Pages:
Author

Topic: [INFO] Algoritma Konsensus pada Teknologi Blockchain - page 2. (Read 2861 times)

sr. member
Activity: 1120
Merit: 438
https://bitcointalk.org/index.php?topic=5274318.0

Agak sedikit jarang sih cryptocurrency yang menggunakan ini, ane cuman nemuin 1 yaitu "DEXON"

"Correct me if i wrong"

Nah si blockchain zoo ini lagi ngembangin zoobc. Pake proof of participation. Tapi blm tau arahnya mau gmn.
Debat mereka bberapa wkt lalu tentang Is Proof of Work the Ultimate Solution?
Link: https://youtu.be/nOmbqHkdaxg

Debat mereka itu mungkin pemanasan buat ngelead ke proof of participation kayaknya. Mungkin di sini ada orang blockchain zoo?



Tapi kebanyakan yg ane tanya pas ketemu, pada gak main di forum btt sih. Kalo co-foundernya, ada akunnya di sini, babang roberto.
newbie
Activity: 12
Merit: 13
Maaf kalo kurang menyelam di thread ini.
Kemarin saya sempat datang di acara debat pos dan pow di blockchain zoo bali.
Di sana saya dapat info tentang proof of participation.
Mereka lg ngembangin itu.
Ada yang udah bahas itu di forum ini?
Dari beberapa referensi yang ane baca.

Proof-of-Participation mengunakan "stakeholder" sebagai miners, untuk melakukan verifikasi dari setiap transaksi yang dibuat. Terkadang, "stakeholder" diharuskan untuk deposit/holding untuk bergabung sebagai node validator transaksi. BTW mechanikal-rewardnya kalau ane pikir secara pribadi persis kek "masternode", Ane berpikir malah PoP yah tergantung dari holder dengan jumlah coin yang banyak lebih sering memverifikasi block transkasi. Yah ujung2nya dari jumlah coin yang di hold xD

Agak sedikit jarang sih cryptocurrency yang menggunakan ini, ane cuman nemuin 1 yaitu "DEXON"

"Correct me if i wrong"

Karena ane juga kurang begitu tau tentang hal ini, cuman sekilas cari & baca beberapa referensi.
sr. member
Activity: 1120
Merit: 438
https://bitcointalk.org/index.php?topic=5274318.0
gue cari di google Pernah ada yang membahasnya sekilas di sini
Mungkin anda bisa menjelaskan ilmu tersebut lebih detil pakai bahasa indonesia?, kami akan sangat berterima kasih bangett

Ane di posisi yg sama gan, bukan untuk menjelaskan 😂
Tertarik tau, tp referensinya masih english smua. Udah minta ke tim blockchain zoo untuk yg indonesian version, tp belum tersedia. Jd nanya di sini, siapa tau udh pernah ada yg bahas pake bahasa indo.
full member
Activity: 519
Merit: 197
Ada yang udah bahas itu di forum ini?
gue cari di google Pernah ada yang membahasnya sekilas di sini
Mungkin anda bisa menjelaskan ilmu tersebut lebih detil pakai bahasa indonesia?, kami akan sangat berterima kasih bangett
sr. member
Activity: 1120
Merit: 438
https://bitcointalk.org/index.php?topic=5274318.0
Maaf kalo kurang menyelam di thread ini.
Kemarin saya sempat datang di acara debat pos dan pow di blockchain zoo bali.
Di sana saya dapat info tentang proof of participation.
Mereka lg ngembangin itu.
Ada yang udah bahas itu di forum ini?
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Pemahaman ane tentang blockchain dan jaringan kurang lebih sama dengan apa yang diuraikan om abhi di atas. IMO mengatakan data tersimpan pada block dan bukan pada jaringan punya makna lain yang multitafsir, seperti misalnya jadi bermakna (block tidak terhubung dengan jaringan, atau jaringan punya koneksi storage tersendiri dan bukan blockchain). Sepertinya hanya masalah wording saja sih.

Untuk poin miner itu ane kurang melihat perbedaan jelasnya, mungkin harus baca dengan detail tapi sekilas secara prinsip sama saja dengan konsep node dan block explorer, bahwa selama ada node yang aktif maka data-data itu bisa diakses. Node-node ini sepertinya diberi insentif dengan storage endowment atau apalah itu. Untuk poin terakhir sepertinya tidak ada masalah. Kalaupun ada pertanyaan sepertinya lebih tepat ke tim pengguna konsep itu jadi ga ane terusin.
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Apa bedanya blockchain dengan jaringan?
Pemahaman saya ttg blockchain seperti ini (tolong koreksinya) :
Blockchain merupakan kumpulan/deret darl beberapa blok dan diikat oleh beberapa node yang saling berhubungan secara terus-menerus. ikatan inilah yang saya sebut sebagai jaringan/network.

