Pages:
Author

Topic: visi misinya Kenapa harus menaikan gaji pejabat? (Read 1615 times)

member
Activity: 335
Merit: 34
Low Fidelity High Potential
Mendengar fakta nya membuat hati saya geram rasanya ingin aku labrak tuh dan ku jambak-jambak kepala botak nya😅🙏.

Susah sih ya jika sudah gila jabatan apa-apa d akalin supaya bisa menempati jabatan yang di janjikan,se gila ini ya jadi anggota-anggota partai itu .

Jika kita pikirkan memang aneh, tapi itulah kenyataan yang berjalan saat ini, setiap langkah dan dukungan akan mendapatkan feed back, apakah nantinya sepadan atau tidak ketika itu ter relisasi ketika yang meraka bantu akhirnya terpilih.

Tapi, yakinlah jika mereka bekerja sesuai dengan porsinya juga layak mendapat berupa gaji dan tunjangan lainnya seperti yang telah teratur dalam perundang-udangan dari menteri keuangan besarannya. Tapi, seribu mata akan memantau kenerja mereka begitu ada indikasi pratik buruk maka langsung bermasalah dimulai dari penyidikan, penyelidikan dan penetatapan status dan harus bersiap dengan segala konsekwensinya dan siap dimiskinkan baik mental dan hartanya untuk mengganti kerugian negara.
member
Activity: 246
Merit: 22
Saking banyaknya pejabat yang tidak becus karena hasil bagi-bagi jabatan dan nepotisme saya sampai suka menyebut pejabat yang jujur dan amanah sebagai oknum dan sisanya memang rata-rata pejabat moralnya sudah terkikis karena ketamakan untuk mengumpulkan kekayaan. Bukannya amanah dalam menjaga tanggungjawab jabatannya, saat ini banyak pejabat yang hanya memikirkan bagaimana cara mendapatkan uang dengan memanfaatkan jabatannya. Belum lagi ketika posisi penting dipegang oleh sang "titipan" atau "balas budi". Bagi saya setidaknya jika memang kompeten yang bolehlah. Tapi kenyataannya banyak dari mereka yang memang tidak kompeten dan hasilnya adalah kinerja yang amburadul karena atasannya yang tidak becus.
Selain visi dan misi dari Presiden terpilih Prabowo Subianto ingin menaikkan gaji pejabat saat ini DPR sudah mengesahkan UU untuk presiden terpilih nanti pas dilantik bisa memiliki sampai 44 kursi di kementerian. Ini sangat gila ide dari Prabowo karena bisa membuat beban anggara pendapatan belanja negara semakin bengkak, bayangin jumlah gaji, tunjangan dan anggota di setiap kementerian sangat besar sehingga berpotensi anggaran pendapatan negara semakin tidak bisa dikendalikan.
Bagi-bagi jabatan sebagai balas budi saat pemilu kemaren dan kebanyakan partai oposisi seperti PKS, Nasdem dan beberapa partai lainnya lebih memilih untuk koalisi dibandingkan oposisi karena mereka diberikan ekpektasi dengan jatah kursi di kementerian nanti.
Mendengar fakta nya membuat hati saya geram rasanya ingin aku labrak tuh dan ku jambak-jambak kepala botak nya😅🙏.

Susah sih ya jika sudah gila jabatan apa-apa d akalin supaya bisa menempati jabatan yang di janjikan,se gila ini ya jadi anggota-anggota partai itu .

hero member
Activity: 2282
Merit: 560
_""""Duelbits""""_
Meskipun tidak bisa dipungkiri bahwa pada akhirnya tidak semua seperti itu karena masih ada pejabat yang mengayomi dan menjalankan tugasnya dengan baik tetapi kondisi sekarang justru terbalik dari yang seharusnya ada dimana justru mereka yang jujur mungkin bisa kita katakan "oknum" sekarang karena saking tidak terlalu melihatnya kita dngan hali itu karena fokusnya hanya kebobrokan saja yang selalu diperlihatkan para pejabat saat ini.
Saking banyaknya pejabat yang tidak becus karena hasil bagi-bagi jabatan dan nepotisme saya sampai suka menyebut pejabat yang jujur dan amanah sebagai oknum dan sisanya memang rata-rata pejabat moralnya sudah terkikis karena ketamakan untuk mengumpulkan kekayaan. Bukannya amanah dalam menjaga tanggungjawab jabatannya, saat ini banyak pejabat yang hanya memikirkan bagaimana cara mendapatkan uang dengan memanfaatkan jabatannya. Belum lagi ketika posisi penting dipegang oleh sang "titipan" atau "balas budi". Bagi saya setidaknya jika memang kompeten yang bolehlah. Tapi kenyataannya banyak dari mereka yang memang tidak kompeten dan hasilnya adalah kinerja yang amburadul karena atasannya yang tidak becus.
Meskipun terdengar miris tetapi itulah fakta yang terjadi dilapangan dan sudah menjadi rahasia umum untuk hal seperti ini dan kita hanya mencoba menutup mata dari kenyataan yang ada Cheesy Karena pada akhirnya memang untuk hal seperti ini sudah seperti menjadi sifat alami dari masyarakat kita karena tidak hanya pejabatnya saja yang melakukan hal ini tetapi hampir seluruh masyarakat juga melakukan hal yang sama karena memang nepotisme sekalipun memang hal itu tidak dibenarkan tetapi selalu terjadi terlebih ketika kita memiliki privilege yang lebih.

Tetapi disisi lain, mungkin ini adalah sifat iri saya yang tidak bisa melakukan seperti mereka hanya saja jika melihat kondisi yang sudah mendarah daging seperti ini maka situasi dimana penyalah gunaan wewenang terutama dalam privilege atau istilah balas budi pada akhirnya akan terus selalu ada karena memang ketika mereka tidak melakukan hal seperti itu dan mencoba untuk menujadi seseorang yang jujur dalam mengemban jabatan mereka maka tidak bisa dipungkiri justru merekalah yang akan dimusuhi dan berusaha di tungkas untuk tidak berkembang sejak awal.
sr. member
Activity: 1344
Merit: 459
Vave.com - Crypto Casino
Saking banyaknya pejabat yang tidak becus karena hasil bagi-bagi jabatan dan nepotisme saya sampai suka menyebut pejabat yang jujur dan amanah sebagai oknum dan sisanya memang rata-rata pejabat moralnya sudah terkikis karena ketamakan untuk mengumpulkan kekayaan. Bukannya amanah dalam menjaga tanggungjawab jabatannya, saat ini banyak pejabat yang hanya memikirkan bagaimana cara mendapatkan uang dengan memanfaatkan jabatannya. Belum lagi ketika posisi penting dipegang oleh sang "titipan" atau "balas budi". Bagi saya setidaknya jika memang kompeten yang bolehlah. Tapi kenyataannya banyak dari mereka yang memang tidak kompeten dan hasilnya adalah kinerja yang amburadul karena atasannya yang tidak becus.
Selain visi dan misi dari Presiden terpilih Prabowo Subianto ingin menaikkan gaji pejabat saat ini DPR sudah mengesahkan UU untuk presiden terpilih nanti pas dilantik bisa memiliki sampai 44 kursi di kementerian. Ini sangat gila ide dari Prabowo karena bisa membuat beban anggara pendapatan belanja negara semakin bengkak, bayangin jumlah gaji, tunjangan dan anggota di setiap kementerian sangat besar sehingga berpotensi anggaran pendapatan negara semakin tidak bisa dikendalikan.
Bagi-bagi jabatan sebagai balas budi saat pemilu kemaren dan kebanyakan partai oposisi seperti PKS, Nasdem dan beberapa partai lainnya lebih memilih untuk koalisi dibandingkan oposisi karena mereka diberikan ekpektasi dengan jatah kursi di kementerian nanti.
sr. member
Activity: 546
Merit: 367
rollbit.com/trading
Meskipun tidak bisa dipungkiri bahwa pada akhirnya tidak semua seperti itu karena masih ada pejabat yang mengayomi dan menjalankan tugasnya dengan baik tetapi kondisi sekarang justru terbalik dari yang seharusnya ada dimana justru mereka yang jujur mungkin bisa kita katakan "oknum" sekarang karena saking tidak terlalu melihatnya kita dngan hali itu karena fokusnya hanya kebobrokan saja yang selalu diperlihatkan para pejabat saat ini.
Saking banyaknya pejabat yang tidak becus karena hasil bagi-bagi jabatan dan nepotisme saya sampai suka menyebut pejabat yang jujur dan amanah sebagai oknum dan sisanya memang rata-rata pejabat moralnya sudah terkikis karena ketamakan untuk mengumpulkan kekayaan. Bukannya amanah dalam menjaga tanggungjawab jabatannya, saat ini banyak pejabat yang hanya memikirkan bagaimana cara mendapatkan uang dengan memanfaatkan jabatannya. Belum lagi ketika posisi penting dipegang oleh sang "titipan" atau "balas budi". Bagi saya setidaknya jika memang kompeten yang bolehlah. Tapi kenyataannya banyak dari mereka yang memang tidak kompeten dan hasilnya adalah kinerja yang amburadul karena atasannya yang tidak becus.
hero member
Activity: 2282
Merit: 560
_""""Duelbits""""_

Mereka yang sudah mendzolimi rakyat tidak akan berpikir tentang apa yang mereka lakukan. Keinginan mereka hanya mendapatkan kekayaan yang sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan akibat yang mereka timbulkan. Dan itu sudah bertolak belakang dengan sumpah jabatan yang mereka ucapkan ketika dilantik seolah-olah itu hanyalah sekedar formalitas di depan kamera saja dan setelah itu, mereka bisa menggunakan jabatannya dan kekuatannya untuk memenuhi keinginan pribadinya. Seandainya mereka bisa melek dan melihat kondisi rakyat dan ada keinginan untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, negara ini pasti akan lebih maju dari negara-negara berkembang lainnya. Mungkin tidak perlu waktu lama untuk melihat negara ini menjadi lebih baik lagi.
Untuk saat ini sumpah jabatan hanya menjadi formalitas saja agar ketika pengangkatan terlihat lebih khidmat, selebihnya tidak ada yang berubah dari hal ini.
Tidak bisa dipungkiri memang bahwa untuk sekarang kepercayaan kita terhadap para pemangku jabatan atau mereka yang bertugas di beberapa lembaga kenegaraan semakin terkikis habis meskipun ruang gerak kita masih hanya berpusat kepada kritikan berupa tulisan atau perkataan saja tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa mayoritas masyarakat kita saat ini tidak terlalu percaya dengan mereka (para pejabat) bahkan termasuk saya sendiri yang memang tidak terlalu merasa yakin dan percaya bahwa mereka melakukan tugasnya sebagaimana mestinya.

Meskipun tidak bisa dipungkiri bahwa pada akhirnya tidak semua seperti itu karena masih ada pejabat yang mengayomi dan menjalankan tugasnya dengan baik tetapi kondisi sekarang justru terbalik dari yang seharusnya ada dimana justru mereka yang jujur mungkin bisa kita katakan "oknum" sekarang karena saking tidak terlalu melihatnya kita dngan hali itu karena fokusnya hanya kebobrokan saja yang selalu diperlihatkan para pejabat saat ini.
MRY
full member
Activity: 560
Merit: 109
Selama sistem ketata negaraan kita seperti sekarang ini sangat sulit untuk mencari para pejabat yang jujur dan independen. Bahkan kalau misalnya ada pejabat yang kritis dan jujur malah disingkirkan dari birokrasi karena dianggap tidak bisa bekerja sama untuk merampok uang rakyat atau tidak bisa tutup mulut atas tindakan para atasannya atau bos mereka yang melakukan korupsi. Mengenai konsep menaiki gaji pejabat untuk mencegah korupsi saya pikir itu bukan kebijakan yang tepat karena selama ini justru mereka-mereka yang memiliki penghasilan yang besar yang melakukan korupsi besar-besaran.
Ya jika itu sudah terjadi maka tidak ada cara lagi bagi sebuah negara untuk maju dan menyejahterakan rakyatnya. Lalu siapa lagi yang mesti dipercaya untuk menyelamatkan rakyat? sungguh sangat miris. Kasus-kasus seperti yang anda katakan telah banyak terjadi, seperti misalnya kasus Munir yang sampai saat ini masih belum ada penyelesaian. Maka dengan demikian kita tak berani berbicara lebih jauh mengenai hal itu dan kehidupan rakyat benar-benar sangat tertekan karena ulah para oknum pejabat yang semakin serakah.
Apabila kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah terus terkikis karena ketidakadilan dan kasus-kasus yang tak kunjung terselesaikan maka tinggal menunggu waktu kalau negara akan bubar. Kita semua berharap agar ada langkah nyata dari pihak berwenang untuk menegakkan keadilan, tidak hanya demi individu seperti Munir, tetapi juga demi masa depan bangsa ini. Rakyat membutuhkan pemimpin yang benar-benar peduli, bukan yang hanya mementingkan kepentingan pribadi. Tanpa adanya perubahan signifikan, kesejahteraan rakyat akan tetap menjadi mimpi yang sulit terwujud. Semoga kita masih punya harapan untuk bangkit dari situasi ini.
Menurut saya, ketika ketidakadilan merajalela dan ditangani secara sistematis dengan respons yang lemah, maka dampak di atas lebih mungkin terjadi, yaitu pada kepercayaan publik terhadap lembaga pemerintah. Tidak hanya dalam satu generasi, tetapi sangat mengganggu kemajuan dan prospek seluruh bangsa. Rakyat ingin mendapatkan pemerintahan yang dapat bekerja sesuai permintaan dan memiliki keberanian untuk melakukan sesuatu terhadap suatu masalah, bukan hanya banyak bicara dan tidak melakukan apa-apa. Reformasi substansial terhadap kepolisian dan prosedur, serta peningkatan peran pers dan pemerintah, akan menjadi faktor penting dalam membangun kembali hubungan ini. Namun, perlu ada pemimpin yang fokus utamanya adalah bekerja untuk kemajuan rakyat, bukan untuk mendapatkan kekuasaan sendiri. Saya kira tidak seorang pun dapat memikirkan kemakmuran negara tanpa pemimpin yang memiliki keberanian dan akal sehat untuk mengambil keputusan yang tepat bagi rakyat. Rakyat menginginkan pemimpin yang dapat mengubah situasi negara saat ini menjadi lebih baik dan dapat membuat perubahan positif yang diperlukan. Jika langkah-langkah ini tidak segera diambil, maka kemakmuran hanya akan tetap menjadi mimpi, keadaan negara hanya akan semakin buruk.
sr. member
Activity: 957
Merit: 278
Vave.com - Crypto Casino
Selama sistem ketata negaraan kita seperti sekarang ini sangat sulit untuk mencari para pejabat yang jujur dan independen. Bahkan kalau misalnya ada pejabat yang kritis dan jujur malah disingkirkan dari birokrasi karena dianggap tidak bisa bekerja sama untuk merampok uang rakyat atau tidak bisa tutup mulut atas tindakan para atasannya atau bos mereka yang melakukan korupsi. Mengenai konsep menaiki gaji pejabat untuk mencegah korupsi saya pikir itu bukan kebijakan yang tepat karena selama ini justru mereka-mereka yang memiliki penghasilan yang besar yang melakukan korupsi besar-besaran.
Ya jika itu sudah terjadi maka tidak ada cara lagi bagi sebuah negara untuk maju dan menyejahterakan rakyatnya. Lalu siapa lagi yang mesti dipercaya untuk menyelamatkan rakyat? sungguh sangat miris. Kasus-kasus seperti yang anda katakan telah banyak terjadi, seperti misalnya kasus Munir yang sampai saat ini masih belum ada penyelesaian. Maka dengan demikian kita tak berani berbicara lebih jauh mengenai hal itu dan kehidupan rakyat benar-benar sangat tertekan karena ulah para oknum pejabat yang semakin serakah.
Apabila kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah terus terkikis karena ketidakadilan dan kasus-kasus yang tak kunjung terselesaikan maka tinggal menunggu waktu kalau negara akan bubar. Kita semua berharap agar ada langkah nyata dari pihak berwenang untuk menegakkan keadilan, tidak hanya demi individu seperti Munir, tetapi juga demi masa depan bangsa ini. Rakyat membutuhkan pemimpin yang benar-benar peduli, bukan yang hanya mementingkan kepentingan pribadi. Tanpa adanya perubahan signifikan, kesejahteraan rakyat akan tetap menjadi mimpi yang sulit terwujud. Semoga kita masih punya harapan untuk bangkit dari situasi ini.
full member
Activity: 784
Merit: 115
Dan menurut saya memang iya kebanyakan para penjabat hanya memikirkan dirinya sendiri untuk mendapatkan kekayaan yang banyak meskipun mereka harus mendzolimi para rakyat dengan melakukan korupsi sebanyak mungkin.
Dan yang sudah anda bilang diatas itu akan di alami oleh para penjabat yang hanya mementingkan diri sendiri yaitu mereka bisa berbuat curang dibelakang aturan ke pemerintahan padahal jika para penjabat memiliki rasa bersyukur dan berterima kasih mereka sudah menerima akan gaji dan uang tunjangan yang selama ini sudah mereka terima setiap bulan. bagi masyarakat biasa gaji dll yang sudah diterima oleh seorang penjabat setiap bulannya memiliki nilai yang sangat tinggi sehingga bagi masyarakat itu sudahlah cukup lebih baik memikirkan untuk mensejahterakan rakyatnya daripada memikirkan menaikkan gaji para pejabat yang tidak terlalu penting.
Mereka yang sudah mendzolimi rakyat tidak akan berpikir tentang apa yang mereka lakukan. Keinginan mereka hanya mendapatkan kekayaan yang sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan akibat yang mereka timbulkan. Dan itu sudah bertolak belakang dengan sumpah jabatan yang mereka ucapkan ketika dilantik seolah-olah itu hanyalah sekedar formalitas di depan kamera saja dan setelah itu, mereka bisa menggunakan jabatannya dan kekuatannya untuk memenuhi keinginan pribadinya. Seandainya mereka bisa melek dan melihat kondisi rakyat dan ada keinginan untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, negara ini pasti akan lebih maju dari negara-negara berkembang lainnya. Mungkin tidak perlu waktu lama untuk melihat negara ini menjadi lebih baik lagi.
hero member
Activity: 2856
Merit: 644
https://duelbits.com/
Setidaknya gaji menjadi salah satu faktor untuk mereka melakukan korupsi dan memang itu jelas ada kaitannya meskipun terkadang kekuasaan juga lah yang membuat mereka leluasa tentang hal itu tetapi karena gaji yang saat ini mereka terima dianggap tidak cukup (tidak akan pernah cukup karena sifat serakah yang kita miliki) maka memang itu akan mendorong mereka (para pejabat untuk melakukan korupsi).
Saya rasa itu bukan persoalan gaji melainkan pemimpin kita mengalami krisis moral dan jika dilihat justru yang melakukan korupsi kebanyakan orang yang memiliki gaji besar. Hukum di negara kita juga belum sepenuhnya ditegakkan dengan benar dan tepat sasaran, pernah dengar seorang nenek di penjara karena mencuri singkong? Coba ikuti kasusnya dan itu sama sekali membuat kita jadi tidak percaya dengan hukum yang ada di negara kita. Sedangkan orang yang korupsi dan tersandung kasus besar lainnya jauh lebih ringan, persis seperti beberapa perkataan bahwa hukum seperti bisa dibeli oleh mereka yang memiliki kekuasaan dan uang.
Maka dari itu mas seperti yang kalimat dibawahnya saya tidak masalah jika pada akhirnya gaji para aparatur negara itu besar asalkan mereka memiliki tanggung jawab yang sama karena pada akhirnya saya juga tidak bisa memungkiri bahwa untuk mengurus negara itu sulit, saya saja mengurus rumah tangga dengan anggaran dan segala peraturan yang ada di keluarga masih cukup kerepotan apalagi untuk mengatur sebuah negara. Sehingga dalam hal ini saya tidak akan melarang jika negara memberikan gaji tinggi kepada para pejabatnya. Hanya saja tentu ada hak dan ada kewajiban. Selama kewajiban mereka dipenuhi dengan benar maka hak mereka tetap harus diberikan dan saya akan mendukung itu, masalahnya adalah ketika kewajiban para aparatur negara itu terkesan tidak dijalankan dengan baik karena rata-rata para pejabat apalagi para mentri yang terkesan leha-leha dan itu terbuki di rapat mereka terkadang absen, tidur, nonton bokep bahkan main judi sudah memperlihatkan bahwa mereka tidak serius dengan jabatan yang mereka terima sehingga akan konyol ketika tanggung jawab dan kewajiban mereka di tinggalkan tetapi mereka meminta hak yang tidak sesuai dengan pekerjaannya.


Dengan adanya penambahan gaji seperti wacana yang terjadi saat ini sudah jelas ini akan membuat mereka ke enakan karena memang jalan mereka makin terbuka dan bukan hal mustahil beberapa hal negatif lainnya seperti money politik yang semakin jelas (seperti periode pemilihan musim ini) akan terus terjadi karena mereka memiliki tujuan yang memang selain dari gaji yang besar ketika menjabat, mereka juga memiliki sebuah kesempatan untuk melakukan korupsi. meskipun tidak semua seperti itu tetapi rata-rata adalah seperti itu dan itu adalah sebuah fakta yang tidak bisa kita hindari.
Perlu adanya ketangkasan dan pemimpin yang memiliki moral supaya persoalan korupsi bisa diberantas dengan tepat, persoalan korupsi sangat merugikan dan ini akan melahirkan kepemimpinan yang buruk dan tidak berpihak kepada kebijakan yang baik terhadap rakyat dan yang di sayangkan justru hukum seperti dipermainkan oleh mereka. Penambahan gaji bukan sebuah solusi untuk pemberantasan korupsi dan itu tidak akan pernah berhasil meskipun beberapa lembaga mengatakan sebuah kebijakan yan tepat. Jika ditelusuri kebijakan kenaikan gaji hanya akan membuat masalah baru dimana pemerintah harus mengeluarkan uang yang jauh lebih besar untuk gaji mereka akan tetapi kinerja tidak menghasilkan apapun.

Efek jera bagi mereka yang melakukan korupsi harus ditegakkan dan meskipun sulit di jalankan akan tetapi kita butuh pemimpin yang berani untuk menaklukkannya. Pemimpin yang lahir dari money politik tidak akan mampu memberantas korupsi dan jangan pernah berharap meraka mau melakukan karena ada jasa yang harus mereka bayar pada saat mencalonkan diri sebagai pemimpin setelah terpilih.
Moral di negara kita sudah hancur percaya atau tidak untuk saat ini moral yang dimiliki baik di masyarakat sebagai warga negara biasa atau para pejabat memang rata-rata sudah bobrok dan kita mau tidak mau harus mengakui itu.
Persoalan korupsi dan penegakan hukum sudah kacau dan sulit untuk dikembalikan sebagaimana mestinya karena apapun kebijakan yang ada saat ini pada akhirnya itu tidak akan mengubah apapun karena yang salah bukan aturan dan kebijakan tetapi orang-orang pengendali hukum dan kebijakan itulah yang memang tidak tahu malu yang hanya menguntungkan diri sendiri tanpa peduli kepada nasib negara kedepannya seperti apa.

Efek jera untuk mereka yang memang kedapatan korupsi itu tidak akan bisa terealisasikan dengan baik karena mereka sudah membentengi diri dengan kebijakan lain. Contohnya seperti ketika usulan koruptor dimiskinkan itu sudah terhalang dengan kebijakan bahwa semua warga negara perlu mendapatkan hukum yang sama atau ketika ada usulan koruptor di hukum mati itu juga akan dihalau dengan alasan hak azasi manusia. Ini menandakan bahwa mereka sudah bersiap dengan kemungkinan terburuk sehingga ketika mereka ketahuan korupsi pun pada akhirnya hasilnya tetap sama dengan dihukum ringan dan konyolnya mereka bisa kembali menjabat atau mendapatkan posisi di pemerintahan.
sr. member
Activity: 910
Merit: 430
Get $2100 deposit bonuses & 60 FS
Kayanya dengan dinaikan gaji pejabat, diharapkan kinerja yang diberikan semakin baik, dan mungkin juga bisa menekan angka korupsi ( sangat mustahil  Grin ).
Ya, teorinya begitu. Cuman ternyata gaji naik, tidak ada efeknya ke penurunan angka korupsi. Yang ada malah jumlah angka korupsi makin naik. Di tahun 2023 tercatat sebanyak 791 kasus, padahal 5 tahun sebelumnya hanya 271 kasus. Ini entah penindak korupsinya yang makin pintar atau wabah korupsinya yang makin subur. Kalau saya pribadi merasa ini akibat lahan korupsinya yang makin luas.  Cheesy



Cek: databoks
Selama para koruptor yang sudah ketahuan tidak diberikan efek jera dengan hukuman yang lebih berat maka koruptor lainnya di negara ini yang belum ketahuan memang tidak akan takut lagi dengan hukum. Dan sebenarnya yang harus ditingkatkan lebih baik lagi dinegara kita itu adalah tingkat hukuman yang lebih berat dan peningkatanan transparansi administrasi dan lain sebagainya harus lebih transparansi lagi. Mungkin kalau CBDC sudah ada maka gaji pejabat bisa di lihat di blockchain. Tapi yang namanya manusia maka walaupun sudah diusahakan supaya pemerintahan lebih tranparansi sekalipun pasti akan mencari celah. Dan begitu juga dengan di naikkan gaji tetap saja tidak akan mengurangi korupsi karena manusia memang memiliki sifat serakah. Mereka korupsi mungkin bukan karena gaji yang mereka terima tidak cukup tapi memang karena mereka serakah saja melihat celah yang bisa mereka manfaatkan untuk meraup keuntungan yang lebih banyak diluar gaji mereka. Jadi solusinya harus menutup celah tersebut. Atau pendidikan moral dinegara kita harus diperbaiki. Minimal generasi selanjutnya tidak lagi menjadi orang yang tidak bermoral yang tidak mempedulikan kepentingan orang lain bahkan berani mengambil hak orang lain.
hero member
Activity: 2114
Merit: 740
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
Kayanya dengan dinaikan gaji pejabat, diharapkan kinerja yang diberikan semakin baik, dan mungkin juga bisa menekan angka korupsi ( sangat mustahil  Grin ).
Jadi masih kurang kah gaji pejabat selama ini, sehingga kinerjanya agak berantakan sampai terjadi korupsi. Dari apa yang saya baca disini Daftar Gaji Pejabat Negara di Indonesia dan Tunjangannya gaji pokok para pejabat plus Tunjangannya sudah sangat lumayan, saya pikir tidak perlu lagi nambak bukit yang sudah tinggi karena akan meningkatkan lubang besar di dataran rendah.

Jika para pejabat tidak mampu memberikan kinerja yang bagus dengan gaji segitu, ngapain juga mereka disana, masih banyak orang lain yang memiliki kemampuan atau berkompeten untuk mengganti jabatan mereka. Mending uang yang seharusnya dialokasikan untuk menambah gaji para pejabat di gunakan untuk kemakmuran rakyat seperti menambah fasilitas rumah sakit atau membangun infrastruktur untuk memperlancar ekonomi rakyat kecil.
hero member
Activity: 994
Merit: 525
Sebaiknya pemerintah memikirkan untuk menunda untuk menaikkan gaji pejabat untuk sementara waktu. Toh hal itu juga tidak berimbas banyak terhadap gaya hidup mereka kecuali gaya hidup mereka memang sudah sangat tinggi dan memerlukan biaya yang besar untuk bisa memenuhinya.

Tanpa adanya niatan bekerja untuk rakyat ditambah sifat greedy yang memang sudah menjadi salah satu sifat buruk pada manusia. Keserakahan akan membuat seseorang menjadi merasa tidak akan pernah cukup. Saya kira gaji yang semakin tinggi tidak akan membuat pejabat tiba-tiba menjadi sadar dan segala kebutuhan pokoknya tercukupi lalu mulai bekerja untuk rakyat. Justru sebagian besar oknum pejabat saat gaji naik yang dipikirkan adalah menaikkan gaya hidup. Dari yang awalnya naik Avanza akan berubah menjadi Pajero. Jadi pada akhirnya kebutuhan hidupnya akan bertambah dan akan sampai di satu titik mereka akan kembali mengusulkan kenaikan gaji karena menginginkan gaya hidup yang lebih tinggi.

Menurut saya semua ini ada pada mindset pejabat. Kalau urusan gaji pejabat di pemerintahan rata-rata memang sudah memiliki gaji yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari sesuai dengan kelas masyarakat menengah. Kecuali pejabat dengan jabatan rendah atau honorer yang memang menurut saya masih memiliki gaji yang belum layak.
Sepertinya banyak mindset pejabat itu yang ingin mendapatkan kekayaan yang lebih banyak mumpung mereka sedang memiliki jabatan yang tinggi. Mereka tidak memikirkan tentang sumpah jabatan yang sudah mereka ucapkan di awal karena banyaknya godaan di sekitar mereka yang membuat mereka mencobanya. Setelah mereka mencobanya, lha kok enak ehh mau lagi ahh dan akhirnya mereka tidak memikirkan apa-apa lagi bahkan tugas-tugasnya pun seakan-akan hanya muncul dan hilang begitu saja. Jika diminta untuk laporan pun mereka akan membuatnya terlihat beres semua padahal masih banyak yang perlu diperhatikan dan ditangani.

Gaji yang tinggi tidak akan menjamin seseorang bisa merasa puas. Sudah sifat manusia merasakan serakah dan tidak akan pernah puas dengan apa yang sudah mereka dapatkan dan tidak bisa membandingkannya dengan hasil yang diterima orang lain. Terlalu banyak mendongakkan kepala ke atas ketika berjalan bisa bikin kepala pegal.

Dan menurut saya memang iya kebanyakan para penjabat hanya memikirkan dirinya sendiri untuk mendapatkan kekayaan yang banyak meskipun mereka harus mendzolimi para rakyat dengan melakukan korupsi sebanyak mungkin.
Dan yang sudah anda bilang diatas itu akan di alami oleh para penjabat yang hanya mementingkan diri sendiri yaitu mereka bisa berbuat curang dibelakang aturan ke pemerintahan padahal jika para penjabat memiliki rasa bersyukur dan berterima kasih mereka sudah menerima akan gaji dan uang tunjangan yang selama ini sudah mereka terima setiap bulan. bagi masyarakat biasa gaji dll yang sudah diterima oleh seorang penjabat setiap bulannya memiliki nilai yang sangat tinggi sehingga bagi masyarakat itu sudahlah cukup lebih baik memikirkan untuk mensejahterakan rakyatnya daripada memikirkan menaikkan gaji para pejabat yang tidak terlalu penting.
full member
Activity: 784
Merit: 115
Sebaiknya pemerintah memikirkan untuk menunda untuk menaikkan gaji pejabat untuk sementara waktu. Toh hal itu juga tidak berimbas banyak terhadap gaya hidup mereka kecuali gaya hidup mereka memang sudah sangat tinggi dan memerlukan biaya yang besar untuk bisa memenuhinya.

Tanpa adanya niatan bekerja untuk rakyat ditambah sifat greedy yang memang sudah menjadi salah satu sifat buruk pada manusia. Keserakahan akan membuat seseorang menjadi merasa tidak akan pernah cukup. Saya kira gaji yang semakin tinggi tidak akan membuat pejabat tiba-tiba menjadi sadar dan segala kebutuhan pokoknya tercukupi lalu mulai bekerja untuk rakyat. Justru sebagian besar oknum pejabat saat gaji naik yang dipikirkan adalah menaikkan gaya hidup. Dari yang awalnya naik Avanza akan berubah menjadi Pajero. Jadi pada akhirnya kebutuhan hidupnya akan bertambah dan akan sampai di satu titik mereka akan kembali mengusulkan kenaikan gaji karena menginginkan gaya hidup yang lebih tinggi.

Menurut saya semua ini ada pada mindset pejabat. Kalau urusan gaji pejabat di pemerintahan rata-rata memang sudah memiliki gaji yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari sesuai dengan kelas masyarakat menengah. Kecuali pejabat dengan jabatan rendah atau honorer yang memang menurut saya masih memiliki gaji yang belum layak.
Sepertinya banyak mindset pejabat itu yang ingin mendapatkan kekayaan yang lebih banyak mumpung mereka sedang memiliki jabatan yang tinggi. Mereka tidak memikirkan tentang sumpah jabatan yang sudah mereka ucapkan di awal karena banyaknya godaan di sekitar mereka yang membuat mereka mencobanya. Setelah mereka mencobanya, lha kok enak ehh mau lagi ahh dan akhirnya mereka tidak memikirkan apa-apa lagi bahkan tugas-tugasnya pun seakan-akan hanya muncul dan hilang begitu saja. Jika diminta untuk laporan pun mereka akan membuatnya terlihat beres semua padahal masih banyak yang perlu diperhatikan dan ditangani.

Gaji yang tinggi tidak akan menjamin seseorang bisa merasa puas. Sudah sifat manusia merasakan serakah dan tidak akan pernah puas dengan apa yang sudah mereka dapatkan dan tidak bisa membandingkannya dengan hasil yang diterima orang lain. Terlalu banyak mendongakkan kepala ke atas ketika berjalan bisa bikin kepala pegal.
member
Activity: 121
Merit: 86
You have 0 sendable merit (sMerit)
Sebaiknya pemerintah memikirkan untuk menunda untuk menaikkan gaji pejabat untuk sementara waktu. Toh hal itu juga tidak berimbas banyak terhadap gaya hidup mereka kecuali gaya hidup mereka memang sudah sangat tinggi dan memerlukan biaya yang besar untuk bisa memenuhinya.

Tanpa adanya niatan bekerja untuk rakyat ditambah sifat greedy yang memang sudah menjadi salah satu sifat buruk pada manusia. Keserakahan akan membuat seseorang menjadi merasa tidak akan pernah cukup. Saya kira gaji yang semakin tinggi tidak akan membuat pejabat tiba-tiba menjadi sadar dan segala kebutuhan pokoknya tercukupi lalu mulai bekerja untuk rakyat. Justru sebagian besar oknum pejabat saat gaji naik yang dipikirkan adalah menaikkan gaya hidup. Dari yang awalnya naik Avanza akan berubah menjadi Pajero. Jadi pada akhirnya kebutuhan hidupnya akan bertambah dan akan sampai di satu titik mereka akan kembali mengusulkan kenaikan gaji karena menginginkan gaya hidup yang lebih tinggi.

Menurut saya semua ini ada pada mindset pejabat. Kalau urusan gaji pejabat di pemerintahan rata-rata memang sudah memiliki gaji yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari sesuai dengan kelas masyarakat menengah. Kecuali pejabat dengan jabatan rendah atau honorer yang memang menurut saya masih memiliki gaji yang belum layak.
full member
Activity: 784
Merit: 115
Kayanya dengan dinaikan gaji pejabat, diharapkan kinerja yang diberikan semakin baik, dan mungkin juga bisa menekan angka korupsi ( sangat mustahil  Grin ).
Seharusnya mereka bisa menyadari bahwa gajinya itu sudah sangat tinggi dibanding dengan pegawai lainnya. Tapi sayangnya, tidak banyak pejabat yang mau dan menyadari hal itu dan malah meminta hal-hal lainnya yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan pekerjaannya. Ada juga yang malah menggunakan jabatannya untuk hal-hal yang hanya menguntungkan kepentingan pribadi mereka sehingga terciptalah angka korupsi yang tinggi di negara kita.

Sebaiknya pemerintah memikirkan untuk menunda untuk menaikkan gaji pejabat untuk sementara waktu. Toh hal itu juga tidak berimbas banyak terhadap gaya hidup mereka kecuali gaya hidup mereka memang sudah sangat tinggi dan memerlukan biaya yang besar untuk bisa memenuhinya.
hero member
Activity: 1498
Merit: 802
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
Setidaknya gaji menjadi salah satu faktor untuk mereka melakukan korupsi dan memang itu jelas ada kaitannya meskipun terkadang kekuasaan juga lah yang membuat mereka leluasa tentang hal itu tetapi karena gaji yang saat ini mereka terima dianggap tidak cukup (tidak akan pernah cukup karena sifat serakah yang kita miliki) maka memang itu akan mendorong mereka (para pejabat untuk melakukan korupsi).
Saya rasa itu bukan persoalan gaji melainkan pemimpin kita mengalami krisis moral dan jika dilihat justru yang melakukan korupsi kebanyakan orang yang memiliki gaji besar. Hukum di negara kita juga belum sepenuhnya ditegakkan dengan benar dan tepat sasaran, pernah dengar seorang nenek di penjara karena mencuri singkong? Coba ikuti kasusnya dan itu sama sekali membuat kita jadi tidak percaya dengan hukum yang ada di negara kita. Sedangkan orang yang korupsi dan tersandung kasus besar lainnya jauh lebih ringan, persis seperti beberapa perkataan bahwa hukum seperti bisa dibeli oleh mereka yang memiliki kekuasaan dan uang.

Dengan adanya penambahan gaji seperti wacana yang terjadi saat ini sudah jelas ini akan membuat mereka ke enakan karena memang jalan mereka makin terbuka dan bukan hal mustahil beberapa hal negatif lainnya seperti money politik yang semakin jelas (seperti periode pemilihan musim ini) akan terus terjadi karena mereka memiliki tujuan yang memang selain dari gaji yang besar ketika menjabat, mereka juga memiliki sebuah kesempatan untuk melakukan korupsi. meskipun tidak semua seperti itu tetapi rata-rata adalah seperti itu dan itu adalah sebuah fakta yang tidak bisa kita hindari.
Perlu adanya ketangkasan dan pemimpin yang memiliki moral supaya persoalan korupsi bisa diberantas dengan tepat, persoalan korupsi sangat merugikan dan ini akan melahirkan kepemimpinan yang buruk dan tidak berpihak kepada kebijakan yang baik terhadap rakyat dan yang di sayangkan justru hukum seperti dipermainkan oleh mereka. Penambahan gaji bukan sebuah solusi untuk pemberantasan korupsi dan itu tidak akan pernah berhasil meskipun beberapa lembaga mengatakan sebuah kebijakan yan tepat. Jika ditelusuri kebijakan kenaikan gaji hanya akan membuat masalah baru dimana pemerintah harus mengeluarkan uang yang jauh lebih besar untuk gaji mereka akan tetapi kinerja tidak menghasilkan apapun.

Efek jera bagi mereka yang melakukan korupsi harus ditegakkan dan meskipun sulit di jalankan akan tetapi kita butuh pemimpin yang berani untuk menaklukkannya. Pemimpin yang lahir dari money politik tidak akan mampu memberantas korupsi dan jangan pernah berharap meraka mau melakukan karena ada jasa yang harus mereka bayar pada saat mencalonkan diri sebagai pemimpin setelah terpilih.
sr. member
Activity: 1624
Merit: 339
https://duelbits.com/
Kayanya dengan dinaikan gaji pejabat, diharapkan kinerja yang diberikan semakin baik, dan mungkin juga bisa menekan angka korupsi ( sangat mustahil  Grin ).

Kalo dinaikkan gajinya, ane malah berpikir akan semakin tinggi tingkat korupsinya karena watak dasar manusia kebanyakan adalah selalu merasa kurang akan apa yang sudah didapat atau istilah kerennya "greedy".
Ane pribadi akan lebih setuju kalo fokusnya ke "hukuman" bagi para pelaku korupsi karena selama ini pelaku korupsi seolah tidak mendapatkan efek jera.
Korupsi milyaran, trilyunan paling2 cuma dipenjara berapa tahun, kadang dipenjaranya pun lebih enak daripada napi2 yang lain.
Trus entar stelah bebas masih ada kesempatan buat menjabat lagi, gimana koruptor ga nyantai kalo ketangkep hukumannya tidak sebanding dengan tidak kejahatannya.


Masuk penjara cuman setor nama/titip absen. Ane yakin masih sangat banyak elit pejabat yang kesandung kasus korupsi ber-M M itu yang sama kayak gayus tambunan dulu. Masih bebas pergi kemana saja. Cuman mereka mungkin sudah banyak belajar dari pengalaman sehingga kalaupun keluar itu diam-diam dan tidak menampakkan diri ke publik. Belum lagi kamar terpidana korupsi yang bak hotel bintang lima, dan setelah habis masa tahanan pun masih banyak aset hasil korupsi yang kembali menjadi hartanya. Kurang apa lagi coba nikmatinya menjadi koruptor? Ane setuju dengan ide memiskinkan para koruptor meskipun nantinya akan ada celah juga tetapi setidaknya itu jauh lebih baik ketimbang korupsi 50m, kena kasus, bayar sana sini 20m, dipenjara beberapa tahun pulang-pulang masih ada uang sisa sekitaran 30-20m-an.
sr. member
Activity: 1470
Merit: 256
Kayanya dengan dinaikan gaji pejabat, diharapkan kinerja yang diberikan semakin baik, dan mungkin juga bisa menekan angka korupsi ( sangat mustahil  Grin ).

Kalo dinaikkan gajinya, ane malah berpikir akan semakin tinggi tingkat korupsinya karena watak dasar manusia kebanyakan adalah selalu merasa kurang akan apa yang sudah didapat atau istilah kerennya "greedy".
Ane pribadi akan lebih setuju kalo fokusnya ke "hukuman" bagi para pelaku korupsi karena selama ini pelaku korupsi seolah tidak mendapatkan efek jera.
Korupsi milyaran, trilyunan paling2 cuma dipenjara berapa tahun, kadang dipenjaranya pun lebih enak daripada napi2 yang lain.
Trus entar stelah bebas masih ada kesempatan buat menjabat lagi, gimana koruptor ga nyantai kalo ketangkep hukumannya tidak sebanding dengan tidak kejahatannya.


Ane setuju dengan ente gan, sudah pasti jika gaji para pejabat dinaikkan pasti mereka semua merasa senang dan banyak sekali korupsi semakin merajalela dan tidak dipungkiri lagi kenyataannya para pejabat mendapatkan gaji sebesar itu masih saja kurang dan mereka memanfaatkan celah untuk memperkaya diri sendiri dengan jalur yang salah yaitu berkorupsi sampai milyaran bahkan triliunan.
Dan ane sependapat dengan ente gan bahwa sekarang ini seharusnya pemerintah lebih tegas lagi dalam menangani kasus korupsi di negeri ini agar para koruptor benar-benar jera dan bisa ditakuti oleh calon-calon para koruptor dengan cara memberi hukuman yang sangat berat dan benar-benar dilakukan bukan hanya koar-koar di publik saja tetapi dibelakang nihil alias omong kosong belaka.

legendary
Activity: 3500
Merit: 1354
Kayanya dengan dinaikan gaji pejabat, diharapkan kinerja yang diberikan semakin baik, dan mungkin juga bisa menekan angka korupsi ( sangat mustahil  Grin ).

Kalo dinaikkan gajinya, ane malah berpikir akan semakin tinggi tingkat korupsinya karena watak dasar manusia kebanyakan adalah selalu merasa kurang akan apa yang sudah didapat atau istilah kerennya "greedy".
Ane pribadi akan lebih setuju kalo fokusnya ke "hukuman" bagi para pelaku korupsi karena selama ini pelaku korupsi seolah tidak mendapatkan efek jera.
Korupsi milyaran, trilyunan paling2 cuma dipenjara berapa tahun, kadang dipenjaranya pun lebih enak daripada napi2 yang lain.
Trus entar stelah bebas masih ada kesempatan buat menjabat lagi, gimana koruptor ga nyantai kalo ketangkep hukumannya tidak sebanding dengan tidak kejahatannya.
Pages:
Jump to: