Pages:
Author

Topic: Jakarta Kota lawan arus - page 3. (Read 606 times)

sr. member
Activity: 1456
Merit: 256
September 19, 2023, 10:18:59 AM
#6
Memang Jakarta terkenal ibukota yang padat penduduk, dan mayoritas penduduknya banyak mengendarai sepeda motor, tidak bisa dipungkuri bahwa banyak terjadi pelanggaran di jalanan karena ulah pemotor yang melanggar peraturan tata tertib lalulintas di jalan raya.
Hal tersebut sangat menjadi perhatian bagi pemerintah yaitu dengan cara menertibkan peraturan dengan sistem elektronik traffic law enforcement (E-TLE) saya rasa itu akan lebih efektif bagi penegakan hukum jika ada yang melanggar tat tertin dijalanan ibukota Jakarta.
full member
Activity: 683
Merit: 112
September 16, 2023, 12:50:48 PM
#5
Solusinya yang paling memungkinkan adalah membuat putar baliknya jangan terlalu jauh. Tapi kalau di Jakarta, ya susah dan itu yang membuat masyarakat berpikir lebih baik melawan arus toh ini cuman deket aja. Dan walaupun ada petugas pengatur lalu lintas, mereka hanya bertugas di jam-jam sibuk saja dan setelah itu, mereka kembali ngantor.

Dan sering sekali ada pemotor yang bahkan sampai menggunakan trotoar untuk balik arah hanya karena males untuk cari putar baliknya. Tapi ya mau gimana lagi karena waktu mereka tertangkap pun mengakunya itu lho Pak, cuma kesitu aja, masa putar baliknya harus sampai sana? Kan jauh...

Tapi solusi lainnya adalah dengan meningkatkan kesadaran diri sendiri aja kalau melawan arus itu berbahaya, bukan cuma untuk kita tapi juga untuk pengguna jalan lainnya.
newbie
Activity: 11
Merit: 0
September 12, 2023, 09:35:48 AM
#4
Mungkin agan ada yang punya solusi untuk masalah ini?
Menurut ane solusinya adalah mempekerjakan petugas penertib di setiap titik yang rawan lawan arus. Emang sepertinya bakal butuh banyak petugas, tetapi ane yakin setiap pengendara takut sama polisi yang bertugas menertibkan lalu lintas seperti yang kita lihat razia di jalur busway, yang mana para pelanggar memilih putar balik untuk menghindari surat tilang.
Ane sependapat dengan om , harus ada petugas yang menjaga disetiap titik rawan. Saya optimis kalau hal ini di lakukan dengan serius tidak akan ada pengendara motor yang akan lawan arah. Kegiatan ini harus sering dilakukan mengingat pengendara lawan arah sudah sangat memprihatinkan dan membahayakan pengendara lain yang taat lalu lintas.
Tapi fakta di lapangan minim sekali petugas yang bertugas untuk mengatur hal ini harus ada keseriusan dari pihak terkait atau petugas.
Saya melihat seperti ada pembiaran, karena hal ini terlihat biasa dan terbiasa dilakukan.
copper member
Activity: 2310
Merit: 2133
Slots Enthusiast & Expert
September 11, 2023, 02:10:09 PM
#3
Lawan arus yang pada intinya tertib berlalu lintas, itu tidak hanya terjadi di Jakarta.
Kalau bicara solusi, harus didiskusikan dulu permasalahan/alasan mengapa kesadaran masyarakat kurang. Mengapa masyarakat tidak taat peraturan?
- Tidak ada budaya malu, rasa bersalah kalau melanggar
- Hukuman tidak konsisten
- Tidak respek dengan peraturan dan aparat penegak hukum
- Hidup udah sulit, ga mau lagi dibikin repot aturan
- Masyarakat setempat tidak setuju dibikin searah, dsb.

Karena masalahnya multi dimensi, solusi yang terbaik adalah menyelesaikan masalah-masalah tsb satu per satu. Tapi logika pemerintah kita ini maunya instan, paling-paling dikasih polisi di pengkolan buat nilang. Bener bisa selesai dan ga ada yang melawan arus selama ada polisi bertugas. Grin
hero member
Activity: 1358
Merit: 538
paper money is going away
September 11, 2023, 01:55:59 PM
#2
Ane pernah jadi driver motor di Jakarta dan ini memang fakta, bahwa di Jakarta para pengendara motor memang paling sering lawan arus, sedangkan mobil cuma sebagian kecil doang.

Kalau pendapat ane, penyebab orang-orang itu memutuskan untuk melawan arus itu kebanyakan ikut-ikutan dengan pengendara didepannya yang bisa motong jalan dan juga motong waktu jadi lebih singkat.

Apalagi kalau itu area warga lokal yang rumahnya di area tersebut, ane rasa ini udah jadi kebiasaan mereka selama ga ada petugas penertib yang berjaga. Dan biasanya warga sekitar itu kalau naik motor jarang mengutamakan keselamatan, seperti tidak pakai helm bahkan ada yang biasanya sampai berbonceng tiga orang.

Mungkin agan ada yang punya solusi untuk masalah ini?
Menurut ane solusinya adalah mempekerjakan petugas penertib di setiap titik yang rawan lawan arus. Emang sepertinya bakal butuh banyak petugas, tetapi ane yakin setiap pengendara takut sama polisi yang bertugas menertibkan lalu lintas seperti yang kita lihat razia di jalur busway, yang mana para pelanggar memilih putar balik untuk menghindari surat tilang.

newbie
Activity: 11
Merit: 0
September 09, 2023, 03:59:19 PM
#1
Akhir akhir ini saya melihat pemberitaan pengendara  yang melawan arus lalu lintas.
Aksi melawan arus kerap dijumpai oleh sebagian pengendara motor.
Padahal aksi lawan arus ini dapat mengakibatkan kecelakaan seperti baru-baru ini yang terjadi di wilayah lenteng agung jakarta selatan. https://twitter.com/eradotid/status/1697083048012267951

Dikutip dari Pusiknas.polri.go.id (23/8) sanksi bagi pengendara lawan arah telah diatur dalam Pasal 287 ayat 1 dan 2 pada Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Pasal tersebut mengatur hukuman bagi pengendara yang melanggar rambu lalu lintas.

Pasal 287 Ayat 1 menjelaskan terkait aturan setiap pengendara yang melanggar rambu lalu lintas dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500 ribu.

Sudah ada Undang-undang nya pun tetap tak terselesaikan masalah ini. Sampai-sampai turun gunung konten kreator untuk membantu menyadarkan dan mengingatkan pengendara motor yang melawan arah.
Entah apa dan bagaimana solusinya untuk masalah ini untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lain nya. Karena hal ini terlihat biasa dan terbiasa dijumpai di jakarta.

Mungkin agan ada yang punya solusi untuk masalah ini?
Pages:
Jump to: