Pages:
Author

Topic: Masyarakat Tanpa Uang (Read 1168 times)

jr. member
Activity: 252
Merit: 1
November 24, 2018, 01:05:36 PM
#71
Kalau menurut saya masyarakat tanpa uang agak sedikit susah dalam menjalani kehidupan sehari hari,tapi jika masyarakat bisa tahan hidup tanpa uang sungguh luar biasa berati yang masyarakat utamakan adalah ilmu agar bisa mendapat uang kembali
Benar gan, karena kata uang di sini adalah guna untuk membeli apa yang kita butuhkan, salah satu nya seperti membeli kebutuhan sehari-hari kita, seperti beras dan lauk pauk yang setiap hari nya pasti kita membeli nya.
member
Activity: 392
Merit: 10
November 24, 2018, 09:23:19 AM
#70
Kalau menurut gue sih bila masyarakat tidak memiliki uang maka masyarakat tidak akan mulia dan kalah di kalangan masyarakat yang banyak uang gan,karna kunci kehidupan masyarakat adalah harus memiliki uang gan.
Ane rasa agan masih belum mengerti akan arti kehidupan yang sebenar nya dan belum mengerti juga arti dari sebuah kemuliaan dari setiap insan yang ada, ane tegas kan kemuliaan seseorang tidak bisa di beli / di ganti dengan sebuah uang.
full member
Activity: 602
Merit: 100
November 24, 2018, 04:38:16 AM
#67
Kalau menurut saya masyarakat tanpa uang agak sedikit susah dalam menjalani kehidupan sehari hari,tapi jika masyarakat bisa tahan hidup tanpa uang sungguh luar biasa berati yang masyarakat utamakan adalah ilmu agar bisa mendapat uang kembali
member
Activity: 350
Merit: 10
November 24, 2018, 04:09:04 AM
#65
Memang masyarakat uang ini sebagai kebutuhan hidup dan untuk menumpang hidup,karna tiap hari dan tiap saat memerlukan uang untuk biaya keluarga gan.
member
Activity: 220
Merit: 10
November 24, 2018, 08:33:46 AM
#63
Masyarakat uang itu kebutuhan setiap saat membutuh kan uang karena uang itu sebagai alat transaksi ataupun jual dan beli apa saja yang kita butuhkan gan.
Betul gan,uang adalah alat untuk bertransaksi yang sudah lama dipakai,kalau untuk menghapus uang sebagai alat bertransakai itu sangat tidak mungkin sekali,karena uang lebih dulu adanya.
jr. member
Activity: 92
Merit: 1
November 24, 2018, 05:47:56 AM
#62
Kalau menurut gue sih bila masyarakat tidak memiliki uang maka masyarakat tidak akan mulia dan kalah di kalangan masyarakat yang banyak uang gan,karna kunci kehidupan masyarakat adalah harus memiliki uang gan.
Mohon maaf yang mulia, apakah sudah benar-benar betul yang anda katakan? Apakah kemuliaan seseorang di ukur dengan apa yang dia punya (uang)?
Maaf sedikit meluruskan, memang benar kebutuhan manusia perlu yang namanya uang, namun jika anda berpendapat kalau masyarakat yang tidak mempunyai uang tidak mulia! Maka cobalah anda melihat seseorang yang berilmu meskipun tidak mempunyai uang mereka yang mempunyai banyak uang tetap menghargai orang yang berilmu meskipun mereka tahu perekonomian mereka tidak sebanding dengan orang yang berilmu tersebut.

Seperti yang di jelaskan om Ameealvaro;

Masyarakat memang perlu uang buat kebutuhan sehari hari gan,bukan gak ada uang orang tidak mulia,mulia orang dengan ilmu,uang bukan segala dan bukan dengan uang juga bisa di beli semua,jika uang banyak ilmu gak ada tidak ada gunanya,mungkin agan bisa hidup dengan uang,ilmu tidak kamu butuhkan,ini lah yang namanya orang otak ada tapi tidak di pakai,coba pikir secara logika untuk apa uang banyak tanpa ilmu,,,ingat mulia seseorang dengan ilmu bukan uang,tinngi ilmu maka uang juga bakal mengejar kita gan,,maaf ini cuma saran tambahan dari saya

Apakah ini juga belum terjelaskan!
Saya harap yang terhormat agan senior ARRCCO bisa mengerti apa makna mulia terhadap seseorang. TERIMAKASIH!
full member
Activity: 518
Merit: 100
November 24, 2018, 04:31:28 AM
#61
Kalau menurut gue sih bila masyarakat tidak memiliki uang maka masyarakat tidak akan mulia dan kalah di kalangan masyarakat yang banyak uang gan,karna kunci kehidupan masyarakat adalah harus memiliki uang gan.
Masyarakat memang perlu uang buat kebutuhan sehari hari gan,bukan gak ada uang orang tidak mulia,mulia orang dengan ilmu,uang bukan segala dan bukan dengan uang juga bisa di beli semua,jika uang banyak ilmu gak ada tidak ada gunanya,mungkin agan bisa hidup dengan uang,ilmu tidak kamu butuhkan,ini lah yang namanya orang otak ada tapi tidak di pakai,coba pikir secara logika untuk apa uang banyak tanpa ilmu,,,ingat mulia seseorang dengan ilmu bukan uang,tinngi ilmu maka uang juga bakal mengejar kita gan,,maaf ini cuma saran tambahan dari saya
member
Activity: 378
Merit: 16
November 24, 2018, 03:39:17 AM
#60
Quote
pasar ekonomi crypto dinegara berkembang lebih diterima dari pada negara maju
saya rasa pernyataan ini benar adanya, bahwa pasar exchange di negara berkembang volume transaksi cryptonya lebih meningkat di negara-negara maju, seperti contohnya market pasar wilayah asia, lebih ramai ketimbang eropa dan america. ini menandakan perkembangan crypto lebih besar terjadi di wilayah asia, atau dinegara-negara berkembang
member
Activity: 322
Merit: 10
November 24, 2018, 01:09:07 AM
#59
Memang benar gan,masyarakat tanpa  uang tidak bisa berbuat apa-apa atau seperti masyarakat tidak memiliki air gan,karna uang itu kebutuhan hidup sehari-hari bagi masyarakat gan.
full member
Activity: 1148
Merit: 101
November 24, 2018, 12:53:08 AM
#58
Uang ibarat air di masyarakat kenapa saya bilang begitu karena tanpa uang orang mati kelaparan dengan hadir nya mata uang crypto isu itu seakan tidak berfungsi lagi sebab  mata uang crypto menawar kan banyak sekali keuntungan bagi masyarakat dari tidak punya uang sampai menjadi milyader tanpa harus mengeluarkan modal sedikit pun,indonesia saat ini memiliki popularitas pengguna crypto terbanyak di asia setelah japan,china,singapore
member
Activity: 490
Merit: 10
November 21, 2018, 12:48:28 PM
#57
mereka hanya takut akan nasib bank yang notabenya bergantung terhadap negara . bisa kita bandingkan dengan fee yang dikeluarkan bank yang besar terhadapa setiap transaksi dan liahat dengan blockchain sangatlah murah . mungkin banyak negara lagi mendiskusikan giman nasib bank kepadannya jika bitcoin dilegalkan dinegaranya.
member
Activity: 476
Merit: 10
CAT.EX Exchange
November 21, 2018, 11:11:24 AM
#56
di kota2 besar sudah sangat ramah dengan perilaku ekonomi demikian, mereka hanya topup dan semua transaksi lewat online dan termasuk tol dan parkir, crypto/penggunaan blockchain memang sangat rumit pada awalnya, tapi pasti bisa mengimbangi.

indonesia sendiri masih butuh role model, tidak ada yang bisa menerapkan frontal tanpa kajian pemerintah ke negara lain. Fiat sudah ok diterapkan namun crypto masih sebaliknya. Tapi dengan catatan masih terlalu rumit diterapkan luas di luar ibukota karena sarana juga belum menunjang.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
November 21, 2018, 04:54:16 AM
#55
Jika ane menyajikan data berdasarkan news atau penelitian pihak tertentu pasti ada yang tak setuju lagi. misalnya mengklaim teknik sampling datanya tidak akurat  Cheesy
Sepertinya ane harus nimbrung lagi... Tolong dibedakan penelitian valid, yang telah menjalani peer review dan kemudian dipublikasikan di jurnal internasional, dengan penelitian yang tidak/belum menjalani proses-proses tersebut. Apa yang ane sampaikan merupakan peer review, kritik dan komentar tentang penelitian luno tersebut, plus kesimpulan yang media buat berdasarkan riset tersebut.

Pernyataan ane masih belum gugur saat ini dengan menyatakan bahwa penelitian luno tersebut tidak bisa menggeneralisasi populasi, maka dengan menyebut
di Indonesia, Malaysia dan Afrika Selatan memiliki tingkat pengguna crypto lebih besar dari pada Eropa.
yang hanya didasarkan pada survei tersebut, maka itu sudah salah. Teknik analisis yang digunakan harus dapat menguji perbedaan mean dari dua (atau lebih) sampel yang merepresentasikan populasi, dan hasilnya harus signifikan.

Apabila ada yang ingin menyanggah kritik ane, maka silahkan dibantah tapi dengan teori dan argumen yang relevan. Tanyakan kepada ahli statistik, dan silahkan gugurkan argumen ane. No hard feeling, karena kita sama-sama belajar berargumen berdasarkan teori secara ilmiah, bukan dengan smiley.

Data/berita/penelitian sudah selayaknya diuji kebenarannya, salah satunya dengan mengomentari/mengkritisi. Tidak ada salahnya dengan hal ini, malah hal ini sangat dianjurkan. Penelitian yang sudah "dihajar" dengan komentar dan kritik, tetapi masih dapat bertahan, maka penelitian tersebut memiliki nilai yang sangat tinggi.

Lalu jika bang Ali menyebutkan top country kok ambil datanya di ICOBench  Cheesy (tak senyumin tok bang) . Platform tersebut loh bisa dimanipulasi (tergantung bikinan dan terkadang expert disana minta bayaran untuk respon ico) coba saja bikin akun disana. Hanya bikin ICO dengan sewa kantor singapura lalu daftar di platform tersebut sebagai pewakilan dari negara yang didaftarkan (misal singapura) lalu semua akan ter-record ICO berasal dari singapura  Grin dan sebagian besar ICO yang sudah berjalan jika dicari kantornya disana sudah berpindah lokasi. Ini artinya bahwa data sudah cacat sebagai data yang harusnya bersifat tetap (kecuali icobench menerapkan detail up to date lokasi negara).
Nah data agan @Alizaind ini juga tidak tepat, data-data dari website-website komersial umumnya tidak bisa dipertahankan validitasnya ketika peer review, kalau dari website dulu ketika kuliah sudah diajarkan menggunakan data dari BPS, BI, IMF, UN, OECD, CIA, dan badan-badan bereputasi (unbiased) lain bukan?

Ane menemukan data ini:
EY
PwC
Data-data di atas lebih kuat dipakai karena merupakan riset dari Big4 Consulting. Silahkan digunakan kalau memang tidak ada data yang lebih valid, paling tidak dengan menggunakan data-data tersebut, ada scholar yang sudah cukup puas.

Sarannya jangan gunakan data yang berfokus pada platform yang sifatnya profit. Jika Exchange masih boleh digunakan sebagai analisa data karena mereka menerapkan KYC biasanya lebih akurat data mereka. (Luno juga bikin cabang diberbagai negara, datanya bisa dipakai).
Sama saja, data akan bias pada kepentingan tertentu. Data-data tersebut hanya dapat digunakan untuk hal-hal terbatas, biasanya untuk riset pasar (marketing), bukan untuk menggeneralisasi populasi. Misalnya: (1) tingkat kepuasan pengguna luno akan platform luno, (2) persepsi pengguna luno terhadap mata uang kripto. Perhatikan kata "pengguna luno" merupakan kelompok sampel, bukan populasi negara keseluruhan.

Akhir kata silahkan beradu argumen/opini/cocoklogi tapi kalau bisa didukung dengan sumber-sumber yang bermutu apabila ingin menegaskan adanya unsur fakta dari argumen/opini/cocoklogi agan.
legendary
Activity: 1610
Merit: 1003
November 21, 2018, 12:58:44 AM
#54
faktanya, sebagian besar orang menggunakan crypto hanya untuk kepuasan ekonomi gan. sebenernya rank besar dan termasuk saya juga cari uang lewat sini juga, karena tersedia ya dimanfaatkan, tapi kebanyakan itu mereka sibuk cari uang tanpa mengenal teknologi bitcoin itu seperti apa. selama mereka bisa transfer, pindah wallet sana sini, gunain exchanger ya udah ga masalah. masalah teknologi urusan belakang yang penting ekonomi terjamin.
masalah adopsi crypto sebagai mata uang, tanpa campur tangan pemerintah juga ada yang menggunakan kok, tapi cuma sebatas per orangan aja. nurutin pemerintah apa sih gan yang gak lama? kalo gak kitanya sendiri yang kudu terbang duluan?
masalah keuntungan kayaknya gak perlu dijelaskan, uda banyak yang merasakan dari masalah ekonomi sampe teknologinya
sr. member
Activity: 789
Merit: 243
November 21, 2018, 12:47:33 AM
#53
Ane rasa kok sah-sah saja jika bang Ali tak setuju pendapat saya, Jika ane menyajikan data berdasarkan news atau penelitian pihak tertentu pasti ada yang tak setuju lagi. misalnya mengklaim teknik sampling datanya tidak akurat  Cheesy . Sepengamatan ane memang pemegang crypto lebih mengarah pada negara berkembang, meskipun tidak dapat digeser bahwa negara maju juga berperan dalam gejolak yang ada. Wong sebagian besar creatornya adalah negara-negara maju kok  Shocked

Menurut coin dance bukan menurut ane ya  Cheesy , dari 251 negara sudah ada sekitar 110 negara yang melegalkan crypto (meskipun data ini tidak up to date) tapi dapat diambil kesimpulan bahwa sudah cukup banyak negara yang melegalkan. Pointnya adalah berapa banyak negara maju yang mensupport? Cukup banyak tentunya  Cheesy .

Lalu jika bang Ali menyebutkan top country kok ambil datanya di ICOBench  Cheesy (tak senyumin tok bang) . Platform tersebut loh bisa dimanipulasi (tergantung bikinan dan terkadang expert disana minta bayaran untuk respon ico) coba saja bikin akun disana. Hanya bikin ICO dengan sewa kantor singapura lalu daftar di platform tersebut sebagai pewakilan dari negara yang didaftarkan (misal singapura) lalu semua akan ter-record ICO berasal dari singapura  Grin dan sebagian besar ICO yang sudah berjalan jika dicari kantornya disana sudah berpindah lokasi. Ini artinya bahwa data sudah cacat sebagai data yang harusnya bersifat tetap (kecuali icobench menerapkan detail up to date lokasi negara).
Sarannya jangan gunakan data yang berfokus pada platform yang sifatnya profit. Jika Exchange masih boleh digunakan sebagai analisa data karena mereka menerapkan KYC biasanya lebih akurat data mereka. (Luno juga bikin cabang diberbagai negara, datanya bisa dipakai).

Benar, minat pemerintah tidak mewakili minat rakyat. Namun keinginan rakyat juga tidak mewakili minat negara.  Grin (konteksnya bahwa rakyat tidak dapat mewakili legalitas yang diakui dunia, jika negara menegapkan legalitas maka semakin banyak investasi dan tentunya kepercayaan dunia lebih terjamin)
Namun setidaknya antusiasme pemerintah untuk ikut hadir dalam penerapan blockchain dan crypto disana lebih mendominasi dari pada indonesia yang cenderung pengenalan blockchain dijadikan lahan iklan crypto aset masing-masing. Crypto Exchange dimalaysia sudah berani mendaftarkan aset mereka di Bank Negara Malaysia dan beberapa sudah disetujui. Sedangkan Exchange di Indo sifatnya hanya untung-untungan saja bahkan terkadang harganya cenderung manipulatif.

Q: Jika memang benar crypto adalah kebutuhan perekonomian, agan bots1 bisa memberikan contoh bentuk dari kebutuhan tersebut bagi bangsa dan negara Indonesia? (Bang Ali bertanya karena memotong kalimat ane)
Quote
Sampai disini saya ingin menyatakan bahwa banyak negara-negara didunia mulai tertarik untuk mengadopsi crypto untuk kebutuhan perekonomian mereka, meskipun crypto memiliki sisi positif dan negatif namun secara tidak langsung membuat semua orang lebih nyaman untuk bertransaksi antara pengguna satu dengan pengguna lainnya. India, Korea Selatan, China, Hongkong, Singapore sudah selangkah lebih maju untuk menyuarakan crypto, sehingga dapat mewujudkan "masyarakat tanpa uang".
Jangan memotong pernyataan satu paragraf yang memiliki korelasi makna, klo dipotong-potong bisa memiliki arti masing-masing.  Grin

A: Pertama, memang cryptokan diperuntukan untuk kehidupan perekonomian (finansial) meskipun ada sebagian non-finansial tinggal bagaimana creatornya membuat konsep. Namun, pada dasarnya tidak jauh-jauh dari kebutuhan perekonomian secara konsep. Meskipun benar, bahwa tidak menampik kenyataan banyak orang menggunakan crypto di Indonesia sebagai sarana investasi saja.
Bahkan, sudah ada yang menyatakan bahwa indonesia ini gila. mereka tidak mengerti teknologi dan hanya melakukan spekulasi untuk memperoleh keuntungan saja. (pernyataan itu pernah saya baca di beberapa chat telegram karena geram orang indo hanya bertanya when exchange, when moon, when list cmc. jarang bertanya when launch MPV dan menemukan bug sistem) pokoknya asal opit jual.
Dengan pernyataan seperti diatas, masihkah saya harus menjawab pertanyaan bang Ali? yang sebenarnya bang Ali sendiri mengerti crypto dapat digunakan sebagai apa saja.  Grin




full member
Activity: 714
Merit: 104
November 20, 2018, 10:15:56 PM
#52
Sampai disini saya ingin menyatakan bahwa banyak negara-negara didunia mulai tertarik untuk mengadopsi crypto untuk kebutuhan perekonomian mereka, meskipun crypto memiliki sisi positif dan negatif namun secara tidak langsung membuat semua orang lebih nyaman untuk bertransaksi antara pengguna satu dengan pengguna lainnya. India, Korea Selatan, China, Hongkong, Singapore sudah selangkah lebih maju untuk menyuarakan crypto, sehingga dapat mewujudkan "masyarakat tanpa uang"
dapat dipahami dewasa ini malaysia dan negara-negara berkembang lainnya seperti indonesia dan thailand membutuhkan crypto sebagai money, apalagi dikawasan asia umumnya ada beberapa negara ekonomi maju telah mulai mengadopsinya,korea selatan-jepang-hongkong dan beberapa negara lainnya, sehingga nantinya dapat mempermudah setiap transaksi sehingga mewujudkan kondisi "masyarakat tanpa uang/fiat"
full member
Activity: 546
Merit: 100
November 20, 2018, 09:38:34 PM
#51
Menurut ane baca di undang undang perbankan sistim itu ataupun aturan cripto di Indonesia ada pertimbangan terutama sekali untuk kemajuan dengan catatan harus ada ke hati hatian dalam bekerja.. teknologi masjarakat tanpa uang akan terus berkembang dan ane yakin ini harus dilakukan di masa yg akan datang.


benar gan, tentunya dengan semakin berkembangnya teknologi yang semakin canggih tentunya bisa membuat perkembangan crypto semakin pesat gan, sehingga hal tersebut bisa terealisasi, jika nantinya ada regulasi tetang crypto yang dibuat oleh pemerintah, tentunya masyarakat tanpa uang tersebut bisa diterapkan gan, karena dalam bertransaksi masyarakat bisa nantinya menggunakan crypto gan.

member
Activity: 476
Merit: 11
November 20, 2018, 08:09:07 PM
#50
Menurut ane baca di undang undang perbankan sistim itu ataupun aturan cripto di Indonesia ada pertimbangan terutama sekali untuk kemajuan dengan catatan harus ada ke hati hatian dalam bekerja.. teknologi masjarakat tanpa uang akan terus berkembang dan ane yakin ini harus dilakukan di masa yg akan datang.
member
Activity: 252
Merit: 19
SYNAPSECOIN.NET
November 20, 2018, 09:26:32 AM
#49
Menangapi hal ini

Masyarakat tanpa uang mungkin masyarakat dengan tanpa (uang berbentuk bisa dipegang) diganti menggunkan crypto, pendapat saya Adopsi teknologi crypto telah dilakukan seperti Bank Indonesia. Disadari bahwa crypto merupakan sebuah teknologi maju dengan berbagai pertimbangan keceptan transkasi, keamanan. Saya rasa indonesia ddan dunia telah merasa bahwa ini akan berguna mulai sekarang dan untuk masa depan.
full member
Activity: 630
Merit: 118
November 20, 2018, 08:54:59 AM
#48
Pertanyaan nomor satu yang kapok lombok bikin saya ketawa saja. Kalau saya pribadi emang gak ada kapoknya meski berkali2 jual rugi. Mukin karena ada rasa yang beda gitu dalam trading. Gimana yah jelasinya, menurut saya seperti menguji adrenalin gitu. Ada deg2an nya. Ada uji mentalnya. Ada ngakak2 nya kalo market turun berjama'ah. Ada sedihnya. Mukin itu sih kenapa FUD tp kapok lombok alias kapok sambel
Pages:
Jump to: