Topic: [Info] Sekilas Tentang Altcoin (Read 1584 times)

Saya rasa Mining pool bukan merupakan bentuk sentralisasi sesungguhnya, karena meskipun terkumpul nilai hashrate yang besar, nilai tersebut muncul dari komulatif keseluruhan node mining yang bergabung didalam pool tersebut atau bisa dianggap hashpower tersebut muncul dari pelaku mining yg berasal dari tempat yg berbeda-beda.

Dan jika mining pool tersebut ter-indikasi memanfaatkan hashpower tersebut untuk upaya 51% attack, maka masing-masing node (pemilik hashrate) bisa memutuskan koneksinya setiap saat, sehingga nilai hashpower tersebut akan berkurang secara instan (dibawah nilai 51%)



Asumsi ini ada benarnya ... Tetapi yang dikawatirkan dengan munculnya Asic, Produsen-produsen mesin asic disamping menjual peralatan tersebut mereka juga ikut serta berkontribusi didalam jaringan BTC (menjalankan node miningnya sendiri). Meskipun tidak ada angka (besar hashrate) pastinya, tapi mereka disinyalir memiliki hash power dengan jumlah yg cukup besar ... Dan inilah yg dijadikan kekawatiran oleh para pelaku mining lainnya.

Ibaratnya klo tidak ada Asic, kekawatiran ini bisa muncul jika produsen VGA (contohnya :asus) memiliki fasilitas mining farm dan menjalankan nodenya sendiri, maka hashpower yg dimiliki oleh produsen sekelas Asus nilainya pasti lumayan besar.


Bisa jadi klo Asic tidak muncul, para pelaku mining dengan hashpower yg memadai masih bisa melakukan Solo mining (karena difficulty tidak akan sebesar sekarang) ... atau bagi yg hashpowernya kecil mereka tetap akan bergabung dengan pool dan bebas menetukan pilihan mau bergabung dengan mining pool yg mana. Tetapi hal tersebut tidak menjadikan suatu mining pool memiliki control penuh terhadap hashrate tersebut karena masing-masing pemilik hashpower bisa masuk dan keluar setiap saat.

Ane Tambahin;
-Menggunakan Fungsi Hash Yang Berbeda Supaya Tidak Gampang Di-Attack Oleh Miner Imigran Dari Coin Lain
Kalo Ane Buat Altcoin Baru Dengan Algo SHA256, Maka Altcoin ane Bakal rentan Kena 51% Attack dari Miner Imigran (BTC,BCH,BSV)

(Semakin Terkenal Algo-nya Semakin Tinggi Kemungkinan Attack)

---

Bukannya Sentralisasi Ini Akan Tetap Terbentuk Apabila ASIC Tidak Diciptakan(Dikarenakan Adanya Pool Mining)?
Sentralisasi Yang Ada Di Network Bitcoin Setahu Ane Disebabkan Karena Adanya Mining Pool(Hashrate-nya Ngumpul). Kalau Masing-Masing Pemilik ASIC Solo Mining, Hashrate Tetap Terdesentralisasi (Nyebar) kan?

Kalau Misal ASIC Gak Ada, Para Miner Juga Akhirnya Akan Membuat Pool Karena Solo Mining Sangat Sulit, Dan Hashrate-nya Bakal Ngumpul Juga.

Ane Masih Bingung Di Bagian Ini.

Secara garis besar saya setuju dengan penjelasan Om panjay, tetapi pada waktu kemunculan Asic pada jaringan BTC sekitar akhir 2012 lalu (AsicMiner dan avalon) tampaknya juga muncul kekhawatiran jika keberadaan Asic tersebut bakal mendominasi dan menggeser node-node konsensus yg telah ada (cpu, gpu, fpga). Dan seiring dengan berjalannya waktu dominasi Asic didalam jaringan BTC memang benar terjadi, tetapi karena persebaran node-node tersebut bisa dikatakan merata maka para pelaku mining tidak terlalu khawatir dengan potensi munculnya 51% attack. Bahkan untuk tetap sesuai dengan prinsip decentralized, Bitmain (jihan wu) membagi hash powernya ke 2 mining pool yg berbeda (antpool dan btc.com mining pool)


Tampaknya jika rencana implementasi ProgPow jadi dilakukan oleh ETH, maka asic miner Eth akan gigit jari 



Saya pribadi juga setuju klo proses mining sebaiknya hanya menggunakan sumber daya komputasi dari Cpu dan Gpu saja, karena dengan hardware tersebut hampir setiap orang bisa ikut berkontribusi didalam jaringan blockchain (membutuhkan modal yg lebih sedikit). Dan mungkin karena faktor tersebut, sampai saat ini masih ada beberapa developer altcoin yg terus melakukan upgrade dengan tujuan untuk tetap Asic-Resistant (contohnya : Monero)

Tapi kenapa di bitcoin ASIC justru tidak menjadi masalah ya om?  asumsi ane sih karena Hashrate yang sudah terlalu besar, sehingga harus menggunakan ASIC untuk bisa tetap mining dan walaupun pakai ASIC hashpower tidak ada yang terlalu mendominasi..

Kalau alts yang hashratenya kecil mungkin khawatir kalau ada ASIC dan hashrate yang besar itu justru ada kemungkinan untuk menyerang network, tapi kalau alts yang hashratenya lumayan seperti ETH dan kondisinya akan seperti bitcoin dimana pake GPU tidak lagi profitable, ane rasa ASIC akan embrace?

Asumsi ane lagi pada intinya komunitas alt atau para miner lebih pro ke miner-miner kecil dan menengah, jika menggunakan ASIC para pemodal besar yang akhirnya akan menang dan hashrate dikuasai oleh segelintir orang aja.

Mohon diluruskan kalau ada yang menyimpang om abhi...

Klo menurut saya hardfork muncul dari 2 kondisi.
- Adanya perbedaan suara, sehingga salah satu kubu melakukan hardfork (muncul chain baru).
- Kesepakatan bersama untuk melakukan hardfork dengan tujuan melakukan upgrade pada jaringan blockchain tsb.

Dalam kasus hardfork BCH kemarin, terjadinya perang hash power disebabkan karena masing-masing kubu merasa bahwa mereka adalah penerus chain BCH lama yg genuine. Jadi dari kompetisi tsb muncul anggapan buat kubu yg mampu memproduksi block lebih banyak (height lebih besar) adalah pengganti old chain BCH. Dan tampaknya hash war tersebut dimenangkan oleh kubu BCHABC.

sama gan apa lgi eth sudah banyak mensukseskan proyek2 yg ada skrang klo mslah konfirmasi mah semua jg cepat gan mau btc atau eth cuman klo jaringan lgi padat itu yg bikin lama perlu fee besar buat mempercepat konfirmasi

Darimana agan menyimpulkan hal ini? Karena om abhi bilang ada penguasaan hash power?

Tentu tidak. Fork terjadi karena ada komunitas yang ga sepakat dengan keputusan mayoritas pihak yang terlibat di jaringan tersebut, sehingga lahirlah hard fork dst. Kalau tidak ada perselisihan sama sekali, dan semuanya adem ayem ga perlu ada fork.

Hash power besar != hard fork. Tapi punya hash power besar berpeluang bisa membuat jaringan fork tersebut bisa pecah ke jaringan lain dengan relatif oke (masih ada yang memakai dst).

Drama BCHABC -  BSV terjadi bukan karena hash power besar, tapi karena mereka [i[padhu[/i].

jadi semakin besar hashrate tersebut bisa terjadi yang namanya hardfork?, saya liat sama kayak bch forked bsv november 2018 ketika perang hashrate terjadi. di sini sama-sama memiliki hash power dan kekuatan alat yang besar hingga pecah jadi 2 dan gagal memonopolinya.

Konsep dari mining kan untuk menjaga mekanisme konsensus PoW agar tetap terus berjalan dan dapat menghasilkan block dari berbagai fair shares (hashrate) sehingga bentuk decentralized dari jaringan blockchain bisa terus terjaga.

Sebenarnya semakin besar hashpower pada suatu jaringan blockchain seharusnya jaringan tsb akan semakin aman, tetapi jika besarnya hashrate yg muncul efek dari Asic, hal tersebut sering dikaitkan dengan adanya potensi bentuk centralized yg bisa muncul jika mayoritas hash power dari peralatan Asic tersebut dikuasai oleh satu pihak/golongan tertentu (dalam hal ini manusia-nya yg bakal menjadi momok jika dia bisa mengontrol hash power dalam jumlah yg besar)

Eth sendiri menjadi salah satu altcoin yg ane suka,selain platform nya yg memiliki daya tarik tersendiri tapi yg ane suka transaksi nya hanya dalam hitungan detik langsung masuk haha(tergantung fee juga sih)

Benar gan, tentunya ada beberapa altcoin yang memiliki entah itu mekanisme atau distribusi yang sama dengan bitcoin dan ada juga yang memiliki kesamaan salah satunya, akan tetapi tidak mendapatkan nama setara dengan bitcoin. Jika soal altcoin, saya lebih melirik kepada yang berbeda dengan bitcoin, karena platform yang berbeda seperti eth memiliki daya tarik sendiri.

Pertimbangannya banyak juga ya...

Tapi ngomong-ngomong tentang ASIC resistant, memangnya kenapa ya om dengan ASIC? kenapa sentimennya agak kurang baik kalau altcoin ada ASIC? beberapa koin yang mendeteksi adanya ASIC bahkan sampai hardfork/softfork biar ngatasin ASIC itu CMIIW, kaya monero/sc? Bukannya dengan semakin banyak hashpower yang dihasilkan semakin secure coin itu? kaya bitcoin gitu..


maaf om abi ini pertanyaannya mungkin basic dan googleable..cuman mau tau pendapat om abi aja hehe

Klo perbandingannya hanya dengan Bitcoin, ya sudah pasti altcoin memiliki variasi algoritma mining yg beragam. Klo menurut saya dasar pemilihan hash function (algo mining) dari sebuah altcoin biasanya dilandasi dengan faktor-faktor sebagai berikut.

- Masih menggunakan hash function yg sama karena altcoin tersebut muncul dari proses hardfork.
- Menggunakan Hash function yg berbeda dengan tujuan untuk mendapatkan energy saving dan efisiensi hash power yang dibutuhkan.
- Melakukan upgrade pada Hash function aslinya dengan harapan untuk tetap menjadi ASIC Resistant.
- etc.

Barusan ngeliat https://www.miningrigrentals.com/


Kenapa altcoin bisa punya banyak algo untuk POW-nya? beberapa menganggap modifikasi dari sebuah algo itu agar lebih aman dari segi teknis? apa bener begitu?

Saya rasa altcoin yang menerapkan mekanisme konsensus PoW mempunyai mekanisme penambangan yang sama dengan Bitcoin (terlebih buat altcoin yg juga menggunakan algoritma mining sha-256).

Disamping itu banyak juga altcoin yg mempunyai metode distribusi yg mirip dengan Bitcoin contohnya Litecoin, Monero, Grin, dll.

Hmmm please jangan quote keseluruhan dong om

Menurut ane banyaknya proyek yang bersandar pada platform ethereum itu merupakan salah satu bentuk dari bagusnya potensi platform ethereum bagi proyek tersebut. Dimana sekarang kita tahu bahwa ethereum sedang bermigrasi ke versi terbaru telah membuat banyak orang sedikit mundur hingga-hingga harganya merosot. Ethereum masih mendapatkan kepercayaan dari banyak orang dimana mereka masih berada pada peringkat ke 2 pada top crypto didunia berdasarkan kapitalisasi pasar.

Betul sekali gan.
ETH memang memiliki Teknologi Tersendiri yang cukup Bagus.
Dari keempat poin yang telah dijelaskan, poin no.3 yang menjadi menarik perhatian saya.
Dengan menggunakan Metode seperti itu, ETH mampu untuk mengembangkan koin-koin lain yang jumlahnya cukup banyak.
Sehingga berefek terhadap pertukaran yang membuat Permintaan ETH cukup banyak.
ETH Never Die . ! 

Itu semua hukum alam gan. Yang ga dipake pasti bakal mati. Yang bertahan berarti bermanfaat atau masih ada demandnya sampai sekarang. Kejadian seperti ini juga udah banyak terjadi di bidang lain kok. Misalnya kamera film udah kegusur, layar tancep mulai hilang, odong" udah ga atraktif, dst.

Yang abadi hanyalah sandal swallow.

Serasa pengen kembali lagi dimasa lalu dimana altcoin masih sedikit tidak seperti saat ini yang begitu banyak ribuan coins dan sampai bingung altcoin mana yang mau di simpan untuk kedepannya dulu sekali setidaknya ane pernah memiliki Peercoin menggunakan wallet cryptonator.

OK, Dari 5 jajaran altcoin yang disebut diatas tidak lain adalah jajaran coins tertua, meskipun saat ini terlampau jauh dari jajaran proyek yang ada pada top cryptocurency kecuali litecoin dan ripple yang masih kokoh dengan sangat aktif u/ pengembangannya. Namun kita selaku penggiat crypto maupun tech blockchain, bahwa komunitas itu penting pada suatu ekosistem proyek yang ane lihat proyek-proyek tersebut masih memiliki komunitas yang kuat serta Develop yang masih aktif.

Nah, ini ada quote tweet dari creator litecoin pada tanggal 24 april...sedih juga juga ya kalau dilihat dulunya jajaran teratas dan sekarang hanya ada 2 yang bertahan. Saya kira harus ada gebrakan baru guna mendobrak kejayaan lagi.