Topic: [INFO] DT1 dan DT2 yang berasal dari user Indonesia - page 5. (Read 3656 times)

Saya sepakat dengan pandangan Om Pandu, terutama untuk kasus Lauda. Saya sempat beberapa kali menyimak perang komentar antar Lauda dan beberapa user lainnya yang lebih terlihat ke arah kepentingan pribadi dan politik.


Betul. Pernyataan seperti itu memang terasa cukup otoriter dan sangat kaku. Saya setuju jika setiap orang punya potensi untuk melakukan kesalahan, satu kali kesalahan saya rasa wajar. Dan untuk kesalahan pertama, saya kira tindakan terbaik adalah peringatan, bukan seketika terkena redtrust permanen. Harus ada opsi untuk kemungkinan pengampunan, kecuali memang kesalahan yang tidak bisa ditolerir.


Saya cukup surprised dengan diremove nya Hhampuz, tapi tidak untuk Lauda.
Anyway, bad news untuk Hhampuz club.  

Update terbaru DT1 member

Lauda dan Hhampuz sudah tidak menjadi DT1 lagi
https://bitcointalk.org/index.php?action=trust;dtview

----
Entah ini sentimen pribadi atau bagaimana, saya melihatnya seperti ada semacam kubu yang satu mendukung kebijakan admin untuk memperbaiki sistem trust, sementara kubu lain dengan ke-perfeksionisannya sampai-sampai seperti yang om Pandu katakan

---

Sejauh yang saya lihat, bahwa mereka dulu menggunakan kewenangan tersebut sebagai bentuk tameng politik/drama mereka daripada sebagai bentuk pengamanan fraud/scam activity. Hal tersebut yang membuat admin gusar.

Seperti contohnya (mungkin kita pernah membaca), beberapa diantara mereka sempat membuat pernyataan tidak akan menghilangkan redtrust feedback yang telah mereka kirim.

Hal tersebut membuat TrustSystem semakin tidak efektif, karena kita tau bahwa setiap orang pasti melakukan kesalahan dan setiap orang harus diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan yg telah mereka lakukan.

Dan saya juga merasa bahwa penghilangan Lauda dan beberapa user lain sbg bentuk pressure dari theymos untuk menunjukkan the power of theymos
 

Akhirnya Lauda, suchmoon, dan The Pharmacist masuk lagi ke jajaran DT1.  
Memang sebelumnya saya sendiri cukup ragu kalo mereka bakal benar-benar out dari DT1. Apalagi melihat kontribusi dan jam terbang mereka dalam membantu forum ini, sulit rasanya percaya kalo mereka out tanpa sebuah alasan yang kuat.

Update terbaru DT1 member

Removed actmyname babo Blazed Dabs EcuaMobi Halab iasenko LFC_Bitcoin mhanbostanci mikeywith minerjones monkeynuts Silent26 Tomatocage vizique

│ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │

New Added achow101 AlyattesLydia bavicrypto by rallier DarkStar_ dooglus ekiller finaleshot2016 Gunthar Lauda SebastianJu suchmoon The Pharmacist TheNewAnon135246 witcher_sense

https://bitcointalksearch.org/topic/m.51673716

Dan ini yang 'mungkin' membuat beberapa member diantaranya yang terkena red trust tersebut menjadi tidak nyaman karena poin minus-nya otomatis bertambah sementara poin positif trust-nya tidak terlihat (seolah-olah tidak ada sisi positifnya dari member tersebut).

Saya malah melihat hal lain mengenai Trust Flag , dan pemberian Feedback dari DT member ndak terlalu terlihat se ekstrim dulu, point dari feedback negatif/positif tidak bertambah lagi setiap 30hari atau nilainya tetap, beda dengan dulu sebelum update kalau udah terkena Red trust dari banyak DT point minus nya hingga -9999

Member DT1 memang selalu berubah gan setelah update terakhir (untuk sementara ini).

Betul Om. Setidaknya ada 3 nama yang sangat surprised bagi saya pribadi, yaitu Lauda, suchmoon, dan The Pharmacist.


Masih lanjut berarti updatenya, apakah sekarang ada update berkala Om?

---

Anyway, selain tentang perombakan DT, masalah lain yang masih akan terus seru dibahas di meta adalah tentang Ban masal akhir-akhir ini.
2 hal ini bakal menarik untuk terus dipantau di meta.

DT om bukan DY
btw, masalah perombakan(remove) pada DT1 di atas kok terlihat ekstrim ya, padahal nama-nama yang di remove itu adalah orang-orang top di meta, dan mereka juga sudah banyak berkontribusi di forum. Next week bakal ada update DT lagi, who are the next

DT1 update
Selamat buat om Pandukelana2712 dan  abhiseshakana sekarang sudah masuk list DT1 members
keep solid

---

edit:
Dan secara otomatis om ETFbitcoin menjadi DT2 karena berada dalam truat list om abhiseshakana

Menilik dari kasus bill gator maka sebenarnya udah bisa diambil kesimpulan:
1. Apakah pembeli udah siap jika kenak banned karena kasus plagiarisme yg mungkin dilakukan pemilik sebelumnya
2. Apakah penjual sanggup menjamin tidak ada kerugian dari penjualan akun tsb?

Seperti yang theymos bilang:

Karena saya pribadi full support pada ketentuan yang telah dituliskan oleh OP di page 1, maka saya anggap kegiatan diatas konteksnya adalah jual-beli akun (tanpa melihat embel-embel jenis akun yg dijual). Jadi karena sudah berhubungan dengan jual-beli, maka jika ada salah satu pihak yang dirugikan (disertai dengan bukti yang valid) sudah sewajarnya jika pihak yang mencurangi transaksi tersebut diberikan red trust (negatif feedback) karena bisa dianggap dia telah melakukan scam.

Tetapi jika proses transaksi antara kedua pihak berjalan tanpa ada kendala, maka saya selaku anggota DT tidak akan memberikan feedback apapun dan hanya akan memberikan feedback negatif buat member yang terbukti melakukan scam pada transaksi jual-beli maupun pinjam-meminjam.

Ok, untuk pinjam meminjam mungkin agak sedikit sulit menilik motif/tujuan aslinya apakah memang benar-benar digunakan untuk kepentingan mendapat reputasi saja atau bukan.

Ya memang sudah semestinya demikian, pemberian feedback mesti didasarkan pada fakta dan bukti kuat (terutama pada neg trust).
Jadi tidak didasari semata pada tendensi suka/tidak suka.

---

Bagaimana pendapat om abhi, abah Pandu*, (dan mungkin DT lainnya) terhadap kasus seperti berikut:

Arsip: ⭐Menjual Legendary Account dari 02.2013 dengan super Trust 80+⭐

---

*Congrats sudah jadi abah

Menurut saya itu masuk ke teritorial abu2 om....
Gak bisa ditelisik secara gamblang motif / niat melakukan pinjam-meminjam tsb.

Toh jika melakukan peminjaman, si peminjam juga wajib membayar bunga dan fee transaksi, kan? Bahkan mungkin juga pembebanan biaya2 jasa lain seperti escrowing dan fee transfer colateral.

---

Lain hal jika terdapat pinjaman tidak dikembalikan/dilunasi atau jual beli yang merugikan salah satu pihak.

Intinya, policy yang kita terapkan dalam sub Indo adalah pemberian feedback jika ada salah satu pihak yang dirugikan atau bahkan diuntungkan secara fakta oleh kegiatan pihak lainnya.

Tetapi untuk membuktikan hal tersebut saya rasa juga agak susah Om, karena untuk benar-benar mengetahui motif dari seseorang dalam hal pinjam meminjam seharusnya dana yg dijadikan objek alirannya transparan (terhitung pada saat dana diserahkan kepada pihak peminjam, maka fungsi dan arah dari penggunaan dana ini juga harus dibeberkan), sehingga dengan begitu bisa diketahui apakah dana tersebut memang benar-benar digunakan sebagaimana mestinya atau cuma didiamkan saja.

Jika pada kenyataannya dana pinjaman tersebut tidak digunakan atau hanya dipindahkan ke address lain oleh pihak peminjam, dan kedua pihak sama-sama memberikan feedback positif (asumsi keduanya juga anggota DT) maka unsur untuk "mendapatkan reputasi" kemungkinannya ada. Tetapi tidak serta merta hal tersebut bisa disimpulkan sebagai "reputation abuse" karena bisa saja waktu pihak peminjam tidak jadi menggunakan dana tsb disebabkan oleh faktor-faktor tertentu (barang yg mau dibeli sudah laku, mendapatkan dana pengganti, dll)

Dan untuk pihak yang pertama menyerahkan jaminan/dana, maka sudah sewajarnya bagi dia untuk memberikan feedback positif jika akhirnya pihak satunya menyelesaikan tanggungannya (berarti menurut pihak pertama, pihak kedua adalah orang yang bisa dipercaya)

Meskipun antara kedua pihak tersebut terjadi lebih dari 2 transaksi dengan kondisi objek yang sama (dana hanya didiamkan saja) dan selalu diakhiri dengan saling memberikan feedback. Maka kemungkinan terjadinya "reputation abuse" antara kedua pihak tersebut juga susah dibuktikan, karena jika menilik dari bagaimana sistem trust ini berjalan maka pemberian feedback yg kedua dan selanjutnya sudah tidak memiliki nilai lagi pada Trust score.

Atau Om husna punya cara lain untuk mendeteksi "Pinjam meminjam hanya bertujuan untuk mendapatkan reputasi" ??

Saya lihat sebagian merupakan masukan/pendapat dari member DT lain.
Beberapa diantaranya saya kira masih relevan jika diterapkan DT Indonesia (masih ada kaitannya dengan jual-beli / pinjam-meminjam):

Pinjam meminjam hanya bertujuan untuk mendapatkan reputasi.