^ Selamat datang
suhu @roycilik di kultus ane
Kalau udah di sebut suhu seharusnya bukan di forum lagi saya maennya
Saya bahas yang menurut saya lebih menyenangkan, karena sudah saya sebutkan sebelumnya "selain melakukan bisnis yang berhubungan dengan kesehatan" (sudah mendapat banyak referensi)
Kalau agan sudah mengamalkan nasihat ane semasa krisis:
Sisakan tabungan sebesar paling tidak tiga sampai enam bulan gaji. Hal ini dibutuhkan untuk dana darurat anda apabila kehilangan pekerjaan, dengan asumsi anda akan mendapatkan pekerjaan lain tiga sampai enam bulan kemudian.
Sumur:
KubisnisTidak sampai 6 bulan gaji
Saya sudah coba kalkulasi pengeluaran bulanan dengan membandingkan sebelum dan pada saat stay at home, ternyata jika di kalkulasi nilainya naik hampir 30%, kebanyan di rumah malah lebih banyak terjadi pengeluaran terutama kebutuhan primer, jika di kalkulasi kemungkinan 3 bulan gaji hanya mampu bertahan untuk 2 bulan, itu saya hitung benar
2 real dari gaji, tidak temasuk penghasilan dari side job. Kemungkinan besar saya masih bisa bertahan walaupun saya sudah tidak beraada di perusahaan saat ini saya bekerja, asalkan side job saya terus berjalan (saya harap tidak ada pernyataan kemungkinan terburuk :v)
Maka menunggu bisa jadi pilihan yang rasional, tapi kalau tidak, segeralah bertindak dengan "petunjuk" dua paragraf pertama di atas
Kemungkinan yang paragraf ke 2 akan saya coba jalankan
Agan bisa memulai membuat rencana bisnis atau memulai kontak-kontak teman yang punya posisi di perusahaan-perusahaan lain untuk bisa membukakan jalan belakang nanti kalau beneran dirumahkan. Tergantung keputusan agan tetap menjadi karyawan atau memulai bisnis secara serius.
"membukakan jalan belakang" saya cukup akrab dengan kalimat ini :vSaya sudah menghubungi 3 orang teman saya (Sudah lebih dahulu gantung ID Card), ketiganya sudah memiliki usaha sendiri,
dari ketiga teman saya hanya satu yang masih bisa bertahan, yang 2 sudah tidak bisa bergerak (terpaksa tutup) karena aturan PSBB.
teman saya yang masih bisa bertahan bergerak di bidang retail (Electronic spare part) dan sudah berbasis online, awalnya mengalami kesulitan mendapatkan barang pada saat Covid mulai ramai di China, karena barang di datangkan dari sana. Tapi sekarang keaadan sudah mulai membaik, barang dari China sudah mulai masuk lagi.
Saya melihat peluang bisanis yang satu ini masih bagus kedepannya, karena permintaan di pasar bisa dibilang cukup tinggi dan juga ini berdasarkan riset dari saya sendiri mendengar banyaknya komplain dari customer yang mengatakan cost untuk perbaikan di service center itu sangat mahal di bandingkan di tempat service umum. Jika memang bisa terealisasikan, target awal pemasaran saya adalah toko
2 electronic yang saat ini masih memiliki hubungan baik dengan saya, tujuan saya adalah pada saat ada permintaan spare part dari customer maka mereka akan mengarahkan ke pada saya dan tidak lagi mengarahkan ke service center.
Yang masih menjadi pertimbangan saya adalah kemungkinan adanya pembatasan ekspor oleh China ke Indonesia, yang dikarenakan pandemik di Indonesia yang masih belum terlihat tanda-tanda membaik. Pasti barang akan menjadi susah lagi.
Ini sebenarnya rencana saya untuk kedepanya setelah pandemik selesai, tapi menurut saya tidak ada salahnya untuk saya memulai lebih awal
Apakah pilihan saya sudah tepat, jika melihat adanya resiko bisnis akan mandek karena tidak bisa impor barang dari luar
Terima kasih
Mungkin om abhiseshakana saat ini juga sedang mengalami kesulidan dalam hal ekspor impor :v