PART 2: Analisa Teknikal - Support & Resistance Dalam Trading
Konsep support dan resistance mungkin merupakan salah satu hal paling mendasar yang bisa dikatakan wajib untuk diketahui jika anda memutuskan untuk menjadi seorang trader atau pedagang, karena konsep ini tidak hanya terbatas pada instrumen trading / investasi seperti forex, saham, komoditas, cryptocurrency dll saja, karena pada prinsipnya support & resistance ini akan berkaitan dengan supply & demand (permintaan & penawaran), dan lebih jauh lagi akan berpengaruh kepada trend. Jadi, bisa dibilang kalau segala sesuatu yang bisa diperdagangkan, sesuatu yang ada permintaan dan penawaran, pasti ada harga dan pasti punya level support & resistance.
Pada dasarnya, trend (pada harga) hanya terdiri dari 3:
1. Uptrend / naik - artinya suatu trend dimana harga terus bergerak naik dikarenakan permintaan lebih banyak dari penawaran
2. Downtrend / turun - artinya suatu trend dimana harga terus bergerak turun dikarenakan penawaran lebih banyak dari permintaan
3. Sideways / ranging alias ga kemana-mana - artinya terjadi kondisi dimana permintaan dan penawaran sama banyaknya. Kalaupun ada perubahan harga tapi tidak akan terlalu signifikan.
Kembali ke support & resistance, jadi kesimpulannya adalah:
Support = suatu level harga tertentu yang diyakini sebagai batas harga terendah, yang akan mengubah trend dari downtrend menjadi uptrend.
Resistance = suatu level harga tertentu yang diyakini sebagai batas harga tertinggi, yang akan mengubah trend dari uptrend menjadi downtrend.
Cara Menentukan Support & ResistanceSeperti yang sudah pernah saya bahas sebelumnya di part 1:
“Analisa teknikal, bisa dikatakan sebagai sebuah cara untuk mengetahui, mempelajari, atau memprediksi arah pergerakan harga di masa yang akan datang, berdasarkan pada pola-pola pergerakan harga di masa lalu dan saat ini. …”
Jadi, cara termudah untuk menentukan support & resistance adalah dengan menemukan area support & resistance yang sudah pernah ada sebelumnya.
Coba kita lihat contoh di bawah ini:
Apa yang bisa kita lihat dari gambar di atas?
- Semakin sering area support atau resistance diuji, dan harga tidak berhasil di-break ditembus, maka semakin kuat area tersebut, dan sementara bisa kita simpulkan bahwa itu adalah area major support / major resistance.
- Ketika harga pada saat ini berada di area yang ada di antara major support / major resistance, pasti ada suatu area yang juga akan menjadi titik balik, bisa kita sebut sebagai area minor support / minor resistance.
- Ketika area resistance berhasil ditembus, maka area tersebut bisa berpotensi untuk menjadi area support. Dan begitu juga sebaliknya.
Tapi coba lihat pada bagian yang saya lingkari. Yiihaa.. Harga break dan close di atas harga high area resistance! Waktunya BUY!!
Daan.. beberapa waktu kemudian, harga tiba-tiba drop lagi. False breakout?? FOMO?? Yap, selamat gan, ente nyangkut!
Jadi, kalau seandainya bertemu situasi seperti ini, apa yang harus dilakukan? Yang pasti kita harus tetap tenang. False breakout seperti ini seringkali terjadi di market, dan tidak jarang kok profesional trader sekalipun pasti pernah mengalami hal ini. Dan disini cuma ada dua pilihan yang bisa dilakukan: cut loss, atau hold.
Tapi bagaimana cara memutuskan untuk memutuskan ambil pilihan yang mana? Nah, itu dia pentingnya kita juga perlu yang namanya trading risk management (masalah ini nanti akan kita bahas lebih lanjut nanti). Singkatnya, misalnya risiko yang agan pakai untuk loss atau rugi dalam satu kali open trade adalah 2%, jadi ketika posisi agan rugi 2% dari modal maka ambillah keputusan untuk cut loss. Ini akan lebih bijak ketimbang mencoba hold tapi ternyata trend terus berlawanan dengan posisi anda dan menyebabkan kerugian yang lebih besar lagi.
Begitu pun jika anda mencoba mengambil risiko untuk hold, boleh-boleh saja tapi sekali lagi tetap saya ingatkan untuk melihat risk management anda lagi.
Ok, balik lagi ke support & resistance. Daripada menyalahkan diri sendiri apalagi menyalahkan chart yang sudah ‘menipu’ anda, lebih baik kita gunakan waktu untuk memperbaiki keadaan, dan coba perbaiki analisa kita dengan membuat kesalahan tadi jadi pelajaran.
Misalnya, karena area major resistance yang dibuat sebelumnya seakan-akan tertembus tapi ternyata tidak, berarti coba kita perluas lagi areanya sehingga menjadi area major resistance yang baru. Dan ingat lagi, ketika area resistance yang sebelumnya sudah tertembus akan berpotensi menjadi area support, maka itu juga perlu kita uji kan? Jadi ga ada salahnya juga buat area support yang baru. Contoh seperti gambar dibawah:
Dan untuk tambahan analisa. Coba kita ubah chart dari candlestick menjadi line chart. Kenapa? Karena line chart yang terbentuk berdasarkan harga close, untuk mempermudah kita menemukan titik harga di area support - resistance.
Contoh:
Setelah selesai membuat analisa, sekarang saatnya menguji. Coba kita lihat pergerakan harga di beberapa waktu kemudian:
Dari gambar di atas, bisa kita ambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
> Setelah ‘false breakout’ pertama, dan kita luaskan area resistance, terlihat harga memang sempat turun, tapi memantul lagi ketika tidak berhasil menembus area support terdekat. Setelahnya, berkali-kali harga mencoba menembus support atau resistance terdekat tapi tidak berhasil. Nah, kondisi ini yang biasa disebut sideway.
> Setelah beberapa saat terlihat harga berhasil menembus area support terdekat. Pertanyaannya, sampai kemana harganya akan turun? Ya kemungkinannya cuma dua; akan menuju area support terdekat dan memantul lagi, atau terus turun menembus menuju ke area major support.
> Yang kemudian terjadi adalah ketika sampai di area support terdekat, harga tertahan dan muncul pattern hammer yang terkonfirmasi, akibatnya harga memantul ke atas lebih kencang dan ternyata berhasil menembus major resistance.
> Pertanyaan selanjutnya: setelah menembus major resistance, akan sampai kemanakah harganya akan naik dan memantul kembali? Jawabannya: ya balik lagi ke belakang, silakan cari dan temukan dimanakah area resistance terdekat. Dan begitu terus selanjutnya.
Penerapan Support & Resistance Untuk TradingSetelah mengetahui cara menentukan support dan resistance, bagaimana cara menerapkannya dalam trading? Pada umumnya, ada dua metode yang dipakai oleh para trader dengan menerapkan area support- resistance.
1.
Bouncing. Sesuai namanya, dengan menggunakan metode ini artinya mengharapkan pantulan harga di area support-resistance. Artinya membuka posisi buy / beli ketika harga masuk di area support, dan mengharapkan harga akan memantul naik dan menjual kembali ketika harga naik dan masuk ke area resistance. Dan begitu juga sebaliknya.
2.
Breakout. Juga sesuai dengan namanya, dimana metode ini digunakan dengan masuk ke market ketika harga sudah terkonfirmasi menembus area support / resistance. Artinya ketika harga telah terkonfirmasi menembus area resistance, maka kita membuka posisi buy dengan harapan trend harga naik akan terus berlanjut. Dan begitu juga sebaliknya
Nah, di antara kedua metode ini manakah yang paling profitable? Yang bisa saya bilang sih tidak ada yang pasti, karena dua metode ini sama-sama ada kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Buktinya ya lihat saja contoh yang saya buat di atas. Bahkan ada tipe trader yang suka memanfaatkan kondisi sideway, dengan bolak balik memanfaatkan pantulan di area support - resistance terdekat, yang sering disebut istilahnya
scalper.
Tapi yang pasti, ketika trend sejalan dengan arah trading anda, di saat itulah anda akan menghasilkan profit. Dan Konsep support & resistance ini hanyalah salah satu cara untuk mengetahui trend yang akan datang.
Untuk lebih meyakinkan lagi, gunakan beberapa indikator yang bisa membantu menguatkan analisa anda (nanti sesi indikator akan kita bahas di part selanjutnya). Dan terakhir, jangan lupa juga untuk selalu menggunakan risk management.
Tambahan tips:- Dalam menentukan support & resistance, lebih baik jadikan dalam bentuk area, dan bukan sekedar garis / titik harga untuk meminimalisir terjebak pada false breakout.
- Untuk melihat trend, lebih baik cari area major support / resistance di timeframe (TF) yang besar, karena makin besar maka trend akan semakin valid. Contoh, cari area major support - resistance pada chart TF daily, dan diantara dua area tersebut baru cari area-area minor di TF yang lebih kecil (4 jam, 1 jam, 30 menit, dll.)
Silahkan kalau ada lagi yang mau menambahkan.
Terima kasih, semoga bermanfaat.