Saat itu, saya menggunakan beberapa indikator EMA, MA, MacD, RSI, Stoch dan BB, yang saya gunakan bergantian untuk menemukan titik kapan beli dan kapan jual. Namun, karena perbedaan indikator yang saya gunakan tersebut, membuat saya semakin tidak bisa fokus dan tidak bisa belajar dengan cepat. Hasilnya, saya hanya melihat pada sisi BB dan RSI. Ini pun tetap tidak konsisten saya gunakan dalam mencari titik beli dan jual, lagi-lagi saya mengubah semua Indikator, belajar Fibonacci, belajar Elliot Wave dan kombinasi indikator lainnya, hasilnya pun bukan profit tapi kecepit.
Dari pengalaman ini, pada akhirnya saya memutuskan untuk fokus pada trendline, RSI dan stoch RSI dengan bantuan S/R finder out source (bisa ditemukan di tradingview). Dari fokus saya ini pun akhirnya saya lebih sering mendapatkan opit walaupun kadang jual terlalu dini dan entri terlalu dini. Tapi, setidaknya lebih aman untuk take profit bukan hanya loss mulu, profit kalau ada FOMO doank.
Saya sangat setuju agar semua trader pemula untuk fokus pada indikator utama yang ingin digunakan dan cocok dengan gaya tradingnya daripada ingin menjadi penguasa semua indikator dalam satu minggu
- Guru yang bisa mengajari anda. -snip-