Pages:
Author

Topic: COVID 19 dan Resesi 2020 - page 4. (Read 2311 times)

copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
April 19, 2020, 01:02:27 PM
#39
Atas ane HOAX HOAX HOAX
Beneran ane ragu ente bisa baca bahasa Inggris kagak. Do you speak English?
Bahan bacaan ane sebulan jauh lebih banyak dari bacaan ente seumur hidup, eniwei...

https://childrenshealthdefense.org/news/government-corruption/gates-globalist-vaccine-agenda-a-win-win-for-pharma-and-mandatory-vaccination/
> Ini biang keroknya orang yang sama, namanya Robert F. Kennedy Jr (keknya bukan nama sebenarnya, setara dengan sebutan "Mawar").

Inti masalahnya di tahun 2015:
- jadi jelas ketika dunia ikuti protokol WHO maka semua anggap enteng. pertanyaan nya siapa dibalik WHO?
Tergantung:
- teori konsfirasi X: Wahyudi dan Mamarika
- teori konsfirasi Y: China
- teori konsfirasi Z: Bill Gates
- on paper: PBB dan seluruh dunia pada esensinya

apa yg gw semua baca gw punya keyakinan bill gates punya agenda di pandemik ini
Susah kalau sudah keyakinan, sulit pula dirubah. Ane hanya menyajikan fakta agar pembaca menilai sendiri. Silahkan tetap pada keyakinan agan. Agan ga usah ikutan vaksin kalau besok sudah ada vaksin Covid-19. Itu pilihan masing-masing.

ingat bagaimana george soros seorang diri mengguncang dunia?
Ini beda kasus, ini fakta dan kepintaran beliau bertaruh USD 1 Milyar melawan Baht (si Julian Robertson juga ikutan USD 3 Milyar)
https://www.businessinsider.com/how-george-soros-broke-the-bank-of-thailand-2016-9
Ini sudah jadi studi kasus (terkait lemahnya pegging sistem) kalau agan kuliah. Makanya kuliah ya Smiley
jr. member
Activity: 208
Merit: 7
April 19, 2020, 12:07:08 PM
#38
Baiknya segara direport ke moderator gan biar tidak mempengaruhi banyak pembaca apalagi informasinya di hubung2kan dengan sebutan nama2 yang sudah populer dengan disertakan link artikel yang tidak "valid"
Ane lebih suka adu bacot gan daripada sensorship.

HOAX HOAX
Agan @polypusx ngasi referensi baca dulu isinya gak sih???

https://inet.detik.com/cyberlife/d-4982654/bill-gates-di-bully-di-instagram-terkait-virus-corona-kenapa
> Tidak ada kata-kata tentang beneran ada konsfirasi oleh si Bill

Instagram masukin sampah aja

https://twitter.com/WHO/status/1217043229427761152
> Ini kan si WHO yang di tanggal 14 Januari masih menganggap tidak ada penularan antar manusia. Ini yang dikritik oleh Trump (konsfirasi CCP). Sudah beda teori konsfirasi (bukan Bill G)
- jadi jelas ketika dunia ikuti protokol WHO maka semua anggap enteng. siapa dibalik WHO?

Quote
“There was a perception that an external agency is funding it, so there could be influence,” Swaminathan said on Wednesday.
https://www.reuters.com/article/us-india-health-bmgf/india-cuts-some-funding-ties-with-gates-foundation-on-immunization-idUSKBN15N13K
> Ini terkait pengalihan pendanaan dari Swasta ke Nasional karena motif politik.
nih gw tambahin
https://childrenshealthdefense.org/news/government-corruption/gates-globalist-vaccine-agenda-a-win-win-for-pharma-and-mandatory-vaccination/

https://twitter.com/BillGates/status/1207681997612748801
> Doi sudah ngomong tentang vaksin sejak 2014
https://twitter.com/BillGates/status/458688936647622656
bahkan sampe ada yg mati akibat percobaan vaksin yg dia buat
nih link nya lagi
https://www.dailymail.co.uk/news/article-2908963/Judges-demand-answers-children-die-controversial-cancer-vaccine-trial-India.html

Trus?
baca nih dari NGO untuk world children
https://childrenshealthdefense.org/news/government-corruption/gates-globalist-vaccine-agenda-a-win-win-for-pharma-and-mandatory-vaccination/

https://economictimes.indiatimes.com/industry/healthcare/biotech/healthcare/controversial-vaccine-studies-why-is-bill-melinda-gates-foundation-under-fire-from-critics-in-india/articleshow/41280050.cms?from=mdr
> Ini terkait pengalihan pendanaan dari Swasta ke Nasional karena motif politik.
nih gw tambahin
https://childrenshealthdefense.org/news/government-corruption/gates-globalist-vaccine-agenda-a-win-win-for-pharma-and-mandatory-vaccination/

https://twitter.com/BillGates/status/1207681997612748801
> Doi sudah ngomong tentang vaksin sejak 2014
https://twitter.com/BillGates/status/458688936647622656
bahkan sampe ada yg mati akibat percobaan vaksin yg dia buat
nih link nya lagi
https://www.dailymail.co.uk/news/article-2908963/Judges-demand-answers-children-die-controversial-cancer-vaccine-trial-India.html

Trus?
baca nih dari NGO untuk world children
https://childrenshealthdefense.org/news/government-corruption/gates-globalist-vaccine-agenda-a-win-win-for-pharma-and-mandatory-vaccination/

https://economictimes.indiatimes.com/industry/healthcare/biotech/healthcare/controversial-vaccine-studies-why-is-bill-melinda-gates-foundation-under-fire-from-critics-in-india/articleshow/41280050.cms?from=mdr

--------------------------------------------------
https://twitter.com/WHO/status/1217043229427761152
> Ini kan si WHO yang di tanggal 14 Januari masih menganggap tidak ada penularan antar manusia. Ini yang dikritik oleh Trump (konsfirasi CCP). Sudah beda teori konsfirasi (bukan Bill G)
- jadi jelas ketika dunia ikuti protokol WHO maka semua anggap enteng. pertanyaan nya siapa dibalik WHO?
------------------------------------------------------

tuh biar makin rajin baca semua dari media mainstream. kalo masih blm paham jg kenapa dia bermain di vaksin dan korelasi sampe ke vaksin corona ya gw gak ngerti lagi harus gmn jelasin nya. yg jelas seperti gw bilang ini big agenda dan apa yg gw semua baca gw punya keyakinan bill gates punya agenda di pandemik ini. GW gak bilang bahwa corona ada buatan Bill Gates tetapi yg jelas bahwa dia mendanai vaksin dan berusaha untuk menjadi no 1 sebagai pelopor vaksin ditambah korban2 terdahulu sudah ada atas vaksin2 yg di pelopori oleh bill gates maka gw bilang konspirasi ada tapi di dalam vaksin bukan pembuatan covid 19. itu 2 hal yg berbeda. dan apa jadinya kalo big agenda bermain bukan tidak mungkin sengaja di perlambat demi kepentingan bisnis. ingat bagaimana george soros seorang diri mengguncang dunia?
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
April 19, 2020, 11:45:34 AM
#37
Baiknya segara direport ke moderator gan biar tidak mempengaruhi banyak pembaca apalagi informasinya di hubung2kan dengan sebutan nama2 yang sudah populer dengan disertakan link artikel yang tidak "valid"
Ane lebih suka adu bacot gan daripada sensorship.

HOAX HOAX
Agan @polypusx ngasi referensi baca dulu isinya gak sih???

https://inet.detik.com/cyberlife/d-4982654/bill-gates-di-bully-di-instagram-terkait-virus-corona-kenapa
> Tidak ada kata-kata tentang beneran ada konsfirasi oleh si Bill

Instagram masukin sampah aja

https://twitter.com/WHO/status/1217043229427761152
> Ini kan si WHO yang di tanggal 14 Januari masih menganggap tidak ada penularan antar manusia. Ini yang dikritik oleh Trump (konsfirasi CCP). Sudah beda teori konsfirasi (bukan Bill G)

Quote
“There was a perception that an external agency is funding it, so there could be influence,” Swaminathan said on Wednesday.
https://www.reuters.com/article/us-india-health-bmgf/india-cuts-some-funding-ties-with-gates-foundation-on-immunization-idUSKBN15N13K
> Ini terkait pengalihan pendanaan dari Swasta ke Nasional karena motif politik.

https://twitter.com/BillGates/status/1207681997612748801
> Doi sudah ngomong tentang vaksin sejak 2014
https://twitter.com/BillGates/status/458688936647622656

Trus?
jr. member
Activity: 208
Merit: 7
April 19, 2020, 11:01:52 AM
#36
Atas ane HOAX
Saran untuk pembaca agar selalu melakukan double check atas informasi yang beredar di internet. Ga semua yang lo baca/liat/denger di internet itu bener.
Gunakan sitasi dari (1) jurnal penelitian resmi atau (2) situs/kantor berita bereputasi.

loe udah baca di detik hari ini kenapa bill gates di bully di instagram nya? sebaiknya cari data dulu sebelum ada korban



Atas ane HOAX
Saran untuk pembaca agar selalu melakukan double check atas informasi yang beredar di internet. Ga semua yang lo baca/liat/denger di internet itu bener.
Gunakan sitasi dari (1) jurnal penelitian resmi atau (2) situs/kantor berita bereputasi.
https://inet.detik.com/cyberlife/d-4982654/bill-gates-di-bully-di-instagram-terkait-virus-corona-kenapa

https://www.instagram.com/thisisbillgates/?utm_source=ig_embed

WHO Official
https://twitter.com/WHO/status/1217043229427761152

masih bilang hoax gan ?
simple nya rajin dikit baca berita jgn dikit2 bilang hoax

nih kalo ente msh bilang reuters bukan media mainstream ternama ya brarti ada yg salah sama ente
https://www.reuters.com/article/us-india-health-bmgf/india-cuts-some-funding-ties-with-gates-foundation-on-immunization-idUSKBN15N13K

kenapa desember 2019 bill gates udah bikin rencana soal vaksin yg bertarget di 2020?
twitter official bill gates
https://twitter.com/BillGates/status/1207681997612748801
hero member
Activity: 2282
Merit: 589
April 19, 2020, 10:37:03 AM
#35
Atas ane HOAX
Saran untuk pembaca agar selalu melakukan double check atas informasi yang beredar di internet. Ga semua yang lo baca/liat/denger di internet itu bener.
Gunakan sitasi dari (1) jurnal penelitian resmi atau (2) situs/kantor berita bereputasi.
Baiknya segara direport ke moderator gan biar tidak mempengaruhi banyak pembaca apalagi informasinya di hubung2kan dengan sebutan nama2 yang sudah populer dengan disertakan link artikel yang tidak "valid"
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
April 19, 2020, 09:57:16 AM
#34
Atas ane HOAX
Saran untuk pembaca agar selalu melakukan double check atas informasi yang beredar di internet. Ga semua yang lo baca/liat/denger di internet itu bener.
Gunakan sitasi dari (1) jurnal penelitian resmi atau (2) situs/kantor berita bereputasi.
jr. member
Activity: 208
Merit: 7
April 19, 2020, 08:43:07 AM
#33
Kalo Sebabnya Krisis Keuangan(Kayak .com bubble, Great Depression, 2008 Crisis)Yang Terdampak Bakal Pasar Modal Dulu, Yang Nanti Berefek Ke PDB. Sedangkan Kalau Ada Force Majeure/Bencana, Bakal Berdampak Ke PDB Dulu, Baru Pasar Modal.
Nah, ini namanya hipotesis, scholar tidak bisa kemudian menarik kesimpulan begitu saja karena harus didukung dengan riset empiris. Riset semacam ini nanti yang biasanya akan agan kerjakan jadi skripsi.

Mungkin Ini Salah Satu Alasan Kenapa Di Banyak Negara(Termasuk Indonesia) Bank Sentral Dipisah Sama Pemerintah, agar Bank Sentral Bisa Jadi "Rem" Buat Pemerintah Yang Suka Ngegas.
Butul, idealnya memang bank sentral itu independen. Namun pada kenyataannya bisa jadi bank sentral ya tetap dipengaruhi rezim yang sedang berkuasa, atau independensi bank sentral bisa jadi tidak memiliki efek signifikan pada misalnya inflasi. Lagi-lagi hipotesis harus dibuktikan melalui riset empiris, sebagai contoh ini ada yang menyanggah:

Quote
Bukti kami menunjukkan bahwa tidak ada hubungan negatif yang signifikan secara umum antara Central Bank Independence (CBI) dan inflasi. CBI hanya memiliki efek yang signifikan di kurang dari 20% negara.
Digoogle translate dari Klomp & de Haan (2010)
https://sci-hub.tw/10.1007/s11127-010-9672-z

Terima kasih feedbacknya, nah sekarang makin kelihatan kan COVID-19 itu sengaja dirilis, dan ga bisa solved sebelum market bener2 hancur.

Saya melihat pemain elite ini sama melanjutkan skenario big Agenda : penghapusan GOLD STANDARD (Assasinate JF Kennedy) , Bretton Wood , FED Mencetak uang/FIAT tanpa backup Gold -> lanjut ke Global Crisis Economy 2001 (WTC) , 2008 , dan 2020 (Epidemic) dan salah satunya bonekanya modern warfare si Bill Gates) https://www.weforum.org/agenda/2020/03/bill-gates-epidemic-pandemic-preparedness-ebola-covid-19/

“If anything kills over 10 million people in the next few decades, it’s most likely to be a highly infectious virus rather than a war – not missiles, but microbes,” warned Bill Gates during a TED Talk five years ago.”

“Part of the reason is we have invested a huge amount in nuclear deterrents, but we’ve actually invested very little in a system to stop an epidemic,” he explained.

“We’re not ready for the next epidemic.”


Dan COVID-19 masih lumayan lama


https://www.sehatq.com/artikel/kapan-pandemi-virus-corona-akan-berakhir-cek-prediksi-ahli

1. Menurut ahli dari UGM: Akhir Mei 2020
Ahli statistika dan alumni Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) memprediksi, pandemi Covid-19 akan berhenti pada 29 Mei 2020 di Indonesia. Model yang dibuat dalam prediksi ini dinamai model probabilistik yang didasarkan pada data nyata, atau disebut dengan probabilistic data-driven model (PPDM).

Prediksi tersebut menyebutkan bahwa akan terdapat minimal 6.174 orang yang positif terinfeksi virus corona. Prediksi bahwa pandemi corona akan selesai pada akhir Mei tersebut bisa berjalan jika ada intervensi ketat pemerintah seperti partial lockdown, tak ada mudik, dan kegiatan seperti salat tarawih di masjid selama Ramadan ditiadakan.

2. Prediksi ahli ITB: Akhir Mei atau awal Juni 2020

Selain UGM, ahli dari Pusat Pemodelan Matematika dan Simulasi Institut Teknologi Bandung (P2MS ITB) juga memprediksi bahwa pandemi corona akan berakhir pada akhir Mei atau awal Juni 2020. Dilansir dari Kompas, ITB memperkirakan bahwa jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia akan mencapai puncaknya pada minggu kedua atau ketiga April 2020.

Prediksi ini berubah dari prakiraan P2MS ITB sebelumnya, yang memperkirakan bahwa pandemi akan selesai pada April 2020. Masih dari Kompas, prediksi ini berubah karena angka kasus Covid-19 yang terus bertambah dan berefek pada perhitungan parameter model yang digunakan. Perubahan tersebut juga memengaruhi perubahan proyeksi, baik dari sisi jumlah total kasus (akumulasi) dan puncak kasus.

3. Prediksi BIN: Covid-19 memuncak pada tanggal 2 - 22 Mei 2020
Pada 13 Maret 2020 silam, Badan Intelijen Nasional (BIN) memprediksi bahwa kasus Covid-19 di Indonesia akan memuncak sekitar 60-80 hari sejak pengumuman kasus positif 2 Maret silam. Berdasarkan hari tersebut, diperkirakan puncak dari kasus Covid-19 yakni tanggal 2 hingga 22 Mei 2020.

4. Guru besar UI: Covid-19 bisa berakhir pada Mei 2020
Hasbullah Thabrany, yang merupakan Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, memprediksi bahwa kasus corona di Indonesia bisa selesai pada Mei 2020. Dikutip dari Tempo, kemungkinan ini bisa terjadi apabila masyarakat bisa disiplin, seperti menjaga jarak dan tidak ada kontak tatap muka.

5. Ahli UNS: Puncak Covid-19 bisa terjadi pada pertengahan Mei 2020
Menurut Ilmuwan Matematika Universitas Sebelas, Sutanto Sastraredja, puncak Covid-19 di Indonesia bisa terjadi terjadi pada pertengahan Mei 2020. Dilansir dari Kompas, prediksi ini didasarkan pada model SIQR. Sutanto juga menggarisbawahi bahwa wabah bisa berakhir bergantung pada kebijakan pemerintah.

kalo bill gates 2018 udah koar2 depopulasi apalagi thn 2000-2017 vaksin bill gates utk polio di india sudah menelan banyak korban anak2. apakah mau pake vaksin buatan dia untuk corona?
https://www.newsbreak.com/news/0Olik1AM/bill-gates-vaccine-crime-record
https://twitter.com/tiff_fitzhenry/status/1248592428480827394?lang=en
https://www.instagram.com/robertfkennedyjr/

lebih jelasnya
https://www.snopes.com/fact-check/bill-gates-vaccinations-depopulation/
https://thegoodnewstoday.org/bill-gates-faces-trial-in-india-for-illegally-testing-tribal-children-with-vaccines/

jadi menurut ane ini memang ada big agenda dalam covid 19 ini
jr. member
Activity: 107
Merit: 6
April 14, 2020, 10:23:04 AM
#32
Kalo Sebabnya Krisis Keuangan(Kayak .com bubble, Great Depression, 2008 Crisis)Yang Terdampak Bakal Pasar Modal Dulu, Yang Nanti Berefek Ke PDB. Sedangkan Kalau Ada Force Majeure/Bencana, Bakal Berdampak Ke PDB Dulu, Baru Pasar Modal.
Nah, ini namanya hipotesis, scholar tidak bisa kemudian menarik kesimpulan begitu saja karena harus didukung dengan riset empiris. Riset semacam ini nanti yang biasanya akan agan kerjakan jadi skripsi.

Mungkin Ini Salah Satu Alasan Kenapa Di Banyak Negara(Termasuk Indonesia) Bank Sentral Dipisah Sama Pemerintah, agar Bank Sentral Bisa Jadi "Rem" Buat Pemerintah Yang Suka Ngegas.
Butul, idealnya memang bank sentral itu independen. Namun pada kenyataannya bisa jadi bank sentral ya tetap dipengaruhi rezim yang sedang berkuasa, atau independensi bank sentral bisa jadi tidak memiliki efek signifikan pada misalnya inflasi. Lagi-lagi hipotesis harus dibuktikan melalui riset empiris, sebagai contoh ini ada yang menyanggah:

Quote
Bukti kami menunjukkan bahwa tidak ada hubungan negatif yang signifikan secara umum antara Central Bank Independence (CBI) dan inflasi. CBI hanya memiliki efek yang signifikan di kurang dari 20% negara.
Digoogle translate dari Klomp & de Haan (2010)
https://sci-hub.tw/10.1007/s11127-010-9672-z

Terima kasih feedbacknya, nah sekarang makin kelihatan kan COVID-19 itu sengaja dirilis, dan ga bisa solved sebelum market bener2 hancur.

Saya melihat pemain elite ini sama melanjutkan skenario big Agenda : penghapusan GOLD STANDARD (Assasinate JF Kennedy) , Bretton Wood , FED Mencetak uang/FIAT tanpa backup Gold -> lanjut ke Global Crisis Economy 2001 (WTC) , 2008 , dan 2020 (Epidemic) dan salah satunya bonekanya modern warfare si Bill Gates) https://www.weforum.org/agenda/2020/03/bill-gates-epidemic-pandemic-preparedness-ebola-covid-19/

“If anything kills over 10 million people in the next few decades, it’s most likely to be a highly infectious virus rather than a war – not missiles, but microbes,” warned Bill Gates during a TED Talk five years ago.”

“Part of the reason is we have invested a huge amount in nuclear deterrents, but we’ve actually invested very little in a system to stop an epidemic,” he explained.

“We’re not ready for the next epidemic.”


Dan COVID-19 masih lumayan lama


https://www.sehatq.com/artikel/kapan-pandemi-virus-corona-akan-berakhir-cek-prediksi-ahli

1. Menurut ahli dari UGM: Akhir Mei 2020
Ahli statistika dan alumni Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) memprediksi, pandemi Covid-19 akan berhenti pada 29 Mei 2020 di Indonesia. Model yang dibuat dalam prediksi ini dinamai model probabilistik yang didasarkan pada data nyata, atau disebut dengan probabilistic data-driven model (PPDM).

Prediksi tersebut menyebutkan bahwa akan terdapat minimal 6.174 orang yang positif terinfeksi virus corona. Prediksi bahwa pandemi corona akan selesai pada akhir Mei tersebut bisa berjalan jika ada intervensi ketat pemerintah seperti partial lockdown, tak ada mudik, dan kegiatan seperti salat tarawih di masjid selama Ramadan ditiadakan.

2. Prediksi ahli ITB: Akhir Mei atau awal Juni 2020

Selain UGM, ahli dari Pusat Pemodelan Matematika dan Simulasi Institut Teknologi Bandung (P2MS ITB) juga memprediksi bahwa pandemi corona akan berakhir pada akhir Mei atau awal Juni 2020. Dilansir dari Kompas, ITB memperkirakan bahwa jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia akan mencapai puncaknya pada minggu kedua atau ketiga April 2020.

Prediksi ini berubah dari prakiraan P2MS ITB sebelumnya, yang memperkirakan bahwa pandemi akan selesai pada April 2020. Masih dari Kompas, prediksi ini berubah karena angka kasus Covid-19 yang terus bertambah dan berefek pada perhitungan parameter model yang digunakan. Perubahan tersebut juga memengaruhi perubahan proyeksi, baik dari sisi jumlah total kasus (akumulasi) dan puncak kasus.

3. Prediksi BIN: Covid-19 memuncak pada tanggal 2 - 22 Mei 2020
Pada 13 Maret 2020 silam, Badan Intelijen Nasional (BIN) memprediksi bahwa kasus Covid-19 di Indonesia akan memuncak sekitar 60-80 hari sejak pengumuman kasus positif 2 Maret silam. Berdasarkan hari tersebut, diperkirakan puncak dari kasus Covid-19 yakni tanggal 2 hingga 22 Mei 2020.

4. Guru besar UI: Covid-19 bisa berakhir pada Mei 2020
Hasbullah Thabrany, yang merupakan Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, memprediksi bahwa kasus corona di Indonesia bisa selesai pada Mei 2020. Dikutip dari Tempo, kemungkinan ini bisa terjadi apabila masyarakat bisa disiplin, seperti menjaga jarak dan tidak ada kontak tatap muka.

5. Ahli UNS: Puncak Covid-19 bisa terjadi pada pertengahan Mei 2020
Menurut Ilmuwan Matematika Universitas Sebelas, Sutanto Sastraredja, puncak Covid-19 di Indonesia bisa terjadi terjadi pada pertengahan Mei 2020. Dilansir dari Kompas, prediksi ini didasarkan pada model SIQR. Sutanto juga menggarisbawahi bahwa wabah bisa berakhir bergantung pada kebijakan pemerintah.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
April 08, 2020, 11:26:05 AM
#31
Kalo Sebabnya Krisis Keuangan(Kayak .com bubble, Great Depression, 2008 Crisis)Yang Terdampak Bakal Pasar Modal Dulu, Yang Nanti Berefek Ke PDB. Sedangkan Kalau Ada Force Majeure/Bencana, Bakal Berdampak Ke PDB Dulu, Baru Pasar Modal.
Nah, ini namanya hipotesis, scholar tidak bisa kemudian menarik kesimpulan begitu saja karena harus didukung dengan riset empiris. Riset semacam ini nanti yang biasanya akan agan kerjakan jadi skripsi.

Mungkin Ini Salah Satu Alasan Kenapa Di Banyak Negara(Termasuk Indonesia) Bank Sentral Dipisah Sama Pemerintah, agar Bank Sentral Bisa Jadi "Rem" Buat Pemerintah Yang Suka Ngegas.
Butul, idealnya memang bank sentral itu independen. Namun pada kenyataannya bisa jadi bank sentral ya tetap dipengaruhi rezim yang sedang berkuasa, atau independensi bank sentral bisa jadi tidak memiliki efek signifikan pada misalnya inflasi. Lagi-lagi hipotesis harus dibuktikan melalui riset empiris, sebagai contoh ini ada yang menyanggah:

Quote
Bukti kami menunjukkan bahwa tidak ada hubungan negatif yang signifikan secara umum antara Central Bank Independence (CBI) dan inflasi. CBI hanya memiliki efek yang signifikan di kurang dari 20% negara.
Digoogle translate dari Klomp & de Haan (2010)
https://sci-hub.tw/10.1007/s11127-010-9672-z
sr. member
Activity: 270
Merit: 309
Shinji bgt gwh
April 08, 2020, 09:10:25 AM
#30
Tahun 1999 yang terjadi di pasar Norwegia malah lagging effect, bukan leading effect. Padahal kalau dilogika harusnya harga saham merespon lebih cepat terhadap berita, misalnya pandemik, baru kemudian produksi riil-nya turun. Nah coba agan selikidi saja apakah produksi riil industri di Indon sudah turun (misalnya di 2019), baru kemudian harga sahamnya turun di 2020? Apakah setelah mendapat data produksi riil, saham akan longsor lebih jauh lagi? Bagaimana pasar saham bereaksi terhadap force majeure?

Keduanya Saling Berpengaruh Sih, PDB Yang Turun akan Berdampak Ke Pasar Saham Yang Turun, Dan Pasar Saham Yang Turun Akan berdampak Ke PDB Yang Turun Juga. IMHO, Kalo Sebabnya Krisis Keuangan(Kayak .com bubble, Great Depression, 2008 Crisis)Yang Terdampak Bakal Pasar Modal Dulu, Yang Nanti Berefek Ke PDB. Sedangkan Kalau Ada Force Majeure/Bencana, Bakal Berdampak Ke PDB Dulu, Baru Pasar Modal.

Video Ini Mungkin Bisa Memberi Kejelasan https://www.youtube.com/watch?v=cTSFz6VA3P8




Ekonomi tu kek main layangan, kalau terlalu kendor gak terbang, terlalu kencang bisa putus. Makanya ada istilah kebijakan moneter ketat dan longgar.

Di Beberapa Negara Yang Main 'Layangan' Ada 2 , Bank Sentral Sama Pemerintah. Kalo Pemerintah Terlalu Kendor (Kebijakan Ekspansif/ Kasih Stimulus). Bank Sentral Akan Ngencangin (Kebijakan Kontraktif). Pemerintah Cenderung Suka Kebijakan Ekspansif (Pengurangan Pajak, Subsidi), Karena Kebijakan Ini Terlihat 'Baik' Di Mata Masyarakat dan Memacu Ekonomi Sehingga Akan Meningkatkan Elektabilitas Mereka Di Pemilu Selanjutnya. Mungkin Ini Salah Satu Alasan Kenapa Di Banyak Negara(Termasuk Indonesia) Bank Sentral Dipisah Sama Pemerintah, agar Bank Sentral Bisa Jadi "Rem" Buat Pemerintah Yang Suka Ngegas.

copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
April 02, 2020, 07:19:54 AM
#29
Oiya, saya baca2 kalau resesi ini bisa menyebabkan deflasi ataupun sebaliknya inflasi. Nah kalau dengan situasi pandemi yang seperti ini, akibatnya akan cenderung ke deflasi atau inflasi?
Ya tergantung respon pemerintah (central bank) ketika terjadi krisis. Dalam ekonomi kan ada istilah ceteris paribus yang artinya agan hanya melihat satu variabel dalam satu waktu, dan menganggap yang lain tetap alias tidak berpengaruh.

Ekonomi tu kek main layangan, kalau terlalu kendor gak terbang, terlalu kencang bisa putus. Makanya ada istilah kebijakan moneter ketat dan longgar.

Tapi setelah great depression di AS, pakar ekonomi mainstream menganggap kalau deflasi itu buruk, jadi sebelum deflasi pasti digelontor duit biar inflasi lagi walaupun tifis.
https://www.investopedia.com/articles/personal-finance/030915/why-deflation-bad-economy.asp

Inflasi itu bagus kata mereka, yang ditakutkan adalah hiperinflasi.
hero member
Activity: 1456
Merit: 567
April 01, 2020, 09:27:23 PM
#28
Jika dilihat dengan jumlah kasusnya, perbandingannya bisa dipastikan cukup jauh. Apalagi sampai sekarang, kita juga sepertinya belum punya vaksinnya.
Yang jelas kasus di Indonesia masih punya potensi besar untuk meningkat drastis.

Sejak ada himbauan untuk diam di rumah saja, saya lihat kondisi di luar rumah dan di jalan-jalan masih seperti normal saja, bahkan macet saja masih normal. Benar-benar di luar ekspetasi.

Kalau benar terjadi, maka masa2 seperti ini bisa sangat lama terjadi, bahkan bisa saja Indonesia pulihnya lebih lambat dari negara2 yg lain.



Oiya, saya baca2 kalau resesi ini bisa menyebabkan deflasi ataupun sebaliknya inflasi. Nah kalau dengan situasi pandemi yang seperti ini, akibatnya akan cenderung ke deflasi atau inflasi?
hero member
Activity: 2156
Merit: 670
Hire Bitcointalk Camp. Manager @ r7promotions.com
April 01, 2020, 05:09:51 PM
#27
sampai saat ini tidak akan ada yang tahu pasti sampai kapan wabah ini berakhir bahkan peneliti pun tidak mampu memberi kepastian,
Wajar gan, mungkin belum banyak informasi terkait perkembangan dan evolusinya. Jadi belum tau bakal berapa lama virus ini dapat bertahan dan menginfeksi manusia. Di sisi lain, kalau dilihat luas penyebarannya, ini tidak akan mudah ditangani dalam waktu singkat. Setiap wilayah punya keterbatasan tenaga medis dan prasarana untuk penaganan kasus Corona ini. Jika dilihat dengan jumlah kasusnya, perbandingannya bisa dipastikan cukup jauh. Apalagi sampai sekarang, kita juga sepertinya belum punya vaksinnya.
full member
Activity: 1890
Merit: 101
April 01, 2020, 04:20:16 PM
#26
Menurut Ane Sih Pandemik Ini Bakal Nyebabin Resesi, Kenapa :

1.  Perdagangan Internasional Agak Terhambat
Berbeda Dengan Resesi Sebelumnya, Sekarang Saat Ini Perdagangan Internasional Agak Terhambat, Karena, Satu, Ditakutkan Malah Menyebar Pandemik Ini Ke Lebih Banyak Negara, Dan Kedua, Negara Saat Ini Sedang Nyetok (Hoarding) Barang-Barang Mereka Sendiri, Karena Takut Wabah Ini Bakal Berlangsung Lama, Contohnya Kazakhstan Yang Melarang Ekspor Beberapa Bahan Makanan. Dan Kalau Wabah Ini Bakal Benar2 Panjang, Maka Akan Banyak Negara Yang Terancam Kelaparan Karena Gak Bisa Impor Bahan Makanan.
sampai saat ini tidak akan ada yang tahu pasti sampai kapan wabah ini berakhir bahkan peneliti pun tidak mampu memberi kepastian, ini kemungkinan skenario terburuk yang akan di ambil oleh sebuah negara yaitu menyetok bahan makanan untuk menghindari dampak terburuk akibat jangka panjang wabah covid19


2. Produksi Terhambat dan Konsumsi Menurun
Karena Adanya Lockdown, Ada Beberapa Pabrik Yang Stop Produksi, Yang Menyebabkan PDB Riil Menurun, Masyarakat Juga Agak enggan untuk Konsumsi, Yang Bakal Menurunkan PDB Riil. Sektor Pariwisata Juga Kena Dampak Yang Sangat Besar, Kebanyakan Tempat Pariwisata Tutup 2 Sampai 3 Bulan Gara-Gara Pandemik Ini.

3. Adanya Shock Akibat Pandemik Ini
Gak Usah Dijelasin Kayaknya. Grin


sektor pariwisata adalah yang paling menderita bahkan hotel hotel banyak yang merumahkan karyawan mereka.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
April 01, 2020, 05:42:43 AM
#25
Sebenarnya Pasar Saham Bisa Dijadikan Patokan Yang Cukup Akurat Untuk Ekonomi Suatu Negara. Ketika Resesi, Masyarakat Cenderung MenJual Saham Mereka, Dan Lebih Memilih Menggunakan Uangnya Untuk Konsumsi atau Investasi Berupa Barang Lain Yang Lebih Stabil(Emas). Karena Banyak Yang Jual Maka Harga Saham Bakal Turun.
Ini juga bahasan yang sampai sekarang masih terus diulik, tentang hubungan bursa saham dan perekonomian (ekonomi makro).

Quote
Konsisten dengan temuan AS dan Jepang, perubahan suku bunga riil mempengaruhi pengembalian saham dan inflasi, dan pasar saham merespons secara akurat terhadap perubahan harga minyak. Di sisi lain, pasar saham menunjukkan respons yang tertunda terhadap perubahan aktivitas riil domestik.

...

kita belajar bahwa perubahan dalam produksi industri dalam negeri menjelaskan proporsi yang signifikan (sekitar 8%) dari varian pengembalian saham riil. Sekali lagi, data kami menunjukkan bahwa pasar saham Norwegia menghasilkan respons yang tertunda terhadap perubahan dalam aktivitas nyata, alih-alih memberi sinyal perubahan tersebut.
Digoogle-translate dari Gjerde & Sættem (1999)
https://sci-hub.tw/10.1016/s1042-4431%2898%2900036-5

Tahun 1999 yang terjadi di pasar Norwegia malah lagging effect, bukan leading effect. Padahal kalau dilogika harusnya harga saham merespon lebih cepat terhadap berita, misalnya pandemik, baru kemudian produksi riil-nya turun. Nah coba agan selikidi saja apakah produksi riil industri di Indon sudah turun (misalnya di 2019), baru kemudian harga sahamnya turun di 2020? Apakah setelah mendapat data produksi riil, saham akan longsor lebih jauh lagi? Bagaimana pasar saham bereaksi terhadap force majeure?
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
March 30, 2020, 04:00:40 PM
#24
Sebenarnya Pasar Saham Bisa Dijadikan Patokan Yang Cukup Akurat Untuk Ekonomi Suatu Negara. Ketika Resesi, Masyarakat Cenderung MenJual Saham Mereka, Dan Lebih Memilih Menggunakan Uangnya Untuk Konsumsi atau Investasi Berupa Barang Lain Yang Lebih Stabil(Emas). Karena Banyak Yang Jual Maka Harga Saham Bakal Turun.

Stocks market memang berkaitan dengan siklus perekonomian, tetapi stocks tidak bisa berdiri sendiri untuk dijadikan patokan perekonomian, karena memang banyak elemen-elemen lain yang juga ikut terkait. Secara umum pada saat siklus ekonomi sedang memburuk maka stock market harganya juga akan cenderung turun karena perilaku pasar (para pelaku pasar lebih memilih untuk melepas asetnya) dan begitu juga sebaliknya. Jadi stock market cenderung mengikuti siklus perekonomian.

Jika berbicara mengenai resesi maka patokan utama yang bisa dijadikan acuan adalah GDP/Produk Domestik Bruto.
sr. member
Activity: 270
Merit: 309
Shinji bgt gwh
March 30, 2020, 10:40:54 AM
#23
Pasar saham bukanlah patokan buat ekonomi suatu negara, karena pada dasarnya tingkat ekonomi pada suatu negara diukur berdasarkan pendapatan/pengeluaran dari proses produksi/konsumsi barang dan jasa.
Sebenarnya Pasar Saham Bisa Dijadikan Patokan Yang Cukup Akurat Untuk Ekonomi Suatu Negara. Ketika Resesi, Masyarakat Cenderung MenJual Saham Mereka, Dan Lebih Memilih Menggunakan Uangnya Untuk Konsumsi atau Investasi Berupa Barang Lain Yang Lebih Stabil(Emas). Karena Banyak Yang Jual Maka Harga Saham Bakal Turun.

Menurut Ane Sih Pandemik Ini Bakal Nyebabin Resesi, Kenapa :

1.  Perdagangan Internasional Agak Terhambat
Berbeda Dengan Resesi Sebelumnya, Sekarang Saat Ini Perdagangan Internasional Agak Terhambat, Karena, Satu, Ditakutkan Malah Menyebar Pandemik Ini Ke Lebih Banyak Negara, Dan Kedua, Negara Saat Ini Sedang Nyetok (Hoarding) Barang-Barang Mereka Sendiri, Karena Takut Wabah Ini Bakal Berlangsung Lama, Contohnya Kazakhstan Yang Melarang Ekspor Beberapa Bahan Makanan. Dan Kalau Wabah Ini Bakal Benar2 Panjang, Maka Akan Banyak Negara Yang Terancam Kelaparan Karena Gak Bisa Impor Bahan Makanan.

2. Produksi Terhambat dan Konsumsi Menurun
Karena Adanya Lockdown, Ada Beberapa Pabrik Yang Stop Produksi, Yang Menyebabkan PDB Riil Menurun, Masyarakat Juga Agak enggan untuk Konsumsi, Yang Bakal Menurunkan PDB Riil. Sektor Pariwisata Juga Kena Dampak Yang Sangat Besar, Kebanyakan Tempat Pariwisata Tutup 2 Sampai 3 Bulan Gara-Gara Pandemik Ini.

3. Adanya Shock Akibat Pandemik Ini
Gak Usah Dijelasin Kayaknya. Grin


hero member
Activity: 2156
Merit: 670
Hire Bitcointalk Camp. Manager @ r7promotions.com
March 27, 2020, 12:28:25 AM
#22
Iya Gan, jujur 2020 ini ujian terberat untuk para Holder Bitcoin, karena mereka harus survive dari Krisis Corona (harus punya dana untuk kebutuhan sehari2) dan juga tidak ingin menjual Bitcoin yang susah2 dikumpulin dari jauh2 hari.
Kenapa hanya ditujukan untuk holder BTC, gan? Saya kira ini ujian untuk semua holder koin crypto secara keseluruhan. Kalau masalah "terberat" atau bukan, saya kurang begitu paham tepatnya. Yang jelas ini bukan kali pertama holder koin crypto mengalami masa paceklik. Kita sudah ditempa oleh fase "bearish" bertahun-tahun dan menunggu "bullish" yang tidak tau tepatnya kapan. Dengan itu semua, saya kira para holder koin crypto sudah terbiasa dengan situasi sulit. Mereka tentu tidak menaruh semua dana mereka di aset crypto saja, karena mereka tau karakteristik market crypto itu. Jadi secara teori tentu mereka sudah punya cadangan dana di sektor atau bidang lainnya.

Sharing artikel gak masalah, asal gak keluar dari topik yang dibahas (OOT) dan berikan juga sedikit keterangan/argument/resume/sejenisnya. Jadi gak asal share saja, gan. Saya kira link artike agan di atas juga perlu penjelasan, biar gak kayak nyepam link artikel.  Grin
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
March 27, 2020, 12:11:49 AM
#21

pertama yang ente harus lakukan adalah belajar cara quote komentar orang dengan benar,

Ini contohnya:

Saya rasa pembahasan mengenai teori konspirasi yang berkaitan dengan wabah Covid-19 ini tidak perlu diperpanjanang lagi, karena akan banyak sekali hal-hal bias yang memang susah untuk divalidasi. Jadi lebih baik sekarang berbicara mengenai fakta dan data saja.

Fakta dimana saat ini wabah Covid-19 sedang melanda dunia dan menyebabkan pertumbuhan ekonomi menjadi melambat atau fakta mengenai proses Halving Bitcoin yang akan terjadi saat Block #630000 ditemukan, dan jika berdasarkan data halving-halving sebelumnya (dimana harga Bitcoin mengalami kenaikan pasca halving), maka untuk halving selanjutnya Bitcoin juga memiliki potensi untuk mengalami kenaikan lagi. Dan menurut saya hal ini ada kaitannya dengan Stock-to-Flow Ratio

1. klik quote
2. pilih komentar penting apa yang mau dijawab
3. jangan diquote semua komentar
jr. member
Activity: 107
Merit: 6
March 26, 2020, 11:44:19 PM
#20
Saya rasa pembahasan mengenai teori konspirasi yang berkaitan dengan wabah Covid-19 ini tidak perlu diperpanjanang lagi, karena akan banyak sekali hal-hal bias yang memang susah untuk divalidasi. Jadi lebih baik sekarang berbicara mengenai fakta dan data saja.

Fakta dimana saat ini wabah Covid-19 sedang melanda dunia dan menyebabkan pertumbuhan ekonomi menjadi melambat atau fakta mengenai proses Halving Bitcoin yang akan terjadi saat Block #630000 ditemukan, dan jika berdasarkan data halving-halving sebelumnya (dimana harga Bitcoin mengalami kenaikan pasca halving), maka untuk halving selanjutnya Bitcoin juga memiliki potensi untuk mengalami kenaikan lagi. Dan menurut saya hal ini ada kaitannya dengan Stock-to-Flow Ratio
-


Hi gan abhiseshakana, Terima kasih.

Iya Gan, jujur 2020 ini ujian terberat untuk para Holder Bitcoin, karena mereka harus survive dari Krisis Corona (harus punya dana untuk kebutuhan sehari2) dan juga tidak ingin menjual Bitcoin yang susah2 dikumpulin dari jauh2 hari. :Cheer:

https://www.kitco.com/news/2020-03-18/Fed-balance-sheet-can-grow-to-6-trillion-or-higher-in-fight-against-COVID-19-analysts.html


Silahkan sharing agan2 jika ada link atau artikel yang bikin tambah semangat lagi.
Pages:
Jump to: