Pages:
Author

Topic: Masyarakat Tanpa Uang - page 4. (Read 1210 times)

legendary
Activity: 2156
Merit: 1018
Buzz App - Spin wheel, farm rewards
November 16, 2018, 08:31:10 PM
#9
kalau aku melihatnya kenapa pengguna crypto lebih banyak dari negara berkembang dari pada negara maju,
karena negara maju lebih fokus kepada produktif, tetapi jika diindonesia masih kebanyakan konsumftif.
seperti halnya berdagang, pasti akan lebih banyak produsen dari pada konsumen,
dan itulah yang terjadi di crypto juga.
diindonesia memang sudah ada beberapa yang membuat token sendiri,
tapi masih lebih banyak penggunanya dari pada pembuatnya,
jika dibandingkan dengan orang luar negri, saya yakin perbandingan mereka yang membuat dan memakai crypto tidak jauh berbeda,
dan disamping itu juga populasi dan pendapatan setiap negara dapat mempengaruhi hal ini.
copper member
Activity: 546
Merit: 1
November 16, 2018, 08:09:02 PM
#8
sebenernya ada benarnya pada pernyataan di atas kalau misal nanti FIAT hilang dan kita pake uang digital (kriptokurensi ) bisa djadikan sebagai money laundry
kenapa ? negara sama sekali tidak memegang kendali atas hal itu , kripto sendiri mengadopsi Decentralisasi dimana ya itu tadi semua trx terjadi P2P
makanya itu dari sisi keamanan ekonomi negara negara berkembang belum bisa melacak siapa siapa saja yang terlibat jika suatu saat nanti terjadi money laundry


emang bagus klo nanti semisal project masyarakat tanpa uang ini di terapakan ? TAPI UNTUK SIAPA  ?  seluruh kalangan ? atau beberapa kalangan ?
tidak semua orang ngerti Kriptokurensi , tidak semua orang ada internet dalam hal ini INDONESIA , banyak sekali tempat blm terjamah internet apalagi listrik
yah butuh biaya besar jika ingin mewujudkan hal itu , but at least pemerintah sudah ada rencenana kesana but kita lihat saja nanti gimana akhrinya ?
pasti butuh waktu lebih dr 1 Dekade menurut ane
jr. member
Activity: 108
Merit: 2
November 16, 2018, 07:14:01 PM
#7
India, Korea Selatan, China, Hongkong, Singapore sudah selangkah lebih maju untuk menyuarakan crypto, sehingga dapat mewujudkan "masyarakat tanpa uang".  Cheesy
Kalau menurut saya untuk menjadikan masyarakat tanpa uang akan sangat sulit, karena mata uang merupakan identitas atau simbol negara. kecuali jika ada perubahan "Mata uang digital" dimana sebuah mata uang negara sepakat untuk dijadikan digital/crypto Grin.
2. Kalau yang paling terlintas di benak ane sebagai pelaku bisnis adalah bisa transfer ke negara mana saja dengan biaya yang murah. Pakai PayPal mahal banget (apalagi bank transfer).
3. Senada dengan nomor 2. Boleh menerima BTC dari luar negeri asal dikonvert ke rupiah, jadi tetap menggunakan rupiah sebagai alat transaksi. BTC digunakan sebagai payment network.

sr. member
Activity: 771
Merit: 293
November 16, 2018, 06:31:27 PM
#6
1. Justru disaat semua negara tertarik itulah saat terbaik untuk sebar FUD, haha. Kan nggak semua orang tau perkembangan berita dan hanya peduli uang.
Kita sebar "penyakit", mereka takut dan jual sebagian besar aset, harga turun parah karna orang panik, justru kita malah beli, sebar "obat"nya (FOMO)/sebar kenyataannya, harga balik keatas dan profit datang.

2. Untuk masyarakat selain biaya transaksi yang murah, palingan ya praktis aja gak bawa dompet ataupun duit receh kemana-mana, itu kalo semua toko hingga warung dan pasar terima cryptocurrency Cheesy
Untuk pemerintah/negara sih gak ada untungnya kalo mereka gak narik pajak dari sektor ini.

3. Saya lebih suka kalo pemerintah sekalian mengubah Rupiah fiat kedalam bentuk stable cryptocurrency, seperti ini yang kebayang di kepala saya :
 
- Bikin token yang memiliki nama Rupiah/IDR dengan total suplai setengah dari jumlah total Rupiah fisik keseluruhan. Token dibuat reissuable.

- Tarik setengah pasokan Rupiah fisik dan musnahkan.
Pemerintah harus mensosialisasikan dan menggerakkan semua rakyat untuk menggunakan sistem yang ditetapkan.

- Dalam waktu 5 tahun, Rupiah fisik yang tersisa dan masih beredar harus ditarik, suplai token ditambah sesuai dengan jumlah Rupiah yang ditarik.

- Suplai token menjadi terbatas dan sesuai dengan jumlah Rupiah keseluruhan yang telah ditarik, tidak lagi reissuable.
member
Activity: 177
Merit: 10
November 16, 2018, 06:06:27 PM
#5
Mungkin butuh waktu yang cukup lama untuk menjadi cryptosurrency sebagian alat transaksi dan tidak sudah final bahwa cryptosurrency tidak bisa menggantikan uang sebagai alat pembayaran , Indonesia negara yang sangat luas sampai saat ini saya rasa sebagian rakyat Indonesia belum mengenal cryptosurrency karena di pelosok susah mendapat informasi melalui jaringan internet . Jadi gak mudah cryptosurrency jadi alat pembayaran
Kalau menurut saya itu akan sangat sulit kalau cryptocurrency akan sepenuhnya bisa menggantikan uang sebagai alat pembayaran,selain diplosok belum terjangkau jejaring internet diindonesia juga mempunyai mata uang asli yang umurnya lebih lama dari cryptocurrency itu akan menjadi alasan yang cukup kuat untuk tidak menjadikan sepenuhnya cryptocurrency sebagai alat pembayaran.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
November 16, 2018, 03:17:11 PM
#4
kajian oleh Luno bahwa di Indonesia, Malaysia dan Afrika Selatan memiliki tingkat pengguna crypto lebih besar dari pada Eropa.
Di sini ane hanya ingin mengomentari terkait dengan metode ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan kesimpulan tersebut. Karena kesimpulan ingin menggeneralisir populasi dari sedikitnya 4 negara (meskipun cuma kesan tersebut dari headline pemberitaan saja)

Ini membuktikan bahwa pasar ekonomi crypto dinegara berkembang lebih diterima dari pada negara maju, bahkan ketika regulasinya tidak memberikan kenyamanan bagi rakyatnya untuk melakukan transaksi pembayaran dengan cryptocurrency.
Ini opini, belum ada riset yang membuktikan hal ini. Ane lihat paper TNS masih berupa statistik deskriptif, belum membuktikan hipotesis (statistik inferensial).

Pertanyaannya cukup sederhana:
1. Di saat semua negara mulai melirik crypto sebagai masa depan uang, lalu kenapa agan semua masih FUD? tapi masih gak kapok juga untuk berhenti (kapok lombok).
2. Apa saja keuntungan negara dan masyarakat ketika negara mampu mengadopsi cryptocurrency sendiri? (jawaban yang sudah disebutkan tidak perlu diulang, yang mengulang di report moderator) #kejam  Cheesy
3. Bagaimana langkah bagi Indonesia untuk dapat mengadopsi crypto sebagai uang? (jangan berpendapat bahwa regulasi sudah mentok karena uu no 7 tahun 2011 tentang uang, sebab masih ada peraturan pengecualian yang tertera pada aturan Bank Indonesia PBI/20/6/2018. Intinya PBI bisa dirubah tanpa persetujuan DPR)
1. Sekali lagi opini yang belum dibuktikan "semua negara mulai melirik crypto sebagai masa depan uang." Terlepas dari itu, sikap skeptis kadang dibutuhkan loh agar tidak tertipu. Bahkan seorang yang terpelajar ada baiknya sedikit skeptis.
2. Kalau yang paling terlintas di benak ane sebagai pelaku bisnis adalah bisa transfer ke negara mana saja dengan biaya yang murah. Pakai PayPal mahal banget (apalagi bank transfer).
3. Senada dengan nomor 2. Boleh menerima BTC dari luar negeri asal dikonvert ke rupiah, jadi tetap menggunakan rupiah sebagai alat transaksi. BTC digunakan sebagai payment network.

*Berpendapat tidak ada yang salah dan benar, asal masuk akal.
Pada batas tertentu, ilmu pengetahuan bisa yakin mengatakan bahwa sesuatu itu salah berdasarkan dasar teori, metode penelitian, data, perhitungan, hasil kesimpulan, dll. "Asal masuk akal" bisa menyesatkan, karena akal manusia itu terbatas. Gunakan metode ilmiah agar akal-nya bisa jadi akal v2.0  Grin

Nice thread btw!

Bacaan:
http://dissertation.laerd.com/purposive-sampling.php
jr. member
Activity: 66
Merit: 1
November 16, 2018, 02:49:12 PM
#3
Mungkin butuh waktu yang cukup lama untuk menjadi cryptosurrency sebagian alat transaksi dan tidak sudah final bahwa cryptosurrency tidak bisa menggantikan uang sebagai alat pembayaran , Indonesia negara yang sangat luas sampai saat ini saya rasa sebagian rakyat Indonesia belum mengenal cryptosurrency karena di pelosok susah mendapat informasi melalui jaringan internet . Jadi gak mudah cryptosurrency jadi alat pembayaran
member
Activity: 434
Merit: 10
November 16, 2018, 02:19:47 PM
#2
menurut pendapat ane mengatakan bahwa meyakinkan dulu masyarakat indonesia terhadap dunia cryptocurrency agar supaya masyarakat luas tahu tentang cryptocurrency sebagai teknologi baru yang berkembang sangat pesat sehingga mereka bisa melakukan suatu transaksi dengan bitcoin kemudian menerapkannya pasti jika pemerintah melihat ini dengan cara yang positif maka dengan cepat melegalkan bitcoin di indonesia.
sr. member
Activity: 957
Merit: 278
Vave.com - Crypto Casino
November 16, 2018, 12:42:25 PM
#1
Hallo selamat malam agan-agan dan agan-wati, sesuai judulnya kali ini saya akan membahas tentang keberlangsungan hidup kita kedepan (sok-sokan) Cheesy . Kita tahu bahwa perkembangan teknologi dan perkembangan politik didunia semakin lama semakin panas dirasakan. Yang pada akhirnya secara tidak langsung akan berdampak kepada perekonomian masyarakat sipil seperti kita-kita ini.

Baru-baru ini ditemukan sebuah kajian oleh Luno bahwa di Indonesia, Malaysia dan Afrika Selatan memiliki tingkat pengguna crypto lebih besar dari pada Eropa. Survey ini berdasarkan beberapa aspek yakni tingkat pengetahuan warga negara itu sendiri, tingkat penggunaan crypto dan tingkat transaksi crypto berdasarkan kapitalisasi pasar pada exchange dinegara mereka masing-masing (benar atau salah anda dapat menilai sendiri). Lihat artikel ini:  South Africa, Malaysia, Indonesia Outpace Europe in Crypto Awareness and Ownership: Survey

Ini membuktikan bahwa pasar ekonomi crypto dinegara berkembang lebih diterima dari pada negara maju, bahkan ketika regulasinya tidak memberikan kenyamanan bagi rakyatnya untuk melakukan transaksi pembayaran dengan cryptocurrency. Jadi, intinya di negara berkembang memberlakukan crypto sebagai produk investasi yang menjanjikan.

Selain itu, Malaysia sudah mulai gencar menggaungkan blockchain dan cryptocurrency. Pertama, berita gencar bahwa negara malaysia mulai mengadopsi blockchain yang bekerjasama dengan NEM Foundation untuk melakukan study tentang blockchain dinegara tersebut. Lihat: Malaysia: Government Partners With Universities to Authenticate Degrees Using a Blockchain Solution Based on the NEM Platform

Kedua, akhir-akhir ini PM malaysia juga sudah mulai melirik cryptocurrency. Ada yang menyatakan negara tersebut mendukung proyek Harapan coin (HRP) sebagai pengganti fiat di Malaysia, meskipun ada pernyataan bahwa crypto dapat dijadikan modus operandi oleh pemegang kekuasaan untuk melakukan pencucian uang secara anonim.
Lihat beberapa artikel berikut:

Sampai disini saya ingin menyatakan bahwa banyak negara-negara didunia mulai tertarik untuk mengadopsi crypto untuk kebutuhan perekonomian mereka, meskipun crypto memiliki sisi positif dan negatif namun secara tidak langsung membuat semua orang lebih nyaman untuk bertransaksi antara pengguna satu dengan pengguna lainnya. India, Korea Selatan, China, Hongkong, Singapore sudah selangkah lebih maju untuk menyuarakan crypto, sehingga dapat mewujudkan "masyarakat tanpa uang".  Cheesy

Pertanyaannya cukup sederhana:
1. Di saat semua negara mulai melirik crypto sebagai masa depan uang, lalu kenapa agan semua masih FUD? tapi masih gak kapok juga untuk berhenti (kapok lombok).
2. Apa saja keuntungan negara dan masyarakat ketika negara mampu mengadopsi cryptocurrency sendiri? (jawaban yang sudah disebutkan tidak perlu diulang, yang mengulang di report moderator) #kejam  Cheesy
3. Bagaimana langkah bagi Indonesia untuk dapat mengadopsi crypto sebagai uang? (jangan berpendapat bahwa regulasi sudah mentok karena uu no 7 tahun 2011 tentang uang, sebab masih ada peraturan pengecualian yang tertera pada aturan Bank Indonesia PBI/20/6/2018. Intinya PBI bisa dirubah tanpa persetujuan DPR)


*Berpendapat tidak ada yang salah dan benar, asal masuk akal.
Pages:
Jump to: