Pertama, menurut pengetahuan saya yang terbatas ini saya melihat bahwa harga bitcoin yang saat ini masih bisa kita nikmati dapat dikatakan "berharga" sebenarnya hanyalah karena bitcoin masih bergantung kepada komoditas lain yang mem-backup dibelakangnya, yaitu mata-mata uang resmi negara seperti USD, EURO, YEN, IDR dan lain-lain
Kedua, kita juga tahu bahwa mata-mata uang negara-negara diatas dapat dikatakan "berharga" katanya juga karena didukung oleh komoditas lain yaitu emas (konon), atau komoditas-komoditas lain seperti bahan-bahan pangan atau manufaktur yang bisa diperjual belikan atau ekspor-impor.
Nah, pertanyaan saya, katakanlah nanti terjadi perang dunia atau the big restart economy terjadi, sehingga nilai mata-mata uang resmi negara tersebut menjadi tidak ada nilainya sama sekali.
Lalu menjadi apa bitcoin kita?
Ketika kita pada akhirnya menyadari bahwa yang paling penting kita butuhkan bukanlah uang atau barang, ternyata yang kita butuhkan adalah hanya dua, yaitu 1. Makanan dan 2. Cinta.
Kalau makanan untuk melanjutkan kehidupan dan Cinta untuk melanjutkan keturunan.
Lho jangan ketawa, agan ini mantengin laptop begadang liat forum ini itu buat apa kalau ga buat cinta? cinta dalam arti agar menyenangkan orang tua, menyenangkan pacar, menyenangkan pacar teman, dan sebagainya ya to? dah ngaku aja.
Nha dengan pemikiran yang demikian, pada akhirnya nanti yang paling kita butuhkan hanyalah makanan dan cinta, kenapa kita tidak memanfaatkan kondisi geografis Indonesia yang subur dan berlimpah untuk menciptakan KOIN yang dibackup dengan komoditas bahan pangan? misalnya Kopi Koin, Lada Koin, Kelapa Koin, Gabah Koin, Jagung Koin. Yang mana peredaran-peradaran cryptocurrency berbasis blockchain itu diperhitungkan atau dibacking dengan jumlah banyaknya persedian pangan yang kita punya?
Tapi ini baru impian saya, sapa tau dari agan-agan juga punya mimpi dan ide yang mungkin dapat didiskusikan.
Silahkan, mari saya dibuli.
Kita harus memahami dulu masalah tidak berharga mata uang konvensional, baik itu karena perang maupun karena inflasi atau memang tidak laku lagi, yaitu kembali ke jaman kuno tukar barang dengan barang.
Jika memang sudah kembali ke jaman kuno tentu tidak ada solusi masalah bitcoin, berarti ending dari bitcoin. Nah kalau masalah tidak laku mata uang konvensional akibat kalah perang atau terjadinya inflasi saya pikir tidak masalah. Misalkan sekarang $1=13.400,IDR. Setelah terjadinya Inflasi $1=50.000 IDR. Maka 1 BTC = 100.000.000 setelah terjadinya inflasi 1BTC=500.000.000 IDR. Jadi tidak ada pengaruhnya inflasi dengan bitcoin karena sistem bitcoin ini global (Ini hanya contoh).
Tidak laku mata uang atau rendah nilai tukar mata uang konvensional akibat perang hanyalah negara - negara yang kalah perang, sedangkan negara yang berkuasa nilai tukar akan menjadi tinggi.
Yang menjadi masalah apabila negara - negara pengguna bitcoin terbesar ini kalah perang, maka bitcoin tidak laku lagi.
Ini menurut saya, mohon maaf jika salah pemahaman.