat sulit di hindari khususnya di masyarakat kita. Apalagi terhadap fenomena yang baru seperti voice note yang saya jabarkan pada postingan sebelumnya.
Maksud saya ketika ada yang mengirimi link, baik itu di telegram, email atau lainnya terutama dari orang asing atau bahkan orang yang kita kenal sekalipun yang mem-forward link dari orang lain lagi, setidaknya lebih aware untuk tidak terlalu "kepo" ingin tahu itu isinya apa, terlebih kalau kita tidak merasa meminta atau memerlukan link tersebut.

Salah satu pesan yang masih saya ingat dari Michael Gillespie* (id-ransomware.malwarehunterteam.com) perihal link-link semacam itu adalah:



* Dulu pernah konsultasi mengenai masalah ransomware *.grovat yang menyerang PC ditempat kerja saya (https://bitcointalksearch.org/topic/m.50516790).


Selain itu terkait Telegram, dari pengamatan saya, publik Indonesia sendiri tidak begitu mempedulikan fitur premium yang Telegram tawarkan (termasuk saya sendiri), mungkin karena biaya yang terbilang lumayan perbulannya atau karena hal lainnya. Jadi akan sangat sulit untuk menghindari fenomena voice note yang saat ini sedang happening.
Saya pribadi sebenarnya rada kurang yakin kalau Voice Message yang dikirim melalui telegram bisa sampai sejauh itu ketika di tap untuk didengarkan bisa menyebarkan virus. Namun jika memang sampai benar ada yang demikian saya kira akan banyak user telegram non premium yang bakal kena, karena tidak bisa mengatur opsi restrict receiving voice messages. Mungkin solusinya (bagi user non-premium) ya tinggal langsung di delete saja jika mendapat lagi message serupa itu.

hero member
Activity: 1736
Merit: 798
Agan harus terbiasa untuk tidak membuka file dari orang yang tidak dikenal baik di Tele atau media lainnya. Modus operandi scammer relatif sama, hanya medianya saja yang berubah. Kalau agan sudah punya habit yang baik mengenai perlindungan dari kiriman user yang tidak dikenal dan aneh, hampir pasti agan terhindar dari phishing dengan model seperti ini. Tentu saja, itu hanya bisa meminimalisir risiko, jadi tetap waspada saja.

Kalau agan pake Tele, mungkin bisa dinonaktifkan juga opsi auto-download file medianya, jadi bisa menghindari salah klik di file manajer agan. Kadang di Tele sudah agan blok/hapus tapi bisa saja filenya sudah terdownload, jadi file malwarenya masih ada di HP dan sewaktu-waktu bisa saja jadi masalah ketika HP agan dipinjam keluarga, misalnya. Atau agan sendiri sedang teledor dan malah mengklik file tersebut.

Kebetulan saya belum mematikan auto-download yang ada di Telegram saya om, dan sudah terlanjur terbaca pesannya, kemudian saya sudah mencari file yang dikirim ke saya itu di storage, tapi tidak ketemu juga, waduh gawat ini Cheesy.


Tentang mekanisme juga sebenarnya saya masih bingung, apa harus di dengar ya voice note-nya baru bisa masuk virus/malware tersebut. Saya juga sudah bertanya kepada orang yang share mengenai hal ini di grup telegram, tapi tidak ada balasan yang cukup memuaskan.

Cara mematikannya tinggal klik Settings -> Data and Storage -> matikan semua opsi di bagian automatic media download, autoplay media, opsi save to gallery (kalau mau benar-benar menghindari download file di Tele secara otomatis termasuk gambar, dst).

Sip, sudah saya implementasikan om, thanks in advance.
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Contohnya saja saya, jika saya tidak mendapatkan pemberitahuan terlebih dahulu dari teman saya, sudah tentu saya akan klik voice note yang dikirimkan ke saya Cheesy.
Agan harus terbiasa untuk tidak membuka file dari orang yang tidak dikenal baik di Tele atau media lainnya. Modus operandi scammer relatif sama, hanya medianya saja yang berubah. Kalau agan sudah punya habit yang baik mengenai perlindungan dari kiriman user yang tidak dikenal dan aneh, hampir pasti agan terhindar dari phishing dengan model seperti ini. Tentu saja, itu hanya bisa meminimalisir risiko, jadi tetap waspada saja.

Kalau agan pake Tele, mungkin bisa dinonaktifkan juga opsi auto-download file medianya, jadi bisa menghindari salah klik di file manajer agan. Kadang di Tele sudah agan blok/hapus tapi bisa saja filenya sudah terdownload, jadi file malwarenya masih ada di HP dan sewaktu-waktu bisa saja jadi masalah ketika HP agan dipinjam keluarga, misalnya. Atau agan sendiri sedang teledor dan malah mengklik file tersebut.

Cara mematikannya tinggal klik Settings -> Data and Storage -> matikan semua opsi di bagian automatic media download, autoplay media, opsi save to gallery (kalau mau benar-benar menghindari download file di Tele secara otomatis termasuk gambar, dst).
hero member
Activity: 1736
Merit: 798
Sederhananya jangan asal klik/buka link sembarangan. Di Telegram sendiri setahu saya untuk user biasa, settingan Privacy -> Voice Messages, defaultnya Everybody**, dengan kata lain siapa saja bisa mengirimi voice message ke kita.

** untuk membatasi siapa saja yang bisa mengirimi voice message mesti upgrade ke Telegram Premium.

Menurut saya, buka-membuka sesuatu di Internet adalah suatu hal yang sangat sulit di hindari khususnya di masyarakat kita. Apalagi terhadap fenomena yang baru seperti voice note yang saya jabarkan pada postingan sebelumnya. Selain itu terkait Telegram, dari pengamatan saya, publik Indonesia sendiri tidak begitu mempedulikan fitur premium yang Telegram tawarkan (termasuk saya sendiri), mungkin karena biaya yang terbilang lumayan perbulannya atau karena hal lainnya. Jadi akan sangat sulit untuk menghindari fenomena voice note yang saat ini sedang happening.

jadi hati-hati saja, apa lagi pemula yang baru meranjak yang sering gabung ke group-group telegram gak karuan, karena para penyamun rata-rata ngumpul di sana semua, mereka tahu apa yang bikin penasaran untuk diklik supaya mudah nyusupin virus.

Semua orang pasti berhati-hati dalam melakukan suatu hal atau beraktivitas di suatu medium om, namun yang menjadi masalah besar saat ini adalah cara-cara baru yang dimiliki oleh entitas jahat, kadang cara-cara baru ini berada diluar pengetahuan orang-orang sehingga mereka akan dengan mudah terjebak. Contohnya saja saya, jika saya tidak mendapatkan pemberitahuan terlebih dahulu dari teman saya, sudah tentu saya akan klik voice note yang dikirimkan ke saya Cheesy.
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
Beberapa waktu belakangan ini, ada banyak sekali orang-orang di Telegram yang dikirimi pesan oleh anonim, pesan itu berisikan Voice Note a.k.a VN. Dari beberapa orang yang sudah mendengar VN tersebut, mereka mengaku kalau setelah mendengar VN itu, aplikasi Telegram mereka seketika mati. Selain itu, ada juga yang berasumsi kalau kemungkinan hal-hal penting di handphone seperti password juga akan didapatkan oleh hacker tersebut.
Telegram itu salah satu tempat sarang penyamun, tempat dimana phising, scam dan aktifitas negatif berkumpul di sana, karena hampir rata-rata para penggunanya gampang untuk dimanipulasi, gampang untuk dicuci otaknya dan gampang diambil duitnya. Jadi saya tidak heran kalau hacker akan sangat gampang menyusupi virus dan malware dengan berkedok voice, lalu dengan mudah untuk mengontrol HP pemilik.

Saya kira VN itu tidak begitu rumit, cara kerjanya hampir sama kayak virus lainnya yaitu KLIK, Baik itu voice, dokumen, file lagu, bahkan file Film MP4 pun banyak dipakai untuk berkamuflase supaya gampang di klik pengguna. Apa pun itu jika pengguna mengkilik otomatis virus akan masuk dan mengontrol HP pengguna, Voice itu hanya kamuflase supaya pengguna penasaran untuk mengklik, sama kayak file PDF yang dikirim melalu email dan WA.

jadi hati-hati saja, apa lagi pemula yang baru meranjak yang sering gabung ke group-group telegram gak karuan, karena para penyamun rata-rata ngumpul di sana semua, mereka tahu apa yang bikin penasaran untuk diklik supaya mudah nyusupin virus.
legendary
Activity: 2296
Merit: 2892
#SWGT CERTIK Audited
Beberapa waktu belakangan ini, ada banyak sekali orang-orang di Telegram yang dikirimi pesan oleh anonim, pesan itu berisikan Voice Note a.k.a VN. Dari beberapa orang yang sudah mendengar VN tersebut, mereka mengaku kalau setelah mendengar VN itu, aplikasi Telegram mereka seketika mati. Selain itu, ada juga yang berasumsi kalau kemungkinan hal-hal penting di handphone seperti password juga akan didapatkan oleh hacker tersebut.
Mirip dengan kasus pada WhatsApp voice message beberapa waktu lalu*, namun itu berupa phishing, artinya lebih cenderung diarahkan ke link lain yang intinya menjebak user untuk mengklik link yang sudah disusupi malware (JS/Kryptic trojan).

* https://www.bleepingcomputer.com/news/security/whatsapp-voice-message-phishing-emails-push-info-stealing-malware/


Saya tidak tahu apakah pesan yang diberikan merupakan untuk tujuan marketing atau hal lain, yang pasti setelah kabar tentang scam voice note ini sampai ke saya, saya tidak berani untuk mendengar voice note dan bahkan klik link yang ada pada voice note itu.
Sederhananya jangan asal klik/buka link sembarangan. Di Telegram sendiri setahu saya untuk user biasa, settingan Privacy -> Voice Messages, defaultnya Everybody**, dengan kata lain siapa saja bisa mengirimi voice message ke kita.

** untuk membatasi siapa saja yang bisa mengirimi voice message mesti upgrade ke Telegram Premium.
Pages:
Jump to: