Di sisi lain tentunya sejumlah BTC yang sudah dimiliki El Salvador pada akhir tahun lalu sudah pasti mengalami penurunan nilai juga jika melihat pada nilai tukar saat ini.
Lama-lama jadi presiden blunder, DPR-nya apa tidak ada power untuk menghentikannya?. sebesar presiden yang memegang kontrol keuangan sudah seharusnya punya penasehat trading yang bisa membatasi dia ngeluarin duit negara.
Pemerintah El Savador itu bisa membuktikan tidak dengan pernyataan mereka membeli 410 bitcoin atau setara dengan 15 jta USD,
angka tersebut tidak muncul begitu saja, nanggung juga sih bohongnya kalau cuma 410, Saya kira yang begini ini tidak perlu dibuktikan, karena duitnya ada buat beli, sama kayak Grayscale, mereka tentu tidak kasih bukti kalau sudah borong BTC senilai $1B, lain kalau saya yang ngomong habis beli 100 BTC, tentu kalian tidak akan percaya.
[nah, kalau dengan menyimpan pada 1 wallet seperti ini tentu akan lebih mudah di trace. tentunya seorang presiden tidak akan melakukan hal semacam ini. Pastinya aset disimpan dalam wallet berbeda, untuk menghindari satu kesalahan yang dapat menghilangkan seluruh aset tersebut. bukan kah demikian?
Ada kemungkinan sebagian disimpan juga di chivo wallet
Sementara untuk di Indonesia (saat ini) menurut saya masih sangat jauh pemerintah ada niatan menginvestasikan uang negara dengan membeli Bitcoin sebagaimana El Salvador.
Indonesia tidak akan mengambil risiko untuk menginvestasikan aset negara di kripto. Karena berbagai alasan:
aturannya sudah jelas, bitcoin halal di perdagangkan dan disimpan, siapa saja boleh beli baik itu institusi atau orang biasa. sama kayak beli emas, batubara, sawit, karet dll. tapi ya balik lagi, kalau dijadikan mata uang, seluruh alam semesta pun tidak merestui.