Topic: [DISKUSI] Pandangan negatif terhadap para pengguna crypto - page 4. (Read 2424 times)

Karena memang di negara kita budayanya seperti ini gan, jika ingin mendapatkan uang maka harus bekerja dalam artian bekerja yang terlihat oleh pandangan mata dan terlihat pula keringat dari pekerjaan yang dilakukan. Bahkan terkadang saya mendengar ada beberapa keluarga yang mengharuskan anak-anaknya untuk menjadi seorang PNS sampai-sampai menjadi kewajiban melebihi kewajiban lainnya.  Kita bisa memaklumkan saja orang-orang yang belum melek teknologi tersebut.

Ya kalau dari orang awam yang tidak tahu crypto kemungkinan akan berfikir negatif, seperti kata agan2 di atas.
Yang paling sering pasti bertanya tentang halal haramnya, yang mana hal ini gak akan ada habisnya dibahas.
Belum lagi stigma di masyarakat yang menanggap kita memelihara tuyul atau sejenisnya karena gak pernah keluar rumah buat kerja tapi bisa punya uang yang buat saya lucu.
Dimana jaman semodern ini masih banyak orang yang belum melek teknologi, dikiranya kalau mau dapat uang itu harus rapi pakai kemeja tiap pagi berangkat ngantor

Benar sekali tuh, kalau masalah halal dan haram tidak akan ada ujungnya karena setiap ahli agama mempunyai pendapat masing-masing dan sampai sekarang pun cryptocurrency masih pro-kontra di kalangan para ulama (ahli agama). Ya, ane pribadi sih lebih condong mengambil pendapat para ulama yang pro terhadap crypto selain karena saya juga pengguna crypto dan pendapat2 tersebut bisa masuk akal menurut orang yang awam.

Kalau mau membahas masalah halal dan haramnya sepertinya tidak akan ada habisnya Bung Sprin. Tapi diatas seperti yang telah dijabarkan oleh Bung Darul sepertinya sudah cukup untuk dijadikan sebagai referensi buat semua.
Banyak pandangan yang menganalisa tentang penggunaan Cryptocurrency dalam hukum Islam dan lebih spesifik lagi mungkin juga ada.

Freelance lebih tepatnya pekerjaan part time atau yang bisa kita sebut ("Sampingan"/"Serabutan") dan tidak terikat oleh suatu instansi/perusahaan tertentu. Tidak selalu online juga bahkan di real life jika kita tidak mempunyai pekerjaan tetap maka hal itu bisa disebut Freelance, Karena biasanya orang yang melakukan Freelance akan melakukan pekerjaan apapun untuk mendapatkan penghasilan selama hal yang dilakukan bisa dikerjakan olehnya.

Memang harus lebih spesifik untuk menjelaskannya biar orang lain tidak berangapan berbeda dari apa yang kita maksud, bisa saja orang lain mengangap bahwa agan dianggap "Buruh Lepas" atau seseorang yang selalu berganti profesi dalam waktu dekat. Freelancer Online itu banyak sekali seperti :

• Website Designer.
• Adsense.
• Bloging.
• Bounty.
• dll.

Tinggal jelaskan secara spesifik, agan melakukan hal yang mana biar orang lain mengetahui secara spesifik Freelance yang agan lakukan.

Referensi: http://jobsinfopedia.blogspot.com/2016/09/pengertian-kerja-sebagai-seorang.html

Wah ini bagus juga, walaupun terkadang freelance juga harus kita jelaskan kembali karena kebanyakan orang yang bekerja secara freelance adalah orang-orang yang kerjanya secara online, bagi yang kerjanya fokus dalam sign camp mungkin mereka bisa disebut sebagai freelance. Yah, tidak jauh juga sih orang-orang yang bergelut dalam bidang cryptocurrency kita sebut freelance. saya setuju banget.

kalau diberi pertanyaan seperti itu saya akan menjawab kalau saya berkerja sebagai freelance ,karena masyarakat daerah rata2 sudah pada tau seperti apa perkerjaan freelance .

Terima kasih atas masukannya
saya akan jelaskan
Penilaiannya berawal dari kata "kamu kerja apasih? Kok diem terus di rumah tetapi uang tetap aja punya"
kenapa saya kaitkan dengan agama, karena hal tersebut yang saya alami. Tentu, pandangan negatif tersebut banyak bukan hanya seperti yang saya sampaikan dalam utas ini dan tentunya banyak sekali berbagai pandangan negatif. Maka dengan itu, saya cantumkan utas ini sebagai diskusi supaya banyak orang yang membagikan pandangan negatif yang mereka alami selama menjadi pengguna crypto.
Kita semua akui bahwa crypto khususnya bitcoin memang tidak mempunyai fisik. Tetapi, bitcoin mempunyai kepastian jumlah yaitu total bitcoin adalah 21 juta tidak akan bertambah dan tidak akan berkurang. Hal tersebut sudah tercantum dalam whitepaper bitcoin oleh satoshi. Dari kepastian yang diberikan bitcoin maka alasan terkait bahwa bitcoin tidak mempunyai fisik bisa kita kesampingkan.

Mari kita bandingkan, anggap saja bitcoin sebagai suatu barang dan bitcoin merupakan barang limited edition. Kita semua tahu bahwa sesuatu yang bertuliskan limited edition mempunyai batas tertentu dan tidak akan bertambah dan berkurang. Saya pribadi justru ngeri ketika banyak orang yang memperdagangkan barang-barang palsu (banyaklah di berbagai online shop yang ada saat ini). Contohnya adalah barang tidak sesuai dengan gambar dan deskripsi dari barang yang dijual


Apakah kata diatas masih sulit dipahami? Jika iya, tolong sempurnakan ya supaya banyak orang yang bisa faham. saya sudah berusaha untuk menyederhanakannya.

Ini saran yang bagus, artinya cuek bukan solusi apalagi sampai tidak mau bersosialisasi dengan alasan untuk menghindari cemoohan.
kita adalah mahluk sosial seberapa hebatnya kita suatu saat pasti membutuhkan org lain.

Setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda. sikap cuek bebek seperti agan banyak orang yang ingin seperti itu tetapi tidak semua orang kuat seperti agan mendengar nyinyiran orang-orang sehingga mereka merasa risih dan harus berbuat sesuatu untuk menghilangkan pandangan orang-orang terhadapnya.

Jika ada orang yang menghina/mencela, secara naluriah biasanya akan direspon dengan mempertahankan pendapat sendiri atau balik menyerang menghina orang tersebut.

Memaafkan orang lain yang menghina/mencemooh dan tidak membalas dengan balik mencemooh adalah suatu hal yang bijaksana yang mungkin bagi sebagian orang sulit untuk menerapkannya.

Tinggal bagaimana caranya agar orang yang tadinya mencemooh tersebut balik menjadi respect terhadap kita.
Jangan lupakan juga bahwa kita hidup bermasyarakat, bersosialisasi dengan tetangga juga diperlukan..
Sebaliknya, kalau pelaku Cryptocurrency tersebut justru menjauh (tidak mau peduli dengan tetangga), maka kecenderungan pandangan negatif terhadap pelaku cryptocurrency bisa semakin menjadi.

---

Kalau masak sayur, banyakin kuahnya, berbagi ke tetangga. Karena pada dasarnya mereka adalah keluarga terdekat kita.

tapi kalau ane sih di nyiyirin aja ane prove apa yang bisa saya kontribusikan kepada diri saya serta masyarakat sih
kayak "buat apa sih maen gtuan ngabisin waktu" then saya buktiin saya bisa beli ini itu dengan uang bermain d kripto sih
terus yang kedua iklas aja klo di nyiyirin ngga bisa d bendung soale pendapat orang

Terkadang pamer memang diperlukan untuk menanggapi tanggapan2 negatif tersebut tetapi yang tidak diperbolehkan adalah pamer yang berlebihan. Saya juga terkadang menjadikan pamer sebagai untuk membuktukan kepada orang-orang atas apa yang saya hasilkam dari apa yang saya kerjakan dan tentu upaya tersebut semata-mata untuk memotivasi mereka supaya bisa lebih giat lagi untuk bekerja apapun itu pekerjaannya.

Sedikit menanggapi dari postingan OP.

Pertama: Pemberian Judul Thread dengan Isi Thread, sedikit menimbulkan miss persepsi, karena ketika saya membaca Judul "Pandangan negatif terhadap para pengguna crypto" yang saya (harapkan) adalah penilaian atau sesuatu yang menggambarkan "Pandangan Negatif" tersebut dari semua aspek kehidupan, bukan hanya dari segi agama seperti yang disampaikan OP.

Lantas apakah Bahasan tersebut salah? Tentu Tidak, hanya saja menurut pribadi saya alangkah lebih baik jika judulnya mengikuti isi bahasan yang lebih berfokus kepada kajian crypto dalam agama.

---

Kalau mau dikajaji lebih dalam

---

Sebenernya kalau kita bisa menjelaskan dengan "bahasa" yang mudah diterima oleh orang lingkungan kita, kita bisa dengan mudah terlepas dari "Pandangan Negatif" tersebut. Karena kalau saya amati (dan disinggung juga oleh OP), mereka sebenernya berpandangan negatif karena belum faham/mengerti apa dan bagaimana cryptocurrencies.

Dan menurut saya, akan kurang tepat jika kita memberikan penjelasan atau adu argumen tentang kripto dengan menggunakan hadist sementara orang yang kita ajak bicara tak faham dengan hadist atau bahkan rukun-rukun jual beli dalam Islam. Terkecuali orang yang kita ajak bicara memang merupakan yang mengerti tentang agama (Dalam kondisi ini bisa dimungkinkan terjadinya saling berbagi ilmu, yang satu memberikan ilmu tentang crypto, dan satunya lagi memberikan ilmu agama)

Jadi menurut saya kenapa saya menyebutkan "bahasa" yang mudah diterima adalah alangkah lebih baiknya jika kalau kita mau memberikan penjelasan (tentang apapun itu), hendaknya dengan bahasa yang sekiranya mudah difahami oleh lawan bicara kita.

Ah.. Maaf, bila saya menangkap konotasi dari 'pamer' tersebut adalah negatif dan bertujuan untuk pembuktian dan mungkin untuk 'membalas' cemoohan atau prasangka buruk orang terhadapnya.

Akhirnya beliau terpancing emosinya..

---

bisa menjadi contoh dari pengalaman ini, dimana cemoohan bukan halangan untuk terus belajar. justru menjadi pelecut semangat untuk terus belajar dan membuktikan.
salut nih pengalamannya.

ya begitlah hidup di desa gan, ada omongan begini begitu gampang banget nyebar jadi satu desa. selain itu jika hidup di desa masih sangat kental kepercayaan mereka terhadap hal" yang berbau mistis. intinya yang mereka tahu kerjaannya cuma di depan laptop  kadang sering merasa risih juga sama mereka yang selalu sok tahu, pernah suatu hari saya dibilang main judi juga 

Saya pribadi tidak berpikir bahwa apa yang bang DroomieChikito lakukan adalah balasan yang negatif. Justru, terkadang hal seperti itu memang perlu dilakukan terhadap orang-orang yang rese dengan tujuan bila kita kasih bukti yang nyata mereka bisa lebih mengerti apa yang kita kerjakan dan mudah2an dengan cara tersebut orang tersebut juga menjadi penasaran dan termotivasi untuk bergabung menggunakan bitcoin baik sebagai aset perdagangan atau investasi atau bisa juga hanya sebagai opsi lain alat pembayaran.

Jika cara yang lembut masih tidak mempan juga, cara seperti ini bisa kita lakukan asalkan kita tidak menyakiti dengan kekerasan dan seolah-olah memaksa.

menurut saya sangatlah berlebihan bagi mereka yang selalu memasang stigma negatif terhadap para pengguna crypto dan saya sangat yakin bahwa orang seperti itu belum mengetahui sepenuhnya apa itu crypto dan bagaimana rule yang sebenarnya. jadi saya harapkan kepada teman-teman pengguna crypto baik itu bounty hunter maupun trading jangan membuang energi untuk memikirkan anggapan orang tersebut, teruslah kita fokus pada pekerjaan kita. keep smile...

Kalau saya sendiri sih tidak terlalu peduli dengan pandangan orang lain karena memang serelah saya menjelaskan secara detil tentang apa itu cryptocurrency namun mereka masih beranggapan negatif ya terserah mereka saja toh selama ini kita nyari rejeki tanpa menganggu orang lain dan juga selama ini kita mengikuti project2 yang memang tidak ada sangkut pautnya ama judi,pornografi dan juga alkohol sehingga kecil kemungkinan uang yang kita hasilkan itu haram gan.