kalau bersatu sih tidak mungkin lagi.
karena mantu nya yang wali kota medan sudah resmi di pecat kartu anggota nya pun di minta lagi,
hanya jokowi saja sama gibran yang belum di pecat. menjelang pemilu atau pilpres mecat gibran sama jokowi malah blunder besar sekali.
ganjar nyerang jokowi aja langsung kena efek kok elektablitas nya dalam berbagai survey langsung turun jauh. bahkan ada beberapa survey ganjar pun kalah sama anis.
Pecaya ato tidak Jokowi dengan Mega sedang main film karena Jokowi ingin mengakhiri jabatan tertingginya sebagai negarawan.
Jokowi sadar bahwa tanpa Mega dan PDIP tidak akan menjadi siapa-siapa. Tanpa Mega dan PDIP, Jokowi hanya warga Solo yang bekerja sebagai tukang amplas kayu atau pengusaha biasa.
Jokowi tidak ingin mengkhianati partai yang membesarkan namanya.
Masih mungkin saat ini drama sedang dimainkan meskipun secara nyata sudah tidak lagi mungkin hanya sebatas drama karena keputusan mengusung Gibran sebagai cawapres.
Ingat saat kampanye di Jogja pada saat maju lagi sebagai Capres yang kedua, Jokowi menyampaikan dengan lantang bahwa dicaci dia diam, dihina dia diam, direndah-rendahkan dia juga diam, disini dan hari ini saya akan lawan.
Itu kalimat perlawanan yang lantang diteriakkan Jokowi.
Pada pemilu 2024 ini, di penghujung dia akan mematahkan semua stigma negatif yang diarahkan kepadanya mulai dari politik dinasti, tidak ingin melepaskan kekuasan hingga pengkhianat dengan mengorbankan anaknya sendiri yang tidak akan dibiarkan menang di putaran pertama sehingga suara dari Gibran akan dilipat ke Ganjar sebagai Cawapres yang diusung oleh PDIP, partai yang membuatnya menjadi orang terkenal.
Skenario ini sudah diatur sebaik mungkin olehnya sehingga buzzer yang pro dengan kandidat lain akan menyadari dan mengatakan bahwa Jokowi seorang loyalis.
Hanya analisa politik ane. Jokowi dan Mega masih kuat dalam persatuan dan ikatan persaudaraan.