Pages:
Author

Topic: [Gratis] Jasa Konsultasi Bisnis dan Karier (No Bullshit) (Read 2143 times)

copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
...hanya saja yang sekarang berada di kepala saya itu adalah bagaimana agar jasa ini nantinya tidak diakali, contohnya seperti pada kasus-kasus transaksi segitiga.

BTW, apakah om @mu_enrico punya kiat-kiat untuk menghindari transaksi segi tiga ini? tentunya tanpa harus mengorbankan privasi dalam hal harus meminta KTP atau tanda pengenal tertentu. Karena berdasarkan observasi saya, Agim itu bisa lancar jasanya selain dia famous, dia juga tidak meminta tanda pengenal.
Terkait anti penipuan segitiga, udah nyoba rekber kek:
https://prantara.app/

Atau metode mamang ini yang lebih merakyat: https://www.youtube.com/watch?v=y4YAHAYnv7s
Banyak dia bahas penipuan di channelnya.
Beliau lebih expert dibanding ane kalo menyoal teknis rekber. Grin

Kalau mengacu pada aturan money transmitter, ya memang harus KYC soalnya kan untuk memudahkan kalau ada penyelidikan dari aparat. Mungkin transaksinya bukan penipuan segitiga, tapi itu bisa aja duit hasil korupsi dsb. Tapi ya kalau transaksinya di atas $200 aja (terserah), kalau receh paling tidak catat nope kalau pakai metode group WA mang didik.
hero member
Activity: 1680
Merit: 787
Karena agan sudah tau kendalanya adalah profit margin kecil -> nyari kuota -> banyak godaan, makanya bisa agan rancang SOPnya gimana biar mudah dan aman. Mungkin bisa dibuat otomasi menggunakan apps kek apa yang dilakukan flip.id? Jangan lupa dari aspek legalitas dan perpajakan juga dipikirkan, misalnya bikin badan usaha yang sesuai dengan bisnis rekber ini. Kalau tidak, sebagaimana yang kemarin-kemarin sudah terjadi, end game dari bisnis rekber ini adalah membawa lari duit usernya.

Saya pribadi tidak ada terpikir untuk membuat bisnis ini nantinya berjalan dengan otomasi, karena memang niat saya mau membuat rekber tradisional seperti yang dimiliki Agim. Kalau tentang amanah, mudah-mudahan saya akan amanah, hanya saja yang sekarang berada di kepala saya itu adalah bagaimana agar jasa ini nantinya tidak diakali, contohnya seperti pada kasus-kasus transaksi segitiga.

BTW, apakah om @mu_enrico punya kiat-kiat untuk menghindari transaksi segi tiga ini? tentunya tanpa harus mengorbankan privasi dalam hal harus meminta KTP atau tanda pengenal tertentu. Karena berdasarkan observasi saya, Agim itu bisa lancar jasanya selain dia famous, dia juga tidak meminta tanda pengenal.

Mengaca dari fenomena agan Agim, kenapa tidak sekalian aja bikin marketplace untuk aset digital? Margin bisa lebih besar diperoleh karena servis tidak hanya fee rekber saja tapi komisi, dan kalau terkenal domainnya bisa sangat bernilai.

Belum masuk akal saya yang beginian om, saya minta wejangan yang konservatif a.k.a tradisional ajalah Grin
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Bukan maksud membantah atau menjadikan konsultasi saya ini sebagai lahan untuk debat kusir om
Namanya diskusi gan, mau debat tapi kalo tujuannya baik ga masalah. Yang namanya usaha itu bukan 1 + 1 = 2, jadi pasti banyak chaos-nya.

FYI, saya dulu juga sempat membuka jasa escrow sekitar tahun 2015 - 2017 (kecil-kecilan), saya kembali terpikir mengenai ide ini setelah beberapa waktu yang lalu saya mendengar dari beberapa orang kalau jasa escrow itu bisa sangat worth kalau jasa kita banyak yang pakai, contohnya saja seperti Agim Mukti Sulung di Facebook (terlepas dari skandal yang dia miliki beberapa waktu silam).
Karena agan sudah tau kendalanya adalah profit margin kecil -> nyari kuota -> banyak godaan, makanya bisa agan rancang SOPnya gimana biar mudah dan aman. Mungkin bisa dibuat otomasi menggunakan apps kek apa yang dilakukan flip.id? Jangan lupa dari aspek legalitas dan perpajakan juga dipikirkan, misalnya bikin badan usaha yang sesuai dengan bisnis rekber ini. Kalau tidak, sebagaimana yang kemarin-kemarin sudah terjadi, end game dari bisnis rekber ini adalah membawa lari duit usernya.

Mengaca dari fenomena agan Agim, kenapa tidak sekalian aja bikin marketplace untuk aset digital? Margin bisa lebih besar diperoleh karena servis tidak hanya fee rekber saja tapi komisi, dan kalau terkenal domainnya bisa sangat bernilai.

saya tidak memiliki passion di bidang tertentu di dunia nyata...
Saya hanya memiliki passion di bidang online.
Passion di bidang online itu "statemen yang ga bunyi" gan, sama kek cita cita ane mau jadi kaya Grin
Sebaiknya spesifik aktivitas apa yang (1) ingin agan lakukan/sukai dan/atau (2) yang memiliki peluang income tinggi. Kalau bisa dua-duanya agan beruntung, tapi kalau hanya bisa pilih salah satu itu adalah trade-off. Kalau ane lebih memilih (2), tapi misalnya kebanyakan seniman memilih (1).
hero member
Activity: 1680
Merit: 787
-snip-

Bukan maksud membantah atau menjadikan konsultasi saya ini sebagai lahan untuk debat kusir om @mu_enrico, tapi saya memiliki beberapa alasan mengapa saya ingin membuka jasa escrow ini, hal yang paling utama yang menjadi alasannya adalah karena saya merasa kalau saya tidak memiliki passion di bidang tertentu di dunia nyata, semisalnya teman saya yang suka dengan sepatu dan pada akhirnya dia membuka bisnis sepatu second dan berakhir cukup sukses. Saya hanya memiliki passion di bidang online.

FYI, saya dulu juga sempat membuka jasa escrow sekitar tahun 2015 - 2017 (kecil-kecilan), saya kembali terpikir mengenai ide ini setelah beberapa waktu yang lalu saya mendengar dari beberapa orang kalau jasa escrow itu bisa sangat worth kalau jasa kita banyak yang pakai, contohnya saja seperti Agim Mukti Sulung di Facebook (terlepas dari skandal yang dia miliki beberapa waktu silam).

Tapi thanks banget om sudah memberikan insight-nya dari ide bisnis escrow ini, sedikit banyaknya masukan dari om bermanfaat untuk dijadikan pertimbangan saya kedepannya.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Halo om @mu_enrico, setelah sebelumnya saya pernah berkeluh kesah tentang studi saya di topik ini, kali ini saya ingin berkonsultasi terkait ide bisnis.
Halo gan, silahkan mampir...

Keresahan saya ini berangkat dari kehidupan saya yang sampai saat ini masih bergantung kepada orang/institusi lain dengan kata lain "makan gaji". Terkadang saya kesal sama diri saya sendiri ketika melihat teman sejawat saya yang sudah memiliki bisnis mereka sendiri disamping makan gaji juga seperti saya.
Kalo gaji/bayaran tergolong besar, ga perlu kesal gan... Yang punya bisnis belum tentu hasilnya lebih besar dari bayaran yang agan/orang lain terima. Bukan masalah uang yang terutama untuk di awal tetapi kebebasan dan meningkatkan ilmu, duit akan datang kalau ilmunya sudah memenuhi syarat.

Jadi, ide bisnis saya ini tentang escrow atau yang kita tahu di Indonesia sebagai rekening bersama (rekber), saya ingin tahu dari om @mu_enrico secara langsung POV-nya om untuk bisnis ini, saya juga mengharapkan insight mendalam kalau om berkenan.
Hmm, escrow, sekilas ini gambarannya:
- Cuan dikit karena fee cuma sebagian kecil persentase dari nilai transaksi, %-nya ini ane ga tahu pasti, tapi kita ambil aja misal 1% (https://bitcointalksearch.org/topic/recommended-bitcointalk-escrow-services-2439910). Coba dihitung kalau nilai transaksi IDR 10jt, agan dapat IDR 100K. Kalau mau dapat cuan lumayan tentunya nilai transaksi harus besar, misalnya IDR 1milyar, jadi agan dapat IDR 10jt.
- Kalau agan terima duit 1milyar itu risiko dan beban mentalnya gede, takut macem-macem, dari khilaf sampai diincer pajak maupun maling. Jadi 1% itu ga worth it kalo buat ane. Kalau bisnis apalagi yang skala kecil, yang dicari adalah profit margin. Agan bisa dapat 10jt tanpa harus ada revenue 1milyar, katakanlah jualan es teh itu profit marginnya bisa 50%+, hanya cukup nyari revenue 20jt.
- Terakhir mengenai roasting 1%, tau ga besaran pajak penghasilan umkm? Itu 0.5% dari total revenue, jadi ya separuh keuntungan agan silahkan diberikan cuma-cuma ke petugas pajak Grin kalau bisnis es teh yang revenue 20jt tadi dia hanya cukup ngasi pajak IDR 100K.
- Karena profit margin kecil, maka kerja jadi berasa tambah berat soalnya nyari di kuota. Mending ya kalo langsung 1 transaksi x 1 milyar, kalo yang terjadi 1.000 transaksi x 1 jt (atau lebih kecil), apa gak mampus transferin satu-satu buat dapetin tambahan penghasilan (sebelum pajak) 10jt tadi.
- Market terbatas. Saat ini escrow sudah otomatis di marketplace kek tokopedia, shopee, dll., lain dari dulu sewaktu FJB kaskus yang biasa pakai rekber Blackpanda (akhirnya kena kasus juga). Istilahnya jasa ini sudah outdated, kek agan masi mau buka warnet di 2023.

Ini ane hanya akan bahas bottom-line saja gan terkait profit margin dan revenue, yang sudah jelas tidak worth-it dari kacamata bisnis. Usahakan kalau nyari ide bisnis itu yang profit marginnya lumayan seksi kek di proposal usaha-usaha itu, misalnya Mixue gross profit margin yang kesebar di internet katanya bisa sampai 60%.

Tapi bukan berarti agan tidak boleh maju dengan ide agan karena ya tetap bisa cuan, jangan lalu patah semangat hanya gara-gara analisis di atas.
hero member
Activity: 1680
Merit: 787
Halo om @mu_enrico, setelah sebelumnya saya pernah berkeluh kesah tentang studi saya di topik ini, kali ini saya ingin berkonsultasi terkait ide bisnis.

Keresahan saya ini berangkat dari kehidupan saya yang sampai saat ini masih bergantung kepada orang/institusi lain dengan kata lain "makan gaji". Terkadang saya kesal sama diri saya sendiri ketika melihat teman sejawat saya yang sudah memiliki bisnis mereka sendiri disamping makan gaji juga seperti saya.

Jadi, ide bisnis saya ini tentang escrow atau yang kita tahu di Indonesia sebagai rekening bersama (rekber), saya ingin tahu dari om @mu_enrico secara langsung POV-nya om untuk bisnis ini, saya juga mengharapkan insight mendalam kalau om berkenan.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Agan @johnsaributua sepertinya pemikiran agan terlalu jauh sampai mengaitkan masalah perekonomian dsb dengan sepinya lapak. Warung bakso, mie ayam, dsb di lingkungan ane masih rame-rame aja tuh. Ya meskipun mungkin ada pengaruh tapi sepertinya tidak lantas efeknya signifikan. Kecuali agan bikin lapak deket pabrik tekstil yang kemudian tutup...

Sebetulnya agan ini jualan apa sih? Susah menganalisis kalo terlalu abstrak...

mengaharuskan saya 3 hari sekali ganti menu,
Ini kasus spesifiknya gimana gan kenapa agan memutuskan berganti-ganti menu sedangkan ada usaha martabak yang berdiri sejak tahun 1950. "Real berdiri Grin"

Sebelum ane mendengar kasus agan lebih spesifik, ane coba jawab secara umum saja ya:
-MENURUT OPINI AGAN APAKAH SAYA HARUS BERTAHAN DI USAHA KULINER DENGAN BERGANTI GANTI MENU?
Ada dua strategi yaitu (1) mengikuti (numpang) trend, dan (2) mengakumulasi reputasi. Keduanya kalau bener dalam menjalankan bisa cuan. Strategi (1) misalnya kalau baru booming cilok ya agan jualan cilok, kalau booming es cokelat ya jualan itu, asalkan produk memenuhi standar dan lokasinya strategis bisa cuan. Sedangkan strategi (2) yang penting agan punya produk yang superior, nanti walaupun lokasi masuk gang akan dicari kalau sudah terkenal. Yang memutuskan strategi mana yang akan dipakai ya agan sendiri, sebagai contoh ada temen ane yang maniak mie ayam, kemarin habis buka mie ayam langsung lumayan ramai karena rasanya memenuhi standar. Ane sudah 2x berkunjung, dan kunjungan ke-3 gagal karena terpampang tulisan "HABIS." Intinya sesuaikan dengan keahlian agan. Temen ane tentunya sudah ahli dalam bidang mie ayam karena hobinya makan mie ayam.

-APAKAH ADA SARAN USAHA LAIN YANG BISA DI JANGKAU DI PEDESAAN DENGAN MODAL TERBATAS?
Ini sebaiknya dilakukan riset dulu apa yang mereka butuhkan/inginkan, dan agan sendiri yang tau karena ada di TKP. Amat-amati dan tanya-tanya ke warga sekitar. Asalkan produk yang agan jual bermanfaat ya laku.
sr. member
Activity: 812
Merit: 257
PredX - AI-Powered Prediction Market
permisi gan,

setelah lama vakum ternyata di local banyak utas yang bagus dan sangat di butuhkan,hehe.
saya ingin belajar kembali di forum ini untuk mengambil pendapat dari para senior,di board indonesia.

singkat nya,kehidupan setelah pandemi membuat usaha online bangkrut dengan keterbatasan (pembeli susah dapet kerja/penghasilan imbasnya omset jualan saya turun)memang bukan alasan,bisa saja mereka bosan dengan barang yang saya jual dan bisa juga karna baarang saya bukan kebutuhan pokok,mereka lebih mementingkan yang sifat nya lebih di buthkan harian.itu bijak dan memang seharusnya demikian.

di kota usaha offline di larang dan aktivitas tatap muka di batasi,perlahan mulai berfikir untuk merintis di pedesaan untuk berjualan jajanan dan makanan ringan (banting setir) walau ini sifat nya di butuhkan harian tapi permintaan pasar minim dengan perekonomian masyarakat nya yang biasa saja,mengaharuskan saya 3 hari sekali ganti menu,

-MENURUT OPINI AGAN APAKAH SAYA HARUS BERTAHAN DI USAHA KULINER DENGAN BERGANTI GANTI MENU?

-APAKAH ADA SARAN USAHA LAIN YANG BISA DI JANGKAU DI PEDESAAN DENGAN MODAL TERBATAS?

atas dasar keingin tahuan saya ini,saya ingin belajar lagi dan dapat meng upgrade informasi yang saya punya untuk saya jalankan dan pelajari di kemudian hari sesuai pasion dan minat saya(terjangkau oleh akal saya).

dulu saya dapet penghasilan dari beberapa bounty hingga dapet modal untuk merintis usaha.tanpa di sadari saya terlalu fokus di reallife dan nyaman dengan hari hari saya.saya rasa masih mungkin jika dapat cuan dari forum untuk menambah amunisi,heehe .saya optimis.
sr. member
Activity: 350
Merit: 343
Jolly? I think I've heard that name before. hmm
Silahkan kalau ada tanggapan mengenai gagasan ane Smiley

Sepertinya anda benar. Untuk sementara sedang break sudah 2 bulan ini. Kami sedang menvari formulasi dan ya.. sepertinya saya akan menggunakan saran anda. Terdengar sangat logis. trims
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Sebelumnya, perkenalkan saya PytagoraZ, saya masih baru di forum ini. Saya tertarik untuk ikut berkonsultasi disini tentang usaha real yang sedang kami rintis
Selamat datang gan, semoga ide dan penjelasan dari ane bisa bermanfaat.

Kami memiliki 3 orang dalam merintis sebuah bisnis kecil. Sampai saat ini sudah berjalan selama kurang lebi 1 tahun. Untuk pekerjaan sebenarnya cukup lancar, yang jadi masalah adalah 3 orang ini terlalu sering berdebat tentang ide dan gagasan. Sehingga banyak plane-plane awal yang kami rubah. Saya baru menyadari ternyata melakukan manage itu sangat sulit.

Mohon bantuannya bagaimana cara melakukan manage? Kami bertiga posisisnya sama/setara. tidak ada yang jadi bos atau karyawan, semuanya kami kerjakan bersama.. tapi disinilah susahnya, sering debat argumen, kadang 2 rajin 1 sedang malas, kadang uang proyek kepake duluan sama temen satunya, kadang sama saya. rumit...
Memanage orang lebih sulit, itu betul gan, dari pengalaman ane juga begitu. Berikut ini adalah ide permasalahan yang ane tangkap:

#1. 3 orang dengan posisi setara.
Kalau dalam bisnis, kesetaraan tersebut hanya bisa tercermin dari kepemilikan bisnis (kepemilikan saham), tetapi tidak bisa dilakukan dalam tugas dan wewenang (struktural organisasi). Jadi ada dua sisi dalam satu mata uang logam. Setiap perusahaan umumnya hanya memiliki 1 orang CEO/Direktur (Utama), dan ketika merupakan usaha bersama 2 orang yang lain nanti akan membawahi posisi kunci yang lain. Misalnya direktur keuangan (CFO), direktur operasional (COO), dsb. Perusahaan tidaklah seperti organisasi lain yang bisa dilakukan voting untuk mengambil keputusan dalam operasi day-to-day. Jadi diperlukan struktur kewenangan yang jelas. Jangan salah, semuanya adalah karyawan, CEO, CFO, COO, semuanya adalah karyawan, dan semuanya adalah bos karena semuanya selain menjadi karyawan juga menjadi pemilik perusahaan. Bukan berarti CEO adalah bosnya, hanya berbeda dalam struktur dan merupakan "icon". Di sini 2 orang yang lain harus mengalah untuk kebaikan perusahaan.

Idealnya orang-orang yang bergabung memiliki skill yang berbeda, sehingga bisa ditempatkan di posisi masing-masing yang sesuai. Akan menjadi masalah misalnya ketika ke-3 orang tersebut tidak bergabung karena skill, namun karena hubungan pertemanan/persahabatan yang lama apalagi kalau latar belakang pendidikan juga sama (misalnya satu jurusan kampus). Jadi nanti 1 orang yang paling kompeten negosiasi, pandai melakukan deal-deal, decision maker menjadi CEO, 1 orang yang bisa dipercaya dan bagus dalam pembukuan menjadi CFO, dan 1 orang yang detil dalam pelaksanaan proyek menjadi COO. Ya detilnya bisa agan ulik-ulik sendiri, yang pada intinya terjadi pembagian tugas dan wewenang. Bukan berarti CEO adalah yang paling mendapatkan benefit karena presentase kepemilikan perusahaan adalah sama, sehingga bagi hasilnya sama.

Jadi CEO bukan berarti bisa mengambil keputusan apapun. Misalnya yang menentukan budget adalah CFO, sehingga semuanya urusan duit ngikut orang finance. Kemudian kalau sudah pelaksanaan proyek CEO tidak bisa ngatur detilnya karena sudah jadi tanggung jawab COO. Nah meskipun sudah ada tugas dan kewenangan yang jelas, namun pada praktiknya ketika organisasi masih kecil, pekerjaan umumnya akan diselesaikan bertiga secara gotong royong. Jadi tidak bisa "ane udah ngurusin duit jadi pekerjaan lain diurus orang lain." Semuanya harus kerja bareng hanya saja sudah ada person in charge-nya yang lain bantu sesuai arahan PIC nya saja.

#2. Administrasi keuangan belum baik
Idealnya jelas adanya pemisahan keuangan pribadi dan perusahaan. Kas perusahaan hanya digunakan untuk operasi perusahaan dan hanya bisa dikeluarkan oleh CFO. Bukan berarti eksekutif lain tidak bisa memantau keuangan perusahaan karena ada fitur multi akun banking, jadi yang bisa approve transfer hanya 1 akun, akun yang lain hanya bisa bikin request transfer (cek saldo dll). Coba tanya di bank terdekat untuk pembuatan akun pakai sistem maker dan approver. Kalau duitnya masih kebanyakan dalam kas (cash) CFO berperan sebagai bendahara, namun lebih baik pakai banking saja. Bikin rekening khusus, jangan pakai atas nama pribadi. Tugas orang finance nantinya juga mencatat semua uang masuk dan keluar untuk nanti dilakukan evaluasi di akhir tahun pembukuan.

Silahkan kalau ada tanggapan mengenai gagasan ane Smiley
sr. member
Activity: 350
Merit: 343
Jolly? I think I've heard that name before. hmm
Sebelumnya, perkenalkan saya PytagoraZ, saya masih baru di forum ini. Saya tertarik untuk ikut berkonsultasi disini tentang usaha real yang sedang kami rintis

Kami memiliki 3 orang dalam merintis sebuah bisnis kecil. Sampai saat ini sudah berjalan selama kurang lebi 1 tahun. Untuk pekerjaan sebenarnya cukup lancar, yang jadi masalah adalah 3 orang ini terlalu sering berdebat tentang ide dan gagasan. Sehingga banyak plane-plane awal yang kami rubah. Saya baru menyadari ternyata melakukan manage itu sangat sulit.

Mohon bantuannya bagaimana cara melakukan manage? Kami bertiga posisisnya sama/setara. tidak ada yang jadi bos atau karyawan, semuanya kami kerjakan bersama.. tapi disinilah susahnya, sering debat argumen, kadang 2 rajin 1 sedang malas, kadang uang proyek kepake duluan sama temen satunya, kadang sama saya. rumit...
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
#2 Saya cocok dengan ini, tapi masih takut dan bimbang untuk mengelola uang orang-orang dekat karena takut mereka akan ikut-ikutan "ngurusi". Sempat ada yang invest tidak terlalu banyak tapi dia sukanya ngatur-ngatur dan malah seolah semua kambing saya itu milik dia, kita yang ngurusin jadi gimana gitu dan ahirnya di kembalikan ketika udah panen. Mungkin pass ada yang invest ternyata orang yang tidak tepat. Kita juga belum ada administrasi yang baik, pencatatan-pencatatan belum lengkap, badan usaha juga belum ada.
Yang ane tangkap ada beberapa kendala yang sebaiknya diperbaiki kalau ingin memperluas lingkup usaha agan, dan ini klasik terkait administrasi. Hal yang sangat penting selain operasi day-to-day misalnya memberi makan, membersihkan kandang, dsb, adalah melakukan dokumentasi.

#1 Keuangan
Tidak perlu melakukan pembukuan kalau belum memiliki staf khusus. Untuk permulaan cukup dengan "pencatatan." Kumpulkan struk/kuitansi pembayaran tiap bulan dan selalu dicatat pengeluaran tersebut di buku. Bisa buku apa saja, tapi biasanya orang-orang pakai yang kek gini:

Catat uang keluar dan uang masuk.

Ini nanti berguna kalau mau pitching buat investor karena mereka akan sangat menghargai tata kelola yang rapi meskipun hanya sederhana.

#2 Terms (hak kewajiban) tertulis
Ini adalah juga wujud administrasi yang baik ketika membuat surat perjanjian tertulis sehingga kedua belah pihak tahu apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan. Misalnya tentang visit ke lapangan harus dengan seizin agan, dan hanya bisa sebulan sekali agar tidak mengganggu pekerjaan. Itu agan sendiri yang menentukan di surat perjanjian tsb. Kalau hanya lisan akan sulit melakukan mediasi ketika terjadi sengketa (perselisihan). Nah sebaiknya kalau sudah menyangkut duit itu pakai Surat Perjanjian Kerjasama yang formatnya sudah banyak di google. Tergantung jumlah investasinya nanti akan worth it atau tidak pakai notaris, karena kalau jumlah investasi sedikit tentunya berat di ongkos.

Jadi kalau mau pakai investor memang lebih baik perjanjian kerjasamanya sudah detil pasal-pasalnya agar tidak menjadi sengketa di kemudian hari. Kalau cari investor sebetulnya tidak berbicara tepat dan tidak tepat, karena mereka hanya ingin return saja. Kalau terjadi hubungan yang baik ya itu anggaplah bonus. Kalau hubungannya dingin, asalkan kontrak terpenuhi maka kewajiban agan sudah selesai dan amanah. Kan ada quote dari siapa lupa "don't befriend your investor." yang intinya mereka itu pada hakikatnya bukan teman tapi menginginkan keuntungan dari bisnis agan.
newbie
Activity: 22
Merit: 2
Selamat datang, silahkan duduk sambil ngopi...

Ada berbagai cara untuk menggalang dana gan, diantaranya:
1) Crowdfunding: sudah banyak aplikasi crowdfunding yang terdaftar ojk, coba cek di https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/06/09/10-penyelenggara-securities-crowdfunding-kantongi-izin-ojk-siapa-saja dan web ojk
2) Bikin proposal bisnis, tawarkan ke orang-orang kaya di sekitar agan. Pasti ada teman atau relasi dari teman, saudara atau relasi dari saudara yang kaya. Bisa ditawari bisnis plan agan. Nanti kalau sepakat, closingnya sebaiknya bikin:
a) Surat Perjanjian Kerja Sama, dan/atau
b) Bikin badan usaha sekalian
Note: akan jauh lebih baik melibatkan notaris untuk membuat akta perjanjian otentik
3) Kredit UMKM

Maaf gan baru online...

#1 Untuk poin pertama, saya ga paham rule-nya dan sepertinya repot kalo menggunakan sistem seperti itu
#2 Saya cocok dengan ini, tapi masih takut dan bimbang untuk mengelola uang orang-orang dekat karena takut mereka akan ikut-ikutan "ngurusi". Sempat ada yang invest tidak terlalu banyak tapi dia sukanya ngatur-ngatur dan malah seolah semua kambing saya itu milik dia, kita yang ngurusin jadi gimana gitu dan ahirnya di kembalikan ketika udah panen. Mungkin pass ada yang invest ternyata orang yang tidak tepat. Kita juga belum ada administrasi yang baik, pencatatan-pencatatan belum lengkap, badan usaha juga belum ada.
#3 Untuk poin yang ini, saya bingung gan karena nanti cicilannya perbulan, sementara kita ga menentu, dan panennya musiman. kalo harus nyicil bank tiap bulan kayaknya kita yang ga mampu.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
iya gan... saya coba dulu.. somoga lancar nantinya.. terimakasih sudah memberi gambaran tentang prosesnya.
Semoga lancar gan, silahkan mampir lagi kalau masih ada yang mengganjal...

Masih buka?
Masih, silahkan gan mampir...
newbie
Activity: 10
Merit: 1
mananya yang masih sulit gan?
iya gan... saya coba dulu.. somoga lancar nantinya.. terimakasih sudah memberi gambaran tentang prosesnya.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
kalau marketplase seperti tokoped** memang harus, saya pernah belanja produk non fisik (digital) dikirimnya via email, nah ini di marketplace shop** dan memang harganya sudah termasuk ongkir.

kendalanya harus kirim barang fisik, dan harus berurusan dengan pihak expedisi
Sepanjang yg ane tau dari belanja produk2 software, mereka biasa mengakali dengan mengirimkan DVD (webnya tinggal save html/print pdf) dan/atau nota meskipun nanti dapat email/DM/whatsapp, sehingga masih bisa berjualan via marketplace karene mereka membutuhkan kirim barang via ekspedisi. Untuk masalah bebas ongkir, tinggal diikuti saja prosedurnya untuk mendapatkan fasilitas tersebut, biasanya kek KYC. Ane tidak melihat ada kendala kirim2 DVD/nota dan KYC untuk dapat bebas ongkir... mananya yang masih sulit gan?

Hallo gan, salam kenal, saya pengguna lama akun uni tapi akun yang besar udah kejual karena krisis pasca rontoknya crypto. Jadi tinggal akun kecil doang,

Begini gan,
Jadi saya sudah lama ingin melakukan penggalangan dana atau apalah gitu tapi untuk proyek real, sempet kepikir bikin ICO tapi tak ada team dan tidak tau harus bagaimana. Jadi saat ini, kami ada tim kecil yang mengelola 40 kambing, sedangkan kandang kami mampu mengelola dan menampung hingga 200 kambing.
Melihat keuntungan yang cukup stabil, saya ingin mengajak temen-teman untuk bisa invest di bisnis real, dengan sistem deviden. memang keuntungannya tidak sebesar bermain crypto tetapi deviden akan mengalir terus-menerus. memang memelihara kambing tidak mudah, ada resiko mati karena sakit atau keracunan, tetapi pengalaman sudah jadi, saya sudah mengalami itu dan sedikit banyak tau cara penanganannya. kematian terparah yang pernah saya alami adalah 3 ekor dari 40 kambing, dan ketika ahir masih untung.
Selamat datang, silahkan duduk sambil ngopi...

Ada berbagai cara untuk menggalang dana gan, diantaranya:
1) Crowdfunding: sudah banyak aplikasi crowdfunding yang terdaftar ojk, coba cek di https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/06/09/10-penyelenggara-securities-crowdfunding-kantongi-izin-ojk-siapa-saja dan web ojk
2) Bikin proposal bisnis, tawarkan ke orang-orang kaya di sekitar agan. Pasti ada teman atau relasi dari teman, saudara atau relasi dari saudara yang kaya. Bisa ditawari bisnis plan agan. Nanti kalau sepakat, closingnya sebaiknya bikin:
a) Surat Perjanjian Kerja Sama, dan/atau
b) Bikin badan usaha sekalian
Note: akan jauh lebih baik melibatkan notaris untuk membuat akta perjanjian otentik
3) Kredit UMKM

Kalau ane lebih memilih (3) kredit UMKM atau (2) Perjanjian Kerja Sama (Notaris) karena legalitasnya sudah jelas, kalau terjadi sengketa juga jelas pembuktiannya. Terlebih lagi kalau investor adalah orang yang berada/dekat dengan lokasi, akan lebih mudah melakukan kunjungan dan lebih mudah menjalin hubungan baik. Sedangkan kalau ICO itu legalitasnya tidak ada sepanjang yang ane tau. Nantinya malah ribet kalau dituduh sekem dan lain sebagainya... salah-salah bisa ditangkap.

Sebetulnya investor bermodal gede yang mencari orang-orang yang jujur mau bagi hasil itu buanyak banget, hanya saja mereka malah lebih banyak ketemu investasi sekem dan rugi. Makanya administrasi dan legalitas adalah senjata utama untuk memenangkan hati mereka, selain kondisi usaha yang memang sudah jalan dan nyata.

Kalau yang anti ribet ya kredit, hanya saja pastikan kondisi usaha sudah stabil jadi bisa tau kuat nyicil berapa tiap bulan.

Apakah sudah dipikirkan/dilakukan mencari investor dengan proposal bisnis? Apa kendalanya? Nanti bisa ditanyakan lagi kalau ada kendala dalam menjalankan opsi (1), (2) atau (3) di atas.
newbie
Activity: 22
Merit: 2
Hallo gan, salam kenal, saya pengguna lama akun uni tapi akun yang besar udah kejual karena krisis pasca rontoknya crypto. Jadi tinggal akun kecil doang,

Begini gan,
Jadi saya sudah lama ingin melakukan penggalangan dana atau apalah gitu tapi untuk proyek real, sempet kepikir bikin ICO tapi tak ada team dan tidak tau harus bagaimana. Jadi saat ini, kami ada tim kecil yang mengelola 40 kambing, sedangkan kandang kami mampu mengelola dan menampung hingga 200 kambing.
Melihat keuntungan yang cukup stabil, saya ingin mengajak temen-teman untuk bisa invest di bisnis real, dengan sistem deviden. memang keuntungannya tidak sebesar bermain crypto tetapi deviden akan mengalir terus-menerus. memang memelihara kambing tidak mudah, ada resiko mati karena sakit atau keracunan, tetapi pengalaman sudah jadi, saya sudah mengalami itu dan sedikit banyak tau cara penanganannya. kematian terparah yang pernah saya alami adalah 3 ekor dari 40 kambing, dan ketika ahir masih untung.

Singkatnya begitu gan, mohon masukannya... trims
newbie
Activity: 10
Merit: 1
Berarti ini mulai dari nol, tanpa klien dan tanpa experience sama sekali ya?
Iya. saya belum ada pengalaman jual beli di marketplace.

Sudahkan melakukan "ATM" (Amati, Tiru, dan Modifikasi) pada kompetitor?
yang ini sudah dibuat, tapi gak sepenuhnya bisa ditiru, mentok karena kompetitor menang karena (ongkirnya tidak ada) alias barang yang dijual termasuk ongkir.

Maksudnya free (bebas) ongkir?
free ongkir yang saya maksud adalah biaya ongkirnya nol alias sudah termasuk ongkir.

Kalau agan jualan website (termasuk produk software) nanti tetap harus mengirimkan sesuatu ke pembeli, nah ini yang biasanya dikirim adalah hanya amplop berisi nota.
kalau marketplase seperti tokoped** memang harus, saya pernah belanja produk non fisik (digital) dikirimnya via email, nah ini di marketplace shop** dan memang harganya sudah termasuk ongkir.

dites dulu... misalnya suruh sodara/tetangga yang biasa belanja online untuk order,
ini sudah dilakukan. kendalanya harus kirim barang fisik, dan harus berurusan dengan pihak expedisi

instagram sangat berguna untuk nunjukin showcase dan portfolio,
Ini yang belum saya buat.
Terimakasih atas masukannya gan.

copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Terima kasih sudah mampir gan, silahkan duduk sambil ngopi.

saya punya ide untuk menjual jasa pembuatan website undangan digital, webnya sudah jadi.
Berarti ini mulai dari nol, tanpa klien dan tanpa experience sama sekali ya?
Sudahkan melakukan "ATM" (Amati, Tiru, dan Modifikasi) pada kompetitor?

1. adakah marketplace yang bisa digunakan termasuk ongkir ?
Maksudnya free (bebas) ongkir? Ane rasa semua marketplace sudah ada fitur itu, cuma persyaratannya berbeda-beda.
Kalau ane lebih sering pakai tokped. Dulu ketika jualan gpu juga ane ga bayar ongkir, cuma nunjukin resi di ekspedisi/kurir.

Kalau agan jualan website (termasuk produk software) nanti tetap harus mengirimkan sesuatu ke pembeli, nah ini yang biasanya dikirim adalah hanya amplop berisi nota. Ketika amplop diterima pembeli, sudah dihitung barang sampai.

2. karena tokonya baru, apakah jangan pasang iklan dulu ?
Justru toko baru itu sebaiknya pasang iklan, namun yang lebih penting adalah dites dulu... misalnya suruh sodara/tetangga yang biasa belanja online untuk order, apakah mereka merasakan ada kendala atau tidak... sambil nyari review.

Kalau semua sudah berjalan mulus barulah pasang iklan, takutnya nanti ada berbagai kendala ketika pembeli mulai masuk yang akan bikin review jadi jelek.

3. untuk memaksimalkan penjualan apa yang harus saya lakukan ?
Tentunya ini adalah proses gan, dan yang akan tahu adalah agan sendiri setelah beroperasi beberapa lama.
Asalkan:
- Produk kompetitif, harga jual dan kualitas bersaing dengan kompetitor (tahu dari "ATM" di atas)
- Marketing jalan, termasuk iklan online dan offline (dari mulut ke mulut)
- Proses order lancar
Seharusnya usaha agan sudah jalan, nah nanti tinggal dievaluasi saja mana yang perlu diperbaiki, diganti, dirubah, dsb.

Jangan lupa juga instagram sangat berguna untuk nunjukin showcase dan portfolio, jadi percantik IG sebagus mungkin, atau malah ngiklan di sana sekalian.
newbie
Activity: 10
Merit: 1
Terimakasih sudah membuka Jasa konsultasi ini.

latar belakang
saya punya ide untuk menjual jasa pembuatan website undangan digital, webnya sudah jadi. saya berniat untuk jualan di satu market place (shop**) karena adanya fitur yang bisa digunakan yaitu termasuk ongkir (walaupun saya belum paham bagaiman cara mengaktifkannya).

Permasalahan
yang saya ketahui belum ada market place yang ada fitur termasuk ongkir, saya ingin mendapatkan solusi dari mas.
1. adakah marketplace yang bisa digunakan termasuk ongkir ?
2. karena tokonya baru, apakah jangan pasang iklan dulu ?
3. untuk memaksimalkan penjualan apa yang harus saya lakukan ?
Pages:
Jump to: