Kalau ane liat buat saat ini Arda Guler mempunyai potensi untuk menjadi pengganti Kroos di Real Madrid. Camavinga dan Brahim Diaz juga bisa menjadi solusi meskipun ane rasa tidak ada pemain di Madrid saat ini yang bisa memegang role dan tanggungjawab seorang Tony Kroos. Kroos memiliki umpan-umpan tajam nan akurat sehingga disebut sebagai sniper.
Arda Guller dan Toni Kroos itu beda posisi, Om. Logikanya yang kemungkinan bisa menggantikan peran Kroos yaitu pemain-pemain di posisi yang sama. Kalau di Real Madrid ada Camavinga, Valverde, dan Ceballos yang bermain di posisi yang sama dengan Kroos. Tapi tetap saja gaya bermainnya beda dengan Toni Kroos. Faktor ini yang tidak tergantikan karena beda pemain mungkin beda cara bermain. Selain itu, di Real Madrid, sejauh yang saya tau memang cuman Kroos dan Modric yang punya akurasi tinggi untuk passing. Belum ada pemain lain yang bisa mendekati level mereka sampai saat ini.
Sejauh ini ane rasa hanya rodri dari Manchester City yang gaya permainannya agak agak mirip sama Kroos.
BTW, Rodri pun gaya bermainnya beda, akurasi umpannya pun belum selevel Kroos. Kalau di Man City, levelnya mungkin sama dengan De Bruyne. Sama halnya dengan Ødegaard kalau di Arsenal.
Ngomong-ngomong, Real Madrid tidak bisa meraih hasil cantik di debut mereka di La Liga, dan saya lihat tidak adanya Toni Kroos bener-bener memperngaruhi gaya bermain mereka. Minim kreativitas dan cenderung bermain monoton. Bahkan menurutku Vini terlalu memaksakan diri untuk terus melakukan penetrasi melalui dribel, padahal jelas-jelas lawan mereka melakukan pertahanan yang sangat intens.
Real Madrid belum bisa move on dari duo Kroos-Modric di lini tengah. Dua pemain ini selain bisa memberikan peluang emas mencetak gol dengan assist akurat, mereka juga mampu membantu pertahanan dengan baik. Di pertandingan kemaren, pemain-pemain yang ditempatkan di lini tengah cuman bagus menyerang, mereka buruk dalam membantu lini belakang. Mereka juga tidak bagus dalam mengatur jarak antar lini, terlalu fokus menyerang. Hasilnya sering kena counter-attack walaupun Real Madrid menguasai permainan.
Ya, Vinicius terlalu maksa mencetak gol. Rodrygo dan Mbappe juga banyak membuang peluang. Trio lini depan Real Madrid kelihatan kurang chemistry. Mungkin karena pengaruh masuknya Mbappe yang belum paham skema bermain Real Madrid.