Pages:
Author

Topic: Menguji Netralitas Presiden di Pemilu - page 3. (Read 990 times)

hero member
Activity: 1428
Merit: 592
November 28, 2023, 10:01:24 AM
#27
Termasuk Persiden juga harus netral tidak memihak salah satu pasangan calon. Dengan diundangnya ketiga paslon untuk makan siang di Istana kemarin, mungkin akan mendingininkan para pendukung paslon masing-masing yang sebelum sudah mulai memanas semenjak keputusan MK yang kontoversial sebelumnya. Meskipun begitu, banyak yang masih ragu dengan Netralitas Presiden Joko Widodo karena yang diundang hanya para Capres saja tidak dengan Cawapresnya ,dan beritanya para Cawapres akan akan diundang oleh Wakil presiden RI KH.Ma'ruf Amin nantinya. Apakah Presiden malu mengundang para Cawapres karena ada salah satu dari Paslon adalah anaknya

Pusing kita jika ingin menguji netralitas calon karena mereka sebetulnya sering duduk satu jamuan meja saat makan, tetapi yang anehnya tim sukses yang gontok-gontokan di lapangan. Tidak ada istilah netralitas bagi pelaku politik karena mereka hanya ada pilihan memenangkan dan setelah Gibran masuk dalam bursa cawapres yang berpasangan dengan Pak Prabowo, apakah menurut kita Pak Joko Widodo bisa bersikap netral dalam pemilihan Presiden di tahun 2024? Banyak spekulasi yang muncul dari pengamatan politik di tanah air kita dan bahkan mereka mengatakan Joko Widodo dengan sangat keras setelah MK mengambulkan gugatan soal umur Cawapres.

Wajah politik itu emang sangat kejam dan kita masyarakat di suguhkan dengan permainan para elit dalam merebut kekuasaan dengan cara apapun, tetapi apa yang kita harapkan bahwa mereka bisa mensejahterakan rakyat justru seperti bertepuk sebelah tangan. Sudahlah biarkan mereka melakukan apapun karena rakyat kecil seperti kita tidak memiliki kemampuan untuk itu, jadi lihat dan nikmati saja permainan para elit kita di Indonesia.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
November 24, 2023, 10:03:31 PM
#26
Saya tidak begitu yakin jika Presiden Jokowi akan netral di Pilpres 2024 nanti karena anaknya maju sebagai cawapres. Apalagi ketidak netralan Jokowi bermula terjadi terhadap keputusan MK dimana adik iparnya yang menjabat sebagai ketua MK merubah UU supaya Gibran bisa maju sebagai kontestan di Pilpres yang notabane ketua MK merupakan pamannya Gibran. Oleh karena itu sebagai orang tua Jokowi pasti tidak ingin anaknya kalah di pilpres nanti apalagi sekarang semua anggota keluarganya mulai dari adik gibran yaitu kaesang, menantunya Bobby, kini berada di tim pemenangan pasangan calon Prabowo-Gibran.
Sebenarnya ane tidak peduli mau jokowi netral atau tidak sepanjang dia tidak memanfaatkan kekuasaannya untuk memenangkan pasangan calon, Karena yang selama ini ditakutkan itu adalah jika ketidak netral-an jokowi tersebut memanfaatnkan semua fasilitas negara demi memenangkan pilihannya. Nah ini yang repot. Yang jelas, semua orang sudah pada tahu kalau dia condong ke pasangan no.2, jadi agak imposible jika dia tidak memilih anaknya kan?. Itulah yang membuat semua orang kawatir, karena dia bisa saja mengerahkan semua asset negara, SDM, dan Fasilitas untuk memenangkan Prabowo.
sr. member
Activity: 1106
Merit: 391
November 23, 2023, 10:35:35 PM
#25
-snip-
Mudahan-mudahan Pemilu 2024 ini damai dan adil, dan tidak ada perotes lagi hasil Pemilu ke MK seperti di Tahun 2014 dan 2019, Walaupun protes ke MK diperpbolehkan tapi akan sangat indah jika tidak ada protes.

Seperti yang dikatakan pak Mahfud MD, pemilu di negara demokratis itu tidak akan bisa berjalan dengan jujur dan adil, pasti akan ada kecurangan pada tingkat tertentu. Dan kemungkinan besar bahwa pada pemilu mendatang pasti akan ada calon yang mengajukan banding ke MK perihal dengan kecurangan pemilu yang terstrukur, sistematif, dan masif. Lihat saja nanti, pasti hal tersebut akan terjadi. Bahkan ketika pemilu belum berjalan saja sudah ada partai yang menyebut bahwa pemilu kedepan tidak akan berjalan dengan jujur dan rawan akan manipulasi.
full member
Activity: 1189
Merit: 107
Enterapp Pre-Sale Live - bit.ly/3UrMCWI
November 23, 2023, 10:41:03 AM
#24
Saya tidak begitu yakin jika Presiden Jokowi akan netral di Pilpres 2024 nanti karena anaknya maju sebagai cawapres. Apalagi ketidak netralan Jokowi bermula terjadi terhadap keputusan MK dimana adik iparnya yang menjabat sebagai ketua MK merubah UU supaya Gibran bisa maju sebagai kontestan di Pilpres yang notabane ketua MK merupakan pamannya Gibran. Oleh karena itu sebagai orang tua Jokowi pasti tidak ingin anaknya kalah di pilpres nanti apalagi sekarang semua anggota keluarganya mulai dari adik gibran yaitu kaesang, menantunya Bobby, kini berada di tim pemenangan pasangan calon Prabowo-Gibran.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
November 22, 2023, 10:05:44 PM
#23
Untuk menguji asn yaitu Bawaslu selaku pengawas pemilu harus banyak melakukan penagawasan ke lapangan dan membuat Kegiatan yang dilaksanakan untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas, wewenang, dan kewajiban oleh jajaran pengawas pemilu baik yang dilakukan secara berkala maupun untuk tujuan tertentu secara kualitatif dan kuantitatif. dan tegas saat dilapangan sesuai SOP Atau perbawaslu, pkpu
Ane kira sulit untuk Banwaslu dalam mengawasi semua ASN yang terlibat dalam politik praktis. Karena jumlah ASN yang sekitar 4,28 juta orang tersebar di seluruh Indonesia tidak sebanding dengan petugas Banwaslu yang cuma beberapa orang di tiap kota/kabupaten. Oleh karena itu mereka harus memanfaatkan media-media sosial seperti Instagram, facebook, twitter dan lainnya dalam memantau tiap-tiap ASN di daerah. Ane saja terkadang nemui ASN di cafe-cafe dan warung makan sedang ngobrolin calon presiden pilihan mereka, malah ada yang begitu antusias menyebut nama sampai ngacung-ngacungkan jari. Hal ini sebenarnya tidak boleh, kalau dilaporkan, pasti ASN tersebut akan terkena saksi berat oleh pemerintah.
member
Activity: 127
Merit: 33
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
November 19, 2023, 10:38:26 AM
#22
netralitas presiden pada kontestasi pemilu 2024 itu sebenarnya tidak diperlukan karena sebagai kepala negara presiden juga merupakan rakyat biasa yang memiliki hak memilih pada pemilu 2024 mendatang dan berhak untuk menentukan arah kemana dukungannya berlabuh karena presiden selanjutnya merupakan penggantinya dan tentu presiden berharap bahwa presiden selanjutnya itu bisa melanjutkan program-program sebelumnya dan tidak menghentikan apa yang sudah dia bangun.

namun presiden Jokowi yang awalnya tidak mau netral pada pemilu 2024, mulai berpikir untuk netral karena kondisi pemilu 2024 yang semakin panas dan rawannya polarisasi di kalangan masyarakat. mungkin presiden Jokowi mendapatkan kabar dari BIN atau bawahannya bahwa itu tidak baik bagi citra presiden dan kondisi politik nasional jika dia memilih untuk tidak netral.

apapun langkah yang diambil presiden Jokowi dalam pemilu mendatang itu pastinya sudah dipikirkan dengan baik olehnya. politik 2 kaki yang sedang dimainkannya itu merupakan pertimbangan matang dari dirinya dan entah siapapun yang menang pada 2024 nanti kita semua berharap bahwa yang menang adalah rakyat Indonesia bukan hanya 1 golongan tertentu.
Untuk menguji asn yaitu Bawaslu selaku pengawas pemilu harus banyak melakukan penagawasan ke lapangan dan membuat Kegiatan yang dilaksanakan untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas, wewenang, dan kewajiban oleh jajaran pengawas pemilu baik yang dilakukan secara berkala maupun untuk tujuan tertentu secara kualitatif dan kuantitatif. dan tegas saat dilapangan sesuai SOP Atau perbawaslu, pkpu
sr. member
Activity: 2520
Merit: 366
Catalog Websites
November 17, 2023, 04:36:43 PM
#21
...
...Jokowi pasti akan mendukung anaknya dan bahkan memungkinkan juga untuk ia melakukan beberapa cara agar anaknya bisa menang di pemuli nanti (saya berpikir demikian karena ia telah melakuka n hal yang sama sebelumnya ketika merubah peraturan batasan umur untuk bisa Gibran maju sebagai cawapres).
Bukankah dari apa yang telah terjadi sekarang ini, tidak salah jikalau banyak orang tidak mempercayai kalau Jokowi akan bersikap netral.
Dalam 20 tahun terakhir incumbet sulit dikalahkan, oligarki politik indonesia bukan lagi hal yang biasa, kini munculnya dua kandidat dari penguasa pemilu 2024 makin hangat diperbicarakan, dan sulit kita nyatakan netral karna orang-orangnya didalamnya mempunyai peran penting dalam menyukseskan pemilu, Dari Bawaslu sampai bawahan dan KPU samapai bawahan semua ada titipan sehingga nantinya susah kita bilang netral ditambah lagi ASN yang punya kepentingan besar setelah terpilih pemenang, janji-janji politik itu selalu ada. saatnya ada tim independen yang berdiri sendiri untuk memantau jalannya pesta demokrasi di negeri ini baru sedikit netral, dan tim independen tersebut harus berani mengungkapkan secara fakta.

jika ada tim independen yang benar benar berani mengungkapkan kecurangan dan pelanggaran - pelanggaran berat yang kemungkinan akan di lakukan para ASN - PNS - Pejabat maka indonesia pasti sudah menjadi negara maju hahaha, lihat saja bagaimana KPK sekarang ini, pada akhirnya justru KPK lah yang menjadi makelar kasus korupsi, para pejabat yang terpilih rata2 adalah kawan semua, jadi tidka mungkin kawan saling memakan apalagi ada banyak titipan2 yang harus di jaga. di pemilu tahun depan kita pasti akan melihat banyak drama lagi namun saya yakin tidak akan separah pemilu lalu, untuk mengalahkan oligarki yang sekarang maka itu bukan perkara mudah.
member
Activity: 533
Merit: 60
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
November 17, 2023, 02:03:06 PM
#20
Jika dilihat dari kaca mata orang awam pun cukup mudah sekali disimpulkan kalau makan siang tersebut tidak gratis, jadi tidak perlu lagi link atau sumber yang menguatkan. apa lagi untuk mengetahui di posisi mana presiden untuk pemilu 2024, karena siapa pun itu, namanya manusia normal, jika anaknya jadi cawapres, pasti suara akan condong ke sana, Jadi tidak perlu melihat pakai ilmu apa pun, apa lagi pakai mata batin ya bro, apa lagi ibu iriani selalu ngasih jempol ketika ditanya wartawan soal Gibran. itu bukti Dukungan keluarga mereka besar.

Untuk itu Jokowi ngajak makan anis dan ganjar supaya mereka sadar kalau lawan mereka itu penguasa negeri. dan juga, Biaya untuk Makan siang tersebut akan berimbas juga ke calon lawan yang berkompetisi di 2024, supaya mereka gemetaran dan terkencing-kencing.

Baru-baru ini baliho Ganjar di bali dicopot ketika Presiden kunjungan ke Bali, sedangkan baliho Prabowo dan Gibran di tempat lain tidak. Adil banget.
Orang tua mana yang tidak akan mendukung anaknya apalagi bisanya Gibran maju sebagai cawapres tidak terlepas dari kontribusi besar ayahnya yang melakukan segala cara untuk bisa membuat anaknya lulus dari kriteria.
Pandangan orang terhadap makan siang tersebut beda beda, namun saya melihatnya cukup positif bahwa itu adalah hanya silaturahmi biasa dan presiden Jokowi hanya menegaskan bahwa ia akan bersikap netral di pemilu nanti (saya pikir itu hanya basa basi saja) yang intinya terlepas dari pada apapun yang terjadi, Jokowi pasti akan mendukung anaknya dan bahkan memungkinkan juga untuk ia melakukan beberapa cara agar anaknya bisa menang di pemuli nanti (saya berpikir demikian karena ia telah melakuka n hal yang sama sebelumnya ketika merubah peraturan batasan umur untuk bisa Gibran maju sebagai cawapres).
Bukankah dari apa yang telah terjadi sekarang ini, tidak salah jikalau banyak orang tidak mempercayai kalau Jokowi akan bersikap netral.
Dalam 20 tahun terakhir incumbet sulit dikalahkan, oligarki politik indonesia bukan lagi hal yang biasa, kini munculnya dua kandidat dari penguasa pemilu 2024 makin hangat diperbicarakan, dan sulit kita nyatakan netral karna orang-orangnya didalamnya mempunyai peran penting dalam menyukseskan pemilu, Dari Bawaslu sampai bawahan dan KPU samapai bawahan semua ada titipan sehingga nantinya susah kita bilang netral ditambah lagi ASN yang punya kepentingan besar setelah terpilih pemenang, janji-janji politik itu selalu ada. saatnya ada tim independen yang berdiri sendiri untuk memantau jalannya pesta demokrasi di negeri ini baru sedikit netral, dan tim independen tersebut harus berani mengungkapkan secara fakta.
member
Activity: 232
Merit: 56
don't mess with BITCOIN
November 05, 2023, 06:15:24 AM
#19
Pemilu di indonesia dari masa ke masa selalu di uji oleh berbagai komponen, berbicara netralitas merupakan hal yang wajib di jalankan khususnya bagi ASN
Sebab ASN sudah ada janji sumpah jabatan yang wajib dijalankan. Dalam hal ini presiden telah menerbitan surat keputusan bersama sehingga nanti setiap ASN jikapun ada keterlibatan maka mempunyai konsekuensi tersendiri dan selaku penyelengara pemilu khususnya BAWASLU harus tegas menjalankan tugas dan fungsinya
bukan hanya di indoneisa saja namun di hampir seluruh dunia yang menjalankan sistem pemerintahan demokrasi, para ASN di wajibkan unukt bersikap netral dalam setiap pemilihan, suara mereka bisa memiliki pengaruh kuat maka itu bawaslu sebagai pengawas di wajibkan memberikan perhatian khusus kepada para ASN di tahun politik depan

saya masih ingat di pemilu sebelumnya ada beberapa ASN yang tertangkap basah tidak bersikap netral dalam pemilu, mereka secara terang terangan menyuarakan dukungan terhadap satu calon saja, dalam pemilu, setiap orang punya hak masing masing untuk memilih, maka itu mencoba mempengaruhi pikiran orang orang bisa di kategorikan salah satu tindakan kejahatan pemilu

harapan saya sih sangat besar, pemilu di tahun depan berjalan dengan lancar
member
Activity: 700
Merit: 55
November 02, 2023, 06:10:55 AM
#18
Jika dilihat dari kaca mata orang awam pun cukup mudah sekali disimpulkan kalau makan siang tersebut tidak gratis, jadi tidak perlu lagi link atau sumber yang menguatkan. apa lagi untuk mengetahui di posisi mana presiden untuk pemilu 2024, karena siapa pun itu, namanya manusia normal, jika anaknya jadi cawapres, pasti suara akan condong ke sana, Jadi tidak perlu melihat pakai ilmu apa pun, apa lagi pakai mata batin ya bro, apa lagi ibu iriani selalu ngasih jempol ketika ditanya wartawan soal Gibran. itu bukti Dukungan keluarga mereka besar.

Untuk itu Jokowi ngajak makan anis dan ganjar supaya mereka sadar kalau lawan mereka itu penguasa negeri. dan juga, Biaya untuk Makan siang tersebut akan berimbas juga ke calon lawan yang berkompetisi di 2024, supaya mereka gemetaran dan terkencing-kencing.

Baru-baru ini baliho Ganjar di bali dicopot ketika Presiden kunjungan ke Bali, sedangkan baliho Prabowo dan Gibran di tempat lain tidak. Adil banget.
Orang tua mana yang tidak akan mendukung anaknya apalagi bisanya Gibran maju sebagai cawapres tidak terlepas dari kontribusi besar ayahnya yang melakukan segala cara untuk bisa membuat anaknya lulus dari kriteria.
Pandangan orang terhadap makan siang tersebut beda beda, namun saya melihatnya cukup positif bahwa itu adalah hanya silaturahmi biasa dan presiden Jokowi hanya menegaskan bahwa ia akan bersikap netral di pemilu nanti (saya pikir itu hanya basa basi saja) yang intinya terlepas dari pada apapun yang terjadi, Jokowi pasti akan mendukung anaknya dan bahkan memungkinkan juga untuk ia melakukan beberapa cara agar anaknya bisa menang di pemuli nanti (saya berpikir demikian karena ia telah melakuka n hal yang sama sebelumnya ketika merubah peraturan batasan umur untuk bisa Gibran maju sebagai cawapres).
Bukankah dari apa yang telah terjadi sekarang ini, tidak salah jikalau banyak orang tidak mempercayai kalau Jokowi akan bersikap netral.
Yap betul orang tua mana yang tidak mendukung anaknya untuk sukses, seperti yang saya katakan di postingan (apakah pak de jokowi malu mengundang makan siang para cawapres) karena tidak perlu repot-repot mengundang ke istana wong di rumah sendiri juga bisa ,hhe .

Terkait makan siang gratis saya juga sependapat beda-beda orang menilai, semua orang mempunyai hak untuk menilai sesuatu, karena itulah bentuk demokrasi yang sebenarnya. Apakah makan siang itu di sebut gratis atau apapun silahkan saja. Dan yang perlu diingat jangan menghina orang lain karena berbeda pendapat ataupun buruk sangka, itu akan membuat orang lain tidak akan diam atau akan bereaksi dengan tindakan tersebut .

Lebih menarik jika melihat opini para politisi di sini https://www.youtube.com/watch?v=qYmBJ5xmFSc
sr. member
Activity: 350
Merit: 343
Jolly? I think I've heard that name before. hmm
November 02, 2023, 03:39:22 AM
#17
Walaupun tujuannya makan siang, tetap bung Indonesia Harus Berubah.
Pemilu yang jurdil itu yang harus diutamakan, ke khawatiran tentang Netralitas sudah disampaikan, mudah-mudahan bukan saja didengarkan tapi juga dilaksanakan.

Semoga pemilu lebih baik dari tahun kemarin anggaran triliunan rupiah jangan dari kardus lagi kotak suara nya Cheesy
Kalah menang hal biasa , siapapun pemimpin selanjutnya semoga membawa Indonesia lebih baik dan lebih maju ke depan nya.


Ane belum baca terkait berita ini, tapi meskipun hanya makan siang pasti ada pembahasan yang mereka bahas. Tapi keknya ga bakal di dengarkan deh gan soalnya kita cuma bahas disini, dan pak presiden keknya juga ga ikutan forum ini.

Kotaknya harus dari apa emang gan? susah ngangkutnya ntr kalo kotak suara terbuat dari besi, boros space saat pengirian dan merepotkan TPS saat bawa-bawa kotak suara. Ane pikir kita bisa berkontribusi untuk terwujudnya pemilu yang lebih baik, bisa gabung jadi KPU, KPPS, PANWAS, Atau TPS, ane pikir itu bisa jadi bukti nyata kita mensukseskan pemilu. Ane mo daftar TPS kalo di terima  Wink
Membicarakan kontribusi kita terhadap terselenggaranya pemilu yang lebih baik, saya pikir dengan tidak golput dan ikut memberikan 1 suara kita kepada salah satu calon itu adalah sebuah kontribusi kita terhadap perpolitikan Indonesia dan  sebagai warga negara yang baik saya selalu memberikan suara dari hak pilih saya, baik itu dari tingkat desa maupun tingkat nasional.
Nah ada yang menarik disini, di daerah saya orang orang yang selalu menjadi KPU, KPPS, PANWAS, Atau TPS orangnya itu itu saja, saya tidak tahu apakah ini melalui seleksi atau semacamnya atau memang hanya orang yang memiliki keistimewaan saja, misalnya dekat dengan orang yang bekerja disana. Padahal menurut sepengetahuan saya sih semua warga negara memiliki hak yang sama untuk menjadi "petugas" istilahnya, terlebih jika itu dengan diadakan seleksi untuk perekrutannya.
Entah saya yang kurang update atau bagaimana, yang jelas di daerah saya semua anggota sudah terbentuk tanpa ada pengumuman bahwa akan diadakan perekrutan petugas dan menariknya adalah setiap ada pemilihan pasti orangnya adalah orang lama.

Biasanya ada rekruitmen gan, mungkin agan kurang aktif di desa, soalnya di daerah ane biasanya kekurangan orang dan sering juksung siapa aja yang mau jadi TPS, selain itu kadang desa juga ngutamain orang yang aktif kegiatan desa seperti anak karang taruna, kader kesehatan, RT, RW, karena mereka ga ada gaji/intensip dari desa jadi biasanya pada di masukan ke TPS biar pada dapet pemasukan. Kalo penjaringan secara masif memang setau ane ga ada soalnya biaya di desa juga terbatas.

Ane biasane mpe di paksa biar mau jadi TPS lagi karena katanya sulit nyari anak muda yang mau, apalagi sekarang TPS makin banyak.
sr. member
Activity: 1148
Merit: 432
November 02, 2023, 03:31:36 AM
#16
Jika dilihat dari kaca mata orang awam pun cukup mudah sekali disimpulkan kalau makan siang tersebut tidak gratis, jadi tidak perlu lagi link atau sumber yang menguatkan. apa lagi untuk mengetahui di posisi mana presiden untuk pemilu 2024, karena siapa pun itu, namanya manusia normal, jika anaknya jadi cawapres, pasti suara akan condong ke sana, Jadi tidak perlu melihat pakai ilmu apa pun, apa lagi pakai mata batin ya bro, apa lagi ibu iriani selalu ngasih jempol ketika ditanya wartawan soal Gibran. itu bukti Dukungan keluarga mereka besar.

Untuk itu Jokowi ngajak makan anis dan ganjar supaya mereka sadar kalau lawan mereka itu penguasa negeri. dan juga, Biaya untuk Makan siang tersebut akan berimbas juga ke calon lawan yang berkompetisi di 2024, supaya mereka gemetaran dan terkencing-kencing.

Baru-baru ini baliho Ganjar di bali dicopot ketika Presiden kunjungan ke Bali, sedangkan baliho Prabowo dan Gibran di tempat lain tidak. Adil banget.
Orang tua mana yang tidak akan mendukung anaknya apalagi bisanya Gibran maju sebagai cawapres tidak terlepas dari kontribusi besar ayahnya yang melakukan segala cara untuk bisa membuat anaknya lulus dari kriteria.
Pandangan orang terhadap makan siang tersebut beda beda, namun saya melihatnya cukup positif bahwa itu adalah hanya silaturahmi biasa dan presiden Jokowi hanya menegaskan bahwa ia akan bersikap netral di pemilu nanti (saya pikir itu hanya basa basi saja) yang intinya terlepas dari pada apapun yang terjadi, Jokowi pasti akan mendukung anaknya dan bahkan memungkinkan juga untuk ia melakukan beberapa cara agar anaknya bisa menang di pemuli nanti (saya berpikir demikian karena ia telah melakuka n hal yang sama sebelumnya ketika merubah peraturan batasan umur untuk bisa Gibran maju sebagai cawapres).
Bukankah dari apa yang telah terjadi sekarang ini, tidak salah jikalau banyak orang tidak mempercayai kalau Jokowi akan bersikap netral.
hero member
Activity: 1064
Merit: 589
November 02, 2023, 12:37:40 AM
#15
Ane belum baca terkait berita ini, tapi meskipun hanya makan siang pasti ada pembahasan yang mereka bahas. Tapi keknya ga bakal di dengarkan deh gan soalnya kita cuma bahas disini, dan pak presiden keknya juga ga ikutan forum ini.

Kotaknya harus dari apa emang gan? susah ngangkutnya ntr kalo kotak suara terbuat dari besi, boros space saat pengirian dan merepotkan TPS saat bawa-bawa kotak suara. Ane pikir kita bisa berkontribusi untuk terwujudnya pemilu yang lebih baik, bisa gabung jadi KPU, KPPS, PANWAS, Atau TPS, ane pikir itu bisa jadi bukti nyata kita mensukseskan pemilu. Ane mo daftar TPS kalo di terima  Wink
Membicarakan kontribusi kita terhadap terselenggaranya pemilu yang lebih baik, saya pikir dengan tidak golput dan ikut memberikan 1 suara kita kepada salah satu calon itu adalah sebuah kontribusi kita terhadap perpolitikan Indonesia dan  sebagai warga negara yang baik saya selalu memberikan suara dari hak pilih saya, baik itu dari tingkat desa maupun tingkat nasional.
Nah ada yang menarik disini, di daerah saya orang orang yang selalu menjadi KPU, KPPS, PANWAS, Atau TPS orangnya itu itu saja, saya tidak tahu apakah ini melalui seleksi atau semacamnya atau memang hanya orang yang memiliki keistimewaan saja, misalnya dekat dengan orang yang bekerja disana. Padahal menurut sepengetahuan saya sih semua warga negara memiliki hak yang sama untuk menjadi "petugas" istilahnya, terlebih jika itu dengan diadakan seleksi untuk perekrutannya.
Entah saya yang kurang update atau bagaimana, yang jelas di daerah saya semua anggota sudah terbentuk tanpa ada pengumuman bahwa akan diadakan perekrutan petugas dan menariknya adalah setiap ada pemilihan pasti orangnya adalah orang lama.

Melihat dari roadmap Seleksi Badan Adhoc, rekrutmen untuk menjadi PPK dan PPS sudah berlangsung sejak 2022 dan sudah di lantik pertanggal 4 Januari lalu. Mungkin beberapa waktu lalu kita juga disambangi oleh Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) untuk pemilihan umum 2024 nanti. Saya bukan tidak update, sebab saya tahu akan ada rekrutmen untuk menjadi Pantarlih, namun waktu saya tidak memungkinkan untuk mendaftar jadi saya tidak daftar, padahal saya juga sebenarnya ingin menjadi petugas.

https://infopemilu.kpu.go.id/Pemilu/Badan_adhoc

Saya setuju dengan anda, bahwa berkontribusi dalam pemilu tidak harus selalu menjadi petugas pemilihan. Memang mungkin ketika kita bertugas ada sesuatu yang lebih yang bisa kita rasakan, namun dengan bukti di jari kelingking kita, itu juga rasanya sudah cukup untuk membuat kita berkontribusi dalam pemilu.

Selain daripada itu yang bisa kita lakukan adalah mendukung para petugas untuk menjalankan kewajibannya dengan seadil adilnya dan sejujur jujurnya agar suara kita bisa tersampaikan dan tidak tersandung suatu apapun.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
November 01, 2023, 10:06:55 PM
#14
Dengan diundangnya ketiga paslon untuk makan siang di Istana kemarin, mungkin akan mendingininkan para pendukung paslon masing-masing yang sebelum sudah mulai memanas semenjak keputusan MK yang kontoversial sebelumnya.
Ehm, kayaknya ente baru dalam dunia politik dan tidak paham kalau "tidak ada makan siang gratis" di dunia politik. Presiden mengundang ke 3 capres tersebut pasti ada kehendak atau maunya. Ane harap ada capres yang paham kalau jokowi itu sedang memainkan peran dia sebagai penguasa tertinggi di republik ini, di antaranya menggosok punggung kedua lawan dia yaitu Ganjar dan Anis. Kalau prabowo, kita tahu sendiri kalau dia itu merupakan anak didik dia untuk melanjutkan kekuasaan, sedangkan yang lain, sudah pasti sulit, karena baik itu Ganjar dan Anis sudah punya program masing-masing jika nanti jadi Presiden, nah ini yang tidak dimau Jokowi.

Dengan adanya agenda "makan siang bersama dan tidak gratis itu", dia berharap semua capres melanjutkan program dia dan tidak menuntut anaknya dibatalkan jadi cawapres.
Memang benar yang ente katakan , bahwa ane baru dalam dunia politik (karena ane bukan politisi) dan benar juga ane tidak paham seperti ente yang sudah jago dalam politik, walaupun di postingan hanya (makan siang) saja, dan ente bilang (tidak ada makan siang gratis), Wah jago bener ente sudah tau dunia politik sehingga ente menyebut tidak ada makan siang gratis walaupun tidak ada buktinya, tapi ane salut mungkin ente tau itu bukan dengan link atau sumber yang lainnya tapi ente tau dengan ilmu kebatinan.
Jika dilihat dari kaca mata orang awam pun cukup mudah sekali disimpulkan kalau makan siang tersebut tidak gratis, jadi tidak perlu lagi link atau sumber yang menguatkan. apa lagi untuk mengetahui di posisi mana presiden untuk pemilu 2024, karena siapa pun itu, namanya manusia normal, jika anaknya jadi cawapres, pasti suara akan condong ke sana, Jadi tidak perlu melihat pakai ilmu apa pun, apa lagi pakai mata batin ya bro, apa lagi ibu iriani selalu ngasih jempol ketika ditanya wartawan soal Gibran. itu bukti Dukungan keluarga mereka besar.

Untuk itu Jokowi ngajak makan anis dan ganjar supaya mereka sadar kalau lawan mereka itu penguasa negeri. dan juga, Biaya untuk Makan siang tersebut akan berimbas juga ke calon lawan yang berkompetisi di 2024, supaya mereka gemetaran dan terkencing-kencing.

Baru-baru ini baliho Ganjar di bali dicopot ketika Presiden kunjungan ke Bali, sedangkan baliho Prabowo dan Gibran di tempat lain tidak. Adil banget.
newbie
Activity: 26
Merit: 14
November 01, 2023, 11:54:35 AM
#13
Dengan diundangnya ketiga paslon untuk makan siang di Istana kemarin, mungkin akan mendingininkan para pendukung paslon masing-masing yang sebelum sudah mulai memanas semenjak keputusan MK yang kontoversial sebelumnya.
Ehm, kayaknya ente baru dalam dunia politik dan tidak paham kalau "tidak ada makan siang gratis" di dunia politik. Presiden mengundang ke 3 capres tersebut pasti ada kehendak atau maunya. Ane harap ada capres yang paham kalau jokowi itu sedang memainkan peran dia sebagai penguasa tertinggi di republik ini, di antaranya menggosok punggung kedua lawan dia yaitu Ganjar dan Anis. Kalau prabowo, kita tahu sendiri kalau dia itu merupakan anak didik dia untuk melanjutkan kekuasaan, sedangkan yang lain, sudah pasti sulit, karena baik itu Ganjar dan Anis sudah punya program masing-masing jika nanti jadi Presiden, nah ini yang tidak dimau Jokowi.

Dengan adanya agenda "makan siang bersama dan tidak gratis itu", dia berharap semua capres melanjutkan program dia dan tidak menuntut anaknya dibatalkan jadi cawapres.
Tidak ada makan siang yang gratis, itu adalah poin yang bagus. Terlebih ini adalah dalam suasana politik, bukan bermaksud untuk berburuk sangka, namun saya merasa ada hal hal yang memang sensitif yang dibahas dalam pertemuan antara Presiden dan ke 3 calon yang akan maju ke kontestasi politik di tahun depan.
Sebagai Presiden, pastinya beliau menginginkan program yang sudah atau yang saat ini masih berjalan akan dilanjutkan oleh para ke 3 calon itu, siapapun nanti yang akan terpilih di dalam pemilu. Baik itu Prabowo, Anis atau Ganjar. Dan yang menarik disini adalah salah satu wakil dari ke 3 calon yang maju adalah anak beliau sendiri yang berada di kubu Prabowo. Pertanyaannya, siapa sih orang tua yang tidak mau anaknya menang, terlebih ini adalah tentang pemilihan orang nomor 1 dan nomor 2 di Indonesia. Sebagai Presiden, beliau pasti akan netral dan saya tidak tahu ketika beliau sedang menjadi ayah.

Jokowi juga disebut sebut menunjukan taringnya, ya beliau disebut akan menentang partai terbesar saat ini yang mengusung namanya di 2 periode, bukan berkhianat namun seperti inilah politik, musuh akan menjadi kawan dan kawan akan menjadi musuh, hal yang sangat biasa.

sr. member
Activity: 1204
Merit: 486
November 01, 2023, 10:50:08 AM
#12
Walaupun tujuannya makan siang, tetap bung Indonesia Harus Berubah.
Pemilu yang jurdil itu yang harus diutamakan, ke khawatiran tentang Netralitas sudah disampaikan, mudah-mudahan bukan saja didengarkan tapi juga dilaksanakan.

Semoga pemilu lebih baik dari tahun kemarin anggaran triliunan rupiah jangan dari kardus lagi kotak suara nya Cheesy
Kalah menang hal biasa , siapapun pemimpin selanjutnya semoga membawa Indonesia lebih baik dan lebih maju ke depan nya.


Ane belum baca terkait berita ini, tapi meskipun hanya makan siang pasti ada pembahasan yang mereka bahas. Tapi keknya ga bakal di dengarkan deh gan soalnya kita cuma bahas disini, dan pak presiden keknya juga ga ikutan forum ini.

Kotaknya harus dari apa emang gan? susah ngangkutnya ntr kalo kotak suara terbuat dari besi, boros space saat pengirian dan merepotkan TPS saat bawa-bawa kotak suara. Ane pikir kita bisa berkontribusi untuk terwujudnya pemilu yang lebih baik, bisa gabung jadi KPU, KPPS, PANWAS, Atau TPS, ane pikir itu bisa jadi bukti nyata kita mensukseskan pemilu. Ane mo daftar TPS kalo di terima  Wink
Membicarakan kontribusi kita terhadap terselenggaranya pemilu yang lebih baik, saya pikir dengan tidak golput dan ikut memberikan 1 suara kita kepada salah satu calon itu adalah sebuah kontribusi kita terhadap perpolitikan Indonesia dan  sebagai warga negara yang baik saya selalu memberikan suara dari hak pilih saya, baik itu dari tingkat desa maupun tingkat nasional.
Nah ada yang menarik disini, di daerah saya orang orang yang selalu menjadi KPU, KPPS, PANWAS, Atau TPS orangnya itu itu saja, saya tidak tahu apakah ini melalui seleksi atau semacamnya atau memang hanya orang yang memiliki keistimewaan saja, misalnya dekat dengan orang yang bekerja disana. Padahal menurut sepengetahuan saya sih semua warga negara memiliki hak yang sama untuk menjadi "petugas" istilahnya, terlebih jika itu dengan diadakan seleksi untuk perekrutannya.
Entah saya yang kurang update atau bagaimana, yang jelas di daerah saya semua anggota sudah terbentuk tanpa ada pengumuman bahwa akan diadakan perekrutan petugas dan menariknya adalah setiap ada pemilihan pasti orangnya adalah orang lama.
sr. member
Activity: 350
Merit: 343
Jolly? I think I've heard that name before. hmm
November 01, 2023, 08:05:13 AM
#11
Walaupun tujuannya makan siang, tetap bung Indonesia Harus Berubah.
Pemilu yang jurdil itu yang harus diutamakan, ke khawatiran tentang Netralitas sudah disampaikan, mudah-mudahan bukan saja didengarkan tapi juga dilaksanakan.

Semoga pemilu lebih baik dari tahun kemarin anggaran triliunan rupiah jangan dari kardus lagi kotak suara nya Cheesy
Kalah menang hal biasa , siapapun pemimpin selanjutnya semoga membawa Indonesia lebih baik dan lebih maju ke depan nya.


Ane belum baca terkait berita ini, tapi meskipun hanya makan siang pasti ada pembahasan yang mereka bahas. Tapi keknya ga bakal di dengarkan deh gan soalnya kita cuma bahas disini, dan pak presiden keknya juga ga ikutan forum ini.

Kotaknya harus dari apa emang gan? susah ngangkutnya ntr kalo kotak suara terbuat dari besi, boros space saat pengirian dan merepotkan TPS saat bawa-bawa kotak suara. Ane pikir kita bisa berkontribusi untuk terwujudnya pemilu yang lebih baik, bisa gabung jadi KPU, KPPS, PANWAS, Atau TPS, ane pikir itu bisa jadi bukti nyata kita mensukseskan pemilu. Ane mo daftar TPS kalo di terima  Wink
member
Activity: 89
Merit: 38
November 01, 2023, 06:02:09 AM
#10
Termasuk Persiden juga harus netral tidak memihak salah satu pasangan calon. Dengan diundangnya ketiga paslon untuk makan siang di Istana kemarin, mungkin akan mendingininkan para pendukung paslon masing-masing yang sebelum sudah mulai memanas semenjak keputusan MK yang kontoversial sebelumnya. Meskipun begitu, banyak yang masih ragu dengan Netralitas Presiden Joko Widodo karena yang diundang hanya para Capres saja tidak dengan Cawapresnya ,dan beritanya para Cawapres akan akan diundang oleh Wakil presiden RI KH.Ma'ruf Amin nantinya. Apakah Presiden malu mengundang para Cawapres karena ada salah satu dari Paslon adalah anaknya Smiley


Sumber



Walaupun tujuannya makan siang, tetap bung Indonesia Harus Berubah.
Pemilu yang jurdil itu yang harus diutamakan, ke khawatiran tentang Netralitas sudah disampaikan, mudah-mudahan bukan saja didengarkan tapi juga dilaksanakan.

Semoga pemilu lebih baik dari tahun kemarin anggaran triliunan rupiah jangan dari kardus lagi kotak suara nya Cheesy
Kalah menang hal biasa , siapapun pemimpin selanjutnya semoga membawa Indonesia lebih baik dan lebih maju ke depan nya.
hero member
Activity: 1400
Merit: 674
November 01, 2023, 03:26:23 AM
#9
Meskipun begitu, banyak yang masih ragu dengan Netralitas Presiden Joko Widodo karena yang diundang hanya para Capres saja tidak dengan Cawapresnya ,dan beritanya para Cawapres akan akan diundang oleh Wakil presiden RI KH.Ma'ruf Amin nantinya. Apakah Presiden malu mengundang para Cawapres karena ada salah satu dari Paslon adalah anaknya Smiley

Saya pikir tidak ada hubungannya netralitas dengan mengundang semua capres dalam perjamuan apalagi jika tidak mengundang cawapress di anggap sebagai tidak netral.

Netralitas adalah sesuatu yang absurd karena sulit di identifikasi dan di ketahui. Tentu saja nanti jokowi sebagai presiden akan netral saat di depan publik tetapi di belakang itu tidak ada yang tau, strategi politik bisa menggunakan tangan orang lain sehingga sulit mengidentifikasi netralitas. Ahir bulan lalu seluruh ASN sudah melakukan ikrar netralitas tetapi itu hanya formalitas

Apa yang dilakukan pak de itu hanya untuk mengonfirmasi bahwa program-program yang dia bangun itu dapat di lanjutkan setelah terpilihnya presiden baru du 2024 nanti, saya juga berpikir bahwa tidak ada keterkaitan dengan netralitas secara papan pintu.

Hal-hal yang terjadi di dunia politik apalagi memiliki banyak cara untuk bermian dan bermuka dua bahkan empat, karena itu sama seperti yang agan katakan bahwa netralitas itu tidak bisa di putuskan lewat menyaksikan tindakan seperti itu, hal ini akan menjadi ambigu jika hanya berfokus pada objek, karena mereka memiliki banyak tangan untuk melakukan sesuatu di belakang mereka.

Secara umum, pak de selaku presiden bersikap netral, tetapi selaku rakyat, keluarga dan juga politikus, kita tidak tahu di belakangnya seperti apa, sama perti ASN yang melakukan ikrar netralitas, bagi beberapa orang mungkin itu adalah sebuah formalitas tetapi saya cukup yakin juga bahwa semuanya tidak seperti itu untuk para ASN.
Tapi rata-rata sama sihh,, ane pernah aktif di kepengurusan pendidikan dan di dalamnya banyak guru yang sudah ASN tapi mereka mengkapanyekan Capres/Caleg pilihannya hingga menawarkan baju, uang dan sebagainya.
member
Activity: 700
Merit: 55
November 01, 2023, 12:28:33 AM
#8
Dengan diundangnya ketiga paslon untuk makan siang di Istana kemarin, mungkin akan mendingininkan para pendukung paslon masing-masing yang sebelum sudah mulai memanas semenjak keputusan MK yang kontoversial sebelumnya.
Ehm, kayaknya ente baru dalam dunia politik dan tidak paham kalau "tidak ada makan siang gratis" di dunia politik. Presiden mengundang ke 3 capres tersebut pasti ada kehendak atau maunya. Ane harap ada capres yang paham kalau jokowi itu sedang memainkan peran dia sebagai penguasa tertinggi di republik ini, di antaranya menggosok punggung kedua lawan dia yaitu Ganjar dan Anis. Kalau prabowo, kita tahu sendiri kalau dia itu merupakan anak didik dia untuk melanjutkan kekuasaan, sedangkan yang lain, sudah pasti sulit, karena baik itu Ganjar dan Anis sudah punya program masing-masing jika nanti jadi Presiden, nah ini yang tidak dimau Jokowi.

Dengan adanya agenda "makan siang bersama dan tidak gratis itu", dia berharap semua capres melanjutkan program dia dan tidak menuntut anaknya dibatalkan jadi cawapres.
Memang benar yang ente katakan , bahwa ane baru dalam dunia politik (karena ane bukan politisi) dan benar juga ane tidak paham seperti ente yang sudah jago dalam politik, walaupun di postingan hanya (makan siang) saja, dan ente bilang (tidak ada makan siang gratis), Wah jago bener ente sudah tau dunia politik sehingga ente menyebut tidak ada makan siang gratis walaupun tidak ada buktinya, tapi ane salut mungkin ente tau itu bukan dengan link atau sumber yang lainnya tapi ente tau dengan ilmu kebatinan.

Ya agenda Makan siang itu adalah sebagai bentuk upaya untuk Pemilu ini berjalan dengan aman dan damai dan satu lagi ,tidak ada protes yang besar-besaran ke MK
Pages:
Jump to: