masih sukar karena jasa ini hanya berlaku untuk kota besar, daripada bagi hasil lebih baik untuk jasa derek lokal ambil keuntungan mandiri, pola pikir ojek atau uber yang lebih memilih ke sistem central karena peluang dan aplikasi permintaanya banyak, lantas apa yang terjadi dengan konsep derek? banyak mobil baru dengan safety yang sempurna saat ini sehingga mengurangi kerugian yang membuat mobil diderek, berita paling sering hanya soal kecelakaan dan penganggkutan paksa karena melanggar papan lalu lintas.
menurutku lebih luas dari itu gan sasarannya,tidak sekedar untuk menderek mobil yang mogok atau kecelakaan dan pengangkutan paksa karena pelanggaran,tapi konsep ini juga untuk jasa antar mobil-mobil baru,atau mobil untuk even tertentu seperti mobil kontes,mobil offroad dsb.
karena sekarang mobil towing tidak lagi pakai derek/ditarik tapi lebih canggih,mobil yang diangkut akan dinaikkan diatas mobil towing tersebut.
pasti prospeknya bagus proyek ini. bagus jika bisa ada di negara kita.
event sudah punya market sendiri, garage car juga pasti punya, cuma memang evidennya lebih bagus jika semua mempercayakan pada satu jasa saja biar ga ribet. But for analogy, vip berani bayar mahal untuk semuanya karena dia bisa backup dari transaksi miliaran perhari, lantas bagaimana dengan cartaxi yang ordernya tidak mulus selalu ada tiap hari ?
usul yang baik, bayangkan jika akomodasi mereka kurang dan tertarik untuk bekerjasama hanya untuk satu nama besar di dunia derek, pasti akan dapat effort yang maksimum, soal volume memang butuh waktu, kita bisa bagaimana bisnis kapal boat/cruiser di negara ini jika tidak mampu raup milyaran karena pengguna tidak banyak, target bisa dialihkan ke premium seperti ide2 yang agan sebutkan diatas
pendapat ane sih sistem jasa seperti itu belum dapat aplikasi kan di Indonesia secara efektif deh gan. kalau taksi seperti punyanya gr*b, g*jek, ub*r, bl*ubird sudah banyak diminati. ya mungkin banyak2nya promosi kepada masyarakat aja.
kecuali bluebird, 3 perusahaan yang agan sebut punya perjuangan yang tidak gampang, yang dia lawan adalah ojek pengkolan, taksi lokal, dan bahkan pemerintah, mereka berani open bisnis tanpa memperhatikan pajak sama sekali. sampai detik ini pemerintah belum bisa menutup karena sudah menyangkut karyawan dan hajat hidup orang banyak, strategi gerilya tidak mampu dibendung lagi.
bitcoin saja tidak diakui oleh negara kita, apalagi erc20 ?
uber sampai sekarang belum berani pakai bitcoin walaupun wacana terus menggema, aku pesimis jika konsepnya memakai mata uang kripto karena butuh pengakuan legal, kecuali kalau mau kamuflase sementara pakai bayaran rupiah, dollar saja dilarang untuk paymen lokal jadi perjalanan masih panjang.
setuju gan kalau masih terlalu dini sistem pembayaran dengan mata uang kripto untuk dipakai di Indonesia,masih banyak yang awam dan pastinya
pemerintah juga tidak akan diam dengan paymen seperti itu.
menarik, bisa kamuflase dengan pembayaran rupiah terlebih dulu, dan baru menyertakan opsi pembayaran kripto. Asal kita optimis dan terus menyebarkan bisnis positif, pemerintah pada akhirnya akan membuka mata mereka. Kasus nyata seperti bitcoin, pemerintah dengan lantang tidak mengakui tapi oscar darmawan tidak mengalami kendala dalam usahanya, yang penting adalah taat pajak dan mampu pasang badan.