Pertama-tama yang harus diuraikan adalah Block, yang mana memiliki definisi sebagai wadah untuk mencatat berbagai jenis data yang berhubungan dengan jaringan cryptocurrency itu sendiri (termasuk data-data transaksi). Karena untuk bisa membuat block baru membutuhkan data-data dari block sebelumnya maka block-block ini dikelompokkan berdasarkan urutannya dan rangkaian inilah yang disebut dengan Blockchain.

Blockchain sendiri didistribusikan didalam sebuah jaringan P2P dan setiap Full Node yang terhubung didalam jaringan P2P tersebut akan memiliki salinan Blockchain yang identical satu sama lain. Jadi dengan kata lain jaringan P2P adalah sarana untuk melakukan proses distribusi dan propagasi, sedangkan yang berperan menyimpan blockchain adalah node-node yang terhubung dijaringan tersebut. Tetapi karena setiap node terikat didalam satu jaringan maka bisa juga dianggap Blockchain tersimpan didalam jaringan (mungkin inilah yang dimaksud oleh agan Joniboini)
hero member
Activity: 994
Merit: 593
aka JAGEND.
Ane tau ini thread ga ada tag diskusinya, cuma ane ga paham dengan pernyataan/deskripsi di atas. Mungkin agan cucak rowo bisa menjabarkan lebih lanjut maksudnya 'disimpan pada blockchain dan bukan pada jaringan' itu kayak gimana ya? Apa bedanya blockchain dengan jaringan? Apakah maksudnya kalaupun miner pada berhenti nambang data masih bisa diakses selama ada nodenya? Bedanya dengan file hosting pada umumnya apaan/PoW/PoS/dsm selama ada block explorer?
Kalau ini dirasa OOT, babang OP silakan dihapus.

Apa bedanya blockchain dengan jaringan?
Pemahaman saya ttg blockchain seperti ini (tolong koreksinya) :
Blockchain merupakan kumpulan/deret darl beberapa blok dan diikat oleh beberapa node yang saling berhubungan secara terus-menerus. ikatan inilah yang saya sebut sebagai jaringan/network.

bisa menjabarkan lebih lanjut maksudnya 'disimpan pada blockchain dan bukan pada jaringan' itu kayak gimana ya
Terima kasih sudah memfokuskan di bagian ini. Sekaligus menguraikan pertanyaan agan yang ini :
Code:
Apakah maksudnya kalaupun miner pada berhenti nambang data masih bisa diakses selama ada nodenya

Kalimat lengkapnya adalah seperti berikut :
Quote
Konsep ini menawarkan penyimpanan data pada blockchain secara permanen dengan biaya transaksi yang sangat rendah. Alur transaksi blockchain pada umumnya adalah mereplika semua transaksi yang terjadi secara utuh dan kemudian mendistribusikannya ke dalam node dengan tidak mempedulikan seberapa besar transaksi yang sudah terjadi. Melalui teknologi rekayasa yang diterapkan,  (mereka menyebutnya) blockshadow, hal tersebut bisa diminimalisir. Teknologi tersebut berfungsi mereplika sebagian kecil (bukan seutuhnya) dari tiap transaksi yang sudah terjadi, kemudiannya mengirimkan hasil replika tersebut ke setiap node yang terdapat dalam jaringan.

Keunikan lainnya adalah, melalui konsep transaction pricing dan storage endowment yang diterapkan, rewards tidak sepenuhnya ditransfer ke miner, namun sebagian akan didisitribusikan ke storage endowment. Kedua konsep tersebut akan sangat bermanfaat ketika koin terakhir sudah habis ditambang. Dimana, secara sederhana, reward akan terdistribusi secara otomatis ke jaringan walopun sudah tidak ada miner yang menambang. Efeknya, ketika koin terakhir habis ditambang, maka data tetap tersimpan diblock dan masih bisa diakses.
Kalimat dalam quote diatas merupakan ringkasan. Untuk full text dapat dibaca pada WP terutama pada halaman 12-22

Bedanya dengan file hosting pada umumnya apaan/PoW/PoS/dsm selama ada block explorer?
Perbedaan utamanya adalah ketika menggunakan filehosting, maka akan menggunakan layanan pihak ketiga dan kemungkinan file bisa corrupt/hilang. File coin dan storj menggunakan layanan pihak ke tiga untuk menyimpan data tersebut. Sedang Arweave, menggunakan blockchain untuk menyimpan data (dengan mengaplikasikan teknologi rekayasa  yang mereka buat).

legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
- Fungsi block di blockchain. Konsep ini menawarkan penyimpanan data pada blockchain, bukan pada jaringan. Efeknya, ketika koin terakhir habis ditambang, maka data tetap tersimpan diblock.

Ane tau ini thread ga ada tag diskusinya, cuma ane ga paham dengan pernyataan/deskripsi di atas. Mungkin agan cucak rowo bisa menjabarkan lebih lanjut maksudnya 'disimpan pada blockchain dan bukan pada jaringan' itu kayak gimana ya? Apa bedanya blockchain dengan jaringan? Apakah maksudnya kalaupun miner pada berhenti nambang data masih bisa diakses selama ada nodenya? Bedanya dengan file hosting pada umumnya apaan/PoW/PoS/dsm selama ada block explorer?

Kalau ini dirasa OOT, babang OP silakan dihapus.
hero member
Activity: 994
Merit: 593
aka JAGEND.
Proof of Access (POA).

Protokol Proof of access pertama kali diperkenalkan pada tahun 2018.  Projek yang mempergunakan algorithma ini adalah File Coin dan storj. Kemudian diikuti oleh projek Arweave dengan beberapa penyempurnaan.

Protokol ini dikembangkan untuk menutupi celah yang timbul dari aktifitas POW (Proof of work) dan POS (Proof of stake). Seperti yang kita ketahui, pada konsep POW, semakin besar daya komputasi yang agan pergunakan pada saat melakukan mining, maka semakin besar kemungkinan agan untuk memecahkan suatu block dan semakin terbuka lebih banyak kesempatan untuk mendapatkan reward dari block-block selanjutnya. Daya komputasi yang tinggi (secara otomatis) akan diikuti oleh tingginya biaya hardware dan biaya operasional (listrik) . Dalam bahasa ekonomi, berbanding lurus. Belum ditambah potensi polusi yang timbul, yaitu polusi suara plus nyiyiran dan lemparan sandal dari tetangga karena tingginya tingkat kebisingan dari perangkat hardware yang agan miliki. Berdasar hal tersebut dan dibarengi semangat eco-firendly, akhirnya diperkenalkanlah konsep POS.

Konsep POS  pertama kali diperkenalkan oleh projek Peer Coin . Konsep POS digadang-gadang lebih ramah lingkungan. Konsep ini tidak membutuhkan daya komputasi yang tinggi. Agan hanya cukup memiliki beberapa koin untuk turut berpartisipasi kedalam jaringan. Reward diperoleh berdasar jumlah koin yang agan miliki (bobot) di dalam jaringan. Semakin besar jumlah koin yang agan miliki, semakin besar kemungkinan reward yang agan akan dapatkan. Sistem POS menurut sebagian orang memiliki sisi kelemahan, yaitu kurangnya sifat demokratis. Contohnya :Jika agan memiliki jumlah koin (seumpama) 50% dari koin yang beredar dijaringan, dan anda melakukan vote pada jaringan namun orang lain tidak menyetujui  vote anda, maka kemungkinan terburuk adalah terjadinya fork. Bahasa sederhananya,sistem jaringan (blockchain) tidak berjalan sempurna dikarenakan ada perbedaan vote.

Konsep POW dan POS ketika diwujudkan dalam suatu projek, biasanya ukuran (size) block sudah ditetapkan. Banyak pertimbangan dan tolak ukur ketika ukuran (size) block ditetapkan, salah satunya adalah untuk kecepatan transaksi. Semakin tinggi size block, maka kecepatan transaksi semakin lambat. Semakin rendah size block, maka kemungkinan terjadinya attack pada jaringan juga semakin besar. Namun, pernahkah kita bertanya, apakah betul data transaksi yang berada ditiap blok benar-benar tersimpan diblock atau hanya tersimpan dijaringan 9network)? Atas dasar hal tersebut, maka konsep Proof of Access diperkenalkan.

Proof of Access.
Untuk menambang koin yang berkonsep POA, agan tidak memerlukan daya komputasi yang besar (seperti konsep POW). Agan cukup memiliki persyaratan minimal yang sudah ditetapkan oleh pihak developer (seperti persyaratan minimum pada konsep POS). Beberapa hal menarik yang ditawarkan pada konsep ini adalah cara validasi, Fungsi block di blockchain, dan sistem distribusi rewards.
- Cara Validasi. Tidak seperti pada kedua konsep diatas, validasi pada konsep ini tidak bergantung sepenuhnya pada block sebelumnya. Konsep ini hanya akan mengambil sebagian block yang terbentuk sebelumnya plus satu block yang sudah eksis sebelumnya secara acak. Sehingga data yang diperoleh bukan dalam bentuk rantai statis tapi berupa grafik yang komplek (Saya kesusahan untuk mengejawantahkan kedalam Bahasa Indonesia, walaupun saya memahami maksudnya..Untuk lebih jelasnya dapat dibaca pada wp berikut. Halaman 10, Sub Tittle  The Recall Block, Proof of Access, and the Blockweave.
- Fungsi block di blockchain. Konsep ini menawarkan penyimpanan data pada blockchain, bukan pada jaringan. Efeknya, ketika koin terakhir habis ditambang, maka data tetap tersimpan diblock.
- Sistem distribusi rewards. Untuk menulis data di block A (misalnya), maka agan memerlukan sejumlah koin untuk membayar aktifitas tersebut. Fee transaksi dari block A tersebut tidak dibagi sepenuhnya kepada miners yang bekerja diblock A,akan tetapi sebagian didistribusikan ke wallet miners melalui sistem storage endowment (baca hal 15, sub title  Paying the Network, Rewarding the Miners). Sehingga ketika koin terakhir habis ditambang, maka akan tetap ada reward yang diperoleh.


Daftar Pustaka :
https://filecoin.io/
https://storj.io/
https://www.arweave.org/
https://www.arweave.org/files/arweave-yellowpaper.pdf
https://www.mycointainer.com/assets/peer/
https://www.mycryptopedia.com/block-size-explained/
https://www.newsbtc.com/2018/07/05/have-you-heard-of-proof-of-access-if-not-its-time-you-did/

legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Proof of Reserves (Stable Coin)


Tidak bisa dipungkiri keberadaan Stablecoin (Fiat-backed) didalam dunia cryptocurrency untuk saat ini sudah memiliki market yang cukup besar, bahkan ada beberapa diantaranya yang sanggup bercokol di top-50 coinmarketcap (USDT, PAX, USDC, TUSD). Meskipun tidak sedikit juga orang yang beranggapan bahwa stablecoin (Fiat-backed) tidak layak untuk disebut sebagai suatu cryptocurrency (karena faktor less decentralized), tetapi karena stablecoin (Fiat-backed) juga berpijak pada tekhnologi Blockchain, maka disisi lain banyak pihak yang juga menganggap stablecoin layak untuk disebut sebagai suatu cryptocurrency.

Disini saya tidak akan membahas permasalahan perbedaan pendapat tersebut, tetapi yang akan saya ulas adalah mekanisme konsensus yang ada didalam jaringan stablecoin itu sendiri (dan dalam hal ini saya akan mengambil contoh dari salah satu stablecoin (Fiat-backed) yang masuk kedalam Top-10 coinmarketcap yakni Tether/USDT).



Proof of Reserves pada Tether adalah mekanisme pembuktian yang dijalankan oleh tether dimana jumlah sirkulasi tether yang beredar nilainya sama dengan total Fiat yang disimpan pada Custodian didalam Layer Tether Limited.  Dengan rasio 1:1 maka untuk setiap 1 token tether memiliki nilai setara dengan 1 USD.

Untuk saat ini Tether menggunakan beberapa jaringan Protocol yang berbeda, yakni Bitcoin Protocol, Ethereum Protocol, EOS Protocol, Tron Protocol dan Liquid Protocol. Tetapi sebagai contoh bentuk mekanisme dari Tether saya hanya akan mengulas Tether yang menggunakan Bitcoin Protocol saja.


Didalam teknologi Blockchain (Bitcoin Protocol) yang digunakan oleh Tether terdapat 3 layer utama, yakni Bitcoin Blockchain, Omni protocol dan Tether limited.

- Layer pertama (Bitcoin Blockchain)
Segala transaksi tether yang tercatat di buku besar Tether juga tersimpan didalam Blockchain Bitcoin melalui jaringan Omni Protocol.

- Layer Kedua (Omni Protocol)
Omni Protocol adalah layer/lapisan yang dibuat diatas jaringan blockchain (BTC), dimana protokol ini memiliki kemampuan untuk membuat/menghancurkan token tether, serta melakukan berbagai jenis transaksi. Bisa dibilang omni protocol adalah bentuk dari Smart Contract yang menjadi interface antara jaringan Bitcoin dengan jaringan Tether Limited.


- Layer Ketiga (Tether Limited)
Lapisan ketiga ini adalah jaringan private server dengan bentuk "Centralized Database" dimana kegunaan dari lapisan ini adalah sebagai penerbit token tether (melalui lapisan Omni Protocol), Custodian dari Fiat yang menjadi back-up keseluruhan Tether yang sudah didistribusikan, dan berbagai fungsi lainnya (wallet, deposit/withdraw Fiat, melaporkan hasil audit secara publik, etc)


Mekanisme Tether didalam jaringan Bitcoin Protocol :

1. Calon pengguna tether melakukan deposit (fiat) ke Tether limited
2. Tether Limited menerbitkan tether sesuai dengan jumlah deposit via Omni Protocol, dan mengirimkan token tersebut ke akun pengguna.
3. Transaksi ini akan tercatat di jaringan Blockchain Bitcoin
4. Dana Back-up (FIAT) dari pengguna tersebut akan tersimpan di Custodian Tether limited
5. Pada saat pengguna melakukan deposit Tether maka tether limited akan mengirimkan Fiat senilai total deposit ke pengguna dan menghancurkan token tether tersebut via Omni Protocol.
6. Transaksi ini juga akan tercatat di jaringan Blockchain Bitcoin.




Source:
https://coinmarketcap.com/
https://tether.to/wp-content/uploads/2016/06/TetherWhitePaper.pdf
legendary
Activity: 2296
Merit: 2892
#SWGT CERTIK Audited
Saya coba tambahkan materinya ya om abhie ...
Berikut ini sedikit rangkuman materi yang sedang saya pelajari terkait dengan beberapa konsensus pada Teknologi Blockchain.
Semoga bisa bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan terkait teknologi ini.

Proof of Importance
Proof of Importance (PoI) merupakan sebuah konsep konsensus seperti halnya PoS, namun proses penghitungan bobotnya cukup berbeda. Dalam PoI seperti yang diimplementasikan pada mata uang kripto NEM, beberapa komponen yang diperhitungkan diantaranya jumlah koin yang dimiliki, reputasi, dan jumlah transaksi yang berasal dari dan ke sebuah address. Oleh karena itu pendekatan dari PoI menggunakan pendekatan yang lebih holistik, tidak hanya mengandalkan jumlah koin melainkan juga memastikan agar aktivitas dalam hal pemindahan aset dari satu address ke address lain turut dijalankan sistem.

Hybrid
Metode Hybrid merupakan metode yang menggabungkan antara metode PoW dan metode PoS. Metode ini mulai populer sebagai jembatan antara konversi PoW menjadi PoS, agar keamanan sistem tetap terjaga selagi proses perubahan berlangsung. Pada saat sebuah sistem mata uang kripto yang telah berjalan dan memiliki nilai pasar yang besar, maka perubahan sebesar itu memerlukan proses yang panjang dan matang agar pengguna tidak mengalami kerugian atas resiko yang mungkin terjadi selama proses berjalan.

Dalam metode hybrid, konsensus dapat terjadi melalui PoW ataupun PoS. Dengan kata lain, sistem mulai menerima metode staking sebagaimana yang ada pada PoS, namun masih menerima metode penambangan yang ada di sistem yang lama. Melalui metode hybrid, para miner (penambang-penambang) lama harus berkompetisi melawan "staker" baru yang tidak memerlukan investasi berupa hardware, namun cukup dengan mengumpulkan sejumlah dana untuk di-stake.

Difficulty dan Difficulty Retarget
Difficulty adalah tingkat kesulitan yang dihadapi oleh para penambang untuk menciptakan blok baru. Dalam metode Proof of Work (PoW), semakin tinggi difficulty berarti semakin besar pula kekuatan komputasi yang harus dimiliki seorang penambang untuk dapat menciptakan blok baru. Sementara itu, target merupakan kebalikan dari difficulty. Semakin kecil target, maka semakin sulit pula dicapai.

Istilah Difficulty Retarget merupakan sebuah peristiwa dimana nilai dari difficulty sebuah sistem mata uang kripto dikalibrasi ulang. Tergantung dari masing-masing mata uang kripto, jangka waktu pengkalibrasian nilai tersebut bisa terjadi setiap jam sekali, setiap 24 jam sekali, atau bahkan setiap 2 minggu sekali.

Masing-masing setting memiliki kekurangan maupun kelebihan. Dalam hal Bitcoin yang melakukan difficulty retarget setiap 2 minggu sekali (atau lebih tepatnya setiap 2016 blok sekali), maka apabila terjadi kekurangan kekuatan komputasi secara masif maka terjadi underproduksi (blok baru yang diciptakan akan melebihi waktu target penciptaan blok setiap 10 menit). Namun apabila terjadi kenaikan kekuatan komputasi yang signifikan, maka akan terjadi overproduksi blok (terlalu cepat membuat blok).

Difficulty retarget sangat berkaitan dengan usaha penambangan. Apabila sistem kehilangan kekuatan komputasi secara mendadak, maka para penambang (miner) yang ada didalamnya bisa jadi akan mengalami kerugian karena tingkat kesulitan yang amat tinggi. Namun apabila si penambang tersebut memiliki porsi komputasi yang cukup signifikan, maka ia berpeluang untuk memainkan difficulty retarget demi mencapai keuntungan pribadi yang lebih besar.


Referensi:
Dimaz A.W., Bitcoin Mining dan Cryptocurrency lainnya.... [Bitcoin, Etherum, Monero, NXT, NEM & HShare] 2018: Jasakom
Dimaz A.W. & Oscar D., Blockchain dari Bitcoin untuk Dunia. 2017: Jasakom
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Tahapan sistematis Delegated Byzantine Fault Tolerant

Didalam mekanisme konsensus Delegated Byzantine Fault Tolerant, terdapat 2 node yang dibedakan menjadi :
1. Node Biasa (Peer Node)
2. Node konsensus (Bookkeepers)

Peer node adalah node umum pada biasanya, yakni node-node yg melakukan transaksi dan menyalin data-data dari blockchain. Sedangkan untuk Node konsensus ialah node aktif yang berkontribusi didalam jaringan P2P sehingga konsensus dari jaringan tersebut dapat dilaksanakan. Node konsensus ini dibedakan lagi menjadi 2 bagian, yakni : Node Delegates dan Node Miner (Speaker).

Node Delegates, adalah node-node yg terpilih berdasarkan vote dari keseluruhan node yang ada didalam jaringan P2P. Dan tentunya untuk menjadi kandidat dari node delegates ada requirement yg mesti dipenuhi terlebih dahulu. Node-node delegates juga akan bertindak sebagai validator pada saat sebuah block akan dibroadcast ke jaringan blockchain. Dari node delegates ini akan dipilih secara random 1 Node Speaker yg bertindak sebagai pembuat block dengan ketentuan sebagai berikut :

p = (h - k) mod (n)
p = Node terpilih
h = block height
k = index dari data-data node konsensus
n = Total dari node konsensus yang aktif

Setelah Node Speaker terpilih, maka node tersebut akan memproses sebuah block dan selanjutnya proposal block tersebut akan diteruskan (propagasi) ke node-node delagates untuk dilakukan proses validasi terlebih dahulu sebelum didistribusikan ke jaringan Blockchain.


Contoh (pelengkap) :

Semua transaksi yang belum dikonfirmasi setelah dipropagasi ke seluruh jaringan P2P akan tersimpan didalam memory transaction.Transaksi-transaksi ini selanjutnya akan dipilih oleh Node Speaker dan diurutkan sesuai dengan besar fee dari masing-masing transaksi untuk dimasukkan kedalam sebuah proposal block yang Node Speaker buat. Jadi pada saat Node speaker terpilih berdasarkan protokol yang berlaku, maka node speaker akan memproses sebuah block dengan komponen-komponen sebagai berikut :

- Block header
  • Version (versi dari block)
  • PrevBlock (hash dari block sebelumnya)
  • MerkleRoot (hash dari list transaksi)
  • Timestamp (waktu pembuatan block)
  • Height (index block)
  • Nonce (nilai random yang digunakan untuk membuat block)
  • NextMiner (contract address dari node speaker selanjutnya)
  • Script (script yg digunakan untuk proses validasi)

- Transactions (list dari transaksi yang ada didalam block)

Setelah proses hashing selesai dilakukan, maka proposal block tersebut selanjutnya akan diteruskan ke node-node delegates yang akan melakukan proses validasi sesuai dengan konsensus yg berlaku. Jika dalam proses validasi proposal block tersebut dianggap invalid, maka akan dipilih node speaker baru. Tetapi jika dalam proses validasi proposal block tersebut dianggap valid (66.6% node-node delegates menganggap valid), maka block tersebut selanjutnya akan didistribusikan ke jaringan blockchain.



Referensi : http://docs.neo.org/en-us/
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Bump.
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Bump.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
@warda1989
Istilah "algoritma konsensus" atau "mekanisme konsensus" dalam blockchain itu "lunak" dan kompleks, serta lingkupnya meliputi banyak "komponen" gan. Istilah "konsensus" yang murni dalam komputer terdistribusi adalah tentang dua atau lebih sistem/komputer menyetujui suatu nilai data yang dibutuhkan dalam suatu proses.[1] Sehingga bukan penerapan dari kriptografi, karena konsensus bisa dicapai tanpa kriptografi (yang ane maksud adalah terkait hash, bukan terkait secure communication, dll.).

Apabila membahas mekanisme konsensus dalam blockchain, terdapat beberapa "komponen" yang pernah dibahas oleh agan @Roels Major, seperti:
- Mekanisme menghalau sybil
- Mekanisme membroadcast data
- Mekanisme menentukan data transaksi yang valid
- Mekanisme menentukan blok yang valid
- dst.

Penerapan kriptografi dalam mekanisme konsensus populer sejak Satoshi Nakamoto melibatkan SHA256 dalam sebagian besar (atau jiwa dari) komponen diatas:[2]
- Untuk menghalau sybil / menyelesaikan masalah Byzantine General, video ini cukup menarik dilihat
- Transaksi, block, blockchain, bisa dipelajari di bukunya @aantonop https://github.com/bitcoinbook/bitcoinbook

Istilah "hard-fork," "soft-fork," dan "chain split" silahkan lihat video ini.

Video tutorial menarik lain https://www.youtube.com/channel/UC0BNTTRYI7c0MUM5355zMqg/videos

Do your own research!


[1] https://en.wikipedia.org/wiki/Consensus_(computer_science)
[2] https://blockonomi.com/nakamoto-consensus/
sr. member
Activity: 910
Merit: 351
1. Algoritma yang dipakai dalam sebuah konsensus adalah bagian dari penerapan kriptografi.

Algoritma yang mana dulu gan? Pengertian algoritma itu luas, dengan definisi paling umum adalah logika penyelesaian masalah. Dalam algoritma konsensus ada banyak hal, dan tidak semuanya merupakan "penerapan kriptografi" walaupun mungkin tidak jauh dengan matematika. Misalnya ketentuan bahwa block dengan PoW terbesar/terpanjanglah yang akan diterima oleh jaringan dan bukan block yang dibuat oleh miner A. Hal ini tidak berhubungan dengan kriptografi. Sementara PoW-nya, dalam hal menghitung hash dari block merupakan bagian dari kriptografi. Bagian lain yang merupakan "algoritma kriptografi" adalah dalam penghitungan private/public key.

Mohon dikoreksi jika keliru.

(atau mohon dijelaskan apa saja dari teknologi blockchain yang bagian dari penerapan teknologi kriptografi modern)

Silakan baca buku tentang blockchain, pasti akan lebih puas.
member
Activity: 166
Merit: 29
- snip -

Pengertian umum Konsensus adalah kesepakatan kata atau permufakatan bersama (mengenai pendapat, pendirian, dan sebagainya) yang dicapai melalui kebulatan suara (https://kbbi.web.id/konsensus)

Sedangkan pengertian Konsensus didalam teknologi Blockchain ialah Persetujuan bersama (mufakat) untuk melakukan validasi pada suatu transaksi (Block) yang dihasilkan dari proses perhitungan yang kompleks dan rumit.  


Algoritma Konsensus Blockchain


Algoritma pada dasarnya menjabarkan segala prosedur yang harus dilakukan dalam menyelesaikan sebuah masalah. Karena sifat dari blockchain yang terdistribusi, maka dibutuhkan algoritma untuk mencapai konsensus dengan mengurutkan dan merumuskan suatu masalah (data) secara bersama-sama. Sehingga bisa ditetapkan/diterbitkan suatu hasil (hash) yang autentik dan valid ke dalam sebuah block didalam jaringan Blockchain.

- snip -

Pertama, terima kasih kepada Om Joniboni sudah memunculkan lagi thead ini.
Kedua, berkenaan dengan OP, khususnya yang saya quote, newbie ini ingin membuat sebuah kesimpulan :

1. Algoritma yang dipakai dalam sebuah konsensus adalah bagian dari penerapan kriptografi. (atau mohon dijelaskan apa saja dari teknologi blockchain yang bagian dari penerapan teknologi kriptografi modern)
2. Karena konsensus adalah kesepakatan dalam melakukan validasi suatu transaksi, maka algoritma yang dipakai bisa berubah sesuai dengan kesepakatan. Dalam hal ini kesepakatan para miner yang memiliki hash mayoritas dari sebuah blockchain. Perubahan ini bisa dilakukan dengan hardfork (atau juga soft fork) karena dengan melakukan hard fork, maka bisa dilakukan upgrade terhadap sebuah blockchain.

Disclaimer :
Saya membuat kesimpulan dari hasil belajar saya. Hehe. Walaupun hanya beberapa hari belajar saya memberanikan diri.
Jadi koreksi sangat diharapkan.
sr. member
Activity: 910
Merit: 351
Sekelumit tentang Leased Proof of Stake


Leased Proof of Stake adalah salah satu varian dari konsensus Proof of Stake. Mekanisme konsensus ini berusaha untuk mengambil efektivitas dan efisiensi energi dari PoS sembari membuka kesempatan bagi holder koin berjumlah kecil agar tetap bisa mendapatkan keuntungan layaknya berpartisipasi dalam sebuah mining pool. Proyek yang menggunakan mekanisme konsensus ini, beberapa di antaranya adalah Waves dan ShareRing (token).

Seperti yang disebutkan sekilas di atas, algoritma LPoS berusaha untuk memperbaiki kelemahan PoS dimana pemilik koin dalam jumlah sedikit kemungkinan besar tidak akan memenangkan undian karena jumlah koin yang dimiliki sedikit (sedikit dalam arti tidak sebesar holder lain), sehingga mereka tidak akan bisa menjadi validator block dan pada akhirnya tidak mendapatkan reward. Pada titik tertentu, LPoS lebih terdesentralisasi daripada DPoS, karena setiap pihak bisa berpartisipasi dengan bentuk leasing.


Source: https://docs.wavesplatform.com/en/platform-features/leased-proof-of-stake-lpos.html

Beberapa keuntungan yang lain dari LPoS adalah:
- Koin yang dimiliki holder tidak perlu berpindah tempat. Posisi koin ini tetap ada di dalam wallet si pemilik itu sendiri sehingga aman dari pencurian dkk.
- Reward secara teoretis bisa didapatkan oleh semua orang, tidak terbatas pada pihak-pihak tertentu seperti DPoS sehingga kesannya sangat sentralistik. Full node juga lebih diuntungkan apabila ada banyak orang yang memutuskan untuk menyewakan koinnya karena kemungkinan terpilih sebagai validator block juga akan lebih besar.
- Pengelolaan diklaim lebih mudah. Holder hanya perlu memilih node untuk leasing dan bisa kapan saja memutuskan untuk menghentikan leasing yang dimiliki.
- Beberapa mengatakan bahwa LPoS, layaknya PoS juga bisa mengatasi masalah serangan 51% karena untuk bisa melakukan hal ini maka seorang penyerang harus memiliki 51% koin/token dari sebuah proyek, yang dinilai akan membutuhkan biaya yang sangat besar dan kerugian yang ditimbulkan juga sangat besar apabila nekat dilakukan. Akan tetapi secara teoretis seorang attacker masih bisa melakukannya, terlebih apabila berhasil membeli sebagian besar koin sejak awal ketika harga masih murah.

Beberapa kelemahan dari LPoS tidak begitu berbeda dengan PoS, di antaranya:
- Mengalami masalah nothing at stake. Yang pada intinya merupakan celah dimana seorang validator bisa memvalidasi semua block yang dia mau ketika terjadi fork/branch untuk mendapatkan reward sebesar-besarnya, mengingat biaya dengan hasil yang didapatkan jauh lebih besar hasilnya karena (L)PoS tidak membutuhkan cost apapun selain menyimpan koin di wallet. Beberapa cara mengatasinya sudah dirumuskan seperti memberikan hukuman bagi validator yang memvote semua block ketika terjadi fork dst.
- Berpotensi menghadapi serangan long range attack. Pada dasarnya serangan ini mirip dengan 51% pada PoW untuk menulis ulang blockchain. Akan tetapi karena PoS tidak memerlukan biaya yang besar, penyerang bisa menulis ulang sampai dengan genesis block. Masalah ini juga berupaya diselesaikan dengan beberapa solusi, seperti misalnya yang diusahakan diimplementasikan oleh Casper. Salah satunya adalah dengan membuat validator bisa dikenali sehingga bisa diketahui apabila terjadi serangan.

Mohon dikoreksi apabila ada kesalahan.


Source: https://cryptographics.info/wp-content/uploads/2018/01/resized/1224/0/65/0/0/0/LPoS.png?1542959832233

Baca-baca lanjutan:
https://blog.positive.com/rewriting-history-a-brief-introduction-to-long-range-attacks-54e473acdba9
http://www.coinfox.info/news/reviews/6417-proof-of-work-vs-proof-of-stake-merits-and-disadvantages
https://blog.ethereum.org/2014/05/15/long-range-attacks-the-serious-problem-with-adaptive-proof-of-work/
https://docs.wavesplatform.com/en/platform-features/leased-proof-of-stake-lpos.html
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Friendly bump. Thread yang bikin pinter malah tenggelam, kasian.

Pages:
Jump to: