Pages:
Author

Topic: Jakarta Kota lawan arus - page 2. (Read 606 times)

member
Activity: 66
Merit: 18
Tontogether | Save Smart & Win Big
December 16, 2023, 03:01:16 AM
#26
Memang Jakarta terkenal ibukota yang padat penduduk, dan mayoritas penduduknya banyak mengendarai sepeda motor, tidak bisa dipungkuri bahwa banyak terjadi pelanggaran di jalanan karena ulah pemotor yang melanggar peraturan tata tertib lalulintas di jalan raya.
Hal tersebut sangat menjadi perhatian bagi pemerintah yaitu dengan cara menertibkan peraturan dengan sistem elektronik traffic law enforcement (E-TLE) saya rasa itu akan lebih efektif bagi penegakan hukum jika ada yang melanggar tat tertin dijalanan ibukota Jakarta.
Banyaknya kendaraan bermotor dan juga kepadatan penduduk serta bangunan itulah menyebabkan kemacetan luar biasa di ibu kota jakarta, sehingga terkadang saat jam pergi dan pulang kantor masyarakat mengambil jalan pintas sehingga melawan arus, hal ini mesti dibenah dengan cara membuat jalan bawah tanah atau terowongan untuk mengurangi kemacaten dan juga perlu aturan yang tegas dari pemerintah
jr. member
Activity: 105
Merit: 5
December 15, 2023, 02:22:42 AM
#25

Benar saya sepaham dengan pendapat mas nya.
Memang sangat sulit untuk mempraktekan nya,karena pemerintah bukan membingbing satu atau dua orang saja,yang mana banyak banget masyarakat nya,ya kita doa kan saja mudah-mudahan ada solusi nya untuk permasalahan ini.

Maka dari itu, karena banyaknya daerah padat penduduk di Jakarta maka akan sangat sulit mengarahkan masyarakat untuk tertib lalu lintas dan menurut saya banyak masyarakat Jakarta yang lalai atau cuek saja terhadap peraturan di jalan raya, makanya begitu banyak orang yang melanggar peraturan dan banyak pula yang mengalami kecelakaan di jalan karena ketidaktaatan atau melawan arus lalu lintas yang seharusnya tidak dilakukan. Bagi mereka yang terus melawan arus saat berkendara, biarlah mereka menanggung akibatnya.
Iya benar tuh,biar lah mereka yang menanggung akibat nya,karena tingkat kebahayaan nya gak maen-maen menurut saya.bisa mengakibatkan kecelakan dan kematian.
sr. member
Activity: 1456
Merit: 256
December 14, 2023, 06:32:55 AM
#24

Benar saya sepaham dengan pendapat mas nya.
Memang sangat sulit untuk mempraktekan nya,karena pemerintah bukan membingbing satu atau dua orang saja,yang mana banyak banget masyarakat nya,ya kita doa kan saja mudah-mudahan ada solusi nya untuk permasalahan ini.

Maka dari itu, karena banyaknya daerah padat penduduk di Jakarta maka akan sangat sulit mengarahkan masyarakat untuk tertib lalu lintas dan menurut saya banyak masyarakat Jakarta yang lalai atau cuek saja terhadap peraturan di jalan raya, makanya begitu banyak orang yang melanggar peraturan dan banyak pula yang mengalami kecelakaan di jalan karena ketidaktaatan atau melawan arus lalu lintas yang seharusnya tidak dilakukan. Bagi mereka yang terus melawan arus saat berkendara, biarlah mereka menanggung akibatnya.
jr. member
Activity: 105
Merit: 5
December 14, 2023, 03:50:49 AM
#23


Ya, karena ibu kota merupakan tempat yang ramai dan banyak orang mencari uang di sana, sehingga jumlah penduduknya terlalu padat dan sudah tidak aneh lagi jika banyak polusi karena sebagian besar masyarakat di Jakarta menggunakan angkutan umum atau pribadi sehingga membuat macet Arus memenuhi jalanan Ibu Kota Jakarta.
Itu yang terjadi, kita lihat di televisi, mayoritas masyarakat yang menggunakan kendaraannya masih melanggar peraturan lalu lintas, apapun alasannya tetap tidak benar karena ini menyangkut keselamatan dijalan raya dan hal ini tentunya menjadi perhatian penting bagi pemerintah Jakarta khususnya untuk mampu mengatur peraturan lalu lintas. . Namun hal ini tidak mudah untuk dilaksanakan secara cepat, tanpa adanya komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat itu sendiri.

Iya juga.udah bukan hal yang aneh lagi permasalahan  di ibukota Jakarta selain padat penduduk,banyak juga yang merantau dari kota-kota lainnya kejakarta,jadi permasalahannya itu kayaknya gak akan habis-habis,udah di beresi permasalahan 1 nya,eh datang lagi masalah-masalah lainnya.
Mudah-mudahan kedepannya ibu kota jakarta bisa lebih baik lagi, mudah-mudahan masyarakat nya bisa diajak kompromi oleh pemerintah.

Oleh karena itu, pemerintah berusaha mengambil kebijakan namun menurut saya sangat sulit dilaksanakan oleh masyarakat Jakarta. Apa pun caranya, kota Jakarta (metropolitan) mengalami peningkatan jumlah penduduk dari tahun ke tahun dan dampaknya sebagian besar penduduknya mengalami kepadatan penduduk sehingga menyebabkan meningkatnya polusi udara dan meningkatnya pengangguran.
Maka kami sebagai masyarakat kecil hanya bisa menyaksikan dan prihatin dengan keadaan ibu kota Jakarta, dan hanya bisa berdoa, semoga permasalahan di ibu kota segera teratasi.
Benar saya sepaham dengan pendapat mas nya.
Memang sangat sulit untuk mempraktekan nya,karena pemerintah bukan membingbing satu atau dua orang saja,yang mana banyak banget masyarakat nya,ya kita doa kan saja mudah-mudahan ada solusi nya untuk permasalahan ini.
member
Activity: 89
Merit: 38
December 13, 2023, 09:09:18 AM
#22

Mungkin agan ada yang punya solusi untuk masalah ini?
Memang agak sulit seperti nya gan.
Sudah dari dulu kondisi seperti ini terjadi disetiap daerah bukan hanya di jakarta saja.
Justru mereka yang lawan arah malah galakan dia kalau ditegur saya sendiri pernah ngalamin hal itu.
Saya sependapat dengan agan-agan semestinya ditempatkan petugas disekitar daerah rawan dengan pelawan arus.
Saya rasa ini akan efektif sekali.
Atau bisa dikasih polisi tidur (tyre killers) yang kalau dilewati para pelawan arah dapat menyebabkan ban mereka kempes/bocor.
hero member
Activity: 1358
Merit: 538
paper money is going away
December 02, 2023, 11:15:18 AM
#21
Tidak sesuainya jumlah pengendara bermotor dengan ruas jalan yang ada di jakarta sehingga terjadi kemacetan luar biasa, saat masyarakat lama menunggu antrian maka disanalah masyarakat mulai melanggar rambu-rambu yang telah ditetapkan dengandalih bermacam macam. sudah saatnya pemerintah memperkecil juimlah kendaraan pribadi dijakarta dan mewajibkan mengunakan kendaraan umum sebagai alternatif mangatasi lawan arus, krna semua upaya telah dilakukan tapi masalah tetap berlanjut
Kalau menurut ane itu lebih kompleks daripada perbandingan jumlah kendaraan vs lahan jalan di Jakarta, kesadaran masyarakat perlu di perbaiki lagi soal penggunaan hak jalan bagi pengendara lain. SDM para pelanggar lalu lintas memang tidak bisa diperbaiki secara instan maka dari itu, sepertinya bakal banyak tahapan yang dibtuuhkan untuk menyembuhkan penyakit 'lawan arus' ini.

Kadang orang yang sudah bener-bener engga kepikiran buat lawan arus pun terdorong buat lawan arus karena tekanan norma yang lebih dominan atau bisa juga tekanan dari teman. Orang-orang yang ceroboh ini lebih mengesampingkan konsekuensi hukum ketika tidak ada pak petugas yang berjaga, jadi kurangnya konsistensi dari pak polisi juga ngaruh ke seberapa jauh orang-orang bakal melanggar.
member
Activity: 98
Merit: 21
Tontogether | Save Smart & Win Big
December 02, 2023, 07:33:30 AM
#20
Ane pernah jadi driver motor di Jakarta dan ini memang fakta, bahwa di Jakarta para pengendara motor memang paling sering lawan arus, sedangkan mobil cuma sebagian kecil doang.

Kalau pendapat ane, penyebab orang-orang itu memutuskan untuk melawan arus itu kebanyakan ikut-ikutan dengan pengendara didepannya yang bisa motong jalan dan juga motong waktu jadi lebih singkat.

Apalagi kalau itu area warga lokal yang rumahnya di area tersebut, ane rasa ini udah jadi kebiasaan mereka selama ga ada petugas penertib yang berjaga. Dan biasanya warga sekitar itu kalau naik motor jarang mengutamakan keselamatan, seperti tidak pakai helm bahkan ada yang biasanya sampai berbonceng tiga orang.

Mungkin agan ada yang punya solusi untuk masalah ini?
Menurut ane solusinya adalah mempekerjakan petugas penertib di setiap titik yang rawan lawan arus. Emang sepertinya bakal butuh banyak petugas, tetapi ane yakin setiap pengendara takut sama polisi yang bertugas menertibkan lalu lintas seperti yang kita lihat razia di jalur busway, yang mana para pelanggar memilih putar balik untuk menghindari surat tilang.


Tidak sesuainya jumlah pengendara bermotor dengan ruas jalan yang ada di jakarta sehingga terjadi kemacetan luar biasa, saat masyarakat lama menunggu antrian maka disanalah masyarakat mulai melanggar rambu-rambu yang telah ditetapkan dengandalih bermacam macam. sudah saatnya pemerintah memperkecil juimlah kendaraan pribadi dijakarta dan mewajibkan mengunakan kendaraan umum sebagai alternatif mangatasi lawan arus, krna semua upaya telah dilakukan tapi masalah tetap berlanjut
newbie
Activity: 31
Merit: 0
December 01, 2023, 12:16:48 AM
#19
Sudah bukan hal yang baru lagi untuk dibahas,memang kan sudah dari bertahun-tahun yang lalu(bahkan sebelum kita lahir juga kayanya di jakarta sudah hal yang biasa untuk lawan arus).
Yang lawan arus biasanya pengendara yang menggunakan motor itu lebih banyak melakukan lawan arus dibanding pengendara mobil,bukan tidak pernah di tertibkan oleh polisi lalulintas memang itu sudah menjadi kebiasaan yang mana di tertibak sebentar pasti aman gak ada yang lawan arus lagi,berselang beberapa hari pasti sudah ada lagi yang lawan arus.
sr. member
Activity: 1456
Merit: 256
November 30, 2023, 09:25:55 PM
#18
Memang Jakarta terkenal ibukota yang padat penduduk, dan mayoritas penduduknya banyak mengendarai sepeda motor, tidak bisa dipungkuri bahwa banyak terjadi pelanggaran di jalanan karena ulah pemotor yang melanggar peraturan tata tertib lalulintas di jalan raya.
Hal tersebut sangat menjadi perhatian bagi pemerintah yaitu dengan cara menertibkan peraturan dengan sistem elektronik traffic law enforcement (E-TLE) saya rasa itu akan lebih efektif bagi penegakan hukum jika ada yang melanggar tat tertin dijalanan ibukota Jakarta.

sulit untuk mengatur arus lalu lintas ribuan kendaraan seperti di kota jakarta yang padat, yang ada malah polisi yang bakal kewalahan, namun sejauh ini para polisi tidak berada di tempat yang seharusnya mereka berada, seharusnya di beberapa titik di tempatkan pak polisi, namun ya gitu tadi, kebanyakan polisi lebih memilih stay di kantor saja ketimbang di suruh panas panasan di jalan. tilang elektronik tidak akan efektif dalam menekan tingkat pelanggaran lalu lintas di jakarta, butuh aturan yang cara lebih tegas lagi untuk pelanggaran lalu lintas.

Memang dari dulu gan, dan sampai saat ini penanganan kemacetan lalu lintas di Jakarta cenderung minim dari segi penanganan dan keberhasilannya. Ya kita tahu sendiri bagaimana kinerja kepolisian saat ini, masih banyak yang kurang disiplin dalam menjalankan kinerjanya dengan maksimal, sehingga untuk mengatasi permasalahan lalu lintas di ibu kota jakarta masih kurang efektif jika hanya mengandalkan tilang elektronik saja dan saya sependapat dengan Anda bahwa perlu ada tindakan tegas dalam mengatasi masalah ini.
member
Activity: 361
Merit: 10
👉bit.ly/3QXp3oh | 🔥 Ultimate Launc
November 29, 2023, 02:14:46 PM
#17
Memang Jakarta terkenal ibukota yang padat penduduk, dan mayoritas penduduknya banyak mengendarai sepeda motor, tidak bisa dipungkuri bahwa banyak terjadi pelanggaran di jalanan karena ulah pemotor yang melanggar peraturan tata tertib lalulintas di jalan raya.
Hal tersebut sangat menjadi perhatian bagi pemerintah yaitu dengan cara menertibkan peraturan dengan sistem elektronik traffic law enforcement (E-TLE) saya rasa itu akan lebih efektif bagi penegakan hukum jika ada yang melanggar tat tertin dijalanan ibukota Jakarta.

sulit untuk mengatur arus lalu lintas ribuan kendaraan seperti di kota jakarta yang padat, yang ada malah polisi yang bakal kewalahan, namun sejauh ini para polisi tidak berada di tempat yang seharusnya mereka berada, seharusnya di beberapa titik di tempatkan pak polisi, namun ya gitu tadi, kebanyakan polisi lebih memilih stay di kantor saja ketimbang di suruh panas panasan di jalan. tilang elektronik tidak akan efektif dalam menekan tingkat pelanggaran lalu lintas di jakarta, butuh aturan yang cara lebih tegas lagi untuk pelanggaran lalu lintas.
member
Activity: 492
Merit: 53
Tontogether | Save Smart & Win Big
November 29, 2023, 01:11:52 PM
#16
Ane pernah jadi driver motor di Jakarta dan ini memang fakta, bahwa di Jakarta para pengendara motor memang paling sering lawan arus, sedangkan mobil cuma sebagian kecil doang.

Kalau pendapat ane, penyebab orang-orang itu memutuskan untuk melawan arus itu kebanyakan ikut-ikutan dengan pengendara didepannya yang bisa motong jalan dan juga motong waktu jadi lebih singkat.

Apalagi kalau itu area warga lokal yang rumahnya di area tersebut, ane rasa ini udah jadi kebiasaan mereka selama ga ada petugas penertib yang berjaga. Dan biasanya warga sekitar itu kalau naik motor jarang mengutamakan keselamatan, seperti tidak pakai helm bahkan ada yang biasanya sampai berbonceng tiga orang.

Mungkin agan ada yang punya solusi untuk masalah ini?
Menurut ane solusinya adalah mempekerjakan petugas penertib di setiap titik yang rawan lawan arus. Emang sepertinya bakal butuh banyak petugas, tetapi ane yakin setiap pengendara takut sama polisi yang bertugas menertibkan lalu lintas seperti yang kita lihat razia di jalur busway, yang mana para pelanggar memilih putar balik untuk menghindari surat tilang.


Sebanarnya melawan arus dijakarta diakibatkan oleh banyaknya sepeda motor sehingga terjadi kemacetan, saat macet para pegendara sepeda motor memutar ke arah berlawanan, makanya dalam berlawanan arus inilah bukan mengurangi kemacetan malah menambah kemacetan, sehingga tak luput dari pihak kepolisian yang patroli dilapangan
newbie
Activity: 31
Merit: 0
November 24, 2023, 12:01:59 AM
#15
Menurut ane solusinya adalah mempekerjakan petugas penertib di setiap titik yang rawan lawan arus. Emang sepertinya bakal butuh banyak petugas, tetapi ane yakin setiap pengendara takut sama polisi yang bertugas menertibkan lalu lintas seperti yang kita lihat razia di jalur busway, yang mana para pelanggar memilih putar balik untuk menghindari surat tilang.


Betul tuh seharus nya itu tindakannya nempatkan petugas - petugas penertib mau itu dari polantas atau petugas dari dishub(yang didampingi oleh polisi lalulintas),kemungkinan cara itu akan berhasil karena kan mayoritas kita sebagai masyarakat agak segan(takut) sama para petugas polantas(takut ditilang).
member
Activity: 93
Merit: 22
November 20, 2023, 10:36:21 AM
#14
Lawan arus yang pada intinya tertib berlalu lintas, itu tidak hanya terjadi di Jakarta.
Kalau bicara solusi, harus didiskusikan dulu permasalahan/alasan mengapa kesadaran masyarakat kurang. Mengapa masyarakat tidak taat peraturan?
- Tidak ada budaya malu, rasa bersalah kalau melanggar
- Hukuman tidak konsisten
- Tidak respek dengan peraturan dan aparat penegak hukum
- Hidup udah sulit, ga mau lagi dibikin repot aturan
- Masyarakat setempat tidak setuju dibikin searah, dsb.

Karena masalahnya multi dimensi, solusi yang terbaik adalah menyelesaikan masalah-masalah tsb satu per satu. Tapi logika pemerintah kita ini maunya instan, paling-paling dikasih polisi di pengkolan buat nilang. Bener bisa selesai dan ga ada yang melawan arus selama ada polisi bertugas. Grin
memang betul sih gan, itulah Indonesia  Grin
Namun saya lihat dari berbagai aspek seperti budaya, konsistensi hukuman, dan partisipasi masyarakat memerlukan pendekatan yang mendalam. Instanasi solusi seperti menempatkan polisi di setiap pengkolan mungkin memberikan hasil yang tepat, tetapi tidak menyelesaikan akar masalah.
Sebaiknya pemerintah mengedukasi penegakan hukum yang konsisten, dan dialog dengan masyarakat mungkin lebih baik lagi dalam mengubah perilaku dan meningkatkan kesadaran masyarakat ini.
sr. member
Activity: 1456
Merit: 256
November 20, 2023, 03:34:01 AM
#13


Ya, karena ibu kota merupakan tempat yang ramai dan banyak orang mencari uang di sana, sehingga jumlah penduduknya terlalu padat dan sudah tidak aneh lagi jika banyak polusi karena sebagian besar masyarakat di Jakarta menggunakan angkutan umum atau pribadi sehingga membuat macet Arus memenuhi jalanan Ibu Kota Jakarta.
Itu yang terjadi, kita lihat di televisi, mayoritas masyarakat yang menggunakan kendaraannya masih melanggar peraturan lalu lintas, apapun alasannya tetap tidak benar karena ini menyangkut keselamatan dijalan raya dan hal ini tentunya menjadi perhatian penting bagi pemerintah Jakarta khususnya untuk mampu mengatur peraturan lalu lintas. . Namun hal ini tidak mudah untuk dilaksanakan secara cepat, tanpa adanya komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat itu sendiri.

Iya juga.udah bukan hal yang aneh lagi permasalahan  di ibukota Jakarta selain padat penduduk,banyak juga yang merantau dari kota-kota lainnya kejakarta,jadi permasalahannya itu kayaknya gak akan habis-habis,udah di beresi permasalahan 1 nya,eh datang lagi masalah-masalah lainnya.
Mudah-mudahan kedepannya ibu kota jakarta bisa lebih baik lagi, mudah-mudahan masyarakat nya bisa diajak kompromi oleh pemerintah.

Oleh karena itu, pemerintah berusaha mengambil kebijakan namun menurut saya sangat sulit dilaksanakan oleh masyarakat Jakarta. Apa pun caranya, kota Jakarta (metropolitan) mengalami peningkatan jumlah penduduk dari tahun ke tahun dan dampaknya sebagian besar penduduknya mengalami kepadatan penduduk sehingga menyebabkan meningkatnya polusi udara dan meningkatnya pengangguran.
Maka kami sebagai masyarakat kecil hanya bisa menyaksikan dan prihatin dengan keadaan ibu kota Jakarta, dan hanya bisa berdoa, semoga permasalahan di ibu kota segera teratasi.
jr. member
Activity: 105
Merit: 5
November 19, 2023, 11:19:14 PM
#12


Ya, karena ibu kota merupakan tempat yang ramai dan banyak orang mencari uang di sana, sehingga jumlah penduduknya terlalu padat dan sudah tidak aneh lagi jika banyak polusi karena sebagian besar masyarakat di Jakarta menggunakan angkutan umum atau pribadi sehingga membuat macet Arus memenuhi jalanan Ibu Kota Jakarta.
Itu yang terjadi, kita lihat di televisi, mayoritas masyarakat yang menggunakan kendaraannya masih melanggar peraturan lalu lintas, apapun alasannya tetap tidak benar karena ini menyangkut keselamatan dijalan raya dan hal ini tentunya menjadi perhatian penting bagi pemerintah Jakarta khususnya untuk mampu mengatur peraturan lalu lintas. . Namun hal ini tidak mudah untuk dilaksanakan secara cepat, tanpa adanya komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat itu sendiri.

Iya juga.udah bukan hal yang aneh lagi permasalahan  di ibukota Jakarta selain padat penduduk,banyak juga yang merantau dari kota-kota lainnya kejakarta,jadi permasalahannya itu kayaknya gak akan habis-habis,udah di beresi permasalahan 1 nya,eh datang lagi masalah-masalah lainnya.
Mudah-mudahan kedepannya ibu kota jakarta bisa lebih baik lagi, mudah-mudahan masyarakat nya bisa diajak kompromi oleh pemerintah.
sr. member
Activity: 1456
Merit: 256
November 19, 2023, 11:06:20 AM
#11
Memang Jakarta terkenal ibukota yang padat penduduk, dan mayoritas penduduknya banyak mengendarai sepeda motor, tidak bisa dipungkuri bahwa banyak terjadi pelanggaran di jalanan karena ulah pemotor yang melanggar peraturan tata tertib lalulintas di jalan raya.
Hal tersebut sangat menjadi perhatian bagi pemerintah yaitu dengan cara menertibkan peraturan dengan sistem elektronik traffic law enforcement (E-TLE) saya rasa itu akan lebih efektif bagi penegakan hukum jika ada yang melanggar tat tertin dijalanan ibukota Jakarta.

Ane sejutu dengan pendapat masnya.
Udah hal yang lumrah ya emang diibu kota jakarta ini memang padat penduduk,gak cuma itu masalh dijalan raya juga yang kadang-kadang banyak orang yang kurang memperhatikan aturan,sudah di bilang gak boleh lawan arus masih saja banyak yang lawan arus, ditanya kenapa lawan arus? alasan nya sudah gak asing lagi pasti merka bilang lebih dekat lawan arus,udah jelas itu bahaya bisa dibilang taruhannya nyawa.
Tapi untuk masalah itu belum ada tindakan yang serius dari pemerintah,makannya orang-orang belum pada kapok.

Ya, karena ibu kota merupakan tempat yang ramai dan banyak orang mencari uang di sana, sehingga jumlah penduduknya terlalu padat dan sudah tidak aneh lagi jika banyak polusi karena sebagian besar masyarakat di Jakarta menggunakan angkutan umum atau pribadi sehingga membuat macet Arus memenuhi jalanan Ibu Kota Jakarta.
Itu yang terjadi, kita lihat di televisi, mayoritas masyarakat yang menggunakan kendaraannya masih melanggar peraturan lalu lintas, apapun alasannya tetap tidak benar karena ini menyangkut keselamatan dijalan raya dan hal ini tentunya menjadi perhatian penting bagi pemerintah Jakarta khususnya untuk mampu mengatur peraturan lalu lintas. . Namun hal ini tidak mudah untuk dilaksanakan secara cepat, tanpa adanya komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat itu sendiri.
jr. member
Activity: 105
Merit: 5
November 18, 2023, 11:49:56 PM
#10
Memang Jakarta terkenal ibukota yang padat penduduk, dan mayoritas penduduknya banyak mengendarai sepeda motor, tidak bisa dipungkuri bahwa banyak terjadi pelanggaran di jalanan karena ulah pemotor yang melanggar peraturan tata tertib lalulintas di jalan raya.
Hal tersebut sangat menjadi perhatian bagi pemerintah yaitu dengan cara menertibkan peraturan dengan sistem elektronik traffic law enforcement (E-TLE) saya rasa itu akan lebih efektif bagi penegakan hukum jika ada yang melanggar tat tertin dijalanan ibukota Jakarta.

Ane sejutu dengan pendapat masnya.
Udah hal yang lumrah ya emang diibu kota jakarta ini memang padat penduduk,gak cuma itu masalh dijalan raya juga yang kadang-kadang banyak orang yang kurang memperhatikan aturan,sudah di bilang gak boleh lawan arus masih saja banyak yang lawan arus, ditanya kenapa lawan arus? alasan nya sudah gak asing lagi pasti merka bilang lebih dekat lawan arus,udah jelas itu bahaya bisa dibilang taruhannya nyawa.
Tapi untuk masalah itu belum ada tindakan yang serius dari pemerintah,makannya orang-orang belum pada kapok.
jr. member
Activity: 67
Merit: 2
November 17, 2023, 08:36:25 AM
#9
Akhir akhir ini saya melihat pemberitaan pengendara  yang melawan arus lalu lintas.
Aksi melawan arus kerap dijumpai oleh sebagian pengendara motor.
Padahal aksi lawan arus ini dapat mengakibatkan kecelakaan seperti baru-baru ini yang terjadi di wilayah lenteng agung jakarta selatan. https://twitter.com/eradotid/status/1697083048012267951

Dikutip dari Pusiknas.polri.go.id (23/8) sanksi bagi pengendara lawan arah telah diatur dalam Pasal 287 ayat 1 dan 2 pada Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Pasal tersebut mengatur hukuman bagi pengendara yang melanggar rambu lalu lintas.

Pasal 287 Ayat 1 menjelaskan terkait aturan setiap pengendara yang melanggar rambu lalu lintas dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500 ribu.

Sudah ada Undang-undang nya pun tetap tak terselesaikan masalah ini. Sampai-sampai turun gunung konten kreator untuk membantu menyadarkan dan mengingatkan pengendara motor yang melawan arah.
Entah apa dan bagaimana solusinya untuk masalah ini untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lain nya. Karena hal ini terlihat biasa dan terbiasa dijumpai di jakarta.

Mungkin agan ada yang punya solusi untuk masalah ini?
Meskipun udah ada payung hukumnya seperti di Pasal 287 Ayat 1, tapi tetep aja bandel, khusunya anak anak muda nih. Bukan di Jakarta doank tapi kalau kota besar nya aja udah begitu gimana yang kota lain yang tidak padat kendaraan lalu lintas khususnya sepeda motor. Sebenarnya tidak cuman hukum terkait berkendara aja, semua hukum di negara kita sudah bagus cuman penerapan di lapangan yang susah.

Meskipun hukuman sudah ditetapkan, masalah lawan arus ini kayaknya belum ada ending-nya. Gak cuma itu, ada juga beberapa konten kreator yang turun gunung supaya bisa bikin orang sadar dan ngasih peringatan untuk pengendara motor yang suka lawan arah. Solusinya kalau menurut saya harus ada kesadaran masing masing individu aja. Kalau kerjasama antara pemerintah, kepolisian, dan komunitas pengendara mungkin udah dari dulu ada jadi tinggal kesadaran masyarakat aja sih biar tidak melawan arus.
hero member
Activity: 1358
Merit: 538
paper money is going away
September 27, 2023, 07:50:23 AM
#8
Disisi lain, banyak jalan dan aturan yang harus dipatuhi membuat terkadang kita bingung bahkan saya pribadi juga pernah merasakan hal yang sama ketika mencoba mengemudi di Jakarta dan itu cukup wajar ketika seseorang yang baru mencoba mengemudi di Jakarta karena ada beberapa peraturan yang sekalipun tidak ada plang larangan disana tetapi harus tetap dipatuhi sehingga ini yang memungkinkan untuk menjadi sebuah indikasi dimana banyak orang selalu bingung dan melanggar.
Ane dulu pernah merantau di Jakarta, dan untuk sebagian plang jalan emang ada yang rusak bahkan ada yang di pilok sama pelaku vandalisme yang ga bertanggung jawab. Tapi untuk mengatasi bingung itu juga ane lebih sering ngikutin pengendara yang ada di depan ane gan. Kalau dia belok ke arah yang mau kita lewatin bisa, ane berbekal nekat doang juga lewatnya.

Tapi kalo udah terbiasa, sekitar 1 minggu di Jakarta, bakal gampang kok. Google maps pun sebenernya 95% akurat kalo untuk pengendara motor di Jakarta.
hero member
Activity: 784
Merit: 615
September 23, 2023, 10:59:33 AM
#7
Sebenarnya untuk hal seperti ini saya rasa itu bukan masalah dari kota mana itu berasal karena pada akhirnya ini tergantung kepada setiap pengguna lalu lintas, alasan jakarta yang disorot dalam hal ini adalah karena kota Jakarta saat ini adalh ibukota dan bisa di ibaratkan saat ini Jakarta adalah pusat dari segala jenis etnik dan suku untuk mencari peruntungan.
Disisi lain, banyak jalan dan aturan yang harus dipatuhi membuat terkadang kita bingung bahkan saya pribadi juga pernah merasakan hal yang sama ketika mencoba mengemudi di Jakarta dan itu cukup wajar ketika seseorang yang baru mencoba mengemudi di Jakarta karena ada beberapa peraturan yang sekalipun tidak ada plang larangan disana tetapi harus tetap dipatuhi sehingga ini yang memungkinkan untuk menjadi sebuah indikasi dimana banyak orang selalu bingung dan melanggar.
Tetapi dalam hal ini tentunya masalah lawan arus itu adalah salah satu contoh pelanggaran lalu lintas dan ketika berbicara tentang pelanggaran lalu lintas saya rasa tidak hanya terjadi di kota besar saja karena pada dasarnya setiap daerah atau kota juga sering terjadi sehingga saya rasa sebuah kota tidak bisa dijadikan patokan dan judgement bahwa kota xxx adalah kota yang paling melanggar atau lawan arus seperti yang ada di judul utas.
Pages:
Jump to: