Pages:
Author

Topic: Jakarta Darurat Polusi - page 3. (Read 589 times)

copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
August 18, 2023, 10:37:16 AM
#5
Kalau agan tertarik teori konspirasi, sebetulnya bikin kota kek Jakarta itu punya transportasi umum yang baik itu cukup mudah. Akan tetapi ingat kalau kendaraan pribadi mendatangkan cuan dari:
PPnBM, BBNKB, PKB, Administrasi lainnya (Biaya Pembelian baru, Pajak Tahunan, Lima tahunan... dsb).

Kemudian industri ini juga besar di Indonesia karena menghidupi banyak orang mulai dari sales mobil, sales sparepart, service, jalan TOL, bensin eceran, tambal ban, dsb.
Jadi gimana mau dibikin bersih udaranya nanti makin banyak pengangguran dan makin sedikit penerimaan negara?

Kalau di luar negeri bisa itu bikin cuma orang kaya aja yang punya kendaraan via pajak mahal dsb, karena banyak lapangan kerja yang lain, tidak banyak yang tergantung dari industri ini. Penerimaan negara juga bagus. Kalau di Indonesia ya bakal kacau, setidaknya dalam jangka pendek (karena manusia pada akhirnya bisa beradaptasi). Namun kekacauan itu adalah risiko rezim yang berkuasa pada saat itu, yang kita tau mereka ga bakal mau ambil risiko karena ada efeknya di pemilu.
newbie
Activity: 10
Merit: 0
August 18, 2023, 03:52:27 AM
#4

Saat ini media baik itu di televisi maupun di media sosial cukup heboh dengan pemberitaan Jakarta (ibukota saat ini) yang penuh dengan polusi.
Tingkat polusi di Jakarta dan sekitaranya saat ini sudah sangat parah serta telah melewati batas aman yang ditetapkan WHO. dikatakan bahwa saat ini pencemaran polusi di Jakarta dan sekitarnya berada di 155 AQI (Air Quality Index) data bulan juni lalu bahkan mungkin sekarang semakin bertambah yang membuat jakarta saat ini berada di urutan pertama kota dengan polusi paling parah se asia tenggara dan itu artinya tingkat polusi di kota Jakarta naik sangat pesat dibanding tahun lalu yang memang berada di urutan ke 6 untuk kota paling berpolusi di Asia dengan tingkat pencemaran 67 AQI.


Ada banyak sekali faktor yang menenggarai hal ini terjadi seperti banyaknya kawasan pabrik industri yang tinggi, PLTU dan yang paling utama adalah polusi yang disebabkan kendaraan yang memang peningkatannya sangat tinggi di jakarta karena melihat dari statement yang dikatakan oleh
Luckmi Purwandari yang berposisi sebagai Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK dikatakan bahwa 24,5 juta sepeda motor masuk ke Jakarta pada tahun 2022 dan itu terus berpotensi naik tahun ini.

"Kendaraan bermotor di Jakarta, terutama sepeda motor dengan bahan bakar fosil, mencapai 24,5 juta pada tahun 2022. Dari jumlah tersebut, sebanyak 78 persen adalah sepeda motor. Pertumbuhan sepeda motor ini sekitar 1 juta lebih setiap tahunnya,"

Ada beberapa rencana yang akan dilakukan pemerintah terhadap situasi ini seperti dengan melakukan upaya untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik serta mendorong masyarakat agar terbiasa menggunakan moda transportasi massal agar polusi udara (gas sedikit dikurangi) tetapi menurut beberapa pihak lain ini dinilai sedikit kurang baik karena dianggap tebang pilih dalam melakukan respon dengan dalih bahwa strategi pemerintah yang berfokus pada emisi di sektor transportasi saja itu tidak akan bisa mengatasi polusi udara secara keseluruhan di kota jakarta.
Kami tidak menyanggah bahwa sektor transportasi masih jadi penyumbang terbesar. Tetapi pernyataan pemerintah, terutama pemprov, seperti menegasikan kontribusi polutan dari sumber lain. Bahkan menyalahkan musim kemarau, dan sebagainya

Mari berdiskusi, apakah memang langkah pemerintah ini sudah cocok atau tidak untuk mengurangi polusi udara dijakarta atau perlu ada hal lebih yang harus dilakukan karena melihat kondisi sekarang sebenarnya jakarta benar-benar sesak dan polusi semakin lama semakin parah.


saya menemukan sebuah konten yang menarik perbandingan polusi ketika sedang covid dan setelah covid https://www.instagram.com/p/Cv9EvkUL2PD/?igshid=NjZiM2M3MzIxNA==

Mungkin ini salah satu pertimbangan IKN di kembangkan oleh presiden kita, sebagai antisipasi kepadatan penduduk di sebuah daerah, polusi ini terjadi karena kurangnya lahan hijau dan polusi udara.
hero member
Activity: 1400
Merit: 674
August 18, 2023, 12:45:06 AM
#3

Sulit sebenarnya untuk mengatasi masalah ini, sebab bukan hanya pemerintah yang harus bergerak untuk menurunkan tingkat polusi bukan hanya di Jakarta, bahkan disemua wilayah. Salah satu penyebab terbesar atas polusi ini adalah kendaraan,
Quote
Ada banyak sekali faktor yang menenggarai hal ini terjadi seperti banyaknya kawasan pabrik industri yang tinggi, PLTU dan yang paling utama adalah polusi yang disebabkan kendaraan yang memang peningkatannya sangat tinggi di jakarta karena melihat dari statement yang dikatakan oleh
Luckmi Purwandari yang berposisi sebagai Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK dikatakan bahwa 24,5 juta sepeda motor masuk ke Jakarta pada tahun 2022 dan itu terus berpotensi naik tahun ini.


Dari sini seharusnya warganya harus bisa berkontribusi besar dari hal kecil untuk mengurangi masalah ini, dan salah satunya adalah selalu menggunakan kendaraan umum. Karena saya melihat masih banyak orang lebih memilih untuk memakai kendaraan pribadi dari pada kendaraan umum, padalah kita tahu bahwa Jakarta adalah salah satu kota yang memiliki kendaraan umum yang hampir ada setiap daerahnya, bahkan pemerintah DKI memfasilitasi itu.
Mungkin ini adalah hal yang memang perlu di perhatikan oleh warga DKI utamanya yang melakukan aktivitas di industri atau yang melakukan aktivitas sehari-hari untuk bepergian, tetapi untuk menumbuhkan kesadaran itu cukup sulit, beberapa kali pun upaya penyampaian peringatan dan sosialisai tempaknya tidak memiliki pengaruh yang signifikan dalam kesadaran ini.

Saya pikir lebih baik pemerintah DKI Jakarta mengeluarkan kebijakan untuk  membatasi kepemilikan kendaraan pribadi, meningkatkan pembayaran pajak kendaraan, dan memfokuskan ke kendaraan umum baik dari fasilitasnya, halte, dan harga yang sangat ekonomis, tentu akan memberikan pilihan yang baik bagi warga DKI dan saya pikir akan mendorong warga DKI memilih angkutan umum daripada menggunakan kendaraan pribadi.

Membicarakan ini, mau tidak mau kita juga harus membicarakan IKN yang ada di Kalimantan, karena kita semua tahu bahwa Indonesia (Kalimantan) adalah salah satu paru paru dunia, selain daripada Brasil dan Kongo. Memang ada pro kontra akan hal ini, dan itu pasti akan ada setiap ada rencana rencana baru, bahkan yang sudah terjadipun masih mengundang pro kontra. Memang juga saya melihat ada resiko didalamnya.
Bagaimana, apakah ini akan menjadi solusi, atau justru menambah masalah?
Ceritanya pemindahan IKN ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan penduduk yang ada di dataran Jawa, untuk mengurangi polusi dan pemerataan ekonomi, namun segala keputusan pasti ada baik dan buruknya yang menimbulkan pro kontra karena Kalimantan merupakan paru-paru dunia yang mungkin jika bernasib sama seperti jawa akan menjadi hal yang serius dalam perubahan iklim, ini kembali lagi ke pembentukan IKN dan apa yang akan di lakukan di lingkungan IKN itu, pasalnya dalam rencana pembangunan menggunakan transportasi yang menghasilkan polusi lebih rendah.

Ini akan menjadi solusi untuk Jakarta tetapi mungkin menjadi masalah baru untuk Kalimantan dan dunia. Grin
sr. member
Activity: 1162
Merit: 476
August 17, 2023, 01:10:31 PM
#2

Sulit sebenarnya untuk mengatasi masalah ini, sebab bukan hanya pemerintah yang harus bergerak untuk menurunkan tingkat polusi bukan hanya di Jakarta, bahkan disemua wilayah. Salah satu penyebab terbesar atas polusi ini adalah kendaraan,
Quote
Ada banyak sekali faktor yang menenggarai hal ini terjadi seperti banyaknya kawasan pabrik industri yang tinggi, PLTU dan yang paling utama adalah polusi yang disebabkan kendaraan yang memang peningkatannya sangat tinggi di jakarta karena melihat dari statement yang dikatakan oleh
Luckmi Purwandari yang berposisi sebagai Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK dikatakan bahwa 24,5 juta sepeda motor masuk ke Jakarta pada tahun 2022 dan itu terus berpotensi naik tahun ini.


Dari sini seharusnya warganya harus bisa berkontribusi besar dari hal kecil untuk mengurangi masalah ini, dan salah satunya adalah selalu menggunakan kendaraan umum. Karena saya melihat masih banyak orang lebih memilih untuk memakai kendaraan pribadi dari pada kendaraan umum, padalah kita tahu bahwa Jakarta adalah salah satu kota yang memiliki kendaraan umum yang hampir ada setiap daerahnya, bahkan pemerintah DKI memfasilitasi itu.

Membicarakan ini, mau tidak mau kita juga harus membicarakan IKN yang ada di Kalimantan, karena kita semua tahu bahwa Indonesia (Kalimantan) adalah salah satu paru paru dunia, selain daripada Brasil dan Kongo. Memang ada pro kontra akan hal ini, dan itu pasti akan ada setiap ada rencana rencana baru, bahkan yang sudah terjadipun masih mengundang pro kontra. Memang juga saya melihat ada resiko didalamnya.
Bagaimana, apakah ini akan menjadi solusi, atau justru menambah masalah?
hero member
Activity: 784
Merit: 615
August 16, 2023, 11:15:58 AM
#1

Saat ini media baik itu di televisi maupun di media sosial cukup heboh dengan pemberitaan Jakarta (ibukota saat ini) yang penuh dengan polusi.
Tingkat polusi di Jakarta dan sekitaranya saat ini sudah sangat parah serta telah melewati batas aman yang ditetapkan WHO. dikatakan bahwa saat ini pencemaran polusi di Jakarta dan sekitarnya berada di 155 AQI (Air Quality Index) data bulan juni lalu bahkan mungkin sekarang semakin bertambah yang membuat jakarta saat ini berada di urutan pertama kota dengan polusi paling parah se asia tenggara dan itu artinya tingkat polusi di kota Jakarta naik sangat pesat dibanding tahun lalu yang memang berada di urutan ke 6 untuk kota paling berpolusi di Asia dengan tingkat pencemaran 67 AQI.


Ada banyak sekali faktor yang menenggarai hal ini terjadi seperti banyaknya kawasan pabrik industri yang tinggi, PLTU dan yang paling utama adalah polusi yang disebabkan kendaraan yang memang peningkatannya sangat tinggi di jakarta karena melihat dari statement yang dikatakan oleh
Luckmi Purwandari yang berposisi sebagai Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK dikatakan bahwa 24,5 juta sepeda motor masuk ke Jakarta pada tahun 2022 dan itu terus berpotensi naik tahun ini.

"Kendaraan bermotor di Jakarta, terutama sepeda motor dengan bahan bakar fosil, mencapai 24,5 juta pada tahun 2022. Dari jumlah tersebut, sebanyak 78 persen adalah sepeda motor. Pertumbuhan sepeda motor ini sekitar 1 juta lebih setiap tahunnya,"

Ada beberapa rencana yang akan dilakukan pemerintah terhadap situasi ini seperti dengan melakukan upaya untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik serta mendorong masyarakat agar terbiasa menggunakan moda transportasi massal agar polusi udara (gas sedikit dikurangi) tetapi menurut beberapa pihak lain ini dinilai sedikit kurang baik karena dianggap tebang pilih dalam melakukan respon dengan dalih bahwa strategi pemerintah yang berfokus pada emisi di sektor transportasi saja itu tidak akan bisa mengatasi polusi udara secara keseluruhan di kota jakarta.
Kami tidak menyanggah bahwa sektor transportasi masih jadi penyumbang terbesar. Tetapi pernyataan pemerintah, terutama pemprov, seperti menegasikan kontribusi polutan dari sumber lain. Bahkan menyalahkan musim kemarau, dan sebagainya

Mari berdiskusi, apakah memang langkah pemerintah ini sudah cocok atau tidak untuk mengurangi polusi udara dijakarta atau perlu ada hal lebih yang harus dilakukan karena melihat kondisi sekarang sebenarnya jakarta benar-benar sesak dan polusi semakin lama semakin parah.


saya menemukan sebuah konten yang menarik perbandingan polusi ketika sedang covid dan setelah covid https://www.instagram.com/p/Cv9EvkUL2PD/?igshid=NjZiM2M3MzIxNA==
Pages:
Jump to: