Pages:
Author

Topic: 🔥 🔥 [UPDATE!!]TRADING CRYPTO = JUDI BIN HARAM ????? 🔥 🔥 - page 12. (Read 1722 times)

full member
Activity: 588
Merit: 100
informasi yang sangat bermanfaat dan bagus untuk semua kalangan bitcoiner maupun bukan bitcoiner karena banyak orang salah paham tentang hal trading selama ini, sekarang terbukti kalau trading bukanlah judi. terima kasih sudah mau berbagi.
hero member
Activity: 901
Merit: 500
Thread yang sangat bagus untuk dijadikan wawasan bagi orang yang masih menganggap jika trading itu sama dengan judi yang nyatanya beda sekali.
Tetapi sehebat apapun analisis yang kita gunakan di dunia cryptocurrency, keberuntungan atau luck tetaplah berperan. Di dunia crypto tidak ada yang menyangka jika bitcoin akan sampai pada harga sekarang $5600 saat bitcoin masih berada dibawah $10 (Pada tahun 2010)
newbie
Activity: 62
Merit: 0
http://www.forexfbs.net/wp-content/uploads/ktz/trading-judi-32yilm5uypxeu7gxl9bv9m.png

Diluaran sana masih banyak orang yang menilai jika trading adalah judi.
karena disitu ada unsur ketidak pastian (untung-untungan) yang serupa dengan kegiatan judi.
Walaupun sudah ada bbrp artikel yang membahas hal ini, saya akan tetap menjelaskannya dengan pemikiran saya  Grin


Apa itu Judi ?

Menurut Wikipedia =
Perjudian adalah permainan di mana pemain bertaruh untuk memilih satu pilihan di antara beberapa pilihan di mana hanya satu pilihan saja yang benar dan menjadi pemenang. Pemain yang kalah taruhan akan memberikan taruhannya kepada si pemenang. Peraturan dan jumlah taruhan ditentukan sebelum pertandingan dimulai.

Menurut KBBI =
mempertaruhkan sejumlah uang atau harta dalam permainan tebakan berdasarkan kebetulan, dengan tujuan mendapatkan sejumlah uang atau harta yang lebih besar daripada jumlah uang atau harta semula

Menurut Ensiklopedia Indonesia =
Judi diartikan sebagai suatu kegiatan pertaruhan untuk memperoleh keuntungan dari hasil suatu pertandingan,
permainan atau kejadian yang hasilnya tidak dapat diduga sebelumnya.

Menurut hukum syar’i  =
transaksi yang dilakukan oleh dua belah untuk pemilikan suatu barang atau jasa yang menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lain dengan cara mengaitkan transaksi tersebut dengan suatu aksi atau peristiwa, Atau jual-beli gharar (jual beli yang tidak terang sifat dan barangnya sehingga membahayakan)

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan berjudi harus memenuhi 3 syarat utama, yaitu :
1. Pertaruhan (tebak-tebakan)
2. Ada yang dirugikan dan ada yang diuntungkan
3. Tidak adanya kejelasan barang yang diperdagangkan.

Ok coba kita bandingkan perjudian dengan Trading, kita anggap saja berjudi kartu

1. Pertaruhan (tebak-tebakan)
Berjudi sudah jelas kegiatan bertaruh kepada hal yang tidak pasti, tapi itu semua berbeda dengan Trading, Akan saya langsung paparkan beberapa perbedaan Berjudi dan Trading bila dilihat dari segi pertaruhan.

  • Analisa, Dalam bermain kartu kita tidak bisa menebak kartu yang akan keluar sama sekali, apakah kita bisa menganalisa kartu apa yang akan keluar ? jelas tidak bisa. Tetapi berbeda dengan trading, didunia crypto kita bisa menganalisa dari jauh jauh hari coin mana yang akan sukses/tidak. Itu semua bisa kita analisa/lihat dari system teknologi yang dipakainya, background developer, seberapa besar komunitasnya, dll yang bisa kita olah menjadi sebuah penilaian apakah coin tersebut akan sukses/tidak dikemudian hari.
  • Perhitungan, Didalam bermain kartu tidak ada rumus untuk menebak kartu yang akan keluar, karena tidak bisa dihitung. Tapi didunia trading ada rumusnya,
    Seperti membaca Chart Patterns, melihat RSI, MACD,Fibonaci,dll yang secara garis besar kemungkinan ketepatannya besar.
  • Berita, Didunia trading yang namanya Berita (News) itu adalah salah satu hal paling penting dalam mempengaruhi harga, Jika ada 'Good News' maka harga coin tersebut bisa dipastikan naik, semakin besar beritanya, maka kenaikannya pun akan semakin pesat. Begitupun kebalikannya,
     Jika ada 'Bad News' maka harganya akan turun. Lalu bagaimana dengan judi ? Well, sebuah berita tidak dapat mempengaruhi hasil judi...


2. Ada yang dirugikan dan ada yang diuntungkan
Didalam berjudi, sudah jelas untuk mendapatkan keuntungan adalah dengan cara mengambil dari kerugian orang lain. Contohnya berjudi dengan taruhan 150rb, jadi yang menang akan mendapatkan uang 150rb dari orang yang kalah.

Berbeda dengan Trading, trading itu lebih kearah jual-beli. Contohnya Anwar membeli Bitcoin seharga 70jt, dan keesokan harinya harga Bitcoin naik ke 80juta, dan dia jual kepada Budi seharga 80jt. Tetapi beberapa jam setelahnya, harga Bitcoin turun kembali menjadi 70jt. Disini dapat disimpulkan bahwa Anwar mendapatkan keuntungan 10jt dari hasil transaksi penjualan Bitcoin, Dan Budi mengalami kerugian 10juta karena harga Bitcoinnya kembali turun.

Tetapi didunia Crypto, semua coin itu bisa naik turun. Okelah sekarang Budi rugi 10juta, tetapi bisa jadi minggu depan harga pasaran Bitcoin naik menjadi 85juta, yang dimana dia malah menjadi mendapatkan keuntungan 5juta. Dan siklus itu bisa terjadi berulang-ulang kepada ribuan orang yang melakukan transaksi Bitcoin, dimana yang merugi bisa kembali menjadi untung jika keadaan pasar cenderung naik. Itulah mengapa system di dunia Crypto itu jumlah coin hanya dibatasi, sehingga secara natural harganya akan terus naik seiring dengan permintaan pasar.

Hal ini berbeda sekali dengan berjudi, didalam berjudi orang yang kalah akan hilang hartanya selamanya, tetapi didalam trading orang yang 'kalah' cmn kehilangan nilai dari hartanya saja, dan berkemungkinan bisa kembali mendapatkan harta/uang yang hilang tersebut dan malah bisa bertambah (menguntungkan)

atau analogi lain dari trading didalam dunia real adalah seperti ini ;

https://www.winnetnews.com/uploads/post/image-pedagang-elektronik-glodok-pilih-tutup-toko-pembelinya-pada-kemana.jpg
"Tahun 2010 saya membeli toko dikawasan pasar Godok Jakarta, pada saat itu harganya 1M, Dan saya gunakan untuk berbisnis aksesoris komputer. Di tahun 2014 harga toko saya pun naik menjadi 1,2M, Dan saat itu juga penjualan dikawasan Glodok  mulai menurun karena sudah banyaknya toko online yang menawarkan harga lebih murah daripada harga di toko2 konvensional seperti pasar Glodok.

Dan saya pun menganalisa bahwa semakin lama toko online akan semakin besar, dan orang2 akan berpindah berbelanja via online, yang secara tidak langsung akan mematikan toko-toko konvensional. Lalu saya mengambil keputusan untuk menjual toko saya seharga 1.2M kepada Budi.

Benar saja, ditahun 2017 toko2 di kawasan pasar glodok banyak yang tutup karena mulai sepi ditinggal pembeli yang mulai berbelanja online. dan banyak owner2 yang membanting harga tokonya agar dapat terjual, dan harga pasarannya pun ditahun 2017 Turun menjadi 1M."


Jadi saya membeli toko di 2010 seharga 1M, menjualna di 2014 1.2M, dan mendapatkan untung 200jt
sedangkan orang yang membelinya mengalami kerugian 200jt dikarenakan harga pasaran tokonya yang turun kembali menjadi 1M.

Lalu apakah itu disebut dengan judi ?
jawabannya jelas tidak. karena saya mendapatkan keuntungan 200jt dari hasil analisa saya.
sedangkan Budi mengalami kerugian 200jt karena dia membeli tanpa melakukan analisa terlebih dahulu. Dan Budipun berkemungkinan menutup kerugiannya bila suatu saat harga pasaran toko di pasar glodok kembali naik.


3. Tidak adanya kejelasan barang yang diperdagangkan.
Berjudi sudah jelas tidak ada kejelasan barang apa yang diperdagangkan, mau judi kartu,bola,togel,Slot Machine, dll, semuanya tidak ada barang yang diperdagangkan. kita kembali ambil contoh judi kartu, 2 orang berjudi dengan taruhan masing-masing 100rb, disitu tidak ada sama sekali barang di perdagangkan atau diperjual belikan sama sekali, uang 100rb tersebut hanya dipakai sebagai 'hadiah' untuk pemenangnya.

Sedangkan didalam trading sudah jelas ada Coin yang diperdagangkan, Coin itu serupa dengan Aset atau Saham dari perusahaan/developer itu sendiri. ibaratnya 1 perusahaan menyuplai 1juta coin untuk diperdagangkan, dan bila kita mempunyai 10rb coin secara tidak langsung kita memiliki 1% aset atau saham dari perusahaan tersebut.Dan keberadaan Coin-Coin tersebut juga sudah diakui oleh berbagai negara seperti jepang sebagai aset digital atau barang komuditas, sehingga didalam trading sudah jelas ada barang yang diperdagangkan.

=======================

Jadi dapat disimpulkan, bila suatu kegiatan tidak mengandung 3 unsur diatas, tidak dapat dikatakan sebagai Perjudian. Kita ambil contoh kegiatan yang hanya melibatkan pertaruhan (untung-untungan) saja. Contoh kasusnya seperti 'Hadiah' dari perusahaan, anggap saja BCA akan memberikan hadiah berupa mobil kepada nasabahnya yang beruntung, dan penetapan pemenangnya akan ada pengundian terlebih dahulu.

Lalu karena saya tertarik dengan hadiah mobil dari BCA, yang tadinya saya nasabah Mandiri pun berpindah menabung di BCA dengan harapan mendapatkan sebuah mobil. Tindakan itu dapat dikatakan sebagai pertaruhan dan untung-untungan serta ketidak jelasan. Tetapi disitu tidak dapat dikatakan sebagai berjudi karena tidak ada pihak yang dirugikan. BCA memang memberikan mobil kepada nasabahnya, tetapi itu dalam bentuk 'Hadiah' dan sebagai sarana promosi juga.

Sama seperti banyak kegiatan lain diluaran sana bila tidak mengandung 3 unsur utama yang saya jelaskan diatas, bisa saya simpulkan tidak dapat dikatakan sebagai Judi.
Pages:
Jump to: