Pages:
Author

Topic: [INFO] Algoritma Konsensus pada Teknologi Blockchain (Read 2861 times)

legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Sebagai orang awam (bahkan belum pernah menggunakan ASIC), maaf kalau saya menanyakan beberapa pertanyaan berikut:
- Apakah ASIC atau bahkan mungkin perangkat lain yang lebih baru benar-benar bisa berpotensi membuat ketimpangan/kekacauan konsensus pada teknologi bitcoin?
Saya lebih setuju dengan pendapat BitcoinMedia, karena yang namanya tekhnologi pasti akan selalu berkembang dan saya rasa Satoshi sebagai pencipta Bitcoin juga menyadari potensi munculnya Asic

Only people trying to create new coins would need to run network nodes. At first, most users would run network nodes, but as the network grows beyond a certain point, it would be left more and more to specialists with server farms of specialized hardware. A server farm would only need to have one node on the network and the rest of the LAN connects with that one node.
Source https://satoshi.nakamotoinstitute.org/emails/cryptography/2/#selection-81.248-81.620

Asic memang memiliki potensi untuk membuat riak didalam konsensus, terlebih jika pendistribusian hashrate memang terkumpul pada satu pihak (memiliki power untuk melancarkan 51% attack). Tetapi jika distribusi global hashrate terjadi secara merata maka saya rasa jaringan konsensus akan tetap aman.

Sebenarnya jaringan Bitcoin juga bisa dirubah menjadi anti-Asic, tetapi untuk bisa kearah kesana tentunya harus ada konsensus yang tercipta dari seluruh komunitas Bitcoin dan tim developer Bitcoin

Quote
- Jika ya, apakah desentralisasi pada Bitcoin juga akan terpengaruh?
Jika memang ada satu pihak yang menguasai hashpower diatas 50%, maka tentu saja sistem desentralisasi Bitcoin juga akan ikut terpengaruh. Bentuk desentralisasi Bitcoin yang berkaitan dengan aktifitas adalah karena siapapun bisa menjadi node mining, dan mempunyai kesempatan untuk bisa memproduksi sebuah block baru, sehingga penerbitan Bitcoin baru sebagai bentuk dari subsidy block sifatnya decentralized.

Jadi jika ada 1 pihak yang memonopoli global hashrate, maka keberadaan node-node mining ini sudah tidak bisa dikatakan decentralized, begitu juga dengan distribusi supply baru yang didapatkan dari reward mining.

legendary
Activity: 2296
Merit: 2892
#SWGT CERTIK Audited
@om abhiseshakana selaku TS, maaf saya posting di sini, mudah-mudahan masih nyambung diskusinya dengan thread ini.

Tadi saya sempat membaca opini pada dua tulisan di dua media yang berbeda perihal potensi resentralisasi Bitcoin.
Ada beberapa poin yang diperdebatkan pada kedua tulisan tersebut, saya ambil salah satunya perihal ASIC
"Lahirnya mesin-mesin ASIC (Application-Specific Integrated Circuit) mengacaukan Nakamoto Consensus/konsensus Bitcoin"

Awal tulisan di Kriptologi:

Lahirnya mesin-mesin ASIC (Application-Specific Integrated Circuit) mengacaukan Nakamoto Consensus yang tidak pernah pulih hingga saat ini. Seluruh metode PoW dari yang paling awal menggunakan double SHA-256 hingga yang paling baru sekalipun amat kesulitan menghindari kejaran manufaktur ASIC yang berkehendak menciptakan ASIC untuk semua metode konsensus PoW yang ada di muka bumi, hingga mereka bisa menguasai, mengeruk keuntungan, dan menjual mesin-mesin ASIC yang mereka produksi kepada siapapun yang mau membeli untuk mendapatkan profit yang lebih tinggi lagi.

Memang, ASIC membuat sebuah sistem blockchain publik yang diimplementasikan oleh mata uang kripto menjadi lebih tahan terhadap serangan siber. Artinya, para penyerang juga harus membayar ongkos lebih tinggi untuk mencoba menguasai sistem melalui “konsensus para mesin”. Namun di sisi lain, ASIC juga membuat persaingan dalam konsensus menjadi timpang.

Konsensus yang diterapkan dalam sistem blockchain sejatinya amat diharap dapat mendemokratisasi sistem keuangan, di mana tidak ada tangan otoriter yang bertindak sesuka hati dengan meletakkan kebijakan sesuka hati. Maka, dalam sebuah konsensus diharap seluruh pihak memiliki kekuatan setara dan saling bertentangan. ASIC hadir untuk memberikan keuntungan bagi siapapun yang memiliki banyak duit dan mendapatkan lebih banyak duit. Maka runtuhlah impian Nakamoto.

Sanggahan dari BitcoinMedia:

Pertambangan bitcoin dalam sejarahnya mengalami evolusi. Hal yang sama juga terjadi pada ekosistem pertambangan logam mulia. Perkembangan teknologi itu berjalan ke depan. Anda tidak pernah bisa berharap bahwa perkembangan teknologi akan berjalan ditempat, stagnan. Teknologi akan terus bergerak maju, bukan mundur.

Evolusi pertambangan bitcoin juga bergerak selaras dengan perkembangan teknologi tersebut, termasuk dalam hal efisiensi perangkat. Di sisi lain, justru hal ini akan meminimalisir penguasaan perangkat oleh industri teknologi besar. Sebut saja siapa raksasa teknologi besar di balik kartu-kartu grafis di dunia?

SHA256 memberikan stimulus untuk memunculkan inovasi baru, ruang baru, fitur-fitur baru, hingga efisiensi energi yang dibutuhkan. Alhasil, memang muncul evolusi perkembangan perangkat tersebut, dan ini adalah hal yang cukup bagus.

Di sisi lain, potensi penguasaan perangkat ASIC pun dapat diminimalisir. Fakta yang ada, sudah cukup beragam vendor ASIC yang telah bermunculan. Dinamika perkembangan perangkat juga akan berjalan selaras dengan perkembangan teknologi, mustahil tanpa itu.

Sebaliknya, non SHA256 akan selalu bergantung pada raksasa-raksasa industri kartu grafis besar. Sungguh naïf. Dibandingkan itu, evolusi perangkat Bitcoin justru melahirkan industri baru. Keseluruhannya berorientasi memberikan efektifitas dalam pertambangan bitcoin. Bukan malah melanggengkan dominasi raksasa teknologi besar.

Respon atas sanggahan di atas:

Sanggahan BitcoinMedia, sayangnya, amat samar. Mereka mendukung “evolusi” perkembangan teknologi tanpa memperhitungkan dampaknya pada konsensus bitcoin ataupun lingkungan.

BitcoinMedia memperhitungkan perkembangan ASIC sebagai perlawanan terhadap pelaku industri kartu grafis besar. Faktanya, pengguna ASIC bergantung pada produk buatan kartel ASIC seperti Bitmain. Sementara pengguna kartu grafis masih memiliki cukup banyak opsi di pasaran.

Link referensi:
https://kriptologi.com/2018/06/10/resentralisasi-obat-kuat-problem-desentralisasi/
https://krptx.com/2020/03/30/bitcoin-centralisation-is-imminent/
https://medium.com/@EdukasiBitcoin/wacana-klasik-tentang-potensi-resentralisasi-bitcoin-d6319eacf5e3
https://kriptologi.com/2020/04/01/respon-atas-wacana-klasik-tentang-potensi-resentralisasi-bitcoin/


Sebagai orang awam (bahkan belum pernah menggunakan ASIC), maaf kalau saya menanyakan beberapa pertanyaan berikut:
- Apakah ASIC atau bahkan mungkin perangkat lain yang lebih baru benar-benar bisa berpotensi membuat ketimpangan/kekacauan konsensus pada teknologi bitcoin?
- Jika ya, apakah desentralisasi pada Bitcoin juga akan terpengaruh?
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Hoo, tapi kalau saat voting dia cuma diem aja ga ngevote dan ngapa-ngapain, bisa juga kan om? Jadi misalnya, si penyerang punya banyak duit, tinggal menguasai sebagian besar jaringan aja, terus buat voting ga bisa mencapai jumlah minimum yang dianggap valid dengan membuat semua node dia cuma diem aja, daripada ngeluarin tenaga buat voting.

Selama byzantine node tersebut terhubung dengan jaringan konsensus, maka keberadaannya akan selalu dianggap (termasuk didalam keseluruhan node yang berperan menjalankan konsensus). Jika jumlah byzantine node mampu menguasai lebih dari separuh total node maka Quorum yang dibutuhkan untuk mencapai konsensus akan kurang sehingga bisa dikatakan konsensus pada putaran tersebut failed dan akan dilanjutkan untuk memilih next leader.


Quote
Btw, kalau ada yang mau review jenis konsensus lainnya yang mungkin tergolong baru juga, ini mungkin bisa jadi alternatif: https://blockstack.org/pox.pdf.

Jangan malu-malu, gan.

Saran buat yang lain ... Klo ingin mengulas sebuah algoritma konsensus, sebaiknya untuk langkah-langkah teknisnya juga ikut dijelaskan, sehingga apa yang dimaksud lebih mudah untuk dipahami dan tidak terkesan hanya sekedar translate saja.
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Hoo, tapi kalau saat voting dia cuma diem aja ga ngevote dan ngapa-ngapain, bisa juga kan om? Jadi misalnya, si penyerang punya banyak duit, tinggal menguasai sebagian besar jaringan aja, terus buat voting ga bisa mencapai jumlah minimum yang dianggap valid dengan membuat semua node dia cuma diem aja, daripada ngeluarin tenaga buat voting.

Btw, kalau ada yang mau review jenis konsensus lainnya yang mungkin tergolong baru juga, ini mungkin bisa jadi alternatif: https://blockstack.org/pox.pdf.

Jangan malu-malu, gan.
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Kalau dipikir-pikir, penyerang juga bisa dengan mudah memindahkan token/asetnya dan membuat node baru kalau ada sistem blok. Tapi secara praktis agak ribet sih. Karena ada reset ini ane rasa scale serangannya bisa jauh lebih besar.

Karena ada rule jumlah byzantine node, apakah berarti byzantine node itu tidak selalu leader? Node yang ngevote tapi ga ngevote juga termasuk salah satunya?

Semua node yang terlibat didalam mekanisme konsensus (LFT2) bisa menjadi Byzantine node, termasuk node yang melakukan voting terhadap usulan block yang dikirim oleh Leader. Sehingga pada saat proses voting Byzantine node bisa memberikan isi vote yang berbeda dengan node-node non-byzantine.

Misal node-node (non-byzantine) menyatakan usulan block A valid, lalu beberapa node byzantine menyatakan usulan block A tersebut invalid. Jika jumlah Vote Valid > 2f + 1 maka konsensus akan tercapai sehingga usulan block tersebut akan menjadi kandidat block selanjutnya.
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Kalau dipikir-pikir, penyerang juga bisa dengan mudah memindahkan token/asetnya dan membuat node baru kalau ada sistem blok. Tapi secara praktis agak ribet sih. Karena ada reset ini ane rasa scale serangannya bisa jauh lebih besar.

Karena ada rule jumlah byzantine node, apakah berarti byzantine node itu tidak selalu leader? Node yang ngevote tapi ga ngevote juga termasuk salah satunya?
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Kalau begitu apakah labe byzantine atau tidak itu bakal kereset tiap round voting baru dimulai? Atau ada semacam block list buat node-node yang sering mendelay atau tidak menjalankan kewajibannya? 

Seharusnya status Byzantine akan hilang jika node berperilaku sebagaimana mestinya di next round, karena penyebab byzantine ini sendiri selain dari faktor atensi sipemilik node (yang disengaja dengan maksud tujuan tertentu), bisa juga disebabkan karena adalah failure pada sistem node (faktor ketidaksengajaan).

Quote
Kalau kereset berarti bisa ada vektor serangan dengan model menyebar banyak node yang disengaja untuk tidak mempropagasi block kah?

Potensi ini akan selalu ada, tetapi dalam mekanisme konsensus LFT2 ada aturan N > 3f atau N = 3f + 1, dimana N mewakili jumlah keseluruhan node dan f mewakili byzantine node ... Sehingga jika diterjemahkan untuk bisa mencapai suatu konsensus jumlah Byzantine node tidak boleh lebih dari 1/3 total Node.

Maka jika seseorang memiliki niat untuk mengganggu kelangsungan mekanisme konsensus LFT2 maka dia harus memiliki total byzantine node diatas 1/3 keseluruhan Node.
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Kalau begitu apakah labe byzantine atau tidak itu bakal kereset tiap round voting baru dimulai? Atau ada semacam block list buat node-node yang sering mendelay atau tidak menjalankan kewajibannya?

Kalau kereset berarti bisa ada vektor serangan dengan model menyebar banyak node yang disengaja untuk tidak mempropagasi block kah?
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
^

Jadi pemilihan leader itu bisa dibilang random berdasarkan algoritma tertentu kan om? Apakah mungkin general node yang terpilih itu adalah byzantine node? Kalau mungkin, gimana network bisa mengatasinya? Kalau tdak mungkin berarti ada proses filter byzantine node?

Setiap node baik general node maupun byzantine node adalah kandidat Leader (Block Producer), sehingga pada saat node tersebut memenuhi algoritma State i = ready maka node tersebut akan menjadi Leader. Pada saat suatu Node menjadi Leader maka akan diberlakukan aturan "ProposeTimeout" sehingga setiap proses pembuatan Block tersebut memiliki batasan waktu penyelesaian dan penyiarannya. Jika waktu dan elemen pembuatan block tersebut memenuhi ketentuan protokol maka konsensus akan terpenuhi.

Pada dasarnya suatu node dianggap byzantine karena bisa menunda pengiriman pesan atau malah tidak mengirim pesan. Menunda pengiriman pesan berarti algoritma "ProposeTimeout" ini akan terlaksana sehingga konsensus tidak akan terpenuhi karena waktu penyelesaian dan penyiaran block tidak sesuai dengan ketentuan protokol. Sedangkan jika dalam proses pembuatan block tidak ditemukan elemen "ProposeTimeout" maka pengerjaan block tersebut akan sia-sia, karena leader (Byzantine node) tidak akan bisa mempropagasikan usulan block tersebut atau leader tidak akan pernah mengirimkan pesan "new-block" kedalam jaringan konsensus.


Quote
Secara teoritis, kalau seseorang punya banyak duit, bisakah dia menjalankan banyak node dengan harapan bisa menguasai sebagian besar jaringan?

Saya rasa bisa ... yang jadi permasalahannya apakah biaya yang mesti dikeluarkan sebanding dengan tujuan yang akan dipenuhi dari aktifitas tersebut  Grin
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
^

Jadi pemilihan leader itu bisa dibilang random berdasarkan algoritma tertentu kan om? Apakah mungkin general node yang terpilih itu adalah byzantine node? Kalau mungkin, gimana network bisa mengatasinya? Kalau tdak mungkin berarti ada proses filter byzantine node?

Secara teoritis, kalau seseorang punya banyak duit, bisakah dia menjalankan banyak node dengan harapan bisa menguasai sebagian besar jaringan?
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
LFT2 (Loop Fault Tolerance 2.0)

LFT2 adalah algoritma konsensus hasil pengembangan dari konsensus PBFT (Practical Byzantine Fault Tolerance), sehingga pada kinerja LFT2 mengalami peningkatan dalam network latency karena mengurangi kompleksitas yang ada (memangkas proses pengiriman message) sehingga diharapkan dengan adanya peningkatan ini proses mekanisme konsensus dapat dicapai dalam waktu yang lebih cepat.

Didalam konsensus LFT2 ada 2 jenis Node :

- General Node (Non-Byzantine Node)
  • Melakukan propagasi ke node lainnya (Gossip Communication)
  • Kandidat menjadi Leader (Pembuat Block) berdasarkan algoritma yang berlaku
  • Setiap node mengetahui semua pesan beserta digital signature yang menyertainya
  • Setiap node memiliki Local Timer

- Byzantine Node (Node yang berperilaku tidak sebagaimana mestinya - Node yang mengalami kegagalan maupun memberikan informasi yang salah)
  • Bisa menunda pengiriman pesan atau malah tidak mengirimkan pesan yang tersampaikan ke node tersebut
  • Dapat mengirim pesan yang tidak sama ke node yang berbeda
  • Tidak dapat memproses Digital signature node lain

Jadi pada intinya didalam mekanisme konsensus LFT2 proses pencapaian suatu konsensus harus melibatkan seluruh node yang ada didalam jaringan, dan harus bisa mencapai konsensus (kesepakatan/mufakat) meskipun Byzantine Node eksis didalamnya.


Tahapan Sistematis LFT2 (Loop Fault Tolerance 2.0)

- Setiap General Node memiliki peluang untuk menjadi Leader (Kandidat Pembuat Block) dengan berdasarkan algoritma State i = ready
- Saat suatu General Node terpilih menjadi leader maka seluruh node yang ada dijaringan tersebut akan mengetahuinya
- Kemudian Leader akan membuat sebuah block dan mem-broadcast usulan block tersebut ke seluruh node
- Jika setiap node yang menerima usulan block tersebut menyatakan tidak ditemukan adanya kesalahan, maka masing-masing node ini selanjutnya akan mem-broadcast "Vote message"  
- Setelah Node Leader mendapatkan "Vote Message" yang cukup (berdasarkan protokol yang berlaku) maka usulan block tersebut akan menjadi kandidat Block dan kandidat block sebelumnya akan menjadi valid block

Source https://arxiv.org/pdf/2004.04294.pdf
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Wah, ada begituannya juga. Susah juga kalau mau bilang desentralisasi tapi eksistensi node bergantung sama yang nginvite. Ga ada pinalti kah kalau terminate asal-asalan?

Btw, yang Solana itu menarik juga kalau ada yang mau meringkas jadi poin-poin intinya aja, walaupun ini proyek tahun lalu kalau ga salah jadi ga begitu new.
legendary
Activity: 2660
Merit: 1261
Setelah ane baca tentang PoP di atas, ane punya kesan itu siklus flips terus berulang dalam beberapa waktu tertentu untuk milih partisipan (atau gampangnya node yang bisa ngevote, cmiiw).
Iyah om karena phase akan terus berulang dari awal, dan penyeleksian peserta akan terus dilakukan pada "Synchonus validation session".

Ane lihat networknya juga kayanya berbasis invite, jadi ga setiap orang bisa asal join (ada opsi minta invite sepertinya sih).
Invitenya bisa menggunakan invitetan dari official project tersebut, tapi disini kita juga gk bisa asal minta invite ke orang yang gak dikenal, kenapa?

Karena orang yang melakukan invite ke member baru bisa melakukan terminate ke akun yang mereka invite.
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Setelah ane baca tentang PoP di atas, ane punya kesan itu siklus flips terus berulang dalam beberapa waktu tertentu untuk milih partisipan (atau gampangnya node yang bisa ngevote, cmiiw). Ane lihat networknya juga kayanya berbasis invite, jadi ga setiap orang bisa asal join (ada opsi minta invite sepertinya sih). Jadi kalau sekedar distribusi koin ane rasa kurang pas juga deh. Soalnya dasar partisipan yang dianggap sah dan bisa ngevote kalau lolos flips itu, dan bukan sekedar masalah distribusi di genesis blok.

Kalau sejauh yang ane pahami ini mirip PoS/dPoS cuma nambahin checkpoint aja saat seleksi node. Ane kira awalnya tiap voting block butuh nyelesain captcha, kalau kayak gitu ya bakal bottleneck bisa jadi.
legendary
Activity: 2660
Merit: 1261
1. Idena - Proof of Person
Cara kerja https://idena.io/?view=technology
Ane coba jelaskan yang Proof of person dulu sisahnya nanti ane pelajari lagi kalau ada waktu luang atau mungkin bisa aja ada member lain yang menjelaskan sisah dari pertanyaan agan.

Proof of person adalah sebuah metode untuk memverifikasi bahwa pengguna yang melakukan akses adalah benar-benar manusia bukanlah sebuah Bot, Robot ataupun AI. Penggunaan proof of person akan memberikan langkah suatu verifikasi bagi si penggunannya untuk membuktikan bahwa orang yang melakukan akses adalah benar manusia dengan cara si pengguna tersebut menyelesaikan verifikasi baik berupa, Quiz, Puzzle, Captcha ataupun Code. Hal ini memberikan gambaran bahwa seolah-olah pengguna tersebut layaknya sebuah Node.

Sistem Distribusi Proof of person.
Setiap project memiliki berbagai macam masing-masing metode verifikasi yang akan mereka gunakan, tetapi yang akan saya bahas yaitu metode yang digunakan oleh project yang agan tanyakan. Captcha yang digunakan oleh "Idena" yaitu captcha yang memberikan gambaran ilustrasi dari proses kehidupan di dunia nyata yang dinamakan dengan Flips.  Dalam metode captcha ini tidak ada jawaban yang pasti, jawaban akan dipilih sesuai rata-rata jawaban dari para pengguna yang menjawab captcha tersebut dan semua perseta menjawab diwaktu yang sama dikarenakan dalam metode ini terdapat waktu sesi yang telah diatur sebelum sesi Flips dimulai. Berikut ini adalah bagaimana metode Proof of person Idena berkerja:
  • Synchonus validation session : Merupakan sebuah phase yang dimana memverifikasi perserta yang mengikuti ataupun perserta yang diinvite dengan menyelesaikan sebuah flips dengan jangka waktu yang pendek.
  • Validated participants : Konsesus mendapatkan list data perserta yang berhasil lolos dalam sesi "Synchonus validation season" yang akan digunakan ke sesi Flips berikutnya.
  • Flips : Peserta yang tervalidasi akan membuat flips baru pada sesi selanjutnya.

Besarnya jaringan tergantung dari peserta yang tervalidasi, semakin besar jaringan maka sesi validasi akan semakin jarang dilakukan.

Menurut persepsi ane pribadi proof of person bukanlah benar-benar sebuah konsesus kenapa? dikarenakan sebelum adanya hal ini, diberbagai macam media kita sendiri sudah pernah melakukan tahap ini. Metode ini biasanya hanya digunakan sebagai bentuk distribusi koin saja secara adil bagi seluruh komunitas coin tersebut, apabila koin telah terdistribusi semua maka metode ini tidak bisa berjalan lagi di seluruh blockchain atau jaringan transaksi yang dilakukan oleh coin tersebut. Terlebih lagi konsesus ini tidak ikut andil di dalam transaksi koin itu sendiri.

Beberapa proyek yang pernah melakukan Proof of person dalam metode distribusi coin mereka yang saya ketahui, sebagai berikut:
  • XRB (Raiblock) - Rebranded Nano.
  • Banano.
  • Idena.

Source :
https://idena.io/
Idena is the first Proof-of-Person Blockchain
copper member
Activity: 56
Merit: 0
Saya kurang mengerti dengan pemograman atau cara kerja konsensus blockchain. tapi sepertinya konsensus ini masih belum masuk list dan tergolong baru.

1. Idena - Proof of Person
Cara kerja https://idena.io/?view=technology

2. Solana - Proof of history
coin baru-baru ini sudah selesai mengadakan dutch auction di coinlist dan sudah terdaftar di exchange binance.
Sumber: https://medium.com/solana-labs/proof-of-history-a-clock-for-blockchain-cf47a61a9274
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Bump.

ICON beberapa hari yang lalu meluncurkan whitepaper LFT 2.0[1]. Buat agan-agan yang mau menuliskan resume atau penjelasan singkat atas konsensus yang kabarnya "baru" ini silakan. Smerit ane masih banyak.

[1] https://github.com/icon-project/LFT2/blob/master/Whitepaper%20-%20LFT2%20(ENG).pdf
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Thread ini udah masuk di list indeks thread bermanfaat yang udah di pin btw. Kalau dasarnya adalah karena informasi di thread ini bermanfaat dan bahannya makin banyak, maka thread tentang Bitcoin Core, Electrum, dst juga bisa di pin.

Btw kalau mau lebih cepat dapet respons bisa lewat PM aja, karena terakhir kali ane ingat om dbs bilang ga dapet notifikasi gara-gara make bot yang udah mati (belum tahu udah update atau belum).
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
to Oom @abhiseshakana : maaf jika oot yaa.


Bolehkah saya meminta kepada salah satu bang bang moderator @dbshck atau @sapta untuk sticky ini thread.
Kenapa? Semakin kesini, konsep algoritma konsesus semakin banyak bertambah. Contohnya sudah ada konsep Proof of Person, Proof of Humanity (yang mulai didengungkan di komunitas etherum https://www.youtube.com/watch?v=m-NGxJfS0mw).
Dan thread ini menurut saya penting banget sebagai informasi tambahan bagi miner atau investor. Terima kasih

Note :
Untuk konsep proof of person ataupun proof of humanity sedang saya kumpul2kan referensinya.. jika sudah siap, akan saya share disini.




Silahkan Om ... Saya sendiri tentunya juga akan ikut senang jika keberadaan thread ini bisa masuk ke Pinned Thread, karena akan lebih berpotensi dibaca oleh member-member yang ada disini (yang membutuhkan informasi terkait Algoritma Konsensus). Dan seperti yang agan katakan bahwasanya sampai saat ini memang telah bermunculan metode-metode konsensus baru sebagai bentuk inovasi dari metode-metode konsensus sebelumnya, yang mungkin memiliki tujuan untuk menciptakan suatu mekanisme konsensus yang ramah energi.

Jadi buat siapa saja yang sekiranya ingin menambahkan materi (mekanisme konsensus) baru, dengan senang hati saya persilahkan.
hero member
Activity: 994
Merit: 593
aka JAGEND.
to Oom @abhiseshakana : maaf jika oot yaa.


Bolehkah saya meminta kepada salah satu bang bang moderator @dbshck atau @sapta untuk sticky ini thread.
Kenapa? Semakin kesini, konsep algoritma konsesus semakin banyak bertambah. Contohnya sudah ada konsep Proof of Person, Proof of Humanity (yang mulai didengungkan di komunitas etherum https://www.youtube.com/watch?v=m-NGxJfS0mw).
Dan thread ini menurut saya penting banget sebagai informasi tambahan bagi miner atau investor. Terima kasih

Note :
Untuk konsep proof of person ataupun proof of humanity sedang saya kumpul2kan referensinya.. jika sudah siap, akan saya share disini.


Pages:
Jump to: