Agak sulit juga kalau menurut ane apabila ingin memperdebatkan masalah definisi karena kata "konsensus" itu sendiri ambigu. Perdebatan ini mirip ketika mendefinisikan blockchain tanpa melibatkan mekanisme konsensusnya.
https://en.bitcoin.it/wiki/Consensus Sebagai contoh, memang mekanisme konsensus bitcoin tidak hanya PoW per se, tapi terdiri dari beberapa komponen. Mekanisme konsensus melibatkan beberapa aturan...
Terima kasih Om buat masukkannya.
Klo berbicara mengenai mekanisme konsensus, maka cakupannya akan menyeluruh. Mulai dari protokol yang digunakan, algoritma yang ada didalam mekanismenya hingga ke elemen-elemen lainnya seperti node (perangkat) yang aktif didalam jaringan, node yang melakukan validasi, objek (transaksi) dan lain sebagainya.
Untuk alasan tersebut, kenapa saya dari awal menggunakan judul algoritma konsensus. Jadi secara garis besar fungsi dari POW, POS, DPOS adalah sebagai metode efektif dan tahapan sistematis didalam mekanisme konsensus untuk mencapai konsensus.
Thanks Om-Om atas penjelasan nya
Memang di Professor Cornell ini Gan agak nyeleneh, makin pusing dibuatnya, namun penjelasan nya tentang Skema Blockchain setidaknya membawa sedikit "cahaya" lah bagi Saya, lebih mudah memahaminya secara sederhana, karena Saya masib Noob. Bukan salah Saya, tapi salah si Professor Cornell ini... Ahehehehe...
So schema nya dia kalau Saya pahami:
- Ada Hashing Algo : Ini sekedar asumsi, pada POW misal SHA, x16R, multiple, dsb... Pada POS, mungkin DPOS, dan POS-POS lainnya...
- Ada Sybil Deterrence Mechanism (Komponen 1)
- Ada Consensus Protocol (Komponen 2)
Kemudian ditambah dengan Komponen 3 seperti DAG
Nah klo menurut agan-agan sekalian, apakah struktur data (DAG) ini bisa disebut sebagai Algoritma Konsensus (Bukan Protokol Konsensus) ??
Kalau merujuk secara tekstual, IOTA menjelaskan bahwa Tangle adalah
...data structure behind IOTA's distributed ledger and protocol.
Saya nangkepnya konsensus/validasi di IOTA dilakukan dengan custom PoW. Memang transaksi berikutnya menjadi validator transaksi sebelumnya, tetapi proses validasi itu dilakukan dengan mekanisme PoW, tanpa ada PoW simpul-simpul itu tidak bisa memvalidasi dan divalidasi oleh simpul setelahnya karena dibutuhkan cumulative weight tertentu, di mana cumulative weight itu sendiri adalah jumlah PoW yang memvalidasi transaksi tersebut.
DAG dalam hal ini ekuivalen dengan Blockchain sehingga tidak tepat apabila disebut algoritma/mekanisme konsensus.
Thanks buat masukannya Om ... berarti untuk saat ini bisa disimpulkan klo DAG (Tangle) adalah struktur sebuah buku besar (Ledger) seperti Blockchain pada Bitcoin. Dimana antara blockchain dan DAG sama-sama menyimpan data-data transaksi pada sebuah Open Ledger. Dan dengan adanya input ini maka Dag akan saya coret dari daftar konsensus algoritma diatas.
Nah menurut si Emin Prof:
https://twitter.com/el33th4xor/status/1006980116159836160One could use PoW+DAG+modified heaviest chain. That'd be GHOST
Ane nemukan di Academic Papers nya IOTA mereka beberapa kali menyebutkan GHOST, kemungkinan besar adalah nama sebutan baru mereka untuk keseluruhan protocol IOTA ini
Sumber:
https://www.iota.org/research/academic-papersBanyak sumber juga mendukung pernyataan ini:
https://bitcointalksearch.org/topic/my-proposal-for-ghost-protocol-396350https://blog.iota.org/iota-tel-aviv-office-is-official-5715aec23a1eIsrael is also home to prominent researchers in the crypto field, such as Aviv Zohar and Yonatan Sompolinsky, who proposed the GHOST protocol, and Moni Naor, who co-invented the idea of Proof of Work back in 1993 (with Cynthia Dwork)
Sehingga kloplah sudah, semua nya setuju DAG bukan merupakan Consensus Protocol.
Pada awalnya DAG bertujuan menyelesaikan masalah scale-ability nya BTC, namun pada kenyataan nya, transaksi malah sering stuck kayak benang kusut.
https://medium.com/@lewisfreiberg/whats-up-with-the-tangle-d825c692e7a8